Anda di halaman 1dari 17

Formularium Nasional

Aisya Safira Nisa (1806268862)


Halimah Hakeem Khuzaimah (1806269101)
Formularium Nasional (Fornas)
• Adalah daftar obat yang disusun berdasarkan bukti ilmiah mutakhir
oleh Komite Nasional Penyusunan Fornas.
• Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang paling
berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan serta
digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
• Fornas adalah bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Pembuatan Kepmenkes ini didasari oleh beberapa hal yakni :
• Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan perlu menjamin
aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam
jenis dan jumlah yang cukup;
• Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) perlu disusun
daftar obat dalam bentuk Formularium Nasional;
• Formularium Nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/523/2015 tentang
Formularium Nasional sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/636/2016, perlu disesuaikan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta perkembangan hukum sesuai
kajian pola penyakit yang terjadi di masyarakat
Manfaat Fornas

• sebagai acuan penetapan penggunaan obat dalam JKN


• meningkatkan penggunaan obat yang rasional
• mengendalikan mutu dan biaya pengobatan
• mengoptimalkan pelayanan kepada pasien
• memudahkan perencanaan dan penyediaan obat
• meningkatkan efisiensi anggaran pelayanan kesehatan
(Maura Linda Sitanggang, 2013)
Tujuan Umum Formularium Nasional
• sebagai acuan bagi fasilitas kesehatan dalam menjamin ketersediaan
obat yang berkhasiat, bermutu, aman, dan terjangkau dalam sistem
JKN
Latar belakang ditetapkannya Fornas
• Berkaitan dengan implementasi program Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN)
• Legalisasi keberadaan Fornas didasarkan pada UU No. 40/2004
tentang SJSN Pasal 25, UU No. 36/2009 tentang Kesehatan Pasal 40,
UU No. 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
• Diperlukan adanya daftar obat yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari INA CBGs, untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
Kriteria Pemilihan Obat
• Obat harus memiliki khasiat keamanan terbaik berdasarkan bukti
ilmiah mutakhir dan valid
• Memiliki rasio manfaat-risiko (benfit-risk ratio) yang paling
menguntungkan pasien
• Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh Badan POM
• Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi
(tidak termasuk obat tradisional dan suplemen makanan)
Keputusan Menteri Kesehatan Tentang
Formularium Nasional
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
328/MENKES/IX/2013 Tentang Formularium Nasional
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/523/2015 Tentang Formularium Nasional
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/636/2016 Tentang Formularium Nasional
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/659/2017
Perubahan Formularium Nasional
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 1.1 Analgesik Narkotik Kelas Terapi 1 Analgesik,
Antipiretik, Antiinflamasi Non Steroid
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 2.2 Anestetik Umum dan Oksigen Kelas Terapi 2
Anestetik
• Ketentuan angka 2, angka 6, angka 7 dan angka 10 Kelas Terapi 5
Antiepilepsi – Antikonvulsi
• Ketentuan angka 13 Sub Sub Kelas Terapi 6.2.1 Beta laktam Kelas Terapi 6
Antiinfeksi
• Ketentuan Sub Sub Sub Kelas Terapi 6.2.2.7 Lain-Lain Kelas Terapi 6
Antiinfeksi
• Ketentuan Sub Sub Kelas Terapi 6.3.2 Antituberkulosis Kelas Terapi 6
Antiinfeksi diubah
Perubahan Formularium Nasional
• Ketentuan Sub Sub Kelas Terapi 6.6.4 Antihepatitis Kelas Terapi 6 Antiinfeksi
• Ketentuan angka 8 Sub Kelas Terapi 8.1 Hormon dan Antihormon Kelas
Terapi 8 Antineoplastik, Imunosupresan dan Obat untuk Terapi Paliatif
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 8.2 Imunosupresan Kelas Terapi 8
Antineoplastik, Imunosupresan dan Obat untuk Terapi Paliatif
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 8.3 Sitotoksik Kelas Terapi 8 Antineoplastik,
Imunosupresan dan Obat untuk Terapi Paliatif
• Ketentuan angka 4 Sub Kelas Terapi 10.2 Obat yang Memengaruhi
Koagulasi Kelas Terapi 10 Obat yang Memengaruhi Darah
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 10.4 Hematopoetik Kelas Terapi 10 Obat yang
Memengaruhi Darah
Perubahan Formularium Nasional
• Ketentuan angka 2 Sub Kelas Terapi 11.1 Produk Darah Kelas Terapi 11
Produk Darah dan Pengganti Plasma
• Ketentuan Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 Antidiabetes Oral Kelas Terapi 16
Hormon, Obat Endokrin Lain dan Kontrasepsi
• Ketentuan Sub Sub Kelas Terapi 16.2.2 Antidiabetes Parenteral Kelas Terapi
16 Hormon, Obat Endokrin Lain dan Kontrasepsi
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 17.1 Antiangina Kelas Terapi 17 Obat
Kardiovaskular
• Ketentuan angka 22 dan angka 23 Sub Sub Kelas Terapi 17.3.1
Antihipertensi Sistemik Kelas Terapi 17 Obat Kardiovaskular
• Ketentuan angka 3 Sub Kelas Terapi 17.4 Antiagregasi Platelet Kelas Terapi
17 Obat Kardiovaskular
Perubahan Formularium Nasional
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 17.6 Obat untuk Gagal Jantung Kelas Terapi 17
Obat Kardiovaskular
• Ketentuan angka 1, angka 6, dan angka 7 Sub Kelas Terapi 17.8
Antihiperlipidemia Kelas Terapi 17 Obat Kardiovaskular
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 21.2 Antimikroba Kelas Terapi 21 Obat untuk
Mata
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 21.3 Antiinflamasi Kelas Terapi 21 Obat untuk
Mata
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 21.4 Midriatik Kelas Terapi 21 Obat untuk Mata
• Ketentuan Sub Kelas Terapi 21.5 Miotik dan Antiglaukoma Kelas Terapi 21
Obat untuk Mata
Perubahan Formularium Nasional
• Ketentuan angka 4 Sub Kelas Terapi 25.5 Obat untuk Diare Kelas
Terapi 25 Obat untuk Saluran Cerna
• Ketentuan angka 6, angka 7 dan angka 20 Sub Kelas Terapi 26.1
Antiasma Kelas Terapi 26 Obat untuk Saluran Napas

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.01.07/Menkes/707/2018 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/659/2017 Tentang Formularium Nasional
2016 ANALGESIK NARKOTIK 2017
2016 2017
Referensi
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/IX/2013. Online:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/KMK%20No.%20328%20ttg%20Formulari
um%20Nasional.pdf diakses pada 6 Oktober 2019
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/659/2017 Tentang
Formularium Nasional. Online: http://farmalkes.kemkes.go.id/2018/02/formularium-nasional-
2017/ diakses pada 6 Oktober 2019
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 Tentang
Formularium Nasional. Online: https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/a85e064985b713815222f9a4ca213f94.pdf diakses pada 6
Oktober 2019
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Formularium Nasional Kendalikan Mutu dan
Biaya Pengobatan. Online: http://www.depkes.go.id/article/print/2327/formularium-nasional-
kendalikan-mutu-dan-biaya-pengobatan.html diakses pada 6 Oktober 2019
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/707/2018 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/659/2017 Tentang
Formularium Nasional

Anda mungkin juga menyukai