0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
108 tayangan17 halaman
Formularium Nasional (Fornas) adalah daftar obat acuan yang disusun berdasarkan bukti ilmiah terbaru oleh komite nasional. Fornas direvisi berkala melalui keputusan Menteri Kesehatan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan hukum.
Formularium Nasional (Fornas) adalah daftar obat acuan yang disusun berdasarkan bukti ilmiah terbaru oleh komite nasional. Fornas direvisi berkala melalui keputusan Menteri Kesehatan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan hukum.
Formularium Nasional (Fornas) adalah daftar obat acuan yang disusun berdasarkan bukti ilmiah terbaru oleh komite nasional. Fornas direvisi berkala melalui keputusan Menteri Kesehatan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan hukum.
Halimah Hakeem Khuzaimah (1806269101) Formularium Nasional (Fornas) • Adalah daftar obat yang disusun berdasarkan bukti ilmiah mutakhir oleh Komite Nasional Penyusunan Fornas. • Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang paling berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan serta digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). • Fornas adalah bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Pembuatan Kepmenkes ini didasari oleh beberapa hal yakni : • Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan perlu menjamin aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan jumlah yang cukup; • Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) perlu disusun daftar obat dalam bentuk Formularium Nasional; • Formularium Nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/523/2015 tentang Formularium Nasional sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/636/2016, perlu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta perkembangan hukum sesuai kajian pola penyakit yang terjadi di masyarakat Manfaat Fornas
• sebagai acuan penetapan penggunaan obat dalam JKN
• meningkatkan penggunaan obat yang rasional • mengendalikan mutu dan biaya pengobatan • mengoptimalkan pelayanan kepada pasien • memudahkan perencanaan dan penyediaan obat • meningkatkan efisiensi anggaran pelayanan kesehatan (Maura Linda Sitanggang, 2013) Tujuan Umum Formularium Nasional • sebagai acuan bagi fasilitas kesehatan dalam menjamin ketersediaan obat yang berkhasiat, bermutu, aman, dan terjangkau dalam sistem JKN Latar belakang ditetapkannya Fornas • Berkaitan dengan implementasi program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) • Legalisasi keberadaan Fornas didasarkan pada UU No. 40/2004 tentang SJSN Pasal 25, UU No. 36/2009 tentang Kesehatan Pasal 40, UU No. 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). • Diperlukan adanya daftar obat yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari INA CBGs, untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Kriteria Pemilihan Obat • Obat harus memiliki khasiat keamanan terbaik berdasarkan bukti ilmiah mutakhir dan valid • Memiliki rasio manfaat-risiko (benfit-risk ratio) yang paling menguntungkan pasien • Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh Badan POM • Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi (tidak termasuk obat tradisional dan suplemen makanan) Keputusan Menteri Kesehatan Tentang Formularium Nasional • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/IX/2013 Tentang Formularium Nasional • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/523/2015 Tentang Formularium Nasional • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/636/2016 Tentang Formularium Nasional • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/659/2017 Perubahan Formularium Nasional • Ketentuan Sub Kelas Terapi 1.1 Analgesik Narkotik Kelas Terapi 1 Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi Non Steroid • Ketentuan Sub Kelas Terapi 2.2 Anestetik Umum dan Oksigen Kelas Terapi 2 Anestetik • Ketentuan angka 2, angka 6, angka 7 dan angka 10 Kelas Terapi 5 Antiepilepsi – Antikonvulsi • Ketentuan angka 13 Sub Sub Kelas Terapi 6.2.1 Beta laktam Kelas Terapi 6 Antiinfeksi • Ketentuan Sub Sub Sub Kelas Terapi 6.2.2.7 Lain-Lain Kelas Terapi 6 Antiinfeksi • Ketentuan Sub Sub Kelas Terapi 6.3.2 Antituberkulosis Kelas Terapi 6 Antiinfeksi diubah Perubahan Formularium Nasional • Ketentuan Sub Sub Kelas Terapi 6.6.4 Antihepatitis Kelas Terapi 6 Antiinfeksi • Ketentuan angka 8 Sub Kelas Terapi 8.1 Hormon dan Antihormon Kelas Terapi 8 Antineoplastik, Imunosupresan dan Obat untuk Terapi Paliatif • Ketentuan Sub Kelas Terapi 8.2 Imunosupresan Kelas Terapi 8 Antineoplastik, Imunosupresan dan Obat untuk Terapi Paliatif • Ketentuan Sub Kelas Terapi 8.3 Sitotoksik Kelas Terapi 8 Antineoplastik, Imunosupresan dan Obat untuk Terapi Paliatif • Ketentuan angka 4 Sub Kelas Terapi 10.2 Obat yang Memengaruhi Koagulasi Kelas Terapi 10 Obat yang Memengaruhi Darah • Ketentuan Sub Kelas Terapi 10.4 Hematopoetik Kelas Terapi 10 Obat yang Memengaruhi Darah Perubahan Formularium Nasional • Ketentuan angka 2 Sub Kelas Terapi 11.1 Produk Darah Kelas Terapi 11 Produk Darah dan Pengganti Plasma • Ketentuan Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 Antidiabetes Oral Kelas Terapi 16 Hormon, Obat Endokrin Lain dan Kontrasepsi • Ketentuan Sub Sub Kelas Terapi 16.2.2 Antidiabetes Parenteral Kelas Terapi 16 Hormon, Obat Endokrin Lain dan Kontrasepsi • Ketentuan Sub Kelas Terapi 17.1 Antiangina Kelas Terapi 17 Obat Kardiovaskular • Ketentuan angka 22 dan angka 23 Sub Sub Kelas Terapi 17.3.1 Antihipertensi Sistemik Kelas Terapi 17 Obat Kardiovaskular • Ketentuan angka 3 Sub Kelas Terapi 17.4 Antiagregasi Platelet Kelas Terapi 17 Obat Kardiovaskular Perubahan Formularium Nasional • Ketentuan Sub Kelas Terapi 17.6 Obat untuk Gagal Jantung Kelas Terapi 17 Obat Kardiovaskular • Ketentuan angka 1, angka 6, dan angka 7 Sub Kelas Terapi 17.8 Antihiperlipidemia Kelas Terapi 17 Obat Kardiovaskular • Ketentuan Sub Kelas Terapi 21.2 Antimikroba Kelas Terapi 21 Obat untuk Mata • Ketentuan Sub Kelas Terapi 21.3 Antiinflamasi Kelas Terapi 21 Obat untuk Mata • Ketentuan Sub Kelas Terapi 21.4 Midriatik Kelas Terapi 21 Obat untuk Mata • Ketentuan Sub Kelas Terapi 21.5 Miotik dan Antiglaukoma Kelas Terapi 21 Obat untuk Mata Perubahan Formularium Nasional • Ketentuan angka 4 Sub Kelas Terapi 25.5 Obat untuk Diare Kelas Terapi 25 Obat untuk Saluran Cerna • Ketentuan angka 6, angka 7 dan angka 20 Sub Kelas Terapi 26.1 Antiasma Kelas Terapi 26 Obat untuk Saluran Napas
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/707/2018 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/659/2017 Tentang Formularium Nasional 2016 ANALGESIK NARKOTIK 2017 2016 2017 Referensi • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/IX/2013. Online: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/KMK%20No.%20328%20ttg%20Formulari um%20Nasional.pdf diakses pada 6 Oktober 2019 • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/659/2017 Tentang Formularium Nasional. Online: http://farmalkes.kemkes.go.id/2018/02/formularium-nasional- 2017/ diakses pada 6 Oktober 2019 • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 Tentang Formularium Nasional. Online: https://bpjs- kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/a85e064985b713815222f9a4ca213f94.pdf diakses pada 6 Oktober 2019 • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Formularium Nasional Kendalikan Mutu dan Biaya Pengobatan. Online: http://www.depkes.go.id/article/print/2327/formularium-nasional- kendalikan-mutu-dan-biaya-pengobatan.html diakses pada 6 Oktober 2019 • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/707/2018 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/659/2017 Tentang Formularium Nasional