Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 2 X MIPA E

Afdalus Rachmat M. (2)


SUBSTANSI DAKWAH NABI Ardelia Firanisa N (5)
Chairunnisa Salsabila (7)
MUHAMMAD SAW. DI Desvina Mardiana P (11)
Ghifari Muhammad (17)
MADINAH Hala Fuad Hanifan S (19)
Rafael Siregar (27)
Siti Adinda Fernanda (36)
SUBSTANSI
DAKWAH 1) At-Tauhid
RASULULLAH SAW Bangsa Arab di zaman jahiliyah, mereka
DI MADINAH menyembah patung-patung, batu-batu
berhala dan mereka menyembelih hewan-
Substansi dakwah Rasulullah hewan qurban dihadapan patung-patung
SAW di Madinah dapat dilihat untuk memulyakannya. Mereka tenggelam
dari perubahan yang di bawa oleh dalam kemusyrikan dan hidupnya saling
Nabi Muhammad SAW meliputi berpecah belah, saling membunuh dan
bermusuhan. Kemudian datanglah Rasulullah
segala segi dan bidang kehidupan SAW membawa risalah Al-Qur’an yang
antara lain : menjelaskan bahwa tak ada Tuhan yang
berhak di sembah kecuali Allah SWT yang
telah menciptakan seluruh isi alam ini. Kitab
Al-Qur’an benar-benar telah menghidupkan
jiwa dan merubah kepercayaan mereka,
hingga mereka hanya menyebah satu Tuhan
yaitu Allah SWT. 
2) Al-Ikha’ (persaudaraan) 3) Al-Musyawwamah (persamaan)

Persaudaraan merupakan azas yang Rasulullah SAW dengan tegas mengajarkan


sangat penting dalam masyarakat seluruh manusia adalah keturunan Adam
yang diciptakan dari tanah, seorang Arab
Islam yang diletakkan Rasulullah tidak lebih mulia dari seorang ajam (bukan
SAW. Bangsa Arab yang sebelumnya Arab) demikian pula sebaliknya, orang yang
lebih menonjolkan identitas paling mulia adalah orang yang paling
kesukuannya, setelah memilih Islam bertaqwa kepada Allah SWT (Al-Hujurot :
diganti dengan identitas baru yaitu 13). Atas dasar inilah setiap warga
masyarakat memiliki hak kemerdekaan,
ukhuwah islamiyah. Atas dasar ini kebebasan (al-hurriyah). Dengan dasar ini
pula kaum muhajirin dan ansor Rasulullah SAW menganjurkan kepada para
dipersaudarakan sebagaimana telah sahabatnya untuk memerdekaan hamba-
diceritakan di depan. Banyak sekali hamba sahaya yang dimilki oleh
ayat-ayat dan hadits yang bangsawan-bangsawan Quraiys. 
menjelaskan tentang persaudaraan
ini.
4) At-Tasamuh (toleransi) 5) At-Tasyawur (musyawarah)

Hal ini bisa kita lihat dalam piagam Kendatipun Rasulullah SAW mempunyai
kedudukan yang sangat tinggi dan terhormat
Madinah, dimana umat islam siap dalam masyarakat, acap kali beliau meminta
berdampingan dengan kaum Yahudi pendapat para sahabat dalam menghadapi
atau bangsa apapun di dunia atas dasar dan menyelesaikan persoalan-persoalan
saling menghormati dengan pemeluk yang berkaitan dengan urusan-urusan dunia
agama lain (Al-Kafirun : 6) Karena dan sosial budaya. Manakala argumentasi
terbukti orang Yahudi telah mengusik para sahabat itu dianggap benar, tidak jarang
keyakinan umat Islam dan berusaha beliau mengikuti pendapat mereka. (lihar
Ali Imron :159, Asy-Syuro’ : 38)
mencelekai Rasulullah SAW, maka satu
persatu mereka di usir dari Madinah.
6) At-Ta’awun (tolong menolong) 7) Al-‘Adalah (keadilan)

Tolong menolong sesama muslim, Hal ini berkaitan erat dengan hak dan
antara lain telah ditujukan dalam kewajiban setiap individu dalam kehidupan
bermasyarakat sesuai dengan posisinya
bentuk persaudaraan antara kaum masing-masing. Di satu sisi seseorang
Muhajirin dan Ansar, juga saling memperoleh haknya, sementara disisi lain ia
membantu antara penduduk Madinah berkewajiban memberikan hak orang lain
dengan fihak lain. (lihat Al-Maidah : kepada yang berhak menerimanya. Prinsip
21) ini berpedoman pada surat Al-Maidah : 8
dan An-Nisa : 58. 
MENELADANI SUBSTANSI DAKWAH
RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
Mencintai Rasulullah SAW dengan konsisten dan berkomitmen
melaksanakan Al Quran dan Al-Hadist
Sikap dan perilaku
yang mencerminkan Meneladani sunah nabi, seperti gemar menafkahkan harta di waktu
lapang maupun sempit, menahan amarah, dan memaafkan
penghayatan kesalahan orang lain serta tolong-menolong.
terhadap  substansi
dakwah Rasulullah
SAW pada periode Gemar membaca buku, termasuk buku sejarah, khususnya sejarah
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Madinah antara lain
sebagai berikut :
Memelihara silaturahmi dan rukun sesama manusia, khususnya
rukun sesama muslim

Mengunjungi tanah suci Mekah dan Madinah untuk melihat atau


napak tilas perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan menunaikan
ibadah haji atau umrah.
Mempelajari dan memahami Al Quran dan Hadis serta mengaplikasikan
pesan-pesan yang terdapat di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.

Senantiasa berjihad di jalan Allah dengan mengikuti petunjuk Al Quran,


bersikap sabar, dan tidak merusak.

Aktif atau ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-
hari besar Islam, seperti Maulid atau Isra Mikraj dan hari besar lainnya.

Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid), yakni dengan


membersihkan dan mengisinya dengan kegiatan salat berjamaah,
pengajian/diskusi, dan lain-lain sehingga terwujud kehidupan yang
Islami.

Menekuni dan mempelajarinya warisan Nabi Muhammad SAW yaitu Al


Quran dan sunahnya serta diaplikasikan  dalam kegiatan sehari-hari
Kelompok 2 X MIPA E
Afdalus Rachmat M. (2)
Ardelia Firanisa N (5)

TERIMA KASIH
Chairunnisa Salsabila (7)
Desvina Mardiana P (11)
Ghifari Muhammad (17)
Hala Fuad Hanifan S (19)
Rafael Siregar (27)
Siti Adinda Fernanda (36)

Anda mungkin juga menyukai