Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW

1. Pendidik
Selain Rasul, di antara sahabat Rasulullah yang menerima pengajaran dari Rasulullah
ada yang menjadi guru. Mereka memberikan pengajaran agama kepada kaum muslimin.Di
antara mereka yang terkenal adalah Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas’ud,
Mu’adz bin Jabal, Abu Darda`, Abdullah bin Salam, Salman al-Farisy, mereka termasuk
derajat pertama dalam ilmu pengetahuan. Selain mereka ada 20 orang guru dari derajat
kedua, dan kira-kira 120 orang dari derajat ketiga. Ulama-ulama tersebut belumlah ada
takhasus dalam satu bidang ilmu tertentu, mereka bahkan alim dalam segala bidang ilmu
cabang-cabang agama Islam, meski begitu ada juga yang punya kelebihan khusus seperti :
Umar : ahli hukum dan pemerintahan,
Abdullah bin Umar : ahli hadis,
Ibnu Abbas : ahli tafsir Qur’an dan fara’id
Ali bin Abi Thalib : ahli hukum dan tafsir,
Ibnu Mas’ud : ahli Qur`an dan Sunnah,
Salman al-Farisy : ahli ilmu-ilmu yang dahulu, ilmu-ilmu tentang hari akhir, mengetahui
macam-macam agama seperti Majusi, Nashrani, Yahudi dan Islam.
Abdullah bin Salam : ahli dalam ilmu dan kebudayaan Yahudi, isi kitab Taurat, tafsir al-
Qur`an.
Zaid bin Tsabit : penyusunan mushaf dan ilmu fara’id.
Muadz bin Jabbal : ilmu Fiqh (tahu halal dan haram)
Ulama-ulama tersebut diutus Rasulullah ke daerah-daerah negara Islam untuk
mengajarkan agama Islam kepada kaum muslimin, seperti Yaman, Bahrain dan seluruh kota-
kota Jazirah Arab. Mereka mengadakan gerakan ilmiah di setiap kota tersebut, mendirikan
madrasah-madrasah (tempat belajar di Mesjid-mesjid). Kemudian lahirlah ulama-ulama
tabi’in, muris-murid sahabat tersebut yang bertugas mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada
kaum muslimin.
2. Materi Pendidikan pada masa Rasulullah saw.
a. Materi Pendidikan pada masa Rasulullah di Mekkah (13 th /12 th 5 bln 21 hari)
Pelajaran pada masa ini adalah menyampaikan wahyu Allah. Intisari pengajaran di
Mekkah adalah : pendidikan keagamaan dan akhlak, mengajarkan untuk
menggunakan akal pikiran dan memperhatikan kejadian manusia,hewan tumbuhan
serta alam semesta sebagai pendidikan akliyah dan ilmiyah.
1) I’tiqad dan keimanan
 Beriman dan mengi’tiqadkan adanya Allah swt. Segala sesuatu dalam alam
wujud, baik di bumi dan di langit adalah makhluk ciptaan Allah swt, dan
tunduk di bawah perintah dan kekuasaan Allah swt. Keesaan Allah
mukhalafah lil-hawadits , pengasih, penyayang dan sifat-sifat Allah yang lain
yang Maha Sempurna.
 Muhammad adalah Rasul dan Nabi Allah swt, sebagai penyampai perintah
Allah dan pemberi peringatan. Guru pertama yang mendidik dan mengajar
manusia agar bahagia dunia dan akhirat dalam suatu masyarakat yang adil dan
makmur, lahir batin dalam arti sebenarnya.
 Hidup di akhirat, hari pembalasan.
2) Amal Ibadat
 Shalat sebagai pernyataan mengabdi kepada Allah dan ikhlas hati
menyembahnya, tanda syukur, membersihkan jiwa dan hati, kemudian
menghubungkan hati kepada Allah. Shalat pertama dilakukan secara
sembunyi-sembunyi.
 Sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, membelanjakan harta di jalan
kenaikan (amal sosial). Zakat belum diatur dan diperinci pada masa di Mekah.
3) Akhlak
Akhlak yang baik dianjurkan, akhlak yang jahat dilarang.
 Akhlak yang baik yang disuruh Rasulullah saw.
 Adil yang mutlak, meski terhadap keluarga/diri sendiri
 Berbuat baik kepada orang dengan menolong dan membantu (amal sosial)
 Menepati janji tepat pada waktunya
 Pemaaf
 Takut kepada Allah swt. semata-mata
 Syukur dan terimakasih kepada Allah dan sesama manusia
 Bersatu padu menegakkan agama, tidak berpecah belah
 Berbuat baik kepada ortu, terutama di masa tuanya
 Memberi makan keluarga, orang miskin dan musafir
 Menyempurnakan sukatan/timbangan
 Berhati sabar dan tabah atas segala cobaan yang menimpa
 Menyuruh dengan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar
 Dll
 Akhlak jahat yang dilarang Rasulullah saw.
 Mempersekutukan Allah swt. dengan berhala dll
 Membunuh anak sendiri karena takut miskin
 Mengambil harta anak yatim, kecuali untuk kepentingan anak tersebut
 Mengurangi timbangan
 Berzina
 Berkata kasar terhadap ibu bapak/menghardiknya
 Mubazir (membuang harta kepada yang tidak berguna)
 Berlaku bakhil dan boros
 Membicarakan persoalan tanpa ilmu pengetahuan tentang itu
 Berlaku sombong terhadap sesama manusia
 Bergolong-golongan dalam agama/berpecah belah
 Dll
Lihat surat al-An’am, asy-Syura, al-A’raf, Fushilat, al-Isra’, al-Furqan
dan surah-surah Makiyah.
b. Materi Pendidikan pada masa Rasulullah di Madinah (10 tH 1-11 H/622-632 M)
Masa ini diturunkan 22 surah /1/3 al-Qur’an
Intisari pendidikan dan pengajaran masa Madinah
1) Pendidikan keagamaan
 Keimanan : rukun iman yang 6
 Ibadat :
 Shalat jum’at, takut dalam peperangan, hari raya dll. (selain shalat lima
waktu.
 Puasa :puasa ramadhan th 2 H (623 M)
 Haji th 6 H (627 M)
 Zakat , Rasulullah yang menjelaskan perinciannya.
2) Pendidikan Akhlak
Pendidikan akhlak yang diberikan di Mekkah diperkuat dan diperinci di Madinah
seperti adab masuk rumah orang, bertetangga, bergaul dalam masyarakat, dll. Siti
Aisyah menerangkan akhlak Rasulullah adalah al-Qur’an.
3) Pendidikan kesehatan dan jasmani
 Dalam amal ibadah seperti wudhuk, mandi, shalat, puasa, haji terselip
pendidikan kesehatan dan jasmani secara amaliyah (praktek). Kebersihan
pangkal kesehatan. Kebersihan sebagian dari iman.
 Gerakan-gerakan dalam sholat ;berdiri, ruku’, sujud dan sebagainya
merupakan gerak badan. Thawaf keliling ka’bah, berlari-lari antara safa dan
marwah, melempar jumrah merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan
rohani.
 Larangan makan berlebihan, tidak terlalu kenyang, anjuran makan dengan
sederhana, berguna untuk menjaga kesehatan jasmani, sebab kebanyakan
penyakit dari perut.
4) Membaca dan menulis dan bahasa asing
 Pendidik pertama yang mula-mula belajar membaca menulis ialah Sufyan bin
Umayah dan Abu Qais bin Abdu Manaf, kemudian mereka mengajarkannya
kepada penduduk Mekkah.
 Dalam perang Badar, tawanan yang pandai baca tulis menebus dirinya dengan
mengajar baca tulis kepada 10 anak-anak Madinah, setelah anak-anak tersebut
pandai baru mereka bebas.
 Nabi menyuruh As-Syifak mengajar tulisan indah kepada Hafsah, setelah
Hafsah pandai membaca menulis biasa.
 Nabi menyuruh belajar Bahasa Asing selain Bahasa Arab, seperti perintah
Rasulullah kepada Zaid bin Tsabit agar belajar Bahasa Suryani (Yahudi).
5) Pendidikan Usaha dan beramal sosial
 Pendidikan Berusaha
 Berdagang, bertani
Contoh Abdurrahman Bin Auf (muhajirin), beliau telah bersaudara
dengan Sa’ad seorang Ashar. Dulu Abdurrahman seorang saudagar di
Mekkah, tetapi di Madinah beliau tidak punya apa-apa lagi. Sa’ad
memberi setengah hartanya kepada beliau, tetapi beliau menolaknya,
beliau malah minta petunjuk di mana letak pasar agar bisa berjualan
sendiri. Mula-mula beliau jual susu dan keju. Tidak lama kemudian beliau
penya harta dan perniagaan yang lumayan, berkat pintar berniaga. Kaum
muslimin yang ahli dagang di Mekkah, mereka juga berdagang di
Madinah.
 Selain berdagang dan bertani
Yang tidak memiliki keahlian berdagang seperti Abu Bakar, Umar, Ali,
dll. Mereka berusaha dengan bertani, di tanah saudara-saudaranya
(Anshar) dengan penghasilan dibagi antara pekerja dan empunya tanah.
 Pendidikan amal sosial
 Kaum muhajirin yang menderita kesulitan, tidak punya harta sedikitpun,
namun tidak mau mengemis dan meminta-minta kepada orang lain,
mereka berusaha sekuat tenaga untuk mencari nafkah.
 Sejumlah orang Arab Badui yang datang ke Madinah memeluk Islam,
miskin dan tidak punya tempat tinggal, Rasulullah menyediakan sebagian
Mesjid (shuffah) yaitu tempat yang beratap, mereka dinamai ahli shuffah.
Mereka dapat bagian zakat dari harta muslim Anshar/Muhajirin.
 Setelah muslim bersatu Rasulullah mengadakan perjanjian dengan
kaumYahudi, mereka bersahabat dengan kaum muslimin, saling tolong
menolong, mempertahankan negeri bersama-sama, tapi sayang kaum
Yahudi melanggar perjanjian, akhirnya kaum muslimin memerangi
mereka.
6) Syari’at yang berhubungan dengan masyarakat
Zakat termasuk amal ibadat, juga termasuk amal kemasyarakatan, amal sosial
yang pemting dalam masyarakat.
Syariat yang berhubungan dengan masyarakat terdiri dari :
a) Hal-hal yang berhubungan dengan rumah tangga dinamai hal-hal
perseorangan, seperti hukum perkawinan dan hukum warisan.
b) Hal-hal yang berhubungan dengan pergaulan manusia sesama manusia, seperti
hal-hal yang berhubungan dengan hukum perdata.
c) Hal-hal yang berhubungan dengan qisas ta’zir hal-hal yang berhubungan
dengan hukum pidana
d) Hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi dan pemerintahan.
7) Pendidikan puteri pada masa Nabi
Kaum perempuan perlu menuntut ilmu pengetahuan. Agama Islam menyamakan
antara putra dan putri tentang kewajibannya terhadap Allah, keluarga dan
masyarakat umumnya.
Al-Ahzab 35-36
a) Setiap jum’at kaum perempuan ikut shalat jum’at berjama’ah, mendapat
pengajaran langsung dari Rasulullah melalui khutbah.
b) Dikhususkan sehari dalam seminggu untuk kaum perempuan menerima
pengajaran langsung dari Rasulullah saw..
c) Kadang-kadang Rasulullah membaca khutnah 2x pada waktu shalat ID, sekali
untuk perempuan sekali untuk laki-laki, karena ramainya kaum muslimin.
d) Adakalanya kaum perempuan langsung menghadap Rasulullah untuk
menanyakan soal-soal agama yang tidak mereka ketahui.
e) Perempuan ikut perang, merawat orang sakit, luka dll.
f) Perempuan juga ikut menolong suami mencari nafkah, seperti Asma’ binti
Abu Bakar yang bersuamikan Zubair yang miskin. Asma’ menggembala kuda,
menumbuk gandum, membuat tepung, memikul biji-biji.
3. Kitab bacaan
Al-Qur’an
4. Tempat pendidikan
a. Rumah Al-Arqam
b. Rumah Rasulullah
c. Mesjid
d. Kuttab (tempat belajar menulis dan membaca)
e. Darul Qur’an (tempat belajar dan menghapal Qur’an/sama dengan sekolah
rendah/TPA sekarang)
f. Pohon kayu, pasar, jalan dll.
5. Cara/Metode/Strategi
a. Cara Nabi mengajarkan Iman
1) bersoal jawab, tanya jawab
2) tablig pidato
3) menggunakan dalil Qur’an akliyah ilmiyah, menyentuh perasaan dan
memperhalusnya.
b. Cara Nabi mengajarkan Ibadat
1) memberi contoh dan memberi teladan
2) penjelasan melalui keterangan beliau. Seperti zakat, puasa, sholat,dll.
c. Cara Nabi mengajarkan akhlak
1) Membaca ayat-ayat al-Qur’an yang berisi kisah-kisah umat terdahulu, supaya
mengambil i’tibar.
2) Contoh teladan adalah akhlak Nabi sendiri.
3) Perkataan, perbuatan, contoh dan teladan yang baik.
d. Strategi pendidikan Nabi
1) Di Mekkah :
a) Tahap rahasia dan demonstratif dengan memanfaatkan rumah Arqam bin
al-Arqam, markas pendidikan pertama terhadap pengikut pertama, metode
Raul pada masa ini muhadharah dan tadarus.
b) Tahap sembunyi, memiliki nilai signifikansi dalam membangun kekuatan
ukhwah kelompok tertentu. Strategi pendidikan yang dimulai secara
sederhana dengan kelompok kecil punya keunggulan tersendiri, seperti
tingkat intensitas peserta didik dan terbukanya peluang untuk dialog
panjang.
2) Di Madinah :
a) Pembentukan masyarakat baru menuju satu kesatuan sosial politik
b) Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan
c) Pendidikan anak dalam Islam, Tauhid, shalat, sopan santun dan
kepribadian.
d) Pendidikan hankam (pertahanan keamanan).
e) Dakwah Islam.
d. Tempat pendidikan pada masa Rasulullah:
1) Rumah Al-Arqam bin Abi al-Arqam
2) Rumah Rasulullah
3) Mesjid-mesjid
4) Kuttab
5) Darul Qur’an = Tempat belajar dan menghafal Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai