Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT karena atas limpahan rahmat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dakwah Nabi Muhamad SAW Di
Madinah Pindahnya Rasulullah dari Mekah ke Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama
hijrah, tepatnya tanggal 28 juni 622 M, periode Madinah berlangsung selama 10 tahun dari tanggal 12
Rabiul Awal, tahun pertama hijrah sampai wafatnya Rasulullah yakni tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke 11
hijrah
.Dalam penulisan makalah ini Saya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak ibu Guru yang telah membantu Saya dalam penulisan makalah ini.
2. Teman teman yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil demi terselesaikannya
makalah ini.
3. Serta semua pihak yang tidak bisa Saya sebutkan satu persatu.
Semoga amal ibadah yang telah di berikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari allah SWT. Amin.
Saya menyadari makalah yang Saya buat masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis
memohon saran dan kritik dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis khususnya maupun bagi para
pembaca pada umumnya. Amin


Gading,01 Juni 2014




( Penyusun )










BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pendidikan Ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) saat ini perlu diimbangi
dengan perkembangan keimanan dan ketakwaan (IMTAK ) ini untuk menunjang keberhasilan pendidikan
yang dilandasi keimanan dan ketakwaan.
Di era globalisasi ini banyak para siswa yang tidak lagi mengindahkan atau mengenal agama,
oleh karena itu untuk lebih mengenalkan siswa dengan kondisi atau kaegamaan perlu adanya
pendidikan yang membawa siswa siswi untuk mengetahui sejarah atau keadaan masa perjuangan rasul
dalam mengembangkan islam agar siswa termotivasi untuk selalu bisa menghargai agama dan bertindak
sesuai dengan akidah.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk
membahas masalah tersebut yang dituangkan dalam sebuah makalah dengan judul Dakwah
Rasullulah Periode Madinah .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang akan penulis bahas
dalam penuyusunan makalah ini ialah:
1. Apa arti hijrah dan tujuan hijrah rasulllah saw?
2. Bagaimana dakwah Rasullullah SAW. periode madinah?
3. Apa usaha usaha yang di tempuh Rasull untuk membentuk masyarakat Islam?
4. Apa hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW peride Madinah?
5. Bagaiman sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasull SAW?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini ialah untuk mengetahui:
1. Arti hijrah dan tujuan hijrah rasulllah saw.
2. Dakwah Rasullullah SAW. periode madinah.
3. Usaha usaha yang di tempuh Rasull untuk membentuk masyarakat Islam.
4. Hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW peride Madinah.
5. Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasull SAW.
D. Manfaat Makalah
Dengan di susunnya makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
penulis tentang keagamaan.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini ialah dengan menggunakan meteode kepustakaan dengan
buku referensi yang menunjang terhadap materi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN


1.1 KEHIDUPAN MASYARAKAT MADINAH SEBELUM ISLAM

Berbicara tentang kehidupan masyarakat Madinah (Yatsrib) sebelum rasul hijrah dari sisi agama, sosial,
ekonomi, dan peradabannya merupakan hal yang tak patut diremehkan. Kondisi ini berbeda dengan
kondisi kota Makkah. Mengetahui hal ini menjadi penting bagi umat Islam yang ingin meneruskan
perjuangan rasulullah saw, karena kota Madinah adalah tempat hijrah beliau saw yang telah ditentukan
oleh Allah swt, kota Madinah juga sebagai dasar loncatan dakwah beliau saw ke penjuru dunia, dan kota
Madinah merupakan awal berdirinya masyarakat Islami.
a. Keberadaan agama yahudi
Di Madinah terdapat tiga kabilah besar dari agama yahudi, jumlah pemudanya mencapai 2000 orang
lebih. Tiga kabilah yahudi itu adalah : Qainuqa, Nadlir, dan Quraizhah. Dan ketiganya saling
bermusuhan. Qainuqa tinggal di dalam kota Madinah setelah diusir oleh bani Nadlir dan bani Quraizhah
yang tinggal di luar kota Madinah. Mereka memiliki tempat khusus untuk belajar agama yahudi, untuk
beribadah, dan membicarakan urusan agama serta dunia. Mereka namakan tempat itu dengan
madaris. Mereka juga memiliki syariat dan aturan khusus, sebagiannya bersumber dari kitab suci
mereka dan sebagian lain dibuat oleh tokoh agama mereka. Orang yahudi di Madinah terkenal dengan
sihir, meracik racun dalam makanan, dan memilih kata- kata yang memiliki banyak makna. Keahlian
mereka dalam sihir menjadi kebanggaan, bisa kita rujuk dalam Q.S Al Baqarah : 102. Mengenai
kemampuan mereka dalam menggunakan kata- kata bisa kita lihat Q.S Al Baqarah : 104
.
Dan mereka juga mengalami kemerosotan moral, suatu hal yang tidak layak terjadi bagi suatu
masyarakat bermartabat dan berpegang teguh dengan ajaran samawi. Hal ini terbukti dengan peristiwa
seorang wanita Arab yang terangkat bajunya ketika bangun dari tempat duduk, setelah wanita itu
menolak untuk memperlihatkan wajah dan akhirnya ujung bagian bawah bajunya diikat pada bagian
pundak oleh salah seorang dari mereka. Maka terlihatlah auratnya ketika bangun dari tempat duduk.
Selain itu, dari sisi ekonomi mereka berinteraksi kepada selain orang yahudi dengan riba. Mereka
menguasai perekonomian penduduk Madinah, sehingga dengan bebas menentukan harga sangat tinggi
dalam penjualan barang.
Pola interaksi orang- orang yahudi kepada kabilah Aus dan Khazraj tidak terlepas dari kemaslahatan
kelompok (yahudi) dan capaian- capaian materi. Mereka mengadu domba kabilah Aus dan Khazraj untuk
menguasai perekonomian Madinah.
Bahasa mereka adalah bahasa Arab, tapi juga menggunakan bahasa Ibriyah yang digunakan dalam
peribadatan dan pelajaran.
Dari sisi agama, bani Israil secara umum tidak memiliki semangat untuk mengajak umat lain agar
memeluk ajarannya dan menyebarkan ajaran yahudi dari beberapa sisi adalah terlarang bagi mereka.
Suatu hal yang tak dapat dipungkiri, beberapa orang dari kabilah Aus, Khazraj, dan kabilah- kabilah Arab
lain memeluk ajaran yahudi dengan keinginan mereka, dengan jalan pernikahan, atau disebabkan hidup
dalam lingkungan orang- orang yahudi.
b. Kabilah Aus dan Khazraj
Silsilah keturunan dua kabilah ini kembali kepada kabilah- kabilah Uzdiyah di Yaman. Hijrah dari Yaman
ke Yatsrib (Madinah) berlangsung dalam waktu yang berbeda tidak satu waktu dan disebabkan
beberapa faktor, diantaranya ketidakstabilan kondisi Yaman saat itu, terjadi peperangan dengan orang-
orang Habasyi, dan terbengkalainya urusan pengairan dengan hancurnya bendungan Marab. Oleh
karena itu, kabilah Aus dan Khazraj termasuk penduduk baru di Madinah setelah orang- orang yahudi.
Kabilah Aus tinggal di bagian selatan dan timur kota Madinah yang merupakan dataran tinggi,
sedangkan kabilah Khazraj berada di bagian pusat dan utara kota Madinah yang merupakan dataran
rendah.
Nasab kabilah Khazraj kembali kepada Malik, Adiy, Mazin, dan Dinar. Seluruhnya dari bani An Najjar.
Mereka tinggal di sekitar masjid nabi saw.
Kabilah Aus berada di daerah persawahan, berdampingan dengan kabilah kabilah yahudi. Adapun
kabilah Khazraj berada di daerah yang kurang subur, mereka berbaur dengan kabilah Qainuqa.
Bangsa Arab ketika hijrah memiliki pengaruh sangat besar dalam kehidupan masayarakat Madinah, hal
ini tidak dapat dilakukan oleh orang- orang yahudi dikarenakan perselisihan antar mereka. Sebagian
mereka bekerjasama dengan Aus, sebagian yang lain dengan Khazraj. Persekongkolan ini menyebabkan
Aus dan Khazraj juga berselisih, sehingga terjadi peperangan besar antara keduanya yang berakhir
dengan kerugian satu sama lain. Perang pertama antara Aus dan Khazraj dikenal dengan perang Samir.
Yang terakhir adalah perang Buats, terjadi 5 tahun sebelum hijrah.
c. Kondisi sosial agama
Bangsa Arab yang berada di Madinah mengikuti kabilah Quraisy dan penduduk kota Makkah dalam
berkeyakinan juga beribadah. Mereka menyembah berhala- berhala yang disembah oleh kabilah Quraisy
dan penduduk Hijaz.
Berhala Manat bagi penduduk Madinah merupakan berhala tertua dan mendapatkan penghormatan
yang tinggi dari kabilah Aus dan Khazraj. Sedangkan berhala Lata diagungkan oleh penduduk Thaif, dan
Uzza sangat dihormati oleh penduduk Makkah. Namun di Madinah berhala- berhala itu tidak tersebar
luas seperti di Makkah.
Penduduk Madinah sebelum datang Islam memiliki dua hari (An Nairuz dan Al Mahrajan, dari bahasa
Persi) untuk bermain- main dan bersenang- senang. Ketika Islam datang, nabi Muhammad saw bersabda
: Allah telah gantikan dua hari itu dengan yang lebih baik, yaitu hari Fitri dan Adlha . (HR. Abu Daud
dan An Nasai), hadits shahih

d. Kondisi ekonomi dan peradaban
Kota Madinah (Yatsrib) merupakan daerah persawahan dan perkebunan yang menjadi sandaran hidup
penduduk setempat. Penghasilan terbesarnya adalah kurma dan anggur. Kurma merupakan hasil alam
yang memberikan manfaat banyak bagi kehidupan mereka, diantaranya sebagai makanan, alat
bangunan, pabrik, makanan hewan, bahkan seperti mata uang yang digunakan untuk tukar menukar
ketika terdesak. Kurma Madinah juga banyak macamnya.
Hal ini tidak menafikan laju bisnis di kota Madinah, meski tidak semarak di kota Makkah yang tidak
memiliki persawahan karena air yang sangat terbatas.
Di kota Madinah terdapat beberapa pabrik yang sebagian besar dikelola oleh orang- orang yahudi. Bani
Qainuqa adalah kabilah yahudi terkaya di Madinah, meski jumlah mereka tidak banyak.
Allah telah jadikan tanah kota Madinah sangat subur, sehingga banyak sumur- sumur air yang dapat
mengairi persawahan dan perkebunan dengan lancar tanpa hambatan. Meski demikian, kebutuhan
makanan mereka tidak mencukupi, sehingga mengimpor dari Syam seperti tepung, minyak, dan madu.
Selain hasil alam, penduduk Madinah memiliki hewan ternak seperti unta, sapi, kambing, dan kuda.
Di Madinah terdapat banyak pasar, yang terkenal pasar bani Qainuqa, disana juga terdapat toko minyak
wangi. Dan macam- macam jual beli lainnya, yang sesuai dengan ajaran Islam maupun tidak. Mata uang
yang digunakan di Makkah dan Madinah adalah dirham dan dinar.
Kehidupan Madinah mengalami perubahan dari waktu ke waktu, diantaranya rumah bertingkat,
terdapat halaman rumah, tedapat kursi, dan lain- lain yang mencerminkan peradaban masyarakat
Madinah saat itu.
e. Kondisi sulit yang akan dihadapi rasul saw
Dari pemaparan diatas, bisa kita ambil beberapa kesimpulan diantaranya hijrah rasul bukan berarti
hijrah dari kota ke desa. Karena kehidupan di Madinah lebih majemuk dan sudah ada masalah, sehingga
membutuhkan kemampuan untuk memecahkan masalah, memberikan solusi dan bukan mencari atau
menambah masalah yang dapat memperkeruh suasana bermasyarakat dan bernegara. Kondisi seperti
ini membutuhkan sosok dai yang menyatukan seluruh komponen masyarakat. Sifat- sifat ini terdapat
pada diri rasulullah saw, teladan bagi orang yang ingin melanjutkan perjuangan beliau. Allahummajalna
minhum.
(Disarikan dari buku As Sirah An Nabawiyah karya Abul Hasan Ali Al Hasani An Nadwiy)


1.2 Arti Hijrah dan Tujuan Hijrah Rasulllah SAW Ke Madinah
Hijrah adalah berpindah. Maka dari itu istilah hijrah di sini dapat di artikan segbagai pindahnya
Rasull dari mekah ke madinah. Tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama hijrah, tepatnya tanggal 28 juni
622 M. Bertujuan untuk:
1.Menyelamatkan diri dari berbagai macam tekanan kaum kafir kuraisy yang diterima oleh umat islam
2.Untuk mendapatkan keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah,sehingga dapat
meningkatkan dakwah di jalan Allah dalam rangaka menegakan kalimat tauhid
1.3 B.Dakwah Nabi Muhamad SAW. Di Madinah
Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah Berlangsung selama 10 tahun dari tanggal 12 Rabiul
Awal tahun pertama hijrah sampai wafatnya rasulullah yakni tanggal 13 rabiul awal ke 11 hijrah.
Peperangan pada saat di Madinah:
1.Perang Badar
Terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2 hijrah bertepatan 8 januari 623 M. Kaum muslimin
berjumlah 314 orang sedangkan kafir kuraisy berjumlah 1000 orang.
2.Perang Uhud
Terjadi pada pertengahan bulan syaban tahun ke 3 hijrah bulan januari tahun 625 M. Terjadi di
Gunung Uhud, sebelah utara kota Madinah. Perang ini terjadi karena kaum kafir Kuraisy ingin membalas
kekalahan di perang sebelumnya. Kaum muslimin berkekuatan 700 orang, kaum kuraisy berjumlah 3000
orang. Peperangan umat islam di pimpin oleh Nabi Muhammad SAW, Kaum kuraisy di pimpin oleh Abu
Sufyan bin Harb yang di damping istrinya Hindun.
Penyebab kekalahan kaum muslimin antara lain:
1.Tentara panah berjumlah 50 orang ingkar pada Rasull
2.Adanya kaum munafik 300 orang
3.Perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda
3.Perang Khandaq ( Ahzab)
Terjadi pada bulan syawal tahun ke lima hijrah pada bulan maret tahun 627 M, Terjadi di
sebelah utara kota Madinah. Di sebut Khandaq(parit) karena kaum muslimin membuat parit pertahanan,
Dinamakan perang ahzab karena kaum kuraisy bersekutu dengan penduduk lain yang berada di kota
Mekah. Kaum muslimin berkekuatan 3000 oarng, kaum kuraisy berjumlah 10000 orang.

C.Usaha usaha yang di tempuh Rasull untuk membentuk masyarakat islam
1.Mendirikan Masjid
Mesjid yang di bangun ini di kenal sebagai mesjid Nabawi berukuran cukup besar
2.Membina ukuwah islamiyah
Isi pigam ini antra lain mengenai kebebasan beragama, hak dan kewajiban masyarakat dalam menjaga
keamanan dan ketertiban negrinya.
3.Mengadakan Perjanjian perdamaian dengan kaum Yahudi
Rasull telah mengambil langkah yang tepat yakni mengadakan perjanjian perdamain dengan bangsa
yahudi dan tindakan ini belum pernah dilakukan Rasull-Rasull sebelumnya.
Isi perjanjian kaum Yahudi:
a.Kaum Yahudi berdampingan dengan kaum Yahudi Muslim
b.Kedua belah pihak wajib menolong
c.Kota Madinah dijadikan Kota suci
d.Jika terjadi perselisihan antar mereka, penyelesaian diserahkan pada Rasulullah SAW
e.Siapa saja yang tinggal di dalam/di luar Madinah wajib di lindungi keuamanan-nya
D.Hikmah sejarah Dakwah Rasulullah SAW peride Madinah
Hikmah Dakwah tersebutAntara lain:
1.Terjadinya persaudaraan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum muhajirin dan ansar yang dapat
memberikan rasa aman, tentram, serta memperkuat ukhuwah islamiya
2.Sikap penjaga persatuan dan saling menghormati antar sesame pemeluk agama
3.Memahami bahwa umat islam harus berpegang pada aturan Allah.
4.Menjadikan perjuangan Rasull sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan islam
berdasarkan peraturan Allah
E.Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasull SAW
1.Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa nabi Muhammad SAW adalah Rasull dan Nabi penutup
para nabi
2.Mencintai Rasulullah
3.Membiasakan yang disunahkan oleh Raull
4.Gemar & senang membaca buku sejarah nabi
5.Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia
6.Berkunjung ke tanah suci/madinah untuk melihat atau menapak tilas perjuangan nabi Muhammad
SAW
7.Mempelajari dan memahami Al-Quran & hadis-hadisnya
8.Senantiasa berjihad di jalan Allah
9.Aktip dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari hari besar islam
10.Memrawat dan melestarikan tempat ibadah (Mesjid)
11.Menekuni dan mempelajari warisan nabi Muhammad SAW






1.4 PERISTIWA AKHIR HAYAT NABI MUHAMMAD SAW

Sesudah melaksanakan hajji wada (hajji perpisahan) Rosululloh kembali ke Madinah. Beliau
mengatur kabilah-kabilah yang telah masuk islam sampai habis sisa masa hidupnya. Beliau mengirim
pada Dai ke berbagai daerah untuk mengajarkan agama Islam. Ia juga mengatur peradilan islam serta
mengatur cara-cara pemungutan zakat.
Salah satu mubaligh yang dikirim adalah Muaz bin Jabal ke negeri Yaman, beliau terkenal
sebagai ulama yang pertama kali menggunakan ijtihad jika tidak ada dasar hukum di dalam al-Quran
maupun al-Hadis.
Nabi Muhammad Saw menyiapkan pasukan untuk memerangi orang Romawi di Balqa
(Yordania), yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Harisah yang baru berusia 18 tahun. Akan tetapi
tidak jadi berangkat karena Rosul mendadak sakit.
Rosululloh Saw, pada waktu itu juga menerima wahyu yang terakhir, yaitu: surat al-Maidah ayat 3.
Artinya:....... pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. ......

Dua bulan setelah hajji wada kesehatan Rosululloh berangsur-angsur memburuk, badannya
panas. Walaupun demikian, ia tetap mengimami sholat. Dalam khotbahnya yang terakhir beliau
bersabda:Akuu berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik terhadap orang Anshor. Sesungguhnya
orang-orang Ansor adalah orang dekatku dimana aku berlindung kepada mereka. Mereka telah
melalui apa yang menjadi beban mereka dan masih tersisa apa yang menjadi hak mereka. Oleh karena
itu, berbuat baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang berbuat baik dan maafkan siapa saja
diantara mereka yang berbuat kesalahan.
Tiga hari menjelang wafat, beliau tidak dapat mengimami sholat, dan menunjuk Abu Bakar As-
Shidiq sebagai pengganti imam sholat. Sehari sebelum wafat beliau memerdekakan para budak
lelakinya; beliau juga menyedekahkan uang sisa sebanyak 7 Dinar. Beliau memberikan senjata-
senjatanya kepada kaum muslimin.
Pada waktu dluha beliau memanggil putrinya (Fatimah); dan membisikan kepadanya bahwa
beliau akan segera dipanggil menghadap Alloh Swt. Menndengar hal itu Fatimah menangis. Kemudian,
beliau berbisik lagi bahwa anggota keluarga yang pertama akan menyusulnya adalah Fatimah;
kemudian Fatimah tersenyum.
Setelah itu Nabi memanggil cucunya (Hasan dan Husain); beliau juga memanggil istri-istrinya
dan anggota keluarga yang lain. Beliau memberikan wasiat yang terakhir:Ingatlah sholat dan
Taubatlah. Tidak berapa lama kemudian beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Beliau wafat
pada hari Senin tanggal 12 Rabiul awwal 11 H. Atau 8 Juni 632 M.
Rosululloh berdakwah mensyiarkan agama Islam selama 23 tahun. Ketika meninggal beliau
hanya mewariskan 2 harta pusaka yang besar yaitu al-Quran dan al-Hadis. Beliau berjuang tak kenal
lelah sehingga berhasil mendirikan negara Islam yang pertama di Madinah; serta mampu menyatukan
suku-suku Arab di bawah naungan syariat Islam.

Berita wafatnya Nabi Muhammad tersebar luas ke seluruh penjuru Madinah. Suasana sedih,
haru menyelimuti kota itu. Ketika Umar bin Khotob mendengar berita kematian Rosul, beliau berdiri
dan termenung seakan tidak bisa menerima atas kematian Sang Rosul. Ia berkata:Sesungguhnya
beberapa orang munafiq menganggap bahwa Nabi Muhammad Saw telah wafat. Sesungguhnya beliau
tidak wafat, tetapi pergi ke hadapan Tuhannya, seperti yang dilakukan Musa bin Imron yang pergi dari
kaumnya. Demi Alloh dia benar-benar akan kembali. Barang siapa yang beranggapan bahwa beliau
wafat, kaki dan tangannya akan kupotong.
Setelah mendengar berita wafatnya Nabi, Abu Bakar As-Shidiq segera menemui Aisyah. Ia
membuka kain kafan dan berkta:Kalau kematian sudah menjadi ketetapan Engkau, berarti engkau
benar-benar telah meninggal dunia. Abu Bakar menerima atas kematian Sang Rosul; kemudian ia
menemui Umar bin Khotob dan berkata:Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhnya
Muhammad sudah mati. Barang siapa menyembah Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Hidup dan tidak
mati.












BAB III
PENUTUP


A. Simpulan
Hijrah adalah berpindah. Maka dari itu istilah hijrah di sini dapat di artikan segbagai pindahnya
Rasull dari mekah ke madinah. Hijrahb tersebut Berlangsung tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama
hijrah, dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama 10 tahun dari tanggal 12 Rabiul
Awal tahun pertama hijrah sampai wafatnya rasulullah yakni tanggal 13 rabiul awal ke 11 hijrah.

B. Saran
Untuk lebih mempertebal keimanan kita terhadap rasululah SAW. Kita harus selalu meyakini apa
yang dilaksanakan oleh rasullulah yang menjadi rasul allah sebagai landasan untuk kita bertindak, agar
setiap apa yang kita lakukan atau laksanakan sesuai dengan sunah rasul.

Anda mungkin juga menyukai