Anda di halaman 1dari 6

MP: PERBANDINGAN AGAMA - STA KELANSAM - 2022

AGAMA ISLAM
Sejarah Singkat
Agama Islam pertama kali lahir di negara Arab, dimana kedatanganya diawali dengan
kelahiran Nabi Muhammad SAW. Agama Islam pertama kali lahir di negara Arab, dimana
kedatanganya diawali dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 20 April 571.
Seorang yatim piatu dengan ayahnya bernama Abdulla bin Abu Muthalib yang wafat saat
berdagang. Sedangkan ibunya bernama Aminah binti Wahab yang meninggal saat
Muhammad berusia 7 tahun.

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira, Mekkah.
Hingga pada akhirnya pada 17 Ramadhan 611 atau 6 Agustus 611, beliau dikunjungi oleh
Malaikat Jibril yang dating untuk menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT kepada
beliau “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan …” (QS. 96:1-5).
Dengan turunnya wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW dipilih sebagai rasul oleh Allah
SWT. Islam secara bahasa bermakna penyerahan diri, artinya seorang penganut Islam atau
orang Muslim adalah orang yang diharuskan tunduk kepada Allah dan ketentuan-Nya
Untuk melihat latar belakang kemunculan agama Islam ini, mungkin penting untuk
mengemukakan latar belakang masyarakat Makkah, tempat kelahiran agama ini, baik dari
segi sosial ekonomi maupun politik. Diketahui bahwa Makkah berada di pinggiran gurun
pasir yang sangat luas (Gurun) dan dihuni oleh penduduk yang disebut Badui. Penduduk
Makkah dan sekitarnya dikenal dengan suku Badui, suku keturunan Semit, yang hidup
nomad, dan hanya beberapa saja yang tinggal menetap di dekat oases (daerah subur).
Kehidupan dijalani dengan keras, perang antar suku adalah hal lumrah. Mereka hidup di
tenda-tenda, dan dengan gembalaan onta, kambing atau sapi, mereka terus berpindah mencari
padang rumput atau menghindari serangan yang mungkin dilakukan oleh lawan suku mereka.
Penyerbuan ke suku lain merupakan tuntutan ekonomi bagi suku Badui.

Tampaknya perlu diketahui, meskipun di Makkah berlangsung perdagangan yang sangat


ramai, namun tidak ada organisasi negara, birokrasi atau tentara. Satu-satunya lembaga
pemerintahan di Makkah adalah senat (mala’a), yang terdiri dari wakil-wakil suku. Hal lain
yang penting untuk dicatat adalah bahwa dewan ini hanyalah lembaga musyawarah dan tidak
mempuyai hak eksekutif.

Kondisi sosial sebagaimana disebutkan di atas inilah yang kemudian disebut dengan
masyarakat “Jahiliah” pra-Islam. Sebenarnya masyarakat Arab memiliki berbagai sifat dan
karakter yang positif, seperti sifat pemberani, ketahanan fisik yang prima, daya ingat yang
kuat, kesadaran akan harga diri dan martabat, cinta kebebasan, setia terhadap suku dan
pemimpinnya, pola kehidupan sederhana, ramah tamah, dan mahir dalam hal bersyair.
Namun, sifat-sifat dan karakter yang baik tersebut seakan tidak ada artinya karena suatu
kondisi yang menyelimuti kehidupan mereka, yakni ketidakadilan, kejahatan, dan keyakinan
terhadap takhayul.

Pada masa itu, kaum wanita menempati kedudukan yang terendah sepanjang sejarah umat
manusia. Masyarakat Arabia pra-Islam memandang wanita ibarat binatang piaraan, atau
bahkan lebih hina. Mereka sama sekali tidak mendapat penghormatan sosial dan tidak
memiliki hak apa pun. Kaum laki-laki dapat saja mengawini wanita sesuka hatinya, demikian
MP: PERBANDINGAN AGAMA - STA KELANSAM - 2022

pula mereka gampang saja menceraikan sesuka hatinya. Bilamana seorang ayah
diberitahukan atas kelahiran seorang anak perempuan, seketika wajahnya berubah pasi
lantaran malu, terkadang mereka tega menguburkan bayi perempuan secara hidup-hidup.
Mereka kebanyakan membunuh anak-anak perempuannya lantaran rasa malu dan khawatir
bahwa anak perempuan hanya akan menimbulkan kemiskinan.

Pada masa itu, kaum wanita menempati kedudukan yang terendah sepanjang sejarah umat
manusia. Masyarakat Arabia pra-Islam memandang wanita ibarat binatang piaraan, atau
bahkan lebih hina. Mereka sama sekali tidak mendapat penghormatan sosial dan tidak
memiliki hak apa pun. Kaum laki-laki dapat saja mengawini wanita sesuka hatinya, demikian
pula mereka gampang saja menceraikan sesuka hatinya. Bilamana seorang ayah
diberitahukan atas kelahiran seorang anak perempuan, seketika wajahnya berubah pasi
lantaran malu, terkadang mereka tega menguburkan bayi perempuan secara hidup-hidup.
Mereka kebanyakan membunuh anak-anak perempuannya lantaran rasa malu dan khawatir
bahwa anak perempuan hanya akan menimbulkan kemiskinan

Sosok Muhammad SAW


Kehidupan Muhammad SAW memang meliputi banyak segi. Dihadapinya segala macam
tantangan dalam mendirikan kerajaan Tuhan di muka bumi. Dengan patuh dan jujur
dilaksanakan tugas-tugas Allah dan ciptaan-Nya, terhadap istri dan anak-anak, sanak keluarga
dan para tetangga, para sahabat dan musuh, dan kepada semua lapisan manusia. Suri tauladan
dalam berbagai segi kehidupan terus mengilhami dan memimpin manusia selama lebih dari
seribu empat ratus tahun.

Diceritakan bahwa hal yang patut ditauladani dari Muhammad Saw adalah, membuang jauh
kecongkakan seorang raj, melakukan kerja kasar di rumah; menyalakan api, menyapu lantai,
memerah susu sapi, dan memperbaiki sendiri sepatu dan baju-baju wol Muhammad SAW.
Pada saat-saat khidmat, para sahabat dijamu dengan keramah-tamahan dan makanan yang
melimpah, meskipun kehidupan di rumah Muhammad SAW sendiri selama berminggu-
minggu berlalu tanpa ada api menyala di tungku. Demikian pula, Muhammad SAW adalah
seorang yang jujur, yaitu jujur dengan apa yang beliau katakan, dengan apa yang Muhammad
SAW ucapkan, dan dalam hal yang beliau pikirkan. Beliau selalu bersungguh-sungguh, sosok
yang agaknya tidak suka banyak bicara, lebih senang berdiam diri apabila memang tidak ada
yang harus dikatakan, tetapi selalu bicara apa yang relevan, bijaksana dan jujur, dan selalu
membuat masalah menjadi jelas. Jadi, sifat yang melakat pada diri Muhammad Saw terkenal
ada empat, yaitu sidiq, amanah, tabligh, fatonah.

Terkait dengan Islam, dalam jangka waktu kurang lebih 22 tahun, Muhammad SAW berjuang
dengan sepenuh hati, melakukan transformasi budaya, dari alam jahili ke alam Islam yang
bersendikan tauhid, kemerdekaan, persaudaraan, ukhuwah, persatuan dan keadilan. Masa
kehidupan beliau setelah diutus sebagai rasul dibagi manjadi dua masa. Pertama, masa
Makkah. Pada masa ini beliau melakukan transformasi melalui dakwah bissiri (dengan
sembunyi-sembunyi), lalu dakwah bijahri (terang-terangan). Kedua, masa di Madinah
(Yatsrib). Masa ini diawali dengan berhijrah ke Madinah beserta para kaum Muhajirin, yang
selanjutnya beliau mulai menata masyarakat sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman.

Satu lagi yang perlu dicatat bahwa jumlah istri Muhammad yang banyak kadang-kadang telah
menimbulkan ketertarikan yang cabul di dunia Barat, akan tetapi akan menjadi sebuah
MP: PERBANDINGAN AGAMA - STA KELANSAM - 2022

kesalahan apabila membayangkan bahwa Muhammad bersenang-senang sekedar dalam


kenikmatan seksual. Dapat dilihat bahwa, di Makkah, Muhammad hanyalah monogami,
hanya menikah dengan Khadijah, dan poligami umumnya dilakukan di Madinah. Di samping
itu, Khadijah pun jauh lebih tua dibanding Muhammad. Sementara itu, di Madinah
Muhammad menjadi seorang pemimpin yang hebat, dan diharapkan memiliki banyak tempat
kediaman selir, tetapi sebagian besar dari pernikahannya dimotivasi secara politis. Beliau
sering mengikatkan pernikahan dengan beberapa di antara sahabat terdekatnya untuk
mengikat mereka secara ketat. Istri baru tercintanya adalah Aisyah, putri Abu Bakar, dan
beliau juga menikahi Hafsyah, putri Umar bin Khatab. Demikian pula, sebaliknya beliau
menikahkan dua di antara putrinya dengan Utsman bi Affan dan Ali bin Abi Thalib. Selain
itu, perlu ditekankan bahwa banyak di antara istri lainnya adalah wanita yang lebih tua yang
tidak memiliki pelindung.

Muhammad menyebarkan agama islam di mekkah selama 13 tahun lalu hijrah ke madinah


dan disana beliau berdakwah selama 10 tahun , penyebaranislam hingga ke penjuru arab dan
seluruh dunia dilakukan oleh Nabi muhammad, sahabat-sahabat Nabi dan juga kerajaan-
kerajaan islam seperti bani umayyah , abbasiyah dan lain-lain.

Kitab Agama Islam


Agama Islam memiliki kitab Al-Quran. Di dalam Al-Quran mengandung kitab-kitab
sebelumnya: Taurat, Zabur dan Injil. Jadi, Kitab Suci Islam di dalamnya mencakup: Taurat,
Zabur, Injil dan Qur-an.

Kitab Taurat
Kitab Allah yang tertua adalah kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa
'alaihissalam di Bukit Sinai.  Kitab ini diturunkan untuk pedoman bagi bangsa Bani Israil
pada abad ke 12 SM. Kitab Taurat dikenal dengan isinya yaitu The Ten Commandements
atau 10 perintah Tuhan.  Taurat sendiri memiliki arti yaitu hukum atau syariat. Bahasa yang
digunakan dalam kitab ini adalah bahasa Ibrani. Kitab Taurat juga disebutkan dalam Al-
Quran tepatnya di surat Al-Isra Ayat 2.

Kitab Zabur
Kitab selanjutnya yang turun sebagai pedoman manusia setelah kitab Taurat adalah
kitab Zabur. Nabi yang menerima kitab ini adalah Nabi Daud 'alaihissalam pada abad ke 10
SM di daerah Yerusalem.  Kitab Zabur diturunkan sebagai pedoman untuk bangsa Bani Israil
atau umat Yahudi. Kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.  Kitab Zabur atau Mazmur berisikan
nyanyian pujian kepada Allah SWT atas semua nikmat yang Allah berikan. Sama seperti kita
Taurat, kitab Zabur juga disebutkan dalam Al-Quran yaitu surat Al-Isra Ayat 55. 

Kitab Injil
Kitab Injil adalah kitab ketiga yang diturunkan oleh Allah SWT sebagai pedoman
untuk umat manusia.  Nabi Isa 'alaihissalam adalah Nabi yang menerima kitab ini. Kitab Injil
berisikan pokok ajaran hidup dengan zuhud, menjauhi ketamakan dan kerusakan dunia. 
Allah SWT mewahyukan kitab ini pada awal abad 1 M di daerah Yerusalem dan ditulis
dengan bahasa Suryani.  Kitab Injil menjadi pedoman kaum Nabi Isa 'alaihissalam yaitu
kaum Nasrani. Di dalam Al-Quran, keterangan tentang kitab Injil ditegaskan pada surat
Maryam Ayat 30.
MP: PERBANDINGAN AGAMA - STA KELANSAM - 2022

Al-Quran
Kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT dan menjadi pedoman manusia
hingga hari kiamat adalah Al-Quran.  Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang merupakan Nabi dan Rasul terakhir. Kitab suci Al Quran diturunkan secara bertahap
dan membacanya bernilai ibadah.  Kitab ini merupakan penyempurna dan membenarkan
kitab-kitab Allah sebelumnya. Al-Quran diturunkan pada abad ke 7 Masehi dan dalam kurun
waktu 611-632 M.  Wahyu Allah SWT pertama kali turun dan diterima Rasullullah
Muhammad SAW di Gua Hira. Selanjutnya wahyu-wahyu turun secara bertahap hingga
seluruhnya diturunkan oleh Allah SWT.  Pokok ajaran yang terkandung dalam Al-Quran
secara umum di antaranya: Aqidah (keyakinan): Hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan,
seperti mengesakan Allah SWT, meyakini Allah SWT, dan sebagainya.  Akhlak (budi
pekerti): Berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.  Ibadah:
Tata cara beribadah seperti sholat, zakat, dan sebagainya.  Muamalah: Tata cara berhubungan
kepada sesama manusia.  Tarikh (sejarah) Kisah-kisah orang dan umat terdahulu.

KEPERCAYAAN DAN AJARAN ISLAM

Kepercayaan Agama Islam dikenal dengan sebutan Rukun Iman dan Rukun Islam.

RUKUN IMAN

Secara bahasa, iman berarti membenarkan, sementara menurut syariat Islam, iman artinya
mengakui secara lisan, membenarkan dengan hati, dan mengamalkannya dengan perbuatan.
Pokok-pokok kepercayaan dalam agama Islam terkandung dalam rukun iman. Adapun
keenam Rukun Iman dalam agama Islam tersebut berdasarkan ayat Al-Qur'an dan Al-Hadis.
Sebagai umat Islam, wajib mengetahui rukun iman yang terdiri dari enam, yaitu iman kepada
Allah Swt., iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab Allah, iman kepada Nabi dan Rasul,
iman kepada hari Kiamat, terakhir iman kepada Qada dan Qadar. Bagi setiap umat muslim
wajib mengetahui dan memahami makna masing-masing dari keenam rukun iman tersebut.

Makna Iman kepada Allah Swt.


Makna dari rukun Iman yang pertama, yakni meyakini bahwa tiada Tuhan lain yang
layak disembah selain Allah Swt. Rukun iman yang pertama ini berarti, harus meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah yang menciptakan seluruh makhluk yang ada di langit,
bumi, dan seluruh alam semesta. Meyakini atau Iman kepada Allah juga bisa diwujudkan dari
amal perbuatan baik dengan melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

Iman kepada Malaikat


Iman kepada para malaikat berarti percaya jika malaikat itu ada dan senantiasa
mengawasi perbuatan baik dan buruk manusia. Malaikat merupakan makhluk gaib ciptaan
Allah yang terbuat dari cahaya (Nur) dan bertugas untuk menjalankan perintah dari Allah
untuk mengawasi seluruh umat manusia dan jin. Malaikat merupakan makhluk yang sangat
taat kepada Allah dan senantiasa selalu bertasbih tanpa henti siang dan malam.Ada 10
malaikat Allah yang perlu Anda ketahui, yakni Jibril (penyampai wahyu), Mikail (pembagi
rezeki), Israfil (peniup terompet sangkakala), Izrail (pencabut nyawa), Munkar dan Nakir
(penanya di alam kubur), Raqib dan Atid (pencatat amal), Malik (penjaga neraka), Ridwan
(penjaga surga).
MP: PERBANDINGAN AGAMA - STA KELANSAM - 2022

Iman kepada Kitab-Kitab Allah Swt.


Makna dari Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. adalah, harus meyakini seluruh kitab
Allah. Adapun kitab yang perlu diimanin oleh umat Islam terdiri empat kitab. Keempat kitab
tersebut ialah taurat yang diturunkan melalui Nabi Musa, kitab Zabur yang diturunkan
melalui Nabi Daud, kitab Injil yang diturunkan melalui Nabi Isa, dan Al-Qur'an yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Kitab itu diturunkan kepada para Rasul, untuk kemudian dilanjutkan ke seluruh umat-Nya.
Dengan berpedoman teguh pada kitab-kitab Allah, niscaya manusia bisa selamat dari siksa
api neraka.

Makna Iman kepada Nabi dan Rasul


Makna dari rukun Iman ini ialah meyakini bahwa nabi dan rasul adalah manusia
utusan Allah yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman di muka
bumi. Beriman kepada nabi dan rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari
lisan maupun mengkuti jejak suri tauladannya. Adapun jumlah nabi dan rasul sangat banyak,
tetapi diwajibkan memercayai 25 nama-nama nabi dan rasul.

Makna Iman kepada Hari Kiamat


Iman kepada hari Kiamat ialah memercayai hari akhir benar-benar ada. Kiamat
merupakan hari di mana seluruh alam semesta dihancurkan dan dimusnahkan. Iman kepada
hari kiamat berarti meyakini dan memercayai tanda-tanda akhir zaman, seperti munculnya
dajjal, turunnya Nabi Isa a.s., keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari barat,
makin banyak kejahatan, serta banyaknya amanah yang tidak lagi dijalankan. Selain itu
beriman kepada hari Akhir adalah percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian, di mana
kehidupan yang kekal sesungguhnya ada di akhirat.

Makna Iman kepada Qada dan Qadar


Makna beriman kepada Qada dan Qadar artinya ialah mengimani bahwa apa pun yang
terjadi di muka bumi juga kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk
merupakan kehendak dari Allah Swt. Allah menciptakan mudarat pastilah ada maslahat. Di
setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun
tidak diketahui oleh manusia.

RUKUN ISLAM

Rukun Islam (bahasa Arab: ‫أركان اإلسالم‬, translit. arkān al-Islām) adalah lima tindakan


dasar dalam Islam yang menjadi syarat untuk menjadi muslim yang sempurna. Kelima
tindakan ini ialah mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan salat,
melaksanakan puasa, membayar zakat dan menunaikan haji bagi yang mampu. Semua rukun-
rukun tersebut disebutkan dalam hadits Jibril. Rukun Islam berasal dari dua kata yaitu
"rukun" dan "Islam". Kata "rukun" merupakan kata yang digunakan oleh para ulama untuk
menyebutkan sesuatu yang menjadi tiang sandaran atau tiang bangunan.

1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat; Rukun Islam yang pertama adalah


mengucapkan dua kalimat syahadat wajib hukumnya bagi seseorang yang ingin
menjadi muslim. Kalimat syahadat dalam bahsa latin: "Asy-hadu allaa ilaaha
illallaahu wa asy-hadu anna muhammadarrasuulullahi". Arti kalimat syahadat: "Aku
MP: PERBANDINGAN AGAMA - STA KELANSAM - 2022

bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".
2. Salat 5 waktu. Salat wajib dikerjakan sesuai waktu yang telah ditetapkan, mulai salat
subuh yang dibatasi sampai terbitnya matahari hingga salat isya pada malam hari. 1)
Salat Subuh: Salat yang dikerjakan sebelum terbitnya fajar (antara jam 04.00). 2)
Salat Dzuhur: Salat yang dikerjakan siang hari (sekitar pukul 12.00) 3) Salat Ashar:
Salat yang dikerjakan sore hari (sekitar jam 15.30). 4) Salat Maghrib: Salat yang
dikerjakan saat matahari terbenam sampai masuk waktu Isya. 5) Salat Isya: Salat yang
dikerjakan sekitar pukul 19.00.
3. Berpuasa di Bulan Ramadhan: Setiap muslim diwajibkan berpuasa selama satu bulan
penuh di bulan Ramadhan. Tujuannya untuk mencapai ketakwaan kepada Allah SWT.
Di antara hikmah berpuasa adalah melatih kesabaran, menumbuhkan rasa empati
terhadap orang yang kelaparan sehingga terdorong hati kita untuk membantu orang
yang kurang mampu.
4. Zakat. Zakat dalam Islam ada 2 macam, yaitu zakat fitrah  (makanan pokok) dan
zakat  mal  (harta yang mencapai nisob dan haul). Zakat fitrah dibayarkan selama
bulan Ramadan dan sebelum memasuki Hari Raya Idulfitri. Sedangkan zakat mal
dibayarkan satu kali dalam satu tahun yaitu dari harta/kekayaan/pendapatan yang
disimpan selama satu tahun dan memenuhi nisob setara dengan 85 gram emas. Zakat
ini sangat bermanfaat dalam membantu orang yang kurang mampu dan kurang
beruntung sehingga mereka dapat terbantu dalam memenuhi kehidupannya.
5. Haji Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dilakukan setiap bulan haji atau bulan
Zulhijah. Ibadah haji merupakan kewajiban umat muslim apabila ia mampu dari segi
fisik dan biaya. Ibadah haji  wajib bagi orang yang mampu karena perjalanan ke
Tanah Suci membutuhkan banyak persiapan yang memerlukan biaya banyak serta
membutuhkan kesiapan fisik serta kesiapan batin bagi yang akan menjalaninya.

Anda mungkin juga menyukai