Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
a. Deskripsi
Modul ini berisi materi Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah Saw. Di Makkah.
Materi ini merupakan salah satu Bab pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
kelas X Madrasah Aliyah. Melalui modul ini anda dapat mempelajari Bagaimana
Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah Saw. Di Makkah. Subtansi dan Strategi
Dakwah sejak Rasulullah Saw. diangkat menjadi Rasul sampai beliau Hijrah ke kota
Madinah.
b. Prasyarat
Untuk mempelajari bab dalam modul ini maka perlu diketahui bahwa ada dua syarat,
yaitu :
Syarat Umum ; Anda harus belajar dengan rumus “PAIKEM”, yaitu Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
Syarat Khusus : Anda harus sudah mempelajari Modul Sejarah Kebudayaan Islam
Bab “Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah Saw. Di Makkah.”
c. Petunjuk penggunaan Modul
1. Bagi Guru/Fasilitator : Baca dan cermati betul deskripsi silabus. Pelajari Level
Kompetensi Kunci dan Jabarannya.
2. Bagi Peserta didik : Baca dan pahami deskripsi modul dan prasyarat penggunaan
modul. Baca dan pahami tujuan akhir modul.
d. Kompetensi
1. Kompetensi Inti (KI)
KI. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KI. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
2. Kompetensi Dasar (KD)
1. Menganalisis kebudayaan masyarakat Makkah sebelum Islam.
2. Menganalisis strategi dakwah Rasulullah saw. pada periode Makkah.
3. Menilai kebudayaan masyarakat Makkah sebelum Islam.
4. Menyimpulkan strategi dakwah Rasulullah saw. periode Makkah dan
menyajikannya dalam bentuk tulisan atau media lain.

1
e-Modul SKI kelas X
e. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kepada para pembaca memahami Bab
Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah Saw. Di Makkah pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam.

2
e-Modul SKI kelas X
BAB II
PEMBELAJARAN
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan memiliki kompetensi
berikut.
1. menghayati substansi dan strategi dakwah Nabi di Makkah adalah sesuai
dengan perintah Allah;
2. mengamalkan sikap damai, tanggung jawab, dan santun dalam mengajak
kebaikan;menganalisis substansi dan strategi dakwah Ra- sulullah saw.
periode Makkah; serta
3. menyimpulkan substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. di Makkah dan
menyajikannya dalam bentuk tulisan atau media lain.
b. Uraian Materi
1.) Keberagaman Masyarakat Pra-Islam
a) Agama dan Kepercayaan Masyarakat Makkah sebelum Islam
Sebelum Islam datang, sudah berkembang berbagai macam agama dan
kepercayaan pada bangsa Arab. Sayyid Mahmud Syukri al-Alusi al-Baghdadi
dalam kitab Bulugh al-'Arabi fi Ma'rifah Ahwal al-'Arab menyatakan bahwa ada
beberapa agama yang pernah ada di Arab sebelum masuknya Islam, antara lain
1. Al-muwahhidun (yang mengesakan Tuhan),
2. Penyembah berhala (watsani),
3. Yahudi
4. Kristen
5. penyembah matahari dan bulan,
6. Dahriyun (ateis). Shabi'in (penyembah bintang),
7. Zindiq
8. Majusi (penyembah api),
9. penyembah malaikat dan jin, serta;
10. Kelompok yang memercayai dua Tuhan, yaitu Tuhan yang berbuat kebaikan
dan Tuhan yang berbuat jahat.

b) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Makkah sebelum Islam


Secara umum penduduk Jazirah Arab terdiri atas tiga suku bangsa, yaitu suku
Arab kuno, suku Arab asli, dan suku Arab pendatang. Dilihat dari tempat
tinggalnya, bangsa Arab ada yang tinggal di pedalaman dan perkotaan. Penduduk
pedalaman atau Arab Badul tidak mempunyai tempat tinggal atau perkampungan
tetap. Mereka mengembara dari daerah satu ke daerah yang lain. Mereka
berpindah-pindah dengan membawa binatang ternak untuk mencari sumber air
dan padang rumput. Sebaliknya, penduduk perkotaan mempunyai tempat tinggal
tetap di kota. Mata pencaharian mereka adalah berdagang dan bertani. Mereka

3
e-Modul SKI kelas X
biasanya memiliki kecakapan berdagang dengan baik dan cara bertani yang cukup
maju.

c) Perekonomian masyarakat Makkah sebelum Islam


Sebagian besar masyarakat Arab sebelum Islam mencukupi kebutuhan hidup
sehari-hari dengan berdagang, bertani, dan beternak. Bagi orang Arab Badui
beternak menjadi sumber utama kehidupan. Mereka mengonsumsi daging,
meminum susu, hingga membuat pakaian dari bulu domba. Ketika kebutuhan
telah terpenuhi, mereka terkadang menjual ternaknya kepada orang lain.
Adapun penduduk perkotaan sebagian menjadikan beternak sebagai sumber
penghidupan dan sebagian lain menggantungkan hidup dari bertani. Bagi
masyarakat yang menggantungkan hidup dari beternak, biasanya menjadi
penggembala ternak sendiri. Adapula yang menggembalakan ternak milik orang
lain seperti yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Umar bin Khattab, dan Ibnu
Mas'ud dahulu.
2.) Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah Saw. Di Makkah
a. Subtansi Dakwah Rasulullah Saw. Di Makkah
Substansi dakwah Nabi Muhammad saw. pada masyarakat Quraisy periode
Makkah di tengah-tengah terpuruknya keyakinan dan nilai-nilai serta norma di
kalangan Quraisy mengandung hal-hal sebagai berikut.
1. Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan karena agama berhala
menyembah patung-patung. Rasulullah saw. mengajak mereka untuk memeluk
Islam yang hanya menyembah kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan
menjauhi sikap musyrik.
2. Memperbaiki akhlak masyarakat Makkah yang mengalami dekadensi
moral,seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum khamar, dan berzina.
3. Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia.
4. Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala
adat-istiadat, kepercayaan, dan upacara-upacara keagamaan.

b. Strategi Dakwah Rasulullah Saw. Di Makkah


Strategi dakwah Nabi Muhammad saw. dilakukan dengan teliti dan cermat. Beliau
tida gegabah meskipun juga dibimbing wahyu dari Allah. Beliau berdakwah dengan
sant sabar, ikhlas, dan tegas. Beliau berdakwah tanpa memaksakan kehendak dan
berlak lemah lembut. Dalam melakukan dakwahnya, beliau menggunakan dua
strategi, yaitu strategi sirriyah (sembunyi-sembunyi) dan jahriyyah (terang-terangan).

1. Dakwah secara Sembunyi-Sembunyi


4
e-Modul SKI kelas X
Strategi dakwah Nabi Muhammad saw. pada tahap awal adalah sembunyi-sem- bunyi.
Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Surah al-Muddassir/74: 1-7 yang menunjukkan
sebagai pengangkatan beliau menjadi seorang rasul. Nabi Muhammad saw.
melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi untuk mengantisipasi gun- cangan di
masyarakat. Beliau memulai dakwah kepada keluarga dan karib kerabatnya. Beliau
mengetahui bahwa orang Quraisy sangat terikat, fanatik, dan kuat mempertahankan
kepercayaan memuja dan menyembah berhala. Oleh karena itu, beliau memulainya
dari keluarga dekatnya terlebih dahulu.

2. Dakwah secara Terbuka


Setelah dakwah berjalan tiga tahun, Nabi Muhammad saw. berdakwah secara
sembunyi-sembunyi di rumah Arqam bin Abil Arqam. Penduduk Makkah banyak
yang sudah mengetahui dan mulai membicarakan agama baru (Islam) yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw. Mereka menganggap agama itu sangat bertentangan
dengan agama nenek moyang mereka. Suatu hal yang tidak dapat dihindari adalah
sebagian orang Quraisy menerima agama baru yang dibawa Nabi Muhammad saw.
dan sebagian yang lain menolak.
Dengan dasar itulah, Nabi Muhammad saw. mengubah strategi dakwah yang semula
diam-diam dengan dakwah secara terang-terangan. Hal itu sebagaimana perintah
Allah yang tertuang dalam Al-Qur'an Surah (asy-Syu'ara'/26: 214).
Artinya:
(٢١٤ :٢٦ ‫َو اْنِذ ْر َع ِش ير تَك اَألْقريين )الشعراء‬
"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat."
(Q.S. asy-Syu'ara'/26: 214).
3.) Tantangan dan Pengembangan Dakwah Rasulullah Saw. Di Makkah
a. Tantangan Dakwah Nabi Muhammad Saw.
Berikut merupakan tantangan dna rintangan dakwa Nabi Muhammad Saw:
1. Cemoohan dan cacian pada nabi dan para sahabat
Berbagai cemoohan dan cacian terhadap Nabi Muhammad Saw dan
sahabatnya dilakukan oleh kaum kafir dengan tujuan untuk menjatuhkan nama
baik dan menucilkannya dari masyarakat arab. Dan mereka mengatakan
bahwa Nabi Muhammad Saw adalah tukang cerita yang memesona, orang
yang sakit ayan, orang gila, pembohong, dan perkataan-perkataan lain yang
sangat menyakitkan hati
2. Memanfaatkan Pengaruh Para Pembesar Kafir Quraisy
Kaum kafir quraisy menggunakan pengaruh para pemuka mereka untuk
mencegah dakwah Nabi Muhammad Saw. salah satunya adalah melalui paman
beliau sendiri, yaitu Abu Thalib. Para pemimpin Quraisy mendatangi Abu

5
e-Modul SKI kelas X
Thalib dan menuntut agar Abu Thalib mencegah kegiatan dakwah yang
dilakukan keponakannya.
3. Mendatangkan Penyair Terkemuka
Masyarakat kafir mekkah menggundang penyair terkemuka untuk memebuat
syair yang indah sebagai saingan Al Qur’an. Diantaranya adalah Utbah Bin
Rabiah dan Tufail Bin Amr Ad-Dausi.
4. Melempari Kotoran
Imam Bukhari melalui sahabat Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa Abu Jahal
pernah melempari kotoran bekas hewan persembahan untuk berhala kepada
Nabi Muhammad Saw. setelah pulang kerumah beliau meminta putrinya,
Fatimah, untuk membersihkannya
5. Bujukan Dengan Harta Kekayaan
Para pemimping kafir Quraisy mengutus Utbah Bin Rabiah seorang ahli
retorika, untuk membujuk Nabi Muhammad Saw. Mereka menawarkan tahta
dan harta asalkan beliau bersedia menghentikan dakwahnya
6. Pemboikotan Terhadap Bani Hasyim
Isi pemboikotan itu sebagai berikut:
a) Muhammad dan keluarganya serta pengikutnya tidak diperbolehkan
menikah bangsa Arab Quraisy lainnya, baik laki-laki maupun perempuan
b) Muhammad dan keluarganya serta pengikutnya tidak boleh mengadakan
hubungan jual beli dengan kaum Quraisy lainnya
c) Muhammad dan keluarganya serta pengikutnya tidak boleh bergaul dengan
kaum Quraisy lainnya
d) Kaum Quraisy tidak dibenarkan membantu dan menolong Muhammad,
keluarga, ataupun pengikutnya
Surat itu digantung di dinding Ka’bah dan berlaku untuk selamanya kecuali
jika Muhammad dan keluarganya menyerah
7. Tahun Dukacita (‘Am Al-Huzn)
Enam bulan setelah berakhirnya pemboikotan, Nabi Muhammad Saw.
Mengalami dukacita yang sangat menekan perasaan, yaitu wafatnya Abu
Thalib dan Khadijah. Dan itu terjadi pada tahun ke-10 setelah kenabian.
Dengan wafatnya Abu Thalib hubungan Nabi Muhammad dengan kaum Kafir
Quraisy lebih buruk lagi karena selama ini beliaulah yang menjadi pelindung
dan perisai dari segala tindakan musuh.
Kesedihan itu belum sirna, 50 hari sesudahnya, pada bulan Ramadhan,
Khadijah, Istrinya meninggal pula. Hal itu membuat Nabi Muhammad Saw.
Bertambah sedih dan pilu hatinya karena selama ini beliaulah yang menjadi
sandaran untuk mencurahkan rasa cinta dan kesetiaan dan menjadi pendukung
dakwahnya. Karena kesedihan itulah tahun itu disebut dengan tahun kesedihan
(Am Al-Huzn)
b. Pengembangan Dakwah Nabi Muhammad Saw.
Pengembangan dakwah keluar kota Makkah itu paling tidak ada dua tempat,
yaitu Thaif dan Habasyah.
1. Misi ke Thaif

6
e-Modul SKI kelas X
Pada tahun ke-10 setelah kenabian, dibulan syawal, Nabi Muhammad Saw.
Mencari tempat baru untuk mendakwahkan agama Islam ke daerah yang
diharapkan menjadi pusat dakwah Islam. Ditujulah Thaif yang berjarak 60
mil dari Makkah. Beliau ditemani Zaid Bin Haritsah. Setiap melewati satu
Qabilah, beliau mengajak mereka masuk Islam. Namun, tak satupun
Qabilah yang menerima ajakan beliau. Selama 10 hari di Thaif Nabi
Muhammad Saw. Menyuruh penduduknya beriman kepada Allah, tetapi
tak satupun yang menerima. Sebaliknya di Thaif, beliau mendapatkan
kelompok masyarakat yang lebih kejam dan bengis dalam menerima
dakwah beliau. Penduduk kota Thaif menghina dan melempari beliau
hingga terluka
2. Hijrah Ke Habasyah
Hijrah ke Habasyah dilakukan untuk menyelamatkan keimanan mereka
yang terus menerus dirongrong Kafir Quraisy dalam keselamatan jiwa
mereka Rasulallah Saw. Memerintahkan umatnya untuk kehabasyah
karena saat itu mereka terkenal adil dan tidak mendzalimi orang lain.
Hijrah dilakukan untuk mencari perlindungan untuk hidup tenang dan
menjalankan agama Islam dengan aman tanpa adanya gangguan. Inilah
hijrah yang pertama dalam Islam, tepatnya pada tahun 615 M.
Hijrah itu diterima dengan baik oleh raja Habasyah yaitu Raja Najasyi
dengan isyarat mengambil sebatang tongkat dan menggariskan di atas
tanah dengan mengatakan, “antara agama kalian dan agama kami tidak
lebih dari garis ini”. Dengan demikian hijrah dinyatakan berhasil dan
membawa keuntungan besar bagi kaum Muslimin juga membawa manfaat
bagi Islam dan pemeluknya secara umum.
3. Baiat Aqabah
Pada musim haji pada tahun ke-11 setelah kenabian, Nabi Muhammad
Saw. Mengajak enam orang pemuda dari suku Khazraj untuk memeluk
Islam. Pada musim haji berikutnya, yakni tahun ke-12 setelah kenabian,
setahun setelah keislaman enam pemuda Khazraj, 12 laki-laki dari Yastrib
pada saat itu Nabi Saw. Menyerukan agama Islam kepada mereka.
Ternyata, seruan itu diterima oleh orang-orang dari suku Khazraj tersebut.
Mereka berharap dengan adanya Nabi Muhammad Saw. Akan menjadi
pemersatu diantara mereka. Bahkan mereka berjanji akan menyeru
kaumnya untuk memeluk agama Islam.

d. Tugas
Setelah kalian mempelajari Bab ini silahkan bentuk kelompok yang terdiri dari 3-4
orang, kemudian diskusi dengan soal yang harus dipresentasikan didepan kelas
sebagai berikut :
1. Deskripsikan kebudayaan masyarakat Makkah sebelum Islam!
2. Deskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. periode Makkah!

7
e-Modul SKI kelas X
3. Deskripsikan peristiwa penting yang dilakukan Rasulullah saw. dan para
sahabat selama masa Dakwah di Makkah !

e. Tes Formatif
1. Nabi Muhammad melaksanakan dakwah melalui beberapa tahapan. Tahapan
diangkat sebagai nabi untuk melaksanakan tugas kenabian ditandai dengan turunnya
wahyu surah …
a. Al-Mudatssir 1-7 b. Al-Muzammil 1-7 c. Al-Fatihah 1-7 d. Al-Ma’idah 3 e. Al-
Alaq 1-5
2. Substansi dakwah Nabi Muhammad Saw. Periode Makkah yang juga sebagai misi
kenabian berikut ini adalah …
a. Pendirian masjid sebagai pusat pembinaan umat
b. Mengadakan ekspansi perluasan wilayah Islam
c. Pelurusan Aqidah sebagai pemurnian ibadah
d. pengembangan ekonomi
e. membangun dasar-dasar pemerintahan Islam
3.‫َو اْنِذ ْر َع ِش ير تَك اَألْقريين‬
Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Untuk melakukan dakwah
kepada …
a. Kerabat dekatnya
b. Terbuka kepada kaum Quraisy
c. Sahabat-sahabat dekatnya
d. Kaum Du’afa
e. Kabilah Aus dan Khazraj
4. Penyair yang ditugaskan kaum Kafir Quraisy untuk membuat saingan Al-Qur’an
adalah…
a. Amir Bin Fuhairah
b. Tufail Bin Amr Ad-Dausi
c. Amr Bin Ash
d. Zuhair Bin Umayyah
e. Umar Bin Al-Walad
5. Pengembangan dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. Ke suatu negeri
yang rajanya sangat toleran, Nama negeri itu adalah…
a. Thaif
8
e-Modul SKI kelas X
b. Madinah
c. Habasyah
d. Syam
e. Damaskus
f. Kunci Jawaban
Tes Formatif 1. A 2. C 3. A 4. B 5. C

9
e-Modul SKI kelas X

Anda mungkin juga menyukai