NPM : 2210632010035
SOAL :
1. Hakim dilarang menolak mengadili perkara dengan alasan hukumnya tidak ada atau
hukumnya tidak jelas, Apa kaitannya dengan penemuan hukum?
2. Apa yang saudara ketahui tentang yurisprudensi, sejauh mana kekuatan mengikat
sebagai sumber hukum di indonesia ? Berikan contohnya !
Jawaban :
1. Sangat berkaitan disebabkan hakim putusannya itu dapat menjadi sumber hukum
yaitu yurisprudensi, oleh sebab itu maka berdasarkan UU No. 48 Tahun 2009
Mengenai Kekuasaan Kehakiman, UU ini menyatakan : pengadilan tidak boleh
menolak untuk memeriksa perkara, mengadili perkara dan memutuskan perkara
yang diajukan dengan alasan hukum tidak ada atau kurang jelas (kabur), melainkan
wajib memeriksa serta mengadilinya. Hakim diwajibkan untuk menggali, mengikuti
dan memahami keadilan dan nilai-nilai hukum yang tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat.
Maka seorang hakim sangat patut untuk tidak menolak suatu perkara/kasus yang
hukumnya belum jelas (kekosongan hukum), karena apabila tidak ada yurisprudensi
maka hukum tidak akan mengikuti perkembangan jaman.
1
2. Pengertian Yurisprudensi :
a) Yurisprudensi Tetap
Yurisprudensi Tetap adalah suatu putusan dari hakim yang terjadi oleh
karena rangkaian putusan yang sama dan dijadikan sebagai dasar bagi
pengadilan untuk memutuskan suatu perkara.
2
Yurisprudensi Tidak Tetap ialah suatu putusan dari hakim terdahulu
yang tidak dijadikan sebagai dasar bagi pengadilan.
d) Yurisprudensi Administratif
Yurisprudensi Administratif adalah SEMA (Surat Edaran Mahkamah
Agung) yang berlaku hanya secara administratif dan mengikat intern di dalam
lingkup pengadilan.