Phi 6-Putusan Hakim Dalam Sistem Hukum Positif Indonesia
Phi 6-Putusan Hakim Dalam Sistem Hukum Positif Indonesia
PUTUSAN PENGADILAN
• PERADILAN:
• proses pemberian keadilan di suatu lembaga yang disebut
pengadilan
• PENGADILAN:
• Lembaga atau badan yang bertugas menerima,
memeriksa, mengadili dan menyelesaikan setiap perkara
yang diajukan kepadanya
• Sebagai pelaksana hukum dalam hal adanya tuntutan hak
yang konkrit akibat dilanggarnya hak, baik hukum pidana
maupun perdata
• Hakim berkewajiban memeriksa perkara dan memberikan
putusan
• Selama tidak ada tuntutan, maka hakim bersifat pasif. Hakim
tidak mencari-cari perkara yang akan diperiksanya
• Putusan hakim merupakan hukum bagi para pihak yang
berperkara. Jadi putusan hakim hanya mengikat dan harus
dilaksanakan oleh para pihak.
• Pasal 21 AB, “Hakim tidak dapat memberi putusan yang
akan berlaku sebagai peraturan umum”
• Pasal 1917 KUHPerdata, “kekuatan suatu putusan hakim
yang telah memperoleh kekuatan mutlak tidaklah lebih
luas daripada sekedar mengenai soalnya perkara”
(I).PUTUSAN HAKIM / PENGADILAN
Putusan hakim/pengadilan:
1. Putusan hakim yang tidak diikuti oleh hakim yang lain
2. Putusan yang diikuti oleh hakim yang lain dalam
masalah yang sejenis ------ Yurisprudensi
KANSIL:
Sumber hukum formal adalah:
1. UU (statute)
2. KEBIASAAN (castum)
3. KEPUTUSAN HAKIM (yurisprudensi)
4. TRAKTAT (treaty)
5. PENDAPAT SARJANA HUKUM
(doktrin)
YURISPRUDENSI
• CST Kansil:
• Yurisprudensi adalah
• putusan hakim terdahulu
• yang sering diikuti dan dijadikan dasar putusan oleh hakim kemudian
• mengenai masalah yang sama atau sejenis.
• Jadi putusan hakim yang tidak diikuti atau dicontoh oleh hakim yang
kemudian, bukan yurisprudensi .
• Yurisprudensi dibagi 2:
• Yurisprudensi tetap: putusan hakim yang terjadi terjadi karena rangkaian
putusan serupa dan menjadi dasar bagi pengadilan untuk mengambil putusan
• Yurisprudensi tidak tetap: tidak diikuti oleh hakim berikutnya untuk masalah
yang sama
• E. Utrecht:
• Yurisprudensi adalah keputusan-keputusan hakim.
• Yurisprudensi dibagi 2:
• Yurisprudensi tetap:
• terjadi karena adanya suatu rangkaian atau rentetan keputusan yang tetap.
• Atau beberapa keputusan yang menjadi keputusan yang baku, yaitu keputusan
yang menjadi dasar bagi peradilan (standart arresten). Sehingga hakim
memberi suatu “prinsipiil”, yaitu penyelesaian akan sesuatu yang telah lama
membangkitkan keragu-raguan.
• Yurisprudensi tidak tetap:
• putusan pengadilan yang tidak diikuti hakim lainnya
• Putusan hakim/pengadilan
1. Putusan hakim yang menerapkan hukum, yaitu
putusan hakim terhadap hal-hal yang diatur oleh hukum
2. Putusan hakim yang mencipta hukum, yaitu putusan
hakim terhadap hal-hal yang tidak diatur oleh hukum
baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis
DEKONSTRUKSI MAKNA
YURISPRUDENSI KONVENSIONAL
YURISPRUDENSI SEBAGAI SALAH SATU SUMBER
HUKUM FORMIL
• Pengertian sumber hukum:
• tempat keluarnya atau diciptakannya hukum. Dari yang
semula TIDAK ADA menjadi ADA.
• Yurisprudensi adalah salah satu sumber hukum formil berupa
putusan hakim yang telah memiliki kekuatan hukum tetap yang
MENCIPTA HUKUM, tanpa memperhatikan apakah diikuti atau
tidak diikuti oleh hakim kemudian dalam perkara yang sama.
• Apabila yurisprudensi ini diikuti oleh hakim berikutnya, maka
disebut YURISPRUDENSI TETAP
• Putusan hakim terhadap suatu perkara yang sudah ada hukumnya
tanpa melakukan suatu modifikasi/perubahan apapun, tidak
mencipta hukum, BUKAN yurisprudensi
SISTEM HUKUM INDONESIA
YURISPRUDENSI
KEBIASAAN/ADAT