Anda di halaman 1dari 23

Sumber Hukum Acara Pidana

UU No.8 Tahun 1981 UU “Para Penegak Hukum”


ttg Hukum Acara Pidana • UU 2002:2 ttg Kepolisian Negara RI
(KUHAP) • UU 2004:16 ttg Kejaksaan RI
• UU 2009: 48 ttg Kekuasaan Kehakiman;
UU 2009:3 ttg MA RI;
UU 2004:5 ttg Peradilan Umum
• UU yg mengatur wewenang PPNS

UU Substansial
• UU 2000:26 ttg Pengadilan HAM
Ketentuan Perundang-Undangan • UU 2002:30 ttg KPK
Hukum Sektoral • UU 2009:46 ttg Pengadilan Tipikor
Acara Pidana Secara Khusus • UU 1997:3 ttg Pengadilan Anak
• UU 2009:22 ttg Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• UU 2003:15 ttg Pemberantasan TP Terorisme
• UU 2004:31 ttg Perikanan

• Peraturan Pemerintah, mis : PP No.27 Tahun 1983


• Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA)
• Surat Keputusan Kapolri
Peraturan-Peraturan
• Surat Keputusan Jaksa Agung
Pelaksanaan Lainnya
• Surat Keputusan Menteri Kehakiman
• Peraturan Menteri Kehakiman
¨ Hukum Pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yg
berlaku di suatu negara, yg mengadakan dasar-dasar dan aturan
untuk :

1) menentukan perbuatan-perbuatan mana yg tidak boleh


dilakukan, yg dilarang, dg disertai ancaman atau sanksi berupa
pidana tertentu bagi barangsiapa melanggar larangan tsb; à
Criminal Act

2) menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yg


telah melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau
dijatuhi pidana sebagaimana yg telah diancamkan ; à Criminal
Liability/ Criminal Responsibility
1) dan 2) = Substantive Criminal Law / Hukum Pidana Materiil

3) menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu


dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah
melanggar larangan tsb. à Criminal Procedure/ Hukum Acara
Pidana
CRIMINAL LAW VS CRIMINAL
PROCEDURE
¨ Common law and Civil Law = two primary legal
system. (Note: civil law vs criminal law)
¨ Crime-control model and due process model

¨ Inquisitorial and accusatorial

¨ Non-Adversary and Adversarial

Indonesia Criminal Procedure Code (KUHAP):


¨ equality before the law; presumption of innocence;
remedy and rehabilitation, fair, impartial,
impersonal and objective; legal assitance; presensi;
open trial; etc
COMMON LAW SYSTEM CIVIL LAW SYSTEM
¨ Berasal pada masa kerajaan suci
¨ Berasal dari abad 12 di Inggris Roma
¨ Biasanya di negara yg ¨ Biasanya di negara Continental
Europe dan bekas jajahan Eropa.
menggunakan English-speaking
& bekas jajahan Inggris.
¨ Adversarial ¨ Inquisitorial
Hakim sebagai wasit: membaca Hakim sebagai ahli dan aktif
melakukan interpretasi atas melakukan investigasi, membaca
dan menerapkan hukum yang pas
hukum yang ada, termasuk dengan kasus.
preseden dan menciptakan ¨ Penerapan hukum: code, preseden
hukum tidak mengikat.
¨ Penerapan hukum: Preseden. ¨ Presumes the state to be sensible
¨ Favors predictability over
¨ Relies on common sense flexibility
¨ Flexible & predictable
COMMON LAW SYSTEM CIVIL LAW SYSTEM
¨ ¨ Berasal dari Kerajaan Holy
¨ Digunakan oleh negara berbahasa Roma.
Inggris atau bekas jajahan Inggris. ¨ Digunakan di negara Eropa
Kontinental dan bekas
¨ Adversarial (Hakim hanya sbg jajahannya.
wasit) ¨ Inquisitorial (Hakim memeriksa
¨ Hakim sbg arbiter, Membaca & memutus)
kasus, menginterpretasi hukum yang ¨ Hakim sbg Ahli: investigasi
berlaku, termasuk kasus, aktif, dan
yurisprudensi/Preseden yang dibuat mengaplikasikan hukum yang
berdasar kasus terdaulu. Judges berlaku.
made law. ¨ Aplikasi hukum: Umum –
¨ Aplikasi Hukum: Khusus – Khusus (Kasus). Lbh
umum. Flexible & umumnya dapat mengutamakan dapat diprediksi
daripada fleksibilitas.
diprediksi.
COMMON LAW SYSTEM CIVIL LAW SYSTEM
¨ Precedent: ¨ Pengadilan tidak menganut
¨ The principle that previous case preseden. Secara normatif
with similar facts on an identical putusan terdahulu baik dari
point of law will bind courts of tingkat yang sama ataupun di
equal or lower status. atasnya, tidak mengikat
pengadilan yang sama atau
¨ (Prinsip bahwa kasus terdahulu
dibawahnya. (kec. Bbrp negara
dengan fakta yang mirip dan hukum
tertentu).
yang sama, mengikat pengadilan
yang sama atau pengadilan di ¨ Indonesia: Dikenal adanya
bawahnya). Yurisprudensi namun bersifat ad
hoc. Pernyataan mengenai
interpretasi atau masalah
kebijakan untuk putusan dibuat
oleh MA dalam bentuk Surat
Edaran MA (Common law:
practices notes).
ADVERSARIAL INQUISITORIAL
¨ Kebanyakan berlaku di negara ¨ Kebanyakan berlaku di negara
common law civil law system/ Eropa
¨ Dua sisi: biasanya diwakili oleh Continental .
advokat yang pintar, yang ¨ Jaksa memiliki kewenangan
melakukan argumen di depan
persidangan. untuk membuktikan
tuntutan/dakwaannya.
¨ Hakim: tidak memiliki
kewenangan untuk melakukan ¨ Hakim: tdd panel, yang
investigasi atau memeriksa kasus memiliki kewenangan u/
scr langsung. Hanya bertanya memeriksa kasus secara
kpd saksi jika terdapat keterangan langsung dan menanyakan para
yang perlu diklarifikasi.
pihak serta saksi2.
¨ Plead bargain / jury system.
¨ Ex. Psl 10 (2) UU 13/2006 ttg LPSK ttg ¨ No plead bargain / non jury
justice collaborator. Terkendala “aturan system
pelaksana”
CRIME CONTROL MODEL DUE PROCESS MODEL
¨ Affirmative Model: Keberadaan ¨ Negative model
Aparat Penegak Hukum (APH) dan
Pembatasan kewenangan Aparat
kewenangan APH secara maksimal
penegak hukum lebih penting.
untuk keamanan publik.
¨ Tindakan Preventif dari tindak
pidana adalah fungsi yg paling ¨ Presumption of innocence:
penting selama proses perkara Miranda rules, plead bargain,
pidana. etc.
¨ Presumption of Guilty: pre- ¨ Lebih bersifat adversarial dan
arrest, arrest, process verball, etc peradilan daripada administratif.
¨ Cenderung jauh bersifat ¨ Tujuan: Proses yang adil dan
administrative & managerial. tidak memihak.
¨ Tujuan: hasil dan efisiensi.
¡ Akibat peran ganda
HAKIM:
- HAKIM terlalu dominan,
shg putusan bsa
subyektif.
- Mungkin terjadi kolusi
¨ Ambil scr parsial dr Common Law. Ex. Sistem
Juri
(perbaikan HAPID)... Tp tdk mudah
¨ Yg sdh menerapkan: Perancis
Kejadian
Penyelidikan Penyidikan
Hukum

Pra Pen dan


Pemeriksaan
Putusan Penuntutan
persidangan
(Pra Peradilan)

Pengawasan
Upaya Hukum Eksekusi dan
Pengamatan
Pembacaan Surat Tanggapan
Keberatan/Eksepsi
Dakwaan Eksepsi

Requisitoor/
Pembuktian Putusan Sela
Tuntutan Hukum

Pledooi/
Replik - Duplik Putusan
Pembelaan
Pra-P Upaya
Pembuktian Paksa
SPDP
Bisa disidik? Upaya
BAP SD ST Putusa
Paksa
n
Wewenang Wewenang Wewenang Tugas & Tanggung
Wewenang Jawab LP
JPU Hakim
Penyidik/Penyelidik Penyidik J-Peneliti Hakim Wasmat

(1) Orang bebas (2) Saksi (3) Tersangka (4) Terdakwa (5) Terpidana

Peristiwa Hak Hak Hak


Hukum Pidana Surat Praperadilan
Keberatan Eksepsi Pledoi Remisi, Asimilasi
& pelepasan
bersyarat
Surat Pengalihan/
Penangguhan Penahanan
dengan jaminan uang
atau jaminan orang Pasca-Ajudikasi:
dengan konpensasi uang terima atau upaya
hukum, biasa &
Pra-Ajudikasi Ajudikasi luarbiasa

Anda mungkin juga menyukai