Anda di halaman 1dari 29

& Upaya Hukum

Muhammad Rustamaji

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SOLO
PUTUSAN HAKIM
Putusan Pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang
pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas
dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini.
BERITA ACARA SIDANG
• Dibuat dalam sidang oleh panitera
• Ditinjau dari segi hukum  akta resmi
bernilai otentik yang dibuat pejabat resmi
(panitera) ditandatangani oleh panitera dan
hakim ketua sidang
• Ditinjau dari segi fungsinya  merupakan
sumber landasan data & fakta dalam
mengambil putusan pidana 
pertimbangan putusan harus sejalan
dengan data dan fakta yang tercatat dalam
berita acara
Musyawarah Hakim
• Tujuan  untuk menentukan putusan yang
akan dijatuhkan kepada terdakwa
• Persidangan ditunda untuk musyawarah :
 bisa sementara
 bisa beberapa hari
• Materi musyawarah  berpangkal dari
surat dakwaan
TATA CARA MUSYAWARAH
• Dipimpin hakim ketua sidang  Hakim ketua
mengajukan pertanyaan dimulai dari hakim termuda
 Yang terakhir hakim ketua
• Putusan musyawarah  permufakatan bulat
• Kalau tidak bisa mencapai mufakat bulat (disenting
opinion) :
 Putusan diambil dengan suara terbanyak
 Kalau suara terbanyak juga tidak dicapai
 pendapat hakim yang paling menguntungkan
terdakwa
HAL-HAL YANG HARUS DIMUAT
DALAM PUTUSAN
a. Berkepala : “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan YME”
b. Identitas Terdakwa
c. Dakwaan
link
d. Pertimbangan yang lengkap
e. Tuntutan pidana Penuntut Umum next
f. Peraturan UU yang menjadi dasar pemidanaan next
g. Hari dan Tanggal diadakannya musyawarah
h. Pernyataan kesalahan terdakwa
i. Pembebanan biaya perkara dan penentuan barang bukti
j. Penjelasan tentang surat palsu
k.Perintah penahanan, tetap dalam tahanan atau dibebaskan
l. Hari dan tanggal putusan, nama PU, Hakim dan panitera
PUTUSAN
 Putusan Bebas  dinyatakan bebas dari
tuntutan hukum (vrij spraak/acquittal) 
 kesalahan yang didakwakan kepada
terdakwa samasekali tidak terbukti
 tidak memenuhi ketentuan batas
minimun pembuktian
 kesalahan yang terbukti tidak didukung
oleh keyakinan hakim
PUTUSAN BEBAS YANG DIATUR
DALAM KUHP
• Psl 44 KUHP  perbuatan tindak pidana
yang dilakukan terdakwa tidak dapat
dipertangungjawabkan karena :
 jiwanya cacat dalam pertumbuhannya /
mental disorder
 jiwanya terganggu karena penyakit
• Psl 45  tindak pidana dilakukan oleh orang
yang belum cukup umur 16 tahun
• Psl 48  orang melakukan tindak pidana
karena pengaruh dayapaksa
• Psl 49  pembelaan diri / self defence
• Psl 50  untuk melaksanakan ketentuan UU
PUTUSAN LEPAS DARI
SEGALA TUNTUTAN HUKUM

• Apa yang didakwakan kepada
terdakwa memang terbukti secara
sah dan meyakinkan
• Tetapi sekalipun terbukti, hakim
berpendapat bahwa perbuatan yang
didakwakan tidak merupakan tindak
pidana
PUTUSAN PEMIDANAAN
• Didasarkan kepada penilaian pengadilan
• Apabila terdakwa terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana
yang didakwakan
• Terdakwa dijatuhi pidana sesuai dengan
ancaman pidana yang disebutkan dalam
pasal tindak pidana yang didakwakan
• Mengenai Ukuran Hukuman  Merupakan
Wewenang Judex Factie, Kecuali Jika
Judex Factie Menjatuhkan Hukuman Yang
Tidak Diatur Oleh UU
Putusan Batal Demi Hukum
• Apabila tidak memuat huruf a
sampai dengan l
• Kecuali kelalaian memuat huruf g
dan i

back
KEKELIRUAN DALAM
PENULISAN PUTUSAN
• Tidak menyebabkan putusan batal
demi hukum
• Kecuali kekeliruan dalam huruf a, e,
f dan h

Back
UPAYA HUKUM
(BIASA DAN LUAR BIASA)

Hak terdakwa atau PU untuk tidak


menerima putusan pengadilan
Tujuan  untuk memperbaiki kesalahan
yang diperbuat oleh instansi sebelumnya
dan untuk kesatuan dalam keadilan
Upaya Hukum Biasa
• Verzet / Perlawanan  upaya
hukum untuk melawan putusan
pengadilan yang dijatuhkan di luar
hadirnya terdakwa (verstek)
• Banding
• Kasasi
BANDING
Putusan yang tidak dapat
dimintakan banding


 Putusan bebas
 Putusan lepas dari segala tuntutan
hukum yang menyangkut kurang tepatnya
penerapan hukum
 Putusan pengadilan dalam acara cepat
TATA CARA BANDING
• Diajukan kepada Pengadilan Tinggi
melalui Pengadilan Negeri  7 hari
sesudah putusan dijatuhkan atau
diberitahukan kepada terdakwa yang tidak
hadir
• Bila Tidak Memenuhi Syarat  DITOLAK
• Memenuhi Syarat  PANITERA
MEMBUAT SURAT KETERANGAN (AKTE
PERMOHONAN BANDING)
• Paling lambat dalam waktu 14 hari 
permohonan banding diajukan ke
Pengadilan Tinggi  salinan putusan,
berkas perkara, surat-surat bukti
PEMERIKSAAN
TINGKAT BANDING
Dilakukan oleh sekurang-kurangnya
3 hakim  atas dasar :
 Berkas perkara : BAP penyidik dan
pemeriksaan sidang
 Surat-surat yang timbul di dalam
sidang yang berhubungan dengan
perkara
 Putusan Pengadilan Negeri
JENIS PUTUSAN PT
• Menguatkan Putusan PN
• Mengubah Putusan PN
• Membatalkan Putusan PN
KASASI

• Apakah benar suatu peraturan hukum tidak
diterapkan atau diterapkan tidak
sebagaimana mestinya
• Apakah cara mengadili tidak dilaksanakan
menurut ketentuan UU
• Apakah benar pengadilan tidak melampaui
batas wewenangnya.
• Yang berhak  terdakwa dan PU
• Wewenang Mahkamah Agung
TUJUAN KASASI

• Koreksi terhadap kesalahan


putusan pengadilan bawahan
• Menciptakan dan membentuk
hukum baru
• Pengawasan dan terciptanya
keseragaman penerapan hukum
PUTUSAN YANG DAPAT
DIKASASI

• Terhadap semua putusan PN


dalam tingkat pertama dan
terakhir
• Terhadap semua putusan PT
yang diambil pada tingkat
banding
• Tentang putusan bebas
Tata Cara Permohonan
Kasasi
• Diajukan kepada panitera
• Tenggang waktu mengajukan kasasi
14 hari sejak putusan pengadilan
• Harus mengajukan memori kasasi  14
hari sejak permohonan kasasi diajukan
• Pemeriksaan dilakukan minimal 3 hakim
• Pemeriksaan berdasar berkas perkara
• Pemeriksaan tambahan  atas dasar
putusan sela
PUTUSAN KASASI
• Kasasi tidak dapat diterima
 permohonan kasasi terlambat
diajukan
 tidak mengajukan memori kasasi
 memori kasasi terlambat diajukan
• Permohonan kasasi ditolak
• Mengabulkan permohonan kasasi
• Merupakan pengecualian dari upaya hukum biasa
• Diajukan terhadap putusan pengadilan yang sudah
berkekuatan hukum tetap (inkracht)
• Upaya hukum biasa sudah tidak bisa dilakukan lagi
• Ada 2 macam  kasasi demi kepentingan hukum
dan peninjauan kembali
KASASI DEMI
KEPENTINGAN HUKUM
• Diajukan secara tertulis oleh Jaksa Agung
satu kali kepada MA melalui panitera
pengadilan disertai memorinya.
• Terhadap semua keputusan pengadilan
yang sudah inkracht, kecuali putusan MA
• Bertujuan untuk menjaga kepentingan
terpidana
• Tidak boleh merugikan pihak yang
berkepentingan
PENINJAUAN KEMBALI
• Diajukan terhadap semua putusan
pengadilan yang inkracht, kecuali
putusan bebas dan lepas dari tuntutan
• Alasan PK:
 ada novum / keadaan baru yang
menentukan
 ada pertentangan satu sama lain
terhadap hal yang menjadi dasar
putusan
 apabila putusan itu dengan jelas
memperlihatkan kekeliruan yang nyata
Yang Berhak Mengajukan
Peninjauan Kembali
• Terpidana
• Ahli warisnya
• Diajukan kepada panitera
pengadilan yang memutus
dengan menyebut alasannya
• Permintaan PK tidak dibatasi
jangka waktunya
ASAS-ASAS PK
• Hanya boleh diajukan satu kali
• Tidak menghentikan /
menangguhkan eksekusi
• Putusan PK tidak boleh lebih berat
dari pada putusan sebelumnya
OK, Thanks a lot ….

manfaatkan setiap detik waktumu dengan sebaik-


baik manfaat yang bisa kau lakukan

!!!

Anda mungkin juga menyukai