Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN

ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA BISNIS

(PADA OMPU COFFEE TAMBORA)

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:

NURAHDIYAH

NIM. MJ.20.01.192

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAPIS DOMPU

JANUARI 2024
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR
TERHADAP KINERJA BISNIS (PADA OMPU COFFEE TAMBORA)

SKRIPSI

Diajukan kepada

Sekolah tiinggi ilmu ekonomi

(STIE) YAPIS dompu

Untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan program sarjana (S-1)

prodi manajemen

oleh

NURAHDIYAH

NIM. 20.01.192

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAPIS DOMPU

JANUARI 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR


TERHADAP KINERJA BISNIS (PADA OMPU COFFEE TAMBORA)

NAMA :NURAHDIYAH

NIM : 20.01.192

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Proposal ini di periksa dan di setujui pada tanggal 25 januari 2024

Pembimbing I pembimbing II

RISCA ARISKA RAMADHAN,M,PD M. IKHWAN MANSYUR, SE., MM

NIDN..08.051.29501 NIDN..08.230.76401
BERITA ACARA

PEMBIBINGAN PROPOSAL PENELITIAN

Nama :

Nim :

Prodi :

Alamat :

Judul penelitian

No Tgl/bln/thn Materi bimbingan Tanda tangan


pembimbing

Mengetahui dompu..........................2024

Ketua program studi

Manajemen bimbingan 1

DIAN URNA FASIHAT, MBA RISCA ARISKA RAMADHAN,M,PD


NIDN. 0820089202 NIDN.0805129501
A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan sangat luas dengan

keanekaragaman hayati. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara agraris

terbesar di dunia, sehingga produk pertanian di Indonesia cukup besar yang mana di

Indonesia pertanian mempunyai kontribusi penting terhadap perekonomian maupun

terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Namun dengan semakin

meningkatnya jumlah penduduk yang berarti bahwa kebutuhan dari sektor pertanian

mengalami peningkatan yang berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang sebagian

besar masyarakat berada di bawah garis kemiskinan (Lara, 2022).

Indonesia kaya akan alam dan sumber daya manusia berpotensi untuk dijadikan

modal dan dikembangkan untuk meredakan krisis ekonomi yang menimpa negara saat

ini. Berkenaan hal tersebut, langkah mobilisasi sumber daya untuk mengembangkan

kepentingan bersama dapat meningkatkan produktivitas daerah dan produktivitas sumber

daya di sekitarnya (Aziz et al., 2021).

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan entitas bisnis yang

mempunyai peranan strategis dalam meningkatkan perekonomian nasional. Sektor

UMKM telah terbukti tangguh, ketika terjadi krisis ekonomi 1998, sementara sektor yang

lebih besar justru tumbang oleh kolapsnya ekonomi. Pada krisis ekonomi tahun 1998,

sektor UMKM memang jadi penopang ekonomi karena mayoritas belum mendapatkan

akses finansial dan permodalan sehingga tidak terdampak krisis(Feranita & Setiawan,

2019).
Revolusi industri keempat mempunyai dampak terhadap bisnis, sebagai

pergeseran yang tidak terhindarkan dari digitalisasi sederhana yang mengarakterisasikan

revolusi industri ketiga ke sebuah bentuk inovasi yang jauh lebih rumit berdasarkan

kombinasi dan begitu banyak teknologi dengan cara yang sama sekali baru. Situasi

tersebut telah memaksa perusahaan untuk memeriksa ulang cara mereka menjalankan

bisnis dan mengambil bentuk- bentuk baru (Schwab, 2019).

UMKM agar dapat bersaing di dunia global dan adaptif terhadap perubahan di era

industri 4.0, diperlukan sumberdaya yang dapat menciptakan nilai sehingga memperoleh

keunggulan bersaing. Bharadwaj menyatakan bahwa keunggulan bersaing adalah hasil

dari implementasi strategi yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki

perusahaan(Sondra & Widjaja, 2021).

Tantangan yang dihadapi UMKM meliputi: 1) Sumber daya manusia, 2) Akses

teknologi, 3) Strategi bisnis dan 4) Permodalan (Dwiastanti & Wahyudi, 2022).

(Feni Dwi Anggraeni, Imam Hardjanto, 2021) yang menyatakan bahwa

permasalahan penting yang dihadapi UMKM adalah rendahnya pengetahuan dan

keterampilan sumber daya manusia dalam pengembangan usaha, keterbatasan modal,

kurangnya sarana dan prasarana serta kurangnya akses pemasaran produk.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut UKM perlu fokus pada orientasi

kewirausahaannya. Hal ini disebabkan karena orientasi kewirausahaan membuka jalan

bagi arah strategis UKM guna memantau kegiatannya untuk mencapai kinerja bisnis yang

lebih baik (Masa’deh et al., 2018).


Orientasi kewirausahaan mengacu pada proses, praktik, dan pengambilan

keputusan yang mendorong ke arah input baru dan mempunyai tiga aspek kewirausahaan,

yaitu berani mengambil risiko, bertindak secara proaktif dan selalu inovatif (Hartato &

Handoyo, 2021).

Berani mengambil risiko merupakan sikap wirausahawan yang melibatkan

kesediaannya untuk mengikat sumber daya dan berani menghadapi tantangan dengan

melakukan eksploitasi atau terlibat dalam strategi bisnis dimana kemungkinan hasilnya

penuh ketidakpastian. Proaktif mencerminkan kesediaan wirausaha untuk mendominasi

pesaing melalui suatu kombinasi dan gerak agresif dan proaktif, seperti memperkenalkan

produksi baru atau jasa di atas kompetisi dan aktivitas untuk rnengantisipasi permintaan

mendatang untuk menciptakan perubahan dan membentuk lingkungan. Inovatif mengacu

pada suatu sikap wirausahawan untuk terlibat secara kreatif dalam proses percobaan

terhadap gagasan baru yang memungkinkan menghasilkan metode produksi baru

sehingga menghasilkan produk atau jasa baru, baik untuk pasar sekarang maupun ke

pasar baru(Hartato & Handoyo, 2021).

Selain orientasi kewirausahaan, untuk meningkatkan kinerja usaha, UKM perlu

fokus pada tujuan organisasi yaitu untuk menentukan kebutuhan dan keinginan

pelanggannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara lebih efektif dan efisien

daripada persaingan, UKM dapat menerapkan orientasi pasar(Rahmadi et al., 2020).

Orientasi pasar menekankan pada sejauh mana UKM menetapkan kepuasan

kebutuhan dan keinginan pelanggan sebagai prinsip pengorganisasian perusahaan (Buli,

2018).
Menurut Craven dalam Abbas (2018) mendefinisikan orientasi pasar sebagai

penetapan sasaran konsumen strategis dan membangun organisasi yang berfokus pada

layanan konsumen, memberikan dasar persaingan yang berfokus ke dalam, memberi

layanan yang sesuai dengan harapan para konsumen, sehingga berhasil memenangkan

suatu persaingan orientasi pasar adalah cara yang dilakukan organisasi untuk

mengidentifikasi pasar dan menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan strategi

perusahaan.

implementasi strategi yang berdasarkan pada orientasi pasar, memungkinkan

perusahaan beradaptasi dengan sukses terhadap perubahan lingkungan. Orientasi pasar,

secara signifikan merupakan faktor penting yang memungkinkan perusahaan memahami

pasar dan mengembangkan strategi produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan dan kebutuhan pasar(Calvin Hamel & Andi Wijaya, 2020).

Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang memiliki perekonomian yang baik

dan cukup untuk memungkinkannya menjalani kehidupan yang layak, yaitu bagaimana

orang atau masyarakat membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya alternatif

untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa dan menggunakannya untuk konsumsi

untuk didistribusikan oleh berbagai orang-orang dalam masyarakat, sekarang dan di masa

yang akan datang (Sukmasari, 2020).

Kopi menjadi salah satu andalan komoditas perkebunan yang sejak lama menjadi

penggerak perkeonomian di Indonesia yang mempunyai nilai ekspor. Selain sebagai

sumber penghasilan rakyat, juga sebagai sumber lapangan kerja, dan sumber pendapatan

devisa Negara (Ariyanti et al., 2019).


Berdasarkan latar belakang di atas dan berbagai masalah yang ada maka

penelitian ini di lakukan agar mengetahui pengaruh orientasi kewirausahaan dan

pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja bisnis ( studi pada ompu coffee tambora)

B. RUANG LINGKUP DAN BATASAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi batasan penelitian ini yaitu:

1. Objek Penelitian:

Penelitian ini akan berfokus pada analisis pengaruh orientasi kewirausahaan dan

orientasi pasar terhadap kinerja bisnis, dengan Ompu Coffee Tambora sebagai studi

kasus.

a. Variabel Penelitian:

 Variabel independen:

- Orientasi Kewirausahaan (entrepreneurial orientation).

- Orientasi Pasar (market orientation).

 Variabel dependen:

- Kinerja Bisnis (business performance).

b. Lokasi Penelitian:

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ompu Coffee Tambora, dengan data yang

diperoleh dari observasi langsung, wawancara, dan analisis dokumen terkait.

2. Batasan Penelitian:

a. Pembatasan Geografis:

Penelitian ini akan membatasi diri pada Ompu Coffee Tambora di lokasi

tertentu untuk menjaga fokus dan kepraktisan penelitian.


b. Ukuran Sampel:

Keterbatasan sumber daya dapat mempengaruhi ukuran sampel. Oleh karena

itu, penelitian ini mungkin hanya melibatkan sebagian kecil dari karyawan atau

manajemen Ompu Coffee Tambora.

c. Periode Waktu:

Analisis akan dibatasi pada periode waktu tertentu agar hasil penelitian tetap

relevan dengan konteks dan perubahan yang mungkin terjadi.

d. Analisis Kinerja Bisnis:

Kinerja bisnis akan difokuskan pada aspek-aspek tertentu, seperti

pertumbuhan pendapatan, keuntungan bersih, dan kepuasan pelanggan, tanpa

mencakup seluruh spektrum pengukuran kinerja bisnis.

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah terdapat pengaruh orientasi kewirausahaan (x1) terhadap kinerja bisnis (y)

pada ompu coffee tambora?

2. Apakah terdapat pengaruh orientas pasar (x2) terhadap kinerja bisnis (y) pada ompu

coffee tambora?

3. Apakah terdapat pengaruh orientasi kewirausahaan (x1) dan orientas pasar (x2)

terhadap kinerja bisnis (y) pada ompu coffee tambora?


D. TUJUAN PENELITIN

berdasarkan rumusan masalah yang di jelaskan berikut tujuan dari penelitian ini yaitu

1. Untuk mengetahui pengaruh orientasi kewirausahaan (x1) terhadap kinerja bisnis (y)

pada ompu coffee tambora

2. Untuk mengetahui pengaruh orientas pasar (x2) terhadap kinerja bisnis (y) pada ompu

coffee tambora

3. Untuk megetahui pengaruh orientasi kewirausahaan (x1) dan orientas pasar (x2)

terhadap kinerja bisnis (y) pada ompu coffee tambora

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu

1. Manfaat Teoritis:

a. Pengembangan Teori:

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori tentang

hubungan antara orientasi kewirausahaan, orientasi pasar, dan kinerja bisnis. Hasil

penelitian dapat digunakan untuk memperkaya literatur dan konsep di bidang

manajemen bisnis.

b. Konsep Kontekstual:

Melalui fokus pada satu studi kasus spesifik, penelitian ini dapat memberikan

wawasan tentang bagaimana orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar dapat

beroperasi dalam konteks bisnis kopi, memperkaya pemahaman tentang aplikasi

konsep-konsep ini dalam industri khusus.


2. Manfaat Praktis:

a. Pemahaman Bisnis Lokal:

Ompu Coffee Tambora dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk

memahami lebih dalam bagaimana kebijakan orientasi kewirausahaan dan orientasi

pasar dapat memengaruhi kinerja bisnis mereka. Ini dapat membantu dalam

pengambilan keputusan strategis.

b. Rekomendasi untuk Perbaikan:

Penelitian ini dapat memberikan rekomendasi konkret untuk perbaikan atau

peningkatan dalam praktek-praktek bisnis Ompu Coffee Tambora berdasarkan

temuan empiris. Ini bisa mencakup saran untuk peningkatan strategi pemasaran atau

inovasi dalam pengelolaan bisnis.

c. Informasi untuk Stakeholder:

Hasil penelitian dapat disampaikan kepada pemilik bisnis, manajemen, dan

karyawan Ompu Coffee Tambora sebagai sumber daya informasi yang berharga

untuk pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana meningkatkan kinerja bisnis

mereka.

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Orientasi kewirausahaan

Menurut (Syifa, 2020), orientasi adalah peninjauan untuk memutuskan sikap, arah,

tempat, dan waktu yang benar dan tepat, atau persepsi yang mendasari pikiran, perhatian

dan kecenderungan. Adapun kewirausahaan terdiri dari dua unsur kata yaitu "wira"

artinya berani dan "usaha" berarti sebagai kegiatan bisnis baik komersil maupun non
komersil, sehingga kewirausahaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan keberanian

seseorang untuk melakukan kegiatan bisnis atau non bisnis secara mandiri.

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 4 Tahun 1995 Tentang Gerakan Nasional

Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, yang dimaksud dengan

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam

menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta

menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam

rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang

lebih besar (Agustina, 2019)

Menurut (Indriani, Utomo, & Edy, 2020), orientasi kewirausahaan mencerminkan

bagaimana organisasi mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang yang belum

dimanfaatkan. Miller mendefinisikan orientasi kewirausahaan sebagai suatu konsep

perilaku yang multidimensi meliputi dimensi inovasi, pengambilan risiko dan sikap

proaktif.

2. Indikator orientasi kewirausahaan

Indikator orientasi kewirausahaan adalah ukuran untuk

mengetahui penerapan orientasi kewirausahaan dari suatu perusahaan. Indikator

orientasi kewirausahaan menurut (Feranita & Setiawan, 2019) yaitu :

a. Proaktif (Proactiveness)

Menurut Darmanto (Purnamasari & Wijaya, 2020), proactiveness

(proaktif) merupakan proses bertindak dalam mengantisipasi kebutuhan masa

depan dengan peluang baru, baik yang terkait dan tidak terkait dengan operasi

perusahaan. Bertindak proaktif adalah keberanian pelaku usaha untuk melakukan


tindakan dalam rangka menghadapi persoalan depan kebutuhan atau perubahan

yang mungkin terjadi.

b. Inovasi (Innovation)

Menurut (Zulkarnain & Mukarramah, 2019), inovasi merupakan

kreativitas yang diwujudkan menjadi sesuatu yang dapat diterapkan dan

menghasilkan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki.

c. Berani Mengambil Risiko (Risk Taking)

Selain mendapatkan keuntungan dalam berbisnis,memiliki usaha berarti

siap untuk menerima risiko usaha. Risiko usaha tidak bisa dipisahkan serta

menjadi kesatuan bagian dari suatu proses bisnis. Secara umum, konsep risiko

selalu dikaitkan dengan adanya suatu ketidakpastian dimasa yang akan datang.

Secara spesifik risiko didefinisikan sebagai adanya konsekuensi, sebagai dampak

yang merugikan pelaku usaha. Sebaliknya, konsekuensi yang memunculkan

dampak yang menguntungkan tidak dianggap sebagai risiko, melainkan

keuntungan yang diharapkan. Intensitas risko bisnis akan semakin meningkat

manakala melakukan kegiatan bisnis, jika ingin mendapatkanhasil keuntungan

yang besar maka harus berhadapan dengan risiko yang besar juga (high risk, high

return). Oleh karenanya dalam proses yang dilewati wirausaha tidak dapat

dilepaskan dengan bagaimana seorang wirausaha berani mengambil risiko untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan (Agustina, 2019).

3. Orientasi pasar

Menurut Uncles dalam Firmansyah (2019: 122) mendefinisikan orientasi

pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan dan
pemenuhan kepuasan pelanggan dengan jalan terus mengidentifikasi kebutuhan

atau keinginan pelanggan.

Menurut (Rahmadi et al., 2020): menyatakan bahwa orientasi pasar adalah

budaya bisnis yang mampu secara efektif dan efisien menciptakan perilaku

karyawan sedemikian rupa sehingga menunjang upaya penciptaan nilai superior

bagi para pelanggan. Menurut mereka tiga komponen utama orientasi pasar yaitu

orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi.

4. Indikator Orientasi Pasar

Adapun (Pujianti, 2022) mengembangkanpengukuran orientasi pasar yang

meliputi tiga aspek yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi

antar fungsi.

a. Orientasi Pelanggan

Orientasi pelanggan merupakan dimensi dari strategi orientasi pasar yang

paling utama. Orientasi pelanggan mencakup semua aktivitas yang berkontribusi

pada pemahaman perusahaan terhadap kebutuhan dan preferensi para pelanggan

sasarannya pada kemampuan perusahaan untuk merancang produk dan jasa yang

bisa memuaskan kebutuhan dan preferensi tersebut. Pemahaman yang memadai

atas pembeli sasaran agar mampu menciptakan nilai superior bagi mereka secara

berkesinambungan (Pujianti, 2022).

b. Orientasi Pesaing

Menurut (Rahmadi et al., 2020), orientasi pesaing merupakan pemahaman

perusahaan terhadap keunggulan dan kelemahan jangka pendek serta kapabilitas

dan strategi jangka panjang para pesaing, serta kemampuan merespon aktivitas
dan strategi pesaing. Perusahaan yang berorientasi pada pesaing harus

memperhitungkan tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Pesaing selalu

memperhatikan strategi yang dilakukan perusahaan dan sebaliknya perusahaan

selalu memperhatikan pesaing. Strategi pesaing sebagian digunakan perusahaan

dan strategi perusahaan juga ditiru pesaing.

c. Koordinasi Antar Fungsi

Menurut (Sondra & Widjaja, 2021), koordinasi antar fungsi mengacu pada

tingkat koordinasi antar fungsi atau departemen berbeda dalam sebuah perusahaan

dan tingkat penyebarluasan informasi antar departemen. Pemanfaatan sumber

daya perusahaan secara terkoordinasi dalam rangka menciptakan nilai superior

bagi para pelanggan sasaran. Artinya, koordinasi antar fungsi didasarkan pada

optimalisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan secara koordinasi untuk

menciptakan nilai unggul bagi konsumen yang ditargetkan. Koordinasi antar

fungsi menunjuk pada aspek khusus dari struktur organisasi yang memudahkan

komunikasi antar fungsi organisasi yang berbeda. Koordinasi antar fungsi dapat

menaikan tingkat komunikasi dan pertukaran informasi antara semua fungsi

organisasi yang memperhatikan pelanggan dan pesaing, serta untuk

menginformasikan trend pasar yang terkini.

5. Kinerja bsinis

Kinerja bisnis adalah evaluasi keseluruhan dari bagaimana suatu perusahaan

atau organisasi mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Ini mencakup

pencapaian dalam berbagai aspek, seperti keuangan, operasional, pelanggan, dan

proses internal(Hartato & Handoyo, 2021).


Menurut(Calvin Hamel & Andi Wijaya, 2020), kinerja bisnis melibatkan lebih

dari sekadar keuangan. Mereka memperkenalkan konsep Balanced Scorecard

sebagai kerangka kerja untuk mengukur kinerja bisnis yang mencakup empat

perspektif: keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan

pertumbuhan.

Menurut (Hidayat et al., 2023) menyatakan bahwa kinerja bisnis terkait erat

dengan manajemen kinerja, dan mencakup pemahaman, perencanaan,

pengukuran, dan pemberian insentif untuk mencapai tujuan organisasi.

6. Indikator kinerja bsinis

a. Keuangan:

Laba Bersih: Jumlah keuntungan setelah dikurangi semua biaya.

Pertumbuhan Pendapatan: Persentase kenaikan pendapatan dari periode ke

periode.

Margin Laba Kotor: Persentase perbedaan antara pendapatan dan biaya produksi.

b. Operasional:

Efisiensi Produksi: Tingkat efisiensi dalam memproduksi barang atau jasa.

Tingkat Penggunaan Sumber Daya: Pemanfaatan optimal dari sumber daya

seperti waktu, tenaga kerja, dan bahan baku.

c. Pelanggan:

Tingkat Kepuasan Pelanggan: Evaluasi tingkat kepuasan pelanggan melalui survei

atau umpan balik.

Retensi Pelanggan: Persentase pelanggan yang tetap setia dan tidak beralih ke

pesaing.
NPS (Net Promoter Score): Ukuran kecenderungan pelanggan untuk

merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.

G. PENELITIAN TERDAHULU

Adapun yang menjadi landasan dalam penlitian ini adalah

no Nama dan judul Variabel Metode analisi Hasil


1 Syifa, F L (2020) Orientasi metode Hasil penelitian ini
Pengaruh Orientasi Kewirausahaan sampling jenuh. menunjukan bahwa: 1)
Kewirausahaan dan dan Orientasi Metode orientasi kewirausahaan
Orientasi Pasar Terhadap Pasar Terhadap pengumpulan berpengaruh positif dan
Keunggulan Bersaing data dilakukan signifikan terhadap
UMKM di Era Revoluasi Keunggulan dengan keunggulan bersaing
Industri 4.0 (Studi Pada Bersaing menggunakan UMKM makanan dan
UMKM Makanan dan UMKM di Era kuesioner. minuman Kabupaten
minuman Revoluasi Banyumas; 2) orientasi
Industri 4.0 pasar berpengaruh positif
(Studi Pada dan signifikan terhadap
UMKM keunggulan bersaing
Makanan dan UMKM makanan dan
minuman minuman Kabupaten
Banyumas; 3) orientasi
kewirausahaan dan
orientasi pasar secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap
keunggulan bersaing
UMKM makanan dan
minuman Kabupaten
Banyumas.
2 Sari, Fipit Alam Pratama Orientasi Pasar eknik Hasil penelitian
Widian Farida, Naili DanOrientasi purposive menunjukkan bahwa
(2020 ) Kewirausahaan sampling. Tipe orientasi pasar
Pengaruh Orientasi Pasar penelitian ini berpengaruh positif dan
Dan Orientasi Terhadap adalah signifikan terhadap
Kewirausahaan Terhadap Kinerja explanatory kinerja pemasaran,
Kinerja Pemasaran Melalui Pemasaran research. orientasi kewirausahaan
Inovasi Produk Sebagai Melalui Inovasi Penelitian ini berpengaruh negatif dan
Variabel Intervening (Studi Produk Sebagai menggunakan tidak signifikan terhadap
Pada Umkm Kuningan Variabel alat bantu kinerja pemasaran. Selain
Juwana Kabupaten Pati) Intervening software itu, orientasi pasar
(Studi Pada SmartPLS 3.2.8 berpengaruh negatif dan
Umkm for Windows. tidak signifikan terhadap
Kuningan inovasi produk
Juwana sedangkan orientasi
Kabupaten kewirausahaan
Pati) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
inovasi produk.
3 Hidayat, Yusmar Ardhi Pengaruh metode Penelitian ini
Siregar, Lisana Shidqin Orientasi purposive membuktikan bahwa
Kurniani, Kurniani (2023) Kewirausahaan sampling orientasi kewirausahaan
dan Inovasi dengan meningkatkan inovasi
Pengaruh Orientasi Produk kuesioner. Data produk. Kemudian,
Kewirausahaan dan Inovasi dianalisis inovasi produk
Produk Pada Kinerja Bisnis Pada Kinerja dengan berpengaruh positif
UMKM Kopi Temanggung Bisnis UMKM menggunakan terhadap kinerja bisnis.
Kopi Partial Least Orientasi kewirausahaan
Temanggung Square dan inovasi secara
Structural simultan meningkatkan
Equation kinerja bisnis. Studi
Model (PLS-
SEM)
4 Hartato, Fidelia Pengaruh teknik Hasil penelitian ini
Handoyo, Sarwo Edy Orientasi purposive menunjukkan orientasi
(2021) Kewirausahaan, sampling. kewirausahaan, orientasi
Orientasi Pasar, Penelitian ini pasar, dan strategi bisnis
Pengaruh Orientasi Dan Strategi dianalisis memiliki pengaruh positif
Kewirausahaan, Orientasi Bisnis menggunakan dan signifikan terhadap
Pasar, Dan Strategi Bisnis bantuan kinerja bisnis.
Terhadap Kinerja Bisnis Terhadap software
Kuliner Kinerja Bisnis SmartPLS.
Kuliner
5 Sondra, Tasya Calista Orientasi Pasar, Teknik Hasil penelitian ini
Widjaja, Oey Hannes Orientasi pengolahan adalah Orientasi pasar,
(2021 ) Kewirausahaan data orientasi kewirausahaan
Dan Inovasi menggunakan dan inovasi berpengaruh
Pengaruh Orientasi Pasar, Terhadap structural positif dan signifikan
Orientasi Kewirausahaan Kinerja Usaha equation terhadap kinerja usaha
Dan Inovasi Terhadap UKM Bidang modeling yang UKM bidang konveksi di
Kinerja Usaha UKM Konveksi Di dibantu dengan Jakarta Barat.
Bidang Konveksi Di Jakarta Barat program
Jakarta Barat SmartPLS 3.2.

H. KERANGKA PEMIKIRAN

Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu

Orientasi kewirausahaan (x1)

Kinerja bisniis (y)

Orientasi pasar (x2)

1. Variabel dependen

yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Kinerja bisnis (Y)

2. Variabel independen

yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dalam penelitian ini

adalah Orientasi Kewirausahaan (X1), Orientasi Pasar (X2).

I. PERUMUSAN HIPOTESIS

1. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja bisnis


Orientasi kewirausahaan yang tercermin dari sikap penuh inovasi, proaktif dan

keberanian mengambil resiko diyakini mampu mendongkrak kinerja dari suatu

perusahaan. Perusahaan yang mampu mengambil risiko dan proaktif dapat

meningkatkan pertumbuhan penjualan. Proaktif mencerminkan kesediaan perusahaan

dalam bersaing seperti memperkenalkan produk baru di atas kompetisi dan aktivitas

untuk mengantisipasi permintaan mendatang sehingga tingkat pertumbuhan penjualan

terjadi. Ketika produk baru diperkenalkan akan terlihat juga tingkat pertumbuhan

pelanggan dan keberhasilan produk pada suatu perusahaan(Syifa, 2020).

H1: Di duga Orientasi Kewirausahaan Berpengaruh Positif dan Signifikan

Terhadap Kinerja Pemasaran Pada ompu Coffee tambora

2. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja bisnis

Menurut (Sari & Farida, 2020) untuk mendapatkan hasil super value bagi pelanggan

dengan efisien dan efektif diperlukan perusahaan yang berorientasi pasar. Orientasi

pasar didefinisikan sebagai strategi bisnis dimana perusahaan berfokus pada

memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui produknya. Hal ini,

perusahaan mengasumsikan kesuksesan mereka tergantung pada kepuasan pelanggan.

Kepuasan pelanggan di suatu perusahaan dapat diukur dari keberhasilan produk yang

dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Jika produk tidak sesuai dengan kebutuhan pasar

maka pelanggan tidak akan merasa puas sehingga dapat dikatakan produk yang

dihasilkan gagal dalam memasuki pasar.

H2: Di duga Orientasi Pasar Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja

bisnis Pada ompu Coffee tambora.

3. Pengaruh Orientasi kewirausahaan, dan Orientasi pasar, Terhadap Kinerja bisnis


Berdasarkan penelitian (Lara, 2022) menyatakan adanya pengaruh secara

keseluruhan variabel orientasi kewirausahaan, dan orientasi pasar, mempunyai

pengaruh terhadap kinerja bisnis menunjukan bahwa keberhasilan perusahaan yang

berorientasi wirausaha dan pasar sangat ditentukan oleh kemampuannya melakukan

koordinasi pemasaran, aktivitas antarfungsi dalam organisasi, respon yang cepat

terhadap perubahan lingkungan persaingan, dan mengantisipasi setiap perubahan

strateginya.

H3: Di duga Orientasi kewirausahaan, dan Orientasi pasar, Berpengaruh Positif

dan Signifikan Terhadap Kinerja bisnis Pada ompu Coffee tambora

J. JENIS PENELITIAN

Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2019), adalah suatu metode penelitian

yang berdasarkan pada filsafat positivisme, sebagai metode ilmiah atau scientific karena

telah memenuhi kaidah ilmiah secara konkrit atau empiris, obyektif, terukur, rasional,

serta sistematis. Metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan yang akan digunakan untuk meneliti pada populasi serta sampel tertentu,

pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian, serta analisis data yang

bersifat kuantitatif atau statistik.

K. POPULASI DAN SAMPEL

1. populasi

Menurut Sugiyono (2019), populasi adalah keseluruhan atau himpunan obyek

dengan ciri yang sama, sedangkan dalam arti luas populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang memiliki kuantitas serta
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

dapat ditarik kesimpulannya.

2. Sampel

Sugiyono (2019), menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah

serta karteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan Non-Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling akan

digunakan dalam penelitian ini, teknik ini memiliki arti yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu.

L. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang harus dilakukan oleh

peneliti untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam

penelitian.

Menurut Sugiyono (2019), teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang

paling strategis dalam sebuah penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

memperoleh data.

a. Data Primer

Menurut Sugiyono (2019), data primer merupakan sumber data yang didapatkan

langsung dari pengumpulan data. Data yang diperoleh merupakan hasil dari angket

yang telah dibagikan kepada responden, yang kemudian responden akan menjawab

pernyataan yang sudah tersusun secara sistematis dalam lembar kuesioner.

Data primer yang terdapat pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan sumber

data yang telah diperoleh dari responden, yaitu orang yang merespon dan menjawab

pernyataan-pernyataan yang telah disebarkan oleh peneliti.


Menurut Sugiyono (2019), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup

yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden langsung memilih, dengan

angket langsung dengan menggunakan skala bertingkat, Skala bertingkat dalam

angket ini menggunakan modifikasi skala likert dengan 5 (lima) pilihan jawaban,

yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju.

Menurut Sugiyono (2019) skala likert yaitu skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, danpersepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor.

Jawaban Pernyataan Pernyataan


Positif Negatif
Responden

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Tidak Setuju (TS) 2 4

Netral (N) 3 3

Setuju (S) 4 2

Sangat Setuju (SS) 5 1

M. DEFINISI OPRASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN

Definisi operasional adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan

yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari masing-

masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang

membentuknya. Dalam Penelitian ini terdapat 3 variabel penelitian, yaitu orientasi

kewirausahaan, orientasi pasar, dan kinerja bisnis.

1. Variabel independen

a. Orientasi kewirausahaan (X1)

Menurut (Syifa, 2020), orientasi adalah peninjauan untuk memutuskan sikap,

arah, tempat, dan waktu yang benar dan tepat, atau persepsi yang mendasari pikiran,

perhatian dan kecenderungan. Adapun kewirausahaan terdiri dari dua unsur kata yaitu

"wira" artinya berani dan "usaha" berarti sebagai kegiatan bisnis baik komersil

maupun non komersil, sehingga kewirausahaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan

keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan bisnis atau non bisnis secara

mandiri.

Indikator orientasi kewirausahaan

- Proaktif

- Inovasi

- Berani mengambil resiko

b. Orientasi pasar (X2)

Menurut Uncles dalam Firmansyah (2019: 122) mendefinisikan orientasi

pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan dan

pemenuhan kepuasan pelanggan dengan jalan terus mengidentifikasi kebutuhan

atau keinginan pelanggan.


Indikator orientasi pasar

- Orientasi pelanggan

- Orientasi pesain

- Kordinasi antar fungsi

c. Kinerja bisnis (Y)

Kinerja bisnis adalah evaluasi keseluruhan dari bagaimana suatu

perusahaan atau organisasi mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Ini

mencakup pencapaian dalam berbagai aspek, seperti keuangan, operasional,

pelanggan, dan proses internal(Hartato & Handoyo, 2021).

Indikator kinerja bisnis

- Keuangan

- Oprasional

- Pelanggan

- Proses internal

N. TEKNIK ANALISIS DATA

Menurut Sugiyono (2019), menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan

menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis linear regresi berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan

untuk penelitian lebih dari satu variabel independen. Menurut Ghozali (2018), analisis

regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen Metode analisis data yang digunakan

adalah Uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi berganda, dan

Pengujian Hipotesis. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 21.

(Sungkono, 2019).

a. Uji Statistik Deskriptif

Dipakai dalam meringkas informasi yang dikumpulkan di semuavariabel penelitian.

Menghitung mean (Mean), median (Modus), modus (Nilai Maksimum), standar deviasi

(std.dev), range (skor min), dan range40 (ma) (Ghozali, 2017). Uji statistik deskriptif

adalah salah satu yang memberikan gambaran luas tentang data dan sampel penelitian

dan bagaimana perilakunya.

b. Uji Asumsi Klasik

Langkah berikutnya dalam pengujian hipotesis ini adalah dengan melakukan uji

asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji normalitas, uji

multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.

b. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018:), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel independen dan dependen berdistribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal yaitu

distribusi tidak menyimpang ke kiri atau kanan (kurva normal).

Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov

Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikan diatas 0,05 maka data
terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil One Sample Kolmogorov Smirnov

menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

Selain menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov uji normalitas dapat dilakukan

dengan P-Plot yaitu dengan dasar ketentuan nya apabila titik-titik data menyebar

mengikuti dan tidak menjauhi garis diagonal maka dapat dikatakan data berdistribusi

normal. Sebaliknya jika titik-titik data tidak mengikuti dan cenderung menjauhi garis

diaogal maka data dikatakan tidak berdistribusi normal.

c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakan model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018). Model regresi yang baik

sebenarnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) dan

tolerance. Suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adakah yang mempunyai

nilai VIF 0,1 jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi gejala

multikolinearitas, namun sebaliknya jika nilai VIF > 10 dan Tolerance < 0,1 maka terjadi

gejala multikoliniearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2018), mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas.

e. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana

perubahan nilai variabel dependen, apabila nilai dua atau lebih variabel independen
sebagai prediktor dinaikan atau diturunkan nilainya atau dimanipulasi. Jadi analisis

regresi linear berganda dilakukan apabila jumlah variabel independen yang dimiliki

minimal dua (sugiyono, 2019).

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel independen orientasi kewirausahaan, dan

orientasi pasar terhadap variabel dependen kinerja bisnis .

Perhitungan analisis regresi linear berganda mengacu pada rumus:

Y= a + β 1X1 + β 2X2+ e

Keterangan :

Y= kinerja bisnis

X1= orientasi kewirausahaan

X2= orientasi pasar

β1, β2, = Koefisien regresi

a = Konstanta

e = Standar Error

Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2019), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang dihasilkan baru

berdasarkan dari teori yang relevan, belum didasarkan pada sebuah fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data.

g. Uji F (Uji Simultan)

Menurut Sugoyono (2019), uji f digunakan untuk mengetahui tingkat

signifikansi pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap


variabel dependen. Ketentuan dari penerimaan atau penolakan hipotesis itu adalah bahwa

jika f hitung lebih besar dari f tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sebaliknya jika f

hitung lebih kecil dari f tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Untuk menentukan nilai f

tabel digunakan tingkat sigifikan 5% (α 0.05), dengan derajat kebebasan (degree of

freedom) df = (K-1); (n-k), dimana n adalah jumlah observasi/sampel, dan k adalah

jumlah variabel.

h. Uji T ( Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2018) uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu

variabel penjelas atau variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Pengujian uji t dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS dengan kriteria penelitian sebagai berikut :

Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima.

- Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H1 ditolak.

Pengujian signifikansi uji t dapat dilakukan pengujian dengan rumus sebagai

berikut: 𝑡 = 𝑛√𝑛−2

√1−𝑟2

Keterangan:

t = nilai t hitung

n = jumlah responden

r = koefisien korelasi hasil r hitung


DAFTAR PUSTAKA

Calvin Hamel, & Andi Wijaya. (2020). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar
terhadap Kinerja Usaha UKM Di Jakarta Barat. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan,
II(4), 863.

Feranita, N. V., & Setiawan, H. A. (2019). Peran Keunggulan Bersaing Dalam Memediasi
Dampak Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Umkm. Majalah
Ilmiah DIAN ILMU, 18(1). https://doi.org/10.37849/midi.v18i1.110

Hartato, F., & Handoyo, S. E. (2021). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Dan
Strategi Bisnis Terhadap Kinerja Bisnis Kuliner. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan,
3(4), 980. https://doi.org/10.24912/jmk.v3i4.13471

Hidayat, Y. A., Siregar, L. S., & Kurniani, K. (2023). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan
Inovasi Produk Pada Kinerja Bisnis UMKM Kopi Temanggung. Jurnal Agribisnis
Indonesia, 11(1), 190–204. https://doi.org/10.29244/jai.2023.11.1.190-204

Inovasi, D. A. N., & Terhadap, P. (2023). BISNIS SYARIAH ( Studi Pada Coffee Shop Kota
Bandar Lampung ) RADEN INTAN LAMPUNG 1445 H / 2023 M ANALISIS PENGARUH
ORIENTASI PASAR , ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN , DAN INOVASI PRODUK
TERHADAP BISNIS SYARIAH ( Studi Pada Coffee Shop Kota Bandar Lampung ).

Lara. (2022). No Title‫הכי קשה לראות את מה שבאמת לנגד העינים‬. In ‫( הארץ‬Issue 8.5.2017).
www.aging-us.com

Pengembangan, D., Umkm, B., Edwy, F. M., & Anugrahani, I. S. (2022). Peningkatan Wawasan
Kewirausahaan Melalui Strategi Pengelolaan. 1–6.

Pujianti, A. T. (2022). Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan
Bersaing UMKM Kuliner di Kecamatan Sukmajaya. 5(1), 231–237.

Purnamasari, S., & Wijaya, A. (2020). Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan Dan
Kemampuan Pemasaran, Terhadap Kinerja Bisnis Umkm Clothing Line. Business
Management Journal, 16(1), 12. https://doi.org/10.30813/bmj.v16i1.2052

Rahmadi, A. N., Jauhari, T., & Dewandaru, B. (2020). Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan
Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing Pada UKM Di Jalanan Kota
Kediri. Jurnal Ekbis, 21(2), 178. https://doi.org/10.30736/je.v21i2.510

Sari, F. A. P. W., & Farida, N. (2020). Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan
Terhadap Kinerja Pemasaran Melalui Inovasi Produk Sebagai Variabel Intervening (Studi
Pada Umkm Kuningan Juwana Kabupaten Pati). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 9(3),
345–352. https://doi.org/10.14710/jiab.2020.28117

Sondra, T. C., & Widjaja, O. H. (2021). Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan Dan
Inovasi Terhadap Kinerja Usaha UKM Bidang Konveksi Di Jakarta Barat. Jurnal
Manajerial Dan Kewirausahaan, 3(2), 500. https://doi.org/10.24912/jmk.v3i2.11897

Syifa, F. L. (2020). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar Terhadap


Keunggulan Bersaing UMKM di Era Revoluasi Industri 4.0 (Studi Pada UMKM Makanan
dan …. In Skripsi Program Sarjana Ekonomi. Fakultas Ekonomi … (Vol. 0).
https://core.ac.uk/download/pdf/349495036.pdf

Zulkarnain, M., & Mukarramah, M. (2019). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Orientasi
Pasar Terhadap Kinerja Umkm Sektor Makanan Dan Minuman. JURNAL AKUNTANSI,
EKONOMI Dan MANAJEMEN BISNIS, 7(2), 192–200.
https://doi.org/10.30871/jaemb.v7i2.1675

Anda mungkin juga menyukai