Panduan Penulisan Karya Tulis (Field Observation) 2022-2023
Panduan Penulisan Karya Tulis (Field Observation) 2022-2023
TERHADAP PERTUMBUHAN
SINGKONG CASSAVA DI
KAMPUNG CASSAVA (FIELD
OBSERVATION)
UNTUK KELAS X SMA YAPPENDA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
2
Bab I
PENDAHULUAN
1 Rosmiati, Mia, DKK. "Efisiensi usaha dan nilai tambah pengolahan ubi kayu menjadi modified cassava flour (mocaf) pada kelompok wanita tani
Medal Asri, Desa Sukawangi Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang." Jurnal Sosioteknologi 17.1 (2018): 14-20.
3
1.2 Rumusan Masalah
Masalah penelitian sebaiknya berupa pernyataan yang menunjukkan
keterkaitan antara variabel-variabel yang akan diteliti, baik untuk penelitian
yang bersifat deskriptif maupun yang bersifat eksperimen. Dengan perkataan
lain, masalah penelitian merupakan pernyataan penelitian dan diikuti
pertanyaan penelitian yang mendorongnya untuk mengadakan penelitian.
Karena itu, masalah penelitian harus dirumuskan secara spesifik agar dapat
menjadi penuntun bagi penelitian di lapangan.
Masalah penelitian yang secara sepintas telah tersirat dalam latar
belakang penelitian, penting untuk dinyatakan secara lebih jelas,
operasional, dan terukur dalam rumusan kalimat-kalimat pertanyaan yang
akan dicari jawabannya dalam penelitian. Selain itu, rumusan masalah
hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti, memungkinkan
dikumpulkannya data untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan.
Contoh rumusan masalah “Apakah paparan sinar matahri secata rutindi
pagi hari dapat mempengruhi pertumbuhan kecambah yang ditanam pada
media kapas ?”
4
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat Penelitian
Bagian ini terdiri atas kajian teori, kajian penelitian yang relevan.
Kajian pustaka memuat kajian referensi yang relevan dan sesuai dengan
penelitian yang dilakukan.
Pemilihan dan penetapan kajian teori dilakukan dengan pertimbangan
azas relevansi dan kemutakhiran. Bagian ini tidak boleh hanya merupakan
rangkaian teori-teori atau kumpulan teori tanpa pemaknaan yang sistematis
oleh peneliti. Penetapan dan penggunaan teori-teori ini seyogyanya
mengarah kepada teori yang hendak digunakan dalam mengkaji masalah
yang dirumuskan dan secara eksplisit harus mampu dirumuskan dan
ditetapkan suatu teori dasar yang nantinya digunakan untuk menakar,
membedah, dan memformulasikan pengujian dan/atau penelaahan variabel
penelitian. Jenis teori, batasan teori, prosedur penggunaan, menentukan arah
penelitian tersebut, baik
5
menyangkut instrumentasi yang digunakan (dalam proses perancangan
maupun validasinya), perumusan hipotesisnya, maupun tahapan
verifikasinya. Pada bagian ini, secara jelas dan objektif harus dipaparkan
tentang gagasan, konsep, pemikiran, teori, prinsip, dalil, dan temuan dalam
penelitian terdahulu yang bertautan secara langsung maupun tidak langsung
dengan focus masalah yang akan diteliti. Penelitian dapat memulai dengan
mengemukakan penelitian-penelitian yang relevan dengan apa yang akan
diteliti secara kronologis, atau disistematisasikan menurut masalahnya.
Berdasarkan kajian dan telaah terhadap berbagai temuan penelitian tersebut,
maka penelitian dapat memetik hal-hal yang bertalian dengan masalah, teori
yang akan digunakan, metode yang digunakan, dan temuan-temuannya
dengan memberikan penguatan, atau komentar, kritik, evaluasi, dan
sebagainya, sehingga tidak memunculkan atau menyiratkan kesan bahwa
bagian ini adalah kumpulan atau penumpukan rangkaian teori semata.
Penelitian dituntut untuk mampu “membahasakan” bagian setiap bagian dari
pertemuan yang relevan untuk mendukung gagasan utama atau pokok
permasalahan penelitiannya, sehingga jelas “posisi peneliti” di antara teori
atau temuan penelitian yang telah dihasilkan oleh orang lain pada kajian
yang sejenis.
6
untuk mengutip secara utuh sebuah teori, prinsip, generalisasi, konsep, dan
fakta dari sumber aslinya, dengan cara menuliskannya sesuai dengan
kaidah-kaidah yang dibenarkan secara akademis. Pengutipan sebuah sumber
atau kepustakaan wajib hukumnya untuk mencantumkan nama penulis dan
tahun penerbitan sumber kepustakaan tersebut. Bilamana kutipan langsung
lebih dari 4 baris, maka penulisannya harus diketik satu spasi dengan
mencantumkan nama penulis, tahun penerbit, dan halaman tempat kutipan di
buku atau sumber aslinya.
2. BAB II LANDASAN TEORI
1. Deskripsi Teori
Merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertetu dan menguji keefektifan produk tersebut.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian, ada 2 jenis yang dipergunakan yaitu deskripsi
kualitatif dengan data pembahasan dan hasil penelitian berupa
pendeskripsian dalam bentuk kata-kata. Deskripsi kuantitatif, data
pembahasan dan hasil penelitian berupa angka.
3. Sumber Data
Sumber data adalah asal atau tempat data penelitian dapat diperoleh.
7
4. Metode Pengumpulan Data
Pada bagian ini, yang perlu dirumuskan lebih dulu adalah data apa
yang hendak dikumpulkan dengan mengacu pada fokus masalah dan
rumusan masalah yang telah diformulasikan sebelumnya. Setelah kepastian
yang bertalian dengan jenis data yang diperlukan telah ditetapkan, maka
langkah selanjutnya adalah menentukan cara atau metode yang akan
digunakan untuk menjaring atau mengumpulkan data.
Ketepatan pemilihan metode dan alat pengumpulan data sangat
menentukan kualitas data yang didapatkan, dan pada akhirnya akan
menentukan kualitas hasil suatu penelitian. Oleh karena itu, instrumentasi
ini harus mendapatkan penggarapan yang cermat, sehingga memenuhi
syarat-syarat sebagai alat ukur yang baik. Untuk itu biasa dituntut validasi
instrument atas alat pengumpulan data yang akan digunakan.
Peneliti harus cermat memilih dan menggunakan prosedur itu sesuai
dengan karakteristik alat ukurnya. Contoh, misalnya masalah penelitian
yang akan diteliti adalah mengenai “hasil belajar siswa”, maka data yang
diperlukan ialah “skor” siswa dalam tes atau ujian, sehingga metode
pengumpulan dta yang relevan adalah dengan melaksanakan hasil belajar
siswa. Contoh lainnya, peneiti hendak mengumpulkan data tentang “sikap
siswa”, maka jenis data yang diperlukan adalah “pernyataan” atai “prilaku “
siswa. Sehingga metode pengumpulan data yang relevam untik ni adalah
dengan wawancara atau menyebar kuesioer.
a. Metode observasi
8
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung. Yang harus peneliti perhatikan dalam metode ini yaitu:
1) Peneliti mengetahui pengetahuan tentang apa yang diobservasi.
2) Menentukan cara untuk melakukan observasi.
3) Menentukan variabel yang akan diamati.
4) Menentukan alat pencatat dan cara penggunaannya.
b. Metode kuesioner
Pengumpulan data dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan yang
isinya sesuai dengan tujuan penelitian.
c. Metode wawancara
Pengumpulan data melalui proses tanya jawab dengan responden.
d. Metode uji laboratorium
e. Metode studi pustaka.
I. TEKNIK PENULISAN
Bagian ini memuat ketentuan tentang jenis, warna, ukuran, berat kertas, tata
cara pengetikan, penggunaan nomor urut, penyajian tabel dan gambar, cara
merujuk kutipan, cara menulis daftar pustaka, bahasa karya tulis ilmiah, dan
beberapa catatan penting dalam penulisan tugas akhir.
A. Bahan
1. Sampul Penjilidan
Karya tulis harus dijilid spiral warna putih dengan pembatas
berwarna Kuning untuk jurusan IPS, sedangkan pembatas warna Pink
Fanta untuk jurusan IPA. Untuk cover di print di kertas concord warna
putih dan dilaminating.
2. Kertas
9
B. Pengetikan
1. Teknik Pengetikan
Pengetikan menggunakan komputer, dengan paket aplikasi Word,
jenis huruf Times New Roman (TNR), ukuran font 12, dengan tinta hitam
dan spasi 1,5. Pada bagian sampul dan halaman judul boleh digunakan
ukuran font yang lebih besar sepanjang tidak merusak tatanan
pemenggalan kata atau kelompok kata.
Huruf miring (italic) digunakan untuk kata-kata serapan dari bahasa
asing, istilah asing, dan hal-hal lain yang dianggap penting. Huruf tebal
(bold) digunakan untuk menuliskan subjudul, dan istilah. Judul bab
diketik dengan huruf capital-bold. Lambang atau huruf non- Latin
(Jawa,Bali,Arab, Sansekerta, dll.) yang tidak dapat dikerjakan oleh
komputer boleh ditulis tangan dengan tinta hitam.
2. Jarak Spasi
1) Jarak 4 spasi digunakan pada jarak antara judul bab dengan teks di
bagian bawahnya.
2) Jarak 3 spasi digunakan pada jarak antara judul subbab atau sub-
subbab dan baris di atasnya.
3) Jarak 1,5 spasi digunakan untuk jarak antar baris dalam naskah, jarak
antara awal paragraf dan baris di atasnya dan antara subjudul atau
subjudul-subjudul dengan baris berikutnya.
4) Jarak 1 spasi digunakan (a) jarak antar baris dalam abstrak, (b) jarak
antar baris dalam satu sumber bacaan dalam daftar pustaka,
(c) jarak antar baris pada judul tabel atau judul gambar (jika judul
lebih dari satu garis).
5) Penggunaan tab (spasi) pada awal paragraf diberikan jarak 1 cm
menjorok ke dalam.
3. Margin
10
lima bab berturut-turut yang memerlukan nomor urut. Di dalam sebuah
bab juga terdapat sebuah bagian dan ini pun memerlukan nomor urut.
Mungkin juga di dalam paparan diperlukan urutan itu. Menurut tradisi
akademis, untuk menunjukkan urutan tadi kita dapat menggunakan
lambang angka, baik angka arab (1,2,3 dst) maupun angka romawi, baik
romawi besar (I, II, III dst), maupun romawi kecil (I, ii, iii, dst), atau
lambang huruf Latin, baik huruf biasa (a, b, c, dst) maupun yang capital
(A, B, C, dst)
1) Angka Romawi
Contoh:
A. Sub judul
f. Sub-sub judul
a) Sub-sub-sub judul
11
Untuk kutipan langsung, maka penulis harus mencantumkan nama
penulis dan/atau buku, kemudian tahun penerbitan, dan halaman dimana
kutipan tersebut berada pada sumber yang dikutip. Untuk penulisan karya
tulis, sangat dianjurkan untuk melakukan kutipan tidak langsung karena
akan menjadi penanda seberapa paham penulis terhadap apa yang dibaca
atau ditelaah dari sebuah sumber. Disisi lain kutipan tidak langsung akan
memberikan warna “ketokohan akademis”, penulis, karena mampu
merekonstruksi kembali struktur kalimat sebuah kutipan dengan bahasanya
sendiri, tanpa mengurangi makna dasar atas apa yang dikutipnya. Untuk
kutipan tidak langsung, nama penulis sumber dapat disebut di depan, di
tengah, ataupun di belakan gagasan yang dikutip, seperti contoh berikut.
1) Dantes (2009 : 221-225) menyatakan bahwa………………………
2) Bertalian dengan konsepsi assesmen, Koyan (2011 : 21) menyatakan
3) ……………………… Sebagaimana dikatakan oleh Bawa (2009 : 31)
Realitasnya, dalam penulisan sebuah karya akademis, termasuk di
dalamnya penulisan karya tulis, pengutipan secara langsung tidak dapat
dihindari. Kutipan langsung dapat saja pendek ataupun kutipan panjang.
Kutipan pendek langsung ialah kutipan yang sebanyak-banyaknya berisi 4
baris, atau 40 kata. Kutipan ini ditulis diantara dua tanda petik rankap
(“………”), tetap masuk ke dalam baris-baris teks karena masih dianggap
sebagai bagian terpadu dari teks. Nama penulis yang diikuti dapat di depan
ataupun di belakang kutipan, seperti contoh berikut:
1) Mengacu pada beberapa generalisasi dan temuan penelitian tentang
pendidikan multikultur tersebut. Dantes (2009 : 29) menegaskan,
bahwa konsep multikultur merupakan “sebuah lukisan sosial yang
senantiasa melekat pada kedirian sebuah komunitas yang harus dikelola
sebagai modalitas sosial menuju kehidupan yang lebih harmoni.”
2) Simpulan dari kajian empiris di atas adalah bahwa “terdapat korelasi
yang signifikan antara tingkat pemahaman hukum Negaea terhadap
perilaku melanggar hukum yang dilakukan oleh masyarakat di daerah
perkotaan” (Lasmawan, 2007: 212).
Jika kutipan panjang-panjang lebih dari empat baris, maka kutipan itu
ditulis “terpisah” dari teks, ditulis agak menjorok ke dalam (5 ketukan),
jarak satu spasi, tanpa tanda petik rangkap. Contoh:
Sebagaimana dikatakan Goleman (1999: 46) bahwa: IQ hanya
menyajikan sedikit penjelasan tentang perbedaan nasib orang-orang yang
bakat, pendidikan dan peluangnya kurang lebih sama. Ketika 95 mahasiswa
Harvard dari Angkatan 1940an dilacak sampai mereka berusia setengah
baya, maka mereka yang memperolah tesnya palig tinggi di perguruan
tinggi tidaklah terlampau sukses dibandingkan rekan-rekannya yang IQ-nya
lebih rendah jika diukur menurut gaji, produktivitas, atau status di bidang
pekerjaan mereka.
12
Nama penulis, berikut tahun penerbitan dan halaman buku dapat juga
ditempatkan di belakang kutipan langsung panjang tersebut, seperti contoh:
Sebagaimana kita ketahui, IQ merupakan……………hanya pekerjaan
mereka (Goleman, 2010: 46)
Jika penulis karya tulis tidak memperoleh buku asli atau tidak
membacanya sendiri, tetapi mengutipnya dari buku atau karya orang lain,
misalnya mengutip tentang konsepsi pendidikan multikultur dari Prof. Dr.
Nroman Dantes, yang dimuat dalam buku karangan Lasmawan, maka
penyebutan nama penulisan asli menjadi sebagai berikut: sebagaimana
dikatakan oleh Dantes (dalam Lasmawan, 2010: 175)
Pada hakikatnya ada lima unsur yang harus dituliskan dalam daftar
pustaka. Urutan kelima unsur yang dibakukan oleh Pusat Bahasa,
sebagaimana tampak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ke-3,
2001), dan buku-buku lain terbitan lembaga tersebut, adalah sebagai berikut:
13
1) Nama pengarang tanpa gelar akademik dengan urutan: nama akhir
(diakhiri dengan titik), dan (kalau ada) nama depan dan nama tengah
(diakhiri dengan titik):
2009.
2010a
2010b
3) Judul sumber berupa buku, semua dicetak miring (italic), tiap kata
diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas (kata sambung, dsb),
diakhiri dengan titik. Contoh: Educational Psychology in the Classroom.
Untuk sumber yang sumber berupa artikel, makalah, dsb. Judul diletakkan
di antara tanda petik rangkap (“………”), huruf dicetak biasa, tiap kata
diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas, diakhiri dengan titik.
Contoh: “identifikasi faktor-faktor Pendorong Timbulnya Sikap Progresif
Siswa di Daerah Perkotaan.”
5) Penerbit, dapat nama penerbit atau nama lembaga, akhiri dengan titik.
Contoh:
Gramedia.
Kalau penulisan kelima unsur itu melebihi satu baris, maka baris kedua
dan seterusnya diawali pada ketukan ke-5 dari tepi kiri, dan jarak antarbaris
adalah satu spasi. Jarak antara sumber yang satu dan sumber yang lain
adalah 1.5 spasi.
14
a. Sumber Berupa Buku
Buku atau sumber lain, dapat ditulis oleh satu orang atau lebih.
Orang atau orang-orang tersebut dapat betul-betul merupakan penulis,
dapat pula editor sekian banyak artikel dalam sebuah buku. Semua itu
menyebabkan perbedaan cara penulisan sumber bacaan, sebagaimana
tampak pada contoh-contoh berikut.
1) Penulisan satu orang, menulis hanya satu buku atau artikel:
2) Penulisan satu orang, menulis lebih dari satu buku dalam satu tahun
yang sama
Jika dua buku tersebut terbit dalam tahun yang berbeda, maka huruf
di belakang tahun (a,b) dihilangkan
3) Penulis dua orang: nama orang kedua ditulis menurut urutan biasa,
tidak ada pembalikan nama.
Contoh:
4) Penulisan 3 orang atau lebih yang ditulis hanya nama orang pertama.
Nama-nama penulis lainnya diganti dengan et.al atau dkk. (dengan
kawan-kawan)
Contoh:
15
Pederson, James and Mika Milkiapple (eds.). 2008. Handbook of
Social Studies. NY: McMilland.
Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah. Dalam
hal makalah, yang perlu ditambahkan adalah nama temu ilmiah dimana
makalah itu disajikan, kota, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh :
c. Sumber Lain-lain
Sumber lain yang dimaksud, dapat saja berupa dokumen resmi, seperti:
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Awig-awig
Desa Adat, Bisama, Patwa, Anggaran Dasar, dan dokumen lain yang
dibukukan. Dalam hal ini kadang-kadang penerbitnya tidak disebutkan,
atau ada lembaga yang bertanggung jawab menerbitkan, tetapi pasti bukan
penulis perorangan. Untuk itu, cara penulisannya dapat dilakukan
sebagaimana contoh berikut.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang
Tata Cara Pengelolaan Keuangan Negara. 2009. Jakarta: Kementrian
Keuangan RI.
16
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian
Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2008. Pedoman Umum
Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional RI.
Sumber lain yang khas adalah karya tulis terjemahan. Dalam hal
ini terjemahan, nama pengarang yang disebut adalah nama pengarang asli,
tahun penerbitannya adalah tahun penerbitan naskah terjemahan,
ditambahkan kata terjemahan diikuti nama penerjemah serta judul naskah
asli dan tahun terbitnya, terakhir adalah kata penerbitan dan penerbit
terjemahan.
Polumin, Ivant et.eal. 1979. Kehidupan di dalam Air: Khasanah
Pengetahuan Bagi Anak-Anak. Terjemahan Waluta Subani, Underwriter
Life. 1979. Jakarta: Tira Pustaka.
Clark, Cathy Bishop. 1995. Cognitive Style and it’s Effect on the Stages
of Programming. Journal of Research on Computing in Education,
Volume 27, Number 4, Summer 1995.
Natajaya, I Nyoman, Faktor Biaya Sebagai Masukan dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri
Singaraja, No. 1 Tahun XXXVI Januari 2003.
17
Sadia, Wayan. 2009. Inovasi Pembelajaran dan Pembelajaran Bermakna.
Makalah. Disajikan pada Seminar Sehari Dies Natalis Universitas
Mahasaraswati Bali, Tanggal 23 Oktober 2009 di Denpasar.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari tesis dan/atau disertasi,
maka penulisannya dapat mengacu pada contoh berikut.
Atmadja, Bawa I Nengah. 1998. Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi.
(tidak diterbitkan). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
d. Sistem Paragraf
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
..........................................................................................
18
e. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
Buku EYD mencakupi lima hal pokok, yaitu (1) Pemakaian Huruf;
(2) Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring; (3) Penulisan Kata; (4)
Penulisan Unsur Serapan; (5) Pemakaian Tanda Baca.
19
Halaman Judul
Contoh.
Karya Tulis
Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir Semester
Ganjil
kelas X di SMA YAPPENDA JAKARTA
Putri
X IPA 3
20
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG
Oleh :
Amanada Putri
Kelas : X IPA 3
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi
syarat sidang Karya Tulis Ilmiah oleh :
Pembimbing
…………………………………………….
Contoh Lembar Pernyataan
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun
sebagai syarat untuk mengikuti PAS semester ganjil kelas X SMA YAPPENDA
Jakarta seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian
tertentu dalam penulisan ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah
dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta etika
akademis.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi-sanksi dari SMA YAPPENDA sesuai peraturan yang
berlaku di SMA YAPPENDA.
( Nama Siswa )
Contoh Format Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel
(halaman)
1.2 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Motivasi Kerja Guru .....................
2.1 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Disiplin Kerja Guru .......................
DAFTAR GAMBAR
Gambar
(halaman)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
(halaman)
1. Seluruh siswa wajib membuat Karya Tulis Ilmiah tanpa menggunakan Jasa Pembuatan dan atau segala bentuk
joki dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.yang dibuktikan dengan Pernyataan Orisinalitas dan
ditandatangani oleh siswa.
2. Seluruh siswa wajib memiliki buku panduan untuk mempermudah penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
3. Seluruh siswa wajib masuk grup whatsApp bersama pembimbing untuk mempermudah dalam komunikasi
dengan pembimbing.
4. Seluruh siswa wajib menggunakan seragam sesuai hari ketika melakukan bimbingan KTI secara offline.
5. Seluruh siswa wajib aktif melakukan bimbingan atau pendampingan minimal 1x pertemuan setiap minggunya
6. Seluruh siswa wajib melaksanakan kegiatan pembimbingan offline selesai KBM maksimal pukul 17.00.
7. Seluruh siswa wajib membawa dan mengisi kartu konsultasi yang telah diberikan oleh pembimbing setiap
konsultasi atau bimbingan.
8. Seluruh siswa wajib membuat hardcopy KTI (setelah revisi pembimbing) 1 rangkap dengan ketentuan :
● Cover di print berwarna di kertas concord putih kemudian di laminating
● Kertas pembatas dan sampul belakang untuk siswa jurusan IPS berwarna kuning sedangkan siswa
jurusan IPA berwarna Pink Fanta
● Seluruh printout KTI di jilid spiral kawat warna putih
9. Seluruh siswa wajib mengumpulkan soft file KTI berbentuk PDF, PowerPoint dan link video presentasi
penelitan diserahkan kepada pembimbing sesuai jadwal yang ditentukan.
10. Seluruh siswa wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tahun 2022/2023 dengan tertib dan penuh
tanggung jawab
11. Seluruh siswa bersedia menerima seluruh konsekuensi jika ditemukan kecurangan dalam proses penyusunan
Karya Tulis Ilmiah (Field Observation) dan ketidaksesuaian isi dalam meneliti.
NIS : ..........................................................
FOTO
Kelas : .........................................................
UK.
Guru Pembimbing : ......................................................... 3X4
...................................................................................................
Catatan :
1. Kartu ini dibawa dan ditandatangani oleh Pembimbing pada saat konsultasi
2. Kartu ini dibawa pada saat Penyerahan Karya llmiah, apabila diperlukan dapat dipergunakan sebagai
bukti pembimbingan