Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL


KABUPATEN MUSI RAWAS

Chealsea Juliansen 1, Erna Siaga 2, Murlina Nisusmiati 3


1, 2,3
Program Studi Manajemen, Universitas Bina Insan, LubukLinggau, Indonesia
Email: 1 chealseajuliansen@gmail.com,2,3Author2@univbinainsan.ac.id

Abstrak
Masalah pada penelitian ini adalah adakah Pengaruh Kualitas Kehidupan dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Musi Rawas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui Pengaruh
Kualitas Kehidupan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas. Jenis penelitian adalah
kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh yaitu sebanyak 52 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Analisis data menggunakan uji t. Hasil
penelitian adalah Kualitas kehidupan ( X1 ), dan variabel Kepuasan kerja (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja ( Y ) pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Musi Rawasyaitu nilai Fhitung = 97,003 > Ftabel = 3,13 ini berarti bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel.. Hal ini membuktikan hipotesis pada
penelitian terbukti dan hipotesis diterima.

Katakunci : kualitas kehidupan, kepuasan kerja, kinerja

Abstract
The problem in this research are there any influence of Quality of Life and Job
Satisfaction on Employee Performance at the Department of Population and Civil
Registry of Musi Rawas Regency. The purpose of this study was to determine the effect
of quality of life and job satisfaction on employee performance at the Department of
Population and Civil Registration, Musi Rawas Regency. This type of research is
quantitative. Sampling using saturated samples as many as 52 people. Data collection
was carried out by means of a questionnaire. Data analysis using t test. The results of
the study are the quality of life (X1), and the variable job satisfaction (X2) has a
significant effect on performance (Y) at the Population and Civil Registry Office of Musi
Rawas Regency, namely the value of Fcount = 97,003 > Ftable = 3,13 this means that
Ho is rejected and Ha is accepted. , meaning variable. This proves the hypothesis in the
research is proven and the hypothesis is accepted.

Keywords: quality of life, job satisfaction, performance

PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) salah satu faktor penentu dalam menentukan
kualitas dapat dilihat berdasarkan prestasi kerjanya. SDM yang handal umumnya
diterminologikan sebagai human capital (Gaol, 2017). Upaya peningkatan kinerja yang
baik, seorang pegawai harus memperlihatkan perilaku kerja yang mengarah pada

Chealsea Juliansen, Copyright © 2022, Universitas Bina Insan, Page 1


tercapainya maksud dan tujuan organisasi/instansinya sesuai visi dan misi (Kasmir,
2016). Berkenaan dengan semakin pentingnya posisi dan peran SDM dalam organisasi,
SDM ia tidak sekedar sebagai alat pengatur, atau instrumen dalam rangka pencapaian
tujuan, tetapi SDM juga dipandang sebagai aset organisasi yang tak ternilai harganya.
Pentingnya Sumber Daya Manusia diharapkan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan, maka kualitas kehidupan seseorang harus diperhatikan. Kualitas kehidupan
mulai diperbincangkan dalam dunia kerja sejak dekade tujuh puluhan. Kualitas
kehidupan saat itu diartikan secara sempit sebagai teknik manajemen yang mencakup
gugus kendali mutu, perkayaan pekerjaan (job enrichement), suatu pendekatan untuk
bernegosiasi dengan serikat pekerja, upaya manajemen untuk memelihara kebugaran
mental pegawai, hubungan industrial yang serasi, manajemen yang partisipatif dan
sebagai salah satu bentuk intervensi pengembangan organisasional (Hermawati & Mas,
2016).
Perkembangan selanjutnya kualitas kehidupan merupakan salah satu bentuk
filsafat yang diterapkan oleh manajemen dalam mengelola organisasi pada umumnya
dan sumber daya manusia khususnya. Konsep kualitas kehidupan merupakan kinerja
yang ditunjukan oleh ukuran tentang bagaimana warga organisasi merasakan hal-hal
seperti; pekerjaanya, kemanfaatannya, kondisi kerjanya, kesan anak buah terhadap
pimpinannya, peluang untuk maju, pengembangan, kepastian, dan imbal jasanya
(Kasmir, 2016).
Disamping kualitas kehidupan ada unsur lain penunjang kinerja yaitu kepuasan
kerja. Kepuasan kerja merupakan perasaan pegawai dalam melakukan pekerjaannya
dengan baik perasaan senang dalam bekerja atau perasaan tertekan dalam bekerja.
Kepuasan Kerja adalah suatu efektifitas atau respon semosional terhadap berbagai
aspek pekerjaan (Wibowo, 2016). Pegawai yang memiliki engagement tinggi cenderung
lebih memiliki kinerja yang baik karena memiliki perasaan yang positif dan tidak
menjadikan pekerjaannya sebagai beban. Intansi dengan pegawai yang engaged
memiliki retensi pegawai yang tinggi hasil dari menurunnya turnover pegawai,
meningkatkan produktivitas, profitabilitas, pertumbuhan dan kepuasan pelanggan.
Hasil observasi awal menunjukkan bahwa dari segi kualitas kehidupan yaitu
masih ada pegawai yang berkeberatan adanya pemotongan tunjangan berupa tunjangan
kesehatan dan lainnya dan masih kurangnya sikap untuk memperbaiki lingkungan
kerja. segi kepuasan kerja terlihat bahwa masih ada pegawai yang belum merasa puas
terhadap fasilitas ruangan dan kurangnya kesadaran atau kurangnya disiplin waktu
bekerja, serta segi kinerja yaitu pekerjaan belum sesuai dengan tujuan yang diinginkan
dan pencapaian standar yang ditetapkan terkadang belum terlaksana.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka akan dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan judul, “Pengaruh Kualitas Kehidupan dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi
Rawas”.

METODE
Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan langkah
menentukan judul penelitian, maka peneliti melakukan observasi awal untuk
mengetahui permasalahan yang ada. Selanjutnya menentukan fokus masalah dan
permasalahan yang ada. Populasi dan sampeldalam penelitian ini membatasi pada
tenaga non medis sebanyak 59 orang pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Chealsea Juliansen, Copyright © 2022, Universitas Bina Insan, Page 2


Kabupaten Musi Rawas. Pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data
menggunakan regresi sebagai langkah perhitungan moderasi

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian

Pengaruh Kualitas kehidupan terhadap Kinerja pegawai


Tabel 1. Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 13,488 5,593 2,412 ,019
1
Kualitas_Kehidupan ,743 ,122 ,627 6,073 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja

Y = Y = 13,488 + 0,743X.
Persamaan regresi tersebut menggambarkan bahwa variabel Kualitas kehidupan
(X1) berpengaruh sangat nyata terhadap Kinerja (Y), nilai regresi yang dihasilkan
sebesar 13,488 artinya jika peningkatan Kualitas kehidupan (X) sebesar 0,743 maka
akan meningkatkan Kinerja (Y).

Tabel 2. Hasil perhitungan Koefisiensi


Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,627a ,393 ,382 3,782
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Kehidupan
Sumber: Hasil Olah Data dengan menggunakan SPSS 20,0 tahun 2022
Jika dilihat dari tabel 4.58 Model Summary di atas, terlihat bahwa nilai korelasi secara
keseluruhan (R) 0,627. Jika nilai R nya positif (+), maka korelasinyayberbanding lurus,
sedangkan apabila R nya negative (-) maka korelasinya berbanding terbalik.
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh besarnya nilai R adalah 0,627. yang
berarti sangat kuat hubungan antara variabel Kualitas kehidupan, keKepuasan kerjaan
dan kualitas kehidupan terhadap Kinerja pengawas menunjukan hubungan yang baik
dan nilai korelasi positif sebesar 62,7% selainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 3. Hasil Uji t (pengujian hipotesis) X1 dan Y


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 13,488 5,593 2,412 ,019
1
Kualitas_Kehidupan ,743 ,122 ,627 6,073 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Olah Data dengan menggunakan SPSS 20,0 tahun 2022
Berdasarkan rekapitulasi hasil uji t di atas dapat dijelaskan bahwa variabel Kualitas
kehidupan terhadap Kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Musi Rawas menunjukkan nilai thitung = 2,412 lebih besar dari ttabel = 2,042
dengan dk = n-2 = 59 – 2 = 57. Berarti, secara parsial, variabel Kualitas kehidupan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja pegawai di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas. Hal ini membuktikan hipotesis penelitian
terbukti dan hipotesis diterima.

Chealsea Juliansen, Copyright © 2022, Universitas Bina Insan, Page 3


Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Persamaan Regresi


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 20,256 6,071 3,337 ,001
1
Kepuasan_Kerja ,586 ,131 ,510 4,476 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja

Y = Y = 20,256 + 0,586X.
Persamaan regresi tersebut menggambarkan bahwa variabel kepuasan kerja (X 2)
berpengaruh sangat nyata terhadap Kinerja (Y), nilai regresi yang dihasilkan sebesar
20,256 artinya jika peningkatan Kualitas kehidupan (X) sebesar 0,586 maka akan
meningkatkan Kinerja (Y).

Tabel 4.. Model Summary


Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,510a ,260 ,247 4,175
a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja
Sumber: Hasil Olah Data dengan menggunakan SPSS 20,0 tahun 2022

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh besarnya nilai R adalah 0,510.
yang berarti hubungan antara variabel Kualitas kehidupan , keKepuasan kerjaan dan
kualitas kehidupan terhadap Kinerja pengawas menunjukan hubungan yang baik dan
nilai korelasi positif sebesar 51% selainnya dipengaruhi oleh faktor lain.
Tabel 4.44. Hasil Uji t (pengujian hipotesis) X2 dan Y
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 20,256 6,071 3,337 ,001
1
Kepuasan_Kerja ,586 ,131 ,510 4,476 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Olah Data dengan menggunakan SPSS 20,0 tahun 2022
Berdasarkan rekapitulasi hasil uji t di atas dapat dijelaskan bahwa variabel Kepuasan
kerja terhadap Kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Musi Rawas menunjukkan nilai thitung = 3,337 lebih besar dari t tabel = 2,042 dengan dk =
n-2 = 59 – 2 = 57. Berarti, secara parsial, variabel Kepuasan kerja memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Musi Rawas. Hal ini membuktikan hipotesis penelitian terbukti dan hipotesis
diterima.

Chealsea Juliansen, Copyright © 2022, Universitas Bina Insan, Page 4


Pengaruh Kualitas kehidupan Kepuasan kerja terhadap Kinerja pegawai pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas
Tabel 7. Hasil perhitungan Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,638a ,407 ,386 3,772
a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja, Kualitas_Kehidupan
Sumber: Hasil Olah Data dengan menggunakan SPSS 20,0 tahun 2022

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diatas, maka dapat diketahui bahwa
2
nilai R adalah 0,743. Ini berarti bahwa pengaruh Kualitas kehidupan (X1), Kepuasan
kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Musi Rawasadalah kuat. Hal ini terlihat dari tabel tafsiran sebagai berikut:
Sedangkan R2 atau determinasi sebesar 40,7%, artinya pengaruh Kualitas
kehidupan (X1), Kepuasan kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) pada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawassebesar 40,7% sedangkan sisanya 59,3%
dipengaruhi faktor lain seperti fasilitas kerja dan Kualitas kehidupan kerja.

Y = a + b1X1 + b2X2
Tabel 8. Hasil Perhitungan Persamaan Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 14,731 5,682 2,593 ,012
1 Kualitas_Kehidupan 1,027 ,276 ,867 3,722 ,000
Kepuasan_Kerja ,307 ,268 -,267 -1,148 ,256
a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai b 1 = 1,027dan b2 =


0,307 serta nilai a = 14,731 kemudian nilai a dan b 1, b2 disusun kedalam persamaan
regresi linear berganda Y = a + b1X1 + b2X2, maka persamaan regresinya adalah : Y =
14,731 + 0,307X1 + 0,209X2. Artinya persamaan tersebut adalah bahwa nilai konstanta
( a ) sebesar 14,731 ini berarti bahwa apa bila tidak ada peningkatan variabel Kualitas
kehidupan dan Kepuasan kerja maka Kinerja pegawai sebesar 14,731, sedangkan nilai
koefisien regresi ( b1 ) sebesar 0,307 ini berarti setiap terjadi satu satuan variabel
Kualitas kehidupan maka akan meningkatkan Kinerja sebesar 1,027satuan. Kemudian
nilai koefisien regresi ( b2 ) sebesar 1,027ini berarti setiap terjadi peningkatan satu
satuan variabel Kinerja maka akan meningkatkan Kinerja pegawai sebesar 1,027satuan.

Tabel 9. ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 546,306 2 273,153 19,203 ,000b
1 Residual 796,575 56 14,225
Total 1342,881 58
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja, Kualitas_Kehidupan

Pada tabel di atas terlihat bahwa pada nilai sebenarnya atau regresi sebesar
19,203 sedangkan pada nilai simpangan atau residual sebesar 19,203 dengan total yaitu
19,203. Pada kolom df terlihat bahwa nilai penyimpangan 2 dan residual 67 dengan

Chealsea Juliansen, Copyright © 2022, Universitas Bina Insan, Page 5


total sampel 59. Nilai tengah bayangan (Mean Squar) pada regression 273,153
sedangkan pada residual 14,225.
Diperoleh nilai Fhitung = 19,203 > Ftabel = 3,13 ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya variabel Kualitas kehidupan ( X 1 ) dan variabel Kinerja (Y) pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas.

SIMPULAN
1. Secara parsial, Kualitas kehidupan berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja
pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas
berdasarkan uji t dengan nilai thitung = 2,412 lebih besar dari ttabel = 2,042.
2. Secara parsial, Kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif Kinerja pegawai di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas dengan nilai thitung =
3,337 lebih besar dari ttabel = 2,042.
3. Secara simultan, Kualitas kehidupan dan Kepuasan kerja berpengaruh signifikan
positif terhadap Kinerja pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Musi Rawas berdasarkan analisis uji F dengan hasill nilai Fhitung = 19,203 > Ftabel =
3,13.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2015). Prosedur Penelitian Edisi Revisi (R. Cipta (ed.); 10th ed.). Jakarta.

Busro, A. (2018). Teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia (P. Group (ed.)).
Jakarta.

Gaol, C. J. (2017). Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia (Gramedia


(ed.)). Jakarta.

Hermawati, A., & Mas, N. (2016). Buku ajar quality of work life dan organizational
citizenship behavior sebuah kajian empiris.

Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (R. Cipta (ed.)). Jakarta.

Mahmudi. (2015). Pengembangan Sumber Daya Manusia (R. Cipta (ed.)). Jakarta.

Mawu, K. S. (2018). Pengaruh Kualitas kehidupan Dan Kepuasan Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 6(4), 3148–3157. https://doi.org/10.35794/emba.v6i4.21289

Muliawan, Y. (2017). Pengaruh Keterikatan Pegawai ( Employee Engagement)


Terhadap Kinerja Pegawai Di Pt. Badja Baru Palembang. Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis Dan Terapan Tahun XIV No 2, Oktober 2017, 2, 69–78.

Pitasari, N. A. A. (2018). Kepuasan Kerja Pegawai : Studi Literatur. Jurnal Bisnis


Internasional, 07, 20–24.

Chealsea Juliansen, Copyright © 2022, Universitas Bina Insan, Page 6


Pujiyanto, T. I. (2018). Buku Model Kualitas kehidupan Perawat.pdf.

Rahman, A. (2017). Kualitas Kehidupan Kerja ; Suatu Tinjauan Literatur Dan. Jurnal
Ilmiah Cano Ekonomos, 6(1), 7–22.

Rihlati, W. M. (2019). Hubungan Antara Kesejahteraan Psikologis dan Keterikatan


Kerja Pada Pegawai Pemerintahan Provinsi Banten. In Universitas Islam Indonesia
(Vol. 4, Issue 3). http://marefateadyan.nashriyat.ir/node/150

Schalk, R. (2010). The effects of demotion on older and younger employees. Personnel
Review, 39(2), 195–209.

Setiyadi, Y. W., Wartini, S., Manajemen, J., Ekonomi, F., Semarang, U. N., & Artikel,
I. (2016). Pengaruh Kualitas kehidupan terhadap Kinerja Pegawai dengan
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Management Analysis Journal, 5(4),
315–324. https://doi.org/10.15294/maj.v5i4.12306

Siagian. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (R. Cipta (ed.)). Jakarta.

Siagian, S. P. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia (B. Aksara (ed.)). Jakarta.

Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Alfabheta


(ed.)). Jakarta.

Sutrisno, E. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Prenadamedia (ed.)). Jakarta.

Unger, D. (2007). Addressing employer personnel needs and improving employment


training, job placement and retention for individuals with disabilities through
public-private partnerships. Journal of Vocational Rehabilitation, 26(1), 39–48.
https://doi.org/10.24226/jvr.2016.12.26.3.39

Wibowo. (2016a). Manajemen Kinerja (Grasindo (ed.)). Jakarta.

Wibowo, E. (2016b). PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN


KERJA TERHADAP KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Pegawai Bagian Produksi Unit
Serbuk Effervescent PT Sido Muncul Semarang). Among Makarti, 9(17), 38–59.

Yuliati, E. (2010). Pengaruh Kualitas Kehidupan (Quality of Work Life) Terhadap


Produktivitas Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. , 9 (1),
76–99.

Chealsea Juliansen, Copyright © 2022, Universitas Bina Insan, Page 7

Anda mungkin juga menyukai