Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No.

2 Tahun 2020

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR


TERHADAP QUALITY OF WORK LIFE PADA PERAWAT
RUMAH SAKIT DI KOTA YOGYAKARTA

Yati Suhartini

Universitas PGRI Yogyakarta

e-mail: yati.suhartini@yahoo.com

ABSTRACT

The research was conducted with the aim of knowing the influence of
compensation and career development toward the quality of work life in the
hospital nurses in Kota Yogyakarta. The sample of this research is 75 people, taken
from a population of 284 people. Data was collected by applying questionnaires,
analized by using multiple linier regression,and processed with the SPSS
application program. Based on the result of data analysis, it was showed that the
two independent variables, namely compensation (X1), and career development
(X2),) influenced partially or simultaneously on quality of work life (Y), thus
partially or simultaneously supporting the 3 hypotheses. Those were indicated by
the value of regression coefficient and the significant level of each factor which are
0.227 and 0.009; 0,546 and 0,000, respectively. Likewise, the value of F amounting
to 43,100 with the significance level of 0,000, whereas adjusted R2 counting to
0,532. Furthermore, career development indicates as the dominant variable that
influences on the quality of work life.

Keyword : compensation, career development, and the quality of work life

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh


kompensasi dan pengembangan karir terhadap quality of work life pada perawat
rumah sakit di KotaYogyakarta. Sampel penelitian ini sebanyak 75 orang yang
diambil dari populasi sebanyak 284 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner, dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda,
dan diolah dengan program aplikasi SPSS. Berdasarkan hasil analisis data
menunjukkan bahwa dua variabel independen yaitu kompensasi (X1), dan
pengembangan karir (X2), berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap
quality of work life atau kualitas kehidupan kerja (Y), sehingga secara parsial
maupun simultan mendukung 3 hipotesis. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
koefisien regresi dan tingkat signifikansi masing-masing faktor yaitu 0,227 dan
0,009; 0,546 dan 0,000. Begitu juga dengan nilai F-hitung sebesar 43,100 dengan
taraf signifikansi 0,000, sedangkan nilai adjusted R2 sebesar 0,579. Selanjutnya
pengembangan karir menunjukkan sebagai variabel dominan yang berpengaruh
terhadap kualitas kehidupan kerja

Kata kunci : kompensasi, pengembangan karir, dan quality of work life

454
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

PENDAHULUAN adanya kesepakatan dalam


menjalankan kegiatan pekerjaan.
Latar Belakang
Sedangkan faktor-faktor yang
Salah satu sumber daya yang
mempengaruhi QWL menurut Cascio
paling besar serta mempunyai
(2010) adalah: 1) partisipasi
peranan penting dalam pencapaian
karyawan, 2) pengembangan karir, 3)
tujuan rumah sakit dan kualitas
penyelesaian konflik, 4) komunikasi,
layanan rumah sakit adalah perawat.
5) kesehatan kerja, 6) keselamatan
Hal ini terkait dengan keberadaan
kerja, 7) keamanan kerja, 8)
perawat yang bertugas selama 24 jam
kompensasi yang layak, dan 9)
melayani pasien dan jumlah perawat
kebanggaan. Fokus penelitian ini
yang mendominasi tenaga kesehatan
mempelajari dua faktor yang
di rumah sakit, yaitu sekitar 40 – 60
mempengaruhi QWL, yaitu faktor
% (Swansburg, 2000; PPNI, 2005).
kompensasi dan faktor pengembangan
Potter dan Perry (2005) menyatakan
karir.
bahwa keberhasilan pelayanan rumah
Salah satu alasan manusia
sakit sangat bergantung pada
bekerja karena ingin memperoleh
partisipasi perawat dalam
uang untuk memenuhi kebutuhan
memberikan perawatan yang
hidupnya. Untuk itulah seorang
berkualitas bagi pasien. Oleh sebab
karyawan mulai menghargai kerja
itu, perawat sebagai tenaga kesehatan
kerasnya, karena kompensasi
terbesar sudah seharusnya memiliki
mencerminkan ukuran karya mereka
kualitas kehidupan kerja atau quality
diantara para karyawan itu sendiri,
of work life (QWL) yang baik
keluarga dan masyarakat.
sehingga dapat memberikan
Kompensasi juga merupakan salah
pelayanan yang berkualitas pada
satu cara manajemen untuk
pasien (Moradi et al., 2014).
meningkatkan produktifitas kerja,
Pentingnya quality of work
motivasi kerja, prestasi kerja dan
life pada perawat tersebut sudah
kepuasan kerja karyawan (Nawawi,
semestinya menjadi perhatian juga
2011). Dengan kata lain, kompensasi
pada rumah sakit – rumah sakit yang
merupakan salah satu cara untuk
menjadi tempat penelitian ini, yaitu
rumah sakit tipe D di Kota menumbuhkan quality of work life
yang baik bagi karyawan
Yogyakarta yang bekerjasama dengan
(Cascio,WF., 2010). Hasil wawancara
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
dengan beberapa perawat mengatakan
(BPJS) Kesehatan. (Dinas Kesehatan
bahwa rumah sakit terus menuntut
DIY, Online) Rumah sakit tipe D
perawat untuk selalu meningkatkan
tersebut sebagai Fasilitas Kesehatan
kinerjanya guna memperbaiki mutu
Tingkat Pertama (FKTP), merupakan
keperawatan, namun hal itu tidak
ujung tombak pelayanan kesehatan di
sebanding dengan peningkatan
rumah sakit dan memiliki fungsi
kualitas kehidupan kerja perawat.
sebagai kontak pertama dari peserta
Misalnya, perawat merasa gaji yang
BPJS Kesehatan sehingga berdampak
mereka terima belum sesuai dengan
besar bagi peningkatan status
kerja yang telah mereka lakukan.
kesehatan masyarakat. Luthans
Selain itu, perawat merasa insentif
(2006) menyatakan bahwa quality of
yang diberikan oleh rumah sakit
work life mempunyai peran yang
belum sesuai dengan harapan mereka.
penting terhadap jalannya aktivitas
Keluhan tersebut menunjukkan
kerja, dimana para pimpinan dan
adanya indikasi kurangnya quality of
bawahan harus dapat menentukan dan
melaksanakan kegiatan dengan

455
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

work life pada perawat di rumah sakit of work life pada perawat rumah sakit
yang diteliti. di Kota Yogyakarta.
Selain faktor kompensasi,
yang menjadi fokus penelitian ini
yaitu masalah pengembangan karir Rumusan Masalah
perawat. Pengembangan karier Dari latar belakang masalah
merupakan fungsi manajemen tersebut di atas, maka rumusan
personalia yang sangat penting dan masalah dalam penelitian ini adalah :
perlu diketahui oleh setiap karyawan. 1) Apakah kompensasi berpengaruh
Dalam pelaksanaan tanggung jawab terhadap quality of work life pada
pengembangan karir seharusnya perawat rumah sakit di Kota
diterima bukan sekedar promosi ke Yogyakarta ? ; 2) Apakah
jabatan yang lebih tinggi, tetapi pengembangan karir berpengaruh
sukses karir yang dimaksudkan terhadap quality of work life pada
seorang karyawan mengalami perawat rumah sakit di Kota
kemajuan dalam bekerja, berupa Yogyakarta ? ; 3) Apakah kompensasi
perasaan puas dalam setiap jabatan dan pengembangan karir secara
yang dipercayakan oleh organisasi simultan berpengaruh terhadap
(Moekijat, 2010). Dengan demikian quality of work life pada perawat
pengembangan karir akan rumah sakit di Kota Yogyakarta ?
meningkatkan kualitas kerja
karyawan, dan karyawan akan
berusaha mengontrol karirnya serta Tujuan Penelitian
mencapai karir yang lebih baik Tujuan penelitian merupakan
sehingga ia akan terus berprestasi dan sasaran yang ingin dicapai dalam
memperoleh kepuasan kerja. Kondisi sebuah penelitian. Adapun tujuan
kerja seperti itulah yang mendorng penelitian ini adalah : 1) Untuk
memunculkan quality of work life yang mengetahui pengaruh kompensasi
baik bagi karyawan (Cascio,2010). terhadap quality of work life pada
Hasil wawancara dengan beberapa perawat rumah sakit di Kota
perawat, diperoleh keluhan bahwa Yogyakarta ? ; 2) Untuk mengetahui
belum adanya gambaran yang jelas pengaruh pengembangan karir
tentang jenjang karir yang bisa dicapai terhadap quality of work life pada
bila karyawan menampilkan kinerja perawat rumah sakit di Kota
yang memuaskan, serta kesempatan Yogyakarta ? ; 3) Untuk mengetahui
pengembangan karir yang belum pengaruh kompensasi dan
merata. Hal ini mengindikasikan pengembangan karir secara simultan
adanya permasalahan dalam terhadap quality of work life pada
pengembangan karir perawat dan perawat rumah sakit di Kota
perlunya peningkatan manajemen karir Yogyakarta ?
pada rumah sakit yang diteliti tersebut.
Berdasarkan latar belakamg
masalah tersebut diatas, Manfaat Penelitian
mengindikasikan bahwa quality of Bagi rumah sakit yang diteliti,
work life pada perawat yang diamati hasil penelitian ini akan memberikan
masih perlu ditingkatkan, maka salah informasi empiris tentang pengaruh
satu aspek yang menarik untuk dikaji faktor kompensasi dan pengembangan
secara empirik adalah : apakah karir terhadap quality of work life
kompensasi dan pengembangan karir pada perawat, sehingga informasi
mempunyai pengaruh terhadap quality tersebut bisa menjadi masukan untuk
perbaikan.

456
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

Bagi peneliti lain yang Dari pengertian tersebut


berminat dalam penelitian yang berarti bahwa quality of work life
sama, hasil penelitian ini bisa adalah persepsi-persepsi karyawan
digunakan sebagai referensi untuk bahwa mereka ingin merasa aman,
melakukan penelitian lebih lanjut. puas, memiliki kehidupan yang
seimbang antara rumah dan
pekerjaan, serta mendapat
KAJIAN TEORI kesempatan untuk tumbuh dan
Qality Of Work Life berkembang selayaknya manusia
• Pengertian Quality Of Work Life • Faktor-faktor Yang
Pengertian Quality Of Work mempengaruhi Quality Of Work
Life (QWL) atau Kualitas Kehidupan Life
Kerja yang banyak digunakan adalah Peningkatkan kualitas
pengertian yang berasal dari Cascio. kehidupan kerja karyawan dapat
Hal tersebut dikarenakan Cascio dilakukan dengan memperhatikan
dipandang sebagai pelopor dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
perkembangan teori Quality Of Work Faktor-faktor yang mempengaruhi
Life itu sendiri. Menurut Cascio, W.F. dalam quality of work l
(2010), menyatakan bahwa terdapat ife menurut Cascio (2010) adalah: 1)
dua cara dalam menjelaskan quality of komunikasi, 2) penyelesaian konflik,
work life yaitu: pertama, quality of 3) pengembangan karir (career
work life dipandang sebagai development), 4) partisipasi karyawan
sekumpulan persepsi karyawan (employee participation), 5)
mengenai rasa aman dalam bekerja, kebanggaan (pride), 6) kompensasi
kepuasan kerja, dan kondisi untuk yang seimbang (equitable
dapat tumbuh dan berkembang compensation), 7) keselamatan
sebagai manusia. Kedua, quality of lingkungan, 8) keamanan kerja (job
work life dipandang sebagai security), dan 9) kesehatan kerja
sekumpulan sasaran yang ingin (wellness)
dicapai melalui kebijakan organisasi Selanjutnya fator-faktor QWL
seperti: kondisi kerja yang aman, dari Casio tersebut dikembangkan
keterlibatan kerja, kebijakan penjelasannya oleh Nawawi, Hadari
pengembangan karir, kompensasi (2011) sebagai pedoman program
yang adil dan lain-lain. peningkatan kualitas kehidupan kerja
Selanjutnya, Flippo (2013) atau quality of work life, sebagai
mendefinisikan quality of work life berikut:
sebagai setiap kegiatan perbaikan 1) Komunikasi. Di setiap lingkungan
yang terjadi dalam suatu organisasi organisasi atau perusahaan,
untuk meningkatkan efektivitas karyawan memerlukan komunikasi
organisasi yang lebih besar melalui yang terbuka dalam batas-batas
peningkatan martabat dan wewenang dan tanggung jawab
pertumbuhan manusia. masing-masing. Dengan
Nawawi (2011) menyatakan quality komunikasi yang lancar maka
of work life atau QWL merupakan karyawan akan mendapat
program yang mencakup cara untuk informasi-informasi penting secara
menciptakan rasa aman dan tepat dan juga dapat menimbulkan
kepuasan dalam bekerja, agar sumber rasa puas serta merupakan
daya manusia di dalam perusahaan motivasi kerja yang positif.
menjadi kompetitif. 2) Penyelesaian konflik. Di
lingkungan suatu perusahaan,

457
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

setiap karyawan memiliki (pemberian upah dasar dan


kesempatan untuk memberikan berbagai keuntungan/manfaat)
sumbangan dalam memecahkan yang kompetitif dan dapat
konflik di perusahaan maupun mensejahterakan kehidupan
konflik antar karyawan secara karyawan sesuai posisi/jabatannya
terbuka, jujur dan adil. Kondisi di perusahaan dan status
tersebut sangat berpengaruh pada ekonominya di masyarakat.
loyalitas dan dedikasi serta 7) Keselamatan Lingkungan. Di
motivasi karyawan. lingkungan suatu perusahaan,
3) Pengembangan karier. Di setiap karyawan memerlukan
lingkungan suatu perusahaan, keamanan lingkungan kerja. Untuk
setiap karyawan memerlukan itu perusahaan berkewajiban
kejelasan tentang pengembangan menciptakan dan mengembangkan
karier mereka dalam menghadapi serta memberi jaminan lingkungan
masa depan. Untuk itu dapat kerja yang aman.
ditempuh melalui penawaran 8) Keamanan kerja. Di lingkungan
kenaikan jabatan, memberi suatu perusahaan, setiap 8)
kesempatan mengikuti pelatihan karyawan memerlukan rasa aman
dan penilaian karya. atau jaminan kelangsungan
4) Partisipasi karyawan. Di pekerjaannya. Untuk itu
lingkungan suatu perusahaan, perusahaan perlu berusaha
setiap karyawan perlu menghindari pemberhentian
diikutsertakan dalam proses sementara para karyawan,
pengambilan keputusan dan menjadikannya sebagai
pelaksanaan pekerjaan sesuai pekerja/karyawan tetap dengan
dengan posisi, kewenangan dan memiliki tugas-tugas reguler dan
jabatan masing-masing. memiliki program yang teratur
5) Kebanggaan. Di lingkungan suatu dalam memberikan kesempatan
perusahaan, setiap karyawan perlu karyawan untuk mengundurkan
dibina dan dikembangkan perasaan diri, terutama melalui pengaturan
bangganya pada tempatnya pensiun.
bekerja, termasuk juga pada 9) Kesehatan kerja. Di lingkungan
pekerjaan atau jabatannya. Untuk suatu perusahaan, setiap karyawan
keperluan itu perusahaan memerlukan perhatian terhadap
berkepentingan menciptakan dan pemeliharaan kesehataannya agar
mengembangkan identitas yang dapat bekerja secara efektif, efisien
dapat menimbulkan rasa bangga dan produktif. Untuk itu
karyawan pada perusahaan. Dalam perusahaan dapat mendirikan dan
bentuk yang sederhana dapat menyelenggarakan program
dilakukan melalui logo, lambang, pemeliharaan kesehatan, program
jaket perusahaan dan lain-lain. rekreasi dan program
6) Kompensasi yang seimbang. Di konseling/penyuluhan bagi
lingkungan suatu perusahaan, karyawan.
setiap karyawan harus memperoleh
Kompensasi
kompensasi yang adil/wajar dan
• Pengertian Kompensasi
mencukupi. Untuk itu diperlukan Kompensasi adalah semua
kemampuan menyusun dan pendapatan yang berbentuk uang,
menyelenggarakan sistem dan barang langsung atau tidak langsung
struktur pemberian kompensasi yang diterima karyawan sebagai
langsung dan tidak langsung imbalan jasa yang diberikan kepada

458
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

perusahaan (Hasibuan, 2017). 7) Pengaruh serikat buruh. Dengan


Menurut Marwansyah (2014), program kompensasi yang baik
kompensasi adalah penghargaan atau pengaruh serikat buruh dapat
imbalan langsung maupun tidak dihindarkan dan karyawan akan
langsung, finansial maupun non- berkonsentrasi pada pekerjaannya
finansial yang adil dan layak kepada 8) Pengaruh pemerintah. Jika
karyawan, sebagai balasan atas kompensasi sesuai dengan
kontribusi terhadap pencapaian tujuan undangundang perburuhan yang
organisasi. Selanjutnya, menurut berlaku maka intervensi
Handoko (2014) kompensasi ialah pemerintahan dapat dihindarkan.
segala sesuatu yang diterima
Pengembangan Karir.
karyawan sebagai balas jasa untuk Karir adalah keseluruhan
kerja mereka yang berupa upah /gaji jabatan/pekerjaan/posisi yang dapat
pokok yang pembayarannya diterima diduduki seseorang selama kehidupan
karyawan secara bulanan, mingguan kerjanya dalam organisasi atau dalam
ataupun setiap jam sebagai hasil dari beberapa organisasi. Pengembangan
pekerjaan mereka. adalah sesuatu yang melampaui
• Tujuan pemberian kompensasi pekerjaan karyawan dan membantu
menurut Hasibuan (2017) antara mereka menyiapkan berbagai
lain: pekerjaan dimasa mendatang. Jadi,
1) Ikatan kerja sama. Dengan pengembangan karir adalah proses
pemberian kompensasi terjalinlah peningkatan kemampuan kerja
kerja sama formal antara majikan individu yang dicapai dalam rangka
dengan karyawan. mencapai karir yang diinginkan
2) Kepuasan kerja. Dengan balas (Handoko, 2014),
jasa, karyawan akan dapat Menurut Mangkunegara
memenuhi kebutuhan-kebutuhan (2013), pengembangan karir adalah
fisik, sosial dan egoistiknya aktifitas kepegawaian yang membantu
sehingga memperoleh kepuasan para karyawan merencanakan karir
kerja dan jabatannya. masa depan mereka diperusahaan
3) Pengadaan efektif. Jika agar perusahaan dan karyawan yang
kompensasi ditetapkan cukup bersangkutan dapat mengembangan
besar,pengadaan karyawan yang diri secara maksimum Selanjutnya,
qualified untuk perusahaan akan menurut Mondy (2008),
lebih mudah. pengembangan karir adalah
4) Motivasi. Jika balas jasa yang pendekatan formal yang digunakan
diberikan cukup besar, manajer organisasi untuk memastikan bahwa
akan mudah memotivasi orang dengan kualifikasi dan
bawahannya. pengalaman yang tepat tersedia jika
5) Stabilitas karyawan. Dengan dibutuhkan
program kompensasi atas prinsip Pengembangan karier perlu
adil dan layak serta eksternal dipahami dua proses, yaitu bagaimana
konsistensi yang kompentatif seseorang merencanakan dan
maka stabilitas karyawan lebih mengimplementasikan tujuan
terjamin karena turn-over relatif kariernya sendiri (career planing) dan
kecil. bagaimana institusi merancang dan
6) Disiplin. Dengan pemberian mengimplementasikan program
balas jasa yang cukup besar maka pengembangan kariernya (career
disiplin karyawan semakin baik. management) Bambang Wahyudi
(2002)

459
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

Tujuan Pengembangan Karir Mempengaruhi Quality Of Work


Menurut Sutrisno (2009), Life” (Studi Kasus PT.Pelabuhan
pengembangan karir memiliki tujuan Indonesia II Persero). Penelitian
sebagai berikut. ini bertujuan untuk mengevaluasi
1) Memberikan kepastian arah karir faktor-faktor yang mempengaruhi
karyawan dalam kiprahnya di Kualitas Kehidupan Kerja di
organisasi. Pelabuhan PT Indonesia II
2) Meningkatkan daya tarik (Persero), Penelitian ini adalah
organisasi/institusi bagi para penelitian kuantitatif. Data
karyawan berkualitas. dianalisis dengan statistik untuk
3) Memudahkan manajemen dalam menentukan apakah generalisasi
menyelenggarakan program- prediktif dari teori-teori benar.
program pengembangan sumber Hasil penelitian ini diketahui
daya manusia. bahwa ada enam variabel
4) Memudahkan administrasi berpengaruh positif dan signifikan
kepegawaian, khususnya dalam terhadap quality of work life , yaitu
melakukan administrasi imbalan yang memadai, kondisi
pergerakan karyawan seperti dan lingkungan pekerjaan yang
promosi, rotasi ataupun demosi aman dan sehat, kesempatan untuk
menggunakan dan
Penelitian Terdahulu
mengembangkan kemampuan,
1) Pratama,Yuda Muchti (2016)
kesempatan berkembang dan
melakukan penelitian yang
keamanan berkarya dimasa depan,
berjudul “Analisis Kualitas
keseimbangan antara kehidupan
Kehidupan Kerja Perawat
kekaryaan dan kehidupan pribadi,
Pelaksana Di Rumah Sakit Ptrtri
dan relevansi social kehidupan
Hijau Medan” Jenis penelitian ini
kekaryaan
adalah deskriptif dengan metode
3) Rohayati, Teti. Dkk (2020),
survei yang bertujuan untuk
melakukan penelitian yang
menganalisis kualitas kehidupan
berjudul “Dampak Perubahan
kerja yaitu keterlibatan karyawan,
Pemberdayaan dan Pengembangan
pengembangan karir, pemecahan
masalah, komunikasi, fasilitas Karir Terhadap Kualitas
Kehidupan Kerja Pada PT
yang tersedia, keamanan kerja,
Reasuransi Indonesia Utama
keselamatan kerja, kompensasi
(Persero)”. Metode analisis yang
yang seimbang, dan kebanggaan
digunakan untuk menjawab
institusi. Subjek penelitian ini
hipotesis yaitu menggunakan
adalah 79 perawat. Analisis data
SEMPLS dengan program
dilakukan dengan menggunakan
SmartPLS. Hasil penelitian ini
analisis univariat. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah variabel dengan menunjukkan bahwa terdapat
kategori baik adalah komunikasi, pengaruh langsung dan positif
penyelesaian masalah, keterlibatan pemberdayaan terhadap
karyawan, dan rasa bangga terhadap pengembangan karir; terdapat
institusi. Sedangkan kategori kurang pengaruh langsung dan positif
baik adalah keamanan pemberdayaan dan pengembangan
kerja,keselamatan lingkungan kerja, karir terhadap kualitas kerja
pengembangan karir, kompensasi dan karyawan; dan pemberdayaan
fasilitas yang tersedia. berpengaruh tidak langsung
2) Anisah, (2017) melakukan terhadap kualitas kerja karyawan
penelitian yang berjudul “Evaluasi melalui pengembangan karir.
Faktor-Faktor Yang
460
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

Pengaruh langsung pengembangan pemberdayaan terhadap kualitas


karir terhadap kualitas kehidupan kehidupan kerja melalui
kerja lebih besar dari pada pengembangan karir.
pengaruh tidak langsung

Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori dan tinjauan empiris penelitian terdahulu tentang
pengaruh kompensai dan pengembangan karir terhadap quality of work life
karyawan, maka kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut :

H1
Kompensasi
(X1) H3
Quality of Work Life
(Y)
Pengembangan
Karir (X2)

H2
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian variabel independen terhadap quality
Berdasarkan latar belakang, of work life sebagai variabel
kajian teori dan empiris penelitian dependen.
terdahulu serta kerangka berpikir,
Waktu dan Tempat Penelitian
maka hipotesis penelitian ini adalah : Penelitian dilakukan pada
H1 : Diduga kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap quality
bulan Agustus-September 2020 padaof
work life pada perawat rumah sakit di Kota Yogyakarta
rumah sakit-rumah sakit tipe D di
H2 : Diduga pengembangan karir berpengaruh positif dan yang
signifikan terhadap
Kota Yogyakarta bekerjasama
quality of work life pada perawat rumahdengan
sakit di Kota Yogyakarta
Badan Penyelenggara
H3 : Diduga kompensasi dan pengembangan karir secara simultan berpengaruh
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
signifikan terhadap quality of work life pada perawat rumah sakit di Kota
Yogyakarta Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah
METODOLOGI PENELITIAN perawat yang bekerja pada rumah
Jenis Penelitian sakit tipe D di wilayah Kota
Penelitian ini merupakan jenis Yogyakarta yang bekerjasama dengan
penelitian kuantitatif dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
permasalahan yang akan diuji adalah (BPJS) Kesehatan sebanyak 284
permasalahan asosiasif dengan bentuk orang. (Badan PPSDM Kesehatan,
hubungan kausal, yaitu hubungan Informasi Kesehatan, Kementrian
yang bersifat sebab akibat (Sugiyono, Kesehatan Republik, Online)
2016). Jadi, hubungan kausal Sedangkan responden
memiliki variabel independen (yang penelitian diambil dengan
mempengaruhi) dan variabel menggunakan metode proposional
dependen (yang dipengaruhi). Hal ini random sampling. Untuk menentukan
berarti penelitian berfokus pada ukuran sampel dari populasi
pengaruh kompensasi dan digunakan rumus Slovin dikutip oleh
pengembangan karir sebagai Umar (2013) sebagai berikut :

461
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

n = N / ( 1+ N.e2 ) perlakuan yang adil dan setara


dalam semua tindakan yang
Keterangan: berhubungan dengan
n= sampel pekerjaan
N=jumlah populasi 3) Pendapatan gaji dan tunjangan
e= tingkat kesalahan pengambilan sampel ditetapkan
Merupakansebesar
salah 10%
satu karena
faktor
keterbatasan waktu dan biaya, dan masih dapat
yang
menggunakanmempengaruhi
rumus Slovin
(Sevilla et. al., 2007) bagaimana dan mengapa
orang-orang memilih untuk
Berdasarkan hasil perhitungan bekerja disebuah organisasi
dengan menggunakan rumus slovin daripada organisasi yang lain.
diperoleh sample penelitian sebanyak 4) Peningkatan keterampilan dan
75 (pembulatan) responden penelitian kesempatan
Merupakan proses dimana
Variabel Penelitian, Definisi
seseorang mendapatkan
Operasional, dan Indikator
peluang untuk meningkatkan
Variabel penelitian ini
kapabilitas untuk membantu
meliputi variabel independen yaitu
pencapaian tujuan
kompensasi (X1), dan pengembangan
organisasional.
karir (X2) ; variabel dependen yaitu
5) Partisipasi karyawan dalam
quality of work life (Y).
mengambil keputusan
• Quality Of Work Life (Y)
Merupakan pemberian
Quality of work life (QWL) atau
kewenangan dan tanggung
kualitas kehidupan kerja
jawab kepada karyawan untuk
merupakan ungkapan umum dari
mengambil keputusan tentang
perasaan pekerja tentang setiap
pekerjaan mereka tanpa harus
dimensi pekerjaannya yang
melewati persetujuan dan
meliputi penghargaan dan manfaat
pengawasan manajerial
ekonomi, keamanan, kondisi kerja,
sebagaimana biasanya
hubungan organisasi dan
interpersonal serta makna
• Kompensasi (X1)
intrinsiknya dalam kehidupan
seseorang. Kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang,
Indikator quality of work life
barang langsung ataupun tidak
mengacu pada indikator yang
langsung yang diterima karyawan
dikembangkan oleh Porkiani. et al.
sebagai imbalan atas jasa yang
(2011), yaitu sebagai berikut :
diberikan pada perusahaan.
1) Keamanan kerja
Indikator kompensasi menurut
Merupakan harapan-harapan
Simamora (2015):
karyawan terhadap
1) Upah dan gaji yang adil sesuai
keberlangsungan
dengan pekerjaan
pekerjaannya. Keamanan kerja
Upah biasanya berhubungan
mencakup hal-hal seperti ada
dengan tarif gaji per jam.
atau tidaknya kesempatan
Upah merupakan basis
promosi, kondisi pekerjaan
bayaran yang kerapkali
umumnya dan kesempatan
digunakan bagi pekerja-
karir jangka panjang.
pekerja produksi dan
2) Keadilan dan kesetaraan
pemeliharaan. Gaji umumnya
Merupakan sebuah konsep
berlaku untuk tarif bayaran
luas yang menganggap bahwa
individu harus mendapatkan

462
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

mingguan, bulanan, atau Kuesioner diberikan kepada


tahunan. responden penelitian untuk dijawab.
2) Insentif yang sesuai dengan Selain itu, pengumpulan data juga
pengorbanan. dilakukan melalui tanya jawab
Insentif adalah tambahan langsung antara peneliti dan
kompensasi di luar gaji atau narasumber untuk menggali
upah yang diberikan oleh permasalahan yang ingin diteliti.
organisasi. Pengukuran data
3) Tunjangan yang sesuai dengan menggunakan skala likert yang terdiri
harapan. dari pilihan jawaban dan skor, seperti
Contoh tunjangan adalah berikut: Sangat Setuju=SS (skor 5),
asuransi kesehatan dan jiwa, Setuju=S (skor 4), Netral=N (skor 3),
liburan yang ditanggung Tidak Setuju=TS (skor 2), dan Sangat
perusahaan, program pension, Tidak Setuju=STS (skor 1).
dan tunjangan lainnya yang
Uji Instrumen
berkaitan dengan hubungan Sebelum kuesioner digunakan
kepegawaian. untuk mengumpulkan data penelitian
4) Fasilitas yang memaadai. terlebih dahulu dilakukan uji
Pada umumnya berhubungan instrumen ke perawat rumah sakit
dengan kenikmatan seperti sebanyak 20 orang (Jogiyanto,H.M.,
mobil perusahaan, akses ke 2016). Data yang diperoleh dari
pesawat perusahaan, tempat kuesioner tersebut diolah dengan
parki khusus, dan kenikmatan bantuan program SPSS versi 22 untuk
perlakuan khus yang diperoleh pengujian validitas dan reliabilitas.
karyawan. • Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk
• Pengembangan Karir mengetahui apakah setiap item
Pengembangan karir adalah suatu pernyataan kuesioner benar-benar
proses berkesinambungan yang
mampu mengungkap sesuatu yang
dilalui individu melalui upaya- seharusnya di ukur. Pengujian
upaya pribadi dalam rangka validitas menggunakan teknik
mewujudkan tujuan perencanaan Pearson Correlation. Butir
kariernya yang disesuaikan dengan pertanyaan dikatakan valid jika r
kondisi organisasi. hitung > r tabel dan nilai p value atau
Indikator pengembangan karir nilai signifikansi hitung kurang dari
menurut Marihot (2010), yaitu : 0,05 (Sugiyono, 2016). Nilai r tabel
1) Perhatian pada pembinaan untuk N=20 dengan signifikansi 0,05
karir pegawai. pada distribusi nilai r tabel product
2) Pemberian kesempatan dalam moment, ditemukan sebesar 0,444.
pelatihan. • Uji Reliabilitas
3) Sistim penilaian yang obyektif Kuesioner yang lolos pada uji
4) Adanya ruang konsultasi karir. validitas, selanjutnya dilakukan
5) Adanya kesempatan promosi pengujian reliabilitas, yang bertujuan
Teknik Pengumpulan Data dan untuk menguji konsistensi hasil jika
Pengukuran alat ukur digunakan untuk
Teknik pengumpulan data pengukuran berulang. Pengujian
dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas dilakukan dengan uji
kuesioner yang terdiri atas pernyataan koefisien Cronbach Alpha. Kriteria
yang dibuat sesuai dengan indikator instrumen reliabel adalah ketika nilai
dari masing-masing variabel. koefisien Cronbach Alpha lebih besar

463
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

(>) 0,60 (Sujarweni,V.Wiratna, • Uji F


2014). Uji F digunakan untuk
mengetahui pengaruh secara simultan
Teknik Analisis Data
variabel independen X (Kompensasi
Analisis Regresi Linier Berganda
dan Pengembangan Karir) terhadap
Data yang terkumpul
variabel dependen Y (Quality of Work
selanjutnya diolah dengan program
Life). Atau untuk menguji apakah
aplikasi SPPS dan dianalisis dengan
model regresi yang dibuat
regresi linier berganda. Analisis
baik/signifikan atau tidak baik/non
regresi linier berganda digunakan
signifikan. Jika model signifikan
untuk mengetahui besarnya pengaruh
maka model bisa digunakan untuk
perubahan variabel dependen yang
prediksi/peramalan, sebaliknya jika
disebabkan oleh perubahan yang
non/tidak signifikan maka
terjadi pada variabel independen
model regresi tidak bisa digunakan
(Sugiyono, 2016).
Rumus regresi linier berganda : Y= a+untuk peramalan. Uji F dilakukan
b1X1 +b 2X2
dengan menggunakan ketentuan:
Keterangan :
apabila
of WorkF-hitung > F-tabel pada
Y : Variabel dependen = Quality Life
probabilitas signifikansi α=5%,
X (1,2) : Variabel independen = Kompensasi, Pengembangan Karir maka
hipotesis diterima, artinya variabel
a : Konstanta dari rata-rata nilai Y
independen secara simultan memiliki
b (1,2) : Nilai koefisien regresi
pengaruh signifikan terhadap varibel
dependen (Sugiyono, 2016)
Uji Hipotesis
Untuk nilai F tabel ditentukan
• Uji t
dengan rumus sebagai berikut :
Uji t digunakan untuk
F tabel = (k ; n - k) , k = jumlah
mengetahui kebenaran hipotesis, ada
variabel independen = 2, n = jumlah
tidaknya pengaruh variabel
responden = 75 maka diperoleh nilai
independen X (Kompensasi dan
F tabel = (2 ; 75- 2) = (2 ; 73) = 3,12
Pengembangan Karir) secara parsial
terhadap variabel dependen Y • Koefisien Determinasi ( R² )
Koefisien determinasi (R²)
(Quality of Work Life). Uji t
digunakan untuk mengetahui
dilakukan dengan menggunakan
ketentuan : apabila t-hitung > t-tabel prosentase sumbangan pengaruh
variabel independen X (Kompensasi
pada α=5%, maka hipotesis diterima,
dan Pengembangan Karir) secara
artinya variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen
parsial memiliki pengaruh signifikan
Y (Quality of Work Life). Besarnya
terhadap varibel dependen (Sugiyono,
pengaruh variabel independen X
2016)
terhadap variabel dependen Y dapat
Untuk nilai t tabel ditentukan
diketahui dari koefisien determinasi
dengan rumus sebagai berikut :
adjusted R2. Koefisien ini juga
t tabel = (α/2); n-k-1 atau df residual,
menunjukkan seberapa besar
(α = tingkat kepercayaan penelitian =
prosentase variasi variabel
5 %, n = jumlah responden = 75, k =
independen yang digunakan dalam
jumlah variabel independen = 2 ).
model mampu menjelaskan variasi
Maka t tabel =
variabel dependen (Sugiyono, 2016).
(0,05/2 ; 75-2-1) = (0,025; 72),
diperoleh t tabel = 1,99346

464
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

HASIL PENELITIAN hitung yang dimiliki tiap butirnya


Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas lebih besar dari r-tabel 0,444. Ini
Uji validitas dilakukan pada berarti, 15 butir pernyaatan kuesioner
15 butir pernyataan kuesioner, dengan dapat dikatakan valid (Sugiyono,
perincian sebagai berikut: kuesioner 2016). Selain itu, nilai p value atau
kompensasi berjumlah (X1) 5 butir, nilai sig-hitung untuk semua butir
kuesioner pengembangan karir (X2) pernyataan kurang dari 0,05. Dengan
berjumlah 5 butir, dan kuesioner demikian, semua butir kuesioner
QWL berjumlah 5 butir. Dari dinyatakan valid sebagai alat ukur
pengolahan data diperoleh hasil variabel.
seperti pada tabel 1 , bahwa nilai r-

Tabel 1. Hasil Uji Validitas


Variabel Item r-hitung Sig-hitung Keterangan
X1.1 0,671 0,001 Valid
X1.2 0,868 0,000 Valid
Kompensasi X1.3 0,887 0,000 Valid
(X1) X1.4 0,861 0,000 Valid
X1.5 0,552 0,012 Valid
X2.1 0.776 0,000 Valid
Pengembangan X2.2 0,776 0,000 Valid
Karir (X2) X2.3 0,842 0,000 Valid
X2.4 0.944 0,000 Valid
X2.5 0,713 0,000 Valid
Y1.1 0,706 0,001 Valid
Quality of Y1.2 0,637 0,003 Valid
Work Life (Y) Y1.3 0,763 0,000 Valid
Y1.4 0,690 0,001 Valid
Y1.5 0,658 0,002 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2020

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Item Cronbach’s Alpha Keterangan
X1.1 0,831 Reliabel
X1.2 0,771 Reliabel
Kompensasi X1.3 0,760 Reliabel
(X1) X1.4 0,767 Reliabel
X1.5 0,854 Reliabel
X2.1 0,857 Reliabel
Pengembangan X2.2 0,857 Reliabel
Karir (X2) X2.3 0,836 Reliabel
X2.4 0,792 Reliabel
X2.5 0,872 Reliabel
Y1.1 0,694 Reliabel
Quality of Y1.2 0,693 Reliabel
Work Life (Y) Y1.3 0,626 Reliabel
Y1.4 0,677 Reliabel
Y1.5 0,676 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2020

465
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

Selanjutnya, semua butir pertanyaan kuesioner dapat digunakan sebagai


yang valid tersebut diproses uji alat pengumpul data untuk penelitian.
reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas
seperti pada tabel 2 diatas, Hasil Analisis Regresi Linier
menunjukkan bahwa nilai Berganda
Cronbach’s Alpha berada lebih besar Hasil analisis regresi linier
dari 0,6 . Ini berati butir-butir berganda dengan menggunkaan SPSS
pertanyaan dalam seluruh variabel Versi 22 diperoleh hasil sebagai
penelitian dinyatakan reliabel , maka berikut:

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,901 1,448 2,694 0,009
Kompensasi 0,227 0,084 0,262 2,701 0,009
Pengembangan Karir 0,546 0,095 0,557 5,746 0,000
a. Dependent Variable: Quality of Work Life
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 3 diatas, 3) Jika X2 (pengembangan karir)


maka dapat diperoleh persamaan naik satu satuan, maka Y (quality
regresi sebagai berikut : Y= 3,901 + of work life) akan naik sebesar
0,227 X1 + 0,546 X2 Penjelasan dari 0,546 satuan, dengan
fungsi regresi linier berganda diatas menganggap X1(kompensasi)
adalah sebagai berikut : tetap.
1) Jika X1 dan X2 bernilai sama
dengan nol, maka Y sama dengan Hasil Uji Hipotesis
3,901 • Uji t (Uji Parsial)
2) Jika X1 (kompensasi ) naik satu Hasil uji t dalam analisis
satuan, maka Y (quality of work regresi linier berganda disajikan pada
life) akan naik sebesar 0,227 tabel 4 berikut ini :
satuan, dengan menganggap X2
(pengembangan karir) tetap.

Tabel 4. Hasil Output Coefficientsa (Uji t)


Model t-hitung Sig.-hitung
1 (Constant) 2,694 .009
Kompensasi 2,701 .009
Pengembangan Karir 5,746 .000
a. dependen Variable : Quality of Work Life
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2020

Penjelasan hasil uji t yang tercantum 1) Uji H1 : nilai t-hitung = positif


pada tabel 4 diatas sebagai 2,701 > nilai t-tabel = 1,994,
berikut : serta nilai signifikansi = 0,009 <
nilai sig. α = 0,05, maka berarti

466
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

hipotesis H1 dapat diterima. Dengan demikian dapat diketahui


Dengan demikian dapat diketahui bahwa pengembangan karir
bahwa kompensasi berpengaruh berpengaruh terhadap quality of
terhadap quality of work life work life perawat rumah sakit di
perawat rumah sakit di Kota Kota Yogyakarta secara positif
Yogyakarta secara positif dan dan signifikan
signifikan.
2) Uji H2 : nilai t-hitung = positif • Uji F (Uji Simultan)
5,746 > nilai t-tabel = 1,994, Hasil uji F dalam analisis regresi
serta nilai signifikansi = 0,009 < linier berganda disajikan pada
nilai sig. α = 0,05, maka berarti tabel 5 berikut:
hipotesis H2 dapat diterima.

Tabel 5. Hasil Uji ANOVA (Uji F)


Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 310,246 2 155,123 43,100 .000b
Residual 259,140 72 3,599
Total 569,387 74
a. Dependent Variable: Quality of Work Life
b. Predictors: (Constant), Kompensasi, keselamatan kerja
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 5 hasil uji Dengan demikian dapat


ANOVA dapat dijelaskan diketahui bahwa kompensasi
sebagai berikut : dan pengembangan karir
Nilai F-hitung = 43,1> nilai secara simultan berpengaruh
F-tabel = 3,12, serta nilai signifikan terhadap quality of
signifikansi = 0,000 < nilai work life perawat rumah sakit
sig. α = 0,05, maka berarti di Kota Yogyakarta.
hipotesis H3, dapat diterima

• Koefisien Determinasi (R2)


Tabel 6. Hasil Analisis Determinasi
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 0,738a 0,545 0,532 1,897
a. Predictors: (Constant) : kompensasi, keselamatan kerja
Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2020

Berdasarkan tabel 6 dapat simultan terhadap variabel


diketahui nilai adjusted R dependen Y (quality of work
square sebesar 0,532, artinya life) sebesar 53,2 % ; sisanya
bahwa sumbangan pengaruh (46,8%) dipengaruhi atau
variabel independen X dijelaskan oleh variabel lain di
(kompensasi dan luar penelitian ini.
pengembangan karir) secara

467
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

PEMBAHASAN kepuasan kerja dan jabatannya


1) Pengaruh kompensasi terhadap (Hasibuan, 2017). Untuk itu
quality of work life pada manajemen perlu memikirkan dan
perawat rumah sakit di Kota menerapkan kompensasi yang layak
Yogyakarta dan seusai dengan peraturan yang
Hasil pengujian hipotesis berlaku.
pertama (H1) terbukti bahwa Hasil penelitian ini juga sesuai
kompensasi berpengaruh positif dan dengan penelitian sebelumnya yang
signifikan terhadap quality of work dilakukan oleh Anisah (2017)
life pada perawat rumah sakit di Kota menyatakan bahwa kompensasi
Yogyakarta. Hal ini berarti apabila berpengaruh positif dan signifikan
pemberian kompensasi semakin baik terhadap quality of work life. Faktor
maka quality of work life perawat yang dapat mempengaruhi QWL
akan meningkat, dan sebaliknya jika karyawan yaitu pemberian gaji,
pemberian kompensasinya kurang insentif, jaminan kesehatan, dan
baik maka akan menurunkan quality tunjangan hari raya. Hal ini dapat
of work life perawat. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian
ini juga membuktikan bahwa kompensasi yang baik akan
pemberian kompensasi yang dapat berpengaruh positif terhadap quality
dikatakan baik adalah gaji yang of work life karyawan.
didapat perawat sesuai dengan beban
kerja, mendapat insentif sesuai 2) Pengaruh pengembangan karir
dengan prestasi kerja, mendapatkan terhadap quality of work life
tunjangan hari raya setiap tahun, dan pada perawat rumah sakit di
mendapat jaminan kesehatan selama Kota Yogyakarta
bekerja. Dengan terpenuhinya Hasil pengujian hipotesis
kompensasi dengan baik, maka kedua (H2) terbukti bahwa
memberikan ketenangan dan pengembangan karir berpengaruh
kesediaan bagi karyawan untuk positif dan signifikan terhadap quality
bekerja secara optimal sehingga akan of work life pada perawat rumah sakit
berpengaruh positif terhadap quality di Kota Yogyakarta. Hal ini berarti
of work life perawat (Nawawi,Hadari. apabila pengembangan karir semakin
2011) baik maka quality of work life
Hasil penelitian ini perawat akan meningkat, dan
mendukung beberapa teori yang sebaliknya jika pengembangan karir
disampaikan oleh para ahli yang kurang baik maka akan menurunkan
menjadi referensi teoritis dari quality of work life perawat. Hasil
penelitian ini. Kompensasi yang penelitian ini juga membuktikan
diberikan kepada pegawai merupakan bahwa pengembangan karir yang
salah satu faktor dalam dapat dikatakan baik jika setiap
mempengaruhi peningkatan quality of karyawan mendapatkan kejelasan
work life pada anggota organisasi, tentang pengembangan karier mereka
karena pada dasarnya kompensasi dalam menghadapi masa
dapat mendorong dan mempengaruhi depan.Dengan terpenuhinya
semangat kerja yang baik pada pengembangan karir dengan baik,
karyawan (Cascio, W.F., 2010). maka memberikan ketenangan dan
Dengan kompensasi, karyawan akan kesediaan bagi karyawan untuk
dapat memenuhi kebutuhan- bekerja secara optimal sehingga akan
kebutuhan fisik, sosial dan berpengaruh positif terhadap quality
egoistiknya sehingga memperoleh

468
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

of work life perawat (Cascio, W.F., work life pada perawat rumah
2010). sakit di Kota Yogyakarta.
Hasil penelitian ini Hasil pengujian hipotesis
mendukung beberapa teori yang ketiga (H3) terbukti bahwa
disampaikan oleh para ahli yang kompensasi dan pengembangan karir
menjadi referensi teoritis dari secara simultan berpengaruh
penelitian ini . Menurut Casio,W.F., signifikan terhadap quality of work
(2010), pengembangan karir life pada perawat rumah sakit di Kota
merupakan salah satu faktor yang Yogyakarta. Selain itu, hasil uji F
mempengaruhi peningkatan quality of didukung dengan nilai koefisien
work life pada anggota organisasi. determinasi adjusted R2 sebesar
Pengembangan karir yang jelas dan 0,532. Hal ini menunjukkan bahwa
terbuka merupakan wahana untuk sumbangan pengaruh variabel
memotivasi karyawan agar dapat kompensasi dan pengembangan karir
mengembangkan bakat dan terhadap quality of work life sebesar
kemampuannya. Untuk itu dapat 53,2% sedangkan sisanya 46,8 %
ditempuh melalui penawaran dipengaruhi oleh variabel lain yang
kenaikan jabatan, memberi tidak diamati dalam penelitian ini
kesempatan mengikuti pelatihan dan Lebih lanjut, R2 dan uji F
penilaian karya.(Nawawi,2011). bersifat sejalan/saling menggantikan
Dengan demikian, pengembangan (Gujarati 2012), artinya R2 diterima
karir memberikan kepastian hari jika nilai F hitung > 4. Hasil F hitung
depan karyawan sehingga akan sebesar 53,2 (lebih besar dari 4)
berpengaruh positif terhadap quality berarti model penelitian sudah tepat
of work life karyawan. (fit), dalam arti pemilihan variabel
Hasil penelitian ini sejalan penelitian sudah tepat. Dengan
dengan penelitian sebelumnya yang demikian, variasi variabel independen
dilakukan oleh Pratama,Yuda Muchti (kompensasi dan pengembangan
(2016). Kesimpulan dari karir) dalam menjelaskan variabel
penelitiannya adalah variabel dengan dependen ( quality of work life ), bisa
kategori baik adalah komunikasi, diterima.
penyelesaian masalah, keterlibatan
karyawan, dan rasa bangga terhadap SIMPULAN
institusi. Sedangkan kategori kurang Berdasarkan analisis data,
baik adalah keamanan hasil penelitian, dan pembahasan
kerja,keselamatan lingkungan kerja, diperoleh kesimpulan sebagai berikut
pengembangan karir, kompensasi dan :
fasilitas yang tersedia. Selain tiu, Kompensasi (X1) berpengaruh
Rohayati, Teti. dkk (2020), positif dan signifikan terhadap
menunjukkan hasil penelitiannya Quality of Work Life (Y) pada
bahwa terdapat pengaruh langsung perawat rumah sakit di Kota
dan positif pemberdayaan terhadap Yogyakarta. Hal ini dibuktikan
pengembangan karir; terdapat dengan koefisien regresi kompensasi
pengaruh langsung dan positif (X1 ) sebesar 0,227 bertanda positif
pengembangan karir terhadap kualitas dengan nilai t-hitung = positif 2,701
kehidupan kerja karyawan. > nilai t-tabel = 1,994, serta nilai
signifikansi = 0,009 < nilai sig. α =
3) Pengaruh kompensasi dan 0,05. Dengan demikian, hipotesis
pengembangan karir secara pertama (H1) dapat diterima.
simultan terhadap quality of

469
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

Pengembangan karir (X2) pimpinan merupakan sebuah respon


berpengaruh positif dan signifikan atas apa yang menjadi keinginan dan
terhadap Quality of Work Life (Y) harapan karyawan mereka, dengan
pada perawat rumah sakit di Kota cara menyatukan pandangan antara
Yogyakarta.. Hal ini dibuktikan karyawan dan rumah sakit ke dalam
dengan koefisien regresi tujuan yang sama.
pengembangan karir (X2 ) sebesar Dalam hal pemberian
0,546 bertanda positif dan nilai t- kompensasi, perlu ditinjau kembali
hitung = positif 5,746 > nilai t-tabel = sistem dan struktur pemberian
1,994, serta nilai signifikansi = 0,000 kompensasi langsung dan tidak
< nilai sig. α = 0,05. Dengan langsung yang kompetitif dan dapat
demikian, hipotesis kedua ( H2 ) dapat mensejahterakan karyawan sesuai
diterima dengan posisi/jabatannya di rumah
Kompensasi dan sakit.
pengembangan karir secara simultan Dalam pengembangan karir, agar
berpengaruh signifikan terhadap lebih diperhatikan adanya kepastian
quality of work life pada perawat karir bagi karyawan/perawat agar
rumah sakit di Kota Yogyakarta. Hal karyawan/perawat termotivasi untuk
ini dibuktikan dengan hasil F-hitung terus berusaha meningkatkan
sebesar 43,1 > F-tabel sebesar 3,12 kemampuan kerjanya terhadap
dan nilai signifikansi uji F sebesar organisas/rumah sakit sehingga tujuan
0,000 < α = 0,05. rumah sakit mewujudkan mutu
pelayanan kesehatan yang prima bisa
SARAN tercapai.
Berdasarkan kesimpulan • Untuk peneliti selanjutnya
tersebut diatas, maka disampaikan Para peneliti lain dapat
saran sebagai berikut : mengadakan penelitian lanjutan
• Untuk rumah sakit tipe D di dengan variabel penelitian berbeda
wilayah Kota Yogyakarta dari variabel yang digunakan dalam
Sebaiknya pimpinan rumah penelitian ini. Dengan demikian,
sakit menerapkan filosofi quality of penelitiannya akan menambah
work life / kualitas kehidupan kerja referensi empiris yang memadai dan
dalam setiap proses kebijakan yang dapat memperluas khazanah
diputuskan, sehingga keputusan keilmuwan.

DAFTAR PUSTAKA
Edisi Pertama, Penerbit
Anisah. 2017. Evaluasi Faktor- SULITA, Bandung
Faktor Yang Mempengaruhi Quality
Of Work Life” (Studi Kasus Badan PPSDM Kesehatan, Informasi
PT.Pelabuhan Indonesia II Persero). Kesehatan, Kementrian Kesehatan
(Online).https://media.neliti.c Republik
om/media/publications/225458- Indonesia.(Online)http://bppsd
evaluasi- faktor-faktor-yang- mk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/dist
mempengaruhi-eadca6d1.pdf ribusi_s
(diunduh 5 September 2020) dmk_rs_per_prov?prov=34
(diunduh 22 Agustus 2020)
Bambang Wahyudi. 2002,
Manajemen Sumber Daya Manusia, Cascio, W. F. 2010. Managing
Human Resources: Productivity,

470
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

Quality of Work Life, Profits Marihot Tua Efendi Harianja, 2010.


(eighth edition). New York: McGraw- Manajemen Sumber Daya Manusia,
Hill Jakarta: Erlangga

Dinas Kesehatan DIY. (Online) Moekijat, 2010, Manajemen Sumber


https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/d Daya Manusia, CV. Mandar Maju,
etail/rumah- sakit-kerjasama-bpjs- Bandung
daftar-rumah-sakit-yang-
bekerjasama-dengan-bjps- Moradi, T, Maghaminejad, F, &
kesehatan-di-diy (diunduh 22 Azizi-Fini, I. 2014. Quality of
Agustus 2020) working life of nurses and its
related factors. Nurs Midwifery Stud,
Edy, Sutrisno. 2016. Manajemen 3(2): 3 . (Online)
Sumber Daya Manusia, Kencana https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
Prenada Media Group, Jakarta pmc/articles/PMC4228533/ (diunduh
5 September 2020)
Flippo, Edwin B. 2013. Personel
Management (Manajemen Nawawi, 2011, Manajemen Sumber
Personalia), Edisi. VII Jilid II, Daya Manusia: Untuk Bisnis Yang
Terjemahan Alponso S, Erlangga, Kompetitif, Gajahmada University
Jakarta Press, Yogyakarta

Gujarati. 2012.Dasar-dasar PPNI. 2005. Standar Praktek


ekonometrika buku 2 edisi 5. Salemba Keperawatan Profesional. Jakarta
empat, Jakarta.
Potter, P.A, Perry, A.G.2005. Buku
Handoko, T. Hani. 2014. Manajemen Ajar Fundamental Keperawatan :
Personalia dan Sumber Daya Konsep, Proses, dan
Manusia. BPFE, Yogyakarta Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih
Bahasa : Renata
Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
PT.Bumi Aksara, Jakarta Porkiani, Masoud et.al, 2011.
Relationship between the Quality of
Jogiyanto, H.M. 2016. Pedoman Work Life and Employees’
Survei Kuesioner: Mengembangkan Aggression. Journal of American
Kuesioner, Mengatasi Bias dan Science, 7(2). (Online)
Meningkatkan Respon. Yogyakarta: http://www.jofamericanscienc
BPFE. e.org/journals/amsci/am0702/75_488
9am070 2_687_706.pdf
Luthans, Fred. 2006. Perilaku (diunduh 5 September 2020)
Organisasi. Edisi Sepuluh, PT. Andi:
Yogyakarta Pratama,Yuda Muchti.2016.“Analisis
Kualitas Kehidupan Kerja Perawat
Marwansyah. 2014. Manajemen Pelaksana Di Rumah Sakit
Sumber Daya Manusia. Edisi Dua. Ptrtri Hijau Medan. (Online)
Cetakan keempat. Bandung: http://garuda.ristekbrin.go.id/d
Alfabeta,CV ocuments/detail/569363 (diunduh 5
September 2020)

471
Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol. 17 No. 2 Tahun 2020

Rohayati, Teti. Dkk 2020. Dampak


Perubahan Pemberdayaan dan Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Pengembangan Karir Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Terhadap Kualitas Kehidupan Kerja Bandung: Alfabeta.
Pada PT Reasuransi Indonesia
Utama (Persero)., (Online) Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ Penelitian: Lengkap, Praktis, dan
semnas- Mudah Dipahami.
ps/article/view/16884/9169 Yogyakarta: Pustaka Baru Press
(diunduh 6 September 2020)
Swansburg, R. C. (2000). Pengantar
Sevilla, Consuelo G. et. al. 2007. Kepemimpinan dan Manajemen
Research Methods. Rex Printing Keperawatan.Jakarta : EGC
Company. Quezon City. terjemahan

Simamora, Henry 2015, Manajemen Umar, Husein. 2013. Metode


Sumber Daya Manusia, cetakan Penelitian untuk Skripsi dan Tesis.
kedua. Yogyakarta : YKPN Jakarta: Rajawali

472

Anda mungkin juga menyukai