Disusun oleh:
Reihan Nanda Muliawan
20330014
I. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Wassalamualaikum wr.wb.
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
4
kompleks. Singkatnya, untuk meningkatkan kinerja dan responsivitas sistem
komputer di masa depan, penelitian lanjutan tentang arsitektur dan organisasi
komputer, terutama terkait dengan pengelolaan memori eksternal, akan terus
menjadi fokus utama. Dengan memahami sejarah dan perkembangan teknologi, kita
dapat membuka potensi baru dalam desain sistem komputer yang mampu menjawab
tantangan teknologi yang terus berubah
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
BAB III
PEMBAHASAN
I. EKSTERNAL MEMORY
Memori eksternal mengacu pada perangkat penyimpanan tambahan yang berada di
luar unit pemrosesan utama komputer. Memori eksternal juga dikenal sebagai memori
sekunder atau memori tambahan. Berikut adalah bagian-bagian dalam Eksternal
Memory :
a. Disk Magnetik
Disk magnetic adalah media penyimpanan data yang terdiri dari piringan datar
(platter) yang dilapisi dengan bahan magnetik. Piringan ini dipasang dalam sebuah
casing yang berputar dengan kecepatan konstan. Data disimpan dalam bentuk medan
magnetik yang diatur pada permukaan piringan menggunakan head (kepala) magnetik.
Head ini dapat membaca dan menulis data dengan cara mengubah orientasi medan
magnetik pada piringan.
Disk magnetic umumnya digunakan dalam hard disk drive (HDD) yang merupakan
salah satu jenis media penyimpanan data yang paling umum digunakan dalam
komputer. Data disimpan dalam bentuk biner (0 dan 1) dengan mengatur medan
magnetik pada piringan. Proses membaca dan menulis data pada disk magnetic
melibatkan gerakan mekanis head dan rotasi piringan, yang memungkinkan akses
cepat terhadap data yang disimpan.
b. RAID (Redundat Array of Independent Disks)
RAID (Redundant Array of Independent Disks) adalah sebuah teknologi yang
memungkinkan beberapa hard drive fisik digabungkan menjadi satu entitas
penyimpanan data yang lebih besar dan lebih efisien. Tujuan utama dari RAID adalah
untuk meningkatkan kinerja, keandalan, dan/atau kapasitas penyimpanan data.
Dengan menggunakan RAID, data dapat didistribusikan, direplikasi, atau di-striping
di antara beberapa disk dalam sebuah array
Terdapat beberapa tingkatan RAID yang umum digunakan, di antaranya:
1. RAID Level 0:
RAID Level 0, juga dikenal sebagai "striping", tidak menyediakan redundansi data.
Data dibagi menjadi blok-blok kecil dan didistribusikan di seluruh disk dalam array.
Level ini meningkatkan kinerja karena data dapat diakses secara paralel dari semua
disk.
Namun, kegagalan satu disk dapat menyebabkan kehilangan seluruh data.
2. RAID Level 1:
RAID Level 1, juga dikenal sebagai "mirroring", menyediakan redundansi data
dengan membuat salinan identik dari setiap data di disk lain.
Jika satu disk mengalami kegagalan, data masih dapat diakses dari disk yang lain.
Level ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi, tetapi kapasitas penyimpanan efektif
hanya setengah dari total kapasitas disk.
3. RAID Level 2:
RAID Level 2 menggunakan metode bit-level striping dengan error-correcting codes
(ECC).
Level ini jarang digunakan karena kompleksitasnya dan ketersediaan teknologi ECC
yang lebih baik di tingkat yang lebih tinggi.
7
4. RAID Level 3:
RAID Level 3 menggunakan striping byte-level dan menyimpan parity data di disk
terpisah.
Parity digunakan untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan data.
Level ini efisien untuk aplikasi yang melakukan transfer data besar secara berurutan.
5. RAID Level 4:
RAID Level 4 mirip dengan Level 3, tetapi menggunakan striping blok-level.
Parity data disimpan di disk terpisah dan dapat menjadi bottleneck jika banyak operasi
I/O kecil dilakukan.
6. RAID Level 5:
RAID Level 5 menggunakan striping blok-level dengan distribusi parity di seluruh
disk.
Level ini mengkombinasikan kinerja striping dengan keamanan parity data.
RAID Level 5 adalah salah satu tingkat RAID yang paling umum digunakan.
7. RAID Level 6:
RAID Level 6 mirip dengan Level 5, tetapi menggunakan dua blok parity untuk
redundansi tambahan.
Level ini dapat mengatasi kegagalan hingga dua disk secara bersamaan.
Selain itu, terdapat tingkatan RAID lain seperti RAID 10, RAID 6, dan sebagainya,
yang masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Pemilihan
tingkatan RAID yang tepat tergantung pada kebutuhan spesifik pengguna terkait
kinerja, redudansi, dan kapasitas penyimpanan data. RAID merupakan salah satu
metode yang umum digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem
penyimpanan data.
c. Optical Memory
Optical memory adalah teknologi penyimpanan data yang menggunakan cahaya laser
untuk membaca dan menulis data pada media optik, seperti CD (Compact Disc), DVD
(Digital Versatile Disc), dan Blu-ray Disc. Media optik ini memiliki lapisan yang
dapat direkam dengan pola-pola yang mewakili data digital dalam bentuk lubang (pits)
dan datar (lands).
Keuntungan dari optical memory meliputi kapasitas penyimpanan yang besar,
ketahanan terhadap kerusakan fisik, dan kemampuan untuk menyimpan data dalam
jangka waktu yang lama. Selain itu, teknologi optical memory juga memungkinkan
untuk pembuatan salinan data yang mudah dan relatif murah.
Berikut adalah beberapa jenis optical memory yang umum digunakan:
1. CD (Compact Disc):
• Kapasitas: Biasanya memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 700 MB hingga 1.4 GB.
• Penggunaan: Awalnya digunakan untuk menyimpan data audio, namun kemudian juga
digunakan untuk menyimpan data komputer dan multimedia.
• Jenis: Terdapat CD-ROM (Read-Only Memory) yang hanya bisa dibaca, CD-R
(Recordable) yang bisa direkam sekali, dan CD-RW (Rewritable) yang bisa direkam
ulang beberapa kali.
2. DVD (Digital Versatile Disc):
• Kapasitas: Biasanya memiliki kapasitas penyimpanan antara 4.7 GB hingga 17 GB.
• Penggunaan: Digunakan untuk menyimpan data video, audio, dan program komputer
dengan kualitas yang lebih baik daripada CD.
• Jenis: Terdapat DVD-ROM (Read-Only Memory), DVD-R (Recordable), DVD-RW
(Rewritable), dan DVD-RAM (Random Access Memory).
8
3. Blu-ray Disc:
• Kapasitas: Memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar daripada DVD,
biasanya antara 25 GB hingga 100 GB.
• Penggunaan: Dirancang untuk menyimpan video definisi tinggi (HD) dan ultra-
definisi (UHD), serta data dengan kualitas tinggi.
• Keunggulan: Menggunakan laser dengan panjang gelombang biru-violet yang
lebih pendek, sehingga memungkinkan penyimpanan data dengan kepadatan yang
lebih tinggi daripada DVD.
Ketiga jenis media optik ini memiliki peran penting dalam industri hiburan,
penyimpanan data, dan distribusi konten multimedia. Pemilihan jenis media optik yang
tepat tergantung pada kebutuhan penyimpanan dan kebutuhan kualitas data yang
diinginkan.
d. Magnetic Tape
Magnetic tape adalah media penyimpanan data yang menggunakan pita fleksibel yang
dilapisi dengan bahan magnetik untuk merekam informasi digital. Data direkam pada
pita ini dalam bentuk medan magnetik yang mewakili bit-bit informasi. Magnetic tape
biasanya digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah besar yang tidak sering
diakses secara langsung, seperti pencadangan data, arsip, dan penyimpanan jangka
panjang.
Magnetic tape memiliki keunggulan dalam kapasitas penyimpanan yang besar dan biaya
relatif rendah per kapasitasnya. Meskipun kecepatan aksesnya lebih lambat daripada
media penyimpanan lain seperti hard drive atau SSD, magnetic tape tetap menjadi
pilihan yang populer untuk keperluan penyimpanan data besar dan arsip yang
membutuhkan kapasitas besar dan keandalan tinggi.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai magnetic tape:
1. Struktur: Magnetic tape terdiri dari pita fleksibel yang dilapisi dengan lapisan
magnetik. Data direkam pada pita ini dalam bentuk medan magnetik yang mewakili
informasi digital.
2. Penggunaan: Magnetic tape digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah besar
yang tidak sering diakses secara langsung. Biasanya digunakan untuk pencadangan data,
arsip, dan penyimpanan jangka panjang.
3. Kecepatan dan Akses: Magnetic tape memiliki kecepatan akses yang lebih lambat
daripada media penyimpanan lain seperti hard drive atau SSD. Proses membaca dan
menulis data pada magnetic tape memerlukan waktu yang lebih lama.
4. Kapasitas: Kapasitas penyimpanan magnetic tape dapat sangat besar, mencapai
puluhan terabyte atau lebih tergantung pada jenis dan modelnya.
5. Linear Tape-Open (LTO): LTO adalah salah satu teknologi magnetic tape yang
populer digunakan saat ini. LTO menggunakan sistem pita dalam kaset untuk
menyimpan data dengan kecepatan dan kapasitas yang tinggi.
6. Keandalan: Magnetic tape memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam penyimpanan
data jangka panjang. Pita magnetik biasanya tahan terhadap kerusakan fisik dan
lingkungan.
Meskipun magnetic tape mungkin tidak secepat atau sepraktis media penyimpanan lain
seperti hard drive atau SSD, namun masih menjadi pilihan yang populer untuk keperluan
pencadangan data besar dan penyimpanan arsip yang membutuhkan kapasitas besar dan
keandalan tinggi.
9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kesimpulan
Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari bab ini:
II. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diambil dari bab ini:
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12