Anda di halaman 1dari 25

Pemahaman Komprehensif tentang Memori, I/O, dan

Teknik Pemrosesan dalam Komputasi

Oleh :
ANANDA GALIH PAMUNGKAS
41522120022

PRODI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4

LATAR BELAKANG...........................................................................................................4

RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................5

TUJUAN PENELITIAN........................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................7

Bagian 1 : Memori Dalam Komputasi...................................................................................7

Bagian 2: Sistem Input/Output dan Peripheral.....................................................................10

Bagian 3: Cache Memory.....................................................................................................14

Bagian 4: Instruction Sets....................................................................................................16

Bagian 5: Konsep dan Teori Pipeline...................................................................................18

Bagian 6 : Pemrosesan Paralel dan Distributed Processing.................................................20

BAB III PENUTUP..................................................................................................23

Kesimpulan..........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................24
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Arsitektur Komputer di
Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercubuana

Makalah ini membahas tentang pemahaman komprehensif tentang memori, I/O, dan
teknik pemrosesan dalam komputasi. Memori adalah suatu komponen yang
berfungsi untuk menyimpan data dan program yang digunakan oleh mikroprosesor
atau mikrokontroler dalam melakukan pemrosesan informasi. I/O adalah singkatan
dari input/output, yaitu suatu proses yang menghubungkan antara mikroprosesor
atau mikrokontroler dengan perangkat luar, seperti keyboard, mouse, monitor,
printer, dan lain-lain. Teknik pemrosesan adalah suatu metode yang digunakan oleh
mikroprosesor atau mikrokontroler untuk mengolah informasi yang diterima dari
memori atau I/O. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
dan pemahaman yang mendalam tentang konsep dan prinsip dasar dari memori, I/O,
dan teknik pemrosesan dalam komputasi. Dengan demikian, diharapkan pembaca
dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam bidang teknik informartika
khususnya sistem mikroprosesor dan mikrokontroler. Dalam penyusunan makalah
ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Saya juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 10 Desember 2023

Ananda Galih Pamungkas


BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Komputasi adalah suatu proses yang melibatkan penggunaan algoritma untuk


mengubah, menyimpan, mengirim, atau menerima informasi. Komputasi dapat
dilakukan oleh berbagai macam perangkat, seperti komputer, smartphone, tablet,
kalkulator, dan lain-lain. Salah satu komponen penting dalam komputasi adalah
sistem mikroprosesor dan mikrokontroler, yang merupakan rangkaian terpadu yang
mengandung unit pemrosesan pusat (central processing unit/CPU) dan sejumlah
komponen lain yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan operasi
komputasi.

Sistem mikroprosesor dan mikrokontroler membutuhkan tiga elemen utama untuk


melakukan komputasi, yaitu memori, I/O, dan teknik pemrosesan. Memori adalah
suatu komponen yang berfungsi untuk menyimpan data dan program yang
digunakan oleh mikroprosesor atau mikrokontroler dalam melakukan pemrosesan
informasi. Ada dua macam memori, yaitu RAM (random access memory) dan
ROM (read only memory), yang memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
I/O adalah singkatan dari input/output, yaitu suatu proses yang menghubungkan
antara mikroprosesor atau mikrokontroler dengan perangkat luar, seperti keyboard,
mouse, monitor, printer, dan lain-lain. I/O dapat berupa analog atau digital,
tergantung pada jenis sinyal yang ditransmisikan. Teknik pemrosesan adalah suatu
metode yang digunakan oleh mikroprosesor atau mikrokontroler untuk mengolah
informasi yang diterima dari memori atau I/O. Teknik pemrosesan dapat berupa
pemrograman, pemetaan, pengkodean, penguraian, pengenkripsian, dan lain-lain.

Pemahaman komprehensif tentang memori, I/O, dan teknik pemrosesan dalam


komputasi sangat penting bagi mahasiswa teknik informatika, khususnya yang
mengambil mata kuliah arsitektur komputer. Dengan memahami konsep dan prinsip
dasar dari ketiga elemen tersebut, mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan
mereka dalam merancang, membangun, dan menguji sistem komputasi yang
efisien, efektif, dan handal. Selain itu, pemahaman komprehensif tentang memori,
I/O, dan teknik pemrosesan dalam komputasi juga dapat membantu mahasiswa
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komputasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun makalah dengan
judul Pemahaman Komprehensif tentang Memori, I/O, dan Teknik Pemrosesan
dalam Komputasi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan gambaran
umum dan mendalam tentang ketiga elemen tersebut, serta contoh-contoh
penerapannya dalam komputasi. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, khususnya mahasiswa teknik informatika, untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mereka tentang komputasi.

RUMUSAN MASALAH

Bagian 1: Memori dalam Komputasi


 Sub-Bagian 1: Memori Internal
o Penjelasan tentang RAM, ROM, dan cache memory.
o Peran dan pentingnya memori internal dalam komputasi.
 Sub-Bagian 2: Memori Eksternal
o Jenis-jenis memori eksternal seperti hard drives, SSD, dan flash drives.
o Perbandingan antara memori internal dan eksternal.

Bagian 2: Sistem Input/Output dan Peripheral


 Sub-Bagian 1: Modul-modul I/O
o Fungsi dan jenis modul I/O dalam komputer.
 Sub-Bagian 2: Perintah dan Instruksi I/O
o Cara kerja perintah dan instruksi I/O.
 Sub-Bagian 3: Direct Memory Access (DMA)
o Konsep dan aplikasi DMA dalam pemrosesan data.

Bagian 3: Cache Memory

 Sub-Bagian 1: Jenis-jenis Cache Memory


o L1, L2, L3 cache dan karakteristiknya.
 Sub-Bagian 2: Mekanisme Cache Memory
o Cara kerja dan manfaat cache memory dalam peningkatan performa komputer.
Bagian 4: Instruction Sets

 Sub-Bagian 1: Fungsi dan Jenis Instruction Set


o Perbedaan antara CISC dan RISC.
 Sub-Bagian 2: Naïve Bayes Classifier sebagai Contoh Aplikasi
o Penerapan instruction sets dalam Naïve Bayes Classifier.

Bagian 5: Konsep dan Teori Pipeline

 Sub-Bagian 1: Pemahaman Pipeline dan Non-Pipelining


o Pengolahan sederhana teknik pipelining.
 Sub-Bagian 2: Aplikasi Pipelining dalam Komputasi

Bagian 6: Pemrosesan Paralel dan Distributed Processing

 Sub-Bagian 1: Konsep Toksomoni Flyn, Multiprocessing, dan Multikomputer


 Sub-Bagian 2: Distributed Processing
o Prinsip dan aplikasi dalam jaringan komputer.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang


memori, I/O, dan teknik pemrosesan dalam komputasi, dengan fokus pada
pembahasan berikut:

Memori dalam Komputasi

 Memahami jenis-jenis memori, karakteristik memori, dan kinerja memori.


 Memahami peran dan pentingnya memori internal dalam komputasi.
 Memahami jenis-jenis memori eksternal dan perbandingannya dengan memori
internal.

Sistem Input/Output dan Peripheral

 Memahami fungsi dan jenis modul I/O dalam komputer.


 Memahami cara kerja perintah dan instruksi I/O.
 Memahami konsep dan aplikasi DMA dalam pemrosesan data.
Cache Memory

 Memahami jenis-jenis cache memory dan karakteristiknya.


 Memahami cara kerja dan manfaat cache memory dalam peningkatan performa
komputer.

Instruction Sets

 Memahami fungsi dan jenis instruction set.


 Memahami perbedaan antara CISC dan RISC.
 Memahami penerapan instruction sets dalam Naïve Bayes Classifier.

Konsep dan Teori Pipeline

 Memahami konsep pipeline dan non-pipeline.


 Memahami pengolahan sederhana teknik pipelining.
 Memahami aplikasi pipelining dalam komputasi.

Pemrosesan Paralel dan Distributed Processing

 Memahami konsep Toksomoni Flyn, multiprocessing, dan multikomputer.


 Memahami distributed processing.
 Memahami prinsip dan aplikasi distributed processing dalam jaringan komputer.

Penelitian ini akan menggunakan metode studi literatur. Data yang akan digunakan
berasal dari berbagai sumber, termasuk buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Data
tersebut akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk menghasilkan pemahaman
komprehensif tentang memori, I/O, dan teknik pemrosesan dalam komputasi.

BAB II PEMBAHASAN

Bagian 1 : Memori Dalam Komputasi

2.1 Sub-Bagian 1 : Memori Internal

 Penjelasan Tentang RAM, ROM, Dan Cache Memory.

1. RAM (Random Access Memory) adalah jenis memori yang dapat diakses secara acak.
Artinya, data dapat dibaca atau ditulis di lokasi mana pun dalam memori tanpa perlu
mengakses lokasi sebelumnya. RAM digunakan untuk menyimpan data dan instruksi
yang sedang digunakan oleh prosesor. RAM memainkan peran penting dalam
komputasi. RAM digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang
digunakan oleh prosesor. Tanpa RAM, prosesor tidak dapat mengakses data dan
instruksi dengan cepat, sehingga kinerja komputer akan menurun.

2. ROM (Read-Only Memory) adalah jenis memori yang hanya dapat dibaca. Artinya,
data yang tersimpan di ROM tidak dapat diubah atau dihapus. ROM digunakan untuk
menyimpan data yang bersifat permanen, seperti BIOS, firmware, dan data
konfigurasi. ROM digunakan untuk menyimpan data yang bersifat permanen, seperti
BIOS, firmware, dan data konfigurasi. Data-data tersebut penting untuk menjalankan
komputer. Tanpa ROM, komputer tidak dapat dinyalakan atau dikonfigurasi.

3. Cache Memory adalah jenis memori yang terletak di antara memori utama dan
prosesor. Cache memory digunakan untuk menyimpan data yang sering digunakan
oleh prosesor. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja komputer dengan
mengurangi jumlah akses ke memori utama.Cache memory digunakan untuk
meningkatkan kinerja komputer dengan mengurangi jumlah akses ke memori utama.
Cache memory menyimpan data yang sering digunakan oleh prosesor. Ketika
prosesor membutuhkan data tersebut, prosesor dapat mengaksesnya dari cache
memory dengan cepat, sehingga kinerja komputer akan meningkat.

 Peran Dan Pentingnya Memori Internal Dalam Komputasi

Memori internal memainkan peran penting dalam komputasi. Memori internal


digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang dibutuhkan oleh prosesor
untuk menjalankan komputer. Tanpa memori internal, prosesor tidak dapat
mengakses data dan instruksi dengan cepat, sehingga kinerja komputer akan
menurun.

Memori internal sangat penting dalam komputasi. Memori internal menentukan


kinerja komputer. Semakin besar kapasitas memori internal, semakin banyak data
dan instruksi yang dapat disimpan, sehingga kinerja komputer akan meningkat.
Selain itu, kecepatan akses memori internal juga mempengaruhi kinerja komputer.
Semakin cepat kecepatan akses memori internal, semakin cepat prosesor dapat
mengakses data dan instruksi, sehingga kinerja komputer akan meningkat.

2.2 Sub-Bagian 2 : Memori Eksternal

 Jenis-Jenis Memori Eksternal Seperti Hard Drives, SSD, Dan Flash Drives.

Memori eksternal adalah jenis memori yang terletak di luar komputer. Memori
eksternal digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang tidak perlu diakses
secara langsung oleh prosesor. Memori eksternal dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:

1. Hard drive adalah jenis memori eksternal yang paling umum digunakan. Hard drive
menggunakan piringan magnetik untuk menyimpan data. Hard drive memiliki
kapasitas penyimpanan yang besar, tetapi kecepatan aksesnya relatif lambat.
2. SSD (Solid State Drive) adalah jenis memori eksternal yang menggunakan chip
memori non-volatil untuk menyimpan data. SSD memiliki kecepatan akses yang lebih
cepat daripada hard drive, tetapi kapasitas penyimpanannya lebih kecil.
3. Flash drive adalah jenis memori eksternal yang menggunakan chip memori flash
untuk menyimpan data. Flash drive memiliki ukuran yang kecil dan ringan, serta
dapat dibawa ke mana saja. Flash drive memiliki kecepatan akses yang lebih cepat
daripada hard drive, tetapi kapasitas penyimpanannya lebih kecil.

 Perbandingan Antara Memori Internal Dan Eksternal.

Lokasi Fisik

Memori Internal: Terletak di dalam perangkat, seperti RAM dan ROM pada
komputer atau memori internal pada smartphone.

Eksternal: Terpisah dari perangkat utama dan dapat dilepas, seperti flash drive, hard
drive eksternal, atau kartu memori pada ponsel.

Aksesibilitas

Memori Internal: Diakses lebih cepat oleh sistem karena terhubung langsung ke unit
pemrosesan.

Memori Eksternal: Memerlukan antarmuka eksternal, seperti USB atau kartu SD,
yang dapat mempengaruhi kecepatan akses.
Kapasitas

1. Memori Internal: Biasanya memiliki kapasitas yang lebih besar, terutama


pada perangkat yang dirancang untuk tugas yang berat.
2. Memori Eksternal: Tersedia dalam berbagai kapasitas, sering digunakan
untuk menyimpan data tambahan atau cadangan.

Kecepatan

1. Memori Internal: Memiliki kecepatan transfer yang tinggi, mendukung


kinerja sistem.
2. Memori Eksternal: Kecepatan transfer dapat bervariasi tergantung pada jenis
memori eksternal yang digunakan.

Fleksibilitas

1. Memori Internal: Integral untuk operasi perangkat dan tidak dapat dilepas
tanpa merusak fungsionalitas.
2. Memori Eksternal: Dapat ditambahkan atau dihapus sesuai kebutuhan,
memberikan fleksibilitas dalam penyimpanan.

Bagian 2: Sistem Input/Output dan Peripheral

2.3 Sub-Bagian 1 : Modul - Modul I/O

 Fungsi Dan Jenis Modul I/O Dalam Komputer.

Fungsi

Modul I/O (Input/Output) berfungsi sebagai jembatan antara komputer dengan perangkat
eksternal seperti keyboard, mouse, monitor, printer, storage, dan lainnya. Mereka
bertanggung jawab untuk:

1. Menerima input (data yang masuk ke komputer) dari perangkat eksternal.


2. Mengirim output (data yang keluar dari komputer) ke perangkat eksternal.
3. Mengontrol dan mengatur transfer data antara CPU dan perangkat eksternal.
4. Memastikan transfer data yang akurat dan efisien
5. Modul I/O penting untuk memungkinkan komputer berinteraksi dengan dunia luar
dan menjalankan berbagai tugas. Tanpa modul I/O, komputer akan menjadi mesin
yang tidak berguna.
Jenis Modul I/O

Ada berbagai jenis modul I/O, masing-masing dengan fungsi dan karakteristik khusus.
Berikut adalah beberapa jenis modul I/O yang umum:

1. Berdasarkan metode transfer data:

 Serial I/O: Mentransfer data bit per bit secara serial. Cocok untuk perangkat jarak jauh
dan kecepatan rendah. Contoh: UART (Universal Asynchronous Receiver
Transmitter), RS-232.
 Paralel I/O: Mentransfer data byte per byte secara paralel. Cocok untuk perangkat
berkecepatan tinggi. Contoh: LPT (Line Printer Port), Centronics interface.

2. Berdasarkan mekanisme kontrol

 Programmable I/O (PIO): Dikontrol langsung oleh CPU melalui instruksi program.
Fleksibel tetapi membutuhkan overhead CPU yang tinggi. Contoh: Port I/O
terprogram.
 Memory-Mapped I/O: Memetakan perangkat I/O ke dalam ruang alamat memori.
Memungkinkan akses ke perangkat I/O seperti lokasi memori. Contoh: PCI
(Peripheral Component Interconnect), ISA (Industry Standard Architecture).

3. Berdasarkan transfer data mandiri

 Direct Memory Access (DMA): Memungkinkan transfer data langsung antara


perangkat I/O dan memori tanpa campur tangan CPU. Meningkatkan kinerja sistem
dengan membebaskan CPU untuk tugas lain. Contoh: DMA controller.

4. Berdasarkan metode inisialisasi

 Interrupt-driven I/O: Mengizinkan perangkat I/O untuk mengganggu CPU ketika data
siap ditransfer. Memungkinkan CPU untuk melakukan tugas lain sampai data siap.
Contoh: Interrupt controller.
 Polling I/O: Membutuhkan CPU untuk terus-menerus memeriksa status perangkat I/O
untuk melihat apakah data siap ditransfer. Kurang efisien dibandingkan interrupt-
driven I/O.

5. Berdasarkan fungsi

 General-purpose I/O: Mendukung berbagai perangkat eksternal.


 Dedicated I/O: Dirancang untuk mendukung perangkat tertentu, seperti kartu grafis
atau kartu suara.

6. Berdasarkan lokasi

 On-board I/O: Terintegrasi ke dalam motherboard.


 Off-board I/O: Terhubung ke motherboard melalui slot ekspansi.

2.4 Sub-Bagian 2 : Perintah dan Instruksi I/O

 Cara Kerja Perintah Dan Instruksi I/O.

Perintah dan instruksi I/O adalah instruksi yang digunakan oleh komputer untuk
berkomunikasi dengan perangkat eksternal. Perintah dan instruksi I/O digunakan untuk
mengirim data dari perangkat eksternal ke komputer, atau untuk menerima data dari
komputer dan mengirimkannya ke perangkat eksternal.

Perintah dan instruksi I/O bekerja dengan cara mengubah data digital menjadi sinyal listrik
yang dapat diinterpretasikan oleh perangkat eksternal. Perintah dan instruksi I/O juga
bertanggung jawab untuk mengontrol perangkat eksternal, seperti mengatur kecepatan
transfer data atau memastikan bahwa data dikirim dengan benar.

Ada dua jenis utama perintah dan instruksi I/O, yaitu:

1. Perintah I/O terprogram (PIO)


2. Perintah I/O langsung (DMA)

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang cara kerja perintah dan instruksi I/O:

Perintah I/O terprogram (PIO)

Perintah I/O terprogram bekerja dengan cara menggunakan CPU untuk mengirim sinyal
listrik ke perangkat eksternal. Sinyal listrik ini akan mengontrol perangkat eksternal untuk
melakukan tindakan tertentu, seperti mengirim data atau menerima data.

Proses transfer data dengan perintah I/O terprogram adalah sebagai berikut:

1. CPU mengirimkan perintah I/O ke perangkat eksternal.


2. Perangkat eksternal menerima perintah I/O dan melakukan tindakan yang ditentukan
oleh perintah tersebut.
3. CPU memproses data yang dikirim atau diterima oleh perangkat eksternal.
Perintah I/O langsung (DMA)

Perintah I/O langsung bekerja dengan cara menggunakan perangkat eksternal untuk
mengontrol transfer data secara langsung. Perangkat eksternal akan mengirim sinyal listrik ke
bus memori untuk memindahkan data dari memori ke perangkat eksternal, atau sebaliknya.

Proses transfer data dengan perintah I/O langsung adalah sebagai berikut:

1. Perangkat eksternal meminta izin ke CPU untuk melakukan transfer data.


2. CPU memberikan izin kepada perangkat eksternal untuk melakukan transfer data.
3. Perangkat eksternal memindahkan data dari memori ke perangkat eksternal, atau
sebaliknya.

Perintah dan instruksi I/O adalah bagian penting dari sistem operasi komputer. Perintah dan
instruksi I/O memungkinkan komputer untuk berkomunikasi dengan perangkat eksternal dan
menjalankan berbagai tugas.

2.5 Sub-Bagian 3 : Direct Memory Access

 Konsep Dan Aplikasi DMA Dalam Pemrosesan Data.

Direct Memory Access (DMA) adalah teknik yang memungkinkan perangkat I/O untuk
mengakses memori secara langsung tanpa campur tangan CPU. DMA digunakan untuk
meningkatkan kinerja sistem dengan membebaskan CPU untuk tugas lain. DMA bekerja
dengan cara menggunakan perangkat I/O untuk mengontrol bus memori. Perangkat I/O
akan mengirim sinyal listrik ke bus memori untuk memindahkan data dari memori ke
perangkat I/O, atau sebaliknya. DMA dapat digunakan untuk berbagai aplikasi
pemrosesan data, termasuk:

1. Transfer Data Cepat: DMA digunakan untuk transfer data antara perangkat I/O
dan memori dengan kecepatan tinggi, mempercepat proses pengambilan atau
pengiriman data.
2. Pemrosesan Paralel: DMA memungkinkan transfer data paralel dengan operasi
CPU, meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem.
3. Pemrosesan Streaming: Aplikasi seperti pemutaran video atau audio
menggunakan DMA untuk mentransfer konten secara kontinu tanpa menghambat
kinerja CPU.
Bagian 3: Cache Memory

2.6 Sub Bagian 1: Jenis-Jenis Cache Memory

 L1, L2, L3 Cache Dan Karakteristiknya

L1 Cache

L1 cache adalah cache terkecil dan tercepat. L1 cache biasanya terletak di dalam prosesor
dan memiliki kapasitas yang kecil, yaitu sekitar 8 KB hingga 64 KB. L1 cache biasanya
digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang paling sering digunakan oleh
prosesor, seperti data dan instruksi yang digunakan dalam operasi aritmatika dan logika
dasar.

L2 Cache

L2 cache adalah cache yang lebih besar dan lebih lambat daripada L1 cache. L2 cache
biasanya terletak di dalam prosesor atau di luar prosesor, tetapi dekat dengan prosesor. L2
cache biasanya memiliki kapasitas yang lebih besar daripada L1 cache, yaitu sekitar 64
KB hingga 512 KB. L2 cache biasanya digunakan untuk menyimpan data dan instruksi
yang sering digunakan oleh prosesor, tetapi tidak sesering L1 cache.

L3 Cache

L3 cache adalah cache terbesar dan paling lambat. L3 cache biasanya terletak di luar
prosesor, tetapi dekat dengan prosesor. L3 cache biasanya memiliki kapasitas yang lebih
besar daripada L2 cache, yaitu sekitar 1 MB hingga 256 MB. L3 cache biasanya
digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang jarang digunakan oleh prosesor,
tetapi tidak dapat ditampung oleh L1 cache atau L2 cache.

Berikut adalah karakteristik L1, L2, dan L3 cache:

L1 Cache

Kapasitas: Kapasitas L1 cache relatif kecil, sering kali antara 32KB hingga 128KB.

Kecepatan: L1 cache adalah yang paling cepat di antara ketiganya dan terletak di dalam
inti prosesor.

Tujuan: Digunakan untuk menyimpan data yang paling sering diakses oleh inti prosesor.

L2 Cache
Kapasitas: Kapasitas L2 cache lebih besar daripada L1, biasanya berkisar antara 128KB
hingga beberapa megabyte.

Kecepatan: Lebih lambat daripada L1, tetapi masih lebih cepat daripada L3.

Tujuan: Menyimpan data yang kurang sering diakses daripada L1 tetapi masih
memerlukan akses cepat.

L3 Cache

Kapasitas: L3 cache memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan L1 dan L2,
biasanya beberapa megabyte hingga puluhan megabyte.

Kecepatan: Lebih lambat daripada L1 dan L2, tetapi memperluas ruang untuk menyimpan
data bersama antara beberapa inti prosesor.

Tujuan: Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data bersama di antara inti-inti prosesor
untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem.

2.7 Sub-Bagian 2 : Mekanisme Cache Memory

 Cara Kerja Dan Manfaat Cache Memory Dalam Peningkatan Performa


Komputer

Cache memory bekerja dengan cara memprediksi data atau instruksi yang akan digunakan
oleh prosesor. Jika prediksinya benar, maka prosesor tidak perlu mengakses memori
utama untuk mendapatkan data atau instruksi tersebut. Akses ke cache memory jauh lebih
cepat daripada akses ke memori utama, sehingga dapat meningkatkan kinerja prosesor
secara signifikan.

Berikut adalah cara kerja cache memory secara umum:

1. Prosesor akan memprediksi data atau instruksi yang akan digunakannya.


2. Jika prediksinya benar, maka prosesor akan mengakses cache memory untuk
mendapatkan data atau instruksi tersebut.
3. Jika prediksinya salah, maka prosesor akan mengakses memori utama untuk
mendapatkan data atau instruksi tersebut.

Manfaat Cache Memory Dalam Peningkatan Performa Komputer


Cache memory memiliki berbagai manfaat dalam peningkatan performa komputer, antara
lain:

1. Meningkatkan kecepatan akses data dan instruksi. Akses ke cache memory jauh
lebih cepat daripada akses ke memori utama. Hal ini dapat meningkatkan
kecepatan prosesor dalam menjalankan program atau aplikasi.
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan daya. Cache memory mengurangi jumlah
data yang perlu diakses oleh prosesor dari memori utama. Hal ini dapat
mengurangi konsumsi daya prosesor.
3. Meningkatkan stabilitas sistem. Cache memory dapat membantu mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan karena akses data yang lambat.

Bagian 4: Instruction Sets

2.8 Sub-Bagian 1 : Fungsi dan Jenis Instruction Sets

 Perbedaan Antara CISC Dan RISC

Jumlah Instruksi

RISC (Reduced Instruction Set Computing): Memiliki jumlah instruksi yang lebih sedikit,
fokus pada instruksi dasar yang dapat dieksekusi dengan cepat.

CISC (Complex Instruction Set Computing): Menyediakan sejumlah besar instruksi,


termasuk instruksi kompleks yang dapat mengeksekusi beberapa operasi dalam satu
instruksi.

Ukuran Instruksi

RISC: Instruksi umumnya memiliki ukuran tetap, misalnya, 32 bit.

CISC: Menawarkan format set instruksi variabel dengan ukuran yang bervariasi,
seringkali lebih kecil dari 32 bit.

Kompleksitas Per Instruksi

RISC: Setiap instruksi dirancang untuk dieksekusi dalam satu siklus clock, sederhana dan
efisien.
CISC: Instruksi dapat lebih kompleks, memerlukan beberapa siklus clock untuk
dieksekusi.

Registernya

RISC: Menggunakan sejumlah kecil register umum.

CISC: Menyediakan lebih banyak register, termasuk register khusus untuk fungsi tertentu.

Penekanan

RISC: Menekankan pada perangkat keras, dengan sedikit menggunakan perangkat lunak.

CISC: Menekankan pada perangkat lunak, memanfaatkan compiler untuk


mengoptimalkan eksekusi instruksi.

2.9 Sub-Bagian 2: Naïve Bayes Classifier sebagai Contoh Aplikasi

 Penerapan Instruction Sets Dalam Naïve Bayes Classifier


Penerapan instruction sets dalam Naïve Bayes Classifier tidak umumnya terdokumentasi
secara terperinci karena algoritma ini lebih terkait dengan prinsip statistik dan
probabilitas daripada implementasi instruction set pada tingkat perangkat keras. Naïve
Bayes Classifier digunakan dalam analisis data dan machine learning untuk klasifikasi
data berdasarkan probabilitas.

Meskipun implementasi Naïve Bayes Classifier dapat memanfaatkan operasi dasar seperti
penghitungan probabilitas, penjumlahan, dan perkalian, rincian instruksi pada level
assembly atau instruction set dari perangkat keras spesifik tidak umumnya menjadi fokus.
Pada umumnya, implementasi Naïve Bayes lebih diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman tingkat tinggi dan dieksekusi di atas platform umum.

Beberapa instruction sets yang umum digunakan dalam NBC meliputi:

Instruction set untuk pemrosesan data

Preprocessing data: Instruction set ini mengatur bagaimana data pre-processing


dilakukan, seperti pembersihan data, encoding data kategorikal, dan normalisasi data
numerik.
Feature selection: Instruction set ini menentukan atribut mana yang akan digunakan untuk
klasifikasi. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik seperti filter methods
(misalnya, information gain) atau wrapper methods (misalnya, forward selection).

Feature extraction: Instruction set ini menentukan bagaimana atribut baru dapat
diturunkan dari atribut yang ada. Ini dapat berguna untuk meningkatkan akurasi
klasifikasi.

Instruction set untuk menghitung probabilitas

Prior probability: Instruction set ini menentukan bagaimana probabilitas prior untuk
setiap kelas dihitung. Ini biasanya dilakukan dengan menghitung frekuensi relatif dari
setiap kelas dalam data training.

Conditional probability: Instruction set ini menentukan bagaimana probabilitas


kondisional untuk setiap atribut diberikan kelas dihitung. Ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan Maximum Likelihood Estimation (MLE) atau Laplace smoothing.

Instruction set untuk memilih kelas

Decision rule: Instruction set ini menentukan bagaimana kelas yang paling mungkin
dipilih untuk suatu data point berdasarkan probabilitas yang dihitung. Aturan keputusan
umum yang digunakan dalam NBC adalah memilih kelas dengan probabilitas posterior
tertinggi.

Instruction set untuk optimasi

Parameter learning: Instruction set ini menentukan bagaimana parameter model NBC
dapat dipelajari dari data training. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
seperti gradient descent atau Expectation-Maximization (EM) algorithm.

Model selection: Instruction set ini menentukan bagaimana model NBC terbaik dipilih
dari set model kandidat. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik seperti k-fold
cross-validation.

Bagian 5: Konsep dan Teori Pipeline

2.10 Sub-Bagian 1 : Pemahaman Pipelining dan Non-Pipelining

 Pengolahan Sederhana Teknik Pipelining


Teknik pipelining adalah teknik untuk meningkatkan kinerja sistem dengan membagi
proses menjadi beberapa tahap yang dapat dilakukan secara bersamaan. Tahap-tahap ini
disebut dengan pipa.

Manfaat Pipelining

Pipelining memiliki beberapa manfaat, antara lain

Meningkatkan kinerja sistem. Dengan pipelining, beberapa tahap proses dapat dilakukan
secara bersamaan, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses secara
keseluruhan dapat dikurangi.

Meningkatkan efisiensi sistem. Dengan pipelining, sumber daya sistem dapat digunakan
secara lebih efisien.

Kelemahan Pipelining

Pipelining juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

Kompleksitas desain. Desain sistem yang menggunakan pipelining lebih kompleks


daripada sistem yang tidak menggunakan pipelining.

Kemungkinan terjadinya keterlambatan. Jika salah satu tahap proses tertunda, maka tahap
proses selanjutnya juga akan tertunda.

Contoh Penerapan Pipelining

Pipelining diterapkan dalam berbagai bidang, antara lain:

Pemrosesan data. Pipelining digunakan untuk meningkatkan kinerja prosesor dan


memori.

Sistem operasi. Pipelining digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, seperti
untuk proses I/O dan manajemen memori.

Jaringan komputer. Pipelining digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan komputer,


seperti untuk proses pengiriman data dan pengiriman paket.

Kesimpulan

Pipelining adalah teknik yang efektif untuk meningkatkan kinerja sistem. Teknik ini
membagi proses menjadi beberapa tahap yang dapat dilakukan secara bersamaan.
Pipelining memiliki beberapa manfaat, antara lain meningkatkan kinerja sistem dan
efisiensi sistem.
2.11 Sub-Bagian 2 : Aplikasi Pipelining dalam Komputasi

Pipelining adalah teknik untuk meningkatkan kinerja sistem dengan membagi proses menjadi
beberapa tahap yang dapat dilakukan secara bersamaan. Teknik ini diterapkan dalam berbagai
bidang komputasi, antara lain:

Pemrosesan data

Pipelining digunakan untuk meningkatkan kinerja prosesor dan memori. Dalam prosesor,
pipelining digunakan untuk meningkatkan kinerja eksekusi instruksi. Prosesor modern
menggunakan pipelining yang terdiri dari beberapa tahap, seperti fetch, decode, execute, dan
write back. Setiap tahap dapat melakukan tugasnya secara bersamaan, sehingga instruksi
dapat dieksekusi lebih cepat. Dalam memori, pipelining digunakan untuk meningkatkan
kinerja akses data. Memori modern menggunakan pipelining yang terdiri dari beberapa tahap,
seperti read, write, dan refresh. Setiap tahap dapat melakukan tugasnya secara bersamaan,
sehingga data dapat diakses lebih cepat.

Sistem operasi

Pipelining digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, seperti untuk proses I/O
dan manajemen memori. Dalam proses I/O, pipelining digunakan untuk meningkatkan
kinerja transfer data dari dan ke perangkat I/O. Dalam manajemen memori, pipelining
digunakan untuk meningkatkan kinerja alokasi dan dealokasi memori.

Jaringan komputer

Pipelining digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan komputer, seperti untuk proses
pengiriman data dan pengiriman paket. Dalam pengiriman data, pipelining digunakan untuk
meningkatkan kinerja transmisi data. Dalam pengiriman paket, pipelining digunakan untuk
meningkatkan kinerja routing dan switching paket.

Bagian 6 : Pemrosesan Paralel dan Distributed Processing

2.12 Sub-Bagian 1 : Konsep Taksonomi Flynn, Multiprocessing, dan


Multikomputer

Taksonomi Flyn
Taksonomi Flynn, yang diperkenalkan oleh Michael J. Flynn, adalah suatu
klasifikasi yang membedakan komputer paralel berdasarkan pada jumlah instruksi
dan data yang dieksekusi secara bersamaan.

Multiprocessing

Multiprocessing adalah kemampuan komputer untuk menjalankan beberapa proses


secara bersamaan. Multiprocessing dapat diimplementasikan pada komputer
tunggal atau komputer multikomputer.

Multikomputer

Multikomputer mengacu pada sejumlah komputer terpisah yang saling terhubung


melalui jaringan. Masing-masing komputer dalam multikomputer dapat bekerja
secara independen atau berkolaborasi dalam pemrosesan data.

2.13 Sub-Bagian 2 : Distributed Processing

 Prinsip Dan Aplikasi Dalam Jaringan Komputer.

Topologi Jaringan

Prinsip: Merujuk pada struktur fisik atau logis dari jaringan komputer, seperti topologi
bintang, bus, cincin, atau mesh.

Aplikasi: Pemilihan topologi memengaruhi kinerja, keandalan, dan skalabilitas jaringan.

Protokol Komunikasi

Prinsip: Aturan dan format komunikasi antar entitas dalam jaringan, seperti Transmission
Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP).

Aplikasi: Membantu dalam pengiriman data yang handal, memastikan integritas data, dan
mengelola koneksi jaringan.

Model OSI (Open Systems Interconnection)

Prinsip: Memecah fungsi jaringan menjadi tujuh lapisan, dari fisik hingga aplikasi, untuk
menyederhanakan pengembangan dan interoperabilitas.
Aplikasi: Memandu desain, implementasi, dan pemeliharaan jaringan dengan
memisahkan tugas ke dalam lapisan-lapisan yang terdefinisi.

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Prinsip: Protokol inti yang digunakan dalam internet untuk mengatur komunikasi data.

Aplikasi: Mendukung transmisi data yang andal dan identifikasi unik melalui alamat IP.

Firewall dan Keamanan Jaringan

Prinsip: Melibatkan implementasi perangkat keras atau perangkat lunak untuk melindungi
jaringan dari ancaman eksternal dan internal.

Aplikasi: Mencegah akses yang tidak sah, deteksi serangan, dan menjaga kerahasiaan
data.

DNS (Domain Name System)

Prinsip: Mengonversi nama domain menjadi alamat IP untuk memfasilitasi identifikasi


perangkat dalam jaringan.

Aplikasi: Mempermudah pengguna untuk mengakses sumber daya jaringan dengan


menggunakan nama domain yang mudah diingat.

Cloud Computing

Prinsip: Penyediaan sumber daya komputasi seperti penyimpanan, server, dan aplikasi
melalui internet.

Aplikasi: Mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan fleksibilitas, dan


memungkinkan akses dari berbagai lokasi.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Makalah ini memberikan pemahaman komprehensif tentang memori, I/O, dan


teknik pemrosesan dalam komputasi. Ini menjelaskan tentang berbagai jenis
memori yang digunakan untuk menyimpan data dalam komputer, baik yang bersifat
internal maupun eksternal. Makalah ini juga menjelaskan tentang sistem I/O yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan peripheral, serta teknik DMA yang
digunakan untuk memindahkan data langsung antara memori dan peripheral. Selain
itu, materi ini juga menjelaskan tentang cache memory yang digunakan untuk
meningkatkan kecepatan akses data oleh prosesor, serta instruction sets yang
digunakan untuk mengontrol operasi prosesor. Makalah ini juga menjelaskan
tentang pipeline yang digunakan untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan
dengan menjalankan instruksi secara paralel, serta pemrosesan paralel dan
distributed processing yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan
reliabilitas komputasi dengan menggunakan lebih dari satu prosesor atau komputer.
Materi ini memberikan pengetahuan yang berguna untuk memahami cara kerja
komputer dalam mengolah informasi.
DAFTAR PUSTAKA

(1) Jual Memory External Terbaru - Harga Murah Desember 2023 & Cicil 0%.
https://www.tokopedia.com/find/memory-external.

(2) 7 Best Portable External Storage Drives (2023): SSDs, Hard Drives ....
https://www.wired.com/story/best-portable-external-storage-drives/.

(3) Memori Komputer: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Fungsinya - Dewaweb.


https://www.dewaweb.com/blog/pengertian-memori-komputer/.

(4) Can We Use External RAM for a Laptop? (3 Methods).


https://www.computernoobs.com/can-we-use-external-ram-for-laptop/.

(5) Apa itu Pipeline? Memahami Konsep dan Fungsi Pipeline.


https://newsimbol.com/apa-itu-pipeline/.

(6) Konsep Pipeline Pada Sales dan Marketing - El Samara.


https://elsamara.id/konsep-pipeline-pada-sales-dan-marketing/.

(7) Mengenal Apa Itu Sales Pipeline, Tahapan, & Cara Membuatnya - Niagahoster.
https://www.niagahoster.co.id/blog/sales-pipeline-adalah/.

(8) Penjelasan Lengkap Mengenai Sistem Input Output I/O.


http://www.mediamembaca.com/2015/09/penjelasan-lengkap-mengenai-
sistem.html.

(9) » PERANGKAT INPUT DAN OUTPUT: Pengertian, Fungsi & Contoh I/O
Komputer .... https://salamadian.com/perangkat-input-dan-output-komputer/.

(10) Pengertian Sistem Input Dan Output Komputer I/O - Academia.edu.


https://www.academia.edu/27451123/Pengertian_Sistem_Input_Dan_Output_Kom
puter_I_O.

(11) INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER. A.Pengertian I/O - Medium.


https://medium.com/@nellyagusti27/input-dan-output-komputer-d01e8f30328.

(12) Pemrosesan Paralel dan Komputasi Paralel - UPI Y.A.I. https://dosen.upi-


yai.ac.id/v5/dokumen/materi/160020/194_20220630064138_Pertemuan%2012.pdf.

(13) Pengertian Parallel Computer : Jenis Jenis Parallel Computing.


https://www.ensinesia.com/2019/10/pengertian-parallel-computer-jenis.html.
(14) PARALLEL PROCESSING DAN HUBUNGANNYA DENGAN
KOMPUTASI MODERN.
https://aleselales.wixsite.com/alessandro/single-post/2017/06/01/PARALLEL-
PROCESSING-DAN-HUBUNGANNYA-DENGAN-KOMPUTASI-MODERN.

(15) Perbedaan Antara Pemrosesan Serial dan Paralel dalam Arsitektur Komputer.
https://id.strephonsays.com/what-is-the-difference-between-serial-and-parallel-
processing-in-computer-architecture.

(16) (PDF) Parallel Processing | Satya Wira Permana - Academia.edu.


https://www.academia.edu/40924010/Parallel_Processing.

(17) 1.9. Naive Bayes — scikit-learn 1.3.2 documentation.


https://scikit-learn.org/stable/modules/naive_bayes.html.

(18) Naive Bayes Classifier Tutorial: with Python Scikit-learn.


https://www.datacamp.com/tutorial/naive-bayes-scikit-learn.

(19) Naive Bayes Algorithm: Theory, Assumptions & Implementation.


https://www.analyticsvidhya.com/blog/2021/01/a-guide-to-the-naive-bayes-
algorithm/.

(20) Pengertian, Cara Kerja Algoritma dan Contoh Penerapan Model Naive
Bayes .... https://medium.com/@hasto.65/pengertian-dan-penerapan-metode-naive-
bayes-a078c86e3036.

(21) Types of Memory in Computer: RAM, ROM, Cache, Primary ... - EduKedar.
https://edukedar.com/types-of-memory-in-computer/.

(22) RAM, ROM vs Memori Cache: Perbedaan dan Perbandingan - Ask Any
Difference. https://askanydifference.com/id/difference-between-ram-rom-and-
cache-memory/.

(23) Cache Memory Adalah: Tipe, Fungsi dan Cara Kerjanya.


https://www.exabytes.co.id/blog/cache-memory-adalah/.

Anda mungkin juga menyukai