Di susun oleh :
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk
makalah ini dengan judul “INTERUPT DAN DMA SISTEM”, penyusunan
makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Interface Elektronika di
program studi teknik Elektro Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Ir.Gatot Santoso, MT. selaku dosen mata kuliah Interface Elektronika dan kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan semoga
makalah ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi kita semua. Atas segala bantuan, dorongan dan motivasi
yang diberikan semua pihak, semoga mendapat balasan dari Tuhan. Amin.
Andreas
151.041.008
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat tiga buat teknik yang dapat digunakan dalam operasi I/O. Pada I/O
terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dengan modul I/O. CPU
mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara
langsung, termasuk status perangkat pengindra, pengiriman perintah pembacaan
atau penulisan, dan pemindahan data. Ketika CPU mengeluarkan perintah ke modul
I/O, maka CPU harus menunggu sampai operasi I/O selesai. Apabila CPU lebih
cepat dibandingkan modul I / O, maka hal ini akan membuang-buang waktu CPU.
1
2
1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan Interupt dan DMA (Direct Memory Access)
2. Dapat mengerti fungsi dari Interupt dan DMA (Direct Memory Access)
3. Dapat mengerti dan memahami metode kerja dari Interupt dan DMA (Direct
Memory Access)
a. Merumuskan Masalah
Sebelum melakukan penulisan langkah awal yang kami lakukan adalah
merumuskan masalah yang menjadi objek dalam penulisan artikel ini.
b. Mengumpulkan DataData
Data adalah informasi atau keterangan yang menunjukkan fakta, data dapat
diperoleh melalui pengamatan danpengamatan dapat diperoleh dari buku-
buku pusaka dan membuka website mengenai objek dan data dapat
jugadiperkuat dengan menampilkan tabel dan gambar.
c. Mengelolah Data
Seluruh data dan gambar yang diperoleh dari bukumaupun website harus
disusun dan ditampilkan sesuai denganbagian-bagiannya dengan tujuan
agar kita dapat lebih mudahmem bacanya dan dapat diartikan (dimengerti).
d. Membuat simpulan
Sebuah simpulan dibuat untuk menentukan berhasil atau tidaknya sebuah
penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O adalah modul I/O menerima
perintah, missal read. Kemudian modul I/O melaksanakan perintah pembacaan
dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data modul I/O, selanjutnya
modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol.
Kemudian modul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi,
modul meletakkan data pada bus data dan modul siap menerima perintah
7
• Software poll.
• Daisy Chain.
• Arbitrasi bus.
8
Dengan demikian hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat melakukan
interupsi.
Proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara
langsung, berimplikasi pada :
Operasi I/O selalu dilakukan oleh OS sebagai respon terhadap request dari
program aplikasi. OS juga bertanggung jawab untuk menunda eksekusi satu
program dan memulai eksekusi program lain. Sehingga, untuk operasi I/O yang
melibatkan DMA, OS menetapkan program yang meminta transfer tsb pada
keadaan blocked, menginisiasi operasi DMA, dan memulai eksekusi program
lain. Pada saat transfer selesai, kontroler DMA memberitahu prosesor dengan
mengirim interupt request. Sebagai responnya, OS menetapkan program yang
13
DMA (Direct Memory Access) adalah suatu hardware spesial (chip) yang
dapat mengontrol aliran bit data antara memory (RAM) dan beberapa controller
dari I/O devices tanpa memerlukan interferensi dari CPU secara terus menerus.
(Mengakses dan mengontrol memori sistem tanpa interferensi CPU secara terus
menerus).
Fungsi dari DMA sendiri adalah agar CPU dapat melakukan pekerjaan
atau instruksi yang berbeda ketika melakukan operasi baca tulis dari perangkat
peripheral. Tanpa adanya DMA CPU akan terus sibuk melakukan operasi baca
tulis (transfer data) dan tidak dapat melakukan atau menyelesaikan instruksi
yang lain. Dengan adanya DMA, CPU cukup mempersiapkan DMA chip dengan
cara memberikan beberapa informasi seperti jumlah data bit yang ditransfer,
alamat dari device dan memory yang diperlukan dan arah dari aliran data
tersebut, setelah itu DMA chip sendiri yang akan menyelesaikannya.
15
Selama melakukan transfer menuju memory akan terjadi bus cycle, dan
setiap kali selesai menuliskan data pada memory, disk controller akan mengirim
suatu sinyal (acknowledgement signal) pada DMA chip. Kemudian DMA chip
akan menaikkan alamat memory untuk digunakan dan melakukan pengurangan
pada counter bit data. Proses dari DMA chip melakukan request sampai disk
controller mengirimkan sinyal kembali pada DMA chip akan terus berlangsung
hingga counter mencapai 0.
Ketika counter mencapai 0, maka DMA chip akan melakukan interupt dan
memberitahukan pada CPU bahwa proses transfer sudah selesai. Semua transfer
data dan sinyal ini dikirimkan melalui suatu bus yang menghubungkan CPU,
DMA chip (controller), Disk controller dan main memory.
16
Pada dasarnya cara kerja DMA terkait erat dengan : DMA controller,
Processor, Memory, I/Odevice. Adapun juga cara kerjanya sebagai berikut:
a) I/O Device terhubung dengan DMA controller memberikan instruksi yang
harus di proses
b) DMA controller mengirimkan pemberitahuan ke processor akan ada
proses yang dihandle oleh DMA controller
c) Processor menginformasikan ke memory bahwa DMA akan mengakses
memory untuk pemrosesan suatu instruksi
d) DMA Controller terhubung dengan memory dan akses alamat, data yang
diperlukan
e) DMA controller mengirimkan hasil proses kembali ke I/O device
f) Jika proses selesai, DMA controller kembali melaporkan ke processor
bahwa proses telah beres dilakukan.
17
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanpa adanya DMA, maka proses input/output akan selalu membuat CPU
fokus penuh untuk mengerjakan proses transfer data dan menyebabkan proses
menjadi lambat. Dengan adanya DMA, CPU cukup memulai prosesnya dan bisa
melakukan kerja lain selama proses transfer itu berlangsung dan tinggal
menunggu informasi dari DMA controller jika proses transfer sudah selesai
sehingga alur pemrosesan menjadi jauh lebih efisien.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://littleradita.files.wordpress.com/2010/12/pertemuan-8-inputoutput.pdf
(Diakses pada 28 Maret 2018, 18:20 WIB)
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/109469982?extension=docx
&ft=1414610025<=1414613635&user_id=269466365&uahk=h1nQIJbN
hD99 mhOEgoF2C7sE7a0 (Diakses pada 28 Maret 2018, 18:15 WIB)
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/90131776?extension=docx
&ft=1414609916<=1414613526&user_id=269466365&uahk=w+29IhqvqHaD
E6LF0qze8g9rS7k (Diakses pada 28 Maret 2018, 18:25 WIB)
23