Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN

KINERJA ORGANISASI DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR


KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN

Oleh :
Nisa Sabrina Yuliana
Nhesa.sabrina01@gmail.com
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh
Jln. R.E.Martadinata No.150 Ciamis

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pegawai tidak memenuhi kewajiban yang semestinya
dilakukan., kurangnya keramahan dari para pegawai dalam pengurusan berbagai keperluan
administrasi menyebabkan masyarakat merasa tidak dilayani dengan baik, petugas pemberi
layanan kurang dapat menjelaskan, tahapan akan mekanisme yang harus ditempuh oleh
masyarakat selaku pemohon layanan, dan tidak adanya fasilitas yang diperuntukan bagi
masyarakat untuk memberikan kritik dan saran terkait pemberian layanan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan teori prinsip-prinsip good governance
menurut Sedarmayanti dengan indikator yang digunakan yaitu: akuntabilitas, transparansi,
partisipasi, dan supremasi hukum. Untuk pengumpulan data, penulis melakukan melalui studi
kepustakaan dan studi lapangan yang meliputi observasi dan wawancara. Sumber data primer
dalam penelitian ini terdiri dari 7 orang informan yaitu Camat dan pegawai Kecamatan Parigi
Kabupaten Pangandaran. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan reduksi data,
menyajikan data, serta menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penulis, dapat diketahui bahwa: 1) Pegawai Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran
sudah mengimplementasikan prinsip-prinsip good governance yang meliputi akuntabilitas,
transparansi, partisipasi dan supremasi hukum dalam meningkatkan kinerja organisasi pelayanan
publik pada Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. 2) Faktor pendukung meliputi:
adanya Perda, Perbup, SOP, Tupoksi, dan tata tertib merupakan faktor pendukung untuk
mengimplementasikan prinsip-prinsip good governance dalam meningkatkan kinerja organisasi
pelayanan publik pada Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Faktor penghambat
meliputi: keterbatasan sarana dan prasarana, anggaran, rendahnya sumber daya manusia, dan
kurangnya partisipasi masyarakat 3) Upaya-upaya yang pegawai lakukan untuk melaksanakan
budaya kerja di Kantor Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, yaitu: menambah jumlah
pegawai meningkatkan kualitas SDM, memaksimalkan anggaran khususnya untuk Kepala Seksi,
memfasilitasi sarana dan prasarana yang lengkap, serta memanfaatkan sistem informasi yang
optimal.

Kata Kunci: Prinsip-prinsip Good Governance, Kinerja Organisasi

A. PENDAHULUAN ini merupakan lingkungan kerja Perangkat


Seiring dengan perkembangan ilmu Pemerintah Pusat ditetapkan menjadi lingkungan
pengetahuan dan teknologi, maka antara kerja Perangkat Pemerintah Daerah
organisasi baik itu swasta maupun Kabupaten/Kota. Maka kedudukan dan status
negeri/pemerintah akan bersaing dalam hal Kecamatan menjadi sangat strategi yaitu sebagai
kualitas. Kualitas yang dimaksud dalam hal ini matarantai Organisasi Pemerintah Strata terdepan
adalah dari segi meningkatkan kualitas pelayanan dan sebagai muara dari berbagai kebijaksanaan
yang diberikan. Persaingan ini bertujuan untuk Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan
meningkatkan dan mempertahankan citra kepada masyarakat. Oleh sebab itu dalam
organisasi masyarakat. Begitupun dengan pelaksanaan azas Desentralisasi Pemerintah
organisasi pemerintahan yang ada di kecamatan. Kecamatan harus mempunyai kemampuan untuk
Tentunya harus senantiasa menerapkan prinsip- menjabarkan berbagai kebijakan dalam
prinsip good governance. Sejalan dengan telah pelaksanaan pembangunan daerah. Dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Kedudukan yang strategis tersebut diperlukan
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka penyempurnaan Organisasi dan tata kerja
kedudukan Kecamatan telah beralih, yang selama Pemerintah Kecamatan agar mampu

108
mengantisipasi dan mengkoordinasikan berbagai 3. Petugas pemberi layanan kurang dapat
permasalahan yang timbul dan berkembang di menjelaskan, tahapan akan mekanisme yang
Daerah. Sejalan dengan perkembangan sosial harus ditempuh oleh masyarakat selaku
kemasyarakatan. pemohon layanan, hal ini terlihat dari
Sementara didalam kedudukan Kecamatan banyaknya keluhan masyarakat dalam
dijelaskan pada pasal 221 Undang-Undang No. pengurusan perijinan karena
23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ketidaktransparansian dari pegawai
sebagai berikut: kecamatan.
4. Tidak adanya fasilitas yang diperuntukan
(1) Daerah kabupaten/kota membentuk bagi masyarakat untuk memberikan kritik
Kecamatan dalam rangka meningkatkan dan saran terkait pemberian layanan, hal ini
koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, terlihat dari tidak adanya kotak saran di
pelayanan publik, dan pemberdayaan Kantor Kecamatan.
masyarakat Desa/kelurahan. Berdasarkan uraian di atas, penulis
(2) Kecamatan sebagaimana dimaksud pada tertarik untuk meneliti lebih lanjut yang
ayat (1) dibentuk dengan Perda kemudian penulis tuangkan berupa jurnal ilmiah
Kabupaten/Kota berpedoman pada peraturan dengan judul: “Implementasi Prinsip-prinsip
pemerintah. Good Governance dalam Meningkatkan
(3) Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang Kinerja Organisasi di Bidang Pelayanan
pembentukan Kecamatan yang telah Publik pada Kantor Kecamatan Parigi
mendapatkan persetujuan bersama Kabupaten Pangandaran”.
bupati/wali kota dan DPRD kabupaten/kota,
sebelum ditetapkan oleh Bupati/Wali kota B. LANDASAN TEORITIS
disampaikan kepada Menteri melalui Menurut Hasibuan (2008:45) menyatakan
Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat bahwa: “Good governance adalah suatu tatanan
untuk mendapat persetujuan. kehidupan berbangsa dan bernegara dimana pola
Jadi Kecamatan dibentuk dalam rangka dan sikap tindak pelaku-pelakunya dilandasi
meningkatkan koordinasi penyelenggaraan prinsip-prinsip dan karakteristik tertentu sehingga
pemerintahan artinya dengan adanya Kecamatan, menciptakan negara (pemerintah) yang kuat,
Camat sebagai pimpinan tertinggi di Kecamatan pasar yang kompetitif dan civil society yang
harus dapat mengkoordinasikan semua urusan mandiri.
pemerintahan di Kecamatan, kemudian juga Sedarmayanti (2010:67) menjelaskan
Camat harus memberikan pelayanan publik di bahwa pengertian good governance sebagai
Kecamatan dan juga pemberdayaan masyarakat berikut: “Tata kepemerintahan yang baik (good
Desa/Kelurahan. governance) adalah sistem yang memungkinkan
Akan tetapi berdasarkan hasil observasi terjadinya mekanisme penyelenggaraan
yang dilakukan oleh penulis di Kecamatan Parigi pemerintahan negara yang efektif dan efisien
Kabupaten Pangandaran justru ditemukan dengan menjaga sinergi yang konstruktif di
adanya masalah dalam rangka pelaksanaan antara pemerintah, sektor swasta dan
prinsip good governance, terutama dalam masyarakat”.
pemberian pelayanan ternyata tidak berjalan Berdasarkan pengertian di atas,
dengan baik, hal tersebut dapat terlihat dari Sedarmayanti (2012:6-7) mengemukakan bahwa
beberapa indikator sebagai berikut: good governance berorientasi pada:
1. Pegawai tidak memenuhi kewajiban yang 1. Orientasi ideal, negara yang diarahkan pada
semestinya dilakukan. Contohnya pulang pencapaian tujuan nasional. Orientasi ini
sebelum jam kerja berakhir, sehingga bertitiktolak pada demokratisasi dalam
pekerjaan kantor tidak terselesaikan dengan kehidupan bernegara dengan elemen
baik. konstituennya seperti: legitimacy (apakah
2. Kurangnya keramahan dari para pegawai pemerintah) dipilih dan mendapat
dalam pengurusan berbagai keperluan kepercayaan dari rakyat, accountability
administrasi menyebabkan masyarakat (akuntabilitas), securing of human rights,
merasa tidak dilayani dengan baik. Misalnya autonomy and devolution of power, dan
adanya petugas pemberi layanan yang assurance of civilian control.
bersikap kurang responsif terhadap 2. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal,
masyarakat yang meminta pengurusan Kartu yaitu secara efektif dan efisien dalam
Tanda Pengenal (KTP) dan Kartu Keluarga melakukan upaya mencapai tujuan nasional.
(KK). Orientasi kedua ini tergantung pada

109
sejauhmana pemerintah mempunyai Selain itu pemerintah pun dituntut
kompetensi, dan selanjutnya struktur serta akuntabel, berikut penjelasan akuntabilitas
mekanisme politik serta administrastif menurut Indiahono (2009:285) :
berfungsi secara efektif dan efisien. Akuntabilitas (accountability) adalah ukuran
yang menunjukan apakah birokrasi publik
Sedangkan menurut Kooiman (2010:87) atau pelayanan yang dilakukan oleh
mengungkapkan bahwa: “Governance pemerintah sudah sesuai dengan norma dan
merupakan serangkaian proses interaksi sosial nilai yang dianut oleh rakyat dan apakah
politik antara pemerintah dengan masyarakat pelayanan publik tersebut mampu
dalam berbagai bidang berkaitan dengan mengakomodir kebutuhan rakyat yang
kepentingan masyarakat intervensi pemerintah sesungguhnya. Akuntabilitas pemerintah
atas kepentingan tersebut”. dalam hal pelayanan menunjuk bahwa setiap
Selanjutnya Listyaningsih (2014:85) pelayanan publik yang dilakukan oleh
mengemukakan bahwa good governance pemerintah harus dapat
berorientasi pada: dipertanggungjawabkan secara baik kepada
a. Orientasi ideal negara yang diarahkan publik. Setiap pelayanan harus benar-benar
pada pencapaian tujuan nasional. beraras kepada pemenuhan kebutuhan dan
b. Pemerintah yang berfungsi secara ideal, kepentingan publik dan memuarakan semua
yaitu secara efektif dan efisien dalam demi kepuasan publik.
melakukan upaya mencapai tujuan
nasional. Pelayanan yang baik dan memuaskan akan
Orientasi pertama mengacu pada berdampak positif bagi masyarakat, hal ini
demokratisasi dalam kehidupan bernegara sejalan dengan teori Indiahono (2009:162) yang
dengan elemen-elemen konstitusinya seperti menyatakan bahwa:
legitimasi (apakah pemerintah dipilih dan a. Masyarakat menghargai dan bangga
mendapat kepercayaan dari rakyatnya) terhadap korps pegawai.
accountability scuring of civilan control. b. Masyarakat patuh terhadap aturan
Sedangkan orientasi kedua, tergantung pada pelayanan.
sejauh mana pemerintah mempunyai kompetensi c. Menggairahkan usaha dalam
dan sejauh mana struktur serta mekanisme politik masyarakat.
dan administrasi berfungsi secara efektif dan d. Menimbulkan peningkatan dan
efisien. pengembangan dalam masyarakat.
Kemudian Sedarmayanti (2013:282)
mengemukakan dari segi aspek pemerintahan, Sedarmayanti (2012:2) menyatakan
good governance dapat dilihat melalui tiga aspek: bahwa:
a. Hukum/kebijakan, ditujukan pada Agar good governance dapat menjadi
perlindungan kebebasan sosial, politik dan kenyataan dan berjalan dengan baik, maka
ekonomi. dibutuhkan komitmen dan keterlibatan
b. Kompetensi administrasi dan transparansi. semua pihak yaitu pemerintah dan
Kemampuan membuat perencanaan dan masyarakat. Good governance yang efektif
melakukan implementasi secara efisien, menuntut adanya alignment (koordinasi)
kemampuan melakukan penyederhanaan yang baik dan integritas, profesional serta
organisasi, penciptaan disiplin dan model etos kerja dan moral yang tinggi. Dengan
administratif, keterbukaan informasi. demikian penerapan konsep good
c. Desentralisasi. Desentralisasi regional dan governance dalam penyelenggaraan
dekonsentrasi di dalam departemen. kekuasaan pemerintah negara merupakan
tantangan sendiri.
Selanjutnya mengenai penjelasan
pelayanan publik Undang-Undang 25 Tahun Terdapat empat unsur atau prinsip utama
2009 tentang Pelayanan Publik menegaskan yang dapat memberi gambaran administrasi
bahwa: “Pelayanan publik adalah kegiatan atau publik yang berciri kepemerintahan yang baik
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan (Sedarmayanti, 2012:7) yaitu sebagai berikut:
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan 1) Akuntabilitas : Adanya kewajiban bagi
perundang-undangan bagi setiap warga negara aparatur pemerintah untuk bertindak selaku
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau penanggung jawab dan penanggung gugat
pelayanan administrasi yang disediakan oleh atas segala tindakan dan kebijakan yang
penyelenggara pelayanan publik”. ditetapkannya.

110
2) Transparansi : Kepemerintahan yang baik zaman, harus ditambah dengan
akan bersifat transparan terhadap rakyatnya, berkomitmen dan integritas tinggi yang
baik di tingkat pusat maupun daerah. dapat dipertanggungjawabkan dalam
3) Keterbukaan : Menghendaki terbukanya segala kreativitas dan inovasinya ketika
kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan bekerja. Jelas suatu integritas, komitmen
tanggapan dan kritik terhadap pemerintah dan tanggung jawab merupakan bahasa
yang dinilainya tidak transparan. lain sebagai bagian dari good governance
4) Aturan Hukum : Kepemerintahan yang baik yang merupakan tuntutan masyarakat
mempunyai karakteristik berupa jaminan madani (demokratis), desentralistis dan
kepastian hukum dan rasa keadilan modern serta multikultural Indonesia).
masyarakat terhadap setiap kebijakan publik
yang ditempuh. Selain itu, Sedarmayanti (2013:328)
menyatakan pula bahwa:
Berkaitan dengan hal tersebut, maka Upaya mewujudkan kepemerintahan yang
Sedarmayanti (2012:7-8) menyatakan bahwa baik merupakan sinergi dari pelaksanaan
prinsip good governance hendaknya dapat seluruh prinsip kepemerintahan yang baik
diterapkan di seluruh sektor, dengan yang merupakan azas umum
memperhatikan agenda kebijakan pemerintah penyelenggaraan negara, baik di
untuk beberapa tahun mendapat yang perlu pemerintah pusat maupun daerah. Dengan
disesuaikan dan diarahkan kepada: demikian, berhasil atau tidaknya
(a) Stabilitas moneter, khususnya kurs dollar pemerintah dalam mengupayakan
AS (USD) hingga mencapai tingkat wajar, terwujudnya kepemerintahan yang baik
dan stabilitas harga kebutuhan pokok pada ditentukan oleh seberapa besar prinsip/asas
tingkat yang terjangkau. kepemerintahan yang baik tersebut
(b) Penanganan dampak krisis moneter diimplementasikan. Apabila prinsip
khususnya pengembangan proyek padat kepemerintahan yang baik tersebut dapat
karya untuk mengatasi pengangguran, diimplementasikan secara
percukupan kebutuhan pangan bagi yang sempurna/maksimal, akan dicapai kualitas
kekurangan. pelayanan yang baik dan kesejahteraan
(c) Rekapitulasi perusahaan kecil, menengah masyarakat. Dalam rangka pencapaian
yang sebenarnya sehat dan produktif. untuk mewujudkan kepemerintahan yang
(d) Operasionalisasi langkah reformasi meliputi baik guna menghasilkan pelayanan yang
kebijaksanaan moneter, sistem perbankan, berkualitas, salah satu upayanya
kebijakan fiskal, dan anggaran serta diperlukan adanya penyempurnaan di
penyelesaian hutang swasta, dan dalam tatanan kelembagaan
restrukturasi sektor riel. penyelenggaraan pemerintahan daerah,
(e) Melanjutkan langkah menghadapi era dalam bentuk melakukan restrukturisasi,
globalisasi khususnya untuk meningkatkan terhadap kelembagaan penyelenggaraan
ketahanan dan daya saing ekonomi. pemerintahan.

Sedarmayanti (2013:98) menjelaskan Aparatur negara Indonesia harus


bahwa dengan mengimplementasikan prinsip- menyesuaikan diri dengan era mutakhir
prinsip good governance maka dapat kemudian memenangkan persaingan global,
meningkatkan kinerja organisasi, yaitu sebagai dengan terus menerus mengembangkan
berikut: kompetensi dan profesionalisme, komitmen dan
Sebagai bagian dari reformasi birokrasi integritas tinggi yang dapat
untuk membangun birokrasi pemerintah, dipertanggungjawabkan dalam segala karya
dalam rangka peningkatan kapasitas kreativitas dan inovasi. Wujudnya, bekerja yang
sumber daya manusia aparatur harus terus tidak pernah lekas puas dalam pengembangan
diupayakan penerapan kompetensi dengan tradisi budaya kerja keras. Suatu ibadah yang
profesionalisme dan budaya kerja secara menempatkan prinsip hari ini harus lebih baik
disiplin, sehingga mempunyai kemampuan dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari
teknis tinggi yang pada tingkat tertentu hari ini.
juga disertai manajerial yang hebat dalam
segala budaya kerja keras dan prestasi C. METODE PENELITIAN
tinggi. Secara lebih sempurna lagi sesuai Metode penelitian yang digunakan oleh
harapan masyarakat sekaligus tantangan penulis adalah metode penelitian kualitatif.

111
Lamanya penelitian yang penulis lakukan kurang Miles and Huberman (Sugiyono, 2012 : 334)
lebih selama 10 bulan, terhitung mulai dari bulan adalah data reduction, data display, dan
September 2016 sampai dengan Juli 2017. conclusion drawing / verification:
Subjek dalam penelitian ini adalah petugas
pemberi layanan di Kecamatan Parigi Kabupaten D. HASIL PENELITIAN DAN
Pangandaran yang ada kaitannya dengan PEMBAHASAN
pelaksanaan prinsip-prinsip good governance di Setelah penulis melakukan penelitian
Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten mengenai implementasi prinsip-prinsip good
Pangandaran dengan status sebagai Pegawai governance dalam meningkatkan kinerja
Negeri Sipil (PNS). Data dalam penelitian ini organisasi pelayanan publik pada Kantor
terdiri atas data primer dan data sekunder. Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, dapat
Fokus kajian dalam penelitian ini adalah diperoleh kesimpulan bahwa implementasi
implementasi prinsip-prinsip good governance di prinsip-prinsip good governance dalam
Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten meningkatkan kinerja organisasi pelayanan
Pangandaran. Aspek kajian dalam penelitian ini publik pada Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten
adalah 4 (empat) prinsip good governance Pangandaran sudah terlaksana dengan baik.
menurut Sedarmayanti (2013:289) yaitu sebagai Faktor pendukung untuk
berikut: mengimplementasikan prinsip-prinsip good
1. Akuntabilitas, dengan indikator: governance dalam meningkatkan kinerja
1) Bertanggung jawab terhadap kelalaian organisasi pelayanan publik pada Kantor
yang dilakukan dalam pelayanan. Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, yaitu
2) Menjalankan prosedur dan mekanisme sebagai berikut:
kinerja organisasi. 1. Adanya Peraturan Bupati Kabupaten
3) Petugas pemberi layanan lebih Pangandaran Nomor 25 Tahun 2014 tentang
mendahulukan kepentingan masyarakat. Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unsur
2. Transparansi, dengan indikator: Organisasi Kecamatan.
1) Memberikan keleluasaan kepada 2. Adanya SOP, Tupoksi dan tata tertib.
masyarakat dalam memberikan aspirasi 3. Adanya keterbukaan dari pegawai Kantor
megenai pelayanan yang ada di Kecamatan Parigi Kabupaten Panawangan
Kecamatan. untuk menerima aspirasi masyarakat dengan
2) Adanya kemudahan yang diberikan kepada leluasa dan jam kerja pegawai yang cukup
masyarakat untuk mengakses informasi lama untuk siap sedia menerima serta
pelayanan. menampung aspirasi masyarakat
3) Adanya prosedur pengaduan apabila 4. Pegawai memberitahukan kepada masyarakat
informasi tidak sampai pada publik. mengenai prosedur pengaduan apabila
3. Partisipasi, dengan indikator: informasi tidak sampai pada publik yaitu
1) Setiap kebijakan dalam pelayanan harus kesediaan pegawai untuk menerima
berdasarkan kesepakatan bersama pengaduan masyarakat apabila informasi
masyarakat, misalnya melalui tidak sampai pada publik.
musyawarah. 5. Kesediaan dan kesiapan pegawai untuk
2) Adanya kritik dan saran dari masyarakat bermusyawarah dengan masyarakat
demi mewujudkan kinerja pelayanan yang mengenai kebijakan dalam hal pelayanan.
lebih baik. 6. Sikap kesediaan pegawai untuk menerima
3) Pelibatan masyarakat untuk bersosialisasi.
kritik maupun saran dari masyrakat demi
4. Supremasi hukum, dengan indikator:
mewujudkan kinerja pelayanan yang lebih
1) Adanya aturan mengenai kepastian
baik.
pemberian layanan.
7. Ada beberapa program kegiatan yang
2) Adanya standar operasional prosedur bagi
diadakan oleh Kantor Kecamatan Parigi
pelaksana pelayanan.
Kabupaten Pangandaran agar masyarakat
3) Adanya reward and punishment bagi
dapat bersosialisasi dengan baik.
petugas pemberi layanan.
Faktor penghambat untuk
Dalam penulisan ini maka peneliti
mengimplementasikan prinsip-prinsip good
menggunakan alat pengumpul data untuk
governance dalam meningkatkan kinerja
memperoleh data-data di lapangan, seperti:
organisasi pelayanan publik pada Kantor
observasi dan wawancara. Analisis data dalam
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, yaitu
penelitian ini penulis mengunakan analisis
sebagai berikut:
kualitatif. Aktivitas dalam analisis data menurut

112
1. Sarana dan prasarana di Kantor Kecamatan 4. Memfasilitasi sarana dan prasarana yang
Parigi kurang memadai lengkap misalnya dengan menyediakan kotak
2. Kurangnya sumber daya manusia disertai saran di Kantor Kecamatan Parigi.
dengan minimnya kualitas sumber daya 5. Memanfaatkan sistem informasi secara
manusia. optimal dan membuat alamat email dan
3. Belum maksimalnya anggaran untuk website khusus tentang Kantor Kecamatan
kegiatan setiap Kepala Seksi sebagai Panawangan.
pelaksana teknis tugas camat, disebabkan 6. Meluangkan waktu untuk menerima
kode rekening untuk kecamatan hanya pengaduan masyarakat.
program rutin yang sama disetiap SKPD, 7. Meningkatkan keterlibatan stakeholder
sedangkan untuk menunjang tupoksi Kepala dalam perumusan kebijakan dan
seksi tidak tercantum dalam Permendagri mengapresiasikan kebijakan di lingkungan
No.13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan pemerintah.
Keuangan Daerah 8. Meningkatkan pembiayaan dalam
4. Adanya urusan keluarga yang penting dan mendorong pemerintahan untuk
mendesak sehingga tidak dapat melayani mengkoordinasikan kebijakan dalam hal
masyarakat dengan cepat. pelayanan, melakukan koordinasi dengan
5. Kantor Kecamatan Parigi belum mempunyai SKPD kabupaten dan stakeholders.
alamat email dan webiste sehingga 9. Mengadakan, melakukan dan meningkatkan
masyarakat tidak dapat mengakses informasi pengawasan.
secara online. 10. Adanya sistem reward dan punisment yang
6. Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati konsekuen, konsisten, dan sesuai.
merupakan dasar pegawai untuk menjalankan
kebijakan dalam hal pelayanan, bukan E. KESIMPULAN DAN SARAN
berdasarkan kesepatakan masyarakat atau Berdasarkan pembahasan hasil penelitian,
musyawarah didapatkan beberapa simpulan, diantaranya
7. Kurangnya partisipasi masyarakat Parigi sebagai berikut:
untuk memberikan kritik dan saran demi 1. Pegawai Kantor Kecamatan Parigi
mewujudkan kinerja pelayanan yang lebih Kabupaten Pangandaran sudah
baik dikarenakan masyarakat merasa enggan mengimplementasikan prinsip-prinsip good
dan segan untuk mengadu apabila ada governance yang meliputi akuntabilitas,
keterlambatan informasi. transparansi, partisipasi dan supremasi
Upaya-upaya yang dilakukan untuk hukum dalam meningkatkan kinerja
mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi organisasi pelayanan publik pada Kantor
dalam penerapan prinsip-prinsip good Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.
governance dalam meningkatkan kinerja 2. Berdasarkan hasil penelitian dan
organisasi pelayanan publik pada Kantor pembahasan terdapat faktor pendukung dan
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, yaitu faktor penghambat untuk
sebagai berikut: mengimplementasikan prinsip-prinsip good
1. Menambah jumlah pegawai yang ada di governance dalam meningkatkan kinerja
Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten organisasi pelayanan publik pada Kantor
Pangandaran dan meningkatkan kualitas Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran,
SDM pegawai dengan mengikuti pendidikan, yaitu:
pelatihan serta memperbaiki kualitas diri a. Faktor pendukung meliputi: adanya
melalui keagamaan atau kerohanian. Perda, Perbup, SOP, Tupoksi, dan tata
2. Memaksimalkan anggaran untuk setiap tertib merupakan faktor pendukung untuk
Kepala Seksi dan meningkatkan dukungan mengimplementasikan prinsip-prinsip
administrasi seperti sarana dan prasarana. good governance dalam meningkatkan
3. Menyadarkan diri akan tugas utama sebagai kinerja organisasi pelayanan publik pada
Abdi Masyarakat, selalu berusaha untuk Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten
mendahulukan kepentingan masyarakat dan Pangandaran. Selain itu, dengan adanya
mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada keterbukaan dan kesediaan pegawai
masyarakat yang dilayani di kantor Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten
kecamatan apabila ada kepentingan keluarga Pangandaran menunjukkan bahwa
yang sangat mendesak dan tidak dapat pegawai sudah mengimplementasikan
ditinggalkan. prinsip-prinsip good governance.

113
b. Faktor penghambat meliputi: Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten
keterbatasan sarana dan prasarana, Pangandaran dapat meningkatkan kualitas
anggaran, rendahnya sumber daya sumber daya manusianya serta
manusia, dan kurangnya partisipasi memanfaatkan sistem informasi dengan
masyarakat. lebih optimal lagi.
3. Berdasarkan hasil penelitian dan 3. Saran untuk upaya-upaya yang dilakukan
pembahasan terdapat upaya-upaya yang untuk mengatasi hambatan-hambatan yang
pegawai lakukan untuk melaksanakan dihadapi dalam penerapan prinsip-prinsip
budaya kerja di Kantor Kecamatan good governance dalam meningkatkan
Panawangan Kabupaten Ciamis, yaitu: kinerja organisasi pelayanan publik pada
menambah jumlah pegawai meningkatkan Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten
kualitas SDM, memaksimalkan anggaran Pangandaran, sebaiknya sarana dan
khususnya untuk Kepala Seksi, prasarana serta anggaran yang ada pada
memfasilitasi sarana dan prasarana yang Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten
lengkap, serta memanfaatkan sistem Pangandaran lebih dioptimalkan lagi agar
informasi yang optimal. dapat menunjang pegawai dalam bekerja.

Dari simpulan di atas dapat dirumuskan DAFTAR PUSTAKA


beberapa saran, diantaranya sebagai berikut: Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen
1. Saran untuk pelaksanaan implementasi Sumber Daya Manusia. Cetakan
prinsip-prinsip good governance dalam Kesembilan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
meningkatkan kinerja organisasi pelayanan Indiahono. 2009. Kebijakan Publik Berbasis
publik pada Kantor Kecamatan Parigi Dynamic Policy Analysis. Yogyakarta:
Kabupaten Pangandaran, sebaiknya pegawai Graha Ilmu.
Kantor Kecamatan Parigi Kabupaten Kooiman, Jan. 2010. Modern Governance: New
Pangandaran lebih responsif terhadap Government Society Interactions. London:
masyarakat dan lebih transparansi kepada Sage Publications.
masyarakat khususnya mengenai pelayanan Listyaningsih. 2014. Administrasi Pembangunan.
yang ada di Kantor Kecamatan Parigi Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kabupaten Pangandaran. Sedarmayanti. 2013. Reformasi Administrasi
2. Saran untuk faktor pendukung dan faktor Publik, Reformasi Birokrasi, dan
penghambat untuk mengimplementasikan Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan
prinsip-prinsip good governance dalam Pelayanan Prima dan Kepemerintahan
meningkatkan kinerja organisasi pelayanan yang Baik). Bandung : PT. Refika Aditama
publik pada Kantor Kecamatan Parigi Bandung.
Kabupaten Pangandaran, sebaiknya pegawai Undang-Undang 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.

114

Anda mungkin juga menyukai