Anda di halaman 1dari 2

Seni Makrame, Kerajinan Tangan yang Menjadi Salah Satu Bagian

Konstelasi Ekonomi Kreatif Indonesia

Ekonomi kreatif atau dapat disebut dengan ekraf merupakan proses kegiatan ekonomi
yang terdiri dari kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa yang membutuhkan
gagasan dan ide-ide kreatif, serta kemampuan intelektual dalam mengelolanya. Pada kegiatan
ekonomi ini lebih mengutamakan nilai kreativitas. Dan ini merupakan aliran ekonomi baru
pada awal abad ke-21 yang bertujuan untuk menciptakan perputaran uang, menciptakan
lowongan pekerjaan, dan menambah kesejahteraan masyarakat. Ekonomi kreatif menjadi
salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia dengan menonjolkan
nilai kreativitas masyarakat. Ditambah zaman dan teknologi sudah semakin dewasa dan
semakin memudahkan aktivitas dan pekerjaan manusia. Namun di balik kemudahan yang
ditawarkan, mau tidak mau masyarakat juga harus dituntut untuk dinamis menyesuaikan diri
dengan memanfaatkan teknologi yang ada dengan baik dan bijak.

Terlebih sejak adanya pandemi Covid-19 awal kemunculannya selain mengakibatkan


permasalahan kesehatan juga memberikan dampak buruk bagi berbagai sektor kehidupan,
salah satunya sektor perekonomian. Hal tersebut semakin menambah beban tuntutan bagi
masyarakat untuk menciptakan inovasi dan kreativitas baru agar dapat bertahan dan
menyesuaikan dengan “kehidupan baru”. Berbicara mengenai ekonomi kreatif, istilah ini
dimulai sejak masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
pada tahun 2006 dan masih berlanjut hingga berkembang sampai saat ini. Ekonomi kreatif
terdiri dari berbagai bidang atau sektor seperti, periklanan, kerajinan, industri musik, seni,
mode, arsitektur, permainan interaktif, penyiaran radio dan TV, dan masih banyak lainnya.

Bidang yang sangat menarik perhatian adalah kerajinan, salah satunya adalah
kerajinan makrame. Sekilas mengenai makrame merupakan sebuah kerajinan tangan yang
berasal dari Arab dan kembali menjadi tren, hingga berkembang di Indonesia sekitar tahun
2015 dan menjadi populer di dalam negeri maupun luar negeri sekitar tahun 2018. Makrame
merupakan kreasi kriya tekstil atau seni dekorasi yang awalnya dipergunakan untuk ornamen
dinding. Namun, seiring berjalannya waktu makrame juga digunakan untuk dekorasi
pernikahan atau backdrop. Nilai penjualan makrame ini cukup tinggi karena selain diminati
masyarakat Indonesia, juga diminati orang-orang luar negeri dari berbagai kalangan. Semakin
tinggi angka pesanan terutama dari luar negeri, maka akan memberikan peningkatan
perputaran ekonomi di Indonesia, sumber daya manusia semakin dibutuhkan oleh pengusaha
makrame dan juga menambah devisa negara dengan adanya pajak bea cukai dari kegiatan
ekspor barang.

Yang membuat seni makrame cukup istimewa adalah, tidak semua orang bisa
membuat seni kriya tekstil yang apik dari simpul-simpulnya dan ini semakin membuka lebar
pangsa para pengrajin makrame untuk dapat memasarkan produk mereka ke berbagai penjuru
dunia. Ditambah dengan didukungnya kecanggihan teknologi saat ini, dengan adanya
berbagai macam media sosial dan marketplace semakin memudahkan untuk menjajakan
produk mereka pada konsumen. Dan diperkirakan pertumbuhan ekraf pada sektor industri
kerajinan masih dapat tumbuh dan berkembang lebih lagi untuk perekonomian Indonesia,
asalkan didukung dengan kebijakan pemda untuk menggali potensi daerah masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai