Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)

PROSEDUR PENGGUNAAN DANA


BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
PADA MI FAHMIL QUR`AN

Disusun untuk memenuhi


Tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Dan salah satu syarat kelulusan penyelesaian pada
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh
TIKA
11022000128

JURUSAN : AKUNTANSI
KONSENTRASI : PERPAJAKAN
PROGRAM : SARJANA (S1)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BINA BANGSA
SERANG
2024
PENGESAHAN PIMPINAN DAN LP2M

TIKA
11022000128

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI


KONSENTRASI : PERPAJAKAN
PROGRAM : SARJANA (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK
PROSEDUR PENGGUNAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
PADA MI FAHMIL QUR`AN

Serang, 17 Februari 2024


KETUA LPPM KAB BAGIAN KKP

Jaka Wijaya Kusuma, S.Pd., M.Pd Yayan Mulyanto, S.Pd.


NIDN: 0410018801 NIK: 10030009

REKTOR
UNIVERSITAS BINA BANGSA

Drs. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S.Kom., MM


NIDN: 0425046901

ii
PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PIMPINAN ORGANISASI

TIKA
11022000128

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI


KONSENTRASI : PERPAJAKAN
PROGRAM : SARJANA (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK
PROSEDUR PENGGUNAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
PADA MI FAHMIL QUR`AN

Serang, 17 Februari 2024

KETUA LPPM PEMBIMBING

Jaka Wijaya Kusuma, S.Pd., M.Pd Nur Najmi Lila,S.Pd.I


NIDN: 0410018801 NIP:

Mengetahui Mengetahui
REKTOR KEPALA MADRASAH
UNIVERSITAS BINA BANGSA

Drs. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S.Kom., MM HJ,Durotun Nafisah,S.Pd.I


NIDN: 0425046901

iii
PENGESAHAN PEMBIMBING MATERI, KAPRODI, DEKAN DAN REKTOR

TIKA
11022000128

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI


KONSENTRASI : PERPAJAKAN
PROGRAM : SARJANA (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK
PROSEDUR PENGGUNAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
PADA MI FAHMIL QUR`AN

Serang, 17 Februari 2024

KAPRODI PEMBIMBING MATERI

Mohamad Husni, SE., M.Ak Ulfi Jepri


NIDN: 0412067605 NIK: 0415037308

REKTOR DEKAN FAKULTAS


UNIVERSITAS BINA BANGSA

Drs. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S.Kom., MM Dr. Tata Rustandi, SE., MM
NIDN: 0425046901 NIDN: 0405056503

iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia nya sehingga penulis dapat
Menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang berjudul “PROSEDUR
PENGGUNAAN DANA OPERASIONAL (BOS) PADA MI FAHMIL
QUR`AN”.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Kuliah Kerja Prakter (KKP)
Masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat
Mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dalam penyusunan hasil
laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini tidak lepas Dari bantuan, dorongan,
bimbingan serta petunjuk dari semua pihak, untuk itu pada Kesempatan ini
penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S.Kom., MM. Selaku Rektor
Universitas Bina Bangsa
2. Bapak Dr. H. Bambang Dwi Suseno, SE., MM. Selaku Wakil Rektor I
Bidang Akademik Universitas Bina Bangsa
3. Bapak Drs. Gatot Hartoko, M.Si. Selaku Wakil Rektor II Bidang
Keuangan Dan Sarana Prasarana Universitas Bina Bangsa
4. Bapak Dr. Budi Ilham Maliki, S.Pd., MM. Selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan Dan Alumni Universitas Bina Bangsa
5. Bapak Jaka Wijaya Kusuma, S.pd., M.Pd. Selaku Kepala Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LP2M) Universitas Bina
Bangsa.
6. Bapak Yayan Mulyanto, S.Pd. Selaku Kabag KKP – LP2M Universitas
Bina Bangsa
7. . Selaku Pembimbing Materi, yang Banyak membantu penulis serta
mengarahkan jalannya Kuliah Kerja Praktek (KKP) sehingga penulis dapat
menyusun laporan ini
8. Bapak Dr. Tata Rustandi, SE., MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Bina Bangsa

v
9. Bapak Mohamad Husni. SE., M.Ak. Selaku Kaprodi Akuntansi
Universitas Bina Bangsa
10. Ibu Hj Durotun Nafisah,S.Pd.I Selaku Kepala Sekolah Mi Fahmil Qur`an
11. Ibu Nur Najmi Lila,S.Pd.I. Selaku pembimbing teknis Kuliah Kerja
Praktek (KKP) di Mi Fahmil Qur`an
12. Bapak Usup dan Ibu Karti, selaku kedua orang tua yang tiada henti
memberikan semangat, doa dan motivasi
13. Kepada Seluruh Guru Mi Fahmil Qur`an yang telah membantu dan
mendukung penulis menyelesaikan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

vi
DAFTAR ISI

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
DAFTAR TABEL

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan merupakan hak dasar bagi seluruh warga negara yang harus
dipenuhi. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang diperlukan untuk membangun secara
berkelanjutan. Dengan adanya pendidikan setiap orang dapat memperbaiki
kehidupnya, mensejahterakan keluarganya, serta memperbaiki kondisi sosial.
Pada era globalisasi saat ini pendidikan dijadikan sebagai salah satu
sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa dan
negara. Anggapan bahwa bangsa yang maju dan berkembang ialah bangsa yang
peduli atas terlaksanakannya suatu proses pendidikan sepertinya masih tidak
dapat dihilangkan. Selain itu bangsa yang maju dan berkembang dapat
tergambarkan dari pencapaian pendidikan oleh warga negaramya. Pencapaian
suatu proses pendidikan dapat tercerminkan melalui keselarasan antara tujuan
dan terlaksananya pendidikan. Di Indonesia sendiri, tujuan pendidikan tertuang
dalam pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2003 yang berisi, tujuan dari pendidikan
nasional adalah usaha awal dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan
potensi diri agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan dipandang sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan
sumber daya manusia suatu bangsa. Bangsa yang maju ialah bangsa yang peduli
akan pendidikan dan dapat dilihat dari pencapaian pendidikan warga negaranya.
Pencapaian pendidikan dapat dilihat dari kesesuaian antara tujuan dan
keterlaksaan pendidikan. Adapun fungsi pendidikan adalah untuk mengasah
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermatabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu hal yang tidak dapat dilupakan dalam mencapai tujuan
pendidikan suatu bangsa ialah peran negara dalam memfasilitasi sarana
pendidikan. Menurut Dwi Siswoyo, dkk (2013: 52) lingkungan dan sarana

1
2

pendidikan adalah sumber yang dapat menentukan kualitas serta


berlangsungnya usaha pendidikan. Lingkungan tersebut dapat bersifat
lingkungan sosial maupun budaya yang semuanya mempunyai pengaruh
langsung ataupun tidak langsung terhadap usaha pendidikan. Belum
memadainya tempat pendidikan (gedung sekolah, sarana olahraga dan
rekreasi), alat pendidikan, perlengkapan, materi pendidikan, kurangnya
kerjasama antara berbagai lembaga dalam masyarakat, rendahnya
pendidikan masyarakat serta tingginya biaya pendidikan yang dapat
menghambat berlangsungnya pendidikan dengan baik.
Dalam sejarah dunia, pendidikan adalah komponen yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, peranan pendidikan sangat berdampak
besar dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu sumber daya manusia
dalam suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan kehidupan manusia tidak
akan teratur, kedudukan pendidikan dianggap sangat penting dikarenkan
kehidupan yang semakin maju dan canggih.
Pendidikan selalu mengalami perubahan, perkembangan, dan
perbaikan di bidang komponen yang terlibat di dalamnya baik itu
pelaksaan pendidikan di lapangan (kompetensi guru, dan kualitas tenaga
didik), mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana
pendidikan dan mutu manajemen pendidikan termasuk perubahan dalam
metode dan strategi pembelajaran yang inovatif. Upaya perbaikan dan
perubahan tersebut bertujuan untuk membawa kualitas pendidikan
Indonesia menjadi lebih baik.
Masalah pemerataan pendidikan dapat ditangani oleh pemerintah
di Indonesia. Melalui kebijakan yang di ambil oleh pemerintah untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang
mampu bersaing dengan negara lain. Anggaran yang cukup besar berasal
dari APBN dan APBD dialokasikan melalui program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS). Bantuan penyediaan dana BOS ini digunakan untuk
pembiayaan sekolah baik operasional ataupun non operasional.
3

Salah satu bentuk perdanaan oleh Pemerintah untuk sekolah ialah


Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak Juli
tahun 2005, berperan besar dalam mempercepat pencapaian program
Wajib Belajar (Wajar) 9 Tahun. Sejak tahun 2009 pemerintah telah
melakukan perubahan tujuan, pendekatan dan orientasi dari program BOS.
Program BOS bukan hanya berperan untuk mempertahankan Angka
Partisipasi Kasar (APK), namun harus juga berkontribusi besar untuk
Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar. Dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 menjelaskan macam- macam dana
pendidikan, serta peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku
kepentingan.

1.2. Identifikasi Masalah


1. Bagaimana sistem dan prosedur pengelolaan keuangan sekolah
pada MI Fahmil Qur`an?
2. Bagaimana penyusunan anggaran keuangan sekolah yang
berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 pada Mi Fahmil
Qur`an?

1.3. Maksud dan tujuan


Maksud dilaksanakannya Kuliah Kerja Praktek yang diwujudkan
dalam kerja disuatu Lembaga Pendidikan. Selain sebagai salah satu syarat
tugas akhir Kuliah Kerja juga sebagai kegiatan mahasiswa untuk mencari
pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,
yang tercermin dalam Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila
yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan keterampilan
agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri
serta bertanggung jawab atas Pembangunan Bangsa dan Negara dalam
pencapaian perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur.
Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh
4

tumbuhnya persaingan dibidang teknologi yang memaksa kita untuk ikut


terjun kedalam dunia IT.

1.3.1. Tujuan Umum


Tujuan umum kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) adalah
agar penulis dapat memahami dan menjelaskan proses
pelaksanaan suatu kegiatan Suatu Lembaga daerah, sehingga
memiliki wawasan dan pengatahuan yang luas dan dapat
mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan pada dunia kerja.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
adalah agar penulis dapat mengetahui bagaimana Prosedur
penggunaan dana operasional sekolah pada Mi Fahmil Qur`an,

1.4. Kegunaan dan


Manfaat Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Berikut ini adalah kegunaan dan manfaat kuliah kerja praktek,
1. Bagi Mahasiswa
a. Melatih disiplin dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan pekerjaan.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan mendapatkan wawasan
dalam dunia kerja yang sebenarnya.
c. Menciptakan pola pikir dan perilaku positif yang dapat
diterapkan di dunia kerja.
d. Sebagai sarana pengembangan potensi dan kreatifitas yang
dimiliki mahasiswa.
e. Mahasiswa bisa memperoleh keterampilan dan pengalaman
dalam dunia kerja.
f. Menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri pada diri
mahasiswa.
g. Melatih diri untuk bekerja secara profesional.
5

h. Sebagai sarana untuk mempromosikan diri di tempat


Kuliah Kerja Praktek (KKP) dilaksanakan.
i. Mahasiswa dapat mengenal gambaran lingkungan kerja
pada suatu Lembaga Pendidikan.
j. Mahasiswa dapat berpikir kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan suatu program.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Bisa menjalin hubungan kerjasama antara Lembaga
Pendidikan UNIVERSITAS BINA BANGSA dengan
Organisasi atau instansi tempat mahasiswa melaksanakan
Kuliah Kerja Praktek (KKP).
b. Sebagai acuan bagi mahasiswa UNIVERSITAS BINA
BANGSA untuk lebih mendalami lagi materi yang
berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi penulis
selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktek
(KKP).
3. Bagi Sekolah
a. Penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur pengelolaan
keuangan sekolah sehingga mutu sekolah dapat
ditingkatkan sesuai dengan situasi keuangan sekolah.
b. Memberikan pengetahuan dan informasi bagaimana tata
cara seharusnya pengelolaan dana Bantuan Operasional
Sekolah yang baik dan benar.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum


2.1.1 Pengertian Bantuan Operasional Sekolah
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan suatu
program pemerintah yang digunakan untuk membantu penyediaan
pendanaan biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan
dasar dan menengah sebagai pelaksana program wajib belajar, dan
dapat dimungkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Petunjuk teknis
(juknis) mengenai pengelolaan DANA BOS reguler diatur dalam
Permendikbudristek Nomor 2 tahun 2022.
Pemendikbud RI (2014:2) menjelaskan bahwa “Bantuan
Operasional Sekolah adalah program pemerintah yang pada
dasarnya adalah pemyediaan pendanaan biaya operasi non
personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program
wajib belajar”.
Menurut Peraturan Mendiknas Nomor 69 Tahun 2009,
“BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah
untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalis bagi
satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar”.
Program dana BOS bertujuan untuk mentiadakan pungutan bagi
seluruh siswa agar meringankan beban masyarakat terhadap
pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 12 tahun yang
bermutu. Kemudian Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 “BOS
adalah program pemerintah pusat untuk penyediaan pendanaan
biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasardan
menengah”.

6
7

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan


bahwa bantuan operasional sekolah merupakan bantuan yang
diberikan oleh pemerintah kepada suatu lembaga pendidikan atau
sekolah untuk membantu kelancaran pelaksana kegiatan belajar,
mengajar dan tersusun dalam rencana kerja beserta aturan-aturan
pelaksanaannya. Dengan adanya dana BOS diharapkan dapat
menmajukan pendidikan yang ada di Indonesia dan menghasilkan
generasi bangsa yang berkualitas.
2.1.2 Tujuan Dan Sasaran Dana BOS
Program Bantuan Operasional sekolah (BOS) bertujuan
untuk membantu biaya operasional sekolah nonpersonalia,
meningkatkan angka partisipasi kasar, mengurangi angka putus
sekolah, dan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa
yang tidak mampu serta meringankan untuk siswa yang lain, agar
mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu
sampai tamat dalam rangka menyelesaikan wajin belajar sembilan
tahun. Yang menjadi sasaran BOS adalah semua sekolah tingkat
SD dan SMP baik negeri ataupun swasta yang berada di seluruh
Indonesia, serta menetapkan alokasi dana BOS tiap sekolah perlu
dipertimbangkan bahwa dalam suatu anggaran terdapat dua periode
tahun pelajaran yang berbeda. Prioritas utama penggunaan dana
BOS adalah untuk kegiatan operasional sekolah selain itu
maksimum Openggunaan.

2.2 Tinjauan Khusus


2.2.1 Mekanisme Alokasi BOS
Pengalokasian dana BOS dilakukan sebagai berikut:
a. Tim Manajemen BOS Pusat mengumpulkan data jumlah
siswa tiap sekolah melalui Tim Manajemen BOS provinsi,
kemudian menetapkan alokasi dana BOS tiap provinsi.
8

b. Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah, Tim Manajemen


BOS Pusat membuat alokasi dana BOS tiap provinsi yang
dituang dalam DIPA Provinsi.
c. Tim Manajemen BOS Provinsi dan kabupaten/kota diminta
untuk melakukan verifikasi ulang semua data jumlah siswa
tiap sekolah sebagai dasar penetepan alokasi di tiap
sekolah.
d. Tim Manajemen BOS kabupaten/kota menetapkan sekolah
yang berhak menerima BOS melalui Surat Keputusan (SK)
yang ditandatangani oleh kepala Dinas Pendidikan
kabupaten/kota, kepala Kandepag kabupaten/kota, dan
dewan Pendidikan dengan dilampiran daftar nama sekolah
dan besar dana bantuan yang akan diterima Sekolah yang
bersedi menerima BOS harus menandatangani Surat
Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB).
e. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota mengirimkan SK
alokasi dana BOS dengan melampirkan daftar sekolah ke
Tim PKPS-BBM provinsi, tembuskan ke Pos/Bank dan
sekolah penerima BOS.
f. Dalam menetapkan alokasi dana BOS tiap sekolah perlu
dipertimbangkan
Dalam menetapkan alokasi dana BOS tiap sekolah perlu
dipertimbangkan bahwa dalam satu anggaran terdapat dua periode
tahun pelajaran yang berbeda, sehingga perlu acuan sebagai
berikut:
a. Alokasi BOS untuk periode Januari-Juni 2021 didasarkan
pada jumlah siswa tahun pelajaran 2020/2021.
b. Alokasi BOS periode Juli-Desember didasarkan pada data
jumlah siswa tahun 2021/2022. Oleh karena itu, setiap
sekolah diminta agar mengirim data jumlah siswa ke Tim
9

Manajemen BOS Kab/Kota, segera setelah masa


pendaftaran siswa baru tahun 2021 selesai.
2.2.2 Komponen Pembiyaan Dana BOS Pada Sekolah
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia
Noor 8 Tahun 2017 komponen pembiayaan dana BOS pada
Sekolah terdiri dari:
a. Pengembangan perpustakaan.
b. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru.
c. Kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler.
d. Kegiataan evaluasi pembelajaran.
e. Pengelolaan sekolah.
f. Pengembangan potensi guru dan tenaga
kependidikan, serta pengembangan manajemen sekolah.
g. Langganan daya dan jasa.
h. Pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah.
i. Pembayaran guru honor.
j. Pembelian alat multi media pembelajaran.
2.2.3 Satuan Biaya BOS
BOS yang diterima oleh SD dihitung berdasarkan jumlah
peserta didik pada sekolah yang bersangkutan. Menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Indonesia Nomor 8 tahun 2017 satuan biaya
BOS unutk:
a. SD/MI : Rp. 800.000,-/peserta didik/tahun
2.2.4 Waktu Penyaluran BOS
Penyaluran BOS dilakukan setiap tiga bulan (triwulan),
yaitu Januari-Maret, April- Juni, Juli-September, dan Oktober-
Desembr. Bagi wilayah yang secara geografis sangat sulit
dijangkau sehingga proses pengambilan BOS mengalami
hambatan atau memerlukan biaya pengambilan yang mahal, maka
atas usulan pemerintah daerah dan persetujuan Kementerian
Pendidikan dan Kebuyaaan untuk penyalurn BOS dilakukan
10

setiap 6 (enam) bulan (semester), yaitu Januari-Juni dan Juli-


Desember.
2.2.5 Prinsip Pengelolaan Anggaran Dana BOS
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparan dan
akuntabilitas publik. Prinsip tersebut selaras dengan reformasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Implementasi Rencana
Strategis Direktorat Jendral Pendidikan Menengah (Renstra
Ditjen Dikmen) memperhatikan reformasi birokrasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Reformasi birokrasi tersebut
dilaksanakan dengan mengacu pada rencana strategis 2010-2014
dan misi 5K Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan yaitu
ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, keseteraaan, dan
kepastian, sebagai landasan perencanaan pelaksanaan program
reformasi birokrasi. Selain itu, pelaksanaan reformasi birokrasi
Direktorat Jendral Pendidikan Menengah juga dilandasi oleh
prinsip efesiensi, afektivitas, akuntabilitas, dan transparasi.
Mendalami prinsip keadilan dan efisiensi dalam penggelolaan
keuangan.
Dalam program BOS, dana yang diterima oleh sekolah
secara utuh dan dikelola secara mandiri oleh sekolah dengan
melibatkan dewan guru dan komite sekolah. Dengan demikian,
program BOS sangat mendukung implementasi penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah, yang secara umum betujuan untuk
memberdayakan sekolah melalui pemberian wewenang
(otonomi), pemberian fleksibilitas yang besar untuk mengelola
sumber daya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah
dan masyrakat untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
11

2.2.6 Pengembalian dan Pembatalan Dana BOS


1. Pengembalian Dana BOS
a. Tim PKPS-BBM provisi menyerahkan data rekening
sekolah penerima BOS dan besar dana yang harus
disalurkan kepada Kantor Pos atau Bank Pemerintah.
b. Selanjutnya Kantor Pos/Bank Pemerintah yang
ditunjuk menstransfer dana sekaligus jesetiap
sekolah.
c. Pengambilan dana BOS dilakukan oleh Kepala
Sekolah dengan diketahui ketua Komite Sekolah dan
dapat dilakukan sewaktu- waktu sesuai dengan
kebutuhan.
d. Dana BOS harus diterima secara utuh sesuai dengan
SK alokasi yang dibuat oleh Tim PKPS-BBM
Kabupaten/Kota.
2. Pembatalan Dana BOS
Dalam hal sekolah penerima BOS mengalami
perubahan sehingga tidak lagi memenuhi persyaratan
sebagai penerima BOS atau tutup, bubar maka bantuan
dibatalkan dan dana BOS harus disetorkan kembali ke kas
Negara. Tim PKPS-BBM kabupaten/kota bertanggungjawab
dan berwewenang untuk membatalkan sekolah penerima
BOS. Selain mengenai hal diatas, dari segi penggunaan
Dana BOS tidak boleh dipergunakan untuk hal-hal berikut:
a. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud
dibungakan.
b. Dipinjakan kepada pihak lain.
c. Membiaya kegiatan-kegiatan yang tidak menjaddi
prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar,
misalnya studi banding, studi tour (kayawisata atau
sejenisnya).
12

d. Membiaya kegiatan yang diselenggarakan oleh


UPTD kecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat atau
pihak lainnya, walaupun pihak tidak ikut serta dalam
kegiataan tersebut.
e. Membayar bonus atau transportas rutin untuk guru.
f. Membeli pakaian atau seragam bagi guru atau siswa
untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris
sekolah).
g. Digunakan untuk rehabilitasi yang sedang atau berat.
Membangun gedung atau ruangan baru.
h. Membeli bahan peralatan yang tidak mendukung
belajar. Menanam saham.Membiayai kegiatan yang
telah dibayar dari sumber dana pemerintah pusat atau
pemerintah daerah secara penuh atau wajar misalnya
guru kontrak atau guru bantu. Kegiatan penunjang
yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah
misalnya iuran dalam rangka hari besar nasional dan
upacara keagamaan.
i. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti
pelatihan/ sosialisasi/ pendampingan terkait program
BOS/ perpajakan program BOS yang
diselenggarakan lembaga di luar dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota dan kementerian pendidikan
nasional.
2.2.7 Peraturan Pemerintah Tentang Dana Bantuan Operasional
Sekolah
Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyebutkan
bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat
(2) Undang-Undnag Sisdiknas menyebutkan bahwa pemerintah
13

dan pemerintah daerah menjamin tersekenggarakannya wajib


belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut
biaya, sedangkan dalam ayat (3) menyebutkan bahwa wajib
belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan
oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat. Konsekuensi dari amanat undnag-undang tersebut
adalah pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan
layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat
pendidikan dasar (SD) dan (SMP) serta sekolah lain yang
sederajat. Pemerintah pusat menggalakan Program Bantuan
Operasional pendidikan dasar dan menengah sejalan dengan
amanat dari undang-undang untuk terselenggaranya program
wajib belajar sembilan tahun dan dua belas tahun.
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai
sejak bulan Juni 2005, telah berperan secara signifikan dalam
percepatan pencapaian wajib belajar 9 (sembilan) tahun. Oleh
karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan
perubahan tujuan, pendekatan dan orientasi program BOS diatur
dengan beberapa perarturan, yaitu:
1. Peraturan Presiden yang mengatur Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2. Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme
penyaluran Dana BOS dari pusat ke provinsi dan
pelaporannya.
3. Peraturan Menteri Dalam Negari yang mengatur mekanisme
pengelolaan dana BOS di daerah dan mekanisme penyaluran
dari kas daerah ke kas sekolah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang
petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban
keuangan dana BOS.
14

Hal-hal yang diatur dalam peraturan Menteri Keuangan dan


peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Program Dana BOS tidak
dibahas kembali dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan ini.
Landasan hukum kebijikan penyaluran dan pengelolaan
dana Bantuan Operasinoal Sekolah (BOS) antara lain:
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8
Tahun 2016 tentang Buku yang digunakan oleh Satuan
Pendidikan.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.62 tahun 2011 tentang
pedoman pengelolaan dana BOS.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah.
5. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidik Nasional.
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 119 Tahun 2005 tentang
Standar Pendidikan Nasional
8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan.
9. Peratueran Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemeirntah diubah menjadi
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun
15

2008 tentang Buku.


12. Peraturan Menteri Keuangan 201/PMK.07/2011 tentang
pedoman umum dan alokasi BOS tahun anggaran 2012.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuayaan No.51/2011
tentang petunjuk teknis penggunaan dana BOS dan
pelaporan keuangan BOS tahun anggaran 2012.
2.2.1
BAB III

METODE PENULISAN

3.1. Tempat dan Waktu


Kuliah Kerja Praktek
3.1.1. Tempat KKP
Penulis mengambil tempat Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Lembaga:
Nama Lembaga : Mi Fahmil Qur`an
Alamat : Jl. Kubang Apu Terondol
Desa : Terondol
Kecamatan : Serang Kota
Kabupaten : Serang
Provinsi : Banten

3.1.2. Waktu KKP


Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) berlangsung selama 1
bulan Dimulai pada tanggal 29 Januari 2024 sampai dengan 26
Februari 2024. Dilaksanakan pada hari Senin sampai hari Jumat, mulai
pukul 08.00 WIB sampai Dengan pukul 12.00 WIB.

3.2. Metode Pelaporan


Metode yang digunakan dalam KKP adalah metode analisis data
deskriptif, Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk Mendeskripsikan fenomena-fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa Bentuk, karakteristi, perubahan, hubungan,
kesamaan, dan perbedaan antara Fenomena yang satu dengan yang
lainnya.
3.3. Jenis data dan
Sumber Data

16
17

Jenis data yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah jenis
data Kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan
berdasarkan Paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif.
Sumber data adalah informasi yang memiliki bagi penggunanya.
Terbagi Menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Satu dari dua jenis data
yang digunakan Dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang berasal dari Sumber secara langsung memberikan data
kepada pengumpulan data.

3.4. Teknik Pengumpulan


Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara pengambilan data atau
Informasi dalam suatu penelitian. Adapun teknik dalam pengumpulan data
dalam Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dilakukan melalui beberapa cara,
yaitu sebagai Berikut:
1. Wawancara (Interview), Penulis melakukan wawancara kepada staf
dan guru di sekolah guna mendapatkan kejelasan dari masalah-
Masalah yang terjadi dimana sebelumnya kurang jelas.
2. Pengamatan (observation), penulis melakukan pengamatan secara
langsung Ke tempat objek pengamatan untuk melakukan
pencatatan terhadap hal-hal Yang diperlukan baik terlihat secara
langsung ataupun didengar oleh penulis Guna mendapatkan hasil
pengamatan yag relevan dan akurat.
3. Study pustaka, agar memperoleh penelitian yang diinginkan oleh
penulis Maupun semua pihak yang terlibat, penulis melakukan
pengumpulan Dokumen-dokumen berupa arsip, catatan laporan
yang ada. Selain dari pada Itu yang penulis lakukan dengan
mempelajari dan mengamati buku-buku Literatur yang diperlukan
untuk mendukung objek penelitian.
18

3.5. Teknik Pengolahan


Data
Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka
memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Teknik analisis data yang ini
adalah teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan
dengan cara:
1. Reduksi Data Atau Penyederhanaan (Data Reduction)
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengobservasian, dan transformasi data
mentah atau kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis
Dilapangan.
2. Paparan/Sajian Data (Data Display)
Penyajian data adalah proses penyusunan informasi yang
kompleks dalam bentuk yang sederhana serta dapat dipahami
maknanya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah langkah terakhir yang
Dilakukan peneliti dalam menganalisis data secara terus menerus
baik pada saat pengumpulan data atau setelah pengumpulan data.
Dalam penelitian kualitatif penarikan kesimpulan tersebut dengan
cara induktif, yang mana peneliti berangkat dari kasus-kasus yang
bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata kemudian
dirumuskan menjadi model, konsep, teori, prinsip, atau definisi
yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara induktif adalah
proses penelitian yang diawali dengan mengumpulkan data dan
kemudian mengembangkan suatu teori dari data-data tersebut.

3.6. Pelaksanaan
Kegiatan
Sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP), penulis
melakukan Administrasi pembayaran KKP terlebih dahulu yang
19

dibayarkan melalui bank Mandiri lalu disetorkan pada bagian keuangan


kampus untuk divalidasi atau diinput. Setelah itu penulis harus mendaftar
dan melengkapi persyaratan KKP yang Diserahkan via online kepada
bagian LP2M setelah syarat lengkap, penulis Diberikan surat pengantar
dan surat izin ke sekolah yang dituju dan dikirimkan melalui email pribadi.
Dan surat tersebut dibawa ke Lembaga/instansi tersebut. Dan dua minggu
kemudian penulis mendapatkan konfirmasi bahwasanya penulis Diterima
untuk melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Sekolah Mi Fahmil
Qur`an.

Tabel 1. Kegiatan Sehari-hari Selama KKP


No Hari dan Tanggal Kegiatan
 Absensi harian KKP
1 Senin, 29 Januari 2024
 Perkenlan dengan guru guru
 Absensi harian KKP
2 Selasa, 30 Januari 2024  Membantu Membuat RAB
Sekolah
 Absensi harian KKP
 Membantu Membuat Data
3 Rabu, 31 Januari 2024
Pengeluaran Selama Bulan
Januari
 Absensi harian KKP
4 Kamis, 01 Februari 2024  Membuat Rekapitulasi Honor
Guru
 Absensi harian KKP
5 Jum’at, 02 Februari 2024  Membuat Rincian Anggaran
Pengeluaran
 Absensi harian KKP
6 Senin, 05 Februari 2024
 Membuat EDM Madrasah
20

 Absensi harian KKP


7 Selasa, 06 Februari 2024  Turut Serta dalam Kegiatan
Rapat Bulanan Sekolah
 Absensi harian KKP
 Turut Serta dalam Kegiatan
8 Rabu, 07 Februari 2024
Senam Bersama Mentri
Kesehatan
 Absensi harian KKP
9 Kamis, 08 Februari 2024  Membantu Pembuatan Nota
Belanja Alat/Bahan
 Absensi harian KKP
10 Jum’at, 09 Februari 2024  Membantu Pembuatan Rencana
Kerja dan Anngaran Madrasah
 Absensi harian KKP
11 Senin, 12 Februari 2024  Membuat Surat Bukti
Penyaluran Dana BOS
 Absensi harian KKP
12 Selasa, 13 Februari 2024
 Mencatat Buku Kas Umum
13 Rabu, 14 Februari 2024  Libur Kegiatan Pemilihan
 Absensi harian KKP
14 Kamis, 15 Februari 2024  Memasukan Realisasi Ke Dalam
apk ERKAM
 Absensi harian KKP
15 Jum’at, 16 Februari 2024  Membantu Pembuatan Kwitansi
Lporan BOS Per 6 Bulan
 Absensi harian KKP
16 Senin, 19 Februari 2024  Menyusun Realisai Penerimaan
BOS Setiap Bulan
17 Selasa, 20 Februari 2024  Absensi harian KKP
21

 Membuat Surat Pertanggung


Jawaban Mutlak Dana BOS
 Absensi harian KKP
18 Rabu, 21 Februari 2024  Memasukan Rincian Belanja ke
Aplikasi ERKAM
 Absensi harian KKP
19 Kamis, 22 Februari 2024  Menyusun dan membuat bahan
Rekapitulasi Pembelian Barang
 Absensi harian KKP
20 Jum’at, 23 Februari 2024  Menyetorkan Berkas BOS Ke
Kemenag Kota
 Absensi harian KKP
21 Senin, 26 Februari 2024  Ikut Serta Dalam Rapat
Madrasah

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian


4.1.1. Sejarah Mi Fahmil Qur`an
Lokasi dalam penelitian ini adalah Mi Fahmil Qur`an yang
beralamat di Jl Kubang Apu Terondol Kota Serang, Mi Fahmil
Qur`an Berdiri sejak tahun 1997 yang di dirikan oleh Hj Durotun
Nafisah S.Pd.I Pemilik sekaligus kepala sekolah Mi Fahmil Qur`an
di bantu dengan tiga belas tenaga didik,Mi Fahmil Qur`an
Memiliki 6 unit ruang kelas, 1 unit kantor guru, dan 1 unit lab
computer.
Mi Fahmil Qur`an menerima jenjang akreditasi B untuk
seluruh kompetensi keahlian yang dipilih melalui proses
22

pembelajaran dikelas serta dibekali dengan kegiatan luar kelas


yaotu ekstrakulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler dimaksudkan untuk
mengembangkan bakat minat, serta kreatifitas siawa agar dapat
mengoptimalkan kemampuan mereka.
4.1.2. Visi dan Misi MI Fahmil Qur’an
Sesuai dengan Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah yaitu "Terwujudnya Kabupaten Serang Yang Semakin
Maju, Sejahtera Berkeadilan dan Agamis". dan berberapa Misi
yaitu:
1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan dan layanan pendidikan serta
melestarikan dan mengembangkan tradisi budaya sebagai
kearifan lokal yang tumbuh hidup di tengah Masyarakat.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau yang didukung oleh tenaga kesehatan yang
professional.
3. Meningkatkan pembangunan sarana prasarana wilayah,
Penataan Ruang Dan Permukiman yang memadai dan
berkualitas.
4. Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi
masyarakat, untuk optimalisasi penyerapan tenaga kerja dan
penanggulangan kemiskinan.
5. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintah Yang Baik Serta
Pelayanan Publik Yang Prima Didukung Kapasitas Birokrasi
Yang Berintegritas, Kompeten Dan Profesional.
Memantapkan Fungsi Dan Peran Agama Sebagai Landasan
Moral Dan Spiritual Dalam Kehidupan Individu, bermasyarakat
Dan bernegara.
4.1.3. Sturuktur Organisasi MI Fahmil Qur’an

Kepala Sekolah

Unit Perpustakaan Jabatan Bendahara


23

Guru Pend. Aggama Guru Penjaskes

Guru Guru Guru Guru Guru Guru


Kelas 1 Kelas 2 Kelas Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
3

Operator Siswa Penjaga Sekolah

Gambar 4.1 Struktur MI Fahmil Qur’an

4.1.4. Uraian Pekerjaan Organisasi MI Fahmil Qur’an


1. Kepala Sekolah
a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas dan fungsi sekolah.
b. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi
dan misi sekolah.
c. Menetapka prosedur standard pelayanan pendidikan
kinerja guru dan karyawan.
d. Membina kegiatan staf yang di bantu oleh wakil
kepala sekolah serta melaksanakan koordinasi
dengan komite dan instansi trkait lainnya.
24

e. Membuat pertanggung jawaban kinerja


sekolahkepada pengawas sekolah, komite sekolah,
dan dinas pendidikan.
f. Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah mempunyai tugas sebagai
berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan di bagaian umum dan


pembina staf dan guru.

b. Membuat pertanggungjawaban kinerja dibagian


umum dan pembinaan SDM serta jabatan wakil
kepala sekolah.

c. Menyelenggarakan kegiatan kepemimpinan


dilingkungan sekolah apabila kepala sekolah sedang
di luar lingkungan sekolah.

d. Menyelenggaran kegiatan, perlengkapan perencanaa,


membuat jadwal pemebelajaran, pelaporan , dan
teknologi informasi guna membantu kinerja kepala
sekolah.

e. Melaksanakan urusan staf dan guru serta Pembina


SDM.
3. Staf Kurikulum
Staf urusan kurikulum memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan di bidang kurikulum.
b. Menetapkan prosedur dan standar kurikulum.
c. Menyelenggarakan kegiatan kurikulum dan
mengkordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
untuk mata pelajaran dan wali kelas.
25

d. Membina kegiatan untuk mata pelajaran dan wali


kelas serta menyusun jadwal rapat musyawarah guru
mata pelajaran dan musyarawah kepala sekolah.
4. Staf Urusan Sarana dan Prasarana
Staf urusan sarana dan prasarana memiliki tugas
sebagai berikut:

a. Menyusun program pengadaan sarana dan prasaran.

b. Mengkoordinasikan penggunaan sarana dan


prasarana.

c. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajar.

d. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana dan


prasarana.

e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data


sekolah secara keseluruhan.
f. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana
secara rutin.
5. Staf Urusan Bendahara Dan Keuangan
Staf urusan bendahara dan keuangan memiliki tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun rencana anggaran.
b. Memfasilitasi kebutuhan pembiayaan program kerja
dan roda organisasi.
c. Menyusun laporan dan pembukuan.
d. Mengetahui transaksi organisasi.
e. Mengatur dan mengelola bukti transaksi.

6. Guru Wali Kelas


Guru wali kelas memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan kelas yang menjadi
26

tanggung jawabnya.
b. Menyelenggarakan kepentingan kelas.
c. Mengisi dan menyelenggarakan nilai rapor kepada
kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
d. Menyelenggarakan pelayanan keluhan siswa dan
wali murid dan mengkordinasi dengan staf humas
dan BK.
7. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran memiliki tugas sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan belajar mengajar.
b. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang
meliputi pengajaran, evaluasi dan bimbingan kepala
sekolah dan staf kurikulum.

4.2. Hasil dan Pembahasan


Hasil Penelitian dalam penggunaan Dana Bantuan Operasional
Sekolah pada MI Fahmil Qur`an ditemukan bahwa adanya kriteria
penggunaan yang sudah tercapai tetapi ada juga yang belum tercapai,
adapun indikator yang sudah tercapai adalah sysytem dan prosedur
penelitian telah berpedoman dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah Reguler Tingkat Mi dan SMP dengan melakukan
penata usahaan komite sekolah dan dengan pedoman system dan prosedur
akuntansi. Dalam pembukuan dana BOS yang harus dibuat yaitu
menggunakan Buku Kas Umum, Buku Pembantu Bank, Buku Kas
Pembantu Tunai dan Buku Pajak.
Adapun Indikator yang belum tercapai adalah pada tahap
pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Pada tahap pengikhtisaran yang harus
dilakukan adalah penyusunan neraca saldo berdasarkan akun-akun besar,
pembuatan ayat jurnal, penyesuaian, penyusunan kertas kerja, pembuatan
27

ayat jurnal penutup, pembuatan neraca saldo setelah penutup, dan


pembuatan ayat jurnal public. Adapun pada tahap pelaporan dilakukan
penyusunan laporan surplus defisist, laporan arus kas, neraca dan catatan
laporan keuangan padahal ini semua berguna dalam mengetahui
kecurangan yang terjadi dan berguna untuk pengambilan keputusan, Selain
itu Dana Bantuan Operasional Sekolah pada Mi Fahmil Qur`an dalam
pencairan dilakukan 2 tahap. Januari- Juni, dan di tahap dua nya yaitu di
bulan Juli-Desember. Jadi dalam hal ini dana BOS dapat dikatakan
sebenarnya tidak terlambat hanya biasa memang bergeser bulan misalnya
pada Januari-Juni biasanya cair bulan April dan selanjutnya.
Sekolah Mi Fahmil Qur`an melakukan tahap awal yaitu diawali
dengan cara menyusun RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja
Sekolah) dan mengatur alokasi dana BOS, memanfaatkan dana BOS
dilakukan dengan menggunakan dan relevasi penggunaan dengan rencana.
Serta pelaporan dan pertanggungjawaban dilakukan dengan meninjau
RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah), pembukuan, realisasi
penggunaan tiap sumber dana, bukti pengeluaran pelaporan dan waktu
pelaporan. Pendapatan melalui dapodik penyaluran dana BOS dan
dilanjutkan dengan penggunaan dana yang akan digunakan sebagai titik
tolak pelaksanaan penyaluran dan penggunaan dana Bantuan Operasional
Sekolah. Komite sekolah Mi Fahmil Qur`an menerapkan system akuntansi
dengan menggunakan komputerisasi, bahkan pelaporan dana BOS di Mi
Fahmil Qur`an sudah dilakukan secara online sehingga setiap transaksi
yang sudah terjadi dicatat sesuai dengan metode pencatatan yang baik.
Adapun cara penerimaan Dana Bantuan Operasional Sekolah yaitu
sekolah dapat menerima dana Bantuan Operasional Sekolah karena semua
keadaan sekolah ada di dapodik antara lain jumlah siswa dan kepala
sekolah yang memiliki SK, ada pendidik, dan tenaga kependidikan serta
adanya sarana dan prasarana karena adanya unsur tersebut maka sekolah
dapat menerima dana Bantuan Operasional Sekolah.
28

Selanjutnya sekolah membuat RKAM adalah Rencana Kegiatan


Anggaran Madrasah, dalam RKAM terdapat 3 rencana belanja yang terdiri
dari, belanja pegawai, bekanja barang dan jasa, serta belanja modal.
Adapun belanja pegawai adalah insentif pegawai, gaji guru honor di
tenaga kependidikan, belanja barang dan jasa yaitu semua biaya pelaporan
Dana Bantuan Operasional Sekolah, kemudian belanja modal yang
biasanya di pakai minimal 2 tahun adalah meja, kursi, lemari, media
belajar laptop, dll. Menurut bendahara sekolah sistem pelaporan dana BOS
menggunakan komputer sekolah melaporkan ketingkat kabupaten,
kabupaten mengirim ke provinsi, lalu provinsi mengirim ke tingkat pusat.
Dalam proses perencanaan pengelolaan dana Bantuan Operasional
Sekolah komponen yang terlibat di dalam pengelolaan penggunaan dana BOS
yaitu Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, Bendahara Sekolah sebagai
Dewan Guru, dan Komite Sekolah. Proses perencanaan diawali dengan
menyusun RKASM oleh tim manajemen BOS sekolah, guru dan komite sekolah
selanjutnya melibatkan stakeholder sekolah yakni pihak-pihak yang
berkepentingan dengan sekolah dan mereka menjalankan perannya masing-
masing yakni Tim Manajemen BOS dewan guru, dan Komite Sekolah.
Dalam pelaksanaan pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
harus berdasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim
Manajemen BOS sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah yang harus di daftar
sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAM, disamping dana yang
diterima dari Pemda atau sumber lain yang sah hasil kesepakatan Dana BOS (dan
dana lainnya tersebut) harus dituangkan secara tertulis dalam berita acara rapat
yang dilampirkan tanda tangan seluruh peserta rapat yang hadir.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pertanggungjawaban
penggunaan dan Bantuan Operasional Sekolah Mi Fahmil Qur`an melalui proses
pelaporan BOS yang dilakukan oleh Bendahara Sekolah. Pembuatan laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana BOS dilakukan oleh bendahara dikerjakan
secara bertahap pelaporannya sesuai dengan anggaran yang direncanakan.
Dibantu dengan staf Operator sekolah dalam penyusunan administrasi..
4.2.1. Prosedur Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
1. Pendataan
29

Dalam melakukan pendataan melalui Dapodik sekolah


melaksanakan ketentuan sebagai berikut:
a. Memfoto copy atau menggandakan dapodik sesuai
dengan kebutuhan.
b. Melakukan sosialisasi kepada seluruh peserta didik, guru
dan tenaga kependidikan tentang tata cara pengisian
formulir pendataan.
c. Membagi formulir kepada yang bersangkutan untuk
mengisi secara manual dan mengumpulkan formulir
yang telah diisi.
d. Melakukan sosialisasi kepada seluruh peserta didik, guru
dan tenaga kependidikan tentang tata cara pengisian
formulir pendataan.
e. Membagi formulir kepada yang bersangkutan untuk
mengisi secara manual dan mengumpulkan formulir
yang telah diisi.
f. Melakukan sosialisasi kepada seluruh peserta didik, guru
dan tenaga kependidikan tentang tata cara pengisian
formulir pendataan.
g. Membagi formulir kepada yang bersangkutan untuk
mengisi secara manual dan mengumpulkan formulir
yang telah diisi.
h. Memverifikasi kelengkapan dan kebenaran data profil
sekolah, rombongan belajar, peserta didik, guru tenaga
kependidikan dan saran dan prasarana.
i. Memasukan data ke dalam aplikasi dapodik secara luring
yang telah disipakan oleh kementerian, kemudian
mengirim ke server kementerian secara daring.
j. Wajib mencadangkan seluruh data yang telah
dimasukkan (entry).
2. Penetapan Alokasi BOS untuk Penganggaran Dalam APBD
30

a. Penetapan alokasi BOS di tiap provinsi untuk


keperluan anggaran adalah sebagai berikut:
b. Sebagai langkah awal, pada setiap awal tahun
pelajaran baru, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota
bersama Tim Manajemen BOS
c. Provinsi dan Tim Manajemen BOS Pusat melakukan
rekonsiliasi progres update data jumlah peserta didik tiap
satuan pendidikan yang ada pada Dapodikdasmen
sebagai persiapan pengambilan data untuk penetapan
alokasi BOS tahun anggaran mendatang.
d. Sebagai tindak lanjutnya, Tim Manajemen BOS
Kabupaten/Kota melakukan kontrol terhadap data
jumlah peserta didik tiap satuan pendidikan yang ada di
Dapodikdasmen berdasarkan data yang ada. Apabila
terdapat perbedaan dengan data riil di satuan pendidikan,
maka Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota harus
meminta kepada satuan pendidikan untuk memperbaiki
data dalam sistem Dapodikdasmen.
e. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan
pengambilan data jumlah peserta didik pada
Dapodikdasmen untuk membuat usulan alokasi dana
BOS tiap Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan dikirim ke
Kementerian Keuangan untuk dijadikan dasar penetapan
alokasi.
f. Alokasi BOS tiap provinsi/kabupaten/kota tersebut
dihitung sebagai hasil rekapitulasi dari data jumlah
peserta didik di tiap satuan pendidikan yang ada di
Dapodikdasmen pada tahun pelajaran yang sedang
berjalan ditambah dengan perkiraan pertambahan jumlah
peserta didik tahun pelajaran baru.
31
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penggunaan Dana BOS di Mi Fahmil Qur`an ditemukan bahwa ada
kriteria indikator yang sudah tercapai, namun ada sebagian besar
yang belum tercapai, dari hasll penelitian yang dilakukan telah
dilakukan menunjukkan bahwa evaluasi dari setiap indicator sudah
tercapai, hal ini menandakan bahwa evaluasi terhadapa program
pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah memperlihatkan
hasik yang cukup baik setidaknya untuk saat ini.
2. Penerimaan dan Pengeluaran transaksi dicatat dalam bukti
Pembukuan, dan transaksi yang sama di golongkan dalam Buku
Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku pembantu Bank, Buku
Pembantu Pajak yang dibuat setiap bulan.
3. Pengendalian secara keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan
operasional telah sesuai dengan peraturan dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh menteri pendidikan, dimana pelaksanaan kegiatan
penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah mencapai
target dan efektif, serta terhindar dari penyimpangan.
4. Seringnya terjadinya keterlambatan masuknya Dana Bantuan
Operasional Sekolah di Mi Fahmil Qur`an yang harusnya masuk
pada setiap bulan 3 akan tetapi kadang masuk pada bulan 5.
5.2. Saran
Hasil pembahasan yang telah dikemukakan, maka peneliti
memberikan beberapa saran bagi peneliti selanjutnya dan pihak lain
sebagai berikut:
1. Sehubungan dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan, perlu
kiranya untuk selalu melaksanakan manajemen sekolah yang

31
32

efektif dan efisien serta transparan. Sehingga, apa yang telah


direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Perlunya pembinaan terhadap staf dan guru mengenai langkah
yang tepat dalam system akuntansi, system dan
prosedurpenggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah.
3. Sekolah perlu memberikan pemahaman yang mudah dimengerti
mengenai Dana Bantuan Operasional Sekolah kepada orang tua
siswa agar tidak ada lagi kecurigaan atas kecerungan di dalam
penggunaan dana BOS.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng disarankan untuk secara
proaktif menerima, menampung dan menindaklanjuti apabula
sekolah ada hal yang tidak dimenegerti atau kurang dimenegrti
terhadap penggunaan Dana Bantaun Operasional Sekolah.
5. Pihak sekolah diharapkan segera melapor jika Dana Bantuan
Operasional Sekolah belum diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haliq, dkk. 2017. Analisis Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) di SMA Islam Dempo Timur Pasean Pamekasan. Jurnal E-JRA.
Volume 07 No. 08.

Academia (2022), Panduan Bantuan Operasional Sekolah BOS Untuk Pendidikan


Gratis Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun Yang Bermutu. [internet].
[dilihat 27 Februari 2022]. Tersedia pada:
https://www.academia.edu/8874400/BUKU_PANDUAN_BANTUAN_O
PERASIONAL_SEKOLAH_BOS_UNTUK_PENDIDIKAN_GRATIS_D
ALAM_RANGKA_WAJIB_BELAJAR_9_TAHUN_YANG_BERMUT

Amardiyah Ambrowati, dkk. 2016. Pengelolaan dan Monitoring Bantuan


Operasional Sekolah (BOS) pada SLTP Yogyakarta Dalam Upaya
Pengendalian Dana. Jurnal Data Manajemen dan Teknologi Informasi
Volume 17 No. 1.

Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng, 2019. Mengenai tata cara penggunaan


Bantuan Operasional Sekolah Reguler dan Mekanisme pengadaan barang
dan jasa di sekolah.

Donald E. Kieoso. (2007). Pengertian Prosedur Akuntansi. Blogspot.com/


pengertian-prosedur-akuntansi.

Elmu Saung, 2010. Akuntansi Sektor Pendidikan. Blogspot.com/ akuntansi-sektor


Pendidikan.

Fitri, A. (2009). Manajemen Kepala Sekolah dalam pengelolaan Dana Bantuan


Operasional Sekolah (BOS) pada SMP Negeri dikota Banda Aceh. Jurnal
Administrasi Pendidikan: Program Pascasarjana unsyiah, 7(1).

Ghozali. 2010. Pengelolaan Pendidikan. Balai Pustaka.

33

Anda mungkin juga menyukai