Lela Nurpulaela
ABSTRAK
Petir merupakan kejadian alam yang selalu melepaskan muatan listriknya ke bumi
tanpa dapat dikendalikan dan menyebabkan kerugian harta benda dan manusia. Petir
telah banyak membuat kerugian pada manusia dan kerusakan pada peralatan sejak
dulu. Semakin banyaknya pemakaian alat elektronik dan peralatan tegangan rendah
saat ini telah meningkatkan jumlah statistik kerusakan yang ditimbulkan oleh
pengaruh sambaran petir baik langsung maupun tidak langsung. Indonesia memiliki
hari guruh yang tinggi dengan jumlah sambaran petirnya yang banyak, sehingga
kerusakan dan kerugian yang ditimbulkannya pun lebih besar. Sistem proteksi petir
merupakan suatu sistem yang sangat diperlukan pada saat ini, mengingat peralatan
listrik semakin berkembang dengan pesat. Sistem ini melindungi kita dengan baik
dan peralatan listrik kita dari sambaran langsung maupun sambaran tidak
langsung (lightning electromagnetic pulse). Upaya proteksi manusia dan peralatan
telah dilakukan, namun dengan semakin luas, semakin banyak dan semakin
canggihnya peralatan listrik dan elektronik yang digunakan menyebabkan semakin
rumitnya sistem yang diperlukan.
ABSTRACT
i
I. Pendahuluan
Keadaan alam iklim tropis Indonesia pada umumnya termasuk daerah dengan hari
petir yang tinggi setiap tahun. Petir telah banyak membuat kerugian pada manusia
dan kerusakan pada peralatan sejak dahulu. Semakin banyaknya pemakaian alat
elektronik dan peralatan tegangan rendah saat ini telah meningkatkan jumlah
statistik kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh sambaran petir baik langsung
maupun tidak langsung. Sambaran petir pada tempat yang jauh sekalipun sudah
mampu merusak sistim elektronika dan peralatannya, seperti instalasi komputer,
perangkat telekomunikasi seperti PABX, sistim kontrol, alat-alat pemancar dan
instrumen serta peralatan elektronik sensitif lainnya. Untuk mengatasi masalah ini
maka perlindungan yang sesuai harus diberikan dan dipasang pada peralatan atau
instalasi terhadap bahaya sambaran petir langsung maupun induksinya. Adapun
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi untuk dibahas berkaitan dengan
“Sistem Proteksi Petir Pada Instalasi Jaringan Telepon dan PABX“ diantaranya:
Mengetahui bagaimana melindungi sistem telekomunikasi dari bahaya gangguan
petir baik secara langsung maupun terhadap induksinya. Batasan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Sistem Proteksi Eksternal pada instalasi jaringan telepon dan PABX.
2. Sistem Proteksi Internal pada instalasi jaringan telepon dan PABX.
PT. Arnott’s Indonesia terletak di Jl. H. Wahab Affan No. 8 Bekasi, berdiri di
lahan berbentuk persegi memanjang ke belakang dengan lebar 116 meter dan
panjang 564 meter. Tinggi bangunan berkisar antara 10 sampai 14 meter, terdiri
dari 3 grup bangunan utama yang terbagi menjadi 3 yaitu depan, tengah dan
belakang, sehingga banyak instalasi komunikasi khususnya telepon yang melewati
area luar gedung yang dapat terganggu oleh sambaran petir baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2.1.Proteksi Eksternal
Pada proteksi eksternal memakai 2 jenis penangkap petir yaitu jenis konvensional
dan non konvensional. Pada sistem konvensional franklin rod dapat dilakukan
analisa metoda perlindungan dengan menggunakan sistem perlindungan
membentuk sudut antara 300 sampai 450, pemilihan besarnya sudut proteksi ini
menyatakan tingkat proteksi yang diinginkan. Semakin kecil sudut proteksi maka
semakin tinggi tingkat proteksi yang diperoleh (semakin baik), dan apabila
menggunakan radius proteksi 300 maka :
R = h___
Tg 300
ii
Gambar. 2.1. Sudut perlindungan sistem konvensional
iii
adalah 110 meter yang berarti pada
area tengah pabrik mendapat proteksi
yang baik dari sistem EF tersebut,
sehingga menutupi dari kekurangan
radius perlindungan yang tidak
terjangkau oleh penangkal petir
franklin rod, walaupun ada sedikit
area yang tidak terlindungi pada
beberapa bagian. Namun perlu
diadakan pengkajian ulang terhadap
sistem proteksi tersebut yang dapat
menentukan apakah perlu di adakan
Gambar 2.1. radius proteksi franklin penambahan terhadap proteksi yang
rod area depan sudah ada atau mengganti sistem
franklin rod pada sisi samping atau
Pada area tengah terdapat 3 arah barat, agar didapat radius
penangkal petir dengan 1 unit proteksi yang lebih baik dan saling
menggunakan sistem konvensional berkesinambungan dengan penangkal
franklin rod dan sisanya petir yang lainnya.
menggunakan sistem EF lighting
protection system. Pada penangkal
petir sistem EF mempunyai
kelebihan antara lain, menciptakan
elektron bebas atau emisi lebih awal
mendahului obyek sekeliling yang
dilindungi atau yang menjadi sasaran
sambaran dan memberikan efek
radius proteksi yang cukup luas.
Radius proteksi EF berdasarkan
ketinggian pemasangan adalah :
ii
pemasangan spark arrester magazine proteksi sebanyak 22,5% saja atau
dan juga di berikan sistem sekitar 2 unit arrester yang
pentanahan tersendiri pada masing- melindungi 35 line extension.
masing panel zona masing masing Sehingga besar kemungkinan apabila
gedung. Hal ini dilakukan untuk terjadi kerusakan atau kegagalan
melindungi alat-alat komunikasi proteksi pada spark arrester
pada gedung-gedung diluar area magazine di panel utama bisa
gedung utama dan juga melindungi membuat tegangan lebih gangguan
pengguna telepon dari bahaya petir menerobos masuk ke dalam unit
gangguan tegangan lebih ada perangkat PABX. Untuk itu perlu
instalasi telepon. juga dilakukan pendataan ulang
terhadap line yang ada pada sistem,
agar dapat merencanakan proteksi
terhadap gangguan petir yang
optimal yang dapat mencegah
terjadinya kerusakan pada perangkat
dan sistem PABX tersebut. Menurut
perhitungan maka masih dibutuhkan
penambahan arrester terhadap kabel
line PABX sebanyak kurang lebih 12
unit arrester, ini merupakan proteksi
yang sangat optimal dalam mencegah
terjadinya gangguan petir terhadap
Gambar 2.5. Pemasangan Arrester perangkat PABX yang digunakan
dan perusahaan.
Grounding pada panel zona
luar
ii
Pada sistem ini terdapat sekering 20 III. Kesimpulan
Ampere sebagai pembatas terhadap 1. Perancangan sistem penangkal
arus yang melewati instalasi ini dan petir yang meliputi penangkal
pada unit terdapat lampu indikator petir eksternal dan internal untuk
yang menunjukkan status pada menentukan dimensi, susunan,
grounding yang terpasang sehingga jenis bahan dan lainnya,
mudah dalam pengecekan didasarkan pada tingkat
berkalanya. Pada proteksi kabel data perlindungan yang diinginkan dan
PABX menuju PC juga sudah cukup dalam konteks arus petir
optimal dan sesuai dengan standar didasarkan pada besar parameter
yang ada, sehingga kemungkinan arus petir.
terjadinya gangguan arus maupun 2. Secara umum ada empat langkah
tegangan lebih pada sistem tersebut proteksi petir eksternal, yaitu
dapat di minimalisasikan. Unit PC menangkap petir, menampung
pun sudah dikoneksi dengan sistem petir, menyalurkan petir, dan
pentanahan agar kebocoran listrik proteksi petir, yang keempat hal
pada PC langsung dapat dibuang itu direpresentasikan oleh air
melalui kabel pentanahan tersebut. terminal, down conductor dan
Demikian pula dengan sistem earthing systems.
pentanahan pada proteksi internal, 3. Selain berfungsi untuk melindungi
sudah cukup baik. Dengan di tanam dari sambaran petir secara
sampai 15 meter dapat membuat nilai langsung, sistem proteksi
pentanahan menjadi lebih kecil dan internal juga dapat digunakan
lebih baik. Hanya saja harus sering untuk melindungi dari sambaran
diadakan pengecekan berkala tentang petir tidak langsung dengan
besaran nilai tahanan yang ada, dan menggunakan aresster magazine
memastikan kabel pentanahan dalam dan proteksi petir pada instalasi
kondisi baik serta aman. kabel data.
iii
IV. DAFTAR PUSTAKA
P. Hasse, Overvoltage Protection of Low Voltage System, Peter Peregrinus Ltd,
London, 1992.
Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP).
Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ).
Syamsir Abduh, Fenomena Petir, Universitas Trisakti, Jakarta, 2004.
Suhana, Shigeki Shoji, Teknik Telekomunikasi, Pradnya Paramita, 2009.
SPLN 62-2 : 1987, Standardisasi Peralatan Uji.
Standar Nasional Indonesia (SNI 03-7015-2004) “ sistem proteksi petir pada
bangunan gedung “.
Aan Tabrani, Sistem Proteksi Penangkal Petir di Gedung PT Bhakti Wasantara.
Net Jakarta, Skripsi jurusan teknik elektro Universitas Mercu Buana, 2009.
ii