Anda di halaman 1dari 14

MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SISWA SMP

1. Rasional
Di era global kita menghadapi bermacam-macam tantangan, baik dalam
bidang ekonomi, kesehatan, politik, maupun dalam bidang sosial dan
budaya. Upaya pemecahan tantangan-tantangan tersebut, memerlukan
kemampuan berpikir kreatif, yaitu suatu kemampuan individu yang unik berupa aktivitas
kognitif yang menghasilkan cara-cara baru dalam memandang suatu masalah atau situasi.
Kreativitas membantu manusia untuk dapat menemukan berbagai alternatif jalan keluar
terhadap masalah yang dihadapi. Tanpa adanya kreativitas, manusia akan sulit berkembang di
tengah keadaan dunia yang serba dinamis. Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia
dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia,
yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling
tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009).
Kreativitas merupakan salah satu aspek perkembangan siswa yang membutuhkan
perhatian dari orang dewasa seperti orang-tua dan guru di sekolah. Siswa yang memiliki
potensi kreatif mempunyai kebutuhan dan masalah khusus. Jika mendapat pembinaan yang
tepat, memungkinkan mereka mengembangkan potensi kreativitasnya secara utuh dan
optimal, mereka dapat memberikan sumbangan yang luar biasa kepada masyarakat, bangsa
dan Negara. Tetapi jika kreativitas siswa tidak berkembang atau bahkan dibatasi, maka
kemampuan yang dimilikinya tidak akan tersalurkan dengan baik dan akan memberikan
peran yang kurang optimal dalam kehidupanya di masa yang akan datang.
Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang
tepat (Munandar, 2009). Namun sangat disayangkan kreativitas sebagai kemampuan untuk
melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk
pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal.
Siswa lebih dituntut untuk berpikir linier, logis, penalaran, ingatan atau pengetahuan yang
menuntut jawaban paling tepat terhadap permasalahan yang diberikan.
Selain itu, kebanyakan informasi disajikan dalam bentuk verbal dan kurang
memberikan latihan kemampuan berpikir kreatif. Salah satu faktor penting dalam
perkembangan kreativitas siswa, ialah upaya lingkungan sekolah untuk menciptakan kondisi
yang memungkinkan kreativitas dapat berkembang. Kewajiban guru pembimbing untuk

1 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


membantu dalam menumbuh kembangkan talenta dan potensi kreativitas siswa di sekolah
melalui layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan keunikan siswa. Guru
pembimbing diharapkan menjadi pelopor untuk membuka jalan baru ke arah pengembangan
kreativitas siswa.
Salah satu layanan bimbingan dan konseling yang memudahkan siswa untuk
mengembangkan kreativitas yaitu melalui pemberian layanan bimbingan kelompok, karena di
dalam bimbingan kelompok siswa dapat membahas topik kreativitas dan berdikusi bersama-
sama, menciptakan lingkungan kreatif, mendorong untuk kerjasama kreatif, merangsang
kreativitas dengan membantu siswa untuk berpikir kreatif.
Bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping dapat menjadi pilihan dalam
layanan karena mempertimbangkan latar belakang sifat siswa, yaitu menyukai hal-hal yang
baru dan menarik. Dalam perkembangannya usia remaja adalah usia yang penuh dengan
imajinasi. Dengan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping
masing-masing anggota dapat menyusun dan mengembangkan imajinasinya berupa ide dan
gagasan dalam sebuah peta.
Aplikasi mind mapping memungkinkan terciptanya kreativitas siswa sehingga secara
otomatis “memaksa” setiap siswa untuk berfikir. Dengan melalui layanan bimbingan
kelompok teknik mind mapping masing-masing anggota dapat menyusun dan
mengembangkan imajinasinya berupa ide dan gagasan dalam sebuah peta. Bimbingan
kelompok dengan teknik mind mapping dipilih sebagai salah satu cara dalam pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok memiliki keuntungan sebagai alat untuk mengembangkan
kreativitas dimana siswa dapat mengaktifkan seluruh otaknya untuk berfikir, fokus pada
pokok bahasan, membuat rencana, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran kedalam peta
serta dapat mengingatnya dengan baik.
Selain itu juga mind mapping tidak memiliki jawaban yang benar atau salah, bahkan
mendorong peserta didik untuk menjadi terbuka dan tidak terikat oleh pembatasan, ini adalah
teknik yang berharga untuk membantu meningkatkan tingkat kreativitas dalam pendidikan
dan juga mengajar anak-anak bagaimana menjadi kreatif dalam situasi masa depan. Dalam
mind mapping, gagasan dan pemikiran dapat mengalir bebas (Joyce Wycoff, 2005:64).
Mind mapping memungkinkan penggunaan unsur-unsur kreativitas seperti gambar,
bentuk, warna dan lainnya dalam membentuk representasi mental. Selain itu mind mapping
juga mengakomodir berbagai sudut pandang yang berbeda dari individu dan kelompok.
Dengan kreativitas tinggi yang dimiliki individu maka seseorang tersebut akan mempunyai
perkembangan diri secara optimal. Mereka dapat mempergunakan ide-idenya untuk
2 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping
menciptakan kreasi baru demi kelangsungan hidup. Selain itu juga bersibuk diri secara kreatif
tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.

2. Konsep Kunci
Guna memberikan gambaran tentang model bimbingan kelompok
dengan teknik mind mapping untuk mengembangkan kreativitas siswa
SMPN 2 Semarang, maka dibawah ini disajikan beberapa konsep kunci
yaitu:

2.1 PengertianBimbingan Kelompok Dengan Teknik Mind Mapping


Pengertian Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Mind Mapping adalah
Proses pemberian bantuan oleh konselor kepada sejumlah individu dengan
memanfaatkan lingkungan dalam suasana kelompok untuk mengembangkan
potensi kreatif siswa. Dalam bimbingan kelompok ini setiap anggota belajar
berpartisipasi aktif memanfaatkan pikiran dan pengalaman anggota kelompok dalam
berdiskusi dan membuat mind mapping untuk mengembangkan wawasan, sikap dan atau
keterampilan kreatif yang diperlukan dalam pengembangan pribadi dan mencegah serta
mengatasi masalah.

2.2 Tujuan Model BKp

Model bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping ini memiliki


tujuan bersifat umum dan tujuan khusus, yaitu sebagai
berikut:

2.1 Tujuan Umum


Tujuan umum yang ingin dicapai melalui kegiatan bimbingan kelompok
dengan teknik mind mapping adalah untuk mengembangkan potensi kreatif
siswa agar dapat berkembang optimal, sehingga menjadi pribadi yang
kreatif, secara bertahap mampu mengaktualisasikan dan mengekspresikan
diri secara sehat, mampu memecahkan masalah, dan meningkatkan kualitas
hidup.

3 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


2.2.2 Tujuan Khusus
Melalui dinamika kelompok yang intensif dan pembahasan topik-topik,
tujuan khusus bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping adalah
untuk mengembangkan kreativitas aspek kognitif (berfikir kreatif) dan
aspek afeksi (non aptitude) berkaitan dengan sikap, perasaan dan emosi yang secara rinci
tercermin dalam ciri-ciri berikut:
1. Siswa mampu berfikir lancar yaitu mampu mencetuskan banyak gagasan, jawaban,
penyelesaian masalah, pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan
berbagai hal serta selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
2. Siswa mampu berfikir luwes yaitu mampu menghasilkan gagasan, jawaban atau
pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-
beda, mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu mengubah cara
pendekatan atau cara pemikiran.
3. Siswa mampu berifikir orisinil yaitu mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak
biasa dari unsur-unsur yang sudah ada
4. Siswa mampu berfikir rinci yaitu mampu mengembangkan atau memperkaya suatu
gagasan.
5. Siswa mampu mengevaluasi yaitu mampu menentukan patokan penilaian sendiri dan
penentuan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan
bijaksana, mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka, serta tidak hanya
mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya.
6. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi yaitu selalu terdorong untuk mengetahui lebih
banyak tentang segala sesuatu, mengajukan banyak pertanyaan, selalu memperhatikan
orang lain, obyek dan situasi serta peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui atau
meneliti.
7. Siswa dapat bersifat imajinatif yaitu mampu memperagakan dan membayangkan hal-hal
yang belum terjadi namun tetap mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan.
8. Siswa merasa tertantang oleh kemajuan yaitu terdorong dan tertantang untuk mengatasi
masalah yang sulit dan lebih tertarik dengan tugas-tugas yang sulit.
9. Siswa memiliki sifat berani mengambil resiko yaitu tidak takut akan kegagalan.
10. Siswa memiliki sifat menghargai yaitu dapat menghargai bimbingan dan pengarahan
dalam hidup, serta menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang

4 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


berkembang.

2.3 Teori Dasar Pengembangan Model


2.3.1Teknik Mind Mapping
Teknik Mind Map dijadikan dasar pengembangan dikarenakan Mind
Map atau Peta Pikiran adalah teknik yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir divergen, berpikir kreatif. Selain itu juga Mind
map merupakan sarana untuk menggali kreativitas (Buzan, 2012:94).
Mind map atau Peta pikiran dapat membuat otak manusia ter-eksplor dengan baik, dan
bekerja sesuai fungsinya. Seperti kita ketahui, otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak
kiri. Dalam peta pikiran, kedua sistem otak diaktifkan sesuai porsinya masing-masing. Maka
dengan menggunakan sistem peta pikiran, kedua sistem otak bekerja sejalan.Tidak berat
sebelah, sehingga bisa ter-eksplor dengan baik.
Mind Mapping merupakan teknik sekaligus model yang paling baik dalam membantu
proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang bermanfaat untuk
menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak (Buzan, 2004:68). Mind
mapping dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan mind mapping
membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih
mudah membuat mind mapping. Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat
mind mapping, dia akan semakin kreatif.

2.3.2 Kreativitas
Kreatif sebagai operasionalisasi dari konsep kreativitas mempunyai nilai
penting dalam kehidupan individu.Dengan kreativitas seseorang dapat
melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan.Dari potensi kreatifnya, seseorang dapat
menunjukkan hasil perbuatan, kinerja/karya, baik dalam bentuk barang maupun gagasan
secara bermakna dan berkualitas.
Utami Munandar (2009:47) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan
untuk mengolaborasi suatu gagasan. Utami Munandar menekankan bahwa kreativitas sebagai
keseluruhan kepribadian merupakan hasil interaksi dengan lingkungannya (Asrori, 2008:41).

5 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


Suatu karya kreatif sebagai hasil kreativitas seseorang dapat menimbulkan kepuasan
pribadi yang tak terhingga nilainya. Kreativitas penting untuk mengembangkan semua bakat
dan kemampuan individu dalam pengembangan prestasi hidupnya. Dengan kreativitas tinggi
yang dimiliki seseorang maka seseorang tersebut akan mempunyai pengembangan diri secara
optimal. Mereka dapat mempergunakan ide-idenya untuk menciptakan kreasi baru demi
kelangsungan hidup.

2.3.3 Karakteristik Siswa SMP


Siswa Sekolah Menengah Pertama berada pada usia remaja, usia penuh
potensi dan imajinasi serta mempunyai semangat tinggi dalam beraktivitas
dan berkreasi. Dilihat dari perspektif perkembangan kognitif Jean Piaget,
perkembangan kreativitas remaja pada posisi seiring dengan tahapan
operasional formal.Artinya, perkembangan kreativitasnya, sedang berada pada tahap yang
amat potensial bagi perkembangan kreativitas. Faktor-faktor yang mendukung
berkembangnya potensi kreativitas remaja, antara lain adalah:
1. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi tindakan secara proporsional berdasarkan
pemikiran logis. Pada usia ini secara mental siswa telah dapat berpikir logis tentang
berbagai gagasan yang abstrak, sehingga mampu melakukan kombinasi tindakan-tindakan
secara kreatif dan proporsonal.
2. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi objek-objek secara proporsional berdasarkan
pemikiran logis. Dengan kata lain siswa sudah mampu membuat karya-karya baru dengan
mengkombinasi sumber-sumber yang ada.
3. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang ruang relatif. Remaja mampu memanfaatkan
setiap kesempatan yang ada.
4. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang waktu relatif. Artinya siswa sudah memahami
pentingnya penggunaan waktu luang dengan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat
untuk dirinya dan lingkungan.
5. Remaja sudah mampu melakukan pemisahan dan pengendalian variabel-variabel dalam
menghadapi masalah yang kompleks. Artinya remaja sudah mampu menggolong-
golongkan masalah berdasarkan tingkat kesulitan.
6. Remaja sudah mampu melakukan abstraksi reflektif dan berpikir hipotesis.
7. Remaja sudah memiliki diri ideal (ideal self), sehingga memiliki kemauan untuk
mewujudkan diri sesuai keinginannya.

6 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


3. Isi Model BK- Dengan Teknik Mind Mapping
Berdasarkan tujuan bimbingan kelompok diatas maka isi model
bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping dalam hal ini adalah
terfokus pada bidang pribadi dan bidang sosial yang berkaitan dengan
upaya mengembangkan kreativitas siswa.
Dalam bidang pribadi, bimbingan kelompok dengan mind mapping dimaksudkan untuk
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang berfungsi seutuhnya,
produktif, aktif dan kreatif.Sedangkan dalam bidang sosial, dimaksudkan membantu siswa
mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial.
Implementasi bimbingan kelompok dengan teknik mind mapping untuk mengembangkan
kreativitas siswa yakni dengan mengangkat materi/topik yang berkaitan dengan kreativitas
yaitu meliputi:
1. Apa itu kreativitas (Sebagai BKp 1)
2. Mengenal potensi kreatif (Sebagai BKp 2).
3. Kiat-kiat menjadi kreatif (Sebagai BKp 3).
4. Berfikir kreatif dan menghasilkan banyak gagasan (Sebagai BKp BKp 4)
5. Mengembangkan imajinasi (Sebagai BKp 5).
6. Membangun dorongan berprestasi (Sebagai BKp 6).
7. Tips cerdas membuang perasaan takut gagal (Sebagai BKp7).
8. Menghargai potensi diri (Sebagai BKp 8).

4. Peran Konselor
Konselor dalam Bimbingan Kelompok teknik mind mapping ini
berperan sebagai perencana, model, motivator, fasilitator, inspirator,
dan evaluator.
1. Sebagai Perencana, konselor membuat rencana kegiatan layanan
bimbingan kelompok agar layanan dapat dilakukan secara efektif.
2. Sebagai model, konselor membantu siswa sebagai contoh/teladan yang baik dalam
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok.

7 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


3. Sebagai motivator, konselor menciptakan situasi yang mendorong siswa untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam proses layanan bimbingan kelompok serta mendorong untuk
menerapkan aspek-aspek kecerdasan emosional dalam kehidupannya.
4. Sebagai fasilitator, konselor memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa
untuk berpartisipasi atau terlibat dalam diskusi yang dinamis dalam bimbingan
kelompok. Disamping itu, konselor bertugas sebagai pemimpin kelompok, yang
mengatur jalannya layanan bimbingan kelompok mulai dari tahap pembentukan,
peralihan, kegiatan hingga tahap pengakhiran.
5. Sebagai Inspirator, konselor dapat memberikan inspirasi bagi kemajuan siswa.
6. Sebagai evaluator, konselor mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan layanan
bimbingan kelompok. Konselor memonitor perubahan tingkah laku yang ditujukan oleh
siswa yang telah dibantu melalui teknik bimbingan kelompok, juga memberikan
bantuan lain yang dipandang perlu bagi peningkatan dan pengembangan potensi siswa.

5. Fungsi Konselor (Pemimpin Kelompok)


Fungsi konselor dalam bimbingan kelompok dengan teknik mind
mapping terdiri dari 4 fungsi yaitu:
1. Fungsi mempedulikan (Caring) yaitu Konselor menjadi pendorong
bagi siswa (Anggota Kelompok) untuk mengomunikasikan dan mewujudkan gagasan-
gagasannya serta mengakui dan menghargai gagasan-gagasan siswa.
2. Fungsi memberikan dorongan emosional (emotional stimulation) yaitu konselor
menciptakan rasa aman kepada Anggota Kelompok (AK) untuk mengekspresikan
kreativitasnya.
3. Fungsi memberikan pengertian yaitu konselor membantu siswa memahami dalam berpikir
dan bersikap, memberikan peluang AK untuk mengomunikasikan gagasan-gagasannya
serta memberikan informasi mengenai peluang-peluang yang tersedia.
4. Fungsi eksekutif (executive function) yaitu konselor menentukan batas waktu, norma-
norma, tujuan-tujuan dan memberikan saran-saran.

6. Kualifikasi Konselor (Pemimpin Kelompok)


Kualifikasi Konselor dengan model Bimbingan kelompok dengan
teknik mind mapping pada hakikatnya sama dengan kualifikasi

8 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


konselor pada umumnya, selain itu juga konselor hendaknya memenuhi persyaratan
khusus sebagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan tentang kreativitas
Syarat pertama seorang konselor yang dapat mengembangkan kreativitas siswa adalah
konselor tersebut memiliki pengetahuan tentang kreativitas.
2. Memahami karakteristik siswa SMP, sifat serta kebutuhan siswa kreatif.
3. Memiliki kualifikasi pribadi seperti:
a. Kreatif dan menyukai tantangan
Tanpa sifat ini sulit sekali seorang konselor dapat memahami keunikan karya dan
kreativitas siswa. Selain itu juga konselor harus menyukai tantangan dan hal-hal
baru sehingga ia tidak akan terpaku pada rutinitas ataupun mengandalkan program
yang ada, namun ia akan senantiasa mengembangkan, memperbaharui dan
memperkarya aktivitas layanan bimbingan kelompok.
b. Inspiritif
Konselor (Pemimpin kelompok) dapat membuat siswa terinspirasi untuk
menemukan hal-hal yang baru dan lebih memahami informasi-informasi
pengetahuan yang disampaikan.
c. Motivator
Konselor mampu mendorong siswa untuk aktif, kreatif dan produktif dalam
kegiatan bimbingan kelompok.
d. Ekspresif, Penuh penghayatan, dan peka perasaan.
Konselor hendaknya ekspresif agar dapat menyatu dengan siswa dan suasana
bimbingan kelompok menjadi hidup.Sikap yang ekspresif, penuh penghayatan dan
peka perasaan dalam menunjukkan penghargaan dan bimbingan terhadap siswa,
dapat menjadi modal berkembangnya kreativitas pada siswa.
e. Fleksibel yaitu konselor tidak kaku tapi tetap punya prinsip, memiliki kemampuan
memahami siswa dengan lebih baik, memahami karakter siswa.
f. Optimis
Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akan perubahan siswa
ke arah yang lebih baik melalui proses interaksi konselor (PK) dengan siswa (AK)
yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap siswa tersebut.
g. Respek
Konselor menghargai dan menerima anggota kelompok apa adanya dan hangat
dalam bersikap.
9 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping
h. Humoris
Pada umumnya, siswa menyukai suasana yang menyenangkan, termasuk dengan
humor.Secara tidak langsung, hal tersebut dapat mengaktifkan kreativitas otak
kanan.
i. Responsif
Konselor yang professional cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi.
j. Empatik
Konselor hendaknya dituntut mempunyai kesabaran lebih dalam memahami
keberagaman tersebut sehingga bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan siswa.
k. Ngefriend (Bersahabat)
Konselor adalah individu yang mudah bergaul dengan siapa saja termasuk dengan
siswa sangat bersahabat sehingga siswa mau terbuka.

7. Prosedur Kerja Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Mind


Mapping
Prosedur kerja model bimbingan kelompok dengan teknik Mind
Mapping ini adalah sebagai berikut:
1. Langkah Pertama, mengidentifikasi masalah. Konselor
memetakan tingkat kreativitas siswa atas dasar hasil pengumpulan
pengolahan dan analisis data siswa, melalui instrument skala kreativitas yang
dikembangkan oleh peneliti.
2. Langkah Kedua, Menentukan tujuan. Konselor menentukan tujuan berdasarkan hasil
identifikasi masalah konseli.
3. Langkah Ketiga, Perekrutan anggota kelompok. Konselor membentuk kelompok dalam
bentuk kelompok kecil yang terdiri atas 10 siswa.
4. Langkah Keempat, Merancang kegiatan bimbingan kelompok, seperti mengatur jadwal
pelaksanaan, tempat dan menyiapkan materi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan.
5. Langkah Kelima, Mensosialisasikan rencana atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mendapat dukungan dari wali kelas, guru, orang tua, dan atau pihak lain yang dipandang
perlu diperhatikan.

10 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


6. Langkah Keenam, Melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok yang terdiri dari 4
tahap yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran.
7. Langkah Ketujuh, Evaluasi dan Tindak Lanjut.
Konselor mengadakan evaluasi dan tindak lanjut dengan memberikan laiseg yang
terdiri dari understanding, comfortable dan action yang diberikan kepada anggota
kelompok dalam setiap pertemuan. Analisis dari penilaian segera ini dijadikan
parameter untuk mengetahui perubahan sikap melalui pernyataan diri anggota
kelompok yang menjadi indikator pikiran dan tindakan selanjutnya yang akan ditempuh
setelah bimbingan kelompok dilaksanakan.

8. Anggota Kelompok
Perekrutan anggota kelompok dalam model bimbingan kelompok
dengan Teknik Mind Mapping ini, dirumuskan sebagai berikut:
1. Jumlah Anggota: Kelompok dibentuk dalam format kecil dengan
anggota kelompok dibatasi 10 siswa. Karena diasumsikan bahwa
kekurang efektifan kelompok akan mulai dirasakan jika anggotakelompok melebihi
10 orang (Prayitno,2004:9).
2. Karakteristik Anggota: Anggota sebaiknya bersifat heterogen.
3. PK dan AK heterogen. Hal ini dimaksudkan agar hubungan interaksinya dapat lebih
dinamis.

9. Sifat Topik
Topik yang dibahas dalam model bimbingan kelompok Dengan
Teknik Mind Mapping ini adalah topik yang bersifat umum dan tidak
rahasia.Topik yang dipilih adalah dalam bentuk topik tugas, konselor
menugaskan kepada konseli untuk membahas topik-topik yang telah
ditentukan. Topik/materi yang diberikan yaitu topik yang mengarah pada pencapaian
berkembangnya kreativitas.

10. Suasana Interaksi

Interaksi yang dibentuk dalam model ini adalah interaksi multi arah,
hubungan antara anggota kelompok dengan pemimpin kelompok
dipandang sebagai ”kawan” atau “sahabat” yang memiliki kedudukan
setingkat. Terjalin interaksi multi arah, yakni antara anggota kelompok dengan dipandu

11 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


oleh pemimpin kelompok saling berinteraksi dan terlibat dalam diskusi dinamis tanpa
terkecuali.Anggota kelompok diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk berpendapat,
menyampaikan gagasan, perasaan, permasalahan, melepas keragu-raguan diri, dan
berbagai pengalaman dan keluhan-keluhan pada teman sebayanya.

11. Tahap-Tahap Pelaksanaan Bimbingan


Kelompok
Pelaksanaan bimbingan kelompok Dengan Teknik Mind Mapping
ini adalah mengacu pada tahap-tahap bimbingan kelompok yang
dikemukakan oleh Prayitno dan beberapa pakar bimbingan
kelompok yang meliputi empat tahap.
Tahap I (Tahap Pembentukan)
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap perlibatan diri atau tahap memasukkan diri
ke dalam kehidupan suatu kelompok.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengungkapkan pengertian dan
tujuan kegiatan bimbingan kelompok, menjelaskan cara-cara dan asas-asas kegiatan
bimbingan kelompok, anggota kelompok saling memperkenalkan dan mengungkapkan
diri, dan permainan penghangatan/ pengakraban. Permainan yang digunakan adalah
permainan yang sesuai dengan topik kreativitas yang sedang dibahas.
Tahap II (Tahap Peralihan atautransisi)
Tahap ini merupakan tahap transisi dari tahap pembentukan ke tahap kegiatan.
Karakteristik tahap transisi ditandai perasaan khawatir, defence (bertahan) dan berbagai
bentuk perlawanan. Dalam menjelaskan kegiatan apa yang akan dilaksanakan, pemimpin
kelompok menegaskan jenis topik tugas atau bebas. Setelah jelas kegiatan apa yang harus
dilaksanakan maka tidak akan muncul keragu-raguan atau belum siapnya anggota dalam
memasuki tahap kegiatan.
Tahap III (Tahap Kegiatan)
Tahap ini merupakan inti kegiatan kelompok dengan suasana yang ingin dicapai, yaitu
terbahasnya secara tuntas topik yang menjadi pembahasan, terciptanya suasana untuk
mengembangkan diri, baik menyangkut pengembangan kemampuan berkomunikasi
mapun menyangkut pendapat yang dikemukakan kelompok. Pada tahap ini anggota
kelompok didorong untuk mengambil keputusan, pendapat dan tanggapan mengenai topik
yang dibahas dalam kelompok, dan belajar bagaimana menjadi bagian kelompok yang
integral sekaligus memahami kepribadiannya sendiri dan juga dapat memahami orang
12 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping
lain serta dapat menyaring umpan balik yang diterima dan membuat kesimpulan yang
komprehensif dari berbagai pendapat dan masukan-masukan dalam pembahasan
kelompok dan memutuskan apa yang harus dilakukannya nanti.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini untuk topik tugas adalah
pemimpin kelompok mengemukakan suatu topik untuk dibahas oleh kelompok, kemudian
terjadi tanya jawab antara anggota kelompok dan pemimpin kelompok tentang topik yang
sedang dibahas. Selanjutnya anggota membahas topik tersebut secara mendalam dan
tuntas, dengan mengungkap pertanyaan what, why dan how, setelah diskusi anggota
kelompok diberi tugas membuat mind map serta menjelaskan hasilnya, sebelum tahap
akhir agar tidak menjenuhkan dilakukan kegiatan selingan bila diperlukan.
Tahap IV (Tahap Pengakhiran)
Tahap pengakhiran merupakan tahap penutup dari serangkaian kegiatan bimbingan
kelompok dengan tujuan telah tuntasnya topik yang dibahas oleh kelompok tersebut.
Konselor tetap mengusahakan suasana yang hangat, memberikan pernyataan dan
mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan anggota serta memberi semangat untuk
kegiatan lebih lanjut dengan penuh rasa persahabatan dan simpati, pemimpin kelompok
juga memberikan penguatan (reinforcement) terhadap hasil-hasil yang telah dicapai
kelompok tersebut.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah pemimpin kelompok menyatakan
bahwa kegiatan akan segera diakhiri, pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan
kesan dan hasil-hasil kegiatan yang telah dilalui, ketuntasan dalam pembahasan topik,
membahas kegiatan lanjutan serta mengemukakan pesan dan harapannya.

14. Monitoring, evaluasi dan Tindak Lanjut


Pemimpin kelompok mengadakan evaluasi dengan memberikan Laiseg
(Penilaian Segera) dan pertanyaan atau wawancara untuk melihat tingkat
penguasaan topik yang dibicarakan. Secara lebih rinci, evaluasi
pelaksanaan bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan:
1. Evaluasi isi: evaluasi terhadap kedalaman pembahasan topik
2. Evaluasi dampak: evaluasi terhadap pemahaman dan dampak kegiatan terhadap anggota,
dalam hal ini adalah adanya perubahan perilaku dengan proses kreatif dan sikap kreatif.
3. Evaluasi proses: evaluasi terhadap keterlibatan anggota selama proses bimbingan
kelompok berlangsung.

13 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping


Untuk mengevaluasi keefektifan model, dilakukan tes skala kreativitas sebagai post
test setelah berakhirnya seluruh rangkaian bimbingan kelompok yang dilakukan. Kemudian
membandingkan antara hasil pre-test dan post-test.

14 Model Bkp Dengan Teknik Mind Mapping

Anda mungkin juga menyukai