Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Lepa-lepa Open Submitted: 18/01/2021

https: //ojs.unm.ac.id/JLLO/index Reviewed : 12/07/2021


Volume 2 Nomor 3, 2022 Accepted : 13/05/2022
e-ISSN 2776-4176 Published : 09/06/2022

Pemanfaatan Tanaman Obat Sekolah (TOSKA) di UPT SMP Negeri 2 Takalar

Rara Nur Fadya


Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Makassar
rarafadya99@gmail.com

Nur Annisa Safitri


Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Makassar
nurannisasafitri06@gmail.com

Tiara Angraeni Putri


Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Sastra,
Universitas Negeri Makassar
tiarangraenii1906@gmail.com

Muhammad Arsad
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Makassar
muharsad3009@gmail.com

ABSTRAK
Tanaman Obat herbal yang memiliki khasiat sebagai obat yang banyak
memiliki manfaat bagi kehidupan, termasuk untuk mengatasi masalah kesehatan
secara tradisional. Manfaat Tanaman Obat tidak hanya dirasakan oleh kalangan
dewasa, tetapi juga dapat berguna bagi anak-anak. Di era generasi millennial ini,
sebagian besar anak-anak tidak mengetahui jenis-jenis tanaman obat beserta
manfaatnya. Oleh karena itu, pengenalan akan Tanaman Obat pada usia dini
sangat diperlukan untuk menumbuhkan kecintaan dan minat anak-anak akan
tanaman obat yang berkhasiat bagi kesehatan. Bagi program “TOSKA” (Tanaman
Obat Sekolah) ini menjadi salah satu wahana pembelajaran yang tepat untuk
memperkenalkan berbagai macam mengenai tanaman obat. Dari program TOSKA
inipula dapat mendorong sekolah-sekolah yang minim pekarangan agar tetap
dapat memiliki banyak tanaman kaya khasiat. Program ini kami laksanakan di
UPT SMP Negeri 2 Takalar. Mahasiswa KKN PPL melakukan penanaman dan
menyampaikan manfaat tanaman obat kepada warga sekolah. Kami menanam
berbagai macam tanaman obat di lingkup pekarangan sekolah seperti cocor bebek,
kumis kucing, pecah beling, jahe, daun gedi, lidah buaya, dan bidara. Sosialisasi

email: lepalepa@unm.ac.id 669 halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

mengenai TOSKA ini disampaikan kepada siswa kelas 8 UPT SMP Negeri 2
Takalar dan diedukasi mengenai jenis-jenis tanaman yang bisa dijadikan obat dan
ditanam dipekarangan rumah masing- masing.

Kata kunci: Tanaman Obat, Usia Dini, Edukasi

ABSTRACT

Herbal medicine plants have many benefits for life, including to overcome health
problems with traditional way. The benefits of medicine plants are not only felt by
adults, but also can be useful for children. In this millennial generation era, most
children do not know types of medicine plants and their benefits. Therefore, the
introduction of medicine plants at an early age is very necessary to foster love
and interest in children for medicine plants that are nutritious for health. The
"TOSKA" (School Medicine Plants) program is one of the appropriate learning
media to introduce various kinds of medicine plants. By engaging this TOSKA
program, the schools with minimal productive yards can also be encouraged to
have lots of plants that are rich in nutrients. We carry out this program at UPT
SMP Negeri 2 Takalar. KKN PPL students plant and convey the benefits of
medicine plants to school residents. We plant various kinds of medicine plants
within the school yard, such as Kalanchoe pinnata, cat's whiskers, black face
general, ginger, sunset muskmallow, aloe vera, and arabian jujube. The seminar
about TOSKA was delivered to 8th grade students of UPT SMP Negeri 2 Takalar
and they also are educated about the types of plants that can be used as medicine
and planted in their respective yards.

Keyword: Medicine Plants, Early Age, Education

PENDAHULUAN
Pertumbuhan sampai perkembangan kehidupan manusia terjadi pada awal
periode anak, sehingga pendidikan karakter harus terbentuk pada usia tersebut.
Pendidikan karakter pada anak diantaranya belajar menguasai tingkat yang lebih

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

tinggi dari aspek gerakan, berpikir, berperasaan, dan berinteraksi pada sesamanya
ataupun dengan benda-benda dalam lingkungan sekitarnya. Strategi pembelajaran
yang diberikan pada anak khususnya usia dini bisa didapatkan baik secara
pendidikan formal, nonformal dan informal. Materi pendidikan formal akan
didapatkan dibangku sekolah dengan mata pelajaran yang sudah ditetapkan oleh
kementrian pendidikan, sedangkan pendidikan nonformal mereka peroleh dari
lingkungan sekitarnya.

Peranan sekolah untuk membentuk lingkungan sekolah menjadi asri


adalah salah satu metode pembelajran yang dapat diberikan khususnya pengenalan
terhadap tanaman. Pemanfaatan tanaman yang ada disekitar lingkungan sekolah
dapat dijadikan sebagai wahana pembelajaran yang dapat dikembangkan terus
menerus. Indonesia merupakan salah satu komunitas yang kaya akan
keanekaragaman jenis tumbuhan di dunia. Di Indonesia terdapat sekitar 30.000
jenis tanaman dan 7000 diantaranya memiliki khasiat obat (Jumiarni &
Komalasari, 2017). Tanaman obat merupakan modal kekayaan alam Indonesia.
Dikenal secara turun temurun dengan menerapkan resep-resep kuno yang
dipercaya bermanfaat untuk kesehatan.

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan tanaman hasil budidaya


rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya
adalah memanfaatkan sebidang tanah, baik di halaman sekolah, kebun ataupun
lading yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai
obat sebagai keperluan akan obat-obatan herbal. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat,
dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kesehatan baik dalam upaya preventif,
promotif, maupun kuratif. Bagian dari tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat adalah bagian daun, kulit batang, buah, biji dan akarnya (Harjono, Yusmaini,
& Bahar, 2017). Menurut Zuhud, Ekarelawan dan Riswan, tanaman obat terbagi
menjadi tiga jenis. Tanaman obat tradisional, merupakan spesies tumbuhan yang
diketahui atau dipercaya memiliki khasiat dan telah digunakan sebagai bahan
baku obat tradisional. Tanaman obat modern, merupakan spesies tumbuhan yang

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang
berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
Tanaman obat potensial, merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung
senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara
ilmiah medis atau penggunanya sebagai bahan obat tradisional perlu ditelusuri
secara mendalam (Utami & Puspaningtyas, 2013).

Penggunaan tanaman obat juga berdampak bagi isu go green karena


dengan menanam tanaman obat berarti juga ikut menghijaukan bumi. Tanaman
obat aman dikonsumsi dan dapat menyembuhkan penyakit dan tidak berbahaya
dibandingkan dengan obat-obatan modern terutama yang dibuat dari bahan kimia.
Saat ini tanaman-tanaman obat mudah dijumpai tetapi sebagian masyarakat belum
mengenali berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat-obatan
herbal. Dewasa ini, kebanyakan masyarakat cenderung memilih pola konsumtif
yang instan dan mudah didapatkan. Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa
yang sedang melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) melaksanakan
program kerja yang dapat diterapkan, salah satunya mengadakan kegiatan
penanaman dan pemanfaatan Tanaman Obat Sekolah (TOSKA) yang dipilih
sebagai terobosan baru untuk mengenalkan tanaman obat kepada warga sekolah.
Dengan harapan adanya tanaman obat di sekolah dapat membantu pengetahuan
warga sekolah mengenai manfaat dari berbagai jenis tanaman obat yang ada
disekitar kita.

METODE KEGIATAN
Sasaran dalam kegiatan penanaman tanaman obat yaitu siswa siswi UPT
SMP Negeri 2 Takalar. Sebelum melaksanakan kegiatan penanaman tanaman
obat pada tanggal 2 Oktober 2020 para mahasiswa KKN-PPL Terpadu
melaksanakan seminar program kerja dengan melibatkan warga UPT SMP Negeri
2 takalar dan menyampaikan bahwa proses penanaman Tanaman Obat Sekolah
(TOSKA) akan berlangsung selama 2 hari. Kemudian melakukan pengecekan
tempat yang akan ditanami bersama salah satu guru. Di hari berikutnya pada

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

tanggal 1 Oktober 2020 melakukan persiapan yang maksimal seperti, persiapan


perlengkapan, tanaman, dan lain sebagainya. Pada tanggal 2 Oktober 2020
Mahasiswa KKN PPL melakukan pemasangan papan slogan, papan nama ilmiah
(latin) tumbuhan serta penanaman dan menyampaikan manfaat tanaman obat
kepada siswa siswi UPT SMP Negeri 2 Takalar. Kami menanam berbagai macam
tanaman obat di lingkup pekarangan sekolah seperti cocor bebek, kumis kucing,
pecah beling, jahe, daun gedi, lidah buaya, dan bidara.
HASIL & PEMBAHASAN
Berdasarkan kegiatan penanaman TOSKA yang telah Mahasiswa KKN
PPL lakukan dilingkungan UPT SMP Negeri 2 Takalar hasil yang diperoleh
dalam program kegiatan ini berjalan dengan baik. Siswa siswi sangat antusias
dalam pelaksanaan kegiatan penanaman TOSKA bagi kesehatan dan lingkungan
sekolah. Walaupun pada saat melakukan penanaman banyak siswa yang tidak
paham dengan menanam tanaman obat tersebut tetapi kami sebagai Mahasiswa
KKN PPL memberikan contoh kepada siswa yang sangat semangat dan
bekerjasama dalam proses penanaman dan hasil dari kegiatan ini berjalan dengan
baik. Dan diperlukan perawatan dan melakukan pengecekan tiap pekan agar
tanaman tumbuh dengan baik.

Gambar 1.Tanaman Cocor Bebek

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

 Cocor bebek adalah tanaman hias dengan banyak manfaat. Memiliki nama
ilmiah Kalanchoe pinnata atau Bryophyllum pinnatum. Tanaman hias ini
mudah tumbuh di parit, kebun, bahkan tumbuh subur di tanah berbatu.
Daunnya tebal berdaging dan mengandung banyak air, sedangkan
batangnya lunak dan memiliki ruas.

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rosales
Suku : Crassulaceae
Marga : Bryopyllum
Jenis : Bryopyllum pinnatum ( Lam )

Adapun manfaat dari tanaman cocor bebek ini ialah :

 Dipercaya mampu menjadi pereda alergi.


 Dipercaya mampu mengatasi peradangan dan infeksi karena memiliki efek
antimikrobial.
 Dipercaya memiliki khasiat antioksidan.
 Diperacaya memiliki khasiat antidiabetes.
 Dipercaya memiliki khasiat anti-neoplastic atau mencegah kanker.

Gambar 2.Tanaman Kumis Kucing

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

 Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah


yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney
tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa
Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis
kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah
Asia dan Australia.

Sub divisi: Spermatophytina


Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Lamiales
Family: termasuk dalam kategori family Lamiaceae
Genus: Benth.
Spesies: Orthosiphon aristatus

Adapun manfaat dari tanaman kumis kucing ini ialah :

 Menurunkan tekanan darah


Kumis kucing juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Kandungan
sinensetin di dalamnya berperan penting sebagai antioksidan dan memiliki
aktivitas diuretik yang kuat. Khasiat ini akan membantu tubuh mengurangi kadar
natrium berlebih melalui urin.
Dengan meningkatnya pengeluaran cairan dan natrium dari tubuh, tekanan dalam
pembuluh darah juga bisa berkurang. Oleh karena itu, kumis kucing dapat
dimanfaatkan sebagai obat alami bagi penderita hipertensi.
 Mengatasi rematik
Kumis kucing juga dipercaya dapat bermanfaat sebagai obat rematik alami,
terutama pada penderita rheumatoid arthritis (RA). Kebanyakan penyakit rematik,
termasuk RA, disebabkan oleh reaksi autoimun. Sebagian lain tidak disebabkan
oleh autoimun, tapi sama-sama didasari oleh proses peradangan.

 Menyehatkan jantung

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

Selain membantu menurunkan gula darah, pemberian ekstrak kumis kucing juga
diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan
trigliserida (lemak darah).
Gabungan efek antidiabetik, peningkatan kadar HDL, dan penurunan kadar lemak
darah ini sangat baik untuk mencegah penyakit jantung, misalnya penyakit
jantung koroner atau serangan jantung.
 Mengatasi masalah menstruasi
Perempuan yang sering mengalami masalah menstuasi juga bisa mendapatkan
manfaat dari kumis kucing. Rutin mengonsumsi ekstrak kumis kucing diketahui
bisa menurunkan kadar prostaglandin sehingga bisa mengurangi nyeri
menstruasi dan pendarahan berlebih saat menstruasi (menorrhagia).

Gambar 3.Tanaman Keji Beling

 Keji beling atau akrab disebut Pecah Beling adalah tumbuhan semak yang
tingginya mencapai 1-2 m. Batangnya beruas, bentuknya bulat, berambut
kasar, dan warnanya hijau. Percabangannya yang menyentuh tanah dan
keluar dari akar sehingga bisa dipisahkan dari tanaman induk Sementara
itu, daunnya tunggal, bertangkai pendek, dengan duduk daun yang
berhadapan. Helaian daunnya lanset, memanjang atau hampir jorong,

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

tepinya bergerigi, dengan ujung dan pangkalnya yang meruncing, kedua


permukaanya kasar. Pertulangan daunnya menyirip dan berwarna
hijau. Akarnya tunggang dan berwarna coklat muda.

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Scrophulariales
Suku : Acanthaceae
Marga : Strobilanthes
Jenis : Strobilanthes crispa Bl.
Nama umum : Keji beling

Adapun manfaat dari Keji beling atau Pecah Beling yaitu :

 Penyakit Diabetes
Diabetes merupakan satu di antara penyakit berbahaya jika dibiarkan begitu saja.
Namun, ternyata penyakit ini bisa diatasi oleh daun keji beling. Tumbuhan keji
beling memiliki kandungan senyawa yang mampu melindungi tubuh dari
kerusakan sistem pengaturan kadar gula. Anda bisa mengonsumsi teh daun keji
beling untuk menstabilkan kadar gula dan darah. Daun yang satu ini juga dapat
mengatur sistem perlindungan terhadap pengaturan produksi insulin.
 Mencegah Kanker dan Tumor
Tahukan Anda daun keji beling dapat menjaga kesehatan tubuh dengan
membunuh sel-sel kanker? Daun ini memiliki kandungan yang bisa menangkal
pertumbuhan sel-sel kanker berbahaya yang juga bisa berisiko tumor.
 Mengobati Batu Ginjal
Manfaat daun keji beling selanjutnya adalah mampu mengobati penyakit batu
ginjal. Keji beling banyak digunakan untuk membantu meluruhkan kristal di
ginjal.

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

Daun keji beling mengandung bahan aktif yang dipercaya bisa meluruhkan batu
ginjal serta meningkatkan kesehatan kandung kemih.
 Menangkal Radikal Bebas
Menurut hasil studi dari Universiti Sains Malaysia, daun keji beling mengandung
sejumlah antioksidan penting seperti polifenol, flavonoid, katekin, alkaloid, dan
tanin. Kandungan tersebut sangat penting untuk melawan efek radikal bebas
dalam tubuh. Radikal bebas merupakan zat berbahaya yang bisa menyebabkan
berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, penurunan penglihatan
(degenerasi makula), hingga Alzheimer.
 Mengobati Wasir dan Ambeien
Untuk mengobati wasir atau ambeien, ambil delapan lembar daun keji beling yang
telah dicuci bersih, Kemudian dipotong-potong. Rebus potongan daun keji beling
dengan tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, air rebusan tersebut
disaring.

Gambar 4.Tanaman Jahe

 Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah


dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di
ruas-ruas tengah.

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

Spesies: Zingiber officinale; Roscoe, 1807


Tingkatan takson: Spesies
Divisi: Tracheophyta
Famili: Zingiberaceae
Ordo: Zingiberales

Adapun manfaat dari tanaman jahe ini adalah :

 Dari Gangguan Degeneratif sampai Penyakit Menular

Menurut jurnal dalam US National Library of Medicine National Institutes of


Health - mengenai khasiat jahe, ternyata jahe memiliki potensi untuk mengobati
sejumlah penyakit termasuk gangguan degeneratif (radang sendi dan rematik).

 Antipenuaan dan Kanker

Jahe bersifat anti-inflamasi dan anti-oksidatif yang bisa mengendalikan proses


penuaan. Manfaat jahe lainnya, tanaman herbal ini juga memiliki potensi
antimikroba yang dapat membantu dalam mengobati penyakit menular. Bahkan,
manfaat jahe disebut-sebut dapat mencegah berbagai kanker.

 Meredakan Nyeri Haid

Rutin mengonsumsi air jahe bisa membatu mengurangi nyeri yang terjadi saat
menstruasi. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa jahe yang dikonsumsi dapat
meredakan nyeri menstruasi pada wanita. Bahkan, khasiat dari jahe disebut tak
berbeda jauh dengan obat ibuprofen dan asam mefenamat.

 Menurunkan Glukosa Darah sampai Kolesterol

Menurut jurnal dalam US National Library of Medicine National Institutes of


Health - mengenai khasiat jahe, rutin mengonsumsi jahe juga bisa menurunkan
glukosa darah secara signifikan. Tak cuma itu, konsumsi jahe secara rutin juga
bisa menurunkan kolesterol LDL (lemak jahat), trigserida, sekaligus
meningkatkan HLD (lemak baik).

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

 Memperkuat Sistem Imun

Jahe banyak mengandung vitamin C dan magnesium. Kandungan ini membuatnya


membantu tubuh untuk memperkuat sistem imun. Selain kedua zat tersebut, jahe
juga memiliki kandungan gingerols, shogaols, dan zingerones yang dapat
berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh.

 Menangkal Infeksi Bakteri dan Virus

Kandungan gingerol dalam jahe dipercaya bisa menghambat infeksi bakteri.


seperti shigela, E.coli, dan lain-lain.

 Meredakan Sakit Otot

Menurut studi dari University of Georgia, Amerika Serikat, jahe memiliki efek
antiperadangan yang juga berkhasiat mengurangi sakit otot.

 Meredakan Morning Sickness

Menurut studi dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, jahe


bermanfaat untuk meredakan gejala morning sickness pada awal kehamilan.
Ekstrak akar jahe telah digunakan lebih dari dua ribu tahun untuk mengatasi
gejala gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sembelit, perut kembung, dan
bersendawa.

Gambar 5.Tanaman Lidah Buaya

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

 Lidah buaya adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dari
genus Aloe. Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab,
dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-
tropis, dan kering di berbagai belahan dunia.

Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asparagales
Super Ordo : Lilianae
Famili : Xanthorrhoeaceae
Genus : Aloe. L
Spesies : Aloe Vera. L. Burm. F

Adapun manfaat dari lidah buaya ini yaitu :

 Lidah buaya banyak digunakan untuk mengobati luka bakar secara topikal,
dengan cara dioleskan ke kulit. Bahkan, sejak tahun 1959 badan FDA
Amerika Serikat menyetujui penjualan salep lidah buaya secara bebas
untuk meredakan luka bakar
 Dikutip dari sebuah penelitian yang dimuat di International Journal of
Phytotherapy and Phytopharmacy, mengonsumsi dua sendok makan jus
lidah buaya per hari dapat menyebabkan kadar gula darah turun pada
penderita diabetes tipe 2 .Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa lidah
buaya bisa menjadi pilihan pengobatan diabetes di masa yang akan datang.
 Salah satu manfaat lidah buaya untuk kulit adalah dapat memperlambat
penuaan. Sebuah studi yang dilakukan pada wanita di atas 45 tahun
menemukan bahwa lidah buaya dapat mengurangi tanda-tanda penuaan
pada kulit. Penggunaan gel lidah buaya selama 90 hari ditemukan
meningkatkan produksi kolagen serta elastisitas kulit.
 Peneliti mengklaim bahwa lidah buaya menunjukkan potensi dalam
memperlambat pertumbuhan kanker payudara. Namun, penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk membuktikan

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan ini antara lain :

a. Menambah ilmu pengetahuan siswa UPT SMP Negeri 2 Takalar dan


siswa dapat memanfaatkan secara optimal TOSKA disekitar
lingkungan Sekolah.
b. Pelestarian Lingkungan Sekolah yaitu dengan adanya Tanaman
TOSKA di UPT SMP Negeri 2 Takalar yang dimana dalam
pengembangannya untuk sarana pemanfaatan tanaman obat.
c. Dari pelaksanaan kegiatan ini guru dan siswa menjadi aktif dan
tertarik dalam mengembangkan pemanfaatan tanaman obat.

Berikut ini dokumentasi siswa SMP Negeri 2 Takalar dalam kegiatan


penanaman Tanaman TOSKA yaitu :

Gambar 7.Pemasangan Papan Slogan

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

Gambar 7.Penanaman Tanaman Obat

Gambar 8.Pemasangan Papan Nama Ilmiah (Latin) Tanaman

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 3, 2022

Gambar 9.Pemberian Edukasi Tanaman Obat Kepada Siswa

Gambar 10.Proses Perawatan Dan Pengecekan Tanaman Obat

KESIMPULAN & SARAN


Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober
2020 dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan penanaman dan

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685


Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 2 Nomor 2, 2022

pemanfaatan TOSKA yang telah mahasiswa KKN-PPL lakukan di UPT SMP


Negeri 2 Takalar mendapatkan hasil yang baik dan cukup memuaskan. Siswa jadi
lebih mengenal apa itu tanaman obat dan bagaimana cara pemanfaatanya untuk
kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Harjono, Y., Yusmaini, H., & Bahar, M. (2017). Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman
Obat Keluarga dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga di Kampung
Mekar Bakti 01/01, Desa Mekar Bakti Kabupaten Tangerang, 16.

Jumiarni, W., & Komalasari, O. (2017). Eksplorasi jenis dan pemanfaatan


tumbuhan obat pada masyarakat suku muna di permukiman kota wuna,
45.

Utami, P., & Puspaningtyas, D. (2013). Jakarta: PT. Agro Media Pustaka.

email: lepalepa@unm.ac.id halaman 669-685

Anda mungkin juga menyukai