Anda di halaman 1dari 3

43 GURINDAM ABU AL-BAQA’ AR-RUNDI AL-ANDALUSI

(ELEGI ANDALUSIA)
Alih Bahasa: M. Iqbal Imami (Ma’had Aly)

1. Segala perkara yang beranjak paripurna, justru semakin tampak kekurangannya.


Semakin cantik akan semakin terluka.
Semakin rich akan semakin crazy.
(Maka Belajarlah pada laut, semakin dalam semakin tidak bergemuruh)

Maka jangan Tertipu dengan dunia yang hedonis dan brengsek ini!

2. Kau saksikan segalanya bagai dekrit yang tak kekal.


Bahagia suatu kala dan sengsara selepas itu semua.

3. Sadarlah! Dunia ini adalah bentuk kongkrit dari ketiadaan.


Dan bukankah kita semua akan beres-beres untuk pergi dari dunia ini.?

4. Bila pedang yang putus asa sudah ditempa.


Sementara ujung tombak yang tumpul sudah runcing.
Wahai! Kemewahan dan kenikmatan, mampus kau dikoyak-koyak peradaban.

5. Peradaban akan melesat menghancurkan dan meluluhlantakkan pedang-pedang kefana’an.


Meski seonggok pedang itu di abadikan tertutup rapat dalam Istana Ghimdan, juga bahkan pedang yang
digenggam Saif bin Dhi Yazan.

6. Mana? Mana? Raja-raja yang gagah dari negeri Yaman bermahkota berlian.?
Dimana mereka yang memakai trisula bertengger emas permata.?
Ternyata hanya menjadi balada.

7. Masih megah dan kokoh-kah bendungan yang dibangun oleh Raja Syadad di Negeri Iram.?
Masih adakah? Aturan konstitusi Dinasti Sassaniyah di kota Persia.?

8. Masih tersimpan rapi-kah? Gemilang emas yang disimpan oleh Qarun.?


Dimana kaum ‘Ad? Dimana kaum Syaddad? Dan dimanakah Qahthan.?

9. Semua telah lenyap dibungkam kematian, seolah-olah mereka tak pernah ada.

10. Kisah heroik mereka dan simbol singgasananya hanya akan menjadi tema bualan yang meletup dari
mulut para pengigau dan orang-orang yang ngantuk.

11. Peradaban akan berulang kali kembali mengisahkan


Raja Darius1 dan pembunuhnya.
Dan untuk Chosroes (Khosrau I), tak ada lagi istana berkubah yang menawarkan perlindungan
padanya.

12. Seakan-akan keputusan waktu seperti tak mengenal kata sulit barang sehari pun, bukan.?
Dan tengoklah Sulaiman seolah-olah tak pernah menguasai dunia lagi.

13. Kemalangan yang diutarakan takdir beragam jenisnya.


Sementara mereka lupa, bahwa peradaban menyisakan
Tawa dan air mata.
Menyimpan suka dan duka.
Ada cinta dan ada patah.

1
Darius juga dikenal sebagai Darius Agung, adalah Raja Diraja (Kaisar) Iran dan Firaun Mesir dari Dinasti Akhmeniyyah, berkuasa pada
September 522-Oktober 486 SM.
14. Apapun bencana-nya pastilah tersingkap pelipur lara-nya.
Namun tak ada pelipur lara atas apa yang telah menimpa Islam saat ini.

15. Oh… Andalus. Oh…Spain. Derita itu kini menimpamu.


Gunung Uhud pun roboh dan gunung Tsahlan pun hancur mendengar kisahmu.

16. Islam tertimpa bencana dan terjerembab di dalam kecemasan.


Sehingga harus kehilangan beragam ibukota kebanggan dan distrik-distriknya.

17. Tanyakan pada Valencia, Apa kabar provinsi Murcia?2


Dimanakah kota Syatibah (Jativa)3? Dan masih bernafas-kah Provinsi Jaen4?

18. Dimanakah Cordoba? Rumah para Ilmuwan


Dan banyak cendekiawan yang pengkatnya pernah tinggi di dalamnya

19. Dimana Sevilla? Dan kehiruk-pikukan yang dikandungnya.


Genap dengan sungai Guadalquivir berair tawar yang meluap dan penuh?

20. Itu semua adalah tiang konstitusi sebuah negara.


Apapun akan lenyap jika tak ada lagi tiang penyangga-nya.

21. Islam kini meratap dan menangis tersedu penuh penyesalan.


Laksana bulir-bulir air mata sepasang kekasih yang menetes tatkala digetirkan oleh Sebuah perpisahan.

22. Kampung halaman itu menjadi sunyi dan senyap dari Islam.
Justru yang marak adalah kekufuran.

23. Ketika masjid-masjid di rekonstruksi menjadi katedral.


Tiada lain di dalamnya kecuali salib dan lonceng-lonceng berdentingan.

24. Mihrab-mihrab itu menangis tersedu padahal ia adalah batu.


Mimbar-mimbar itu bersenandung puisi duka padalah ia adalah kayu.

25. Hai, Kau yang terbuai kelengahan!


Sadarlah! Di balik peradaban itu sarat akan nasehat
Engkau boleh saja mengantuk hingga terpejam
Namun peradaban akan senantiasa terjaga

26. Dan hai, engkau yang berjalan penuh keangkuhan!


Sadarlah! Tanah airmu sedang membelokkan hatimu dari kepedulian
Dapatkah tanah air membujuk pria mana pun setelah (kehilangan) Sevilla?

27. Musibah ini telah mencabik apa yang telah lalu dan usai
Sementara, gila-nya peradaban tak akan pernah tertampar lupa.

28. Hei! Raja-raja gagah! Pemangku bendera putih simbol keagungan dan kesucian.
Tebas dan penggal-lah kepala-kepala busuk orang kafir hingga mereka lenyap tak tersisa.

29. Hei! Penunggang kuda yang ramping, dirimu laksana seekor elang di arena pacuan kuda

2
Murcia adalah sebuah wilayah otonomi dan provinsi Spanyol yang memiliki luas wilayah 11.313 km² dan populasi 1.335.792 jiwa (2005).
Ibu kotanya ialah Murcia.
3
Xativa adalah sebuah kota di bagian timur Spanyol, di provinsi Valencia, berada di tepi sebelah kanan (barat) sungai Albaida dan di
persimpangann jalur kereta apai Valencia-Murcia dan Valencia-Albacete.
4
Provinsi Jaen merupakan sebuah provinsi di Spanyol. Provinsi ini letaknya di bagian selatan di negara itu. Tepatnya region Andalusia
pada tahun 2009, provinsi ini memliki jumlah penduduk sebesar 699.782 jiwa dan memiliki luas wilayah 13.489 km².
30. Dan Kau! Panglima hebat dengan pedang India yang terhunus.
Dirimu tampak bagaikan api dalam kegelapan yang dipicu oleh asap berdebu (sisa peperangan)

31. Dan Engkau yang hidup bermewahan di luar laut sembari menikmati hidup.
Sadarlah! Engkau meneguk segalanya (kekuasaan dan kehormatan) atas tanah airmu.

32. Masih menjadi kenangan-kah? Kisah orang-orang negeri Andalus


Para pendongeng ber-unta itu telah berlalu menyisakan deru kisah yang seru.

33. Berapa banyak orang yang terkulai lemah meminta bantuan pada kita?
Sementara nyawa mereka terenggut, harga diri pun habis diringsut
Tak ada lagi kepedulian yang tertambat di jantung hati yang telah redup.

34. Lalu apa artinya sebuah pemutusan tali islam atas namamu (Andalus)?
Sementara engkau, hei penyembah Allah! Adalah saudara (kita) bukan.?

35. Oh Andalus… Apakah tak ada lagi jiwa yang gagah berani dengan tekad yang membuncah?
Sudah tak ada-kah! Volunteer dan pembela kebenaran?

36. O… Siapakah yang akan memperbaiki reputasi pemimpin-pemimpin gigih terdahulu (kita)?
Pemimpin-pemimpin (Islam) yang dipukul ketidak-adilan dan kebijakan-nya telah dihiraukan.

37. Kemarin, Mereka adalah raja di rumah mereka sendiri


Tapi hari ini mereka adalah budak di negeri kafir yang penuh elegi

38. Andai kau melihat mereka tertindas dan perlawanan mereka (raja-raja Islam) tak terbalas.
Maka, hanya selembar kain kehinaan yang beragam warna akan segera mereka kenakan.

39. Andai kau menyaksikan bulir airmata mereka (raja-raja Islam) ketika diperjual-belikan
Peristiwa itu akan mendesirkan rasa takut pada tubuhmu, bahkan kesedihan pun menghampirimu.

40. Sayangnya, banyak ibu dan buah hatinya telah terpisah layaknya tubuh yang berpisah dengan moksa-
nya.

41. Dan banyak gadis anggun laksana matahari yang baru saja terbit, seolah-olah ia adalah kilau rubi dan
Mutiara suci

42. Dipimpin seorang raja yang keji dan kejam, bahkan diktator!
Menjadikan matanya (ibu, anak, dan gadis) menangis, dan hatinya tertegun

43. Sungguh getir dan pahit semua ini, hingga meluluhkan isi hati
Bila saja Islam dan Iman masih bersemayam di lubuk hati yang paling sunyi

Bululawang, 19 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai