Parenting
Remaja
Kelompok 4
1. Putri Alya Karina - 195120300111001
2. Litara Fathin Asyifa - 195120300111042
3. Naura Thabina Nastiti - 195120300111048
4. Woro Nauraningrum Enindari - 19520307111042
5. Mario Johansjah - 195120300111053
6. Nayla - 195120301111036
7. Annisa Amalia Putri Pratama - 195120307111013
Contents
1. Introduction
2. Sources of Perturbation
Perturbation in
the Family at 02
Perubahan dalam Konteks Sosial
Remaja
Adolescent
01 Perkembangan Pada Usia Remaja
Pubertas
Umumnya terjadi pada usia 9-13 tahun
Ciri-ciri: perubahan pada tinggi dan bentuk tubuh, mulai berkembangnya ciri seksual primer dan sekunder
Pada masa pubertas, terjadi gejolak hormon -> mengalami perubahan emosi yang cepat
Perubahan fisik dan emosi pada remaja menyebabkan hubungan dgn orang tua menjadi renggang
Perubahan Kognitif
Remaja mulai mampu berpikir abstrak dan analitis
Muncul keinginan untuk berpendapat dan mengambil keputusan
Cenderung tidak mematuhi aturan orang tua -> mempertanyakan aturan dan perintah yang diberikan orang tua
Contoh: anak diminta untuk menyapu kamar oleh orang tuanya -> anak berkata “kan ini kamar saya, kenapa
ibu dan ayah merasa terganggu?”
Orang tua yang belum siap menghadapi perubahan pola berpikir remaja akan mengalami konflik dan
menganggap anaknya membangkang
01 Perkembangan Pada Usia Remaja
Perubahan Identitas Diri
Perubahan Sosial
Remaja cenderung menghabiskan waktu bersama teman sebaya
Teman sebaya -> role model, memberi pengaruh terhadap remaja
Dampak positif teman sebaya -> melakukan kegiatan positif, lebih berprestasi, dll.
Dampak negatif teman sebaya -> pergaulan bebas; merokok, meminum alkohol, tawuran, dll.
Tantangan orang tua dlm pengasuhan remaja: bagaimana mengawasi pergaulan anaknya dengan teman sebaya
02 Perubahan dalam Konteks Sosial Remaja
Ekspektasi Terhadap
Kemandirian Remaja di Sekolah
Equilibrium pada
remaja Melalui 02
Individuation & Neoanalytic
Theory
Sudut Pandang
Perkembangan 03
Integrating Individuality and
Teori
Connectedness
01
Detachment and
Pyschoanalytic
Theory (Freud, 1958)
Tugas perkembangan pada masa remaja yang sehat adalah untuk
“menjauh” dari orang tuanya.
Integrating Individuality
and Connectedness
Equilibrium→ remaja yang bertanggung jawab, mandiri,
kompeten serta orang tua yang secara gradual memberikan
kebebasan pada remaja.
Namun dibalik itu semua, konflik ini sebenarnya baik untuk menentukan
kembali otoritas orangtua dengan kebutuhan anak remajanya. Hal ini
dinilai dapat membantu anak remaja untuk lebih mandiri serta untuk
memperbaiki kembali hubungan orangtua-remaja sehingga dapat mengurangi
konflik yang terjadi dan kembali membangun kedekatan. Jadi konflik ini
memainkan peran penting mengenai kualitas hubungan orangtua-anak.
Developmental Changes in the
Parent-Adolescent
Relationship & Individual
Differences
Perubahan hubungan orangtua-remaja dan konflik yang terjadi bergantung
pada hubungan orangtua-anak ketika mereka belum memasuki masa remaja.
Orangtua yang memiliki relasi yang baik dengan anak mereka cenderung
memiliki sedikit kesulitan dan sebaliknya bagi mereka yang memiliki
relasi buruk akan mengalami kesulitan yang lebih parah.
https://doi.org/10.1111/cdep.12278 (https://srcd.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/cdep.12278)
Parenting and Adolescent Adjustment
Individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha
mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak
tergantung pada orang tua merupakan ciri-ciri masa remaja awal
(12-15 tahun). Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap
bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat
dengan teman sebaya.