Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (KUANTITATIF)

“Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Perilaku Komunikasi Siswa

Kepada Guru”

(Studi kasus : Siswa SMAN 3 Kabupaten Tangerang)

Di susun oleh :

Veren Yudia Natalia

(44220733)

Kelas :

22.3B.01

Dosen Pembimbing :

Syatir, M.Si

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

2023
A. Latar Belakang
Pada masa globalisasi sekarang, masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan
teknologi, hal ini menjadikan teknologi menjadi bagian penting bagi kehidupan sehari-
hari masyarakat dalam memudahkan kegiatan dan aktivitas(Faridah & Haromain, 2021).
Sejak diterapkannya teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran, usaha dalam
mencerdaskan masyarakat Indonesia semangat berpeluang untuk berinovasi menerima
pembelajaran, baik dalam materi pembelajaran yang menggunakan teknologi ataupun
memanfaatkan media sosial dalam menerima pembelajaran jarak jauh. peran media
sosial dalam membentuk pola komunikasi siswa-guru menjadi semakin penting seiring
pertumbuhan penggunaan platform ini. Interaksi siswa dengan guru tidak lagi terbatas
pada lingkungan kelas, melainkan juga melalui media sosial seperti pesan instan,
platform pembelajaran online, atau diskusi dalam grup. Penggunaan media sosial ini
dapat mempengaruhi frekuensi, gaya, dan kejelasan komunikasi antara siswa dan guru.

Menurut Nasrullah (2015) dalam Setiadi (2022) media sosial ialah wadah di
internet yang menjadikan pengguna bisa mempresentasikan dirinya, berkomunikasi,
berinteraksi, bekerjas sama, berbagi dengan pengguna yang lain sehingga menciptakan
ikatan sosial secara virtual. pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh media sosial
terhadap komunikasi siswa kepada guru di SMAN 3 Kabupaten Tangerang memiliki
nilai signifikan dalam membentuk strategi pendekatan pembelajaran yang lebih efektif.
Memahami bagaimana media sosial memengaruhi komunikasi dapat membantu guru
dan lembaga pendidikan dalam mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa serta memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif.

Dengan demikian, berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik mengambil topik


pembahasan “Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Komunikasi Siswa Kepada Guru”.
Alasan peneliti mengangkat pembahasan tersebut karena SMAN 3 Kabupaten
Tangerang sebagai studi kasus mempresentasikan gambaran yang relevan dari
perubahan dinamika komunikasi antara siswa dan guru yang mungkin terjadi di
lingkungan sekolah menengah atas. Penelitian ini dapat memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang bagaimana pola komunikasi tersebut berubah, baik dalam hal
positif maupun negatif, sebagai dampak dari penggunaan media sosial di lingkungan
pendidikan.
B. Kerangka Pemikiran

1. Kata Kunci Penelitian


Kata kunci penelitian dalam judul penelitian ini (Pengaruh media sosial terhadap
pola komunikasi siswa kepada guru) ialah komunikasi siswa kepada guru
dengan adanya media sosial

2. Definisi Media Sosial dam Komunikasi


Menurut Andreas Kaplan dan Michael dalam Setiadi, 2022) media sosial ialah
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran “usergenerated content”. Sedangkan definisi komunikasi ialah
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu
sama lain, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas bentuk komunikasi
menggunakan bahasa verbal tapi juga dalam bentuk ekspresi muka, lukisan dan
teknologi (Shanon dan Weaver dalam Milyane et al., 2022)

3. Teori yang relevan


Teori yang sesuai dengan penelitian ini ialah:

1. Teori Media Dependency (Ball-Rokeach dan Defluer): Mengungkap


bagaimana siswa bergantung pada media sosial untuk informasi, interaksi, dan
pengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
2. Teori Interaksi Simbolik (George Herbert Mead): Interaksi sosial yang terjadi
karena penggunaan simbol-simbol yang memiliki makna. Menyoroti
bagaimana individu memberikan makna pada komunikasi dan interaksi
mereka, serta bagaimana media sosial memengaruhi konstruksi makna

4. Operasional Konseptual Variabel


Jenis Variabel Teori Konseptual
Variabel Media Sosial Platform daring yang memfasilitasi
Bebas (X) interaksi, berbagi informasi, konten
multimedia, serta memungkinkan
pengguna untuk berpartisipasi dalam
aktivitas jaringan sosial. Media sosial
dapat mencakup berbagai platform
Jenis Variabel Teori Konseptual
seperti Facebook, Twitter, Instagram,
LinkedIn, YouTube, dan lainnya. Ini
adalah tempat di mana individu atau
kelompok dapat terhubung,
berkomunikasi, dan berinteraksi secara
online, baik secara langsung maupun
tidak langsung
Variabel Pola Perilaku Cara atau model yang terbentuk dari
Terikat (Y) komunikasi serangkaian interaksi komunikatif
yang terjadi antara individu atau
kelompok dalam suatu konteks
tertentu. Ini mencakup jenis pesan
yang disampaikan, cara penyampaian,
saluran komunikasi yang digunakan,
frekuensi interaksi, dan tanggapan
yang diberikan.

Variabel dan sub variabel


a. Penggunaan Media Sosial oleh Siswa
1) Frekuensi Penggunaan: Jumlah waktu yang dihabiskan siswa di platform
media sosial per hari.
2) Tipe Platform yang Digunakan: Jenis media sosial yang paling sering
digunakan oleh siswa (Facebook, Instagram, Twitter, dll.).
3) Tujuan Penggunaan: Alasan utama siswa menggunakan media sosial
(hiburan, pendidikan, interaksi sosial, dll.).

b. Pola Perilaku Komunikasi Siswa kepada Guru


1) Frekuensi Komunikasi: Berapa sering siswa menghubungi atau berinteraksi
dengan guru di luar jam pelajaran.
2) Jenis Pesan yang Disampaikan: Topik atau jenis pertanyaan yang sering
dibahas oleh siswa kepada guru.
3) Klaritas dan Efektivitas Komunikasi: Tingkat kejelasan dan efektivitas
pesan yang disampaikan oleh siswa kepada guru.
4) Respons Guru: Tanggapan atau respon dari guru terhadap komunikasi
siswa (kecepatan, kehangatan, dll.).

5. Bahan Kerangka Pemikiran


Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini ialah:
6. Indikator Pengukuran
1. Penggunaan Media Sosial oleh Siswa
a. Frekuensi Penggunaan
 Indikator: Jumlah waktu dalam jam yang dihabiskan siswa untuk
menggunakan platform media sosial setiap harinya.
 Metode Pengukuran: Survei atau catatan harian untuk memantau durasi
penggunaan media sosial.
b. Tipe Platform yang Digunakan
 Indikator: Platform media sosial yang paling sering digunakan oleh siswa
(Facebook, Instagram, Twitter, dll.).
 Metode Pengukuran: Pertanyaan dalam survei yang meminta siswa untuk
menentukan platform yang mereka gunakan secara reguler.
c. Tujuan Penggunaan
 Indikator: Alasan utama siswa menggunakan media sosial (hiburan,
pendidikan, interaksi sosial, dll.).
 Metode Pengukuran: Pertanyaan dalam survei yang meminta siswa untuk
menentukan alasan atau tujuan utama mereka menggunakan media sosial.

2. Pola Perilaku Komunikasi Siswa kepada Guru


a. Frekuensi Komunikasi
 Indikator: Jumlah kontak atau interaksi siswa dengan guru di luar jam
pelajaran.
 Metode Pengukuran: Catatan atau survei yang mencatat frekuensi pesan
atau pertanyaan yang disampaikan siswa kepada guru.
b. Jenis Pesan yang Disampaikan
 Indikator: Topik atau jenis pertanyaan yang sering dibahas oleh siswa
kepada guru.
 Metode Pengukuran: Analisis isi pesan atau survei yang meminta siswa
untuk memberikan contoh atau kategori pertanyaan yang mereka ajukan
kepada guru.
c. Klaritas dan Efektivitas Komunikasi
 Indikator: Tingkat kejelasan dan efektivitas pesan yang disampaikan oleh
siswa kepada guru.
 Metode Pengukuran: Evaluasi subjektif dari guru melalui survei atau
penilaian terhadap pesan yang diterima.
d. Respons Guru
 Indikator: Tanggapan atau respon dari guru terhadap komunikasi siswa
(kecepatan, kehangatan, dll.).
 Metode Pengukuran: Penilaian dari siswa atau observasi terhadap tanggapan
guru terhadap pesan atau interaksi siswa.

C. Hipotesa
1. Hipotesis Nol (H0)
 Tidak ada hubungan signifikan antara penggunaan media sosial oleh siswa
dengan pola perilaku komunikasi mereka kepada guru.
2. Hipotesis Alternatif (H1) atau Hipotesis Penelitian:
 H1a: Terdapat hubungan positif antara intensitas penggunaan media sosial oleh
siswa dengan frekuensi komunikasi mereka kepada guru di luar jam pelajaran.
 H1b: Siswa yang menggunakan media sosial untuk tujuan pendidikan cenderung
memiliki pola perilaku komunikasi yang lebih jelas dan terorganisir kepada
guru.
 H1c: Pola perilaku komunikasi siswa kepada guru dipengaruhi oleh jenis
platform media sosial yang sering digunakan, di mana siswa yang menggunakan
platform tertentu akan memiliki pola komunikasi yang berbeda.
 H1d: Terdapat korelasi antara jenis pesan yang sering dibahas siswa kepada
guru dengan tujuan utama penggunaan media sosial oleh siswa.
 H1e: Klaritas dan efektivitas pesan yang disampaikan siswa kepada guru
dipengaruhi oleh frekuensi dan intensitas penggunaan media sosial.
 H1f: Respon guru terhadap komunikasi siswa dapat dipengaruhi oleh jenis dan
frekuensi penggunaan media sosial oleh siswa.

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi memiliki pengertian sebagai wilayah membentuk gagasan umum
atau generalisasi suatu objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang sudah menjadi ketetapan oleh peneliti yang kemudian akan adanya
penarikan kesimpulan(Soegiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini ialah
seluruh siswa yang bersekolah di SMAN 3 Kabupaten Tangerang

Kelas Populasi Sampel


X 543 33
XI 495 31
XII 489 30
Jumlah 1.527 94

2. Sampel

Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan


rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari
suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima .
Dalam penelitian ini, sampel digunakan untuk mewakili populasi.

3. Teknik Sampling

Untuk penarikan sample dalam studi ini digunakan teknik penarikan sample
berstrata proportional. Sehingga jumlah sampel dalam studi ini ditentukan dengan
menggunakan teori Slovin. Menurut Soegiyono, (2011) teori Slovin digunakan untuk
menentukan ukuran sample dari populasi yang diketahui jumlahnya. Dengan
menggunakan formulasi rumus yaitu sebagai berikut:

𝑁
n = 1+𝑁𝑒 2

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran

Populasi

e = Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat di


tolerir (10%)
Sehingga jumlah sample adalah sebagai berikut :

1527
n = 1+1527(0,10)2

1527
𝑛=
16,27

𝑛 = 93,8537

𝑛 = 94 , jumlah keseluruhan sampel ialah 94.

Sedangkan untuk menentukan setiap populasi siswa berdasarkan kelasnya yaitu


kelas X, XI, XII diambil menggunakan alokasi proportional. Dalam prasetyo (2010:13)
perhitungan jumlah sample setiap strata dapat di hitung dengan rumus:

𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 , sehingga jumlah sampel perkelas yaitu:

543
𝑋= 𝑥 94 = 33,426 = 33
1527

495
𝑋𝐼 = 𝑥 94 = 30,47 = 31
1527

489
𝑋𝐼𝐼 = 𝑥 94 = 30,10 = 30
1527

E. Teknik Pengumpulan Data


1. Data Primer
a. Survei Kuesioner
Dirancang untuk menanyakan pola penggunaan media sosial oleh siswa,
tujuan penggunaannya, frekuensi komunikasi dengan guru, jenis pesan yang
disampaikan kepada guru, dan persepsi siswa tentang respons guru terhadap
komunikasi mereka.
b. Wawancara
Melibatkan wawancara langsung dengan siswa atau kelompok siswa untuk
mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang penggunaan media sosial
mereka dan interaksi mereka dengan guru.
c. Observasi
Melibatkan pengamatan langsung dari peneliti dalam interaksi siswa dengan
guru melalui media sosial atau di lingkungan sekolah
2. Data
Sekunder
a. Studi Literatur
Survei literatur adalah survei studi yang dilakukan bertahap dimulai dari
mencari referensi, membaca, memahami dan merangkum serta selanjutnya
membuat kesimpulan. Survei literatur dilakukan untuk mengumpulan isi atau
tinjauan dari literatur pustaka yang berkaitan dengan tema dan tujuan penelitian,
sumber literatur diantaranya berupa dokumen rencana, buku (e-book), jurnal
atau hasil penelitian, tugas akhir, dan artikel yang relevan dan kribel dari internet

Referensi:

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Teori_sistem_ketergantungan_media diakses pada


tanggal 04 Desember 2023

https://www.gramedia.com/literasi/teori-interaksi-simbolik/ diakses pada tanggal 04


Desember 2023

https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/016a8b1b-a4e5-4495-
8340-eff039406825 diakses pada tanggal 04 Desember 2023

Faridah, N. R., & Haromain, N. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Dalam Pembelajaran
di SDIT At-Taqwa Surabaya. Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education,
4(2), 91–100. https://doi.org/10.15575/al-aulad.v4i2.13203

Milyane, T. melia, Umiyati, H., Putri, D., Juliastuti, Akib, S., F.Daud, R., Dawami,
Rosemary, R., Athalarik, F. M., Adiarsi, G. R., Puspitasari, M., Andi, Ramadhani,
M. M., & Rochmansyah, E. (2022). Ilmu Komunikasi.

Setiadi, A. (2022). Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektivitas Komunikasi. 1, 71–82.


https://doi.org/10.52738/pjk.v2i1.102

Soegiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Anda mungkin juga menyukai