Anda di halaman 1dari 3

Online Session Assignment

Feriyanto Adolof | 231013106


Hermenutika Dasar
CHART HERMENEUTIKA SURAT 1 TESALONIKA
1 Tesalonika: Pertumbuhan Suatu Jemaat Baru
TAHUN Surat ini ditulis sekitar pada tahun 50-51 M
POKOK/IDE UTAMA

Jemaat di Tesalonika Pelayanan Paulus dan Timotius Instruksi-instruksi yang berkenaan dengan
(1:1-10) (2:1-3:13) kedatangan Kristus (4:1-5-11)

kedatangan-Nya, baiklah
Injil Tuhan diterima baik

Menyediakan diri akan


Sukacita Paulus karena

Urutan peristiwa akan


mereka dalam Injil itu

kemajuan jemaat itu

Pelayanan Timotius

selalu berjaga-jaga
kedatangan Tuhan

kedatangan Tuhan
Pengharapan akan
Kegiatan-kegiatan

Pelayanan Paulus
oleh mereka

(2:13-20)

(4:13-18)
(1:8-10)

(4:1-12)

(5:1-11)
(2:1-12)

(3:1-13)
(1:1-7)
TOPIK

Timotius, Silwanus dan Jemaat


Paulus dan Jemaat di Tesalonika
TOKOH

di Tesalonika
Surat ini ditulis dalam bahasa JENIS
BAHASA Surat ini menggunakan jenis Sastra Apokaliptik
Yunani SASTRA
Penulis : Paulus Tempat: Kota Korintus Ciri Khas: Kota Tesalonika, Latar belakang jemaat di Tesalonika
REVIEW SURAT 1 TESALONIKA (PELAJARAN)

Dalam surat ini, Paulus menceritakan bagaimana Kristus yang bangkit dan hidup itu telah mengubah hidupnya sama sekali, dan ia
menantang mereka dengan pernyataan bahwa Kristus dapat melakukan hal yang sama bagi mereka melalui kuasa Roh Kudus. Orang-orang
Tesalonika telah sepenuhnya menerima berita ini, dan sebagai akibatnya sebuah jemaat yang kuat telah didirikan di situ. Disamping itu, melalui
contoh kehidupan mereka yang berubah, Injil telah mendapat tanggapan yang baik sekali didunia kafir sekeliling mereka. Karena keteguhan
iman, pelayanan dalam kasih, dan ketekunan dalam pengharapan kepada Kristus (1:3). Berikut analisis dalam 1 Tesalonika:
 1 Tesalonika 1, berisi pujian kepada jemaat di Tesalonika
 1 Tesalonika 2, Paulus menyatakan diri sebagai hamba
 1 Tesalonika 2 13-20 berisi pujian Paulus terhadap kesetiaan jemaat di Tesalonika membangkitkan kasih yang terus menerus
meluap terhadap mereka.
 Timotius diutus kepada mereka (1 Tesalonika 3)
 Pengharapan akan kedatangan Tuhan (4:1-12)
 Pengharapan yang mulia (4:13-18)
 Urutan akan kebangkitan dan kenaikan anak-anak Tuhan akan berlangsung dengan teratur (4:15-17)
 Nasihat dalam 5:12-22 sebaiknya dibandingkan dengan Romaa 12:3-21
 Dalam salam penutupnya (5:23-28), Paulus berharap agar damai sejahtera Allah menguduskan roh dan jiwa mereka, dan agar
tubuh mereka terpelihara dengan tidak bercacat di hadapan Tuhan.
Paulus memiliki 2 tujuan dalam penulisan surat ini: pertama, untuk memperkuat hubungannya dengan orang percaya di Tesalonika dengan
mengingatkan mereka akan pelayanannya dan dengan memuji iman mereka; kedua, untuk bmenjawab berbagai macam masalah didalam
jemaat itu, termasuk percabulan dan eskatologi.
PENERAPAN

Keingintahuan manusia terhadap masa depan bukanlah hal yang asing lagi bagi kita. Orang melakukan berbagai upaya untuk mengetahui
masa depan, misalnya melalui horoskop, astrologi, dan ramalan. Bahkan keingintahuan manusia tersebar luas mengenai kapan akhir dunia akan
tiba. Dalam kepercayaan umat Kristiani, penampakan Yesus Kristus atau penampakan parousia masih dipertanyakan. Meskipun Alkitab dengan
jelas menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu kapan hari itu akan tiba, namun tidak dapat disangkal bahwa ada orang Kristen yang
terus bertanya-tanya dan mengetahui kapan Kristus akan datang kembali. Bahkan, karena keingintahuan tersebut, timbullah akibat negatif,
seperti kemungkinan menjadikan Alkitab sebagai buku penelitian ilmiah, meragukan kewibawaan Tuhan, bahkan kemungkinan terburuk
menjadi buku penelitian ilmiah. Rasa ingin tahu ini juga dapat menyebabkan jemaat melupakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai umat
Kristiani, yaitu menunjukkan kasih dan iman dalam tindakannya terhadap sesama serta terlibat dalam pemberitaan atau membagikan kabar
keselamatan kepada orang-orang kafir.
Melalui 1 Tesalonika secara khusus pada pasalnya yang ke 5:1-11 ini, mengatakan bahwa kita selaku orang percaya, hendaknya
senantiasa berjaga-jaga di setiap waktu, karena kedatangan Tuhan laksana kedatangan seorang pencuri, kita tidak tahu kapan itu akan terjadi.
Selain itu jangan meragukan keselamatan yang sudah ada dalam genggaman. Jangan sampai kehilangan jaminan keselamatan itu. Tetapi
tunjukkan kasih dan iman itu melalui perbuatan kita hari lepas hari, juga berusaha untuk mengabarkan berita keselamatan ini kepada orang-orang
yang masih belum percaya kepada Tuhan. Rasa keingintahuan mengenai masa depan hendaknya tidak menjadi semacam batu sandungan bagi
umatnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Paulus mengajak setiap orang untuk membuat komitmen
agar bersedia bagi kedatangan Yesus. Saat menghidupkan kebenaran Injil dalam iman, pengharapan, dan kasih, seseorang itu akan bertumbuh
lebih serupa kedalam gambar Kristus. Karena itu, baiklah jangan tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Karena Allah tidak
menetapkan untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin.

Anda mungkin juga menyukai