Jurnal PIA PB 2

Nama: Yuelianto salem

Kelas: A Teologi

Nirm: 2020218142

Titus & filemon

Titus:

Nama Kitab : Titus

Jumlah Pasal : 3 Pasal

Jumlah Ayat : 46 Ayat

1. LATAR BELAKANG KITAB TITUS

Surat Titus ditulis oleh Paulus yang merupakan salah seorang rasul yang telah
menuliskan beberapa surat yang dikanonkan dalam kitab Perjanjian Baru. Surat Titus
adalah salah satu karya atau tulisannga yang termasuk dalam pengelompokan surat-
surat Pastoral.

2. NAMA-NAMA TOKOH DALAM KITAB TITUS

Titus, Artemas, Zenas, Apolos

3. NAMA-NAMA DAERAH DALAM KITAB TITUS

Kreta dan Nikopolis

4. PERINTAH/ANJURAN DAN LARANGAN DALAM KITAB TITUS

5. WAKTU PENULISAN :

65M

6. PENULISNYA :

PAULUS

7. STRUKTUR ISI KITAB TITUS

 Pembukaan Surat ( Titus 1:1-4)

 Syarat bagi para penatua ( Titus 1:5-16 )

 Nasihat untuk kehidupan para jemaat ( Titus 2:1-15)

  Panggilan orang Kristen ( Titus 3:1-11)

 Petunjuk terahir dan salam penutup ( Titus 3:12-15)

8.KESIMPULAN

Dalam Kitab Titus jelas diketahui tentang kehidupan sebagai pekerja gereja,
hamba Tuhan maupun kehidupan dari setiap orang Kristen.

Filemon:

Nama Kitab : Filemon

Jumlah Pasal : 1 Pasal

Jumlah Ayat : 25 Ayat

1. LATAR BELAKANG KITAB FILEMON

Surat kepada Filemon ini merupakan surat Paulus yang terpendek, yang
membahas mengenai perbudakan. Dari isi surat ini, mengindikasikan kalau surat ini
ditulis ketika Paulus dipenjara. Filemon adalah pemilik budak yang sekaligus
menyediakan rumahnya sebagai gereja. Karena pelayanan Paulus di Efesus, Filemon
sepertinya menerima Kristus setelah mendengar khotbah yang disampaikan Paulus.

2. NAMA-NAMA TOKOH DALAM KITAB FILEMON

Paulus, Filemon, Onesimus

3. NAMA-NAMA DAERAH DALAM KITAB FILEMON

4. PERINTAH/ANJURAN DAN LARANGAN DALAM KITAB FILEMON

mengasihi

5. WAKTU PENULISAN : 62M

PENULISNYA : PAULUS

6. STRUKTUR ISI KITAB

 Salam ( Filemon 1:1-3)

 Ucapan syukur ( Filemon 1:4-7)

 Perintah Paulus kepada Filemon mengenai Onesimus ( Filemon 1:8-22)

 Penutup ( Filemon 1:23-25)

7. KESIMPULAN

Surat Filemon ini dibuat dalam suasana kekeluargaan. Hal ini memberikan
kepada kita arti dan pengertian yang mendalam tentang rencana Allah bagi setiap
orang Kristen, baik ia sebagai majikan atau ia sebagai pekerja (buruh).