Anda di halaman 1dari 5

BAB II

DISTRIBUSI FREKUENSI

TUGAS KELOMPOK 5

Dosen Pembimbing:

I Gst Ayu Eka Damayanthi,S.E.,Si.CRA.CRP

Disusun Oleh:

1. Ni Waayan Widiasih(2307531245)
2. Ni Luh Sri Andini(2307531247)
3. Insani Kamilla Nathaniela
(2307531206)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA
DISTRIBUSI

FREKUENSI

3.7 Distribusi Frekuensi Relatif

Ada kalanya, analisis statistik ingin mengetahui secara cepat proporsi atau persentase dari data
yang memiliki sifat- sifat atau ciri-ciri tertentu. Untuk keperluan itu distribusi frekuensi perlu
dinyatakan dalam bentuk presentasi atau fraksi. Table frekuensi sedemikian itu disebut table
frekuensi relatif. Frekuensi relatif(fr) adalah frekuensi yang dinyatakan dalam angka relative
(presentase).

3.8 Distribusi Frekuensi Komulatif

Frekuensi komulatif (F) dari suatu tabel frekuensi adalah frekuensi yang dapat menunjukan jumlah
frekuensi yang terletak di atas atau di bawah suatu nilai tertentu dalam suatu interval kelas.

Ada dua macam frekuensi komulatif yaitu:

(1). Frekuensi komulatif “kurang dari” dan

(2). Frekuensi komulatif “lebih dari”.

Tabel frekuensi yang frekuensi tiap kelasnya disusun berdasarkan frekuensi komulatif disebut
distribusi frekuensi komulatif.

Untuk menyususn tabel frekuensi komulatif dari suatu data, penggolongan ukuran/amatannya
dapat digunakan batas kelas dan dapat juga digunakan tepi kelas.

1). Distribusi frekuensi komulatif “kurang dari”

Frekuemsi komulatif “kurang dari” (less than) adalah frekuensi yang dapat menunjukan jumlah
frekuensi yang kurang dari nilai tertentu. Frekuensi komulatif “kurang dari” dapat ditentukan
dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas kelas sebelumnya.

2). Distribusi frekuensi komuklatif “lebih dari”

Frekuensi komulatif “lebih dari” (more than) adalah frekuensi yang dapat menunjukan jumlah
frekuensi yang lebih dari nilai tertentu. Frekuensi komulatif “lebih dari” dapat ditentukan dengan
menjumlahkan frekuensi pada kelas-kelas sesudahnya sampai kelas itu sendiri. Dalam Menyusun
tabel komulatif “lebih dari”, yang dipergunakan sebagai batas bawahnya adalah batasnya adalah
batas bawah atau tepi bawah kelas dari masing masing kelas. Seperti dijelaskan dimuka, bahwa
untuk mengetahui dengan cepat berapa banyak ukuran / amatan yang nilainya diatas nilai tertentu,
dapat dilihat melalui tabel frekuensi komulatif “lebih dari”.

3.9 Grafik Distribusi Frekuensi

Dalam bagian ini akan dibahas tiga macam grafik, yaitu:

1). Histogram

2). Polygon dan

3). Ogive

1). Histogram

Histrogram adalah gambaran mengenai suatu distribusi frekuensi, untuk setiap kelas dari tabel
frekuensi yang dinyatakan dalam segi empat. Sumbu horizontal menunjukkan nilai- nilai
ukuran/amatan yang dinyatakan dalam kelas-kelas ukuran/amatan dan sumbu vertical menunjukan
frekuensi ukuran/amatan. Skala horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas (class boundaries),
batasbatas kelas (class limits) atau dapat pula memakai angka yang mudah dan relative bulat yang
mendekati.

Penyajian data dalam bentuk histrogram ini akan memudahkan bagi siapa saja, dengan cepat dapat
mengetahui secara umum sifat-sifat yang dimiliki oleh data. Oleh karena itu, histogram adalah
salah satu bentuk diagram yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang ilmu, untuk
menyampaikan pesan/informasi yang secara cepat dapat dipahami.

2). Poligon Frekuensi

Polygon frekuensi adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang dibentuk oleh titik Tengah
titik Tengah kelas dan frekuensi kelasnya dan frekuensi kelasnya dari suatu distribusi frekuensi
atau dari suatu histogram.

3). Poligon Frekuensi Kumulatif

Poligon frekuensi kumulatif atau sering disebut Ogive adalah diagram bentuk garis dari distribusi
frekuensi komulatif. Sumbu vertikal menyatakan frekuensi kumulatif, dan sumbu horizontal
menyatakan tepi kelas (kelas boundaries).
3.10 Kurva Frekuensi

Kurva yang diperbolehkan dari suatu tabel frekuensi disebut kurva frekuensi, dan sering kali
bentuknya mendekati suatu fungsi tertentu. Pada umumnya kurva frekuensi dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu:

1). Kurva frekuensi yang simetris, dan

2). Kurva frekuensi yang asimetris.

3.11 Penyusunan Tabel Frekuensi Katagori

Dalam Menyusun tabel frekuensi berdasarkan kategori tidak dijumpai masalah penentuan
banyaknya kelas, penentuan batas kelas, interval kelas dan yang lainnya. Dalam hal ini, hanya
menentukan katagori yang akan digunakan. Dalam menentukan katagori yang akan digunakan,
sangat subyektif sifatnya disesuaikan kebutuhan penyusun tabel frekuensi itu sendiri. Akan tetapi,
disarankan untuk memilih katagori yang telah lazim digunakan. Pada umumnya dipilih katagori
yang secara resmi digunakan oleh pemerintah.

Misalnya, pemerintah membagi tingkat pendapatan menjadi tiga katagori yaitu;

 tingkat pendapatan rendah


 tingkat pendapatan menengah,dan
 tingkat pendapatan tinggi

Demikian juga katagori industry pengolahan yaitu :

• industri runah tangga kecil


• industri rumah tangga menengah, dan
• industri rumah tangga besar.
Kepadatan penduduk suatu daerah dikatagorikan atas:

• penduduk jarang
• penduduk sedang, dan
• penduduk tinggi.
Setelah katagori ditentukan, tinggal memasukkan ukuran/amatan ke masing-masing katagori ini
dan menjumlahkan.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU1: STATISTIK DESKRIPTIF EDISI KELIMA (Nata Wirawan)

https://simdos.unud.ac,id

Anda mungkin juga menyukai