Anda di halaman 1dari 210

Penulis: Aditya Dharma

Buku Panduan Pendidik

UNTUK

SD/MI
KELAS 3

PROGRAM PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA


BERLANDASKAN PANCASILA

Penulis: Aditya Dharma


BUKU INI DILINDUNGI OLEH
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA REPUBLIK INDONESIA
NO. 28 TAHUN 2014

IBU PERTIWI - Buku Panduan Pendidik 3

Hak Cipta © 2021 pada PT ASTA Ilmu Sukses (anggota Mentari Group)

Dilarang keras mengutip, menjiplak, atau memfotokopi, baik sebagian atau seluruh, isi buku ini
serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari PT ASTA Ilmu Sukses.

© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG.

Diterbitkan oleh:
PT ASTA Ilmu Sukses
Rukan Sentra Niaga Puri Indah Blok T1 - 14
Jakarta Barat 11610, Indonesia.
: 0856 9785 6420
: @astailmusukses
: contact@astailmu.com
: www.astailmu.id

Distributor eksklusif:

: 0855 888 1948


: @mentarigroups
: contact@mentarigroups.com
: www.mentarigroups.com
D
Unit Unit
1 2
Berbeda Ci nta Da m a i
A Teta pi Bersatu

F
T
A
R Halaman Halaman

1 35
Halaman Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 1

I Unit
3
Unit
4
S Ci nta Tana h Air S em ang at Kebangsaan

Halaman Halaman

70 105

Unit Unit

5 6
Ber pi kir dan Persatuan I ndonesia
Bersi ka p Opti m is

Halaman Halaman

135 169
IP 3 Unit 6.indd 131 28/10/2021 17.02.51
Kata Pengantar
Ibu Pertiwi adalah program pembangunan karakter bangsa berlandaskan Pancasila.
Program Ibu Pertiwi disusun melalui metode pengajaran yang lengkap, aplikatif, dan
komprehensif dengan memadukan beberapa metode dan variasi kegiatan yang dirancang
secara sistematik. Program ini didesain khusus untuk anak sekolah dasar, mulai dari kelas
1 sampai kelas 6. Dalam rentang periode 6 tahun, anak akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat signifikan, baik secara fisik, mental, dan perilaku. Oleh karena itu,
penyajian materi dalam Program Ibu Pertiwi di setiap tingkat, memperhatikan banyak aspek
antara lain, aspek kebahasaan, logika dan kematangan berpikir, kecerdasan sosial emosional,
pemahaman dan pengenalan nilai-nilai Pancasila, peranan keluarga dan sekolah, serta aspek
adat dan budaya Indonesia yang pada akhirnya akan membentuk anak menjadi Profil Pelajar
Pancasila.
Materi yang ada dalam Program Ibu Pertiwi tiap tingkat, terdiri atas 6 unit yang disusun
secara sistematik agar terbentuk proses pembelajaran yang terakumulasi dari unit 1 sampai
unit 6. Program Ibu Pertiwi menyampaikan materi pendidikan karakter berlandaskan nilai-nilai
Pancasila dengan struktur pembelajaran atau fitur pembelajaran sebagai berikut:
A. Pengenalan Nilai - melalui cerita
B. Pendalaman Nilai - melalui berbagai kegiatan
C. Pemantapan Nilai - melalui berbagai latihan
D. Penerapan Nilai - melalui tugas bersama keluarga dan bersama teman
E. Komitmen Pribadi - melalui ungkapan janji.

Melalui Program Ibu Pertiwi, anak-anak akan mengenal, memahami, menjiwai dan
menghidupi nilai-nilai karakter bangsa berlandaskan Pancasila dan juga nilai-nilai baik
universal lainnya secara menyeluruh yang diintegrasikan ke dalam setiap unit melalui cerita,
kegiatan, tugas, dan latihan-latihan yang menarik dan efektif. Setiap unit dalam program Ibu
Pertiwi memberi penekanan pada pendalamanan nilai karakter tertentu, untuk memastikan
anak memahami dengan utuh dan mampu menerapkan nilai tersebut. Akan tetapi, materi
yang terkandung dalam tiap unit selalu mengandung nilai-nilai lain yang tidak terpisahkan.
Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila diberikan dalam kesatuan yang saling melengkapi, saling
terkait, dan saling menguatkan untuk membentuk identitas dan karakter khas anak Indonesia,
yaitu Pancasila, dengan kompetensi sesuai dengan tantangan abad ke-21.
Anak-anak akan mampu mengasah nilai-nilai pendidikan karakter, literasi, dan kecakapan
abad ke-21, High Order Thinking Skill (HOTS), dan 4C (Creativity and Innovation, Critical Thinking
and Problem Solving, Collaboration, Communication), dengan antusiasme yang tinggi untuk
memupuk nilai-nilai luhur Pancasila yang ada di dalam dirinya sendiri dan sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila.
Melalui program Ibu Pertiwi, kita mampu menghasilkan generasi muda yang mampu berpikir
global (think globally) dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa berlandaskan
Pancasila sehingga membentuk generasi muda yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Penerbit
Peta Pembelajaran Ibu Pertiwi
Program Ibu Pertiwi dirancang berdasarkan nilai-nilai karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila
ditambah dengan nilai-nilai universal lainnya yang merupakan dasar pembentukan karakter sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila. Program Ibu Pertiwi memberikan nilai-nilai karakter unggul yang lengkap dalam
rentang waktu 6 tahun pembelajaran sebagai berikut:

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6


Berbeda tetapi
Rasa hormat Empati Bijaksana Gotong Royong Religius
Bersatu
Aku Bersyukur Bersahabat Cinta Damai Tanggung jawab Rasa Ingin Tahu Cinta Kasih
Menghargai Peduli
Religius Toleransi CintaTanah Air Nasionalisme
Prestasi Lingkungan
Semangat
Disiplin Peduli Sosial Gemar Membaca Kreatif Demokratis
Kebangsaan
Berpikir dan
Kejujuran Mandiri Demokratis Kerja Keras Kesejahteraan
Besikap Optimis
Persatuan Musyawarah dan
Ketuhanan Kemanusiaan Keadilan Sosial Produktif
Indonesia Mufakat

Program pendidikan karakter dalam Ibu Pertiwi menjadikan Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia, dasar dan ideologi negara yang ingin dibangun dan ditumbuhkan sejak dini dalam generasi
muda sejak usia sekolah dasar (SD). Maka, nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah-mufakat,
dan keadilan adalah nilai-nilai yang akan ditumbuhkembangkan dan diinternalisasikan dalam materi
pembelajaran program ini, untuk memastikan anak dapat menerapkannya di lingkungan keluarganya,
sekolahnya, sekitarnya, dan kelak di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam menanamkan nilai-nilai karakter baik kepada anak, baik yang bersifat universal maupun
kebangsaan, selalu dihadirkan dalam konteks situasi, agar anak dapat merasakan, mengalami, menganalisis,
dan mengambil keputusan untuk bersikap dan berperilaku berdasarkan nalar pikirnya sendiri. Urutan nilai
diselaraskan dengan perkembangan usia, kemampuan kognitif, bahasa, sosial dan emosional anak.
• Kelas 1, anak dibimbing untuk mengenal kebaikan dan kemurahan Tuhan, serta pengaplikasiannya
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara mengenali diri sendiri, orang lain, dan mengendalikan
diri.
• Kelas 2, anak dikembangkan untuk menumbuhkan sikap karakter baik kepada sesama manusia
serta nilai-nilai kemanusiaan dengan berinteraksi dan peduli kepada orang lain, tanpa membeda-
bedakan.
• Kelas 3, anak diajak untuk mencintai persatuan, kedamaian, dan cinta tanah air walaupun berasal
dari berbagai latar belakang suku dan budaya.
• Kelas 4, anak diasah pola pikirnya untuk menghargai perbedaan pendapat, memperluas
wawasannya dalam mengambil keputusan, dan mengutamakan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi.
• Kelas 5, anak diajak untuk berbuat lebih, bagi dirinya sendiri maupun bagi orang banyak dan
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
• Kelas 6, anak diajak untuk mengaitkan nilai-nilai karakter yang sudah dipelajarinya kedalam sila-
sila Pancasila sebagai pedoman hidupnya, agar menjadi anak Indonesia yang produktif, kreatif,
berpikir kritis, dan berinovasi.
Program Ibu Pertiwi menguatkan karakter dan wawasan kebangsaan yang dilakukan melalui
pembentukan sikap dan perilaku anak, yang menekankan harmonisasi aspek sikap, keterampilan, dan
pengetahuan, serta nilai kekeluargaan dan gotong royong.
Unit
1
Berbeda
Teta pi Bersatu

Unit11 Berbeda Tetapi Bersatu


Unit 1
Peta Pembelajaran Kelas 3
Berbeda Tetapi Bersatu
Unit Kemampuan menerima perbedaan dan yakin bahwa
1 perbedaan akan menjadikan kita lebih kuat karena
saling melengkapi

Cinta Damai
Unit Kemampuan berpikir, berkata, dan berperilaku baik,
2 yang menyebabkan terciptanya suasana yang damai,
aman, dan menyenangkan untuk sesama

Cinta Tanah Air


Unit Kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak nyata,
3 bahkan berkorban untuk menunjukkan kesetiaan dan
penghargaan yang tinggi terhadap tanah air

Semangat Kebangsaan
Unit Kemampuan berpikir, bertindak dan berwawasan yang
4 menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri sendiri atau kelompoknya

Berpikir dan Bersikap Optimis


Unit Keyakinan diri, semangat, dan sikap pantang

5 menyerah, tetap berpikir positif, dan percaya bahwa


keberhasilan akan dicapai

Persatuan Indonesia
Unit Semangat dan usaha untuk mewujudkan NKRI yang
6 terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, agama, dan
kepercayaan yang berbeda
2 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu
Berbeda Tetapi Bersatu
Pengantar

• Perbedaan adalah hal yang alami dan biasa. Perbedaan pendapat, suku, agama, ras,
golongan, pilihan politik, dan lain-lain tak akan pernah bisa kita hindari. Indonesia adalah
negara yang memiliki jumlah penduduk besar dengan latar belakang budaya dan adat
istiadat yang sangat beragam. Kita hanya perlu usaha yang lebih untuk memperoleh
kesepahaman dan persamaan di antara kita, bukan memperuncing perbedaan.
• Belakangan ini kita melihat hoaks dan ujaran kebencian makin mudah memecah belah dan
mengusik perdamaian. Pertikaian dan konflik yang berpangkal dari perbedaan, dibiarkan
meruncing hingga menjadi perpecahan dan sukar untuk diperbaiki. Risiko terbesarnya adalah
hancurnya persatuan bangsa.
• Persatuan adalah modal terbesar bangsa Indonesia. Maka, harus terus kita perjuangkan dan
pegang teguh, sebagaimana digambarkan oleh Burung Garuda Pancasila yang mencengkeram
erat pita bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna “berbeda-beda tetapi satu jua”. Hal
ini mencerminkan adanya kesadaran bahwa tidak akan ada kemajuan bangsa tanpa persatuan.
• Anak Indonesia adalah masa depan bangsa Indonesia. Mereka harus terbiasa menghidupi
perbedaan dan memperjuangkan persatuan.

Apa yang ingin dicapai di akhir unit ini?

Setelah menjalani proses dalam unit ini, diharapkan anak dapat mengerti bahwa:
a) Perbedaan adalah hal yang alami dan biasa, dan perlu disikapi dengan
oo kemampuan mengenali kelebihan diri
oo kemampuan memahami perbedaan di antara sesama
oo sikap menghargai segala bentuk kekuatan dan perbedaan di antara
sesama
b) Persatuan adalah hal yang harus diperjuangkan dan perlu ditunjukkan
dengan
oo kemampuan mengenali kesamaan yang ada di tengah
perbedaan
oo sikap mengedepankan tujuan dan kepentingan bersama
oo kemampuan menerima dan mengatasi perbedaan lewat
berbagai cara yang damai

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 3


Bacaan Pendukung
 Apa yang dimaksud dengan berbeda tetapi bersatu?
• Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bhinneka%20Tunggal%20Ika-
Hfz/Pengertian-Bhinneka-Tunggal-Ika.html
• Kajian Analitik terhadap Semboyan ”Bhinneka Tunggal Ika”
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPP/article/viewFile/1726/1512
 Mengapa sikap berbeda tetapi bersatu ini penting?
• Bhinneka Tunggal Ika: Sejarah, Arti, Fungsi dan Prinsip
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/29/125939169/bhinneka-tunggal-ika-
sejarah-arti-fungsi-dan-prinsip?nomgid=1&page=all
• Strategi penanaman nilai-nilai persatuan dan kesatuan pada siswa ( Yurisdika, A.D. 2019).
• 4 Cara Ajarkan Anak Toleransi Sejak Dini
https://edukasi.kompas.com/read/2021/02/15/110334971/4-cara-ajarkan-anak-toleransi-
sejak-dini?page=all
 Bagaimana mengajarkan sikap berbeda tetapi bersatu kepada anak?
• Merawat Kebhinekaan Indonesia Sejak Usia Dini
https://alpha-i.or.id/kabar-alpha-i/merawat-kebhinekaan-indonesia-sejak-usia-dini/

Materi Unit 1 - Berbeda Tetapi Bersatu

 Ceritaku: “Lima Sekawan”


 Kegiatanku: “Musik Dapur yang Heboh”
1. Membuat musik menggunakan perkakas dapur
2. Persiapan dan latihan musik dapur
3. Pertunjukan musik dapur
4. Refleksi pertunjukan musik dapur
 Pembelajaranku:
1. Arti dari perbedaan dan cara menyikapinya
2. Sikap-sikap yang mendukung persatuan
3. Memahami dan menerima perbedaan
 Tugasku:
1. Bersama keluarga: Aksi nyata membangun persatuan Indonesia
2. Bersama teman: Membuat poster kampanye menerima keberagaman
 Janjiku: Rencana menjadikan sekolah yang memperkuat persatuan

4 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Pengenalan Nilai

Setelah membaca cerita yang disajikan, diharapkan anak mampu


• merasakan perbedaan sifat dan peran dalam suatu keadaan;
• menyadari bahwa perbedaan dalam sebuah kelompok dapat saling melengkapi dan
membentuk kerja sama yang kuat;
• memahami bahwa sikap bersatu dan bekerjasama perlu dijunjung tinggi di tengah
perbedaan dan keberagaman.

Sinopsis cerita: “Lima Sekawan"

Cerita ini adalah fiksi yang mempersonifikasikan lima


perlengkapan makan (garpu, sendok, pisau, piring, dan
gelas) di atas sebuah meja. Meskipun secara fisik mereka
sangat berbeda, tetapi mereka bersahabat, senang
bersenda gurau, dan saling menggoda. Saat makanan
datang, mereka bekerjasama bahu-membahu hingga
makanan habis dan tugas selesai.

Tips Penyampaian

• Sebelum membaca cerita, ajak anak mengingat bagaimana rasanya memiliki sahabat.
Dengarkan respons mereka.
• Mintalah anak membacanya sendiri. Tanyakan mengenai kosakata yang belum dimengerti
atau jarang digunakan, misalnya “sekawan”, “oval”, “sukacita”, “penghabisan”, dan lain-lain.
• Usai membaca, ajak anak mengingat dalam keadaan apa saja ia menemukan perbedaan.

Pesan Moral

Perbedaan adalah rahmat Tuhan yang harus dimaknai


dengan saling melengkapi, mendukung, dan membangun.
Bukan menjadi perpecahan,
melainkan menciptakan persatuan.

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 5


Diskusi Pertanyaan Kritis
Lewat pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, anak diminta untuk:
1. Menjelaskan bentuk dan sifat tiap tokoh (Lima Sekawan) berdasarkan cerita melalui
pertanyaan: Dapatkah kamu menjelaskan bentuk dan sifat mereka?
• Bagian ini bertujuan mendorong anak menemukan dan mengenali perbedaan. Ajak anak
menelaah ceritanya kembali untuk menemukan ciri dan sifat tiap anggota Lima Sekawan.
• Diskusikan apa saja perbedaan yang dapat ditemukan antara dirinya dan sahabat-
sahabatnya (misalnya, perbedaan fisik, cara berbicara, suku, agama, pendapat, dan lain-lain).
• Diskusikan pula apakah anak pernah menjadikan perbedaan tersebut sebagai materi
senda gurau dan menggoda sahabatnya. Tanyakan apa saja yang boleh dan tidak boleh
dijadikan senda gurau. Sampaikan bahwa ada batasan etika, norma, dan sopan santun
dalam bersenda gurau dan menggoda.
• Tanda paling mudah adalah ketika salah satu pihak sudah tidak nyaman, tersinggung atau
teraniaya. Maka, semua harus pandai menahan diri.
• Jika itu terlanjur terjadi, semua harus berani menyatakan sikap untuk keberatan, mengatakan
“STOP”, mempertahankan perdamaian, dan saling mengingatkan tentang persahabatan dan
persatuan.
2. Memberikan pendapat mengenai apa yang membuat lima sekawan tetap bersatu melalui
pertanyaan: Menurutmu, apa yang membuat mereka bisa bersatu?
• Tujuan dari bagian ini adalah menggali hal-hal yang dapat menyatukan perbedaan. Ajak anak
menemukan kalimat mana dan pada saat apa dalam cerita, kelima sekawan tersebut bersatu
(misalnya, …jika makanan datang, mereka bergotong royong dengan satu tujuan).
• Perbedaan dapat disatukan dengan tujuan bersama, rasa saling percaya, fokus terhadap
persamaan, dan kekuatan yang saling melengkapi. Maka, diskusikanlah apa tujuan bersama
dari Lima Sekawan (=menghabiskan makanan), apa kesamaan mereka (=sama-sama tinggal
di atas meja kayu), dan bagaimana kekuatan masing-masing dapat saling melengkapi.
• Kemudian, ajak anak berpikir dalam konteks diri sendiri: apa tujuan bersama mereka sebagai
rakyat/bangsa Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika), bagaimana menunjukkan sikap saling
percaya (saling jujur dan terbuka, saling mendukung dan menguatkan), bagaimana kekuatan
yang mereka miliki dapat saling melengkapi (utamakan gotong-royong dalam kebaikan).
3. Menulis kehebatan dari empat teman.
• Berilah waktu kepada anak untuk menulisnya di kolom tersedia.
• Setelah itu, mintalah anak memperhatikan banyaknya perbedaan di antara kehebatan-
kehebatan yang dimiliki teman-temannya.
4. Menurutmu, apa yang membuat kamu dan empat temanmu tetap berteman walaupun
saling berbeda?
• Bagian ini mengajak anak untuk menghargai kekuatan diri sendiri dan kekuatan sesama

6 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Diskusi Pertanyaan Kritis

(khususnya empat teman dekatnya).


• Diskusikan kekuatan apa saja yang ada di antara mereka berempat sehingga mereka
merasa nyaman, senang, dan tetap bersatu sebagai sahabat.
• Sebagai tambahan, dapat juga didiskusikan arti, makna, persamaan dan perbedaan
dari kata “teman”, “kawan”, dan “sahabat”. Dalam KBBI, 3 kata tersebut dapat saling
menggantikan karena memiliki makna yang sama. Namun, banyak juga yang
menganggap sahabat memiliki tingkat kedekatan tertinggi di antara ketiga kata tersebut.
5. Menilai persahabatan mereka dan menulis tindakan yang diperlukan untuk
meningkatkan nilai tersebut melalui pertanyaan: Jika diukur dengan banyaknya bintang,
berapa bintang untuk menilai pertemanan kalian? Apa yang perlu kalian lakukan supaya
nantinya meraih lebih banyak bintang?
• Biarkan anak memberi jawaban normatif (misalnya, saling menghargai kekuatan,
memahami perbedaan, hormat-menghormati). Namun, ajak anak juga mampu
memberikan jawaban konkret-spesifik sesuai konteks anak (misalnya, jangan mudah
marah/bertikai/tersinggung ketika…, berani melerai saat …, mengingatkan dan menyatakan
keberatan jika ada yang bertikai/tersinggung, berdamai dan saling memaafkan).

Profil Pelajar Pancasila

Melalui cerita dan diskusi pertanyaan-pertanyaan kritis, anak dibimbing untuk


memahami nilai-nilai berakhlak mulia melalui persahabatan, berkebinekaan global
(menghargai perbedaan), bernalar kritis, dan gotong royong. Nilai-nilai ini akan
membentuk anak memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Nilai-nilai lain yang terkait


Referensi Video:
dalam diskusi:
Video tentang persahabatan
• empati
dengan agama/keyakinan yang
• bersahabat
berbeda:
• jujur
https://www.youtube.com/
• rasa hormat
watch?v=NS9WmRu0oPw
• menghargai perbedaan
• toleransi
• cinta damai
• persatuan

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 7


Pendalaman Nilai

Setelah melakukan kegiatan-kegiatan di unit ini, anak diharapkan akan

• mampu menghargai perbedaan;


• memahami bahwa persatuan diperlukan dalam menyelesaikan tugas kelompok;
• mampu bekerja sama dengan orang lain untuk memperoleh hasil yang terbaik;
• memahami pentingnya menjalankan proses yang baik dan damai dalam mencapai tujuan.

Kegiatan: Musik Dapur yang Heboh

Kegiatan ini menyediakan wahana dan kesempatan bagi anak untuk merasakan dan mengalami
momen-momen perbedaan bersama teman-temannya. Kemudian, mereka diminta untuk
bersama-sama mengatasi situasi tersebut dengan cara yang baik dan damai, di tengah proses
penyelesaian tugas kelompok mereka.

Materi Kegiatan 1

Membuat Musik menggunakan Perkakas Dapur


Bersama teman-temannya, anak membuat kelompok beranggotakan 4—5 orang. Kemudian,
mereka akan berbagi tugas dengan mendiskusikan apa yang akan dibawa oleh tiap anggota
kelompok dan memilih alat dapur yang dapat menghasilkan bunyi cukup jelas dan nyaring.
Tujuannya adalah menciptakan musik dapur yang harmonis.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Pastikan kelompok paham akan tugas yang diberikan dan


menyelesaikannya adalah hal yang penting.
• Namun, yang lebih penting adalah menjalankan proses
penyelesaian tugas dengan baik dan mengambil pelajaran
penting dari proses tersebut.

8 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Pesan Moral

Memahami tujuan bersama


akan memberi motivasi
kepada tiap anggota kelompok untuk saling
mendukung dan bekerja sama dengan baik.

Diskusi Pendalaman Nilai

Sebelum mulai bekerja dalam kelompok, ajak mereka mendiskusikan bagaimana perkakas dapur
dapat menghasilkan musik dan alat dapur apa saja yang dapat digunakan.
• Gambar visual dari internet dapat membantu kita menjalankan diskusi ini. Jadi, anak dapat
mengungkapkan pendapat dan idenya tentang cara-cara menghasilkan bunyi pada tiap
perkakas dapur yang ditayangkan. Misalnya, panci dan wajan dapat dipukul dengan centong
nasi atau sendok sayur, parutan kelapa dapat digesek-gesek dengan sendok atau garpu
logam, dan sebagainya.
• Kemudian, ajak mereka mendiskusikan musik seperti apa yang mungkin dapat menjadi pilihan
untuk ditampilkan oleh kelompoknya, adakah gubahan dari musik atau lagu yang dapat
digunakan, atau mereka akan menciptakan harmoninya sendiri.
• Terakhir, sebelum kerja kelompok, kita ajak anak untuk mendiskusikan:
oo Sikap apa saja yang dibutuhkan agar kerja kelompok berjalan baik?
oo Apa saja yang perlu dilakukan jika ada perbedaan pendapat atau ide?
oo Bagaimana agar semua anggota kelompok mendapatkan peran yang seimbang dan tidak
ada yang terlalu mendominasi?

Pembagian Kelompok:
• Dalam pembagian kelompok, penempatan anggota kelompok agar semua kelompok memiliki
keragaman anggota yang mirip menjadi penting. Hal ini diperlukan untuk menyediakan dan
memunculkan suasana perbedaan bagi anggota kelompok, lalu menjadikannya kesempatan
bagi mereka untuk belajar mengelola dan mengatasi perbedaan tersebut.
• Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembagian kelompok,
antara lain keseimbangan gender, latar belakang ekonomi/budaya/agama, keberagaman
kemampuan. Misalnya, pertama-tama dapat diidentifikasi terlebih dulu anak-anak dengan
musikalitas yang baik. Setelah itu, baru dilakukan pembagian anak-anak yang lain sesuai
komposisi tertentu (gender, ekonomi, agama, budaya, dan lainnya).

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 9


Diskusi Pendalaman Nilai

Pembagian Tugas:
• Dalam pembagian tugas membawa perkakas dapur, tiap kelompok perlu diingatkan untuk
mengacu pada tabel yang tersedia sehingga dapat diketahui tugas setiap anggota dan
perkiraan ragam bunyi yang akan dihasilkan. Mungkin saja rencana yang dibuat di sekolah
berubah karena mereka menemukan perkakas yang lebih baik dalam menghasilkan bunyi
yang diinginkan di rumah. Oleh karena itu, pengisian tabel daftar perkakas secara lengkap
dapat diselesaikan setelah anak yakin dan benar-benar mencobanya di rumah. Cek apakah
perkakas aman untuk dibawa ke sekolah.
• Setelah menyelesaikan tabelnya, mintalah anak menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Adakah kesulitan saat kelompok memilih alat dapur?
oo Gali lebih dalam:
»» Apakah ada perbedaan pendapat?
»» Mungkin memperebutkan perkakas tertentu?
»» Bila ada, bagaimana menyelesaikannya?
»» Apa yang kamu rasakan? Adakah cara lebih baik untuk menyelesaikannya?
oo Memang terkadang kita harus mengorbankan keinginan pribadi demi tercapainya
tujuan kelompok. Ini berarti setiap anggota kelompok harus mendapatkan
kesempatan dan berani menyampaikan pendapat dan pertimbangannya sebelum
kemudian menyepakati keputusan bersama.
2. Bagaimana membuat agar berbagai bunyi alat dapur itu enak didengarkan?
oo Di tahap ini, kelompok akan membuat rencana untuk mengkreasikan bunyi dari
perkakas dapur mereka agar menjadi sajian menarik.
3. Apakah kelompokmu sudah bekerjasama dengan baik dalam diskusi? Menurutmu, apa
saja yang diperlukan agar kelompok dapat bekerjasama dengan baik?
oo Pada bagian ini, cek pemahaman mereka mengenai ciri-ciri kelompok yang baik dan
berkinerja tinggi.
oo Kelompok yang berkinerja tinggi tak hanya percaya satu sama lain, mereka
peduli dan berkomitmen satu sama lain secara tulus dalam pencapaian tujuan,
mereka mempunyai ikatan antar manusia yang kuat (The Wisdom of Teams, karya
Katzenbach dan Smith, Terbitan Harvard Business School Press, 1993).
oo Jadi, yang diperlukan anggota kelompok adalah saling mengenal dan terus
mengembangkan sikap saling percaya, serta bahu-membahu dalam proses
menyelesaikan tugas. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk itu, terutama
dalam tahap latihan untuk pertunjukan nanti.

10 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Kosakata

• Menurut KBBI daring, arti kata irama adalah:


1. gerakan berturut-turut secara teratur; turun naik lagu atau bunyi yang beraturan; ritma;
2. musik: ukuran waktu atau tempo;
3. sastra: alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam
arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada (dalam puisi).
• Sementara itu, salah satu arti harmoni dalam KBBI daring adalah keselarasan dan keserasian.
• Jadi, anak-anak dalam kelompok diharapkan dapat menemukan keselarasan atas ragam
bunyi yang dihasilkan alat dapur yang berbeda sehingga terciptalah alunan bunyi yang
dapat dinikmati bersama.

Profil Pelajar Pancasila

Melalui kegiatan ini, anak akan melatih keterampilannya dalam bergotong royong
lewat kolaborasi untuk mencapai tujuan, berbagi tugas atau tanggung jawab, dan
peduli kepada anggota serta kinerja kelompoknya sehingga kegiatan ini mengasah
nilai gotong royong dan akhlak mulia dari Profil Pelajar Pancasila.
Berkebinekaan global (berinteraksi), gotong royong (berkolaborasi), dan mandiri
(bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar), merupakan nilai-nilai yang akan
membentuk anak memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• gotong royong
• rasa hormat • persatuan
• toleransi • tanggung
• disiplin jawab
• bersahabat • kreatif
• mandiri • kerja keras

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 11


Panduan bagi Orang Tua

• Pada bagian ini, orang tua sebaiknya menemani anak untuk belajar merasakan dan
mengalami perbedaan; bahkan mungkin konflik. Luangkan waktu untuk mendengarkan
anak secara aktif, mendorongnya menyatakan pendapat dan perasaannya, dan ajukan
pertanyaan-pertanyaan reflektif, seperti:
oo apa yang membuatmu berpikir begitu?
oo apa yang sebaiknya kamu lakukan?
• Secara sadar, orang tua perlu membuka dialog dengan anak (sebagaimana poin di atas)
dalam setiap kesempatan atau momen yang menampakkan “perbedaan atau keberagaman”
(misalnya, menonton orkestra, debat, panggung seni, dan lain-lain). Ajak anak menyampaikan
perbedaan yang ada dan pendapatnya.
oo Orang tua tidak selalu harus sependapat dengan anak, dan sebaliknya. Bahkan, kita
dapat melatih anak agar mampu merespons perbedaan secara bijak dengan cara
menyampaikan pendapat kita yang berseberangan dengannya.
oo Contoh, ketika anak mengatakan bahwa film yang baru ditonton bagus, kita bisa
menyampaikan bahwa film itu kurang bagus karena pesan moralnya kurang jelas.
Perhatikan reaksi anak. Kemudian, tanyakan alasan anak mengatakan film itu bagus.
Dengarkan jawabannya dan berilah apresiasi atas pendapatnya. Jelaskan bahwa
setiap orang boleh memiliki pendapat yang berbeda-beda karena latar belakang dan
pengalaman setiap orang pun berbeda-beda.

12 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Materi Kegiatan 2

Persiapan dan Latihan Musik Dapur


Pada bagian ini, tiap kelompok harus mengatur waktu berlatih sendiri dalam rentang jadwal yang
diberikan, sampai waktu pertunjukan tiba. Disarankan, kelompok diberi waktu latihan paling tidak
3 hari setelah pengumpulan tabel daftar perkakas dapur.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Sebelum membawa alat atau perkakas dapurnya ke sekolah, anak harus memperoleh izin
dari orang tua. Guru dapat menyiapkan lembar persetujuan yang akan ditandatangani orang
tua masing-masing anak.
• Setelah dibawa ke sekolah, mintalah tiap anak mendemonstrasikan cara menghasilkan
bunyi-bunyian dari alat dapur yang dibawanya.
• Kita perlu menyiapkan rangkaian jadwal latihan yang akan dilalui anak-anak hingga waktu
pertunjukan dan giliran kelompoknya tampil.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Apa sajakah kesulitan yang kalian hadapi saat


berlatih?
• Apa yang telah dilakukan setiap anggota kelompok
untuk mengatasi kesulitan tersebut?
oo Ajak tiap kelompok mengingat kembali proses
dan kesulitan yang telah mereka lalui hingga
mencapai apapun yang telah mereka hasilkan.
oo Berikan kesempatan untuk tiap anggota
kelompok untuk saling memohon maaf
karena mungkin saja ada kesalahan yang
tidak disengaja, serta tak lupa untuk saling
berterimakasih. Ini adalah kesempatan untuk
menunjukkan akhlak yang baik terhadap sesama.
oo Bersama-sama, berikan tepuk tangan hangat
untuk semua anak-anak dan merayakan
pencapaian setiap kelompok.

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 13


Diskusi Pendalaman Nilai

• Apakah persatuan antaranggota kelompok kalian penting dalam latihan?


• Jika tidak ada persatuan, apa yang akan terjadi?
oo Gunakan kesempatan ini untuk menyimpulkan dan menekankan pentingnya persatuan
dalam pencapaian tujuan. Perpecahan akan menjauhkan hubungan antar manusia,
dengan demikian, hasil yang dicapai oleh kelompok pun menjadi tidak maksimal.
oo Sebagai tambahan, tantang tiap kelompok untuk memberikan tips dalam menjaga
persatuan dan menyelesaikan tugas kelompok dengan baik.

Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan ini melatih anak dalam semua dimensi gotong royong, yaitu berkomunikasi,
pencapaian tujuan bersama, rasa saling ketergantungan positif, menyadari peran dirinya
dan peran orang lain dalam kontribusinya mencapai tujuan bersama.
Berkebinekaan global (berinteraksi), gotong royong (berkolaborasi), dan mandiri
(bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar), merupakan nilai-nilai yang dibutuhkan
untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila dalam diri anak.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• tanggung jawab • persatuan
• rasa hormat • kerja sama
• toleransi • demokratis
• disiplin • gotong royong
• bersahabat • cinta damai
• mandiri • kerja keras

14 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Baca Juga
10 strategi membangun kelompok berkinerja tinggi:
1. Saling mengenal baik
2. Pastikan peran dan tugas dalam kelompok
3. Hormati ide dan perasaan tiap anggota kelompok
4. Kelola konflik dengan efektif (dan damai)
5. Berpikir dan bertindak sebagai kesatuan
6. Selalu menjaga hubungan baik dengan tiap anggota kelompok
7. Terbuka terhadap sudut pandang baru dan/atau beragam, serta bersedia menyelaraskan
kembali visi bersama
8. Hindari kecenderungan untuk sekadar setuju pada pandangan kelompok dan mengabaikan
perbedaan pandangan
9. Fleksibel dan mau belajar
10. Ukur kinerja kelompok secara berkala terhadap tujuan
_____________________________
Diversity consciousness, karya Bucher, terbitan Pearson (2010), Hlm. 201-203.

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 15


Materi Kegiatan 3

Pertunjukan Musik dari Perkakas Dapur


Bagian ini adalah bagian pertunjukan, atau showtime. Untuk itu, setiap kelompok diminta untuk
menghargai dan menikmati pertunjukan kelompok lainnya. Tidak ada lagi kelompok yang berlatih
atau sibuk sendiri. Gunakan petunjuk dalam “Peraturan Penampilan” (Lampu, Kamera, Action)
untuk sikap yang diharapkan dari penonton.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Siapkan ruang kelas layaknya panggung pertunjukan.


• Mintalah anak-anak duduk di kursi dalam barisan seperti kursi-kursi penonton.
• Jelaskan kepada anak-anak agar semua tertib dan menghargai kerja keras kelompok lain
dalam mempersiapkan pertunjukan musiknya.

Pesan Moral

Dalam menyikapi perbedaan, kita harus


fokus terlebih dulu untuk menemukan
kekuatan di setiap perbedaan.
Kemudian, berupayalah sekuat tenaga
untuk menyelaraskannya hingga
semua perbedaan dapat berjalan seirama
dan beriringan ke arah tujuan yang sama.

16 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Diskusi Pendalaman Nilai

1. Sebelum memulai sesi pertunjukan, ajak anak untuk mendiskusikan tentang sikap dan
peran yang harus ditunjukkan saat nanti tampil dan menonton penampilan kelompok lain.
Tanyakan:
• Apakah ketika ada yang tampil, kelompok lain boleh tidak menyimak atau menonton
karena sibuk sendiri mempersiapkan giliran mereka berikutnya?
• Apa rasanya saat kita tidak diperhatikan?
• Mengapa kita harus memperhatikan orang lain?
2. Jelaskan bahwa kegiatan pertunjukan ini adalah bentuk apresiasi dan perayaan kerja keras
kita semua. Tanyakan:
• Apakah kelompok masih perlu waktu untuk menyiapkan diri?
Sepakati waktunya, lakukan sesuai kesepakatan bersama, sehingga ketika pertunjukan
dimulai, semua sudah siap menonton.

Kegiatan Alternatif

• Kegiatan ini dapat pula dimanfaatkan untuk menyediakan kesempatan bagi mereka yang
mau berlatih menjadi panitia pertunjukan yang bertugas mengelola waktu dan menentukan
giliran penampilan tiap kelompok, atau menjadi pembawa acara.
• Bentuk tim yang terdiri atas mereka yang mau menyediakan dirinya masuk dalam tim panitia
pertunjukan ini.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• rasa hormat
• gotong royong
• menghargai perbedaan
• toleransi
• disiplin
• bersahabat
• mandiri
• kreatif
• kerja keras

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 17


Panduan bagi Orang Tua
• Mengajarkan anak untuk mengenal berbagai bentuk perbedaan dan menghormatinya, dapat
menjadi bekal anak mampu berkomunikasi, bersosialisasi, berkolaborasi dengan banyak
orang, serta memiliki kepercayaan diri.
• Dirangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, ada beberapa cara yang bisa
dilakukan orang tua untuk melatih anak menghormati perbedaan dan keragaman dalam
lingkungannya, antara lain:
1. Ajak anak selalu melihat keragaman agama, adat istiadat, warna kulit, bahasa, budaya di
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang wajib disyukuri. Perbedaan dan keberagaman
setiap orang bisa saling melengkapi dan dengan keberagaman yang dimiliki, Indonesia
bisa tetap menjadi negara yang aman dan damai.
2. Berilah kebebasan kepada anak untuk berteman dengan siapa pun tanpa memandang
agama, suku, maupun ras.
3. Ikutkan anak dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung bakat dan minatnya, seperti klub
olahraga, sanggar tari, ataupun sanggar lukis. Dengan demikian, anak akan mengenal
banyak keberagaman dan dapat menambah semangat untuk mengembangkan bakat
dan minatnya.
4. Dampingi anak agar tidak terpengaruh pada perilaku yang melanggar norma sebab
di era digital yang bebas seperti saat ini, banyak dijumpai tontonan-tontonan yang
memperlihatkan berita hoaks yang berbau SARA maupun sikap yang melanggar norma,
merendahkan ras atau agama, serta perilaku buruk lainnya.
5. Beri contoh dan teladan langsung bagaimana bersikap yang mencerminkan toleransi dan
menghormati keberagaman.

18 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Materi Kegiatan 4

Refleksi Pertunjukan Musik Dapur


Setelah semua kelompok menampilkan pertunjukan musiknya, semua melakukan refleksi atas
penampilannya masing-masing dan penampilan kelompok lain.
Anak diminta untuk mengambil pelajaran positif dari setiap penampilan dan menggunakannya
sebagai masukan untuk meningkatkan diri di kemudian hari.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Berilah kesempatan untuk menampilkan refleksi tiap anak sebagai penghargaan atas kerja
keras mereka dengan memajangnya (misalnya, di ruang kelas, di mading kelas, atau di ruang
kelas virtual).
• Jika jaringan internet tersedia, refleksi dapat dikemas dan dilakukan di ruang virtual melalui
fasilitas aplikasi survei digital daring (Google Form, Survey monkey, dan lainnya).

Pesan Moral

Kegiatan refeksi
akan membuat kita bersikap Nilai-nilai lain yang terkait
optimistis akan masa depan kita dalam diskusi:
karena kita dapat mengetahui • jujur
hal-hal yang sudah baik • percaya diri
maupun yang masih perlu • kerja keras
diperbaiki saat ini, • menghargai orang lain
• reflektif
sebagai bekal peningkatan diri
• disiplin
di masa mendatang.
• terencana
• optimistis
• komunikasi

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 19


Diskusi Pendalaman Nilai

• Pada kegiatan refleksi ini, anak diajak untuk mengambil pelajaran positif dari penampilan
kelompok mereka dan kelompok lainnya. Oleh karena itu, sebelum mulai mengisi kolom,
tanyakan kepada anak, apa yang dimaksud dengan pelajaran positif.
• Dalam konteks pertunjukan musik dapur, makna dari pelajaran positif adalah sesuatu yang
disukai, baik dari penampilan kelompok lain maupun dari kelompok sendiri.
• Diskusi berikutnya adalah apa yang seharusnya dilakukan setelah mengetahui pelajaran
positifnya. Pelajaran positif dapat ditindaklanjuti dengan menetapkan cara pandang atau
pemahaman baru, atau dengan merencanakan pembiasaan untuk menguatkan dan
menerapkannya.

Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan kelompok yang bertujuan menampilkan pertunjukan terbaik ini


mengandung nilai-nilai yang cukup komprehensif dan integratif dalam membentuk
Profil Pelajar Pancasila pada anak selama proses persiapan, latihan, dan penampilan
kelompok.
Anak belajar, antara lain, tentang:
• bersikap dan berperilaku positif terhadap teman (berakhlak mulia kepada
manusia)
• saling menghargai, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman
(berkebinekaan global)
• bekerja sama, berkolaborasi, saling peduli, dan berbagi (gotong
royong)
• bertanggung jawab atas proses dan hasil kerjanya, memahami
perannya, dan bekerja dengan disiplin/regulasi diri (mandiri)
• menghasilkan pertunjukan musik yang orisinal (kreatif)
• memproses informasi dan gagasan, menganalisis,
mengevaluasi,dan merefleksi gagasan dan proses
pembelajaran dari kegiatan (bernalar kritis)

20 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Kegiatan Alternatif

• Kegiatan refleksi ini dapat juga dilakukan secara terbuka dengan memberikan apresiasi dan
umpan balik positif, usai satu kelompok tampil.
• Tiap kelompok dapat diminta untuk mengidentifikasi satu-dua hal atau hal yang paling
menarik dari penampilan tiap kelompok lain. Kemudian, tiap kelompok yang menonton
menyampaikan kesannya. Hal ini akan menguatkan kepercayaan diri dan rasa pencapaian
yang akan membawa dampak positif bagi tim yang tampil.
• Kita perlu ingat bahwa intensitas 1 komentar negatif, hanya dapat diimbangi oleh 5 komentar
positif. Jadi, jangan biarkan para penampil yang merasa kurang maksimal, setuju dengan
pemikiran mereka sendiri bahwa mereka gagal atau berpenampilan buruk. Berilah komentar
positif untuk membantu mereka turun panggung pertunjukan dengan kepala tegak.

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 21


Pemantapan Nilai

Setelah mengikuti bagian ini, anak akan dapat lebih memahami

• arti perbedaan sesuai dengan usia mereka;


• pentingnya saling melengkapi dan menyatukan kekuatan dalam mencapai tujuan bersama;
• contoh sikap dan tindakan yang mencerminkan nilai berbeda tetapi bersatu.

Materi 1

Arti Perbedaan dan Cara Menyikapinya

• Perbedaan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dan selalu akan
kita temui sehari-hari di manapun kita berada. Perbedaan agama, suku,
warna kulit, penampilan fisik, bahasa, pendapat, kehebatan, yang ada
di antara manusia adalah hal alami yang tidak perlu dipertentangkan.
Kita justru harus dapat memahaminya terlebih dahulu dengan
mengenali kekuatan diri kita dan orang lain.

• Dalam cerita “Lima Sekawan” anak-anak sudah belajar tentang peran para tokohnya yang
saling melengkapi walaupun secara fisik, sifat, dan fungsi mereka berbeda. Tujuannya sebagai
pemersatu segala bentuk perbedaan yang ada.
• Dalam kegiatan “Musik Dapur yang Heboh”, anak-anak pun belajar tentang beragam bunyi
dan menemukan bunyi yang tepat dari alat dapur mereka, menggambarkan upaya mencari
kekuatan atau kelebihannya. Bunyi-bunyian itu kemudian disatukan untuk menghasilkan
bunyi yang berirama dan dapat dinikmati bersama, sebagai gambaran gotong-royong
menyatukan kekuatan demi pencapaian tujuan.

Tips Penyampaian

• Mintalah anak membaca bagian “Pembelajaranku” secara mandiri.


• Berilah cukup waktu kepada anak untuk mengaitkannya dengan cerita di awal unit dan
kegiatan-kegiatan yang sudah dikerjakannya.

22 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Kata-kata bijak tokoh bangsa:
• Cita-cita persatuan Indonesia bukanlah omong kosong, itu benar-benar
didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa
kita sendiri - Mohammad Yamin
• Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu
bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka
- Bung Karno
• Cara mendapatkan suatu hasil sebetulnya lebih penting daripada hasil itu
sendiri - Tan Malaka
• Hamba-hamba Allah penghuni surgawi harus menggunakan bahasa
yang halus dan sopan - Bung Hatta

Diskusi

• Pada bagian ini, anak diajak untuk menelaah pengalaman mereka


saat menyikapi perbedaan-perbedaan. Dalam pengalaman
interaksi di awal unit ini, anak sudah banyak terpapar oleh
perbedaan.
• Tanyakan kepada anak:
oo Kegiatan apa saja di unit ini di mana mereka menemui
perbedaan (pandangan, pilihan, cara, dan sebagainya)?
oo Apa arti perbedaan?
oo Dapatkah kita menghindari perbedaan? Jika tidak dapat, apa
yang harus kita lakukan?
• Arahkan diskusi hingga anak memahami bahwa perbedaan
adalah hal yang alami dan kodrati. Bagaimana kita bersikap saat
menghadapi perbedaanlah yang harus terus kita pelajari, kuatkan,
dan biasakan.

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 23


Materi 2

Sikap-Sikap yang Mendukung Persatuan


Kegiatan ini berbentuk latihan yang menantang anak untuk menunjukkan pemahaman mereka
atas nilai berbeda tetapi bersatu dengan menyampaikan pernyataannya. Di sini anak diminta untuk
memutuskan pilihannya yang mencerminkan sikap dan tindakan yang mendukung persatuan.

Tips Penyampaian
• Biarkan anak melakukan kegiatan ini secara mandiri untuk memastikan pemahamannya
tentang arti perbedaan dan sikap maupun tindakan yang diperlukan untuk membangun
persatuan.
• Berilah bantuan seperlunya, apabila anak membutuhkan penjelasan atas pernyataan-
pernyataan yang tertera.

Pesan Moral

Mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman


dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan
pendapat, berkolaborasi, dan menjaga semangat menjalankan
kegiatan pembelajaran, merupakan cerminan sikap membangun
kebersamaan dan persatuan.

Diskusi
• Sikap saling memahami kelebihan dan kekurangan orang lain, mau menerima pendapat
orang lain yang berbeda dengan kita, menghormati suku, agama, budaya, dan adat istiadat
orang lain, tolong menolong dalam perbedaan suku dan budaya, ikut serta dalam kegiatan
melestarikan budaya bangsa, adalah contoh sikap yang mendukung persatuan.
• Dalam kegiatan ini, anak akan mengasah rasa dalam memahami perbedaan dan memilih
tindakan yang tepat untuk menyikapi perbedaan dan menggalang persatuan.
• Misalnya, anak diminta memilih antara:
oo Dalam kelompokmu ada teman yang membawa alat dapur yang berbeda; kita harus
menerima bunyi yang berbeda itu - √
oo Dalam kelompokmu ada teman yang membawa alat dapur yang suaranya sangat
mengganggumu; kamu tidak mengijinkan dia menggunakannya - X
• Setelah anak selesai mengerjakan kegiatan ini, mintalah anak menjelaskan alasan atas tiap
pilihannya.

24 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Diskusi
• Sebagai penutup, tanyakan kepada anak:
oo Apa saja yang membuat dirimu berbeda dengan orang lain? Pancing respon mulai dari
tampilan fisik (misalkan: rambut, warna kulit, dan lain-lain), bahasa, sikap, pola pikir,
dan sebagainya.
oo Jika berhadapan dengan perbedaan tersebut, apa yang perlu kita lakukan?
oo Sikap apa yang perlu kita tunjukkan? Ajak anak memodelkan raut muka, menirukan
gerak tubuh, menyampaikan kata-kata dan pikiran yang perlu ditunjukkan dan dipelihara
sehingga mendukung persatuan, bukan mempertajam perbedaan.
• Jelaskan kembali bahwa berbeda itu wajar. Yang terutama adalah menyikapi perbedaan
dengan bijaksana.

Nilai-nilai lain yang terkait dalam Profil Pelajar Pancasila


diskusi:
Dalam kegiatan ini, anak mengidentifikasi
• mandiri
informasi dari pengalaman belajar yang
• bernalar kritis
telah dilaluinya untuk melakukan refleksi,
• reflektif analisis, dan evaluasi atas pemikirannya
• empati sendiri.
• menghargai perbedaan pendapat Hal ini akan menguatkan dimensi bernalar
• toleransi kritis pada anak yang akan membantunya
• cinta damai memiliki Profil Pelajar Pancasila.
• persatuan

Kegiatan Alternatif

• Ajak anak fokus membayangkan dirinya berada dalam konteks yang diberikan di setiap
pernyataan. Minta ia memilih sikap dan tindakan yang akan ditunjukkannya jika berada
dalam tiap pernyataan tersebut.
• Tanyakan kepada anak, bagaimana cara anak membayangkan. Mintalah anak-anak untuk
saling berbagi. Boleh jadi ada yang menggunakan cara memejamkan mata, sedangkan
yang lain hanya cukup membaca saja. Hal ini penting untuk melatih anak memproyeksikan
bagaimana sikap yang kita pilih berpengaruh kepada orang lain.
• Maka, ajak anak untuk selalu mengecek kembali pilihan mereka di tiap pernyataan dengan
pertanyaan:
99 Apa yang akan dilakukan oleh orang lain jika anak memilih sikap/tindakan tersebut?
99 Apakah ada yang mengambil sikap yang berbeda?
99 Adakah yang ingin mengubah pilihannya setelah mendengar pendapat teman lainnya?
Mengapa?

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 25


Materi 3

Memahami dan Menerima Perbedaan


Anak dihadapkan pada situasi di mana seorang temannya cenderung memilih-milih teman
bermain dan tidak mau bermain dengan teman yang berbeda dengannya. Anak diminta untuk
menentukan sikap dan tindakannya dari tiga pilihan yang ada, dan menulis alasan pemilihannya.

Tips Penyampaian

• Kegiatan ini melibatkan pengambilan keputusan anak secara mandiri. Tujuannya untuk
menunjukkan pemahaman anak atas sikap yang tepat dalam menjunjung tinggi persatuan.
• Maka, mintalah anak membaca dulu kasus pendek yang diberikan. Kemudian, tanyakan
pendapat dan pemahamannya atas apa yang harus dilakukan, dan bantu anak
mengkonfirmasi serta meluruskannya, bila diperlukan.

Diskusi

• Anak akan memilih 1 dari 3 pernyataan yang tersedia.


• Pilihannya adalah:
oo Berdebat dan berkelahi untuk menegakkan keadilan karena memilih-milih teman adalah
tindakan tidak adil.
oo Mengajaknya bicara mengenai banyaknya persamaan di antara kita dan mengajaknya
bermain bersama.
oo Menasehati dan mengancamnya untuk melaporkan ke guru jika memilih-milih teman dan
tidak mau bermain bersama.
• Sebelum anak mulai mengerjakan kegiatan ini, tanyakan pendapatnya atas situasi dalam
kasus tersebut. Tanyakan:
oo Apakah anak pernah mengalami hal serupa dengan situasi itu?
oo Apa yang dilakukannya waktu itu?
• Kemudian, mintalah anak mengerjakan bagian ini secara mandiri. Berikan waktu dan minta
anak memilih sikapnya serta menuliskan alasannya.

26 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Diskusi

• Ajak anak membayangkan juga apa respon teman yang tidak mau bermain dan memilih-
milih teman bermain dengan sikap atau tindakan yang dipilihnya.
• Di akhir kegiatan, tanyakan kepada anak, pelajaran (nilai-nilai) apa yang dapat diambil dari
kegiatan ini.

Nilai-nilai lain yang terkait Profil Pelajar Pancasila


dalam diskusi: Dalam kegiatan ini, selain kemandirian
• mandiri dan bernalar kritis, anak belajar
• berpikir kritis mempertimbangkan dan menumbuhkan
• empati berbagai perspektif sebagai bagian dari
• bersahabat dimensi berkebinekaan global.
• toleransi Nilai-nilai ini akan membentuk ciri-ciri
• saling menghargai Profil Pelajar Pancasila dalam diri anak.
• cinta damai
• persatuan

Referensi video tentang


persahabatan dalam perbedaan:
• Film animasi Indonesia - Kisah
mengharukan persahabatan di
tengah perbedaan.
https://www.youtube.com/
watch?v=NS9WmRu0oPw
• Berubah. Film Pendek
Kemendikbud 2017.
https://www.youtube.com/
watch?v=0Nh61ktP90c

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 27


Penerapan Nilai

Setelah mengerjakan tugas-tugas ini, diharapkan anak dapat membiasakan diri

• mengekspresikan sikap dan tindakan yang mencerminkan nilai berbeda tetapi bersatu;
• menghargai kekuatan tiap orang dan menerima keberagaman dalam menguatkan persatuan
Indonesia.

1. Tugas bersama Keluarga

Aksi Nyata Membangun Persatuan Indonesia


Bersama anggota keluarganya, anak merencanakan sebuah kegiatan bersama yang mencerminkan
usaha membangun rasa persatuan Indonesia.
Aksi nyata ini merupakan kesempatan bagi keluarga untuk mempertahankan dan menghargai
budaya luhur yang menjadi identitas diri mereka, keluarga mereka, dan daerah asal mereka.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Sarankan kepada anak dan keluarga untuk menggali


bentuk dan ragam rupa seni budaya keluarga terlebih
dulu, sehingga muncul banyak pilihan yang dapat
mereka pilih dan sepakati bersama.
• Kemudian, buatlah rencana untuk melaksanakan aksi
nyata tersebut.

28 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Diskusi Pendalaman Nilai

• Mintalah anak untuk mengajak orang tua dan anggota keluarga mereka dalam
mempertimbangkan aksi yang akan mereka pilih. Dorong anak untuk berani mengekspresikan
pilihannya melalui seni serta akar budaya keluarga dan daerahnya.
• Ajak anak untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya usai menyelesaikan tugas ini.
Tanyakan kepada anak:
99 Apakah ada perbedaan pendapat dalam menentukan bentuk aksinya?
99 Bagaimana proses negosiasi di antara anggota keluarganya dalam menyepakati bentuk
aksi nyata yang dipilih?
99 Seberapa besar dan apa saja bantuan yang diberikan orang tua dalam proses
penyelesaian tugas ini?
99 Apa yang anak syukuri, banggakan dan sukai, dari proses penyelesaian karya aksi nyata
keluarga ini?

Kata Bijak – Ki Hajar Dewantara:


Hormatilah dalam pada itu segala adat istiadat yang kuat dan sehat,
yang terdapat di daerah-daerah dan yang tidak mengganggu atau
menghambat persatuan negara dan bangsa Indonesia.

Panduan bagi Orang Tua


• Kegiatan ini merupakan kegiatan keluarga yang sangat penting, tidak hanya berkaitan
dengan tugas anak untuk memperdalam pemahamannya tentang keberagaman dan
pentingnya membangun rasa persatuan, tetapi juga sebagai sarana orang tua untuk
mengajak anak menghargai budaya dan adat istiadat keluarga besar.
• Bimbinglah anak agar berani dan bangga mengekspresikan pilihannya melalui seni (misalnya,
seni tari, musik, permainan, puisi, kaligrafi, dll) yang menjadi akar budaya dalam keluarga dan
daerah asal-usul keluarga.
• Bantu anak menguatkan pilihannya dan memastikan bahwa hasilnya nanti adalah buatan
orisinil anak atau sebagian besar merupakan kontribusinya sendiri. Sementara, orang tua
hanya membantu. Orang tua dapat berkolaborasi mengarahkan bagaimana ide dan materi
yang telah dibuat anak, disajikan dalam wujud karya seni serta akar budaya keluarga.

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 29


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Kegiatan bersama keluarga ini akan
• kasih sayang mengasah kemampuan anak dalam
• kekeluargaan mengapresiasi budaya sendiri maupun
• bersyukur budaya lain (berkebinekaan global).
• percaya diri Selain itu, prosesnya juga melibatkan
• kreatif diskusi, komunikasi, kolaborasi, gotong
• cinta tanah air royong dan kreativitas.
• menghargai keberagaman Nilai-nilai ini sangat mendukung
terbentuknya Profil Pelajar Pancasila
dalam diri anak.

30 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


2. Tugas Bersama Teman

Membuat Poster Kampanye Menerima Keberagaman


Tugas ini merupakan kegiatan dengan aspek kreativitas yang tinggi. Proses pembuatannya akan
mendorong keberagaman ide dan gagasan untuk menentukan bentuk pilihan posternya. Jadi,
anak dituntut untuk menerapkan pemahamannya atas nilai berbeda tetapi bersatu dalam proses
menentukan satu pilihan bersama teman-teman sekelasnya.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Sebelum anak-anak dibagi ke dalam kelompok, minta mereka membaca tentang kegiatan ini.
• Tanyakan pendapat dan pemahaman mereka. Bantu meluruskan dan menguatkan
pemahaman mereka.
• Tekankan kepada mereka bahwa poster yang akan dibuat adalah tentang menerima
keberagaman. Maka, dalam proses pembuatannya pun harus mencerminkan hal tersebut.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Di awal kegiatan, ajak anak untuk memahami tujuan tugas kelompok ini.
• Kegiatan ini membutuhkan banyak ide dan gagasan dari tiap anggota kelompok. Maka,
berilah kesempatan untuk kelompok melakukan curah ide.
99 Minta setiap anggota kelompok menulis ide judul poster sebanyak mungkin dalam waktu
3-5 menit.
99 Sampaikan bahwa tiap anak perlu fokus menuangkan ide, bukan mempertanyakan,
mengomentari, atau mengkritisi ide-ide yang ditulis teman lainnya.
99 Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin ide terlebih dulu.
• Kemudian, dari daftar ide tersebut, mintalah kelompok memilih 3 yang mereka anggap paling
cocok. Di sesi ini, tiap anak dalam kelompok diminta untuk saling menjelaskan, bernegosiasi,
beradu argumen, dengan tetap saling mendukung, demi tujuan kelompok yang sama.
• Setelah diperoleh 3 pilihan, tulislah ketiganya dalam kolom-kolom yang tersedia di dalam
buku.
• Berilah waktu untuk membacanya kembali, lalu minta mereka melakukan proses yang sama
untuk memilih 1 ide saja, yang kemudian akan dikembangkan menjadi poster.

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 31


Diskusi Pendalaman Nilai

• Tanyakan:
99 Dalam media apa poster kelompok akan disajikan?
99 Apakah poster akan berbentuk fisik? Dari bahan apa saja? Apa yang dibutuhkan?
99 Atau akan berbentuk digital? Akan dicetak atau tidak? Jika tidak dicetak, bagaimana
membagikannya pada komunitas?
99 Berikan waktu kepada kelompok untuk memutuskan dan merencanakan, sebelum
mulai membuat posternya.
99 Ajak semua kelompok untuk mempertimbangkan baik-baik isi pesan dalam poster.
Selain itu, mintalah mereka memikirkan agar mampu membuat poster dengan kualitas
yang baik, tanpa banyak biaya, dan tidak cuma menjadi sekedar ‘sampah’ baru yang
tidak akan terpakai lagi setelah unit ini berakhir.
99 Dorong kelompok untuk mengajukan argumentasi demi mempertahankan isi pesan dan
media yang digunakan untuk poster mereka. Mungkin akan muncul beragam pilihan
mulai dari pilihan poster yang dapat dibuat menggunakan bahan baku bekas, hingga
pilihan pembuatan poster menggunakan media digital tanpa perlu dicetak.

Profil Pelajar Pancasila

Nilai-nilai lain yang terkait • Kegiatan kelompok ini sangat sarat dengan
dalam diskusi: nilai-nilai yang dapat membentuk karakter dan
• bersahabat Profil Pelajar Pancasila. Anak belajar, antara lain,
• menghargai pendapat tentang:
• kreatif
• Bersikap dan berperilaku positif terhadap teman
• bernalar kritis
(berakhlak mulia kepada manusia)
• toleransi
• kerja sama • Saling menghargai, berkomunikasi dan
• kolaborasi berinteraksi dengan teman (berkebinekaan
• gotong royong global)
• cinta damai • Bekerja sama, berkolaborasi, saling peduli dan
• persatuan berbagi (gotong royong)
• kerja keras • Bertanggung jawab atas proses dan hasil
kerjanya, memahami perannya, dan bekerja
dengan disiplin/regulasi diri (mandiri)
• Menghasilkan poster yang menarik dan
bermanfaat (kreatif)
• Memproses informasi dan gagasan, menganalisis,
mengevaluasi,dan merefleksi gagasan dan proses
pembelajaran dari kegiatan (benalar kritis)
32 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu
Komitmen

Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan anak dapat

• membuat rencana perubahan sederhana dan konkret;


• menerapkan kegiatan nyata untuk terus menguatkan nilai berbeda tetapi bersatu.

Rencana Menjadikan Sekolah yang Memperkuat Persatuan


Di bagian akhir unit ini, anak diminta menyatakan komitmennya sebagai janji untuk
mengembangkan diri mereka sendiri dan membantu sekolahnya menjadi sekolah yang dapat
memperkuat persatuan.

Tips Penyampaian

• Ajak anak mencari kekuatan sekolah mereka terlebih dulu,


misalnya daftar kebiasaan di sekolah yang menurutnya
menyenangkan dan dapat menguatkan persatuan.
• Kemudian, ajak anak memikirkan rencana kecil yang masuk
akal, baik yang dapat dilakukan secara rutin maupun yang
dapat dicapai/dipenuhi dalam waktu dekat (jangka waktu
tertentu).

Renungan untuk Pendidik

• Kapan terakhir kali anak-anak diajak ke suatu tempat, situasi, atau keadaan di mana mereka
dapat terpapar oleh perbedaan dan keberagaman?
• Apa yang dapat dipelajari oleh anak-anak dalam kesempatan, keadaan, atau situasi tersebut?
• Apa yang dapat disiapkan oleh sekolah atau keluarga untuk menyediakan peluang belajar
tersebut?
• Apa saja kemampuan yang diperlukan seseorang untuk terampil dalam menghadapi atau
merespons perbedaan dan keberagaman?

Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu 33


Referensi Artikel dan Buku

• Abdurrahman, F. 2017. “Merawat Kebhinekaan Indonesia Sejak Usia Dini”. Diakses 19


November 2021.
https://alpha-i.or.id/kabar-alpha-i/merawat-kebhinekaan-indonesia-sejak-usia-dini/
• Bucher, R.D. 2010. Diversity Consciousness: Opening Our Minds to People, Cultures, and
Opportunities. New Jersey: Pearson. (hlm. 201-203).
• Cube Films. 2017. “Berubah”. Film Pendek Kemendikbud 2017. Video YouTube, diakses 7
Septe,ber 2021. https://www.youtube.com/watch?v=0Nh61ktP90c
• Digital Art. 2017. “Film animasi Indonesia - Kisah mengharukan persahabatan di tengah
perbedaan”. Video YouTube, diakses 7 September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=NS9WmRu0oPw
• Indarti, I. 2019. "Pengertian Bhinneka Tunggal Ika". Diakses 20 November 2021.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bhinneka%20Tunggal%20Ika-Hfz/
Pengertian-Bhinneka-Tunggal-Ika.html
• Kompas.com. 2021. “Bhinneka Tunggal Ika: Sejarah, Arti, Fungsi dan Prinsip”. Diakses 10
September 2021. https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/29/125939169/bhinneka-
tunggal-ikasejarah-arti-fungsi-dan-prinsip?nomgid=1&page=all
• Kompas.com. 2021. “4 Cara Ajarkan Anak Toleransi Sejak Dini”. Diakses 19 November 2021.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/02/15/110334971/4-cara-ajarkan-anak-toleransi-
sejak-dini?page=all
• Latif, Y. 2017. Bagaimana pendiri bangsa Indonesia memperjuangkan persatuan di tengah
perbedaan: Mata air keteladanan. Jakarta: Mizan. (hlm. 276-316).
• Pursika, I.N. 2009. "Kajian Analitik terhadap Semboyan Bhinneka Tunggal Ika”. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 42, Nomor 1, April 2009, hlm. 15 - 20.
• Pustekkom Kemdikbud. 2019. “Pengertian Bhinneka Tunggal Ika”. Diakses 10 September 2021.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bhinneka%20Tunggal%20Ika-Hfz/
Pengertian-Bhinneka-Tunggal-Ika.html
• Sembiring, T., dkk. 2018. Makna, nilai, penyimpangan dan revitalisasi Sila Persatuan Indonesia.
Perkumpulan Amerta. (hlm. 78-98).
• Yurisdika, A.D. 2019. “Strategi penanaman nilai-nilai persatuan dan kesatuan pada siswa”.
Diakses 10 September 2021.
http://lib.unj.ac.id/tugasakhir/index.php?p=show_detail&id=65073&keywords=

34 Unit 1 Berbeda Tetapi Bersatu


Unit
2
Ci nta Da m a i

Unit 2 Cinta Damai 35


Peta Pembelajaran Kelas 3
Berbeda Tetapi Bersatu
Unit Kemampuan menerima perbedaan dan yakin bahwa
1 perbedaan akan menjadikan kita lebih kuat karena
saling melengkapi

Cinta Damai
Unit Kemampuan berpikir, berkata, dan berperilaku baik,
2 yang menyebabkan terciptanya suasana yang damai,
aman, dan menyenangkan untuk sesama

Cinta Tanah Air


Unit Kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak nyata,
3 bahkan berkorban untuk menunjukkan kesetiaan dan
penghargaan yang tinggi terhadap tanah air

Semangat Kebangsaan
Unit Kemampuan berpikir, bertindak dan berwawasan yang
4 menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri sendiri atau kelompoknya

Berpikir dan Bersikap Optimis


Unit Keyakinan diri, semangat, dan sikap pantang

5 menyerah, tetap berpikir positif, dan percaya bahwa


keberhasilan akan dicapai

Persatuan Indonesia
Unit Semangat dan usaha untuk mewujudkan NKRI yang
6 terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, agama, dan
kepercayaan yang berbeda
36 Unit 2 Cinta Damai
Cinta Damai
Pengantar

• Keadaan damai dalam suatu lingkungan adalah hasil dari upaya semua orang yang berada di
dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran penuh dari tiap orang untuk memeliharanya.
• Cinta damai adalah sikap, kemampuan berpikir, berkata, dan berperilaku baik, yang
menyebabkan terciptanya suasana yang damai, aman, dan menyenangkan untuk sesama.
Sikap cinta damai harus dimulai dari diri sendiri dan dipelihara bersama-sama sehingga
tercipta budaya cinta damai.
• Budaya cinta damai menyangkut pola pikir, cara bersikap, perilaku, karakter, mentalitas,
keyakinan, pola hubungan dengan pihak lain, tata kehidupan bersama yang ditandai dengan
nilai-nilai luhur seperti keadilan, kesetaraan, demokrasi, dan solidaritas. Budaya damai itu
menyangkut bagaimana kita menata suatu kehidupan bermasyarakat yang bebas dari
kekerasan, penindasan, maupun peminggiran.
• Anak Indonesia yang cinta damai akan turut membangun budaya ini dan mendukung tujuan
berdirinya bangsa dan negara kita. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa perdamaian
abadi merupakan salah satu dasar yang turut diejawantahkan dalam melaksanakan
ketertiban dunia.

Apa yang ingin dicapai di akhir unit ini?


Setelah menjalani proses dalam unit ini, diharapkan anak dapat mengerti bahwa:
a) Sikap cinta damai adalah
oo kemampuan mengenali, menerima, dan mengatasi emosi yang tidak nyaman
oo kemampuan mengontrol pikiran untuk tetap berada dalam keadaan cinta
damai
oo kemampuan membuat keputusan dan memilih respons yang damai
b) Sikap cinta damai sangat penting
oo sehingga anak mampu menciptakan persatuan dan persahabatan
dalam pergaulannya
oo agar tercipta kehidupan bermasyarakat yang bebas dari
kebencian, kekerasan, mapupun penindasan
oo agar anak tumbuh menjadi pribadi yang selalu menggalang rasa
cinta perdamaian dan persatuan.

Unit 2 Cinta Damai 37


Bacaan Pendukung

 Apa yang dimaksud dengan cinta damai?


• Hakikat Cinta Damai
https://republika.co.id/berita/pu3zmf458/
• Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa.
https://new-indonesia.org/beranda/images/upload/dok/kurikulum/pengembangan-
pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa.pdf
 Mengapa sikap cinta damai itu penting?
• Pentingnya Budaya Damai dalam Kehidupan Sehari-Hari
https://radarsulteng.id/pentingnya-budaya-damai-dalam-kehidupan-sehari-hari/
 Bagaimana mengajarkan cinta damai kepada anak.
• Pendidikan Berbasis Cinta Damai
https://www.indonesiana.id/read/75821/pendidikan-berbasis-cinta-damai
• Model Pendidikan Afektif Cinta Damai.
Satria, Iwan. DR. 2017. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Contoh cinta damai:
• Kisah persahabatan sejati: Video animasi. Digital Artha.
https://www.youtube.com/watch?v=o74GPfvhZuA

Materi Unit 2 – Cinta Damai

 Ceritaku: “Kekacauan di dalam Kelas Memasak”


 Kegiatanku: “Peri Cinta Damai”
1. Kisah Persahabatan Vania dan Ella
2. Nasihat Peri Cinta Damai
3. Pertunjukan drama: Persahabatan Vania dan Ella
4. Refleksi pertunjukan drama
Pembelajaranku:
1. Pengertian cinta damai
2. Contoh-contoh cara menciptakan suasana damai
3. Tindakan untuk memelihara perdamaian
4. Pendapat atas sikap cinta damai
Tugasku:
1. Bersama keluarga: Memelihara suasana aman, damai, dan tertib di rumah
2. Bersama teman: Membuat poster kampanye menciptakan suasana cinta damai
Janjiku: Menjaga suasana damai di mana pun

38 Unit 2 Cinta Damai


Pengenalan Nilai

Setelah membaca cerita yang disajikan, diharapkan anak mampu


• merasakan pentingnya memilih respons yang damai atas apa yang terjadi pada anak;
• memahami bahwa sikap cinta damai harus dimulai dari diri sendiri (emosi, pikiran, dan tindakan);
• menciptakan suasana damai di manapun kita berada;
• memberikan contoh bagaimana cara menciptakan suasana damai.

Sinopsis cerita: “Kekacauan dalam Kelas Memasak"


Cerita ini menggambarkan ketidaksengajaan Miko si gajah yang
menyenggol kue buatan Poni si kuda hingga rusak. Suasana kelas yang
tadinya damai dan tertib berubah menjadi kacau balau karena semua di
kelas ikut meluapkan kemarahannya. Akhirnya, ibu guru jerapah dapat
mengendalikan suasana dan menjelaskan cara memelihara keadaan
damai bersama-sama.

Tips Penyampaian

• Sebelum membaca cerita, ajak anak mengingat bagaimana rasanya berada dalam suasana
yang tertib dan damai.
• Usai membaca, ajak anak mengingat apa saja yang dapat membuatnya marah atau tidak
nyaman, bagaimana responsnya saat itu terjadi, apakah responsnya membuat orang lain
tidak nyaman juga.
• Ajak anak mendiskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan setelah bacaan.

Pesan Moral
Kosakata
Menciptakan kedamaian
dimulai dari gulali: makanan terbuat dari air gula
kental
bagaimana kita mengelola emosi,
luput: tidak kena; meleset
mengontrol pikiran, dan
jengkel: perasaan kesal
memilih respons dan tindakan
yang didasari sikap cinta damai.
Unit 2 Cinta Damai 39
Diskusi Pertanyaan Kritis
1. Cerita ini dibuka dalam suasana yang damai dan menyenangkan. Namun, tiba-tiba terjadi
keributan dan kekacauan. Apa yang telah terjadi?
• Bagian ini bertujuan mendorong anak menemukan tokoh mana (siapa) dan apa yang
dapat dilakukannya agar tidak terjadi kekacauan. Mungkin ada yang menjawab
Miko si gajah. Ya, Miko harus lebih berhati-hati. Namun, ia sudah meminta maaf atas
ketidaksengajaannya. Contoh pertanyaan:
oo Pernahkah kamu mengalami keadaan yang sama dengan Miko yang tidak sengaja
melakukan sesuatu lalu membuat orang lain marah?
oo Apa yang kamu lakukan saat itu? Meminta maaf? Apakah permintaan maafmu diterima?
oo Ajak anak menjadi seperti detektif yang menyelidiki hubungan sebab-akibat, aksi-
reaksi, dari rangkaian kejadian dalam bacaan, mulai dari keadaan tertib-damai ke
keadaan kacau.
oo Dorong penyelidikannya hingga anak dapat menemukan bahwa tokoh Poni lah yang
sesungguhnya dapat mencegah agar kekacauan tidak meluas, atau bahkan tidak
perlu terjadi.
• Contoh pertanyaan lainnya:
oo Siapa saja yang awalnya terlibat pertikaian?
oo Siapa yang memulai dan sebenarnya dapat mencegah keadaan kacau itu meluas?
oo Bagaimana caranya?
2. Seandainya kamu adalah Poni si kuda kecil, apa yang akan kamu lakukan saat kue-kuemu
tidak sengaja dijatuhkan oleh Miko si gajah?
• Ajak anak mendaftar reaksi yang muncul pada Poni akibat kue-kuenya tersenggol Miko.
Mintalah anak menempatkan dirinya sebagai Poni. Biarkan ia menyelami perasaan tidak
menyenangkan yang dirasakan Poni (jengkel, marah, sakit hati, kecewa, dan lainnya).
Reaksi (dalam hal ini perasaan tak nyaman pada Poni) akibat aksi (ketidaksengajaan Miko)
adalah hal yang alami. Poni tidak dapat menghentikan rantai aksi-reaksi, tetapi Poni dapat
memilih apa yang akan ia tunjukkan/katakan/lakukan terhadap Miko. Ini namanya adalah
respons.
• Contoh pertanyaan: Apa saja perasaan tidak menyenangkan yang Poni rasakan?
• Bimbing anak untuk membuat daftar pilihan respon yang dapat dilakukan oleh Poni saat
itu. Pikirkan sikap seperti apa yang dapat Poni tunjukkan, kalimat apa yang dapat Poni
sampaikan sesaat setelah Miko menjatuhkan kue-kuenya, bagaimana sebaiknya Poni
merespon Miko yang sudah meminta maaf.
3. Menurutmu, apa yang harus dilakukan saat teman berbuat kesalahan dan meminta maaf?
• Sebaiknya pertanyaan ini didiskusikan bersamaan dengan pertanyaan sebelumnya
karena berpeluang untuk mempertajam jawaban dan daftar kemungkinan respons yang
dibuatnya.

40 Unit 2 Cinta Damai


Diskusi Pertanyaan Kritis

4. Pernahkah kamu berada dalam situasi yang tidak menyenangkan, seperti pertengkaran atau
perkelahian? Ceritakanlah pengalamanmu.
• Dalam keadaan hening dan khidmat, ajak anak membayangkan situasi tidak
menyenangkan yang pernah mereka alami untuk mengingat reaksi apa saja yang muncul
waktu itu (perasaan, sikap atau mungkin sudah dalam bentuk tindakan). Bagaimana
kemudian suasananya saat itu.
5. Bagaimana cara kita menjaga suasana kelas agar tetap damai dan menyenangkan?
• Dengarkan jawaban anak. Arahkan hingga mereka dapat mengambil makna bahwa
kedamaian itu dimulai dari dan dipelihara oleh diri masing-masing. Kenalkan strategi
STOP*).
6. Tanyakan kepada anak, apa 3 pertanyaan yang akan mereka tanyakan kepada ibu jerapah.
• Mintalah anak menulisnya pada tempat yang tersedia di buku. Ajak anak untuk
membahasnya bersama sekaligus memberikan penjelasan yang mudah dimengerti anak.

*) Strategi STOP dalam mengelola emosi:


S – Stop. Berhenti sejenak.
T – Take a deep breath. Tarik napas dalam-dalam
O – Observe. Amati. Periksa pilihan respons.
P – Proceed. Lanjutkan kembali dengan memilih dan menjalankan
respons paling tepat.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• sabar
• empati
• bersahabat
• saling memaafkan
• persatuan
• kritis dan analitis

Unit 2 Cinta Damai 41


Profil Pelajar Pancasila

Cerita ini memberi kesempatan bagi anak untuk menganalisis dan menyimak kembali
situasi dalam cerita, mengevaluasi dan menyimpulkan apa yang dapat dilakukan agar
situasi penuh kekacauan tidak terjadi (bernalar kritis).
Cerita ini juga mengajarkan tentang berbuat baik terhadap sesama, menyadari situasi
dan meregulasi diri, terutama demi menjaga agar situasi tetap tertib dan damai
(berakhlak mulia dan mandiri). Dengan demikian, anak akan mengasah dirinya untuk
memiliki ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila.

Panduan bagi Pendidik

• Kemampuan anak dalam mengelola emosinya sangat penting untuk dikembangkan, terutama
anak saat ini sudah berusia sekitar 9—10 tahun. Kemampuan ini dibutuhkan dalam tumbuh
kembang anak sehingga ia akan mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain
secara maksimal.
• Di bagian ini, kita dapat menyediakan waktu khusus untuk mendiskusikan definisi marah
atau kemarahan bersama anak-anak.
99 Ajak anak untuk berbagi, apa yang dimaksud dengan “marah” atau “kemarahan”
menurutnya.
99 Arahkan diskusi agar selaras dengan definisi ilmiahnya.
99 Misalnya, menurut Whitson (2011), marah itu sebuah emosi dasar yang spontan, temporer,
mendalam, biasanya dipicu oleh rasa frustasi dan pengalaman yang tak mengenakkan.
Marah adalah emosi yang nyata, kuat dan alami, tetapi seringkali tidak menunjukkan apa
yang jadi pemicunya. Lyman Abbot menyatakan: “Jangan ajari anak untuk tidak marah;
ajari mereka mengekspresikan kemarahan dengan tepat yang justru dapat meningkatkan
kualitas hubungan antar individu.”
• Beberapa ide kegiatan untuk mengekspresikan diri dan perasaan anak:
99 Mencari dan mencocokkan perasaan dengan gambar
99 Memerankan perasaan anak
• Baca juga:
99 Rogers, V. 2011. Games and activities for exploring feelings with children: Giving children
the confidence to navigate emotions and friendships. London: Jessica Kingsley Publishers.
99 Asta, D.(n.d.). "8 contoh kegiatan eksplorasi anak untuk perkembangannya". Diakses 17
September 2021. https://dosenpsikologi.com/contoh-kegiatan-eksplorasi-anak

42 Unit 2 Cinta Damai


Pendalaman Nilai

Setelah melakukan kegiatan-kegiatan di unit ini, anak diharapkan akan

• mampu merasakan dampak dari prasangka buruk terhadap persahabatan (dan perdamaian);
• memahami bahwa prasangka buruk dapat diatasi dengan keterbukaan, serta sikap dan hati
yang cinta damai;
• mampu mengendalikan perasaannya jika sesuatu yang buruk terjadi;
• menunjukkan sikap positif dan tidak gegabah dalam bertindak;
• selalu berupaya menciptakan suasana damai di sekolah, rumah, dan tempat lainnya.

Materi Kegiatan 1

Kisah Persahabatan Vania dan Ella


Materi kegiatan 1, 2, dan 3 saling berkaitan, menggunakan tokoh Peri Cinta Damai, Vania dan Ella.
Materi 1 ini mengawalinya dengan cerita komik tentang Vania dan Ella yang persahabatannya
terusik karena kehadiran Sasha di antara mereka. Ella merasa Vania jadi menjauh dan
berprasangka bahwa Vania lebih suka bersahabat dengan Sasha. Maka, Ella memutuskan untuk
tidak lagi ingin berteman dengan Vania.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Kenalkan anak pada kata “prasangka”. Telusuri bersama-sama


definisinya. Menurut KBBI daring, prasangka adalah pendapat
(anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum
mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri. Jadi, ketika kita
berprasangka, sesungguhnya kenyataannya belum tentu sesuai
dengan yang kita sangkakan.
• Ajak anak menerapkan makna tersebut ketika mengerjakan
tugas terkait cerita Peri Cinta Damai.

Unit 2 Cinta Damai 43


Diskusi Pendalaman Nilai

1. Menurutmu, mengapa Ella tidak mau lagi berbicara kepada Vania?


Pertanyaan ini mengajak anak menelaah apa yang terjadi dan membayangkan perasaan
Ella yang menyangka Vania tak mau lagi bersahabat dengannya karena sudah bersahabat
dengan Sasha.
• Ajak anak untuk menyampaikan pendapatnya tentang perasaan Ella dan sebabnya.
• Tanyakan:
oo Jika kamu adalah Ella, apa perasaanmu?
oo Mengapa Ella merasa seperti itu?
oo Pernahkah kamu mengalami perasaan itu? Kapan?
• Anak-anak mungkin akan menjawab: marah, kesal, jengkel, kecewa, cemburu. Ajak anak
mencari definisi perasaan-perasaan yang mereka sebutkan itu.
• Ajak anak kembali menelaah komiknya. Tantang mereka untuk menemukan mengapa
persahabatan Ella dan Vania merenggang dan apa penyebab sesungguhnya. Jika ditelaah,
ada bagian di komik itu yang menunjukkan bahwa “Ella merasa Vania menjauhinya”.
• Tanyakan:
oo Apa makna kata "merasa" di sana?
oo Apakah sudah sungguh-sungguh terjadi bahwa Vania menjauhi Ella?
oo Apa yang membuat Ella merasa begitu?
• Untuk membantu anak dalam menjawab, dapat juga ditanyakan, apakah kata "merasa"
dapat diganti dengan kata lain, tanpa menghilangkan makna kalimatnya? Boleh jadi,
jawaban anak akan beragam. Namun, jika tidak ada yang menjawab, tanyakan saja
langsung apakah kata "merasa" dapat diganti dengan kata: menebak atau menyangka.
• Tanyakan juga:
oo Pernahkah anak menebak-nebak atau menyangkakan sesuatu pada seseorang?
oo Kapan ia melakukan hal itu? Apa yang membuatnya melakukan itu?
2. Menurutmu, bagaimana agar Vania dan Ella bisa berteman lagi?
• Pertanyaan ini merupakan kesempatan untuk mengajak anak melakukan pengecekan
kembali.
oo Tanyakan kepada anak untuk menggali lebih dalam tentang nalar berpikirnya.
oo Apakah yang dituduhkan Ella benar?
oo Apakah benar Vania tak mau lagi bersahabat dengan Ella?
• Pada kenyataannya, semua hanya prasangka Ella saja.
• Selain menjawab pertanyaan, diskusikan juga apa yang anak harus lakukan untuk
mengurangi atau meniadakan prasangka seperti itu.

44 Unit 2 Cinta Damai


Diskusi Pendalaman Nilai

3. Pernahkah kalian dan sahabatmu tidak saling bicara, bahkan bermusuhan? Ceritakan
kisahmu dan bagaimana perasaanmu saat itu.
Pertanyaan ini merupakan kesempatan untuk mengajak anak-anak melakukan refleksi diri.
• Jawaban anak-anak atas pertanyaan ini kemungkinan besar akan beragam. Oleh karena
itu, berikan kesempatan kepada mereka untuk saling berbagi dan saling belajar sebagai
bagian dari mengenali beragam upaya yang dapat dilakukan dalam bersikap dan
menunjukkan akhlak baik kepada sesama manusia.

Pesan Moral
Nilai-nilai lain yang terkait
Prasangka (atau asumsi), dalam diskusi:
terutama prasangka negatif, • empati
• bersahabat
adalah sumber dari permasalahan
• rasa hormat
dan perpecahan. Oleh karena itu,
• saling percaya
upayakan segala cara untuk • mandiri
meminimalisasi prasangka negatif. • toleransi
• jujur

Panduan bagi Orang Tua

• "Kisah Persahabatan Vania dan Ella” dalam kegiatan ini dapat orang tua gunakan sebagai
pintu masuk untuk mendiskusikan emosi dan perasaan anak.
• Mengajari anak untuk mengenali emosi atau perasaannya sendiri sangat penting bagi
pertumbuhan mental anak di kemudian hari. Dengan memahami perasaannya sendiri, anak akan
mampu mengelola atau mengatur emosinya yang dapat memengaruhi sikap, perilaku, ataupun
keputusan yang dibuatnya. Anak yang memahami emosinya, cenderung untuk bertindak tidak
dengan menggunakan amarah, agresi, atau pembangkangan dalam mengekspresikan dirinya.
• Selain itu, mengajari anak tentang emosi akan membantunya memiliki mental yang lebih kuat.
• Berikut ini ada beberapa cara untuk mengajari anak tentang perasaan dan emosi (Amy
Morin, LCSW. Desember 2020. How to Teach Kids about Their Feelings. Diakses dari: https://
www.verywellfamily.com/how-to-teach-kids-about-feelings-1095012#teachable-moments)

Unit 2 Cinta Damai 45


Panduan bagi Orang Tua

oo Tanyakan bagaimana perasaan anak dan bantu anak menjawab dengan menyebutkan
“nama” perasaannya, seperti bahagia, marah, sedih, takut. Diskusikan bersama anak. Hal
ini juga akan membangun rasa empati anak terhadap perasaan orang lain.
oo Ajarkan strategi mengatasi perasaannya, terutama rasa marah, sedih, dan takut. Dengan
kemampuan mengatasi emosi ini, anak akan dapat menyelesaikan konflik dengan damai,
mencegah tindakan agresif, atau perilaku mencari perhatian.
oo Berikan apresiasi dan pujian saat anak dapat mengelola atau mengatur emosinya dengan
baik.
• Dalam cerita pada kegiatan ini, anak akan belajar tentang emosi yang dirasakan oleh Ella.
Tanyakan kepada anak tentang emosi yang dirasakan Ella dalam cerita itu. Menurutnya, apa
“nama” emosi itu, apakah ia pernah merasakan hal yang sama, dan bagaimana ia mengatasinya.

46 Unit 2 Cinta Damai


Materi Kegiatan 2

Nasihat Peri Cinta Damai


Pada bagian ini, anak berperan sebagai Peri Cinta Damai yang memberi nasihat kepada Ella dan
Vania. Tujuan kegiatan ini yaitu memberi penguatan kepada anak dalam mencari solusi ke arah
perdamaian. Kemudian, anak akan membuat gambar tentang keadaan Vania dan Ella setelah
menerima dan mengikuti nasihat yang diberikannya.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Ajak anak untuk melihat jawabannya pada materi 1, tentang bagaimana


caranya agar Vania dan Ella bisa berteman lagi.
• Kemudian, berilah kesempatan kepada anak untuk membayangkan apa
yang diharapkannya terjadi dengan hubungan Vania dan Ella.

Pesan Moral

Prasangka buruk
dapat membuat persahabatan
atau hubungan antar manusia
merenggang.
Hal ini dapat mengancam
perdamaian dan persatuan.
Oleh karena itu,
kita harus selalu menghindari
prasangka buruk.

Baca Juga
• Djamil, M.S. (2019, 25 Maret). Pendidikan damai. Diakses dari:
https://mediaindonesia.com/opini/225153/pendidikan-damai
• Liputan6.com. (2018, 28 April). Ingin persahabatan tetap harmonis? Coba 8 tips berikut ini.
Diakses dari: https://www.liputan6.com/citizen6/read/3491957/ingin-persahabatan-tetap-
harmonis-coba-8-tips-berikut-ini

Unit 2 Cinta Damai 47


Diskusi Pendalaman Nilai

• Berilah beberapa pertanyaan panduan untuk membantu anak mengidentifikasi poin-poin


yang akan dijadikannya sebagai nasihat, misalnya:
oo Apakah kamu memiliki sahabat?
oo Apa yang membuatmu tetap bersahabat dengannya?
oo Sikap apa saja yang diperlukan dalam memelihara persahabatanmu?
• Ajak anak membicarakan soal persahabatan. Tanyakan:
oo Apa yang dimaksud dengan sahabat/persahabatan?
oo Apa bedanya hubungan mereka dengan orang lain yang sekedar teman atau kenal?
oo Apa yang biasanya menjadi pertimbangan mereka untuk menjadikan seseorang sebagai
sahabat?
• Arahkan diskusi pada pesan moral di mana prasangka buruk dapat membuat persahabatan
atau hubungan antar manusia merenggang, sehingga dapat mengancam perdamaian
dan persatuan. Lebih lanjut, antarkan diskusi pada pentingnya sikap cinta damai dalam
mewujudkan persatuan Indonesia.
• Tanyakan kepada anak:
oo Apa yang akan kamu sampaikan kepada Vania? Apa alasanmu?
oo Apa yang akan kamu sampaikan kepada Ella? Apa alasanmu?
oo Apa yang membuatmu yakin bahwa Vania dan Ella akan kembali bersahabat?
oo Apabila mereka tidak mengikuti nasihatmu, apa yang akan kamu lakukan?

Nilai-nilai lain yang terkait Profil Pelajar Pancasila


dalam diskusi:
• empati • tanggung jawab Kegiatan ini mengasah anak untuk
• bersahabat • bijaksana berakhlak mulia (menciptakan
• kasih sayang • reflektif perdamaian antara teman),
• saling percaya berkebinekaan global (berkomunikasi
• komunikasi dan berinteraksi), mandiri (menyikapi
• rasa hormat situasi yang dihadapi secara positif),
• peduli sesama dan bernalar kritis (merefleksi diri dan
mencari solusi).
Nilai-nilai ini sangat penting dalam
membentuk anak untuk memiliki Profil
Pelajar Pancasila.

48 Unit 2 Cinta Damai


Panduan bagi Orang Tua

• Orang tua perlu selalu melakukan dialog terbuka dengan anak. Keterbukaan kepada anak
akan membuat anak nyaman dan aman.
• Kita dapat berbagi pengalaman dengan anak tentang naik turunnya hubungan persahabatan.
Ceritakan contoh persahabatan yang pernah kita alami sebagai bentuk empati saat anak
sedang merasakan sedih atau kecewa terhadap hubungannya dengan salah satu teman atau
sahabatnya. Kemudian, diskusikan bersamanya tentang cara-cara memperbaiki hubungan yang
sedang kurang baik. Biarkan anak menyampaikan pendapatnya. Dengarkan dengan sepenuh hati.
• Rasa nyaman dan aman di rumah bersama keluarga, merupakan modal dasar bagi anak
dalam memupuk rasa cinta damai. Orang tualah yang harus mampu menciptakan interaksi
sosial yang nyaman sehingga anak merasa betah di rumah. Rumah adalah tempat untuk
menyemai budaya damai sejak usia dini.
• Penanaman budaya damai di rumah tidak dapat dilakukan dengan cara memberi nasihat
kepada anak tentang the do’s and the don’ts. Hal itu harus dicontohkan langsung oleh orang
tua dan seluruh anggota keluarga. Misalnya, saat sedang berselisih, tidak menggunakan kata-
kata kasar; apalagi menggunakan tindak kekerasan.
• Perselisihan yang mungkin terjadi di antara anggota keluarga, harus mampu diselesaikan
dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Orang tua dapat berperan sebagai
mediator agar pihak terkait dapat duduk bersama dan berbicara baik-baik tanpa emosi yang
tinggi.
• Bila anak terbiasa tumbuh dan berkembang dalam budaya keluarga yang cinta damai, maka
ia akan menjadi pribadi yang pandai menebar kasih sayang terhadap sesama dan mencintai
perdamaian.

Unit 2 Cinta Damai 49


Materi Kegiatan 3

Pertunjukan drama: Persahabatan Vania dan Ella


Kegiatan ini memberikan kesempatan anak-anak untuk berkreasi membuat dialog tiap tokoh,
baik yang utama maupun pendukungnya. Dengan mengambil ide cerita dari materi 1 dan 2,
bersama kelompoknya anak dapat mengembangkan ceritanya, bermain peran, dan menerapkan
nilai-nilai cinta damai dalam cerita drama yang dipersiapkan.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Bantu anak dan kelompoknya menyiapkan jadwal kegiatan yang akan dilalui anak-anak, sejak
dari pembentukan kelompok, penyusunan skenario, latihan, hingga waktu pertunjukan.
• Berikan contoh format skenario sederhana untuk satu adegan (Gambar 1), untuk membantu
kelompok dalam mengorganisasi penyelesaian tugas mereka.

Gambar 1: Vania berkenalan dengan Sasha, murid baru


di kelasnya.
Latar : Halaman sekolah
Tokoh : Vania, Sasha Bacaan Pendukung
Adegan: Vania dan Sasha duduk bersama sambil menikmati
• Cara Membuat Naskah Drama
bekalnya masing-masing.
(dengan gambar)
Dialog:
https://id.wikihow.com/
Vania : "Hai, Sasha. Aku Vania."
Membuat-Naskah-Drama
Sasha: "Hai,Vania. Kamu tadi duduk di sebelah mana?
• Menulis Naskah Drama
Maaf ya, aku tidak sempat melihatmu di kelas tadi."
https://ilmusaku.com/cara-
Vania : "Tidak apa-apa. Kamu pasti bingung bertemu
menulis-naskah-drama-yang-
dengan banyak teman sekaligus."
baik-beserta-contohnya/
Sasha : "lya, Vania. Tapi aku senang bisa berteman dengan
banyak orang."
Vania : "Oh, ya. Hobimu apa?"
Sasha : "Aku suka olahraga. Tapi, aku juga suka menari."
Vania : "Wah... benar, Sasha? Kamu suka menari?
Hobiku juga menari. Bagaimana kalau kamu ikut les
di tempat menariku?"
Sasha: "Tentu saja aku mau. Aku izin ke orang tuaku dulu ya, van."

50 Unit 2 Cinta Damai


Diskusi Pendalaman Nilai

• Tugas ini terdiri atas beberapa tahap, dari pembagian kelompok, pengembangan ide cerita
drama, penulisan skenario, pembagian tugas dan peran, latihan bersama, sampai pada
penampilan dramanya. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan tugas ini, diperlukan sikap
gotong royong dan keinginan kuat untuk menghasilkan pertunjukan drama yang terbaik.
• Selain ide pokok cerita drama itu bermuatan nilai cinta damai, proses persiapannya pun
mengandung nilai cinta damai.
• Perhatikan dinamika dalam kelompok. Perbedaan pendapat dan perselisihan kemungkinan
bisa terjadi selama bekerja dalam kelompok. Ingatkan kepada anak untuk selalu fokus pada
solusi menyelesaikan perbedaan dan perselisihan secara damai.

Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan main peran dalam pertunjukan drama ini akan memupuk kreativitas anak
dan mengasah keterampilannya dalam bergotong royong.
Selain itu, selama proses persiapan sampai penampilannya, anak juga akan mengasah
nilai-nilai kebinekaan global, kemandirian, dan bernalar kritis. Kelima elemen ini
sangat dibutuhkan anak dalam membentuknya memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• empati
• bersahabat
• toleransi
• menghargai pendapat
• komunikasi
• mandiri
• kreatif
• kerja sama
• kolaborasi
• gotong royong
• berbeda tetapi satu
• disiplin

Unit 2 Cinta Damai 51


Materi Kegiatan 4

Refleksi Pertunjukan Drama


Setelah semua kelompok menampilkan pertunjukan dramanya, semua melakukan refleksi atas
penampilan masing-masing dan penampilan kelompok lain.
Anak diminta untuk melakukan refleksi atas kegiatan bermain drama ini dan menyimpulkan tiga
tindakan yang akan dilakukannya bila berselisih dengan teman.

Tips Pelaksanaan Kegiatan Pesan Moral

• Berilah kesempatan untuk menampilkan refleksi


Kegiatan refeksi
tiap anak sebagai penghargaan pada kerja keras
akan membuat kita mampu
mereka dengan memajangnya (misalnya, di ruang
kelas, di mading kelas, atau di ruang kelas virtual).
memperbaiki diri dan
• Jika jaringan internet tersedia, refleksi dapat siap dengan rencana tindakan
dikemas dan dilakukan di ruang virtual untuk menghadapi situasi
menggunakan aplikasi survei digital daring yang sama di kemudian hari.
(Google Form, Survey monkey, dan lainnya).

Diskusi Pendalaman Nilai

1. Apa yang kamu rasakan setelah selesai bermain drama?


• Ajak anak untuk menceritakan pengalamannya selama proses persiapan pertunjukan
drama tersebut. Tanyakan beberapa hal terkait dengan perbedaan pendapat, perselisihan,
atau kesalahpahaman yang mungkin terjadi di antara teman-teman anggota kelompok.
• Tanyakan:
oo Apakah ada yang berselisih pendapat, tentang pembagian tugas dan peran, atau ide
akhir ceritanya?
oo Apakah sempat ada yang memiliki prasangka terhadap temannya selama diskusi?
oo Apakah terjadi banyak perbedaan di antara anggota kelompok?
oo Apakah menurutnya kelompok telah berhasil menampilkan pertunjukan drama sesuai
harapan mereka sendiri?
• Mintalah anak menceritakan bagaimana kelompoknya menyelesaikan perbedaan-
perbedaan yang terjadi selama proses persiapan.

52 Unit 2 Cinta Damai


Diskusi Pendalaman Nilai

2. Apa yang dapat kita lakukan untuk berbaikan kembali dengan sahabat setelah bertengkar?
• Berdasarkan pengalamannya dalam proses persiapan pertunjukan drama ini, refleksi
kegiatan-kegiatan sebelumnya, dan pengalaman pribadi lainnya, anak diminta untuk
memikirkan tiga hal yang dapat dilakukannya untuk mempertahankan persahabatan.
• Berilah cukup waktu untuk memikirkannya dan menuangkannya dalam tulisan.
• Kemudian, mintalah anak untuk mengantisipasi kemungkinan respons dari sahabatnya saat
ia melakukan tindakan tersebut. Ajak anak untuk melihat kemungkinan memperoleh respons
yang tidak diharapkannya dari sahabatnya itu, dan menyiapkan pengelolaan emosinya
dengan baik.

Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan kelompok yang bertujuan menampilkan pertunjukan terbaik ini mengandung


nilai-nilai yang cukup lengkap dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila pada anak
selama persiapan, latihan, penampilan, sampai dengan refleksi pembelajarannya.
Anak belajar, antara lain, tentang:
• Bersikap dan berperilaku positif terhadap teman (berakhlak mulia kepada manusia)
• Saling menghargai, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman (berkebinekaan
global)
• Bekerja sama, berkolaborasi, saling peduli dan berbagi (gotong royong)
• Bertanggung jawab atas proses dan hasil kerjanya, memahami perannya, dan
bekerja dengan disiplin/regulasi diri (mandiri)
• Menghasilkan pertunjukan musik yang orisinal (kreatif)
• Memproses informasi dan gagasan, menganalisis, mengevaluasi,dan merefleksi
gagasan dan proses pembelajaran dari kegiatan (bernalar kritis)

Unit 2 Cinta Damai 53


Pemantapan Nilai

Setelah mengikuti bagian ini, anak akan dapat lebih memahami

• arti cinta damai;


• cara-cara untuk menciptakan suasana damai di lingkungannya;
• bahwa suasana damai adalah tanggung jawab bersama;
• contoh-contoh sikap dan tindakan yang mencerminkan keinginan menciptakan ketentraman
dan kedamaian.

Materi 1

Arti cinta damai


• Bagian ini bertujuan mengafirmasi pemahaman anak
tentang arti cinta damai. Anak diminta untuk membaca
bagian “Pembelajaranku” dengan saksama. Kemudian,
menjelaskannya kembali menggunakan kata-katanya sendiri.

• Damai itu indah. Damai itu menyenangkan. Tidak ada


kebencian, tidak ada permusuhan, dan juga tidak ada
kekerasan. Semua saling menghormati dan menghargai.

Itulah yang dalam budaya Indonesia disebut kerukunan.


Kerukunan ini bisa terwujud jika perbedaan kita lihat sebagai
anugerah, dan bukan sumber perpecahan. Indonesia
adalah negara yang besar dan berkembang dari adanya
keberagaman. Dalam keberagaman itu kita perlu selalu
menciptakan suasana yang damai.
• Dalam unit ini arti cinta damai adalah berpikir, berkata, dan
berperilaku baik, yang menyebabkan terciptanya suasana
yang damai, aman, dan menyenangkan untuk sesama.

54 Unit 2 Cinta Damai


Tips Penyampaian

• Awali kegiatan pada bagian ini dengan bertanya kepada anak tentang pendapatnya akan
frasa “cinta damai”, sebelum mereka membacanya di buku.
• Kemudian, barulah minta anak membaca artinya di bagian “Pembelajaranku” secara mandiri.
• Lanjutkan pertanyaan dengan: apa pentingnya cinta damai dan apa pendapatnya jika tidak
ada cinta damai.
• Berilah cukup waktu kepada anak untuk mengaitkannya dengan cerita dan kegiatan-kegiatan
yang sudah dikerjakan sebelumnya di unit ini.

Kata-kata bijak tentang Damai dan Perdamaian:


• Bangunlah suatu dunia dimana semua bangsanya hidup dalam damai dan
persaudaraan. - Bung Karno (Presiden RI ke-1)
• Ini adalah pemahaman yang memberi kita kemampuan untuk memiliki
damai. Ketika kita memahami sudut pandang orang lain, dan dia mengerti
kita, maka kita dapat duduk dan bekerja di luar perbedaan-perbedaan kita. -
Harry Truman (Presiden AS ke-33)
• Orang-orang di bumi dapat tinggal bersama dalam damai. Kita tahu bahwa
itu adalah visi Tuhan. Sekarang hal tersebut merupakan tugas kita di bumi. -
Barack Obama (Presiden AS ke-44)

Unit 2 Cinta Damai 55


Materi 2

Contoh-contoh cara menciptakan suasana damai


Dalam unit ini diberikan serangkaian contoh cara untuk menciptakan suasana damai yang dapat
dijadikan sebagai acuan cara dalam menciptakan suasana damai:
• menjunjung sikap jujur dan berani mengakui kesalahan;
• menghindari pertengkaran dan segera berbaikan jika pertengkaran sudah terlanjur terjadi;
• menjaga emosi dan kepala yang dingin agar tetap dapat memberikan respon dan tindakan
yang bijak;
• memikirkan akibat terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan;
• mengembangkan sikap pemaaf.

Tips Penyampaian

• Berilah waktu kepada anak untuk membaca bagian ini secara mandiri.
• Tanyakan kepadanya apabila ada hal yang kurang dipahaminya, lalu berikan penjelasan
menggunakan kata-kata sederhana agar mudah dipahami.

Diskusi

• Setelah anak selesai membaca bagian ini, tanyakan kepadanya, mengapa menjaga sikap dan
emosi kita tetap positif, merupakan hal penting dalam menciptakan suasana damai.
• Arahkan diskusi sehingga anak memahami makna, mengapa, dan bagaimana kita semua
perlu turut memelihara rasa cinta damai di tengah masyarakat.
• Sebagai penutup, tanyakan kepada anak:
oo Apakah anak pernah melakukan salah satu atau beberapa tindakan yang diberikan
sebagai contoh?
oo Bagaimana situasinya? Mintalah anak menceritakan situasi yang dihadapinya.
oo Adakah contoh lain yang dapat menciptakan suasana damai di lingkungan pergaulannya
dengan teman-temannya? Mintalah ia menjelaskannya.

56 Unit 2 Cinta Damai


Nilai-nilai lain yang terkait Profil Pelajar Pancasila
dalam diskusi:
• jujur Mempelajari tentang nilai cinta damai
• mandiri termasuk dalam upaya peningkatan
• saling memaafkan kemampuan anak untuk berakhlak
• berbeda tetapi satu mulia dan berkebinekaan global, yang
• bersahabat akan membentuknya memiliki ciri Profil
• cinta kasih Pelajar Pancasila.
• gotong royong
• tanggung jawab
• toleransi
• persatuan

Unit 2 Cinta Damai 57


Materi 3

Tindakan untuk Memelihara Perdamaian


Dalam kegiatan, ini anak diminta untuk memilih tindakan yang tepat untuk memelihara
perdamaian dari daftar yang tersedia. Tujuannya adalah memastikan anak memahami arti
cinta damai, pentingnya memelihara perdamaian, dan mengidentifikasi tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk memelihara perdamaian.

Tips Penyampaian

• Ajak anak membaca setiap pilihan dengan menghadirkan


perasaan dan sikap cinta damai.
• Ajak ia menempatkan dirinya pada posisi pihak yang
berselisih saat mempertimbangkan pilihannya. Kemudian,
mintalah anak menjelaskan alasan pemilihannya.

Diskusi

• Kegiatan pada bagian ini cukup sederhana, yaitu memberi tanda centang pada pernyataan
yang dirasa cocok dan tanda silang bila tidak cocok. Namun, sampaikan untuk hati-hati
dalam memilih jawaban dan memberikan alasannya, tetapi tetap percaya diri.
• Mintalah anak menjelaskan, apakah pilihan yang dipilihnya itu akan menyelesaikan atau
justru memperpanjang permasalahan saat dijalankan.
• Misalnya, “mengajak semua pihak yang berselisih untuk membuktikan siapa yang paling
benar”.
oo Jika memilih jawaban ini, kemungkinan semua pihak kembali berpikir untuk ‘menang’
dan menjadi ‘paling benar’, yang justru malah tidak mengarah kepada perdamaian.
• Pastikan anak paham makna cinta damai. Tanyakan:
oo Apakah kalian sudah paham akan makna cinta damai?
oo Apakah keadaan tanpa perselisihan dapat terus terjadi?
• Sampaikan bahwa tidak selamanya kita dapat mencegah dan menghindari pertikaian.
Tanyakan, pernyataan mana dari soal-soal ini yang tetap memelihara cinta damai
walaupun perselisihan tak dapat dihindari.

58 Unit 2 Cinta Damai


Diskusi

• Jelaskan kepada anak bahwa semua yang telah diberi tanda centang hanyalah sedikit
contoh sikap dan tindakan yang mencerminkan cinta damai. Sikap semacam itu perlu
dibiasakan untuk dilakukan oleh setiap individu sebagai kontribusinya dalam menjaga
suasana bersama yang aman, tertib, dan damai. Jika setiap individu dalam masyarakat
senantiasa mempraktikkannya, maka dapat dibayangkan bagaimana wajah Indonesia
secara keseluruhan. Pastilah akan penuh dengan suasana cinta damai.

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
Dalam kegiatan ini, anak belajar mengenai
dalam diskusi:
dimensi kebinekaan global, mandiri, dan
• mandiri
bernalar kritis, dengan aktif berpendapat
• kritis
dalam memelihara perdamaian dalam
• empati
masyarakat. Ketiga dimensi ini akan
• bersahabat
membentuk anak memiliki ciri-ciri Profil
• sopan-santun
Pelajar Pancasila.
• komunikasi
• berani
• tanggung jawab
Pesan Moral
• persatuan

Kepentingan dan keselamatan


bersama harus lebih
diutamakan daripada
kepentingan diri sendiri.
Suasana damai
adalah tanggung jawab
kita semua.

Unit 2 Cinta Damai 59


Materi 4

Pendapat atas Sikap Cinta Damai


Anak diberikan beberapa pernyataan di mana ia diminta untuk memilih pernyataan yang
mencerminkan sikap cinta damai. Tujuannya adalah memastikan pemahaman anak atas nilai
cinta damai dengan mengidentifikasi pernyataan-pernyataan yang tepat.

Tips Penyampaian

• Mintalah anak membaca semua pernyataan yang ada


dalam buku secara mandiri.
• Ajak anak menyampaikan pernyataan mana yang paling
meragukannya. Mintalah ia menjelaskan mengapa
keraguan itu muncul.
• Bantulah anak dalam memahami dan mengatasi
keraguannya.

Diskusi

• Sama dengan kegiatan sebelumnya, anak diminta untuk memberi tanda centang pada
pernyataan yang dirasa cocok dan tanda silang untuk yang tidak cocok dengan sikap cinta
damai.
• Sikap cinta damai merupakan hal yang abstrak. Oleh karena itu, setelah anak selesai
mengerjakan latihan ini secara mandiri, ajaklah mendiskusikan jawaban-jawabannya agar
anak lebih yakin akan pemahamannya.
• Diskusikan tiap pernyataan bersama anak:
oo Damai adalah perasaan bebas dari segala kesulitan dan ketidaknyamanan - √
oo Rasa cinta damai dapat memelihara ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat - √
oo Konflik dan pertikaian adalah hal yang tidak mungkin kita hindari. Maka, biarkanlah itu
terjadi - X
oo Persahabatan harus dijaga dengan rasa percaya dan cinta damai dari semua pihak - √
oo Dengan keanekaragaman budaya yang kita miliki, tidaklah mungkin mengedepankan
persaudaraan dan persatuan - X

60 Unit 2 Cinta Damai


Diskusi

oo Menciptakan rasa aman dan nyaman untuk dapat melawan kelompok lain - X
oo Menjaga keseimbangan hubungan antara manusia, semua makhluk Tuhan, dan alam - √
oo Menghindari ujaran kebencian di media sosial yang dapat memecah belah masyarakat
kita - √
• Gunakan bahasa yang lebih sederhana untuk memastikan pemahaman anak.

Nilai-nilai lain yang terkait Profil Pelajar Pancasila


dalam diskusi:
Kegiatan ini mengasah kemampuan anak
• mandiri
dalam bernalar kritis, berkebinekaan
• kritis
global, mandiri, dan berakhlak mulia
• empati
dengan menyampaikan sikapnya untuk
• bersahabat
turut memelihara perdamaian dalam
• sopan-santun
masyarakat. Dengan kemampuan ini,
• komunikasi
anak akan tumbuh menjadi pribadi dengan
• berani
Profil Pelajar Pancasila.
• tanggung jawab
• persatuan

Kata-Kata Bijak tentang Perdamaian:

• Anda tidak dapat memisahkan perdamaian dari kebebasan karena tidak ada
yang bisa tenang kecuali dia memiliki kebebasannya. -
Malcom X (Aktivis dari Amerika Serikat: 1925-1965)
• Sebagian besar dari kita merindukan kedamaian dan kebebasan; tetapi
sedikit dari kita yang memiliki antusiasme yang tinggi terhadap pikiran,
perasaan, dan tindakan yang membuat perdamaian dan kebebasan. -
Aldous Huxley (Penulis dari Inggris: 1894-1963)

Unit 2 Cinta Damai 61


Penerapan Nilai

Setelah mengerjakan tugas-tugas ini, anak dapat membiasakan diri

• menerapkan sikap cinta damai dalam kesehariannya;


• merasakan pentingnya sikap cinta damai dalam menjaga keamanan dan ketertiban;
• mendahulukan kepentingan bersama dan saling memahami untuk menghindari perselisihan;
• bersikap saling terbuka dan saling memaafkan saat perselisihan tak dapat dihindari.

1. Tugas bersama Keluarga

Memelihara Suasana Aman, Damai, dan Tertib di Rumah


Bersama anggota keluarganya, anak mendiskusikan hal-hal yang dapat mereka lakukan
bersama dalam rangka memelihara suasana aman. Kemudian, hal-hal yang dapat memelihara
suasana damai, dan hal-hal yang akan membuat suasana tertib di rumah. Mereka mengisi daftar
menggunakan tabel yang disediakan di buku.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Sebelum memulai tugas ini, ajak anak mencari arti kata dalam KBBI daring terlebih dulu, lalu
mintalah ia menyampaikan pendapatnya.
oo damai: tidak ada perang; tidak ada kerusuhan; aman; tenteram; tenang; keadaan tidak
bermusuhan; rukun.
oo aman: bebas dari bahaya; bebas dari gangguan (pencuri, hama, dan sebagainya);
terlindung atau tersembunyi; tidak dapat diambil orang; tidak mengandung risiko;
tenteram; tidak merasa takut atau khawatir.
oo tertib: teratur; menurut aturan; rapi; sopan; peraturan yang baik.
• Dengan mengetahui maknanya, anak akan lebih memahami pentingnya mempertahankan
suasana cinta damai.
• Jelaskan kepada anak bahwa untuk menciptakan semua suasana itu, dibutuhkan kerjasama
dan gotong royong dari segenap anggota keluarga.

62 Unit 2 Cinta Damai


Diskusi Pendalaman Nilai

• Di awal tugas ini, ajak anak untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya saat berada
dalam keadaan aman, keadaan damai, dan keadaan tertib.
• Biarkan mereka mendefinisikannya sendiri. Kemudian, mintalah anak untuk mengeceknya
dalam kamus atau KBBI daring.
• Jelaskan dalam konteks lingkungan di rumah bersama keluarga.
oo Damai itu terkait dengan kasih sayang antara sesama anggota keluarga.
oo Aman itu bila tidak ada hal yang mengancam keselamatan baik fisik maupun psikis.
oo Tertib itu terkait dengan mengikuti aturan dan kesepakatan yang ada di rumah.
• Bisa saja peran tiap anggota keluarga di rumah berbeda-beda dalam memeliharanya.
Misalnya, terkait dengan keadaan aman, ayah memastikan semua pintu terkunci di malam
hari, sang anak membantu mengingatkan ayah dan menutup tirai jendela.

Panduan bagi Orang Tua

• Tugas bersama orang tua dan anggota keluarga lainnya ini melibatkan diskusi terbuka
tentang menciptakan suasana aman, damai, dan tertib di rumah.
• Menyiapkan anak, mendidik anak agar menjadi generasi yang cinta damai, termasuk
tanggung jawab orang tua. Prinsip cinta damai perlu ditanamkan sejak usia dini, dengan
melihat karakterisitk bangsa Indonesia yang multikultural.
• Mulailah dari hal-hal kecil. Misalnya, membiasakan anak untuk mengucapkan terima kasih,
selamat, salam, maaf, berdoa saat akan memulai dan mengakhiri kegiatan belajar, selalu
tersenyum kepada siapapun yang ditemui, dan lain-lain. Walaupun seringkali dianggap
sepele, hal-hal itu memiliki nilai-nilai dasar dalam menghargai dan menghormati orang lain,
yang pada akhirnya akan menciptakan suasana yang penuh kedamaian.
• Perspektif damai merupakan cara pandang untuk mengelola perbedaan dengan cara yang
santun, sopan, dan bermartabat. Bukan dengan perselisihan, kebencian, apalagi kekerasan.
Tugas orang tua yang terutama adalah menjadi teladan bagi anak-anaknya dan anggota
keluarga lain di rumah. Orang tua harus selalu wawas diri untuk bersikap dan berperilaku
yang mencerminkan nilai-nilai cinta damai dan menghindari kekerasan.

Unit 2 Cinta Damai 63


Nilai-nilai lain yang terkait Profil Pelajar Pancasila
dalam diskusi:
Kegiatan bersama keluarga yang
• kasih sayang
mengedepankan kedamaian, keamanan,
• kekeluargaan
dan ketertiban ini mengasah nilai-nilai
• bersyukur
berakhlak mulia, berkebinekaan global,
• saling menghargai
dan gotong royong. Hal ini selaras
• demokratis dengan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk
• berbeda tetapi bersatu membentuk anak memiliki ciri-ciri Profil
• cinta kasih Pelajar Pancasila.
• gotong royong
• tanggung jawab
• komunikasi
• saling terbuka

2. Tugas Bersama Teman

Membuat Poster Kampanye Menciptakan Suasana Cinta Damai


Tugas kelompok ini bertujuan memperdalam nilai cinta damai dengan menerapkannya secara
langsung selama kegiatan berlangsung. Proses pembuatan poster sekolah bersama teman-
temannya ini kemungkinan akan melibatkan banyak diskusi untuk menyamakan sudut pandang
dari para anggota kelompok. Hal ini akan mengasah kemampuan anak bersikap dan bertindak
sesuai dengan makna nilai cinta damai.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Bagilah anak-anak ke dalam beberapa kelompok dengan menghitung sesuai jumlah kelompok
yang ingin dibentuk.
• Sebelum mengerjakan tugasnya, tanyakan kepada anak:
oo Bagaimana cara menciptakan suasana tertib, aman dan damai di sekolah?
oo Siapa saja yang harus menciptakan suasana tersebut?
oo Jika ada yang tidak mau ikut dalam upaya itu, apa yang akan dilakukannya?

64 Unit 2 Cinta Damai


Diskusi Pendalaman Nilai

• Di awal kegiatan, ajak anak untuk memahami tujuan tugas kelompok ini.
• Sama dengan yang dilakukan anak bersama anggota keluarganya, mintalah anak
mengungkapkan apa yang dirasakan saat berada dalam keadaan aman, keadaan damai, dan
keadaan tertib di kelas dan sekolah.
• Ajak mereka memberikan contoh konkretnya. Misalnya, keadaan aman: tidak saling dorong di
koridor sekolah, keadaan damai: tidak mudah bertengkar, keadaan tertib: antre saat jajan di
kantin sekolah.
• Untuk pembuatan posternya, mulailah dengan kegiatan curah pendapat.
oo Minta setiap anggota kelompok menulis ide judul poster sebanyak mungkin dalam waktu
3—5 menit.
oo Tiap anak fokus pada menuangkan ide, bukan mempertanyakan, mengomentari, atau
mengkritisi ide-ide yang ditulis teman lainnya.
oo Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin ide terlebih dulu.
• Kemudian, dari daftar ide tersebut, mintalah kelompok memilih 3 yang mereka anggap paling
cocok. Di sini tiap anak diminta untuk saling menjelaskan, bernegosiasi, beradu argumen,
dengan tetap saling mendukung demi tujuan kelompok yang sama.
• Setelah diperoleh 3 pilihan, berilah kelompok waktu untuk memilih 1 ide saja yang kemudian
akan dikembangkan menjadi poster.
• Tanyakan:
oo Dalam media apa poster kelompok akan disajikan?
oo Apakah poster akan berbentuk fisik? Dari bahan apa saja? Apa yang dibutuhkan?
oo Atau akan berbentuk digital? Akan dicetak atau tidak? Jika tidak dicetak, bagaimana
membagikannya pada komunitas?
• Berikan waktu pada kelompok untuk memutuskan dan merencanakan, sebelum mulai
membuat posternya.
• Ajak semua kelompok untuk mempertimbangkan baik-baik isi pesan dalam poster. Selain itu,
mintalah mereka memikirkan agar mampu membuat poster dengan kualitas yang baik, tanpa
banyak biaya, dan bagaimana caranya agar poster mereka kelak tidak cuma menjadi sekedar
‘sampah’ baru yang tidak akan terpakai lagi setelah unit ini berakhir.
• Dorong kelompok untuk mengajukan argumentasi demi mempertahankan isi pesan dan
media yang digunakan untuk poster mereka. Mungkin akan muncul beragam pilihan mulai
dari pilihan poster yang dapat dibuat menggunakan bahan baku bekas, hingga pilihan
pembuatan poster menggunakan media digital tanpa perlu dicetak.

Unit 2 Cinta Damai 65


Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan kelompok ini sangat sarat dengan nilai-nilai yang dapat membentuk karakter
dan Profil Pelajar Pancasila. Anak belajar, antara lain, tentang:
• Bersikap dan berperilaku positif terhadap teman (berakhlak mulia kepada manusia)
• Saling menghargai, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman (berkebinekaan
global)
• Bekerja sama, berkolaborasi, saling peduli dan berbagi (gotong royong)
• Bertanggung jawab atas proses dan hasil kerjanya, memahami perannya, dan
bekerja dengan disiplin/regulasi diri (mandiri)
• Menghasilkan poster yang menarik dan bermanfaat (kreatif)
• Memproses informasi dan gagasan, menganalisis, mengevaluasi, dan merefleksi
gagasan dan proses pembelajaran dari kegiatan (bernalar kritis)

66 Unit 2 Cinta Damai


Komitmen

Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan anak dapat

• membuat rencana penerapan sikap cinta damai secara konkret;


• menerapkan kegiatan nyata untuk terus memelihara perdamaian, baik di rumah maupun di
kelas (sekolah).

Menjaga Suasana Damai di Mana pun

Bagian ini bertujuan mendorong anak untuk berpikir secara rasional mengenai sesuatu yang
sederhana sebagai wujud nyata komitmennya untuk menciptakan suasana damai. Bukan
sesuatu yang muluk-muluk, tetapi tak kunjung diwujudkan.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

Ajak anak untuk membayangkan suasana damai yang diidamkannya, baik di rumah maupun di
sekolah. Kemudian, mintalah ia menulis bentuk kontribusinya yang dapat dilakukannya segera
untuk mencapai suasana yang diidamkannya tersebut. Anak dapat minta bantuan dari orang tua
atau guru dalam kegiatan ini.

Unit 2 Cinta Damai 67


Renungan untuk Pendidik

• Kesempatan, keadaan, atau situasi apa saja yang dapat kita adakan atau gunakan bersama
anak-anak untuk berlatih menelaah perasaan dan benak pikirannya? Latih anak untuk
mampu mengendalikan emosinya dan tetap dapat menjaga keadaan damai walaupun
kemarahan mungkin sempat yang datang pada kita ingin memicu perselisihan?
• Apa saja keterampilan yang diperlukan seseorang agar mampu mengelola perasaan, pikiran
dan memberikan respons yang tepat dan menunjukkan sikap cinta damai?

Beberapa Kata Bijak untuk Pendidik

• Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun anggota masyarakat. - Ki Hadjar Dewantara
• Menaklukkan ribuan manusia mungkin tidak disebut pemenang, tapi bisa menaklukkan diri
sendiri disebut penakluk yang brilian. - Bung Karno
• Cinta adalah bentuk paling murni dari jiwa yang damai. - Matthew Donnelly
• Orang picik tidak toleran, egois, dan tidak sabar. Orang bijak tenang, pengasih, dan pengertian.
- Maxime Lagace

68 Unit 2 Cinta Damai


Referensi Artikel dan Buku
• Asta, D.(n.d.). "8 contoh kegiatan eksplorasi anak untuk perkembangannya". Diakses 17
September 2021. https://dosenpsikologi.com/contoh-kegiatan-eksplorasi-anak
• Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Kemendiknas. 2010. “Pengembangan
Budaya dan Karakter Bangsa”. Diakses 11 September 2021.
https://new-indonesia.org/beranda/images/upload/dok/kurikulum/pengembangan-
pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa.pdf
• Digital Artha. 2017. “Kisah persahabatan sejati: Video animasi”. Video YouTube, diakses 14
September 2021. https://www.youtube.com/watch?v=o74GPfvhZuA
• Djamil, M.S. 2019. “Pendidikan Damai”. Diakses 17 September 2021.
https://mediaindonesia.com/opini/225153/pendidikan-damai
• Dahlan, A. 2020. “Cara praktis mengelola emosi”. Diakses 17 September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=J2IrcSS31yU
• Ilahi, M.T. 2019. “Pendidikan Berbasis Cinta Damai”. Diakses 11 September 2021.
https://www.indonesiana.id/read/75821/pendidikan-berbasis-cinta-damai
• Lebih Baik. 2017. “5 cara mengendalikan emosi”. Video YouTube, diakses 17 September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=jPsY5cY9EDs
• Liputan6.com. 2018, 28 April. “Ingin persahabatan tetap harmonis? Coba 8 tips berikut
ini”. Diakses 14 September 2021. https://www.liputan6.com/citizen6/read/3491957/ingin-
persahabatan-tetapharmonis-coba-8-tips-berikut-ini
• Radar Sulteng. 2019. “Pentingnya Budaya Damai dalam Kehidupan Sehari-Hari”. Diakses
11 September 2021.
https://radarsulteng.id/pentingnya-budaya-damai-dalam-kehidupan-sehari-hari/
• Rizqa, H. 2019. “Hakikat Cinta Damai”. Diakses 11 September 2021.
https://republika.co.id/berita/pu3zmf458/
• Rogers, V. 2011. Games and activities for exploring feelings with children: Giving children the
confidence to navigate emotions and friendships. London: Jessica Kingsley Publishers.
• Satria, Iwan. DR. 2017. Model Pendidikan Afektif Cinta Damai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Wahyudin, D. 2018. “Peace Education Curriculum In the Context of Education Sustainable
Development (ESD)”. Journal of Sustainable Development Education and Research 2(1), p.21-32.
• Whitson, S. 2011. How to be angry: An assertive anger expression group guide for kids and
teens. London: Jessica Kingsley Publisher.

Unit 2 Cinta Damai 69


Unit
3
Ci nta Tana h Air

Unit 3 Cinta Tanah Air 70


Peta Pembelajaran Kelas 3
Berbeda Tetapi Bersatu
Unit Kemampuan menerima perbedaan dan yakin bahwa
1 perbedaan akan menjadikan kita lebih kuat karena
saling melengkapi

Cinta Damai
Unit Kemampuan berpikir, berkata, dan berperilaku baik,
2 yang menyebabkan terciptanya suasana yang damai,
aman, dan menyenangkan untuk sesama

Cinta Tanah Air


Unit Kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak nyata,
3 bahkan berkorban untuk menunjukkan kesetiaan dan
penghargaan yang tinggi terhadap tanah air

Semangat Kebangsaan
Unit Kemampuan berpikir, bertindak dan berwawasan yang
4 menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri sendiri atau kelompoknya

Berpikir dan Bersikap Optimis


Unit Keyakinan diri, semangat, dan sikap pantang

5 menyerah, tetap berpikir positif, dan percaya bahwa


keberhasilan akan dicapai

Persatuan Indonesia
Unit Semangat dan usaha untuk mewujudkan NKRI yang
6 terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, agama, dan
kepercayaan yang berbeda
71 Unit 3 Cinta Tanah Air
Cinta Tanah Air
Pengantar

• Kekayaan tanah air dan bangsa kita, segala yang terkandung dalam perut bumi, maupun
yang terbentang di permukaannya, beserta segala keragaman budaya dan masyarakatnya
adalah daya tarik dan incaran bangsa lain sejak dahulu kala hingga saat ini. Sikap cinta tanah
air memungkinkan kita untuk bangga sekaligus berani untuk melindungi dan memanfaatkan
kekayaan kita dengan bijaksana.
• Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, berbuat, dan bahkan berkorban, untuk
menunjukkan kesetiaan, kecintaan, dan penghargaan yang tinggi terhadap apa yang
dimiliki bangsa kita (Suyadi, 2013). Tak kenal maka tak sayang, jika kita semakin mengenal apa
yang bangsa kita miliki, maka semakin besar pula cinta kita terhadap tanah air kita.
• Bangsa Indonesia harus memiliki rasa bangga, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa
menghormati dan loyalitas yang tinggi terhadap negara dan diwujudkan dalam perilakunya
sehari-hari.
• Sebagai masa depan bangsa Indonesia, anak Indonesia harus sejak dini mengenal dan
memelihara kekayaan bangsa dan tanah airnya sehingga bersedia untuk turut membela dan
menjaga keberlangsungan dan keberadaan negara Indonesia.

Apa yang ingin dicapai di akhir unit ini?


Setelah menjalani proses dalam unit ini, diharapkan anak dapat mengerti bahwa:
a) Sikap cinta tanah air artinya
oo menghargai, memelihara, dan bijaksana dalam memanfaatkan potensi kekayaan negara
oo menguatkan jati diri sebagai bangsa Indonesia melalui pemikiran, karya, dan tindakan
oo bersikap dan bertindak nyata untuk menunjukkan cinta kepada Tanah Air, Indonesia
b) Cinta tanah air sangat penting
oo agar kita merasa bangga dan bertanggung jawab sebagai bagian dari Indonesia
oo karena persatuan dan perdamaian bangsa tetap terjaga
oo agar anak dapat memastikan kekayaan budaya, masyarakat, dan alam
Indonesia tetap terpelihara
oo sehingga anak mampu berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap tanah air

Unit 3 Cinta Tanah Air 72


Bacaan Pendukung

 Apa yang dimaksud dengan cinta tanah air?


• Apa Itu Sikap Cinta Tanah Air?
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/02/20/apa-itu-sikap-cinta-tanah-air-
berikut-pengertian-dan-cara-menanamkannya
• Cinta Tanah Air
https://www.kompasiana.com/idriskamisopa/5929804f8e7e61c67214ba46/cinta-tanah-air
 Mengapa sikap cinta tanah air penting?
• Perlunya Cinta Tanah Air
https://www.kompasiana.com/benedikta/5927d7acd59373e82cab4563/perlunya-cinta-
tanah-air
 Bagaimana mengajarkan sikap cinta tanah air kepada anak?
• Memperkuat cinta tanah air.
https://mediaindonesia.com/humaniora/356408/memperkuat-cinta-tanah-air
• Sikap cinta tanah air dan cara menanamkannya.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/15/152832869/sikap-cinta-tanah-air-dan-
cara-menanamkannya?page=all

Materi Unit 3 – Cinta Tanah Air

• Ceritaku: : “Misi Menyelamatkan Jalak Bali”


• Kegiatanku:
1. Bangga berbahasa Indonesia
2. Bangga budaya Indonesia
3. Bangga sekaligus waspada hidup di bumi Indonesia
• Pembelajaranku:
1. Arti cinta tanah air
2. Contoh penerapan cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari
3. Pernyataan sikap yang mencerminkan cinta tanah air
4. Tindakan yang mencerminkan sikap cinta tanah air
• Tugasku:
1. Bersama keluarga: Mengenal asal-usul keluarga
2. Bersama teman: Menyelenggarakan Festival Cinta Indonesia
• Janjiku: Mewujudkan rasa cinta tanah air

73 Unit 3 Cinta Tanah Air


Pengenalan Nilai

Setelah membaca cerita yang disajikan, diharapkan anak mampu:


• merasakan kebanggaan dan kekaguman atas kekayaan tanah air Indonesia;
• memahami pentingnya menyelamatkan keberadaan dan kekayaan yang ada di tanah air
Indonesia;
• menyadari bahwa mencintai tanah air adalah sikap yang harus diupayakan dengan sungguh-
sungguh melalui pikiran, pekerjaan, dan tindakan nyata;
• ikut menjaga dan melestarikan warisan alam yang hampir punah.

Sinopsis cerita: “Misi Menyelamatkan Jalak Bali"

Cerita ini menggambarkan seorang ayah bersama kedua anaknya sedang berolahraga lari
santai. Mereka mampir di pasar hewan yang mereka lalui dan menemukan burung jalak
bali langka yang dijual. Mereka sempat menimbang-nimbang tindakan apa yang paling
tepat untuk mereka lakukan. Akhirnya, mereka rela berkorban dan memutuskan untuk
membelinya. Setelah itu, mereka menyerahkannya kepada yang berwenang, sekaligus
melaporkan penjualan terlarang tersebut .

Tips Penyampaian

• Sebelum membaca cerita, ajak anak mengingat


bagaimana suasana toko atau pasar yang
menjual hewan-hewan piaraan.
• Diskusikan tentang jenis hewan yang biasanya Pesan Moral
dijual di sana.
• Tanyakan kepada anak, jenis-jenis hewan Mencintai tanah air
langka apa saja yang dilindungi oleh negara dapat diwujudkan dalam bentuk
dan mengapa harus dilindungi. menjaga alam Indonesia, termasuk
flora dan faunanya.
Kosakata Dibutuhkan tindakan nyata,
walaupun seringkali terasa sulit
langka: jarang ditemukan
dan membutuhkan proses
punah: hilang lenyap; tidak ada sisanya
ilegal: tidak mengikuti aturan hukum
serta waktu yang lama.
satwa: hewan; binatang
pihak berwajib: yang berwenang (polisi, dsb.) Unit 3 Cinta Tanah Air 74
Diskusi Pertanyaan Kritis
1. Pesan apa yang kamu dapatkan dari cerita itu?
• Pertanyaan pertama ini bertujuan mengusik rasa pada anak.
• Dengarkan jawaban anak dan perhatikan apakah anak menangkap pesan moral dari cerita ini.
• Gali lebih dalam pemahamannya, rasa penasaran dan keingintahuannya, dengan
menanyakan beberapa pertanyaan tambahan, misalnya:
oo Apakah kamu punya hewan peliharaan? Bagaimana kamu tahu hewan tersebut bukan
yang termasuk dilindungi negara?
oo Mengapa kita harus melindungi burung jalak bali?
oo Apalagi yang harus kita lindungi selain hewan-hewan tertentu?
• Arahkan diskusi agar anak dapat menyimpulkan bahwa melindungi hewan langka sama dengan
melindungi kekayaan alam Indonesia. Hal itu adalah wujud tindakan mencintai Indonesia.
2. Seandainya kamu adalah Sania atau Sandy, apa yang akan kamu lakukan berbeda dari
cerita?
• Melalui pertanyaan ini, anak diajak untuk kritis dalam melihat jalan cerita dan
kemungkinan solusi yang berbeda dari yang disajikan dalam cerita.
• Jawaban anak bisa beragam. Antara lain, tidak mau membeli jalak bali tersebut dengan
alasan tidak mau memberi keuntungan kepada si pedagang. Tanyakan lebih lanjut,
apa yang akan dilakukannya agar orang lain tidak membelinya. Mungkin anak akan
menjawab, direkam saja atau divideokan secara diam-diam, lalu menayangkannya di
media sosial. Jika demikian, tanyakan lagi, apa yang mungkin akan dilakukan si pedagang
ketika tahu dagangan terlarangnya direkam diam-diam.
• Ajak anak mendiskusikan semua kemungkinan jawabannya untuk melatihnya bernalar
kritis dan melihat hubungan sebab-akibat dari setiap keputusan.
3. Indonesia memiliki banyak sekali flora dan fauna langka yang tidak dimiliki negara manapun.
Bagaimana perasaanmu akan hal ini?
• Pertanyaan ini mengajak anak untuk berbagi perasaannya.
• Di bagian ini anak dapat diajak untuk menonton dahulu beberapa video terkait
keberagaman flora dan fauna di Indonesia. Usai menonton, tanyakan perasaan anak akan
kekayaan keanekaragaman hayati tanah air kita ini.
• Ajak anak merasakan kebanggaan atas kekayaan keanekaragaman hayati di tanah air.
Boleh jadi, perasaan yang mereka ungkapkan adalah perasaan bangga, takjub, kagum,
syukur, dan lainnya.
• Diskusikan bersama anak, bagaimana menunjukkan rasa bangga, kagum, atau syukur
tersebut. Biarkan anak mengungkapkan ide-idenya untuk mengasah kreativitasnya.
4. Sebagai anak Indonesia, bagaimana cara kita melindungi dan mencintai hewan dan
tumbuhan langka?

75 Unit 3 Cinta Tanah Air


Diskusi Pertanyaan Kritis

• Pertanyaan ini mengajak anak untuk mencari dan menelusuri informasi mengenai cara
melindungi hewan dan tumbuhan langka. Ungkapan “tak kenal maka tak sayang” adalah
ungkapan yang cocok untuk menggambarkan hal ini. Dengan demikian, paling tidak anak
dapat mencari tahu dan mempelajarinya.
• Satu tautan berikut mungkin dapat membantu anak dalam menelusuri sumber-sumber
lain yang serupa di dunia maya: https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-saja-upaya-
untuk-melestarikan-hewan-dan-tumbuhan-yang-hampir-punah-1uIAVyQi2Vs/full. Media
dan teknologi informasi kini memungkinkan kita untuk mengunjungi daerah yang tak
mudah kita kunjungi dan melihat langsung jenis hewan langka di tempat hidup alaminya,
sebagaimana ditunjukkan melalui beberapa video berikut ini.
99 Harimau Sumatra - https://www.youtube.com/watch?v=Y0Q9UUX4A4w
99 Badak cula satu - https://www.youtube.com/watch?v=KWCogxa0BDk
99 Elang Jawa - https://www.youtube.com/watch?v=YDs36PV57mQ
99 Yaki Sulawesi - https://www.youtube.com/watch?v=QsxFplTDgpE
5. Sebagai anak Indonesia, bagaimana cara kita melindungi dan mencintai hewan dan
tumbuhan langka?
• Di dunia, status kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia kini hanya bersaing dengan
Brazil. Ragam ekosistem serta biota darat dan laut Indonesia masih dianggap jauh lebih
banyak. Selain itu, Indonesia juga diakui sebagai negeri adidaya budaya oleh Organisasi
Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan –
UNESCO. Dunia telah mengakui bahwa kekayaan hayati dan budaya Indonesia begitu
luar biasa. Maka, sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air, sudah selayaknyalah
kita mencintai segala kekayaannya itu. Konsekuensi logisnya adalah kita harus bijak dan
bertanggung jawab untuk melestarikan kekayaan itu secara berkesinambungan.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• jujur
Referensi Video:
• berani untuk kebenaran
Kanal resmi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan • rela berkorban
Indonesia) terkait keanekaragaman hayati: • peduli sosial
https://www.youtube.com/watch?v=j-ads_fyrU8 • kerja keras
• tanggung jawab
• peduli lingkungan
• bersyukur

Unit 3 Cinta Tanah Air 76


Profil Pelajar Pancasila

Anak diajak bernalar kritis (memproses, menganalisis informasi, dan mengambil


keputusan), mempertimbangkan berbagai sudut pandang (dari sudut pandang
penjual hewan, penegak hukum, atau sudut pandangnya sendiri) dalam
memutuskan tindakannya.
Anak juga mempelajari berbagai kekayaan Indonesia, belajar berkebinekaan global,
terutama soal refleksi dan tanggung jawab dalam menjaga keberagaman, serta
bagaimana menunjukan akhlak mulia terhadap alam.
Anak juga belajar mandiri, meningkatkan kesadaran diri terhadap situasi, alam,
keanekaragaman hayati dan budaya Indonesia untuk turut melestarikannya.
Nilai-nilai tersebut akan mengasah kemampuan anak dan membentuknya memiliki
ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila.

77 Unit 3 Cinta Tanah Air


Pendalaman Nilai

Setelah melakukan kegiatan-kegiatan di unit ini, anak diharapkan akan

• mampu merasakan kebanggaan atas kekayaan tanah air kita;


• memahami bahwa kebanggaan harus terus dipelihara agar sikap cinta tanah air menetap
dalam sanubari;
• memahami pentingnya mengenal dan melestarikan alam, budaya, dan masyarakat
Indonesia;
• dapat menunjukkan sikap cinta tanah air di kehidupan sehari-hari, termasuk menggunakan
bahasa Indonesia setiap hari.

Materi Kegiatan 1

Bangga Berbahasa Indonesia


Pada kegiatan ini, anak diminta mencocokkan kata-kata baku yang mungkin masih terdengar
janggal, namun dekat dengan dunianya, seperti gawai, tetikus, saltik, swafoto, salin tempel.
Kemudian, anak akan membuat dua kalimat menggunakan dua kata pilihannya dari kata-kata
baku yang tersedia. Dengan demikian, anak akan mampu menggunakan kata-kata tersebut
sesuai dengan konteksnya.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Sebelum anak mulai mengerjakan kegiatan ini, ajaklah berdiksusi


tentang beragamnya bahasa daerah di Indonesia.
• Mintalah anak membayangkan apabila kita tidak memiliki bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar. Bagaimana mungkin kita bisa
berkomunikasi dengan teman-teman di daerah lain?
• Menurutnya, apakah ia sudah menguasai bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional? Diskusikanlah bersama anak.

Unit 3 Cinta Tanah Air 78


Pesan Moral

Mengenal dan mempelajari


bahasa nasional dan bahasa daerah
adalah wujud dari kebanggaan dan kecintaan kita
kepada bangsa dan akar budaya kita di Indonesia.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Ajak anak untuk berkomentar dengan pertanyaan: Apakah kamu pernah mendengar kata-
kata ini (gawai, tetikus, saltik, swafoto, salin tempel)? Di mana? Kapan? Mana kata yang kamu
ketahui artinya?
• Diskusikan juga mengenai bahasa yang digunakan di rumah.
oo Bahasa apa yang digunakan di rumah?
oo Bahasa apa yang paling nyaman kamu gunakan?
oo Dari mana kamu belajar bahasa daerahmu?
• Sampaikan kepada anak bahwa bahasa daerah adalah bagian dari identitas individu dan
kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan.
• Ajak anak melihat fakta, bahwa ada 718 bahasa di seluruh penjuru Indonesia
(https://petabahasa.kemdikbud.go.id/databahasa.php)
oo Jika tidak ada bahasa Indonesia, bagaimana bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam
suku bangsa dapat berkomunikasi satu sama lain?
oo Jika tidak lagi digunakan, bagaimana nasib 718 bahasa daerah itu?

Berdasarkan Wilayah Pulau


500
428
400
Jumlah Bahasa

300

200

100 58 62 72 80
26 10 11
0
Sumatra Jawa dan Bali Kalimantan Sulawesi Papua NTB NTT Maluku

79 Unit 3 Cinta Tanah Air


Kegiatan Alternatif:

• Anak dapat juga dilibatkan dalam bentuk


kegiatan lain, seperti “berburu” kata baku Nilai-nilai lain yang terkait
yang baru bagi mereka di surat kabar, dalam diskusi:
majalah cetak, atau situs berita dan laman • menghargai perbedaan
daring yang aman dan umum. • berbeda tetapi satu
• Ajak anak mengaplikasikannya dalam • reflektif
kalimat yang dibuatnya sendiri, untuk • bersyukur
berkomunikasi dalam konteks kehidupan • gemar membaca
sehari-hari dan berinteraksi dengan • komunikasi
sesama dari berbagai suku, bangsa, • kritis
agama, dan budaya. • persatuan

Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan ini mengasah kemampuan anak dalam bernalar kritis (mencari informasi
dari berbagai sumber untuk meningkatkan kemampuannya berbahasa Indonesia),
berkebinekaan global (menghargai bahasa daerah maupun bahasa nasional), dan
mandiri (menyadari kekuatan dan kelemahannya, serta meregulasi diri). Nilai-nilai ini
akan membentuk pribadi anak memiliki ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila.

Unit 3 Cinta Tanah Air 80


Panduan untuk Orang tua

• Sediakan waktu bersama anak untuk melihat, merasakan, dan mengalami keanekaragaman
alam, budaya, dan masyarakat Indonesia. Ajak mereka ke kebun binatang, museum, tugu
peringatan, pasar (berjumpa beragam orang dan suku bangsa), tempat ibadah agama yang
berbeda, dan lainnya.
• Arahkan diskusi agar anak merasakan dan memahami perlunya menjaga dan
mempertahankan keanekaragaman kekayaan Indonesia sebagai anak bangsa. Dengarkan apa
pendapat mereka.
• Contoh pertanyaan pemandu:
1. Yang terkait dengan pancaindra (terlihat, tercium, terasa/pengecap, sentuhan/tekstur/ suhu,
terdengar), misalnya: Apa yang baru kali ini kamu lihat? Apa yang kamu lihat berbeda?
2. Yang terkait dengan perasaan/mood, misalnya: Apa yang kamu rasakan ketika
mendengar/ melihat/...? Apa kira-kira yang membuatmu merasa begitu?
3. Yang terkait dengan materi yang akan didiskusikan, misalnya: Kira-kira kenapa kamu
diajak ke sini? Apa yang cuma kamu bisa pelajari di sini dan tidak bisa dipelajari di kelas?
Apa hubungan tempat/pertunjukan/... ini dengan materi cinta tanah air yang sedang
kamu pelajari?.

81 Unit 3 Cinta Tanah Air


Materi Kegiatan 2

Bangga Budaya Indonesia


Unit ini bertujuan untuk memperkuat rasa bangga anak terhadap kekayaan budaya dan alam
Indonesia. Bersama teman-teman dalam kelompoknya, anak diminta untuk memilih salah satu
daerah di Indonesia, menggali fakta-fakta menarik dari daerah tersebut, misalnya budayanya,
adat istiadat, flora atau fauna khas dari daerah tersebut, termasuk juga kekayaan alam, sumber
energi, mineral atau hasil hutan dan pertaniannya. Tiap kelompok akan mempresentasikannya
agar semua anak dapat mempelajari fakta-fakta dari berbagai daerah di Indonesia.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Sebelum memulai kegiatan ini, tiap kelompok


diminta untuk mengusulkan 2 daerah secara
tertutup, untuk menghindari pilihan yang sama.
Kemudian, ditentukan berdasarkan usulan-
usulan tersebut.
• Dapat juga ditentukan daerah-daerah yang
dekat dengan mereka (misalnya, masih dalam
lingkup wilayah salah satu pulau besar Indonesia
atau satu kota besar di mana mereka tinggal).

Pesan Moral

Dengan mengenali budaya sendiri,


kita akan dapat menghargai
budaya orang lain, daerah lain,
maupun bangsa lain.
Hal ini akan memperkuat tekad
memelihara persatuan Indonesia.

Unit 3 Cinta Tanah Air 82


Diskusi Pendalaman Nilai

• Pada dasarnya masyarakat Indonesia adalah multicultural. Dalam kegiatan ini, anak diajak
mengenali dengan menyelidiki keberagaman budaya daerah yang dekat dengannya, atau
berdasarkan pilihannya sendiri.
• Tanyakan kepada anak, suku bangsa apa saja yang ada di daerah asalnya dan termasuk
suku bangsa yang manakah ia?
• Ajak anak untuk berbagi dan menyadari keberagaman yang muncul. Apresiasi hal tersebut
untuk menguatkan jatidiri dan rasa syukurnya karena menjadi bagian dari satu bangsa yang
kaya budaya, Indonesia.
• Sebelum memulai kerja kelompok, ajukan beberapa pertanyaan.
oo Apakah kelompok sudah bersepakat tentang daerah yang akan dipresentasikan?
oo Informasi apa saja yang harus dicari dalam kelompok?
oo Peran apa saja yang diperlukan?
oo Bagaimana agar semua anggota kelompok berkontribusi secara berimbang dan tidak ada
yang mendominasi?
• Biarkan kelompok berkreasi mengenai isi dan bentuk presentasinya. Selain beberapa hal yang
diusulkan di buku, anak boleh menambah hal-hal lain yang dianggapnya unik dan menarik
dari daerah yang akan dipresentasikan.

Nilai-nilai lain yang terkait Profil Pelajar Pancasila


dalam diskusi:
• empati Kegiatan ini akan mengasah nilai-nilai yang
• rasa hormat dibutuhkan untuk membentuk anak memiliki
• bersyukur ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila.
• berbeda tetapi bersatu Anak akan memperdalam pemahamannya
• toleransi tentang nilai-nilai kebinekaan global
• bersahabat (menghargai budaya bangsa), bernalar kritis
• persatuan (mencari fakta-fakta dan informasi tentang
• gotong royong keanekaragaman budaya), gotong royong
• kolaborasi (berkolaborasi mengerjakan kegiatan kelompok),
• kreatif mandiri (bertanggung jawab atas hasil dan
• cinta damai proses belajar), dan kreatif (mempersiapkan
presentasi).

83 Unit 3 Cinta Tanah Air


Panduan untuk Orang tua

• Dalam memperkuat rasa cinta anak kepada Tanah Air Indonesia, orang tua dapat
memulainya dengan mengenalkan atau memperdalam pengetahuan anak tentang asal
budaya keluarga.
• Beberapa pertanyaan pemantik dapat digunakan untuk membuka dialog, misalnya:
oo Apa kamu sudah tahu asal budaya keluarga kita dan sejarah keluarga kita?
oo Dari sisi ayah? Dari sisi ibu?
oo Apa saja suku bangsa yang ada di keluarga kita?
• Ceritakanlah kisah sejarah keluarga dari sisi keberagaman atau asal muasal budayanya.
Tunjukkan beberapa foto zaman dulu untuk mengasah rasa ingin tahunya. Atau, mungkin ada
benda-benda peninggalan budaya keluarga di sekitar rumah.
• Anak dapat pula diperkenalkan pada makanan khas daerah asal keluarga, adat istiadat khas
daerah, dan mengajak anak ke beberapa acara yang melibatkan budaya dan adat keluarga,
seperti acara syukuran kelahiran bayi, pernikahan adat, dan lainnya.
• Hal ini akan menumbuhkan kecintaan anak pada budaya daerah dan meningkatkan rasa
syukurnya akan kekayaan budaya bangsa Indonesia, mengapresiasinya, dan menjadikan
sumber kekuatannya bagi persatuan bangsa Indonesia.

Unit 3 Cinta Tanah Air 84


Materi Kegiatan 3

Bangga Sekaligus Waspada Hidup di Bumi Indonesia


Anak diminta untuk membaca sebuah teks pendek yang menggambarkan letak geografis Indonesia
yang unik, yang mengakibatkan seringnya terjadi gempa di Indonesia. Jadi, selain bangga dan
bersyukur, anak diperkenalkan dengan sikap waspada akan terjadinya bencana alam.
Dalam kegiatan ini, bersama kelompoknya, anak akan membuat poster tentang sikap waspada
dan antisipasi anak-anak Indonesia, dengan memberikan informasi dan peringatan atas apa yang
harus dilakukan saat gempa terjadi.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Tayangkan gambar-gambar bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia (gempa, likuifaksi,
tsunami, banjir, longsor, dan lain-lain).
• Tanyakan kepada anak, apa yang paling banyak menjadi penyebabnya.
• Ajak anak melihat bahwa selain ulah manusia, letak dan posisi Indonesia di bumi juga menjadi
penyebabnya.
• Jelaskan kepada anak tentang letak geografis Indonesia menggunakan peta. Kemudian,
diskusikan kelebihan dan kekurangan dari letak Indonesia yang unik ini.

85 Unit 3 Cinta Tanah Air


Diskusi Pendalaman Nilai

Setelah membaca teks informasi tentang bahaya gempa di Indonesia dan sebelum mulai
membuat poster, mintalah anak mendiskusikan dua pertanyaan yang ada di buku, bersama
teman-temannya.
1. Apa yang dimaksud dengan kata ‘waspada’ dalam judul dan paragraf di atas?
• Diskusikan makna kata ‘waspada’ ini. Biarkan anak mengira-ngiranya, baru mengecek ke
kamus atau KBBI daring. Arti kata waspada adalah berhati-hati; berjaga-jaga; bersiap siaga
(menurut kamus Britannica waspada berarti menaruh perhatian secara berkelanjutan;
sustained attention).
• Ajak anak berdialog. Mengapa kita harus waspada? Waspada terhadap apa?
• Arahkan hingga mereka mengingat beberapa kejadian bencana alam terakhir di negeri ini,
misalnya letusan gunung Merapi, gunung Semeru, dan gunung Sinabung; tsunami Donggala,
Banten, Aceh; dan lainnya. Oleh karena itu, kita harus menguatkan sikap yang diperlukan
untuk merespons dan mengantisipasi bencana.
• Tanyakan kepada anak:
99 Sikap apa yang perlu kita kuatkan jika melihat bencana menimpa saudara kita satu
bangsa?
99 Bagaimana kita menyikapi bencana alam?
99 Apakah kita harus larut dalam kesedihan terus-menerus, menyalahkan pemerintah, dunia
usaha, dan alam?
99 Sikap apa yang dapat kita tumbuhkan dalam diri kita sebagai warga yang tinggal dekat
dengan bencana alam?
• Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga memiliki potensi bencana yang beragam.
Kenalkan makna kata "potensi" juga. Menurut KBBI daring, potensi artinya kemampuan yang
mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya. Dengan kata
lain, potensi dapat disebut sebagai sesuatu yang berkemungkinan besar akan terjadi atau
dimiliki, namun belum diketahui dengan pasti kapan waktunya. Ini berarti, bencana di banyak
tempat di Indonesia pasti akan terjadi. Namun, kita belum tahu kapan waktunya. Yang jelas,
kita harus waspada. Terutama bagi kita yang tinggal di daerah-daerah berpotensi (rawan)
bencana. Jadi, mengenali potensi bencana di sekitar kita adalah wujud kewaspadaan, sebagai
konsekuensi dari sikap cinta tanah air kita.

Unit 3 Cinta Tanah Air 86


Diskusi Pendalaman Nilai

2. Apa hubungan antara gunung berapi dan kesuburan tanah Indonesia?


• Ajak anak memperhatikan dengan saksama letak geografis Indonesia.
• Jelaskan bahwa Indonesia terletak di atas lempeng kerak bumi yang terus bergerak dan
rangkaian barisan gunung api aktif (Pacific ring of fire). Ini membuat adanya gempa dan
aktivitas vulkanik gunung-gunung berapi setiap hari walaupun intensitasnya seringkali
tidak dapat dirasakan.
• Ajak anak-anak membuka aplikasi (apps) “Info BMKG”. Di sana dapat dilihat sudah berapa
kali gempa terjadi sampai saat ini. Hingga kini, kita masih belum dapat memperkirakan
dengan pasti kapan gempa besar akan terjadi.
• Ketika gunung berapi meletus, maka material yang keluar (abu vulkanik) dari letusan
tersebut mengandung mineral yang kaya dari perut bumi. Kandungan mineral dari abu
vulkanik tersebutlah yang membawa kesuburan bagi tanah dan tumbuhan/tanaman di
daerah yang terkena dampak abu vulkanik tersebut.
3. Membuat poster yang memberikan informasi dan peringatan tentang apa yang harus
dilakukan saat terjadi gempa.
• Ajak anak untuk mengingat apa yang terjadi ketika bencana gempa terjadi.
• Apa yang harus kita lakukan? Mintalah anak bersama kelompoknya mencari
informasinya, menyimpulkannya, kemudian mendesain bagaimana informasi tersebut
dapat diringkas ke dalam sebuah poster.
• Bantu anak dengan menunjukkan contoh poster/infografis yang menarik dan mengena
di aplikasi atau situs desain daring (misalnya: Canva) atau menelusuri gambar di Google
dengan kata kunci "poster waspada gempa", atau kata kunci lainnya.
• Perhatikan dinamika yang terjadi di antara anggota kelompok, bentuk kerja samanya,
dan kontribusi maupun partisipasi di antara mereka.

87 Unit 3 Cinta Tanah Air


Baca Juga
• Kumparan. (2018, 11 Oktober). Mengenal lebih jauh tentang “ring of fire”. Diak-
ses dari https://kumparan.com/hijab-lifestyle/mengenal-lebih-jauh-tentangring-of-
fire-1539236305925178478/full
• Handayaningsih, S. (2018). Bersahabat dengan bencana alam. Terbitan Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa. Diakses dari https://budi.kemdikbud.go.id/buku/pdf/Bersahabat-
dengan-Bencana-Alam-Sri-Handayaningsih-ND.pdf

Profil Pelajar Pancasila

Dalam kegiatan kelompok ini, anak mengasah kemampuannya dalam bernalar kritis
tentang potensi bencana alam, berakhlak mulia dengan mengantisipasi hal-hal yang
perlu dilakukan saat bencana terjadi, bergotong royong dan kreatif dalam bekerja
sama menyiapkan poster tentang waspada gempa bumi. Dengan memperdalam nilai-
nilai ini, akan terbentuk ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila dalam diri anak.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• bersyukur
• empati
• peduli sosial
• peduli lingkungan
• tanggap
• rasa ingin tahu
• berpikir kritis
• cinta kasih
• kolaborasi
• kreatif
• komunikasi
• gotong royong

Unit 3 Cinta Tanah Air 88


Pemantapan Nilai

Setelah mengikuti bagian ini, anak akan dapat lebih memahami

• makna dari cinta tanah air;


• pentingnya terus berupaya menguatkan rasa cinta kepada tanah air;
• contoh-contoh sikap dan tindakan yang mencerminkan nilai cinta tanah air.

Materi 1

Arti Cinta Tanah Air


Pada kegiatan ini, anak diminta untuk menyimpulkan dengan kata-kata sendiri arti nilai cinta
tanah air. Hal ini bertujuan untuk meyakinkan apakah anak sudah memahami arti cinta tanah
air dengan baik dan pentingnya memiliki sikap itu.

Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, berbuat, dan


bahkan berkorban, untuk menunjukkan kesetiaan, kecintaan, dan
penghargaan yang tinggi terhadap apa yang dimiliki bangsa kita.

Rasa cinta tanah air itu juga yang mendasari perjuangan pahlawan
kita di zaman dulu. Jika tidak ada rasa cinta tanah air, tidak mungkin
api semangat mereka terus berkobar sampai mampu merebut kemerdekaan. Sebagai penerus
semangat dan perjuangan para pahlawan, anak Indonesia harus terus memperkuat rasa
cintanya terhadap tanah air Indonesia. Demi kemajuan negara kita.

Tips Penyampaian

• Kegiatan ini adalah kegiatan mandiri. Maka, biarkan anak


membaca lebih dulu bagian “Pembelajaranku” ini tanpa dibantu.
• Berilah waktu merefleksi pembelajaran dalam cerita dan
kegiatan-­kegiatan yang sudah dikerjakan sebelumnya.
• Mintalah anak menjelaskan apa yang dimaksud dengan cinta
tanah air menggunakan kata-katanya sendiri.

89 Unit 3 Cinta Tanah Air


Kata-kata bijak tokoh bangsa:
• Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku
persembahkan kepada tanah air dan bangsa. - Bung Karno
• Masa depan Indonesia ditentukan oleh keunggulan sumber daya manusia Indonesia
yang memiliki nilai budaya, memahami dan menguasai mekanisme pengembangan
serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. - B.J. Habibie
• Cinta tanah air sebagian dari iman. - K.H. Hasyim Asy’ari
• Tanah air ada di sana, dimana ada cinta dan kedekatan hati, dimana tidak ada manusia
menginjak manusia lain. - Y.B. Mangunwijaya

Diskusi

• Dalam cerita “Misi Menyelamatkan Jalak Bali”, anak-anak diajak merasakan sikap cinta tanah
air yang diwujudkan ke dalam tindakan nyata. Tokoh dalam cerita tersebut mengenali jalak
bali sebagai kekayaan hayati Indonesia yang langka dan terlarang untuk dijual. Mereka
dengan berani kemudian membelinya dan melaporkan penjualan tersebut kepada yang
berwenang. Jika saja mereka tak mengenali jalak bali tersebut sebagai hewan endemik langka
yang dilindungi, maka mereka akan melihatnya sebagai burung biasa yang menarik hati dan
bahkan mungkin akan membelinya tanpa tahu bahwa sesungguhnya itu terlarang.
• Dalam rangkaian kegiatan Bangga Berbahasa Indonesia, Bangga Budaya Indonesia, dan
Bangga sekaligus Waspada hidup di Bumi Indonesia, anak-anak pun belajar bahwa selain
mencintai kekayaannya mereka juga harus menjaga agar semuanya dapat terus dilestarikan.
• Pada bagian ini, ajaklah anak berdiskusi dan berbagi jawaban/pendapat lewat pertanyaan-
pertanyaan:
oo Apa pendapatmu tentang arti dari cinta tanah air yang ditulis di buku?
oo Menurutmu, dalam usiamu sekarang, apa wujud cinta tanah air yang dapat kamu
lakukan/tunjukkan?
• Arahkan diskusi bersama anak untuk mengarah kepada definisinya. Perhatikan kata-kata
yang digunakan anak. Apresiasi respons anak yang selaras dengan makna tersebut. Pastikan
diskusi yang dilakukan dapat menguatkan pemahaman anak akan makna cinta tanah air
tersebut.
• Ajak anak berpikir konkret mengenai apa yang dapat mereka lakukan dari sekarang sebagai
bentuk nyata dari sikap cinta tanah air?

Unit 3 Cinta Tanah Air 90


Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan ini anak mengasah anak Nilai-nilai lain yang terkait


dalam hal kemandirian (menjelaskan dalam diskusi:
pemahamannya tentang cinta tanah • mandiri
air), berakhlak mulia (akhlak terhadap • jujur
negara), kebinekaan global (menghargai • bernalar kritis
budaya bangsa), bernalar kritis • tanggung jawab
(merefleksi proses berpikirnya), yang • peduli lingkungan
akan membentuknya memiliki ciri-ciri • menghargai
Profil Pelajar Pancasila. • reflektif

91 Unit 3 Cinta Tanah Air


Materi 2

Contoh Penerapan Cinta Tanah Air dalam Kehidupan Sehari-hari


Cinta tanah air merupakan nilai yang abstrak dan sangat luas. Oleh karena itu, anak perlu
diberikan contoh-contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Anak diminta mencermati beberapa contoh yang ada di buku. Setelah itu, anak diminta untuk
memberi beberapa contoh dari pengalaman pribadinya.

Tips Penyampaian

• Kegiatan ini dapat dilakukan anak dengan seorang teman


sebagai pasangannya.
• Minta anak membaca contoh-contoh yang ada di buku
bersama pasangannya. Kemudian, mereka mendiskusikan
tentang apa yang sudah/pernah mereka lakukan dan mana
yang sama-sama pernah mereka lakukan.

Diskusi

• Mintalah anak untuk membaca contoh-contoh sikap dan perilaku yang ada di buku.
Kemudian, ajak anak untuk memberi pendapatnya atas contoh-contoh tersebut. Tanyakan
kepada anak tentang contoh lain untuk sikap yang sungguh-sungguh dialaminya dalam
kesehariannya.
• Misalnya:
oo Melestarikan flora, fauna, dan alam di tanah air kita: Pernahkah anak mempelajari flora,
fauna, dan alam di sekitarnya saat jalan santai di sekeliling tempat tinggalnya bersama
orang tua?
oo Menghormati jasa pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan dari kaum
penjajah: Pernahkah anak mengunjungi museum atau tugu perjuangan untuk mengetahui
sejarahnya?
• Tanyakan, apakah contoh-contoh sikap tersebut dapat membantunya menjadi seseorang
yang diinginkannya di masa mendatang? Apa alasannya? Mengapa melakukan hal tersebut
penting dilakukan sejak sekarang?
• Arahkan dialog dan diskusi agar anak paham bahwa untuk menguatkan sikap cinta tanah
air, anak perlu melakukannya sehari-hari secara mandiri sejak usia sekarang, tidak harus
menunggu nanti sesudah dewasa.

Unit 3 Cinta Tanah Air 92


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Dengan melakukan refleksi diri dari contoh-
• mandiri contoh sikap dan perilaku cinta tanah
• jujur air, anak belajar mengenai berakhlak
• bernalar kritis mulia (akhlak terhadap negara), mandiri,
• tanggung jawab berkebinekaan global, dan bernalar kritis,
• peduli lingkungan yang akan membentuknya memiliki ciri-ciri
• menghargai Profil Pelajar Pancasila.
• reflektif
• kerja keras
• cinta damai

93 Unit 3 Cinta Tanah Air


Materi 3

Pernyataan Sikap yang Mencerminkan Cinta Tanah Air


Setelah anak membaca beberapa contoh sikap dan tindakan yang menggambarkan nilai cinta
tanah air di materi sebelumnya, di bagian ini anak diminta untuk mencocokkan kata-kata dengan
kalimat-kalimat pernyataan yang tersedia, untuk menunjukkan pemahamannya akan nilai cinta
tanah air. Satu kata untuk satu kalimat.

Tips Penyampaian

• Mintalah anak mengerjakan kegiatan ini secara mandiri terlebih dulu.


• Kemudian, satukan anak dalam kelompok dengan anggota 3—4 orang untuk saling berbagi
jawaban. Minta mereka berbagi jawaban dan mendiskusikannya bila ada yang memberikan
jawaban berbeda.
• Di akhir kegiatan, mintalah anak melakukan refleksi atas diskusi yang dilakukan dalam
kelompoknya. Siapa teman sekelompoknya yang akan diapresiasinya? Mengapa?

Diskusi

• Di awal kegiatan ini, mintalah anak untuk meninjau makna tiap kata. Setelah itu, berikan
waktu kepada anak untuk membaca kelima kalimat rumpang yang ada di buku.
• Tujuan dari kegiatan ini bukanlah benar atau salah mencocokkan kata dengan kalimatnya.
Yang lebih penting adalah bagaimana anak memaknai pernyataan-pernyataannya setelah
menjadi kalimat lengkap.
• Contoh: Dengan cara mengenal lebih mendalam mengenai budaya, kekayaan alam, dan
berbagai hal yang ada di Indonesia, kita akan makin cinta tanah air.
• Tanyakan kepada anak:
oo Bagaimana cara mengenal budaya kita?
oo Budaya daerah mana yang sudah kamu kenal?
oo Dari mana kamu mengetahui budaya daerah itu?
oo Apa yang paling kamu sukai dari budaya daerah itu?
oo Kalau kamu sudah mengenal budayanya, apakah kamu akan memperkenalkannya
kepada teman atau orang lain?
oo Apakah kamu bangga sudah mengenal budaya daerah itu?
oo Daerah mana lagi yang ingin kamu ketahui budayanya?

Unit 3 Cinta Tanah Air 94


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
Kegiatan ini memperdalam pemahaman dalam diskusi:
anak tentang sikap mencintai tanah • mandiri
air (berakhlak mulia kepada negara), • cinta damai
kemandirian (bertanggung jawab atas • bernalar kritis
hasil belajarnya), bernalar kritis (merefleksi • tanggung jawab
proses berpikirnya), dan berkebinekaan • peduli lingkungan
global (menghargai budaya Indonesia), • berbeda tetapi bersatu
yang akan membentuknya memiliki Profil • toleransi
Pelajar Pancasila. • persatuan
• reflektif

95 Unit 3 Cinta Tanah Air


Materi 4

Tindakan yang Mencerminkan Sikap Cinta Tanah Air


Kegiatan ini menantang anak untuk menunjukkan pemahamannya tentang sikap cinta tanah air.
Ada lima situasi yang disajikan kepada anak. Anak diminta untuk memilih satu dari dua pilihan
yang paling mencerminkan sikap cinta tanah air. Anak boleh juga memiliki jawabannya sendiri.

Tips Penyampaian

• Biarkan anak melakukan kegiatan ini secara mandiri. Dengan demikian, kita dapat melihat
seberapa jauh pemahaman anak terhadap nilai cinta tanah air ini.
• Berikan cukup waktu bagi anak untuk mencari informasi yang dibutuhkan dalam mendukung
pilihan, sikap, atau tindakannya.
• Setelah anak selesai mengerjakan kelima situasi tersebut, ajak anak untuk menjelaskan
alasannya menentukan tindakan atau pilihannya.

Diskusi

• Kegiatan ini mengasah kemampuan anak dalam mengambil keputusan untuk bersikap dan/
atau bertindak. Untuk dapat melakukannya dengan baik, anak perlu mencari informasi yang
cukup, melakukan pengamatan atau riset kecil sebelum mengambil tindakan/keputusan.
• Setelah anak selesai mengerjakan latihan ini, tanyakan kepadanya:
oo Apa yang kamu lakukan saat harus mengambil keputusan dalam situasi-situasi yang
dihadapi?
oo Apakah kamu membayangkan dirimu dalam situasi tersebut?
oo Apakah ada situasi di mana kamu merasa tidak memiliki cukup informasi?
oo Apakah ada situasi di mana kamu merasa harus mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan dirimu? Bagaimana rasanya?
oo Apakah kamu membuat sendiri tindakan yang menurutmu lebih tepat berdasarkan
informasi yang mau temukan? Mintalah anak menjelaskannya.
• Melalui pengalaman mengambil keputusan dalam beberapa situasi ini, anak diarahkan untuk
memahami, memikirkan, dan melihat dengan jelas segala sesuatunya terlebih dahulu sebelum
mengambil keputusan. Informasi yang lengkap akan membantu kita dalam membuat
keputusan yang lebih bijaksana, tidak merusak alam, tidak merugikan diri sendiri maupun
orang lain, dan mencegah perpecahan, serta menguatkan persatuan.

Unit 3 Cinta Tanah Air 96


Diskusi

• Latihan ini mendorong anak untuk terbiasa mencari fakta dan informasi dan mengambil
keputusan setelah mendapat cukup informasi. Jadi, secara sadar ia tahu mengapa pilihan
tersebut yang diambilnya.
• Dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air, kadang-kadang kita harus berani mengambil
keputusan yang tepat, misalnya melaporkan perbuatan yang merugikan negara kepada
pihak berwajib, dll.

Profil Pelajar Pancasila Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
Dalam mengerjakan latihan ini, anak belajar
• mandiri
tentang kemandirian, berkebinekaan
• jujur
global, dan bernalar kritis, dengan
• empati
mengambil keputusan yang didasari
• bersahabat
kelengkapan informasi, data yang akurat,
• tanggung jawab
dan sudut pandang kebangsaan dan
• rasa hormat
cinta tanah air (berakhlak mulia terhadap
• berbeda tetapi bersatu
negara). Nilai-nilai ini akan memperkuat ciri-
• toleransi
ciri Profil Pelajar Pancasila dalam diri anak.
• cinta damai
• persatuan
• bernalar kritis

97 Unit 3 Cinta Tanah Air


Penerapan Nilai

Setelah mengerjakan tugas-tugas ini, diharapkan anak dapat membiasakan diri

• mengekspresikan sikap dan tindakan yang mencerminkan nilai cinta tanah air;
• merasakan pentingnya rasa ingin tahu dalam menguatkan cinta pada Tanah Air Indonesia;
• tidak membeda-bedakan orang lain karena warna kulit, suku, agama, dan ras;
• menjunjung tinggi rasa cinta tanah air di manapun;
• menghargai perbedaan dan mengedepankan persatuan dan perdamaian dengan
meningkatkan rasa cinta tanah air.

1. Tugas bersama Keluarga

Mengenal Asal-Usul Keluarga


Tujuan dari tugas ini yaitu meningkatkan rasa ingin tahu anak ketika ‘berkenalan’ dengan
orang lain yang berbeda suku bangsa secara tulus. Tugas ini mendorong anak untuk berpikiran
terbuka dan mengenal lebih dalam “saudara”-nya dari suku bangsa yang berbeda dengan cara
mewawancarai beberapa dari mereka.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Selain menggunakan panduan kerja yang ada, dorong anak


untuk melakukan wawancara dalam suasana yang santai agar
lebih mengenal mereka yang diwawancarai.
• Biarkan anak untuk “kepo” atas dasar saling menghormati,
saling percaya, dan dalam batas norma kesopanan, untuk
menggali lebih dalam tentang latar belakang budaya orang yang
diwawancarainya.

Unit 3 Cinta Tanah Air 98


Diskusi Pendalaman Nilai

• Tugas bersama keluarga ini bertujuan memperkuat identitas diri anak.


• Menurut Marshal Duke, seorang psikolog asal Amerika Serikat, anak yang mengenal sejarah
keluarganya umumnya akan lebih percaya diri dan mengenal identitas dirinya. (How Family
Stories can Strengthen and Unite: https://lairdnortonwm.com/wp-content/uploads/Questions-
and-Answers-with-Dr.-Marshall-Duke.pdf)
• Selain itu, jika anak tidak dikenalkan budaya bangsanya sendiri, maka akan membuat anak
lebih sulit untuk mencintai bangsa dan negaranya. Tidak cukup anak mengagumi atau
hanya sekedar tahu saja keindahan beragam budaya yang ada di Indonesia ini. Keterlibatan
perasaan anak secara langsung dalam mengenal latar budaya keluarga sendiri akan
memperkuat rasa cinta tanah airnya.
• Bila waktu memungkinkan, anak boleh mewawancarai lebih banyak anggota keluarga besarnya
untuk memperoleh lebih banyak wawasan tentang keberagaman suku bangsa di Indonesia.
• Usai melakukan wawancara, tanyakan kepada anak beberapa hal, antara lain:
oo Bagaimana perasaan mereka terhadap pengalamannya itu?
oo Apa kesan menarik yang membekas atas orang-orang yang mereka wawancarai?
oo Apa yang akan mereka lakukan dengan pengalaman ini?

Pesan Moral

Keluarga adalah sekelompok orang yang


mencintai tanpa syarat.
Begitu pula bentuk cinta kita kepada
tanah air Indonesia. Cinta tanpa syarat.

Panduan untuk Orang tua

• Orang tua dapat mempertemukan anak dengan dua orang saudara, kerabat, handai taulan,
ataupun tetangga yang berasal dari suku bangsa yang berbeda. Sampaikan kepada anak
bahwa tujuan mewawancarai orang-orang ini adalah untuk mengenali keragaman dan
menerima perbedaan yang ada di tengah bangsa Indonesia.
• Pengenalan budaya bangsa itu sendiri sebenarnya dapat dikenalkan kepada anak lewat hal-
hal kecil dalam keluarga, misalnya mengenai sopan santun, mengenai etika mengucapkan
"terimakasih", mengucapkan "maaf" jika sudah melakukan kesalahan, dan sebagainya. Nah,
apabila budaya dasar diterapkan dalam keluarga dan sudah melekat pada diri anak, maka

99 Unit 3 Cinta Tanah Air


Panduan untuk Orang tua

hal ini akan mempermudah orang tua dalam mengenalkan beragam seni budaya Indonesia
yang lainnya.
• Memperkenalkan anak kepada silsilah keluarga besar juga akan memberi dampak positif
pada anak. Berikut ini beberapa poin yang dapat digunakan sebagai pertimbangan.
• (Disadur dari laman Bisnis Indonesia, artikel berjudul ” KETAHUI MANFAAT MENGENALI SILSILAH
KELUARGA” - https://bisnisindonesia.id/article/ketahui-manfaat-mengenali-silsilah-keluarga)
oo Dengan mengenal anggota keluarga besar, kita dapat bertegur sapa saat bertemu
di jalan, atau mengetahui sanak keluarga yang dapat dihubungi saat membutuhkan
bantuan di tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya.
oo Memperkenalkan silsilah keluarga dan memahami keberadaan keluarga besar memiliki
dampak psikologis yang baik bagi anak karena keluarga adalah tempat pertama di
mana setiap anak belajar tentang apapun.
oo Pengenalan silsilah keluarga juga akan membuka jendela pengetahuan anak tentang
nilai-nilai hidup, maupun tradisi yang dipupuk di dalam keluarganya. Nilai-nilai tersebut
kemudian dicerna dan dimaknai untuk diaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
oo Khusus untuk anak, ketidaktahuan akan silsilah keluarga dapat berimbas secara tidak
langsung terhadap kestabilan psikologis mereka. Makin sedikit personel keluarga besar
yang dikenal, makin minim pula pertautan kasih sayang yang dimiliki seorang anak.

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi:
Mengenal budaya bangsa, terutama budaya
• rasa hormat
dan asal-usul keluarga merupakan salah
• kasih sayang
satu elemen dalam nilai kebinekaan global.
• kekeluargaan
Selain itu kegiatan wawancara ini juga
• komunikasi
mengasah nilai-nilai berakhlak mulia
• rasa ingin tahu
(menghormati orang tua dan keluarga besar,
• sopan santun
sopan santun), mandiri, dan bernalar kritis.
• bersahabat
Nilai-nilai ini akan memperkuat ciri-ciri Profil
• menghargai perbedaan
Pelajar Pancasila dalam diri anak.
• berbeda tetapi bersatu
• cinta damai
• kritis

Unit 3 Cinta Tanah Air 100


2. Tugas bersama Teman

Membuat Festival Cinta Indonesia


Dalam tugas ini, anak akan berkolaborasi bersama teman-temannya untuk mempersiapkan dan
menyusun kegiatan yang dapat menunjukkan kebanggaan dan cinta mereka terhadap Tanah Air
Indonesia. Tugas bersama ini selain akan mengasah rasa cinta anak terhadap negaranya, juga
akan memompa semangatnya untuk mempertahankan persatuan Indonesia.

Tips Pelaksanaan Tugas


Bantu anak dalam dialog dan diskusi mereka terutama memfasilitasi mereka saat menentukan
pilihan dan membuat keputusan.
Beberapa hal perlu dipertimbangkan saat memanfaatkan ruang di kelas/sekolah untuk acara
festival ini:
• Memilih tempat dan tata letak yang tidak akan mengganggu aliran lalu-lintas orang,
walaupun sebagian orang akan berhenti dan menikmati festival.
• Menggunakan rambu atau papan petunjuk/informasi untuk mengarahkan orang umum dan
orang yang menghadiri festival.
• Memastikan posisi tiap peserta pameran mudah diakses oleh mereka yang hadir dan tidak
menghalangi jalan orang lain.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Festival ini adalah kesempatan bagi anak-anak sekelas untuk menguji kekuatan mereka
dalam bergotong-royong.
• Sampaikan beberapa tujuan kegiatan festival ini, yaitu sebagai sarana anak-anak dalam:
oo menerapkan nilai gotong royong, kerjasama dan kolaborasi
oo mengelola waktu (latihan dan pertunjukan) sehingga acara berjalan tertib
oo menjaga kebersihan dengan membatasi sumber sampah
oo mengenal lebih banyak budaya selain budayanya sendiri
oo melatih kepercayaan diri saat tampil
oo belajar mengambil peran yang aktif dan berkontribusi dalam kelompok
oo dan lain sebagainya
• Ingatkan kepada anak bahwa itu semua akan mereka lakukan dengan alasan yang mendasar,
yaitu demi meningkatkan rasa cinta mereka terhadap tanah air.
• Sebelum memulai persiapan festival ini, ajak anak untuk memahami panduan acara yang
telah disediakan.

101 Unit 3 Cinta Tanah Air


Diskusi Pendalaman Nilai

• Minta mereka menguraikan tiap bagiannya sehingga setiap anak di kelas mengetahui
apa kontribusinya dalam festival ini. Ingatkan juga agar tidak memboroskan biaya dan
menghasilkan sampah.
• Panduan acara:
1. Membentuk satu kelompok untuk membawakan lagu-lagu nasional atau lagu daerah
2. Membentuk satu kelompok untuk menampilkan tarian tradisional Indonesia
3. Membuat kesepakatan pakaian yang akan dikenakan saat festival, apakah batik ataukah
pakaian adat.
4. Membawa bekal berupa makanan atau kue khas Indonesia dalam jumlah secukupnya,
agar dapat saling berbagi di antara teman-teman.
5. Membentuk satu kelompok yang bertugas mendokumentasikan suasana kegembiraan
dan hasil gotong-royong sekelas sehingga Festival Cinta Indonesia dapat terwujud dan
berjalan baik.
• Di akhir acara, minta mereka melakukan refleksi atas jalannya persiapan, kerja sama dalam
kelompok, hasil kerja mereka, dan hal-hal yang perlu dicatat sebagai pembelajaran untuk
dapat menyelenggarakan kegiatan semacam ini dengan lebih baik lagi.

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Kegiatan kelompok ini mengandung banyak
• gotong royong nilai baik yang dapat membentuk karakter
• bersahabat anak sehingga memiliki Profil Pelajar
• menghargai perbedaan Pancasila, di antaranya:
• toleransi • Mengenal budaya bangsa (kebinekaan
• berbeda tetapi bersatu global)
• rasa hormat • Berkolaborasi dan bekerja dalam
• rasa ingin tahu kelompok (gotong royong)
• kolaborasi • Mengolah informasi, menyimpulkan, dan
• komunikasi mempresntasikannya (bernalar ktiris)
• saling percaya • Membuat presentasi yang menarik
• cinta damai (kreatif)
• persatuan • Mengerjakan kegiatan dengan target dan
• kreatif jadwal (mandiri)
• tanggung jawab • Menyelenggarakan acara yang
• mandiri mengusung nilai cinta tanah air
• disiplin (berakhlak mulia).

Unit 3 Cinta Tanah Air 102


Komitmen
Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan anak dapat
• mengungkapkan kebanggaan dan cinta mereka atas Tanah Air Indonesia;
• mengungkapkan hal-hal yang membuatnya mencintai Indonesia;
• mewujudkan rasa cinta tanah air dalam kegiatan sehari-hari di rumah.

Mewujudkan Rasa Cinta Tanah Air


Bagian ini adalah ungkapan rasa bangga dan cinta tanah air anak yang ditulisnya sendiri dan
dapat dilihat kembali seiring berjalannya waktu. Anak juga menjelaskan apa yang membuatnya
mencintai tanah airnya, Indonesia. Kemudian, anak menulis janjinya tentang apa yang akan
dilakukannya untuk menunjukkan rasa cintanya kepada tanah air dalam lingkungan keluarga.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Pada akhir unit ini, ajak anak rileks untuk mengingat kembali tentang apa yang telah
dipelajarinya di unit ini.
• Ajak anak membuka halaman-halaman di buku. Lihat kembali jawaban-jawaban yang telah
ditulisnya dan ingat kembali berbagai diskusi yang dilakukannya.
• Mintalah anak melihat ke dalam dirinya sendiri. Tanyakan, apa yang membuatnya bangga
pada Indonesia dan bagaimana ia akan menunjukkan rasa cintanya kepada Indonesia.
• Berilah waktu untuk hening agar anak dapat membayangkannya sebelum menulisnya.

Renungan untuk Pendidik


• Kapan terakhir kali anak-anak diajak untuk merasakan kesempatan, keadaan, situasi atau
tempat di mana mereka dapat terpapar pada kekayaan alam, budaya, dan suku bangsa
Indonesia?
• Adakah kesempatan, keadaan, situasi atau tempat di mana anak dapat memuaskan rasa
ingin tahunya terhadap kekayaan alam, budaya, dan suku bangsa Indonesia?
• Apa yang dapat disiapkan sendiri oleh guru, orang tua, dan sekolah untuk menghadirkan
pengalaman belajar mengenai Indonesia?
• Apa saja keterampilan yang diperlukan anak untuk menguatkan rasa cinta mereka pada
Tanah Air Indonesia?

103 Unit 3 Cinta Tanah Air


Referensi Artikel dan Buku

• Buana, G. 2020. “Memperkuat cinta tanah air”. Diakses 19 September 2021.


https://mediaindonesia.com/humaniora/356408/memperkuat-cinta-tanah-air
• Earp, J. 2016. “School exhibitions: Tips for teachers from the Smithsonian”. Diakses 23
September 2021.
https://www.teachermagazine.com/au_en/articles/school-exhibitions-tips-for-teachers-
fromthe-smithsonian
• Gischa, S. 2021. “Sikap cinta tanah air dan cara menanamkannya”. Diakses 19 September
2021. https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/15/152832869/sikap-cinta-tanah-air-
dancara-menanamkannya?page=all
• Handayaningsih, S. 2018. “Bersahabat dengan bencana alam”. Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa. Diakses 21 September 2021. https://budi.kemdikbud.go.id/buku/pdf/
Bersahabat-dengan-Bencana-Alam-Sri-Handayaningsih-ND.pdf
• Kamisopa, Idris. 2017. “Cinta Tanah Air”. Diakses 19 September 2021.
https://www.kompasiana.com/idriskamisopa/5929804f8e7e61c67214ba46/cinta-tanah-air
• Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf). “Mengenali kekayaan budaya,
alam, dan masyarakat Indonesia”. Kanal Youtube resmi, diakses 23 September 2021.
https://www.youtube.com/channel/UClm8VHUZQnhFmIndX6oLgJA
• Kumparan. 2018 . “Mengenal lebih jauh tentang ‘ring of fire’”. Diakses 21 September 2021.
https://kumparan.com/hijab-lifestyle/mengenal-lebih-jauh-tentangring-of-
fire-1539236305925178478/full
• Liska, Benekdita. 2017. “Perlunya Cinta Tanah Air”. Diakses 19 September 2021.
https://www.kompasiana.com/benedikta/5927d7acd59373e82cab4563/perlunya-cintatanah-air
• National Geographic. “Mengenali sejarah, masyarakat dan kekayaan alam/budaya Indonesia”.
Situs resmi National Geographic Indonesia, diakses 23 September 2021.
https://nationalgeographic.grid.id/
• Portal Informasi Indonesia. 2018. “Indonesia, negara megabiodiversitas”. Diakses 23
September 2021. https://indonesia.go.id/ragam/keanekaragaman-hayati/ekonomi/indonesia-
negara-megabiodiversitas
• Tribunsolo. 2021. “Apa Itu Sikap Cinta Tanah Air? Berikut Pengertian dan Cara
Menanamkannya”. Diakses 19 September 2021.
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/02/20/apa-itu-sikap-cinta-tanah-air-berikut-
pengertian-dan-cara-menanamkannya

Unit 3 Cinta Tanah Air 104


Unit
4
S e m a n g a t Ke b a n g sa a n

Unit 4 Semangat Kebangsaan 105


Peta Pembelajaran Kelas 3
Berbeda Tetapi Bersatu
Unit Kemampuan menerima perbedaan dan yakin bahwa
1 perbedaan akan menjadikan kita lebih kuat karena
saling melengkapi

Cinta Damai
Unit Kemampuan berpikir, berkata, dan berperilaku baik,
2 yang menyebabkan terciptanya suasana yang damai,
aman, dan menyenangkan untuk sesama

Cinta Tanah Air


Unit Kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak nyata,
3 bahkan berkorban untuk menunjukkan kesetiaan dan
penghargaan yang tinggi terhadap tanah air

Semangat Kebangsaan
Unit Kemampuan berpikir, bertindak dan berwawasan yang
4 menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri sendiri atau kelompoknya

Berpikir dan Bersikap Optimis


Unit Keyakinan diri, semangat, dan sikap pantang

5 menyerah, tetap berpikir positif, dan percaya bahwa


keberhasilan akan dicapai

Persatuan Indonesia
Unit Semangat dan usaha untuk mewujudkan NKRI yang
6 terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, agama, dan
kepercayaan yang berbeda
Semangat Kebangsaan
Pengantar
• Hidup manusia digerakkan oleh semangat. Semangatlah yang mendorong kita untuk
bergerak, berkarya, dan berprestasi.
• Di unit ini kita akan mengajak anak untuk menumbuhkan semangat yang spesial, yaitu
semangat untuk bersama-sama mencintai bangsa dan Tanah Air Indonesia. Semangat
yang sama diharapkan ada di dalam hati setiap insan Indonesia untuk selalu berbuat,
bersikap, bekerja dan berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia. Semangat untuk selalu
memberikan yang terbaik dari dirinya untuk Indonesia. Itulah semangat kebangsaan.
• Semangat kebangsaan ini pulalah yang telah berhasil dikobarkan oleh para pahlawan
nasional dan kemerdekaan kita, sehingga mampu membawa bangsa Indonesia ke
era kemerdekaan. Banyak yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita untuk
membawa bangsa Indonesia diperhitungkan di kancah dunia. Maka, dengan semangat
kebangsaan pulalah kita harus terus membangun bangsa ini, mempertahankan
kejayaannya dan memperjuangkan perannya dalam keputusan-keputusan strategis
untuk warga dunia.
• Anak Indonesia adalah wajah bangsa di masa depan, karena itu sangatlah penting
menanamkan semangat kebangsaan sejak dini agar semangat ini dapat terbentuk dan
berakar kuat hingga dewasa.
• Bila masyarakat Indonesia memiliki semangat kebangsaan yang kuat, kita akan mampu
menghasilkan kekuatan besar untuk secara bersama-sama menciptakan bangsa dan
negara Indonesia yang tangguh, bersatu, dan unggul.

Apa yang ingin dicapai di akhir unit ini?


Setelah menjalani proses dalam unit ini, diharapkan anak dapat mengerti bahwa:
a) Arti semangat kebangsaan adalah
oo memiliki rasa cinta tanah air
oo bangga menjadi bangsa dan bagian dari masyarakat Indonesia
oo Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
kepentingan golongan
oo memiliki sifat patriotisme dan nasionalisme
oo bersedia memajukan negara dan nama baik bangsanya
b) Semangat kebangsaan sangat penting untuk diajarkan
oo agar anak dapat membangun dan mempererat tali persaudaraan antarsesama masyarakat
oo supaya anak dapat menghindari konflik dan menjaga bangsa ini dari serangan musuh
oo agar anak tumbuh menjadi warga negara Indonesia yang cinta Tanah Air.
Unit 4 Semangat Kebangsaan 107
Bacaan Pendukung

 Apa yang dimaksud dengan semangat kebangsaan atau nasionalisme?


• Nasionalisme
https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_2841.pdf
 Mengapa semangat kebangsaan ini penting?
• Pentingnya Implementasi Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda
https://siedoo.com/berita-33414-pentingnya-implementasi-wawasan-kebangsaan-bagi-
generasi-muda/
 Bagaimana mengajarkan nilai semangat kebangsaan kepada anak?
• Lima Cara Seru Mengajarkan Nasionalisme kepada Anak
https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/18/08/29/pe6tor423-lima-cara-
seru-mengajarkan-nasionalisme-kepada-anak
• Menanamkan Semangat Kebangsaan pada Anak Sekolah Dasar
https://www.kompasiana.com/halida8041/60ab3b53d541df4ffa0074c2/menanamkan-
semangat-kebangsaan-pada-anak-sekolah-dasar

Materi Unit 4 – Semangat Kebangsaan

 Ceritaku: “Sang Karateka”


 Kegiatanku:
1. Menggambar komik tentang masa depan
2. Solusi permasalahan di sekolah
3. Kampanye semangat kebangsaan
 Pembelajaranku:
1. Arti semangat kebangsaan
2. Contoh sikap dan pembiasaan semangat kebangsaan
3. Pidato semangat kebangsaan
4. Semangat kebangsaan demi Indonesia
 Tugasku:
1. Bersama keluarga: Membuat komik bersama keluarga
2. Bersama teman: Merayakan hari besar nasional bersama teman-teman
 Janjiku: Tekad dan harapan bagi Indonesia di masa mendatang

108 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Pengenalan Nilai

Setelah membaca cerita yang disajikan, anak mampu


• merasakan semangat dan kebanggaan dalam membawa nama bangsa di panggung dunia;
• menyadari bahwa semangat kebangsaan harus dipelihara sejak dini;
• memiliki keinginan untuk mencapai prestasi tertinggi bagi bangsa dan negara di kancah dunia;
• menyadari bahwa untuk mencapai sebuah prestasi dibutuhkan latihan dan semangat yang
kuat.

Sinopsis cerita: “Sang Karateka"


Cerita ini menggambarkan suasana kejuaraan karate dunia tingkat
junior yang diikuti Farrel dengan semangat tinggi, hingga akhirnya
meraih juara pertama. Semua teman sekelasnya yang menonton turut
bangga dan ingin seperti Farrel, dapat menyumbangkan talentanya,
membawa nama Indonesia di mata dunia.

Tips Penyampaian
• Sebelum anak mulai mengisi beberapa pertanyaan dan melengkapi kalimat yang tersedia,
ajaklah anak untuk menceritakan cita-citanya.
• Tanyakan kepada mereka, ingin menjadi apa atau menjadi siapa bila sudah dewasa?
Antisipasi jawaban yang bervariasi atau tidak lazim.
• Biarkan anak mengutarakan pendapatnya tentang cita-citanya.
• Berilah waktu untuk memikirkannya sebentar dan mengungkapannya secara verbal.

Pesan Moral

• Berikanlah yang terbaik untuk bangsa dan negara,


dengan prestasi, semangat, dan perjuangan tanpa
batas.
• Membesarkan nama Indonesia adalah bentuk
tanggung jawab kita atas talenta yang telah
dititipkan-Nya pada kita.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 109


Diskusi Pertanyaan Kritis
1. Mintalah anak membaca kembali cerita “Sang Karateka”, lalu melengkapi kalimat yang
disediakan tentang pernyataan-pernyataan tokoh anak dalam cerita mengenai cita-cita
mereka.
• Ada dua kalimat yang harus dilengkapi anak, yaitu:
oo Nama saya Bonar. Saya ingin mengharumkan nama bangsa dengan karya dan
pencapaian saya ketika menjadi seorang ___________
oo Nama saya _________. Saya ingin mengharumkan nama bangsa dengan karya dan
pencapaian saya ketika menjadi seorang koki.
• Diskusikan bersama anak tentang dua cita-cita yang dicanangkan oleh tokoh dalam cerita.
Semua anak perlu memiliki cita-cita sebagai sesuatu yang ingin dicapai, suatu harapan masa
depan agar berguna bagi dirinya maupun orang lain.
• Namun, ada frasa yang menarik dalam dua kalimat tersebut, yaitu “ingin mengharumkan
nama bangsa”. Tanyakan kepada anak, apa yang dimaksud dengan frasa tersebut dan
diskusikan jawabannya.
2. Setelah itu, anak diminta menulis cita-citanya sendiri.
• Setelah memahami arti dari “mengharumkan nama bangsa” dari diskusi sebelumnya,
sekarang mintalah anak untuk berani menulis tentang cita-citanya sendiri.
• Nama saya ___________. Saya ingin mengharumkan nama bangsa dengan karya dan
pencapaian saya ketika menjadi seorang __________
• Gali lebih dalam tentang cita-cita, usaha dan semangatnya untuk mengharumkan nama
bangsa. Tanyakan apa saja yang akan dilakukannya sebagai upaya untuk meraih cita-
citanya itu. Diskusikan berbagai alternatif cara, bantuan yang diperlukan, sarana-sarana
latihan yang mungkin dapat diusulkannya kepada orang tuanya, dan sebagainya.
3. Berbagi cita-cita bersama teman untuk saling menyemangati.
• Mintalah anak untuk bertanya kepada 3 orang teman mengenai cita-cita mereka, lalu mengisi
tabel tersedia. Ajak anak untuk memperhatikan dan mengapresiasi cita-cita temannya.
• Mintalah anak untuk membantu atau memberi waktu kepada temannya yang belum mampu
menyampaikan cita-citanya.
• Catat teman yang memiliki cita-cita yang sama dengannya. Minta mereka berkumpul dan
mendiskusikan tentang cita-cita mereka, upaya-upaya yang dapat mereka lakukan dari
sekarang agar dapat menggapainya. Dengan demikian, mereka dapat saling mendukung dan
menyemangati.
4. Menghubungkan antara frasa “cita-citaku” dan “semangat kebangsaan”
• Mintalah anak untuk membuat sebuah kalimat bermakna yang mengandung dan
menghubungkan dua frasa, yaitu “cita-citaku” dan “semangat kebangsaan”.
• Tanyakan kepada anak maksud dari kalimat itu, dan mintalah ia menceritakan pengalaman
atau latar belakang yang menginsipirasinya.

110 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Diskusi Pertanyaan Kritis
5. Menyampaikan hal-hal yang masih terpikirkan dan rasakan setelah membaca cerita.
• Pada bagian ini, sebelum membuat pertanyaan, ajak anak-anak berpikir secara kritis, dengan
cara:
oo membaca kembali cerita dengan teliti
oo mencatat beberapa pertanyaan sederhana yang muncul dalam pikirannya saat membaca
cerita
oo tidak ragu, bahkan berani, untuk bertanya
oo berusaha untuk membuat lebih dari 3 pertanyaan
oo mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuatnya

Referensi Video:

Ajak anak-anak mencari berita dan kabar mengenai prestasi (anak) Indonesia di tingkat dunia.
Video berikut mungkin dapat membantu anak menemukan informasi yang terkait dengan cita-
cita mereka:
• Prestasi Children's Choir The Resonanz di kejuaraan paduan suara dunia tahun 2017 di Italia
https://www.youtube.com/watch?v=moLbBXIkvtI
• Prestasi Tim Madrasah Technonatura Depok dalam Robotics Competition Dunia tahun 2019 di
Australia https://www.youtube.com/watch?v=8rIXV9hJyTw

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Melalui cerita dan diskusi pertanyaan kritis,
• disiplin anak dilatih untuk mampu mengungkapkan
• tanggung jawab pemikiran dan perasaannya dengan
• kerja keras menjelaskan alur berpikirnya (bernalar
• optimis kritis). Selain itu, anak juga diasah untuk
• bersyukur memperdalam rasa kemandiriannya,
• bersahabat kebinekaan globalnya dan akhlak kepada
• cinta tanah air negara (berakhlak mulia). Nilai-nilai tersebut
akan membentuk anak memiliki ciri-ciri Profil
Pelajar Pancasila.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 111


Pendalaman Nilai

Setelah melakukan kegiatan-kegiatan di unit ini, anak diharapkan akan

• merasakan tambahan semangat ketika membuat orang lain bangga;


• memahami bahwa semangat kebangsaan dipelihara dengan melakukan hal kecil sehari-hari
yang dampaknya besar bagi kepentingan umum;
• memahami pentingnya menjaga semangat kebangsaan bersama-sama.

Materi Kegiatan 1

Menggambar Komik tentang Masa Depan


Dalam kegiatan ini anak diajak untuk masuk dalam cerita di mana dalam tidurnya
bermimpi. Anak diminta untuk meneruskan cerita dalam mimpi tersebut dengan melengkapi
kalimat-kalimatnya. Anak membayangkan dirinya telah membanggakan Indonesia, lalu
mengilustrasikannya dalam 3 kotak yang tersedia.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Ajaklah anak untuk memejamkan matanya, merasakan keheningan, menajamkan perasaan


dan pikiran untuk memvisualisasi keadaan-keadaan tersebut. Biarkan ia menikmati perasaan
dan suasananya.
• Tambahkan beberapa pertanyaan dan minta anak meresponnya sambil tetap tenang
dan dengan mata terpejam. Gunakan kalimat-kalimat kita sendiri sebagai tambahan
penggambaran ceritanya untuk membuat visualisasinya semakin tajam dan terasa nyata.

Pesan Moral

Masa depan kita dapat dimulai sejak sekarang,


melalui visualisasi mimpi dan cita-cita.
Kita hanya perlu tekad, semangat, dan kerja
keras untuk mewujudkannya.

112 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Diskusi Pendalaman Nilai

• Kunci pada kegiatan ini membawa anak masuk dalam situasi dan potongan-potongan cerita
yang disajikan.
• Bimbing anak untuk melakukan visualisasi dengan merespon pertanyaan yang kita
sampaikan. (lihat bagian “Tips Pelaksanaan Kegiatan”)
• Contoh: Pada Kotak 1:
oo Kamu sedang tidur dan bermimpi.
oo [Bayangkan keadaan di mana biasa kamu tidur. Di kamar sendiri? Bersama saudara-
kakak/adik? Nikmati rasa nyaman dan ketenangannya. Kamu pun tersenyum menikmati
mimpi tersebut].
oo Dalam mimpi itu dadamu dipenuhi rasa bangga sekaligus syukur.
oo [Coba perhatikan: Apa yang kamu rasakan ketika mendengar kata “syukur”? Apa yang
kamu rasakan di dada sekarang? Apakah hangat? Atau degupan jantung terasa semakin
cepat? Atau masih sukar untuk dikatakan? Tidak mengapa].
oo Kamu membuat semua orang dan mereka yang kamu sayangi bangga.
oo [Bayangkan wajah-wajah mereka, siapa saja mereka? Lihat senyum mereka. Apa yang
mereka ucapkan padamu?].
oo Hari itu kamu berhasil____________________
oo [Nah, bayangkan apa yang telah kamu capai. Apa yang telah kamu dapatkan sehingga
mereka semua bangga padamu? Tulislah dalam kolom yang tersedia].
• Ajak anak untuk berimajinasi dan larut dalam situasi yang ada. Mintalah anak
membayangkannya sehingga dapat melanjutkan kisah yang ada dengan imajinasi dan
kreativitasnya sendiri.
• Kemudian, anak diajak untuk menuangkannya dalam gambar komik. Sebagian anak lebih
mudah mengungkapkan perasaannya lewat gambar. Berilah cukup waktu kepada anak
untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.
• Mintalah anak untuk melanjutkan dan menyelesaikannya sampai pada kotak yang ketiga.
• Sampaikan kepada anak bahwa tidak ada yang salah dalam semua imajinasi dan tulisannya.
Berilah semangat untuk membuat kisah yang menarik dan menginspirasi.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menimbulkan semangat untuk mencapai cita-cita, meraih
prestasi, dan mengharumkan nama Indonesia, negara kita tercinta.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• percaya diri • kreatif
• mandiri • produktif
• berani • disiplin
• optimis • cinta tanah air

Unit 4 Semangat Kebangsaan 113


Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan ini akan mengembangkan aspek kemandirian dan kreativitas anak dengan
menuangkan visi, cita-cita, dan upaya-upayanya untuk dapat berprestasi dan
mengharumkan nama bangsa (akhlak kepada negara). Dengan nilai-nilai tersebut, akan
terbentuk ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila dalam diri anak.

Panduan bagi Orang Tua


• Sediakanlah waktu untuk mendampingi anak dalam kegiatan ini sehingga orang tua akan
dapat mendengarkan merespons anak ketika mengerjakannya, apa yang dirasakannya, dan
apa pendapatnya.
• Ajaklah anak berdialog tentang cerita-cerita yang dikembangkannya anak dan buatlah
catatannya agar orang tua dapat memberikan hal-hal yang dibutuhkan anak sesuai dengan
cita-cita dan aspirasinya.

114 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Materi Kegiatan 2

Solusi Permasalahan di Sekolah


Melakukan sesuatu untuk bangsa dan negara dapat dimulai dengan
melakukan sesuatu untuk lingkungan terdekat. Bersama teman-teman
sekelompoknya, anak diminta untuk menemukan masalah yang terjadi
sehari-hari di sekolah, mendiskusikannya, dan memberikan usulan solusi
agar tak terjadi lagi.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Kegiatan ini sebaiknya dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil di sekolah.


• Perhatikan keseimbangan, kekuatan dan keberagaman antar anggota kelompok untuk melatih
keterampilan kolaborasi dan sikap gotong-royong mereka.
• Pastikan bahwa setiap kelompok paham akan tugas yang diberikan dan cara menyelesaikannya.
• Ingatkan kembali pentingnya kerjasama dan saling berkontribusi.

Pesan Moral

Jika kita sungguh-sungguh ingin


melihat perubahan pada suatu keadaan,
berkontribusilah dan lakukan sesuatu
sesuai dengan kemampuan
dan peran kita sekarang.
Tanpa tindakan
tidak akan ada perubahan.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Ajak setiap kelompok untuk memikirkan, apa masalah-masalah yang sering terjadi di
lingkungan sekolah. Jika memungkinkan, mintalah mereka berkeliling sekolah untuk
menemukan hal-hal bermasalah dan untuk menyegarkan ingatan mereka.
• Kemudian, minta mereka membuat daftarnya sebanyak mungkin. Setelah itu, minta mereka
memilih 3 saja yang menurut mereka, bila dapat diatasi, akan memberikan dampak paling
besar bagi mereka, kelas/sekolah mereka, dan masa depan Indonesia.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 115


Diskusi Pendalaman Nilai

• Ajak mereka mendiskusikan 3 masalah tersebut.


oo Siapa pelaku-pelaku atau pihak yang terlibat?
oo Apa yang menyebabkan masalah tersebut terjadi?
oo Apa pentingnya menyelesaikan masalah itu?
oo Apa dampaknya bagi sekolah?
oo Apa dampaknya bagi Indonesia apabila semua sekolah menyelesaikan masalah-masalah
itu?
• Di bagian akhir, kelompok diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi dan mencari solusi agar
masalah-masalah itu tidak terjadi lagi di sekolah.
oo Diskusikan kemungkinan-kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
ketiga masalah tadi.
oo Buat kembali daftar usulannya dari semua anggota kelompok, lalu pilihlah solusi yang
paling mungkin dilakukan oleh sekolah dan memberikan dampak paling besar bagi
mereka, kelas/sekolah mereka, dan masa depan Indonesia.
• Kemudian, mintalah setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya tentang
permasalahan yang ada di sekolah dan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
• Usai kegiatan, mintalah tiap anggota kelompok saling berbagi dan menyimpulkan
pembelajaran yang mereka peroleh dari kegiatan ini.

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Kegiatan kelompok ini sangat kaya
• bersahabat akan nilai-nilai yang dapat membentuk
• peduli lingkungan pribadi anak memiliki ciri-ciri Profil Pelajar
• kolaborasi Pancasila, antara lain:
• gotong royong • bernalar kritis (menganalisis masalah)
• kritis • berkebinekaan global (berdiksusi dan
• kreatif berbagi sudut pandang)
• berbeda tetapi bersatu • bergotong royong (berkolaborasi)
• cinta damai • kreatif (mencari solusi bersama)
• cinta tanah air • kemandirian (bertanggung jawab atas
• reflektif hasil belajar).

116 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Materi Kegiatan 3

Kampanye Semangat Kebangsaan


Dalam kegiatan ini, anak bersama kelompoknya akan membuat vlog berdurasi 8 menit berisi
materi presentasi yang telah dibuat pada kegiatan sebelumnya. Kelompok akan menyusun jalan
cerita dan bagaimana vlog akan dimulai dan diakhiri.
Tujuan pembuatan vlog ini adalah agar semakin banyak orang yang dapat melihat bagaimana
kita dapat menyelesaikan masalah sehari-hari dengan semangat kebersamaan dan kebangsaan.
Di akhir kegiatan, kelompok akan melakukan refleksi pembuatan vlog dan menyimpulkan definisi
“semangat kebangsaan”.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Bantu anak untuk menyiapkan alat (kamera, gawai, atau tablet) untuk merekam gambar dan
suara mereka.
• Bimbing anak untuk dapat memindahkan ide-ide mereka dari materi presentasi menjadi
naskah menarik dalam bentuk vlog.
• Pertimbangkan di mana mereka akan mengambil video, tentukan latar belakang video dengan
tingkat pencahayaan dan suara yang cukup sehingga tidak mengganggu hasil video mereka.

Pesan Moral

Semangat kebangsaan dimulai


dengan melakukan kegiatan bersama,
saat kita mendahulukan kepentingan umum
dibandingkan kepentingan pribadi,
dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 117


Diskusi Pendalaman Nilai

Tugas ini adalah kelanjutan dari kegiatan sebelumnya.


• Untuk memulai bagian ini, berilah waktu pada kelompok untuk berdiskusi lebih banyak
mengenai bagaimana ide mereka diubah dari materi presentasi menjadi naskah vlog.
oo Apa pesan utamanya?
oo Minta mereka membuat rangkuman ceritanya.
oo Ajak kelompok untuk melihat kembali usulan mereka.
oo Minta mereka berpikir kreatif : Bagaimana mereka dapat menyampaikannya dalam
bentuk vlog berdurasi maksimal 8 menit?
• Arahkan tiap kelompok untuk membuat skenario dan bagaimana video akan dimulai dan
bagaimana akan diakhiri.
• Tanyakan juga:
oo Apa yang mereka ketahui tentang vlog?
oo Apa yang harus dibuat sebelum membuat rekaman vlog?
• Arahkan diskusi sehingga mereka memahami bahwa mereka harus membuat rencana.
Diskusikan dengan tiap kelompok tentang isi naskah vlog-nya. Tanyakan:
oo Apa rencana mereka?
oo Akan dilakukan di mana adegan vlog mereka?
oo Apa aksi yang dilakukan dan kata-kata yang akan disampaikan oleh para pemain?
• Untuk membantu anak, sebaiknya kita ingat kembali contoh sederhana pembuatan
naskah di unit sebelumnya (Lihat: Tutorial Raditya Dika https://www.youtube.com/
watch?v=3zt9LBD45Ok) sehingga kita dapat mengingatkan bagian-bagian yang penting pada
anak, misalnya:
oo Deskripsi adegan: kejadian di suatu tempat dalam satu waktu
oo Deskripsi adegan: apa yang dilakukan pemain
oo Dialog: apa yang akan dikatakan pemain satu dan yang lain
• Di akhir kegiatan, kelompok melakakun refleksi selama proses pembuatan vlog. Ajak anak
bersama kelompoknya mendiskusikannya.
oo Apa yang mereka pelajari dari proses pembuatan vlog ini?
oo Apa yang paling menyenangkan dari proses pembuatan vlog ini?
oo Apa yang kamu rasakan setelah vlog ini selesai dibuat?
oo Apa yang kamu rasakan tentang kerja sama teman-teman selama proses pengerjaan?
• Mintalah mereka saling berbagi, dan kemudian membuat kesimpulan tentang hal yang paling
menyenangkan bagi anak dalam proses kegiatan ini.

118 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Profil Pelajar Pancasila

Pengembangan daya kreativitas anak merupakan hal yang penting untuk menggali
potensi anak dan mengasah kemampuannya.
Selain itu, melakukan refleksi atas proses yang dialami, berkolaborasi dan
bergotong royong, berkebinekaan global, dan bernalar kritis, juga merupakan
poin pembelajaran yang penting bagi anak. Proses pembelajaran dalam kegiatan
kelompok ini akan mengasah nilai-nilai yang dibutuhkan anak untuk memiliki ciri-ciri
Profil Pelajar Pancasila.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• kreatif
• kerjasama
• kolaborasi
• gotong royong
• percaya diri
• reflektif
• bersahabat
• toleransi
• berbeda tetapi bersatu
• cinta damai
• cinta tanah air

Unit 4 Semangat Kebangsaan 119


Pemantapan Nilai

Setelah mengikuti bagian ini, anak akan dapat lebih memahami

• arti semangat kebangsaan;


• pentingnya memiliki semangat kebangsaan untuk memelihara persatuan Indonesia;
• contoh-contoh sikap dan tindakan yang mencerminkan semangat kebangsaan.

Materi 1

Arti Semangat Kebangsaan


Dengan mengaitkan pada cerita di awal unit dan kegiatan-kegiatan yang mengikutinya, anak
diminta untuk menyimpulkan dengan kata-kata sendiri arti semangat kebangsaan. Hal ini
bertujuan untuk meyakinkan apakah anak sudah memahami arti semangat kebangsaan.

Semangat kebangsaan adalah cara berpikir, bertindak, dan


berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri sendiri atau kelompoknya.

Tips Penyampaian

• Ajak anak untuk mengingat kembali cerita di


awal unit dan kegiatan-kegiatan yang sudah
dikerjakannya.
• Kemudian, anak diminta untuk menyimpulkan arti
semangat kebangsaan menggunakan kata-katanya
sendiri.

120 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Kata bijak tokoh bangsa:
• Lakukan kebaikan untuk orang lain, bahkan ketika mereka tidak melakukan kebaikan
bagi Anda; orang lain tentu akan berbuat baik kepada Anda. Jika masih ada rasa malu
dan takut di hati seseorang untuk berbuat baik, pasti tidak akan ada kemajuan sama
sekali. - Ir. Soekarno
• Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan
datang karena kamu selangkah lagi untuk menang. - R.A. Kartini
• Saat terbaik untuk membuktikan bahwa kita adalah pemenang yaitu saat ketika kita
tampak kalah. - Cut Nyak Dhien
• Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah. - BJ Habibie

Diskusi

• Pastikan anak memahami makna semangat kebangsaaan dengan mengajukan beberapa


pertanyaan, seperti:
oo Apakah yang kamu paham mengenai semangat kebangsaan?
oo Apakah semangat kebangsaan itu penting untuk dimiliki? Mengapa?
oo Siapa saja yang harus memiliki semangat kebangsaan?
oo Apa keuntungan bagi negara jika warganya memiliki semangat kebangsaan?
oo Apa yang harus kita lakukan agar semangat kebangsaan tetap berkobar?
• Biarkan anak menggunakan kata-katanya sendiri untuk menjelaskan pemahamannya.
• Perhatikan jawaban anak. Kuatkan kata-kata yang terkait dengan arti semangat kebangsaan
yang diutarakannya.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 121


Profil Pelajar Pancasila Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi:
Dalam kegiatan ini, anak diasah
• mandiri
kemandiriannya dalam menjelaskan
• reflektif
pemahamannya, daya nalar kritisnya
• berpikir kritis
dalam memproses informasi dan
• cinta damai
menyimpulkannya, dan kebinekaan
• cinta tanah air
globalnya dalam melakukan refleksi
• kerja keras
atas proses belajarnya. Nilai-nilai ini akan
• disiplin
membantunya berkembang menjadi pribadi
yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

122 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Materi 2

Contoh Sikap dan Pembiasaan Semangat Kebangsaan


Anak diminta mencermati beberapa contoh sikap dan pembiasaan semangat kebangsaan dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain:
• menghargai keberagaman yang ada di tengah masyarakat, mulai dari perbedaan cara
berpikir, cara bersikap, dan asal muasal (suku, adat, ras, agama)
• menjunjung tinggi persatuan, musyawarah dan gotong-royong
• mencintai dan melestarikan alam dan budaya yang ada di bumi pertiwi Indonesia
• memperbaiki diri dari hari ke hari agar makin pantas menjadi duta bangsa Indonesia di tengah
pergaulan dengan bangsa dan negara lain seantero dunia

Tips Penyampaian

• Minta anak membaca beberapa contoh yang diberikan di buku.


• Kemudian, mintalah anak untuk menambahkan contoh-contoh yang lain berdasarkan bacaan
dan kegiatan di unit ini, atau berdasarkan pengalamannya sendiri.

Kosakata sulit
• menjunjung tinggi: memuliakan (meletakkan pada tempat utama);
menghargai
• bumi pertiwi: tanah air
• duta bangsa: wakil atau utusan bangsa

Diskusi

• Mintalah anak untuk membaca contoh-contoh sikap dan pembiasaan


yang tersedia di buku.
• Diskusikan tiap contoh dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada anak untuk memastikan pemahamannya.
• Contoh: menghargai keberagaman yang ada di tengah masyarakat,
mulai dari perbedaan cara berpikir, cara bersikap, dan asal-muasal
(suku, adat, ras, agama)
• Apa saja cara menghargai keberagaman yang kamu ketahui?
• Bagaimana caramu menunjukkan hal tersebut?
• Adakah pengalaman yang bisa kamu ceritakan tentang contoh itu?
• Adakah hal yang ingin kamu lakukan untuk menunjukkan penerapan
sikap dan semangat kebangsaan seperti contoh tersebut?

Unit 4 Semangat Kebangsaan 123


Diskusi

• Ajak anak untuk merespons. Sampaikan bahwa tidak ada pendapat yang salah. Upayakan agar
anak nyaman menyampaikan pendapat dan sudut pandangnya sendiri. Simak respons anak.
• Diskusikan kata-kata sulit yang mungkin belum dipahami anak. Kata-kata ini akan banyak
ditemui dalam kalimat-kalimat yang mencerminkan semangat kebangsaan.
• Kemudian, ajak anak untuk memberi pendapatnya tentang contoh-contoh yang diberikan di
buku. Tanyakan kepada anak tentang contoh lain yang mencerminkan sikap sungguh-sungguh
dan dapat diterapkan dalam kesehariannya.
• Arahkan dialog dan diskusi agar anak paham bahwa untuk meningkatkan semangat
kebangsaan, anak perlu melakukannya sehari-hari.

Profil Pelajar Pancasila Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
Dengan melakukan refleksi penerapan
• mandiri
dari contoh-contoh sikap semangat
• jujur
kebangsaan ini, anak belajar mengenai
• reflektif
berakhlak mulia (akhlak terhadap
• cinta damai
negara), mandiri, berkebinekaan global,
• cinta tanah air
dan bernalar kritis.
• berani berpendapat
• percaya diri
• kerja keras
• kritis

124 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Materi 3

Pidato Semangat Kebangsaan


Dalam kegiatan ini, anak diminta melengkapi teks pidato tentang semangat kebangsaan, dengan
melengkapi huruf pada kata-kata yang tidak lengkap.
Tujuan kegiatan yaitu mengajak anak merasakan semangat kebangsaan yang terkandung di
dalam pidato yang dibacanya.

Tips Penyampaian

• Ajak anak membaca kalimat demi kalimat dan memperkirakan kata yang cocok untuk
digunakan. Persilakan anak mencoba-coba.
• Setelah semua kalimat lengkap, minta anak membacanya dengan intonasi berpidato.

Diskusi

• Setelah selesai mengerjakan tugas ini, ajak anak


memperhatikan kalimat-kalimat dalam pidato tersebut dan
memahami isinya.
• Diskusikan bersama anak:
oo Apa isi pidato tersebut?
oo Dalam rangka memperingati hari apa pidato tersebut
dibacakan?
oo Apa makna hari nasional tersebut?
oo Bagaimana cara kita yang masih kelas 3 SD ini
membuat perubahan bagi Indonesia?
oo Bagaimana kita bisa mencapai cita-cita dan berguna
bagi nusa dan bangsa?
oo Bagaimana cara kita menjunjung tinggi persatuan
Indonesia?
• Mintalah anak membaca kembali teks pidato tersebut
dengan intonasi dan rasa semangat kebangsaan.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 125


Kunci kegiatan:
1. PERUBAHAN 6. JUNJUNG
2. MAJU 7. PERSATUAN
3. CITA-CITA 8. BEDAAN
4. SEMANGAT 9. KEPENTINGAN
5. BANGSA 10. TANAH

Kegiatan Alternatif

• Tantang anak untuk membuat pidatonya sendiri dalam rangka hari kemerdekaan.
• Beri kesempatan anak untuk memikirkan apa yang ingin disampaikannya.
• Berilah waktu untuk membuat rencananya, mencatat kata-kata penting yang akan
digunakannya dalam pidatonya agar orang yang mendengarkan tergugah semangat
kebangsaannya.

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
Kegiatan ini mengasah anak untuk dalam diskusi:
mampu menjadi mandiri (melengkapi • mandiri
kalimat sendiri), bernalar kritis • bersyukur
(melengkapi informasi), berkebinekaan • cinta damai
global (menghargai keberagaman dan • cinta tanah air
menggalang persatuan Indonesia), • tanggung jawab
dan berakhlak mulia (akhlak terhadap • persatuan
negara). • kritis
• percaya diri
• kerja keras

126 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Materi 4

Semangat Kebangsaan demi Indonesia


Anak diajak untuk mencermati beberapa kalimat rumpang. Kemudian, anak diminta untuk
melengkapinya dengan kata yang cocok untuk menjadikan kalimat-kalimat tersebut
menggambarkan semangat kebangsaan.

Tips Penyampaian

• Pastikan anak melakukan kegiatan ini secara mandiri untuk mengecek pemahamannya
tentang semangat kebangasaan sejauh ini.
• Apabila ada kosakata yang tidak dipahami, bantu anak dengan menjelaskannya
menggunakan kata-kata yang dimengertinya.

Diskusi

• Ajak anak meninjau kembali kata ‘semangat kebangsaan’.


• Tanyakan kepadanya:
oo Apa makna kata ‘semangat’?
oo Saat apa kamu paling bersemangat?
oo Apa dampak dari semangat?
• Tanyakan juga:
oo Apa makna kebangsaan?
oo Berkebangsaan apa kita?
oo Pada saat atau momen apa kita menjadi bersemangat
atas kebangsaan kita Indonesia?
• Ajak anak mengingat momen di mana wakil atau atlet
Indonesia menjadi juara (misalnya saat olimpiade, sea games,
dan sebagainya).

Unit 4 Semangat Kebangsaan 127


Diskusi Pendalaman Nilai

• Tekankan kembali kepada anak bahwa kalimat-kalimat tersebut adalah contoh praktis sikap
yang mencerminkan semangat kebangsaan.
• Tanyakan kepada anak, apakah ada contoh-contoh lain yang pernah dialaminya atau dilihatnya
yang mencerminkan semangat kebangsaan. Mintalah anak berbagi dengan temannya.
Sebagai panduan, kunci untuk kegiatan ini:
oo (1) rajin, (8) berdoa, (4) prestasi, (9) sabar, (6) solusi, (3) perdamaian, (2) tertib, (10) lancar, (7)
menghormati, (13) disiplin, (15) kesehatan, (14) daya tahan, (11) perlihara, (5) mengurangi,
(12) terbebas

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
Di kegiatan ini, anak belajar menerapkan
dalam diskusi:
dimensi mandiri, berkebinekaan global,
• mandiri
dan bernalar kritis dengan memproses
• kritis
informasi untuk menyelesaikan tantangan
• percaya diri
yang diberikan. Dengan demikian, anak
• optimis
berkesempatan mengasah diri agar memiliki
• kerja keras
ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila.
• cinta tanah air

128 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Penerapan Nilai

Setelah mengerjakan tugas-tugas ini, diharapkan anak dapat membiasakan diri

• mengekspresikan sikap dan tindakan yang mencerminkan semangat kebangsaan;


• memahami pentingnya mendahulukan kepentingan bersama dalam mengatasi
permasalahan sehari-hari untuk menguatkan semangat kebangsaan;
• merasakan pentingnya menumbuhkan semangat kebangsaan secara terus-menerus.

1. Tugas bersama Keluarga

Membuat Komik bersama Keluarga


Anak diminta bekerja sama dengan kakak, adik, atau saudara lain yang seumur. Mereka akan
membuat gambar komik di kotak tersedia yang mengisahkan tentang hal-hal yang tertulis di
bawah setiap kotak. Setelah selesai, anak diminta menceritakannya kepada ayah ibunya.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Kegiatan ini dapat dilakukan secara bersama-sama


untuk tiap gambar komiknya.
• Atau, dapat juga dilakukan dengan berbagi
tugas. Tiap anak membuat gambar sesuai pilihan
kotaknya. Kemudian, menyatukannya menjadi
sebuah cerita komik bersambung.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 129


Diskusi Pendalaman Nilai

• Ajak anak untuk membuat gambar ilustrasi yang cocok. Namun, manfaatkan kesempatan ini
juga untuk berbagi rasa dengan saudara/anggota keluarganya.
• Untuk setiap gambar, anak diminta untuk membayangkan dirinya berada dalam situasi
tersebut. Bantu ia merinci gambaran keadaannya. Makin rinci gambarannya, makin
lengkap pula gambar yang akan dibuat dalam kotak-kotak yang tersedia.
• Setelah itu, minta anak mengenali perasaan yang muncul, baik saat membaca teksnya,
maupun saat membuat gambarnya.
• Misalnya pada kotak 1:
Di suatu pagi, aku sedang berjalan kaki di atas trotoar dan terkejut melihat mobil yang
melintas di jalan membuang sampah sembarangan ke pinggir jalan.
oo Bantu anak merinci gambaran keadaannya: mobilnya seperti apa, dibuang ke bagian
mana dari trotoar, ada apa/siapa saja di trotoar itu.
oo Bantu juga anak untuk mengenali perasaannya: apa sih perasaan terkejut itu, apa ada
perasaan lain saat melihat hal tersebut (mungkin jengkel, marah, heran), dan lain-lain.
• Kegiatan ini membantu anak mengenali perasaannya, dan kaitannya dengan suatu perilaku,
sikap, atau keadaan, terutama perasaan yang muncul mengiringi semangat kebangsaan
(misalnya, rasa bangga, takjub, kagum, syukur, senang, dan lain-lain).
• Jika ini terus dibiasakan, maka anak akan lebih sadar dalam mengenali keadaan dan
perasaannya sebelum mengambil keputusan (yang tepat) untuk merespons keadaan tersebut.

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi:
Kegiatan bersama keluarga ini melatih
• kekeluargaan
anak memiliki nilai-nilai kreativitas,
• kasih sayang
kebinekaan global, dan gotong royong
• kolaborasi
dengan membuat komik bergambar yang
• kerja sama
mencerminkan semangat kebangsaan
• percaya diri
(akhlak kepada negara).
• reflektif
• kreatif

130 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Panduan bagi Orang tua:
• Kesempatan melakukan kegiatan bersama ini dapat digunakan orang tua untuk mendampingi
mereka berinteraksi, merasakan kebersamaan, dan memunculkan semngat kebangsaan.
• Perlu diingat, mendampingi BUKAN berarti membantu membuatkan ilustrasinya.
• Peran orang tua di sini adalah membantu mereka mengungkap apa yang dipikirkan dan
dirasakan secara lebih rinci dan detil.
• Tanyakan tentang dasar pemikiran anak dalam membuat ilustrasinya, misalnya:
oo Siapa tokoh itu?
oo Sedang apa dia?
oo Apa yang ada dalam pikiran tokoh tersebut?
oo Apa peran tokoh lainnya?
oo Apa yang ada dalam pikiran anak saat membuat tokoh tersebut?

2. Tugas bersama Teman


Merayakan Hari Besar Nasional
Anak berkolaborasi dengan teman sekelasnya untuk melakukan serangkaian kegiatan dalam
merayakan sebuah hari besar nasional.
Tugas ini bertujuan agar anak memahami cerita di balik hari-hari besar tersebut, serta makna
dan pentingnya merayakannya. Merayakan dan memaknai hari-hari besar nasional adalah salah
satu cara untuk memelihara dan memupuk semangat kebangsaan.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Bimbing anak untuk mencari informasi atau


melakukan riset tentang latar belakang sejarah
hari-hari nasional tersebut.
• Minta anak untuk mencatat hal-hal penting terkait
latar belakangnya, sejarahnya, maupun tokoh-
tokoh nasional yang terlibat.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 131


Diskusi Pendalaman Nilai

• Langkah pertama adalah mengisi tanggal-tanggal peringatan hari nasional.


• Langkah berikutnya adalah mencari informasi atau melakukan riset tentang latar belakang sejarah
hari-hari tersebut.
oo Mengapa hari-hari tersebut perlu diperingati?
oo Apa fakta sejarah yang melatarbelakanginya?
oo Siapa saja tokoh yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa bersejarah tersebut?
• Kegiatan ini akan memperluas wawasan mereka tentang hari-hari bersejarah dan membangkitkan
rasa kebangsaan mereka.
• Langkah selanjutnya adalah memilih salah satu hari nasional dan membuat rencana untuk
memperingati atau merayakannya. Mereka diminta untuk memutuskan:
oo bentuk kegiatannya
oo 3 lagu nasional yang cocok untuk ditampilkan dalam kegiatan tersebut.
• Proses perencanaan ini merupakan proses yang penting dalam mengasah kemampuan anak untuk
bekerja sama, berkolaborasi, dan berkreasi.
• Bantulah mereka agar proses berjalan menyenangkan, menggugah rasa dan semangat kebangsaan
mereka.
• Di akhir tugas, anak bersama teman-teman sekelompoknya diminta untuk melakukan refleksi tentang
perasaan dan manfaat dari kegiatannya. Tanyakan kepada mereka:
oo Bagaimana perasaanmu setelah melaksanakan kegiatan tersebut?
oo Apa saja manfaat yang kamu peroleh dari kegiatan ini?
oo Apa manfaat kita sebagai warga Indonesia merayakan hari peringatan nasional?

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
Tugas kelompok ini akan mengembangkan
dalam diskusi:
kemampuan anak dalam bekerja sama,
• bersyukur
berkolaborasi, bergotong royong, dan
• bersahabat
berkreasi. Hal-hal ini sangat penting dalam
• kolaborasi
membentuk kepribadian anak menjadi pelajar
• kerja sama
berkarakter Pancasila.
• gotong royong
Kegiatan refleksi merupakan bagian dari
• kreatif
proses pembelajaran seseorang. Refleksi
• cinta tanah air
dan tanggung jawab terhadap pengalaman
• tanggung jawab
kebinekaan adalah salah satu elemen kunci
• reflektif
dalam ciri Profil Pelajar Pancasila, yaitu
berkebinekaan global.

132 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Komitmen

Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan anak dapat

• mengungkapkan tekad dan harapannya bagi Indonesia di masa mereka dewasa;


• memotivasi dirinya untuk tetap memiliki semangat kebangsaan dan memberi dampak
perubahan positif terhadap bangsa dan negara;
• mempunyai tujuan positif untuk membangun bangsa.

Tekad dan Harapan bagi Indonesia di Masa Mendatang


Anak menulis nama, kelas, dan tekadnya untuk bangsa dan negara agar negara menjadi lebih
baik lagi. Tekadnya diungkapkan dalam apa yang akan dilakukannya untuk bangsa dan negara,
sedangkan harapannya ditulis dalam bentuk dampak positif yang diinginkannya untuk Indonesia
di masa depan.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Ajak anak untuk menulis tekad dan janjinya untuk mewujudkan Indonesia sesuai dengan
harapan yang juga dicanangkannya sendiri.
• Ajak anak berdialog mengenai apa yang akan dan telah mereka tulis itu.
• Berikan semangat dan doa demi tercapainya janji dan harapan mereka untuk Indonesia.

Bacaan Pendukung

 Teladan perjuangan tokoh bangsa dalam mengejawantahkan karakter luhur yang selaras
dengan Pancasila. Latif, Y. (2014). Mata air keteladanan: Pancasila dalam perbuatan. Mizan.
 Kisah semangat, sikap, dan perjuangan para tokoh dari berbagai bangsa. Tantyo, D. (2017).
Leiden is lijden: Inspirasi hidup, perjuangan, kepemimpinan, dan mata air keteladanan
founding fathers. Elex Media Komputindo.

Unit 4 Semangat Kebangsaan 133


Renungan untuk Pendidik

• Kesempatan, keadaan, situasi atau tempat apa saja yang dapat membangkitkan semangat
kebangsaan anak-anak? Kapan terakhir kali anak-anak diajak terlibat dalam kesempatan,
keadaan, situasi atau tempat tersebut?
• Apa yang dapat disiapkan secara kolaboratif antara guru, orang tua, dan sekolah untuk
menghadirkan pengalaman yang membangkitkan semangat kebangsaan anak-anak?
• Apa saja yang diperlukan anak untuk mengenali talentanya dan menentukan cita-citanya
agar kelak menjadi warga negara yang berkontribusi aktif dalam menjaga kebesaran nama
bangsa dan negara Indonesia?

Referensi Artikel dan Buku

• BrilioNews. 2019. “Aries Susanti ‘Spiderwoman’, Atlet Panjat Tebing Putri Tercepat Dunia”. Video
YouTube, diakses 27 September 2021. https://www.youtube.com/watch?v=382WfidAjDo
• Christiyaningsih. 2018. “Lima Cara Seru Mengajarkan Nasionalisme kepada Anak”. Diakses
27 September 2021. https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/18/08/29/
pe6tor423-lima-caraseru-mengajarkan-nasionalisme-kepada-anak
• Halida, 2021. “Menanamkan Semangat Kebangsaan pada Anak Sekolah Dasar”. Diakses 12
Desember 2021. https://www.kompasiana.com/halida8041/60ab3b53d541df4ffa0074c2/
menanamkan-semangat-kebangsaan-pada-anak-sekolah-dasar
• Kelana, N.S. 2020. “Pentingnya Implementasi Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda”.
Diakses 27 September 2021. https://siedoo.com/berita-33414-pentingnya-implementasi-
wawasan-kebangsaan-bagi-generasi-muda/
• KompasTV. 2016. “Prestasi Bulutangkis Indonesia dari Masa ke Masa - Kita Bisa eps 1 bagian
2”. Video YouTube, diakses 27 September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=ZWcxC4a4268
• Latif, Y. 2014. Mata air keteladanan: Pancasila dalam perbuatan. Jakarta: Mizan.
• Portal Peace Generation. Diakses 27 September 2021. https://peacegen.id/
• Sari, E.N. 2020. “Nasionalisme”. Diakses 27 September 2021.
https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_2841.pdf
• Tantyo, D. 2017. Leiden is lijden: Inspirasi hidup, perjuangan, kepemimpinan, dan mata air
keteladanan founding fathers. Jakarta: Elex Media Komputindo.

134 Unit 4 Semangat Kebangsaan


Unit
5
Ber pi kir dan
Bersi ka p Opti m is

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 135


Peta Pembelajaran Kelas 3
Berbeda Tetapi Bersatu
Unit Kemampuan menerima perbedaan dan yakin bahwa
1 perbedaan akan menjadikan kita lebih kuat karena
saling melengkapi

Cinta Damai
Unit Kemampuan berpikir, berkata, dan berperilaku baik,
2 yang menyebabkan terciptanya suasana yang damai,
aman, dan menyenangkan untuk sesama

Cinta Tanah Air


Unit Kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak nyata,
3 bahkan berkorban untuk menunjukkan kesetiaan dan
penghargaan yang tinggi terhadap tanah air

Semangat Kebangsaan
Unit Kemampuan berpikir, bertindak dan berwawasan yang
4 menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri sendiri atau kelompoknya

Berpikir dan Bersikap Optimis


Unit Keyakinan diri, semangat, dan sikap pantang

5 menyerah, tetap berpikir positif, dan percaya bahwa


keberhasilan akan dicapai

Persatuan Indonesia
Unit Semangat dan usaha untuk mewujudkan NKRI yang
6 terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, agama, dan
kepercayaan yang berbeda
136 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis
erpikir dan Bersikap Optimis
B
Pengantar

• Optimis adalah keyakinan diri dan semangat pantang menyerah, berpikir positif, dan
percaya bahwa keberhasilan akan dicapai. Sikap optimistis pasti disertai dengan sikap selalu
berpengharapan terbaik dalam menghadapi segala hal.
• Memang kadang-kadang sulit untuk tetap memiliki sikap optimistis, apalagi saat kita sedang
menghadapi kesulitan. Oleh sebab itu, kita harus terus menjaga sikap optimistis itu agar tidak
pernah luntur. Kita perlu terus melatih diri dan selalu berpikir positif.
• Kita perlu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan diri sehingga kita menjadi
cakap dalam mengatasi segala kesulitan. Kecakapan ini juga akan menumbuhkan sikap optimistis.
Sikap optimistis dapat diolah melalui pikiran positif dan kontrol diri supaya tidak terpengaruh oleh
kondisi eksternal dari diri kita yang bisa berubah dan penuh tantangan.
• Sikap optimistis perlu ditanamkan kepada anak sebagai bekal untuk tumbuh menjadi manusia
dewasa yang produktif dan mampu berdaya guna bagi lingkungannya, teman dan keluarga.
Orang yang memiliki sifat optimistis percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang akan
membantunya berupaya mencapai kesuksesan.
• Begitu juga dalam memandang masa depan bangsa dan negara kita, anak-anak harus diasah rasa
optimistisnya untuk dapat turut membangun Indonesia yang maju.

Apa yang ingin dicapai di akhir unit ini?


Setelah menjalani proses dalam unit ini, diharapkan anak dapat mengerti bahwa:
a) Nilai optimistis adalah
oo berpikiran positif untuk mencapai apa yang diharapkan
oo berkeyakinan bahwa di setiap kesulitan pasti ada jalan keluar
oo berpengharapan baik dalam menghadapi segala masalah
oo selalu bersemangat dan tidak putus asa saat menghadapi masalah
b) Berpikir dan bersikap optimistis yaitu
oo menemukan cita-cita dan berupaya mewujudkannya
oo melatih kebiasaan berpikir dan bersikap positif dalam merespon
suatu keadaan
oo mengelola pikiran negatif dan perasaan tidak nyaman sebelum merespon suatu
keadaan
oo melakukan dan mengapresiasi perbuatan-perbuatan yang positif

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 137


Bacaan Pendukung
 Apa yang dimaksud dengan berpikir dan bersikap optimis
• What Is Optimism?
https://www.verywellmind.com/the-benefits-of-optimism-3144811
 Mengapa berpikir dan bersikap optimis itu penting
• The Importance of Optimism During Challenging Times
https://www.callingalloptimists.com/the-importance-of-optimism-during-challenging-times/
• The importance of optimism
https://www.neil-francis.com/blog-1/the-importance-of-optimism
 Bagaimana mengajarkan berpikir dan bersikap optimis
• Tips for teaching realistic optimism: Some simple strategies can help students reframe
challenges as opportunities for growth.
https://www.edutopia.org/article/tips-teaching-realistic-optimism
• Cara mengajarkan anak menjadi pribadi yang optimis.
https://www.halodoc.com/artikel/cara-mengajarkan-anak-mejadi-pribadi-yang-optimis

Materi Unit 5 – Berpikir dan Bersikap Optimis


• Ceritaku: “Burung Pungguk Sampai ke Bulan”
• Kegiatanku:
1. Memaknai lirik lagu “Laskar Pelangi”
2. Berlatih berpikir positif
3. Berprasangka baik dan berpikir positif
• Pembelajaranku:
1. Arti sikap optimis dan contoh-contohnya
2. Mengubah pikiran negatif menjadi positif
3. Bersikap dan berpikir optimis dalam berbagai situasi
• Tugasku:
1. Bersama keluarga: Cita-Cita dan manfaatnya bagi semesta
2. Bersama teman: Membuat poster ajakan bersikap optimistis
• Janjiku: Hal yang harus dilakukan sejak sekarang

138 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Pengenalan Nilai

Setelah membaca cerita yang disajikan, diharapkan anak mampu


• meresapi perasaan bangga yang muncul saat cita-cita tercapai;
• memahami pentingnya berpikir dan bersikap optimistis dalam mencapai cita-cita;
• menyadari bahwa pikiran dan sikap optimistis harus dibiasakan sejak sekarang dalam
kegiatan sehari-hari;
• menyadari bahwa dengan semangat, kerja keras, dan sikap yang selalu optimistis, apa yang
dicita-citakan dapat tercapai;
• memiliki sikap dan pikiran yang optimistis untuk mencapai cita-citanya.

Sinopsis cerita: “Burung Pungguk Sampai ke Bulan"

Cerita ini menggambarkan Puguh, si burung pungguk (burung


hantu) kecil yang memiliki cita-cita ingin mencapai bulan. Ia tetap
bersemangat dan bertekad kuat, walaupun tak ada kawannya
yang percaya pada mimpi dan kemampuan Puguh. Namun, orang
tua Puguh terus mendukungnya. Di akhir kisah, Puguh berhasil
menjadi astronot dan bersiap lepas landas menuju bulan.

Tips Penyampaian

• Sebelum membaca cerita, ajak anak untuk menyampaikan cita-cita dan keinginannya ketika
sudah dewasa nanti. Berilah respons yang membesarkan hatinya, walaupun mungkin yang
mereka sampaikan terdengar mustahil.
• Cerita ini sangat menarik. Ceritakan kepada anak di kelas dengan intonasi dan ekspresi yang
sesuai, sehingga anak dapat larut dalam cerita. Anak diharapkan dapat merasakan apa yang
dialami Puguh.
• Untuk membuat suasana semakin hidup, gunakan alat peraga/gambar sehingga anak-anak
mendapat visualisasi yang tepat.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 139


Pesan Moral

Pikiran dan sikap optimistis, disertai dengan tekad kuat,


upaya keras dan doa yang tulus,
memungkinkan tercapainya tujuan dan cita-cita
yang mungkin tampak mustahil untuk diraih.

Diskusi Pertanyaan Kritis


• Dalam buku ada lima (5) pertanyaan kritis. Setiap pertanyaan merupakan pertanyaan atas
situasi yang ada dalam cerita dan pesan di dalamnya, baik yang tersurat maupun tersirat.
• Respons anak terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat memberikan indikasi
tentang pemahaman anak atas isi bacaan dan atas sikap dan semangat optimis yang
dirasakan Puguh. Selain itu, anak akan terlatih untuk kritis dalam melihat kembali
situasinya dan mengungkapkan pesan-pesan di dalam cerita.
• Biarkan anak menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pemahaman dan
bahasanya sendiri.
• Perhatikan perbedaan antara pesan tersurat dan pesan tersirat atas jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan di bagian ini.
Pesan tersurat:
oo Pada pertanyaan-pertanyaan jenis ini, anak didorong untuk meninjau kembali jalan
cerita yang disajikan. Anak perlu diajak untuk lebih teliti membaca kalimat-kalimat
dalam cerita dengan saksama.
oo Sesudah menjawab, tanyakan beberapa pertanyaan yang dapat membantu
mengoneksikan cerita Puguh dengan kehidupan anak.
Pesan tersirat:
oo Pertanyaan-pertanyaan jenis ini mengasah kemampuan anak dalam mengolah pesan-
pesan yang terkandung dalam bacaan, menyimpulkannya, lalu menemukan dan
memberikan jawabannya.
oo Anak juga dibebaskan untuk berkreasi dan berimajinasi dalam memberi jawaban,
terutama mengenai respons di mana anak seolah-olah menjadi Puguh.
oo Biarkan anak menyampaikan pemikirannya dengan bebas dan menggunakan kata-
katanya sendiri.
1. Dalam cerita ini, Puguh tetap yakin akan mencapai cita-citanya, walaupun teman-teman
mengejeknya. Apa cita-cita Puguh? (tersurat)
oo Dalam cerita ini disebutkan bahwa Puguh bercita-cita ingin mencapai bulan.
oo Tanyakan kepada anak:
99 Apa pendapatmu tentang cita-cita Puguh tersebut? Apakah cita-cita Puguh adalah
sesuatu yang tidak mungkin, mengingat Puguh hanyalah seekor burung hantu kecil?
99 Apa cita-citamu? Pernahkah kamu diejek teman karena cita-citamu?

140 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Diskusi Pertanyaan Kritis
oo Arahkan diskusi agar anak memahami bahwa cita-cita kita tidak boleh dibatasi oleh apapun.
oo Jelaskan arti pepatah “Gantungkan cita-citamu setinggi langit”.
2. Mengapa cita-cita Puguh diejek oleh teman-temannya? (tersurat)
• Diskusikan bersama anak tentang apa yang dikatakan teman-teman Puguh tentang cita-
citanya.
oo Apakah anak pernah merasakan berada dalam keadaan yang serupa dengan yang
dialami Puguh?
oo Atau mungkin pernah berada dalam posisi sebagai teman-teman yang mengejek Puguh?
oo Atau sebagai teman yang melihat saja?
3. Orangtua Puguh tetap menyemangati Puguh. Mereka berpesan agar Puguh tetap
optimistis mengejar cita-citanya. Apakah arti optimistis itu? (tersirat)
• Diskusikan bersama anak tentang arti optimis dengan menggunakan sikap dan perilaku
Puguh sebagai acuannya.
• Tanyakan kepada anak:
oo Apa yang dilakukan Puguh?
oo Apakah ia menyerah karena cita-citanya tidak mudah untuk dicapai?
oo Kapan terakhir kali kamu berada dalam keadaan tidak mau menyerah?
oo Apa yang kamu perjuangkan? Apakah itu selaras dengan cita-citamu?
oo Pernahkah kamu merasa tidak berdaya memperjuangkan cita-cita karena orang di
sekitarmu memandang cita-citamu mustahil dicapai?
oo Apa sikap dan pikiranmu saat itu?
oo Jadi, apa arti optimistis menurutmu?
oo Apakah penting memiliki sikap optimistis dalam mengejar cita-cita?
4. Apa yang telah Puguh lakukan sehingga cita-citanya terwujud? (tersurat)
• Diskusikan bersama anak tentang sikap dan perilaku Puguh dalam mengejar cita-
citanya. Beberapa hal yang dapat ditekankan, seperti tidak terpengaruh oleh ejekan
teman-temannya, tetap fokus mengejar cita-citanya, berupaya merintis langkah-langkah
tindakannya untuk mengarahkan dirinya menuju cita-citanya.
• Jelaskan bahwa apa yang dilakukan Puguh merupakan sikap optimitis.
• Gali lebih dalam tentang perasaan anak atas situasinya. Tanyakan:
oo Apa yang kamu rasakan dan apa reaksimu, jika berada dalam posisi Puguh yang
diejek teman-temannya?
oo Bagaimana kamu selama ini mengupayakan pencapaian cita-citamu?
5. Jika kamu menjadi Puguh, apa yang akan kamu katakan kepada teman-teman yang
dahulu selalu mengejek cita-citamu? (tersirat)
• Bayangkan dirimu telah mencapai cita-citamu. Apa rasanya? Siapa saja yang
mendukungmu dan berada di dekatmu ketika cita-cita itu terwujud?

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 141


Diskusi Pertanyaan Kritis

• Kemudian, bayangkan orang-orang dalam hidupmu yang pernah mengejek dan tidak
percaya bahwa kamu akan mencapai cita-citamu itu. Apa yang akan kamu katakan
kepada mereka?
• Arahkan diskusi agar anak memahami pentingnya bersikap optimis, fokus, dan
konsisten dalam berupaya merintis jalan ke arah pencapaian sebuah cita-cita. Tentu
kita akan merasa bahagia dan bangga bila semua jerih payah kita membuahkan hasil
yang kita harapkan.
• Pada akhir sesi, ajak anak untuk menulis beberapa pertanyaan lagi terkait dengan sikap
Puguh dalam cerita, atau pun pertanyaan lain seperti tentang bersikap dan berpikir
optimis.
• Ingatkan kepada anak bahwa bertanya adalah salah satu ciri dari berpikir dan bersikap
optimis karena akan memperoleh pengetahuan baru yang akan membuat kita
semangat dan yakin akan mencapai apa yang kita inginkan.

Profil Pelajar Pancasila

Nilai-nilai lain yang terkait Cerita dan diskusi pertanyaan kritis di


dalam diskusi: bagian ini melatih anak dalam hal bernalar
• disiplin kritis dan kemandiriannya, terutama
• kerja keras dalam menganalisis, mengevaluasi,
• religius menyimpulkan, dan menemukan pesan
• semangat pantang menyerah tersurat maupun tersirat dari cerita untuk
• percaya diri mengasah kemampuan dirinya. Nilai-nilai
ini akan membantu anak membentuk ciri-
ciri Profil Pelajar Pancasila dalam dirinya.

Referensi tambahan:
• Mars. Novel karya: Aishworo Ang. Terbitan Divapress, Desember 2011 (388 halaman).
Kisah novel ini mirip kisah Puguh si burung Pungguk. Pada tahun 2016 diangkat jadi
sebuah film yang sangat emosional berjudul "Mars: Mimpi ananda raih semesta“ dan
bercerita tentang anak perempuan dari Gunung Kidul yang menghadapi kesulitan
hidup sejak kecil bersama ibunya. Namun, mereka tetap optimis, bercita-cita tinggi,
berhasil mencapainya, dan lulus kuliah dari Oxford University di Inggris.

142 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Pendalaman Nilai

Setelah melakukan kegiatan-kegiatan di unit ini, anak diharapkan akan

• mampu meresapi apa dan bagaimana nilai optimis itu;


• mampu memahami bahwa pikiran dan sikap optimis harus dipelihara agar menjadi kebiasaan
yang baik;
• memahami pentingnya berpikir dan bersikap optimis dalam kehidupan sehari-hari;
• memiliki sikap dan pikiran optimis ketika menghadapi masalah;
• menghidupi nilai optimis dalam kesehariannya.

Materi Kegiatan 1

Memaknai Lirik Lagu “Laskar Pelangi”


Di awal kegiatan, anak diajak untuk menyanyikan lagu “Laskar Pelangi” berama teman-
temannya. Kemudian, anak diminta untuk mencermati secara kritis pesan yang terkandung
dalam lirik lagu. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar anak memahami bahwa cita-cita dan
harapan dapat dimulai dari mimpi yang penuh imajinasi dan inspirasi.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Nyanyikan lagu ini dengan penuh rasa semangat dan


optimis.
• Siapkan tulisan syair untuk dinyanyikan bersama.
• Dapat pula menggunakan tautan
https://www.youtube.com/watch?v=fO1iJqBdXrc
dengan menyalakan fitur CC (closed caption) yang
tersedia sehingga lirik lagu turut muncul saat video
dimainkan, lalu ajaklah anak menyanyikannya
bersama-sama.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 143


Pesan Moral

Mimpi dapat menghadirkan


semangat dalam hidup kita.
Mimpi hanya dapat diwujudkan
lewat kerja keras dan doa.
Bermimpi, berupaya keras,
dan berdoa adalah kunci
untuk mencapai keberhasilan.

Diskusi Pendalaman Nilai


• Hal pertama yang dilakukan dalam bagian ini adalah kegiatan menyanyi bersama.
• Perhatikan ekspresi anak-anak pada saat menyanyikan lagu ini.
oo Lagu ini bernada riang dan menebar rasa semangat serta optimisme.
oo Jika ada anak yang mukanya tampak murung, dapat ditanyakan nanti seusai
bernyanyi,
oo mengapa murung, apa sebabnya, dan apakah lagu ini yang membuatnya murung.
• Usai bernyanyi, tanyakan pada semua anak, apa yang mereka rasakan ketika menyanyikan
lagu”Laskar Pelangi” ini.
• Bagian berikutnya terdiri atas beberapa kegiatan.
1. Di antara barisan syair lagu “Laskar Pelangi”, baris syair yang mana yang paling kamu sukai?
Apa alasanmu menyukai syair tersebut?
• Dua pertanyaan ini bertujuan agar anak meningkatkan rasa dalam memahami lirik lagu
yang baru saja dinyanyikannya.
• Ajak anak untuk mampu menjelaskan mengapa ia menyukai lirik yang dipilihnya.
2. Mencocokkan syair dengan maknanya
• Mintalah anak untuk membaca tiga lirik yang ada di buku.
• Kemudian, anak harus mencocokkan dengan makna yang tepat dari daftar di kolom sebelahnya.
• Berilah waktu bagi anak untuk mengerjakan kegiatan ini dan mintalah ia mendiskusikannya
dengan beberapa temannya.
• Jawaban:
1. Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia-Milikilah mimpi
2. Berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya-Kejarlah mimpi hingga tercapai
3. Menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga-Tetaplah berbahagia
• Setelah memperoleh jawabannya, mintalah anak mendiskusikan arti dari ketiga baris syair
tersebut.

144 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Diskusi Pendalaman Nilai

3. Apa pesan yang ingin disampaikan melalui lagu “Laskar Pelangi” kepada kita?
• Diskusikanlah bersama anak tentang pesan yang disampaikan oleh lagu tersebut untuk anak.
• Simpulkan bahwa kita harus mengejar mimpi dan cita-cita kita dengan gigih dan berbahagia
serta menikmati proses pencapaiannya.
• Tanyakan kepada anak, mengapa lagu ini membahas mimpi dan apa peran mimpi dalam
kehidupannya?
• Arahkan jawaban anak bahwa mimpi dapat berperan sebagai bahan bakar dan semangat
hidup.

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Kegiatan ini melibatkan anak dalam proses
• bersahabat pendalaman nilai-nilai berkebinekaan global,
• bersyukur kreativitas, kemandirian, dan bernalar kritis,
• kreatif dan inovatif melalui pemahaman lirik lagu yang mengajak
• pantang menyerah anak untuk gigih mengejar mimpi dan cita-
• menghargai prestasi citanya. Nilai-nilai ini sangat dibutuhkan dalam
• kerja keras membentuk anak untuk memiliki ciri-ciri Profil
Pelajar Pancasila.

Panduan untuk Orang tua

• Orang tua, bersama-sama dengan anak, dapat berdiskusi tentang cita-cita anaknya.
• Pada usia anak sekarang ini, menentukan cita-cita adalah tentang memberi kesempatan
kepada anak untuk mengeksplorasi sebanyak mungkin ragam cita-citanya. Tanamkan
pemahaman kepada anak bahwa sebuah cita-cita tidak hanya untuk memuaskan dirinya
sendiri. Ajak anak untuk berpikir bagaimana cita-citanya itu dapat membawa manfaat
bagi sesama dan semesta.
• Pada bagian ini, anak sedang belajar mengenai bagaimana bersikap dan berpikir optimis.
Satu hal yang dapat menjadi pegangan dalam berlatih optimis adalah berpegang pada
mimpi atau cita-cita hidup.
• Mungkin usia anak kita masih begitu belia, tetapi tidak ada ruginya untuk mulai
mengenalkan mereka pada berbagai profesi dan cita-cita.
• Satu kegiatan yang dapat dilakukan bersama anak adalah “berburu” cita-cita. Kegiatan ini
dapat dilakukan dengan beraneka ragam cara, misalnya dengan menanyakan pendapat
dan aspirasi anak setiap kali bertemu dengan orang berprofesi tertentu, atau pekerjaan
seseorang, ketika membaca majalah, menonton TV, melalui media online, dan lain-lain.
Tanyakan apakah anak ingin menjadi seperti itu. Intinya, kita perlu membuka lebih banyak
kesempatan bagi anak kita untuk berdialog mengenai cita-citanya.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 145


Materi Kegiatan 2

Berlatih Berpikir Positif


Memahami bahwa pikiran dan perasaan atau prasangka (baik atau buruk) akan
mempengaruhi tindakan dan respons kita atas suatu keadaan. Pada kegiatan ini, anak
diminta untuk menulis perasaan dan pikiran mereka atas keadaan yang tampaknya tidak
menyenangkan. Ada tiga situasi yang diberikan untuk dipikirkan oleh anak.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Ajak anak untuk memainkan peran seolah-olah memang sedang menghadapi situasi-situasi
yang disajikan. Hal ini merupakan bentuk latihan untuk berempati yang sangat penting
terutama dalam mengembangkan pola pikir positif.

Pesan Moral

Mengelola perasaan dan prasangka


dalam menghadapi segala situasi
sangat diperlukan agar kita
dapat menentukan sikap
dan keputusan yang tepat.

Diskusi Pendalaman Nilai


• Jelaskan kepada anak bahwa seringkali kita harus menghadapi situasi yang sulit dan
dituntut untuk mengambil keputusan yang juga sulit. Kesulitan adalah hal yang biasa terjadi.
Yang penting adalah apa yang perlu kita pikirkan ketika menghadapinya karena pikiran kita
menentukan perbuatan kita. Dengan berpikir positif, yaitu berpikir bahwa sesuatu yang baik
akan terjadi, kita akan mampu mengambil keputusan yang berdampak positif pula.
• Ajak anak untuk membaca tiap situasi, berpikir positif, menyelami situasinya, merasakan
dan memikirkan tindakan yang akan diambilnya, dan memikirkan dampaknya.
• Contoh untuk situasi 1: Teman sekelasmu tidak mengajakmu bermain di halaman sekolah
ketika jam istirahat.
oo Apa yang kamu pikirkan?
Ingatkan anak untuk berpikir positif. Mungkin temanmu sedang sibuk mengerjakan tugas
sekolahnya. Mungkin temanmu sedang kurang sehat dan membutuhkan dukungan.

146 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Diskusi Pendalaman Nilai

oo Apa yang kamu rasakan dan lakukan?


Ingatkan anak kembali untuk berpikir positif. Sebaiknya anak mengecek keberadaan
teman dan memastikan ia baik-baik saja. Bila memang temannya baik-baik saja, ajaklah
untuk bermain bersama.
oo Mengapa kamu merasa/berbuat demikian?
Ingatkan anak untuk terus berpikir positif. Memastikan keberadaan teman akan
membuat anak maupun temannya tenang dan nyaman.
• Ketika mengerjakan kegiatan ini, ajak anak untuk meresapi situasi-situasi yang disajikan,
seolah-olah anak benar-benar menghadapi situasinya.
• Diskusikan bersama anak mengenai reaksi pertama yang muncul dalam pikiran dan
perasaannya saat masuk ke dalam situasi-situasi tersebut.
oo Apakah muncul rasa kecewa, marah, dan perasaan tidak enak lainnya?
oo Jika ya, itu adalah hal yang wajar. Yang perlu dilatih adalah bagaimana anak dapat
mengelola perasaan dan pikiran yang tidak enak tersebut. Kemudian, memberikan respon
dengan memunculkan pikiran-pikiran positif. Misalnya dalam contoh tadi, anak dapat
memunculkan kemungkinan bahwa temannya tidak melihat dirinya. Maka, teman tersebut
tidak mengajaknya bermain. Jadi, tidak ada salahnya untuk proaktif mengajaknya bermain
bersama.
• Berilah kesimpulan dari kegiatan ini bahwa kita harus mampu berpikir positif, menghilangkan
pikiran negatif, dan memikirkan sikap maupun tindakan yang positif.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 147


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
Dalam kegiatan ini, anak dilatih untuk dalam diskusi:
mampu berpikir positif dan mengasah • empati
nilai-nilai regulasi diri (mandiri), • bersahabat
memahami orang lain (berkebinekaan • toleransi
global), dan berbuat baik demi kebaikan • berpikir positif
bersama (berakhlak mulia). Nilai-nilai • peduli sesama
ini selaras dengan ciri-ciri Profil Pelajar • cinta damai
Pancasila. • kreatif
• proaktif

Referensi tambahan:
• Rahmawati, D. (2020, 30 Januari). 11 cara berpikir positif yang sebaiknya mulai anda
lakukan. Diakses dari:
https://www.sehatq.com/artikel/11-cara-berpikir-positif-yang-sebaiknya-mulai-anda-lakukan
• Nandy. (2021, Juni). Positive thinking [berpikir positif]: Pengertian, manfaat & cara
berpikir. Diakses dari: https://www.gramedia.com/best-seller/berpikir-positif/

148 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Materi Kegiatan 3

Berprasangka Baik dan Berpikir Positif


Kegiatan ini mirip dengan kegiatan sebelumnya, hanya berbeda dalam bentuk kegiatannya.
Dalam kegiatan ini, anak diminta untuk melanjutkan sebuah kisah tentang seorang anak dengan
kantung plastik hitam yang sering berpapasan dengan si tokoh.
Lewat kegiatan ini anak didorong untuk kreatif dalam memanfaatkan pikiran positifnya untuk
membuat cerita lanjutan dari si anak berkantung plastik dan si tokoh.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Bacakan ceritanya dan ajak anak masuk ke situasi sehari-hari di mana seolah-olah
sekolahnya terletak dekat dan dapat dicapai dengan berjalan kaki saja.
• Silakan dramatisasi sedikit dalam cara membacakan ceritanya.
• Ajak anak memejamkan mata, sehingga bayangan cerita muncul dalam benak mereka.
Pancaindra perasa mereka, untuk merasakan apa yang ada dalam perjalanan dari rumah ke
sekolah. Baru kemudian masuk ke cerita.

Pesan Moral

Berpikir dan bersikap optimistis


dimulai dari bagaimana
kita mengelola perasaan,
berprasangka baik, dan
mengambil kendali pikiran kita
untuk memilih respon yang bijaksana
atas tiap situasi yang kita hadapi.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Setelah membaca cerita atau mendengarkan cerita dibacakan, ajak anak memanfaatkan
kreativitas, pemikiran positif, dan optimisme mereka untuk menyusun cerita lanjutannya.
• Diskusikan bersama anak, apa makna yang dapat diambil dari kisah yang sudah
dilanjutkannya itu. Tanyakan juga, bagaimana kegiatan melanjutkan cerita ini membantunya
menilai keadaan atau situasi yang dihadapinya. Arahkan diskusi bahwa semua upaya
menyusun tulisan (narasi) positif itu diperlukan dalam melatih sikap dan berpikir optimis.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 149


Diskusi Pendalaman Nilai

• Mimpi atau cita-cita tidak akan mudah dicapai. Perlu keterampilan membangun narasi
positif untuk dirinya sendiri agar tetap maju pantang menyerah, memperjuangkan
pencapaiannya. Jangan biarkan pikiran negatif mengendalikan kita, ambil alih kendali
pikiran kita.
• Di akhir kegiatan di bagian ini, ajak anak menelaah bahwa latihan-latihan ini semuanya
tidak sungguh terjadi pada mereka, namun perasaan dan pikiran yang mereka sampaikan
adalah nyata.
• Oleh karena itu, ajak anak melihat bahwa jika terus berlatih, kita dapat memilih pikiran kita
dan mengelola perasaan kita terlebih dulu, sebelum merespon suatu keadaan. Kita menjadi
makin sadar dan lebih bijaksana dalam menilai serta merespons keadaan.

Nilai-nilai lain yang Profil Pelajar Pancasila


terkait dalam diskusi:
Kreatif: Pada bagian ini anak mendapatkan
• empati
• bersahabat kesempatan untuk kreatif dalam menulis
• toleransi lanjutan cerita.
• berpikir positif Mandiri: Mereka juga berlatih tentang
• peduli sesama kesadaran diri dan bijak dalam membaca
• cinta damai situasi untuk memberikan respon yang
• kreatif positif dan optimis.
• proaktif

Referensi bacaan tambahan:


• Razita, M. (2018, 25 Agustus). Tips meraih mimpi agar terwujud.
Diakses dari: https://kumparan.com/hijab-lifestyle/tips-meraih-mimpi-agar-ter
wujud-1535185471093044954
• Ashley, K. (2021, 11 Februari). 7 things you should know to reach your
dreams. Diakses dari: https://www.lifehack.org/articles/productivity/7-things-
you-should-know-reach-your-dreams.html

150 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Panduan untuk Orang tua

• Sangat penting bagi orang tua untuk mendidik anaknya menjadi pribadi yang optimis. Hal ini
akan membuat anak selalu berusaha dan tak mudah menyerah untuk mendapatkan sesuatu.
Selain itu, anak menjadi lebih percaya diri dalam melakukan suatu hal.
• Pola asuh yang positif akan mendorong anak untuk selalu berpikir postif pula. Berpikir positif
merupakan landasan bagi anak untuk mampu bersikap optimis. Bagaimana kita dapat
memberikan pola asuh yang positif kepada anak? Berikut ini beberapa tips yang dapat kita
lakukan dalam mendidik dan membimbing anak di rumah.
1. Hindari banyak mengeluh di depan anak.
oo Tanpa kita sadari, mungkin kita sering mengeluhkan suatu permasalahan di depan
anak. Mungkin masalah keuangan, masalah pekerjaan, masalah keluarga, dan
lainnya. Hal ini dapat membuat anak belajar untuk melakukan hal yang sama.
oo Berbicaralah kepada anak tentang hal-hal yang seru, menyenangkan, ataupun hal
buruk yang terjadi sebagai pelajaran bersama.
oo Hindari kebiasaan menggerutu dan fokus pada hal-hal yang positif saja.
2. Percayakan anak dalam menyelesaikan tugasnya, sesuai perkembangan usianya.
oo Anak tidak akan dapat mengembangkan sikap optimistisnya sendiri tanpa diberi
kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.
oo Menurut Tamar Chansky, Ph.D., seorang psikolog anak dan penulis “Freeing Your
Child From Negative Thinking”, orang tua perlu memberi kepercayaan kepada anak
untuk menyelesaikan tugas yang membuatnya merasa mampu. Tugas-tugas yang
diberikan harus disesuaikan dengan usia anak, karena tujuan memberi tugas kepada
anak adalah agar ia dapat melaksanakannya dengan baik.
3. Berikan kesempatan anak mengambil risiko.
oo Sebagai orang tua, kita pasti selalu berusaha melindungi anak kita dari perasaan
kecewa atau sakit hati. Namun, itu tidak berarti kita harus membatasi kegiatannya
karena dapat menyebabkan rendahnya keterampilan anak, yang dapat berakibat
pada rendahnya rasa percaya diri anak.
oo Biarkan anak bermain sendiri di halaman depan atau pergi berjalan-jalan tanpa perlu
kita dampingi secara langsung. Kita awasi saja dari jauh. Cara ini akan membuat
anak lebih banyak mengeksplorasi dirinya.
4. Berikan pujian yang tulus.
oo Memberi pujian dan apresiasi kepada anak memang dianjurkan. Anak akan
berkembang menjadi pribadi yang percaya diri saat diberitahu betapa bagusnya hasil
kerjanya. Namun, menurut Martin Seligman, PhD, penulis “The Optimistic Child”,
terus-menerus memuji anak dapat menjadi bumerang.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 151


Panduan untuk Orang tua

oo Jadi, agar anak memiliki sikap optimistis, tetapi tidak besar kepala, kita perlu
memberi pujian saat anak telah melakukan sesuatu dengan baik. Akan tetapi, jika
anak belum berhasil melakukannya, akui dan sampaikan juga hal itu dengan baik
kepada anak. Kemudian, jangan lupa untuk mendiskusikan cara-cara untuk
meningkatkan kemampuannya.
5. Luangkan waktu untuk mendengarkan masalah anak.
oo Mendengarkan masalah anak mencerminkan sikap dukungan Anda. Tanggapi dengan
serius, tetapi jangan menghakimi. Tunjukkan bahwa Anda mengerti apa yang
disampaikannya, terutama saat anak sedang mengatasi rasa sedih dan kecewa.
oo Mendengarkan anak adalah bagian dari hubungan yang penuh kepedulian, yang juga
merupakan elemen penting dalam memelihara harapan dan optimisme anak.

152 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Pemantapan Nilai

Setelah mengikuti bagian ini, anak akan dapat lebih memahami

• arti sikap optimis;


• pentingnya membiasakan berpikir dan bersikap optimis;
• bahwa berpikir dan bersikap optimis harus diiringi dengan tekad dan upaya sekuat tenaga
yang pantang menyerah;
• cara mengubah pikiran negatif menjadi positif untuk dapat bersikap optimis;
• contoh-contoh bersikap dan berpikir optimis.

Materi 1

Arti Sikap Optimis dan Contoh-Contohnya


Di bagian pertama anak diminta untuk menyimpulkan dengan menggunakan kata-katanya
sendiri tentang arti kata optimis. Dengan demikian, anak juga dapat menilai dirinya sendiri atas
pemahamannya.

• Optimis adalah keyakinan diri dan semangat pantang menyerah,


berpikir positif, dan percaya bahwa keberhasilan dapat dicapai.
• Optimis pasti disertai dengan sikap selalu berpengharapan terbaik dan
berpikir positif dalam menghadapi segala hal.

Di bagian kedua, anak mencermati beberapa contoh sikap optimis yang dapat diterapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Tips Penyampaian

• Mintalah anak untuk membaca bagian “Pembelajaranku” secara mandiri.


• Kemudian, ajak anak mengingat kembali inti cerita di awal unit, dan kegiatan-kegiatan yang
sudah dikerjakannya dengan baik.
• Setelah itu, mintalah anak menjelaskan pengertiannya tentang optimis menurut bahasa
mereka sendiri.
• Ajak anak untuk mencermati contoh-contoh bersikap optimis yang ada di buku. Diksusikan
bersamanya hal-hal yang sudah mampu dilakukannya dan yang belum.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 153


Kata-kata bijak tokoh dunia:
• Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya. Orang-orang
pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya. - Khalil Gibran
• Aku selalu melihat sisi optimis dari kehidupan, tapi aku cukup realistis untuk
mengetahui bahwa hidup itu kompleks. - Walt Disney
• Ikhlaskan yang sudah berlalu. Tetap bersyukur dan optimis menyambut
esok, hari yang baru. - Andrie Wongso

Diskusi

Di bagian ini kita akan memastikan pemahaman anak tentang makna kata optimis.
• Tanyakan apakah ia pernah mendengar kata optimis, kapan dan di mana mendengarnya.
Mintalah anak menjelaskan dengan kata-katanya sendiri.
• Bimbing anak hingga menuju definisi optimis yang ada di buku, lalu ajak anak untuk
bersama-sama mengulas paparan di buku tersebut. Tanyakan apa pendapat mereka?
• Ajak juga anak menelaah kapan sikap optimis itu ia lakukan sehari-hari, dengan pertanyaan:
oo Pernahkah kamu merasa takut salah?
oo Apakah kamu meminta maaf pada orang lain?
oo Apakah kamu sering mencoba hal-hal baru?
oo Apakah kamu sering merasa yakin dan percaya diri?
• Diskusikan bersama anak tentang arti berpikir positif
oo Berpikir positif bukan berarti menjadi gampang percaya begitu saja. Berpikir positif justru
harus kritis dan berani menemukan dan mengungkap kebenaran dari suatu situasi.
Di bagian berikutnya, anak diminta untuk membaca beberapa contoh bersikap optimis.
• Tanyakan apakah ada contoh yang sudah ia lakukan, contoh yang mana, dan mintalah anak
menjelaskannya.
• Diskusikan hal-hal yang belum mampu dilakukannya.
oo Mengapa ia belum mampu melakukannya?
oo Apa kendalanya?
oo Bantuan apa yang dibutuhkannya agar ia mampu melakukannya?
oo Adakah contoh-contoh lain yang mencerminkan kemampuannya dalam bersikap
optimis? Ajak anak untuk menjelaskannya.
• Untuk menutup bagian ini, kita perlu mengingatkan anak bahwa contoh-contoh yang ada di
buku adalah contoh bersikap dan berpikir optimis yang mungkin saja dirasakan anak tidak
nyaman untuk mempraktikkannya. Ajak anak untuk berani mencobanya walaupun sedikit
demi sedikit.

154 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang
terkait dalam diskusi:
Di bagian ini, ada beberapa dimensi
• mandiri
nilai yang ditanamkan kepada anak,
• reflektif
yaitu kemandirian dalam menjelaskan
• percaya diri
pemahamannya, berkebinekaan global
• disiplin
dalam melakukan refleksi, dan bernalar
• kerja keras
kritis dengan memproses informasi serta
• berpikir kritis
menyimpulkannya. Nilai-nilai ini akan
• berpikir positif
mengasah kemampuan anak agar dapat
memiliki ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 155


Materi 2

Mengubah Pikiran Negatif menjadi Positif


Satu hal yang dapat dilakukan untuk melatih pikiran dan sikap optimistis adalah dengan
mengubah pikiran negatif dan perasaan yang tidak nyaman menjadi positif.
Dalam pembelajaran ini, anak diminta untuk memilih pikiran/perasaan/sikap positif yang paling
tepat untuk mengubah pikiran/perasaan/sikap negatif yang disajikan.

Tips Penyampaian

• Sebelum mengerjakan bagian ini secara mandiri, ajak anak memikirkan dan
membayangkan cita-cita atau harapannya di masa depan.
• Tanyakan perasaan apa saja yang muncul ketika ia memikirkannya. Boleh jadi ada rasa
khawatir, antusias, resah, senang, dan lainnya. Biarkan anak mengungkapan perasaannya.

Diskusi

• Mintalah anak menelaah terlebih dulu mana pilihan jawaban yang menunjukkan pikiran positif.
• Jelaskan bahwa dalam tugas ini anak perlu fokus pada pikiran yang postif. Dalam setiap
situasi pasti akan muncul pikiran negatif, tetapi kita harus selalu mengalihkannya ke arah
yang positif.
• Berilah waktu kepada anak untuk memikirkan jawabannya. Biarkan anak melakukannya
secara mandiri lebih dulu.
• Setelah anak selesai mengerjakan, ajaklah anak mendiskusikan jawaban-jawabannya.
• Contoh Situasi 1:

Situasi 1:
Kamu bertengkar dengan saudaramu di rumah. Kalian berebut mainan favorit.
Pikiran/perasaan/perbuatan negatif:
 Saudara saya itu memang egois. Ia tidak pernah mau mengalah dan ingin menang
sendiri. Saya benci kepadanya.
Pikiran/perasaan/perbuatan positif:
 Saudara saya sedang ingin main sendiri. Saya akan cari mainan lain saja sekarang.
 Saudara saya memang sukar diajak bermain bersama. Saya akan rebut mainan itu
darinya nanti.
 Biar saya yang mengalah karena saya menyayanginya. Nanti pelan-pelan akan saya
bujuk dia untuk bermain bersama.

156 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Diskusi

•• Tanyakan
Ajak anak kepada
memikirkan
anak,dan membayangkan
apakah cita-cita
pikiran negatif sempatatau harapan
muncul mereka disaat
di pikrannya masa depan.
membaca
• situasinya.
Tanyakan perasaan apa saja
Jelaskan bahwa yang
hal muncul
itu wajar, ketika
tetapi kitamereka memikirkan
harus cepat hal tersebut?
mengalihkannya ke Boleh
bagianjadi
ada rasa: khawatir, antusias,
”pikiran/perasaan/sikap resah, senang, dan lainnya.
positif”.
• oTanyakan
o Diskusikan
apapilihan-pilihan yang tersedia
yang dapat membantu setelah
mereka beralih
berpikir danke pikiran optimis?
bersikap yang positif.
Misalnya:
odukungan
o Pilihan kedua jelas tidak positif bacaan/literatur/sumber
teman/orangtua/guru, karena berniat ‘merebut’ informasi
mainan. Tinggal adaragam
mengenai pilihancita-
cita,pertama dan ketiga. Karena situasi tersebut terjadi dalam konteks sebuah keluarga, maka
dan lainnya.
untuk menentukan tindakannya dari kedua pilihan itu, ajak anak mendiskusikan, mana
yang mengedepankan kebersamaan dan dapat menguatkan persaudaraan.
oo Pilihan pertama dapat dianggap sebagai menghindari permasalahan, sedangkan pilihan
Profil
ketiga Pelajar
dapat Pancasila
dilihat anak seperti kalah dari saudaranya. Jadi, ajak anak berpikir, apakah
mengalah berarti kalah? Diskusikan hingga anak dapat menyimpulkan bahwa mengalah
Pada kesempatan
adalah ini, anak
jalan yang dapat belajar
diambil menguatkan
untuk mencapai dimensi Berkebinekaan
tujuan dan kesepakatanglobal
kedua belah
dengan berlatih membuat pertimbangan dan menumbuhkan berbagai sudut
pihak.
• Tanyakanpandang
jugapositif, sehingga
perasaan apa yangmengurangi prasangka.
muncul jika ia benar-benar berada dalam situasi seperti itu,
apa saja yang harus menjadi pertimbangannya dalam memilih jawaban yang paling tepat.
oo Dalam contoh di atas, mungkin anak harus mempertimbangkan bahwa rasa sayang
pada saudara harus melebihi rasa jengkel yang dirasakannya, sehingga pilihan akhir
anak adalah “mendamaikan” bukan “mempertajam pertikaian”.
oo Rasa empati, berpikir luas, optimis, dan bekerja sama adalah beberapa kemampuan yang
dibutuhkan anak di era sekarang.
• Paparkan (mengacu tulisan Tim Brown di Harvard Business Review) pada anak bahwa dunia
inovasi dan kreatif di zaman sekarang semakin memerlukan orang yang dapat berempati,
berpikir luas/integratif, optimis, berani mencoba/bereksperimen, dan pandai bekerjasama.

Nilai-nilai lain yang terkait Profil Pelajar Pancasila


dalam diskusi:
Pada kesempatan ini, anak belajar
• empati
menguatkan dimensi berkebinekaan
• bersahabat
global, kemandirian, dan bernalar kritis,
• berpikir positif
dengan mempertimbangkan berbagai
• kerja sama
sudut pandang, terutama sudut pandang
• rasa hormat positif, sehingga mengurangi prasangka.
• menghargai perbedaan Dengan demikian, anak akan mengasah
• cinta damai diri agar memiliki nilai-nilai yang selaras
• bijaksana dengan Profil Pelajar Pancasila.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 157


Bacaan Pendukung
Tim Brown menulis dalam artikelnya di Harvard Business Review (Wagner, 2012):
• Menurutnya, ada 5 karakteristik seorang pemikir yang inovatif atau design thinker, yaitu:
1. Berempati: Kemampuan yang menuntut seseorang untuk menempatkan kepentingan
orang lain terlebih dahulu
2. Berpikir integratif: Kemampuan mempertimbangkan semua aspek dan beragam
kemungkinan solusi
3. Bersikap optimis: Ini adalah inti dari inovasi, mereka percaya bahwa solusi dan jalan yang
lebih baik itu pasti ada
4. Bereksperimen: Tak ragu untuk terus mencoba
5. Berkolaborasi: Kompleksitas keadaan di zaman ini menuntut inovator untuk berkolaborasi
dengan berbagai pihak dan disiplin ilmu.

158 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Materi 3

Bersikap dan Berpikir Optimis dalam Berbagai Situasi


Di bagian ini, anak diminta untuk berpikir tentang tekad dan upaya yang akan dilakukannya
untuk mengiringi pikiran dan sikap optimisnya. Ada tiga situasi yang diberikan dan anak diminta
menulis tindakan yang akan dilakukannya yang mencerminkan sikap optimisnya.

Tips Penyampaian

• Bagian ini sebaiknya dilakukan anak secara mandiri untuk memastikan


pemahamannya tentang bersikap dan berpikir optimis.
• Sampaikan kepada anak bahwa apa yang kita bayangkan dengan pikiran
kita pasti dapat terwujud di dunia nyata.
• Ajak mereka melihat gambar-gambar asal mula komputer, gawai, atau
teknologi lain yang sudah punah, seperti floppy disk, kaset, dan lainnya.
Apa yang ada sekarang pasti dulu ada yang membayangkannya dan
optimistis dalam upaya mewujudkannya.

Pesan Moral

Pikiran kita akan menentukan tindakan kita.


Saat kita optimistis, kita akan mampu bertindak
untuk menyongsong masa depan.

Diskusi

• Untuk tiap situasi, mintalah anak memikirkan dan membayangkan lebih dulu tentang keadaan
yang diharapkan terjadi.
• Biarkan anak larut dengan harapan dan pikiran positifnya dan memikirkan tindakan yang
akan dilakukannya sebagai cerminan sikap optimis dan wujud tekad yang kuat untuk
mencapainya.
• Contoh:

1. Saya sering kalah dalam permainan bulutangkis, tetapi saya yakin akhirnya nanti
akan menang juga karena saya akan ...............................................................................................
.................................................................................. secara rutin setiap hari.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 159


Diskusi

oo Bagian yang kosong itu dapat diisi dengan kalimat yang menggambarkan tekad dan
upaya yang akan dilakukan anak.
• Setelah anak selesai mengerjakan tiga situasi yang ada, ajaklah anak mendiskusikan
jawaban-jawabannya.
• Contoh:
oo Dalam situasi 1, tanyakan kepada anak:
99 Apa yang harus kamu lakukan agar dapat menang dalam pertandingan berikutnya?
99 Apa saja yang diperlukan agar dapat bermain bulutangkis dengan baik?
99 Apakah kalimatmu mencerminkan hal itu?
Jadi, kalimat lanjutannya dapat berbunyi seperti misalnya: “...terus berlatih meningkatkan
keterampilan dan mempertajam strategi bertanding saya…” atau kalimat lainnya.
• Sikap dan berpikir optimis ini harus dihidupi, bahkan jika kita sedang berada dalam keadaan
terpuruk sekalipun. Dengan menghidupi sikap dan berpikir optimis ini, maka kita akan
memiliki semangat dan pengharapan positif yang kemudian dapat membawa kita keluar dari
kesulitan dan tantangan hidup yang dihadapi.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• mandiri • kekeluargaan
• disiplin • kerja sama
• kritis • persatuan
• kerja keras • cinta damai

Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan ini melatih anak meningkatkan dimensi nilai berkebinekaan global, dan
berakhlak mulia, dan bergotong royong, dengan memberikan respons yang tepat
dalam berbagai situasi terkait orang lain dan lingkungannya. Selain itu, melalui latihan
bersikap optimis, anak juga dilatih kemandirian dan kemampuannya berpikir kritis dan
positif. Kelima dimensi nilai ini merupakan ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila.

160 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Penerapan Nilai

Setelah mengerjakan tugas-tugas ini, diharapkan anak dapat membiasakan diri


• mengekspresikan pikiran dan sikap optimis melalui tekad dan upaya yang dilakukan dengan
pantang menyerah;
• memiliki sikap dan pikiran yang optimis dalam kehidupan sehari-hari;
• menerapkan sikap dan pikiran optimisme dalam hal apapun.

1. Tugas bersama Keluarga

Cita-Cita dan Manfaatnya bagi Semesta


Pada tugas ini, anak akan menulis tentang apa yang akan dilakukannya untuk keluarganya,
sekolahnya, dan lingkungan sekitarnya, ketika cita-citanya tercapai.
Tujuan dari tugas ini agar anak memahami akan arti dan makna sesungguhnya dari upaya kita
mencapai suatu cita-cita, yaitu cita-cita harus berguna, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga
untuk sesama dan semesta.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Ajak anak membayangkan ketika cita-citanya terwujud, misalnya sebagai arsitek, apa yang
dapat mereka upayakan bagi keluarga, sekolah, dan lingkungan saat ia kelak telah menjadi
seorang arsitek. Boleh jadi seperti “membangun sekolah yang ramah energi dan pengolahan
air secara berkelanjutan yang terintegrasi”, dan lainnya.
• Diskusikan beberapa contoh lainnya bersama anak.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Tugas ini bertujuan mendorong anak berpikir mengenai apa yang harus dilakukannya sejak
sekarang agar cita-citanya terwujud dan kelak bermanfaat bagi keluarga/sekolah/lingkungan.
• Pertama, ajak anak untuk memikirkan kembali tentang cita-citanya. Dengan dukungan orang
tua dan keluarga, anak dapat memilih satu cita-cita yang ingin diraihnya.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 161


Diskusi Pendalaman Nilai

• Kemudian, juga dengan bimbingan orang tua dan keluarganya, anak membayangkan
saat kelak dirinya mampu meraih cita-citanya, apa yang akan dilakukannya untuk
keluarganya,sekolahnya, dan lingkungannya.
• Bantu anak dengan menanyakan:
oo Apa yang dibutuhkan keluarga/sekolah/lingkunganmu?
oo Apa yang dapat membahagiakan keluarga/sekolah/lingkunganmu?
oo Apa manfaat menjadi orang yang kamu cita-citakan bagi keluarga/sekolah/lingkunganmu?
• Arahkan pemahaman anak bahwa cita-cita bukan hanya berkaitan dengan prestasi diri, tetapi
yang lebih penting adalah manfaat dari cita-cita tersebut bagi orang lain dan lingkungan di
sekitarnya.
• Setelah anak selesai membayangkan dan menulis manfaat-manfaat dari cita-citanya, ajak
anak mendiskusikan rencananya untuk mencapai cita-cita yang bermanfaat tersebut.
• Anak akan membuat rencana, melakukannya, dan menulis refleksinya.
• Bersama keluarga dan orang tuanya, anak perlu berdialog dan berdiskusi, terutama
tentang cara memfasilitasinya, menentukan cita-citanya, dan menguatkan tekad untuk
mewujudkannya.
• Arahkan diskusi agar anak memahami bahwa dalam mewujudkan cita-cita perlu dimulai dari
kegiatan rutin setiap hari. Karakter dan pola pikir tidak dapat tumbuh dalam satu malam,
melainkan tumbuh lewat pembiasaan.
• Sebagai contoh, jika anak ingin menjadi arsitek, kita dapat bantu dengan pertanyaan untuk
merincikannya seperti:
oo Apa yang sekolahmu butuhkan dari seorang arsitek?
oo Apa saja yang harus kamu kuasai jika ingin menjadi arsitek?
oo Kebiasaan apa yang dapat dilatih sejak sekarang untuk membantumu menjadi arsitek?
(Boleh jadi jawabannya adalah berlatih matematika 1 jam setiap hari).
• Dengan demikian, dorong juga anak untuk memikirkan tindakan kecil yang konkret dan dapat
dilakukan secara rutin atau dikuasai dalam durasi tertentu.

Referensi tambahan:
• Nareza, M. (2020, 16 April). Ini cara menjadi pribadi yang optimis.
Diakses dari: https://www.alodokter.com/ini-cara-menjadi-pribadi-yang-selalu-optimis
• Steinhilber, B. (2017, August 24). How to train your brain to be more optimistic.
Diakses dari: https://www.nbcnews.com/better/health/how-train-your-brain-be-more-
optimistic-ncna795231

162 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Kegiatan ini melibatkan anak untuk
• mandiri • kreatif memperdalam nilai-nilai yang cukup
• kritis • peduli sesama komprehensif, meliputi kemandirian, berakhlak
• disiplin • peduli lingkungan mulia, kebinekaan global, bernalar kritis,
• kerja keras • produktif gotong royong, dan kreatif. Keenam dimensi
ini merupakan ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila
yang ingin dibentuk dalam diri anak.

Panduan bagi Orang Tua


• Dalam membicarakan soal cita-cita bersama anak, kita sebagai orang tua perlu mengikuti
perkembangan zaman. Kini, pilihan dan impian anak soal cita-cita sudah sangat beragam dan
makin unik. Mungkin cita-cita menjadi dokter, polisi, atau pilot, bukan lagi menjadi acuan anak
di era sekarang ini.
• Dengan pengaruh media sosial yang kian besar, anak-anak sekarang sudah mulai bercita-cita
menjadi pelaku di bidang tersebut, misalnya menjadi youtuber atau influencer. Sebenarnya,
selama anak bisa mengetahui apa yang ia inginkan dan dapat mengutarakannya, hal itu baik-
baik saja. Tidak ada aturan bagaimana orang tua harus bersikap.
• Namun, hal terpenting yang perlu orang tua ingatkan kepada anak adalah cita-cita tersebut
perlu memiliki dampak positif bagi dirinya, keluarga, sekolah, atau lingkungannya. Sebaik-baik
manusia adalah yang memberi dampak positif dan manfaat bagi masyarakat luas.

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 163


2. Tugas bersama Teman
Membuat Poster Ajakan Bersikap Optimistis
Tugas kelompok ini bertujuan memperdalam pemahaman anak tentang sikap optimis. Bersama
teman-temannya, anak akan membuat poster yang mengajak teman-teman di sekolahnya selalu
bersikap optimis. Proses pembuatan poster sekolah bersama teman-temannya juga akan mengasah
kemampuan anak dalam bersikap optimis bahwa tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tips Pelaksanaan Tugas

• Pemasangan poster di lingkungan sekolah ini adalah kesempatan bagi anak-anak untuk
melatih sikap gotong-royong. Tuntun dan fasilitasi anak dalam proses kerja kelompok mereka.
• Pastikan mereka mendapatkan pengalaman positif dalam berkolaborasi. Ajak mereka
melakukan refleksi untuk mengapresiasi proses kolaborasi mereka.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Ajak anak untuk memahami dulu bagaimana bentuk poster yang baik dan
cara mengemas informasi dan pesannya agar banyak orang yang tertarik
membacanya.
• Bantu mereka menelusuri dan menganalisis ragam contoh poster yang
sesuai untuk menyampaikan pesan. Kemudian, dorong mereka menyusun
konten pesan sesuai rancangan poster mereka.
• Tugas ini melatih keterampilan kerjasama dan kreativitas anak.
• Agar poster menjadi informatif dan menarik, anak dapat diarahkan
untuk menggunakan kata kunci infografis pendidikan dan telusuri
fitur gambar pada alat pencari online (https://www.google.com/
search?q=infografis+pendidikan).
• Sebelum difinalisasi, guru dan orang tua dapat lebih dulu memilih dan
memilah contoh poster yang layak, tidak memiliki unsur SARA, ataupun
melanggar norma budaya setempat.
• Beberapa tautan berikut dapat ditelusuri terlebih dahulu oleh guru dan
orang tua untuk memilih contoh-contoh poster yang baik bagi anak:
oo https://id.pinterest.com/pin/612067405582083059/
oo https://id.pinterest.com/tirtoid/_created/

164 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan kelompok ini mengandung nilai-nilai yang dapat membentuk karakter dan
Profil Pelajar Pancasila. Anak belajar, antara lain, tentang:
• Bersikap dan berperilaku positif terhadap teman (berakhlak mulia kepada manusia)
• Saling menghargai, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman
(berkebinekaan global)
• Bekerja sama, berkolaborasi, saling peduli dan berbagi (gotong royong)
• Bertanggung jawab atas proses dan hasil kerjanya, memahami perannya, dan
bekerja dengan disiplin/regulasi diri (mandiri)
• Menghasilkan poster yang menarik dan bermanfaat (kreatif)
• Memproses informasi dan gagasan, menganalisis, mengevaluasi, dan merefleksi
gagasan dan proses pembelajaran dari kegiatan (benalar kritis)

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 165


Komitmen

Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan anak dapat

• mengungkapkan janji mereka agar terbiasa berpikir dan bersikap optimis;


• merasa bangga bahwa mereka mampu menghidupi sikap dan pikiran optimis dalam
kehidupan sehari-hari;
• termotivasi untuk terus bersikap dan berpikir optimis.

Hal yang Perlu Dilakukan Sejak Sekarang


Anak akan menulis apa yang menurut mereka penting untuk dilakukan sejak sekarang, terkait
dengan pembiasaan berpikir dan bersikap optimis.
Tujuan dari kegiatan ini memotivasi anak untuk bersikap dan berpikir optimis dan memulainya
dari sekarang.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Ajak anak menulis hal yang sederhana tetapi dapat dilakukan secara rutin sebagai wujud
pembiasaan berpikir dan bersikap optimis.
• Untuk membantu menajamkan tulisan mereka, tanyakan juga kepada mereka, jika ingin
belajar berpikir dan bersikap optimis, apa yang harus mereka lakukan setiap hari?

Renungan untuk Pendidik

• Sejak kapan anak-anak terlihat sudah menghidupi sikap dan pikiran optimis? Bagaimana kita
mengetahuinya?
• Kapan terakhir kali anak-anak diajak memimpikan masa depan dan cita-cita mereka?
• Dalam kesempatan apa saja dialog mengenai cita-cita ini dapat dilakukan bersama anak
sekelas atau semua anggota keluarga di rumah?
• Apa yang perlu disiapkan oleh guru, orang tua, dan sekolah untuk membesarkan hati anak
dalam bermimpi dan menentukan cita-cita?
• Apa saja keterampilan yang diperlukan anak untuk menemukan cita-cita dan optimis dalam
mencapainya?

166 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Beberapa Kata bijak tokoh bangsa:
• Orang-orang pesimis hanya melihat kesulitan di setiap kesempatan yang
ada. Orang-orang optimis melihat & menangkap kesempatan pada setiap
kesulitan yang dihadapinya. - Andrie Wongso, Motivator
• Saya seorang optimis dalam arti bahwa saya percaya manusia itu mulia
dan terhormat, dan beberapa dari mereka benar-benar pintar. Saya memiliki
pandangan yang sangat optimis tentang individu. -
Steve Jobs, Pendiri Apple Inc., 1955-2011.

Referensi Artikel dan Buku

• Anderson, B. 2018. Think happy to stay happy: The awesome power of learned optimism. Mango
Publishing Group, Coral Gables, USA. (Kumpulan pemikiran, kutipan serta afirmasi berwawasan
luas tentang cara terbaik untuk tetap bahagia).
• Ashley, K. 2021. “7 things you should know to reach your dreams”. Diakses 12 September 2021.
https://www.lifehack.org/articles/productivity/7-things-you-should-know-reach-your-dreams.html
• Calling All Optimists. 2020. “The Importance of Optimism During Challenging Times”. Diakses 10
September 2021.
https://www.callingalloptimists.com/the-importance-of-optimism-during-challenging-times/
• De Rantau, J dan Ang, A. 2016. “Mars: Mimpi ananda raih semesta”. Film. Sutradara: Sahrul Gibran.
Produksi: Multi Buana Kreasindo, Leica Production, Harry Global Production, Silent D Picture.
• Dweck, C.S. 2006. Mindset. Balantine Books.
• Fadli, R. 2020. “Cara Mengajarkan Anak Mejadi Pribadi yang Optimis”. Diakses 11 September
2021. https://www.halodoc.com/artikel/cara-mengajarkan-anak-mejadi-pribadi-yang-optimis
• Francis, N. “The importance of optimism”. Diakses 10 September 2021.
https://www.neil-francis.com/blog-1/the-importance-of-optimism
• Guiang-Myers, G. 2019. “Tips for Teaching Realistic Optimism”. Diakses 10 September 2021.
https://www.edutopia.org/article/tips-teaching-realistic-optimism
• Nandy. 2021. “Positive thinking [berpikir positif]: Pengertian, manfaat & cara berpikir”. Diakses 11
September 2021. https://www.gramedia.com/best-seller/berpikir-positif/
• Nareza, M. 2020. “Ini cara menjadi pribadi yang optimis”. Diakses 12 September 2021.
https://www.alodokter.com/ini-cara-menjadi-pribadi-yang-selalu-optimis

Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis 167


Referensi Artikel dan Buku

• Practical Psychology. 2016. “Learned Optimism Positive Psychology - Martin Seligman -


Animated Book Review”. Video YouTube, diakses 12 September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=6tN9wMbdqZU
• Rahmawati, D. 2020. “11 cara berpikir positif yang sebaiknya mulai anda lakukan”. Diakses 11
September 2021.
https://www.sehatq.com/artikel/11-cara-berpikir-positif-yang-sebaiknya-mulai-anda-lakukan
• Razita, M. 2018. “Tips meraih mimpi agar terwujud”. Diakses 12 September 2021.
https://kumparan.com/hijab-lifestyle/tips-meraih-mimpiagar-terwujud-1535185471093044954
• Satu Persen - Indonesian Life School. 2021. “Mindset untuk mewujudkan keinginan: Cara agar
tetap optimis”. Video YouTube, diakses 12 September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=-EIIMelVGto
• Scott, E. 2020. “What Is Optimism?”. Diakses 10 September 2021.
https://www.verywellmind.com/the-benefits-of-optimism-3144811
• Seligman, M.E.P. 2006. Learned optimism how to change your mind and your life. Vintage Book,
A Division of Random House, Inc., New York.
• Steinhilber, B. (2017, August 24). How to train your brain to be more optimistic.
Diakses dari: https://www.nbcnews.com/better/health/how-train-your-brain-bemore-
optimistic-ncna795231
• Wagner, T. (2012). Creating innovators: The making of young people who will change the world.
Scribner.

168 Unit 5 Berpikir dan Bersikap Optimis


Unit
6
Pe rs a tu a n I n d on e si a
Peta Pembelajaran Kelas 3
Berbeda Tetapi Bersatu
Unit Kemampuan menerima perbedaan dan yakin bahwa
1 perbedaan akan menjadikan kita lebih kuat karena
saling melengkapi

Cinta Damai
Unit Kemampuan berpikir, berkata, dan berperilaku baik,
2 yang menyebabkan terciptanya suasana yang damai,
aman, dan menyenangkan untuk sesama

Cinta Tanah Air


Unit Kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak nyata,
3 bahkan berkorban untuk menunjukkan kesetiaan dan
penghargaan yang tinggi terhadap tanah air

Semangat Kebangsaan
Unit Kemampuan berpikir, bertindak dan berwawasan yang
4 menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri sendiri atau kelompoknya

Berpikir dan Bersikap Optimis


Unit Keyakinan diri, semangat, dan sikap pantang

5 menyerah, tetap berpikir positif, dan percaya bahwa


keberhasilan akan dicapai

Persatuan Indonesia
Unit Semangat dan usaha untuk mewujudkan NKRI yang
6 terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, agama, dan
kepercayaan yang berbeda
Persatuan Indonesia
Pengantar
• Indonesia adalah negara yang sangat luas, terdiri dari ribuan pulau, dengan penduduk yang
sangat beragam, terdiri atas berbagai suku bangsa, latar belakang sejarah, budaya, agama
dan kepercayaan.
• Kita patut bersyukur bahwa para pendahulu kita mampu mendirikan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Mereka mampu mewujudkannya dengan semangat persatuan. Tanpa
adanya jiwa persatuan, bangsa Indonesia tidak dapat mencapai kemerdekaan dan para
pemuda Indonesia pada zaman itu akan lebih sulit merebut kemerdekaan Indonesia.
• Persatuan Indonesia merupakan pernyataan dan kesadaran akan mutlaknya keberagaman
di Indonesia. Persatuan Indonesia adalah ungkapan perasaan dan sikap untuk menjadi
bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Sikap ini harus selalu tertanam dalam benak tiap
warga Indonesia, diperkuat, dan dihidupi, agar bangsa kita tetap dapat mempertahankan
persatuannya di tengah indahnya keberagaman.
• Persatuan Indonesia merupakan salah satu sila dari Pancasila yang harus dijunjung tinggi dan
merupakan hal yang terpenting dalam mencapai kemakmuran dan perdamaian sesuai cita-
cita bangsa Indonesia.
• Rasa persatuan ini perlu ditanamkan sejak dini agar generasi masa mendatang dapat terus
berjuang mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.

Apa yang ingin dicapai di akhir unit ini?


Setelah menjalani proses dalam unit ini, diharapkan anak dapat mengerti bahwa:
a) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun dari keberagaman suku
bangsa, bahasa, agama, latar belakang budaya, yang dimiliki Indonesia, maka
oo kita harus menjunjung tinggi persatuan dan kepentingan bangsa di atas
kepentingan pribadi
oo dengan memahami nilai berbeda tetapi bersatu, cinta damai, cinta tanah air,
semangat kebangsaan, dan optimistis, kita akan mampu menggalang rasa
persatuan yang kuat dan mampu mewujudkan Indonesia yang lebih baik
b) Nilai Persatuan Indonesia sangat penting
oo agar anak mampu mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh
kesadaran, dengan menunjukkan sikap solidaritas, setia kawan, dan toleransi
yang tinggi
oo agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berjuang menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mencegah perpecahan bangsa

Unit 6 Persatuan Indonesia 171


Bacaan Pendukung
 Sila Persatuan Indonesia:
• https://bpip.go.id/bpip/static/Pancasila/S03
 Makna persatuan dan kesatuan bangsa:
• https://indomaritim.id/makna-persatuan-dan-kesatuan-bangsa/#:~:text=Persatuan%20
Indonesia%20dalam%20Pancasila%20berarti,beraneka%20ragam%20menjadi%20
satu%20kebulatan
 Wawasan kebangsaan:
• Upaya Peningkatan Pemahaman Wawasan Nusantara sebagai Sarana dalam
Meningkatkan Semangat Nasionalisme bagi Warga Negara Indonesia
https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/77/UPAYA-PENINGKATAN-
PEMAHAMANWAWASAN-NUSANTARA-SEBAGAI-SARANA-DALAM-MENINGKATKAN-
SEMANGATNASIONALISME-BAGI-WARGA-NEGARA-INDONESIA.pdf
 Bagaimana menanamkan nilai persatuan Indonesia kepada anak?
• Cara Mudah Menanamkan Nilai-nilai Pancasila Pada Anak Sejak Kecil
https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/10/cara-mudah-menanamkan-nilai-
pancasila-pada-anak-sejak-kecil

Materi Unit 6 – Persatuan Indonesia

 Ceritaku: “Mesin Waktu: Sumpah Pemuda”


 Kegiatanku:
1. Memaknai lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”
2. Memaknai peribahasa “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”
3. Memainkan drama pendek
4. Melakukan refleksi dan saling mengapresiasi
 Pembelajaranku:
1. Arti persatuan Indonesia
2. Sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia
3. Merefleksi nilai-nilai berbeda tetapi bersatu, cinta damai,
cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan optimistis
4. Sikap dan perilaku yang selaras dengan persatuan Indonesia
5. Penerapan sila Persatuan Indonesia
 Tugasku:
1. Bersama keluarga: Cipta karya bangun persatuan
2. Bersama teman: Cipta karya bangun persatuan
 Janjiku: Tekad menjunjung persatuan Indonesia

172 Unit 6 Persatuan Indonesia


Pengenalan Nilai

Setelah membaca cerita yang disajikan, diharapkan anak mampu


• merasakan khidmat dan semangat persatuan dalam peristiwa Sumpah Pemuda;
• meresapi rasa syukur atas keberadaan negara dan bangsa Indonesia;
• menyadari bahwa ide negara kesatuan Indonesia sudah lama ditumbuhkan, bahkan jauh
sebelum kemerdekaan;
• menumbuhkan cinta tanah air dan menjunjung tinggi persatuan Indonesia melalui sikap dan
cara berpikir sehari-hari;
• merasakan pentingnya persatuan Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Sinopsis cerita: “Mesin Waktu: Sumpah Pemuda"

Seorang penemu mesin waktu (Profesor Adi) mengajak cucunya (Domi) untuk turut serta dalam
perjalanan kembali ke masa lalu saat peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda terjadi. Mereka berada
di sana dan merasakan suasana khidmat dalam Kerapatan Besar Pemuda Indonesia (KBPI).
Mereka pun merasakan semangat yang menggelora saat momen Sumpah Pemuda dibacakan.
Mereka melihat para peserta dari beragam suku bangsa memiliki semangat dan kerinduan
bersama sebagai satu bangsa, satu tanah tumpah darah, dan menjunjung satu bahasa, Indonesia.

Tips Penyampaian

• Sebelum membaca cerita, tanyakan kepada anak apa yang mereka ketahui tentang peristiwa
Sumpah Pemuda.
• Mintalah anak melakukan riset singkat terkait peristiwa bersejarah tersebut.

Pesan Moral

Indonesia ada karena bersatunya keberagaman


dalam satu tanah tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa.
Keberagaman akan menguatkan keberadaan Indonesia.
Takkan ada Indonesia tanpa keberagaman.

Unit 6 Persatuan Indonesia 173


Diskusi Pertanyaan Kritis
Pada bagian ini, ajaklah anak untuk mencari tahu gambaran situasi di masa itu (tahun 1928)
sebelum menjawab pertanyaan.
• Sarankan mereka untuk menelusuri informasi mengenai apa yang sedang terjadi di Indonesia,
apa saja acaranya selain membacakan sumpah, di mana diadakan bahasa apa yang mereka
gunakan, dan lain-lain.
• Bangkitkan pemikiran kritis dan kreatif anak dengan mengaitkan cerita yang baru dibacanya
dengan informasi yang mereka dapatkan.
1. Menurutmu, apa yang paling menarik dari cerita ini?
2. Jika berkesempatan kembali ke masa ketika Sumpah Pemuda dibacakan, apa hal lain
yang ingin kamu lihat?
Pertanyaan-pertanyaan di atas bertujuan untuk menggali keingintahuan anak akan masa di
mana peristiwa Sumpah Pemuda terjadi.
• Berilah kesempatan bagi anak untuk membaca kembali ceritanya, lalu membayangkan
dirinya berada di masa itu.
• Biarkan anak larut dalam imajinasinya dan mengungkapkan apa yang “dilihat” dan
dirasakannya. Hal ini akan menggugah rasa kebanggaannya terhadap semangat dan cita-
cita pemuda di masa itu.
• Tanyakan lebih jauh lagi:
oo Menurutmu, bagaimana para pemuda itu dapat saling menghubungi dan berkumpul
pada waktu yang ditentukan?
oo Bahasa apa yang mereka gunakan sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan
bahasa Indonesia?
oo Apa yang membuat para pemuda itu bersepakat untuk bersatu dan melakukan sumpah
bersama?
3. Para pemuda yang hadir saat Sumpah Pemuda dibacakan berasal dari beragam suku dan
agama. Jika menjadi salah satu pemuda yang hadir pada saat itu, kamu akan bergabung
dengan kelompok pemuda yang mana? Mengapa?
• Untuk menjawab pertanyaan ini, anak tentu perlu
mengetahui dari suku-bangsa apa ia berasal.
• Tanyakan kepada anak:
oo Dari suku bangsa apa saja para pemuda
itu berasal? (Mintalah anak untuk
mencari informasi ini dari sumber
daring)

174 Unit 6 Persatuan Indonesia


Diskusi Pertanyaan Kritis

oo Apakah kamu tahu dari suku bangsa apa keluargamu berasal?


oo Apakah suku bangsamu terwakili dalam pertemuan 1928 itu? Jika tidak ada, kira-kira
mengapa tidak ikut serta?
oo Apa kira-kira nama kelompok pemuda yang akan kamu ikuti?
oo Bagaimana perasaanmu bila dapat ikut dalam salah satu kelompok pemuda di masa itu?
• Tujuan pertanyaan ini untuk mengapresiasi dan mengakui identitas tiap individu (dan dirinya).
4. Menurutmu, apa penyebab para pemuda pada tahun 1928 berkumpul dan bersatu membuat
Sumpah Pemuda, padahal negara Indonesia saat itu belum ada?
• Ajak anak merasakan apa yang dirasakan oleh para pemuda di masa itu. Pemuda-pemudi
yang semuanya terdidik itu (mampu berkomunikasi dalam bahasa Belanda) mengetahui
bahwa mereka memiliki hak dan kesempatan istimewa, dan juga mengetahui bahwa
kebanyakan pemuda-pemudi lain di masa itu terbatas atau tidak punya akses ke pendidikan.
oo Jadi, apa yang mereka rasakan?
oo Apa yang mereka inginkan lewat Sumpah Pemuda ini?
• Ajak anak untuk mendiskusikan situasinya pada saat itu.
oo Pemuda-pemudi dalam peristiwa ini percaya akan bangsa Indonesia. Mereka meyakini
keberadaannya, bahkan sebelum ada negara yang bernama Indonesia. Di pundak mereka
yang hadir dititipkan aspirasi saudara-saudari mereka yang tidak ikut.
oo Mereka pun bersumpah bahwa selama mereka mengaku berasal dari satu bangsa yang
sama, satu tanah air yang sama, dan menggunakan satu bahasa yang sama, maka
mereka adalah Indonesia.
oo Sumpah ini adalah bentuk dari cita-cita pemuda-pemudi di masa itu akan sebuah
negeri yang berdaulat bernama Indonesia. Ini adalah bahan bakar dari perjuangan-
perjuangan di tahun-tahun berikutnya mulai dari masa awal kemerdekaan, masa-masa
mempertahankannya, dan seharusnya hingga masa kini.
• Selanjutnya, ajak anak untuk membayangkan seolah-olah ia berada di zaman itu.
• Tanyakan pendapatnya tentang beberapa hal di bawah ini dan biarkan anak menjawabnya
dengan kata-katanya sendiri:
oo Apa yang terjadi seandainya tidak ada pertemuan pemuda saat itu?

Unit 6 Persatuan Indonesia 175


Diskusi Pertanyaan Kritis

oo Apa yang terjadi dengan bangsa Indonesia saat itu?


oo Mengapa pertemuan Sumpah Pemuda itu sangat penting?
oo Apa yang dihasilkan dari pertemuan itu?
oo Apa pendapatmu tentang cita-cita para pemuda itu untuk bangsa Indonesia?
5. Apa yang akan kamu usulkan untuk ditambahkan ke dalam teks Sumpah Pemuda tahun 1928
pada masa kamu dewasa nanti?
• Ajak anak membayangkan harapan mereka atas apa yang sebaiknya dilakukan oleh
pemuda-pemudi Indonesia di masa kini dan mendatang.
• Tanyakan kepada anak:
oo Selain bahasa, bangsa, dan tanah tumpah darah, apalagi harapan atas bangsa
Indonesia di masa depan?
oo Apakah kamu punya cita-cita untuk bangsa Indonesia saat ini?
• Jelaskan kepada anak bahwa apapun yang ia usulkan akan sangat berarti dan bermanfaat
demi kemajuan bangsa dan negara, selama apa yang diusulkannya tidak bertentangan
dengan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.
• Biarkan anak menggunakan kata-katanya sendiri dalam mengungkapkan harapan dan cita-
citanya untuk masa depan Indonesia.
6. Adakah hal-hal lain yang ingin kamu ketahui dari peristiwa Sumpah Pemuda ini?
• Gali rasa ingin tahu anak dengan memintanya berdiskusi dengan teman-temannya tentang
peristiwa tersebut.
• Mintalah anak berbagi tentang hal-hal yang masih ingin ditanyakan atau pendapat dari hasil diskusi.

176 Unit 6 Persatuan Indonesia


Catatan Penting
Semangat para pemuda di tahun 1928 merupakan momentum penting dalam menguatkan
tekad untuk meraih kemerdekaan Indonesia, 17 tahun kemudian, di tahun 1945.

Referensi bacaan tentang peristiwa Sumpah Pemuda:

Tautan-tautan daring berikut ini dapat digunakan untuk membantu anak memulai riset
tentang peristiwa Sumpah Pemuda:
• https://www.grid.id/read/04961009/5-fakta-di-balik-peristiwa-sumpah-pemuda-yang-
diperingati-setiap-28-oktober-ternyata-pesertanya-masih-berbahasa-belanda?page=all
• https://tirto.id/isi-makna-sejarah-hari-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-eku2

Unit 6 Persatuan Indonesia 177


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
Melalui cerita yang inspiratif dan dalam diskusi:
diskusi pertanyaan, anak dilatih untuk • empati
mengembangkan kemampuannya • bersahabat
memilah informasi, meyakini • toleransi
sumbernya, menyimpulkannya dan • berbeda tetapi bersatu
secara kritis mengolahnya menjadi • semangat kebangsaan
sumber pembelajarannya. • bersyukur
Selain itu, anak juga terasah nilai-nilai • cinta damai
kebinekaan globalnya, kreativitas, dan • cinta tanah air
berakhlak mulianya. • optimistis

Kegiatan Alternatif

• Cerita dapat dibuat menjadi kegiatan main peran yang melibatkan beberapa anak, sehingga
mereka dapat merasakan semangat para pemuda di masa itu.
• Cerita dapat pula dibacakan dengan intonasi yang dramatis untuk menghadirkan semangat
perjuangan yang terkandung dalam cerita.

178 Unit 6 Persatuan Indonesia


Pendalaman Nilai

Setelah melakukan kegiatan-kegiatan di unit ini, anak diharapkan akan

• memahami bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun dari keberagaman (suku
bangsa, bahasa, agama, asal wilayah, dan lainnya);
• memahami bahwa persatuan diperlukan untuk mengelola keberagaman, bukan untuk
menyeragamkan perbedaan;
• memiliki rasa lebih mencintai Indonesia;
• menjunjung tinggi persatuan dan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

Materi Kegiatan 1

Memaknai lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”


Di awal kegiatan, anak diminta untuk menyanyikan lagu “Dari Sabang sampai Merauke” bersama
teman-temannya. Kemudian, anak diminta untuk memaknai bagian lirik tertentu dari lagu
tersebut. Tujuannya adalah agar anak merasakan nilai persatuan yang terkandung dalam lagu.
Setelah itu, secara berkelompok, anak akan mencermati bagian-bagian lirik tertentu dan
mendiskusikan maknanya.

Tips Pelaksanaan Kegiatan


Pesan Moral
• Siapkan teks lirik lagu untuk dinyanyikan
bersama. Persatuan diperlukan
• Dapat pula menggunakan lagu yang telah ada untuk mengelola keberagaman,
di Youtube untuk membantu saat kegiatan bukan untuk menyeragamkan
bernyanyi bersama-sama. (misalnya: https:// perbedaan.
www.youtube.com/watch?=hCaY10f2Izg)
• Ajak anak untuk menyanyikan lagu ini dengan
bersemangat dan bernuansa patriotik. Anak
dapat diminta untuk menggerakkan tangan
atau menghentakkan kakinya saat bernyanyi.

Unit 6 Persatuan Indonesia 179


Diskusi Pendalaman Nilai

Mintalah anak-anak mengungkapkan apa yang dirasakan saat menyanyikan lagu itu. Tanyakan
bagian syair mana yang paling disukainya dan mengapa mereka menyukainya.
• Biarkan anak-anak menentukan sendiri pilihannya dan mengungkapkan alasannya dengan
kata-katanya sendiri.
• Setiap anak memiliki perasaan terkoneksi pada masing-masing bagian atau syair tertentu
dari sebuah lagu. Hal ini sangat bergantung pada pengalaman pribadinya dan juga pada
pendalaman rasa kebangsaan yang terbentuk dari kegiatan sebelumnya.
“Dari Sabang sampai Merauke, Berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, Itulah
Indonesia.”
Menurut kalian, apa yang menyambungkan jajaran pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke
sehingga menjadi satu?
• Ajaklah anak berpikir dalam aspek yang dapat dilihat secara fisik maupun yang tidak terlihat.
• Dalam aspek yang dapat dilihat, mungkin anak akan menyampaikan bahwa ada air laut di
antara pulau-pulau. Perspektif yang perlu kita bangun adalah bahwa air laut itu bukannya
memisahkan pulau-pulau, tetapi justru menyambungkan pulau-pulau menjadi satu kesatuan.
• Aspek lain yang tidak terlihat, ada yang terkait dengan teknologi komunikasi dan informasi
(misalnya internet) atau yang terkait dengan hal yang sifatnya emosional, seperti semangat
sebagai satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air. Jadi, walaupun terpisah lautan, kita
sesungguhnya tetap satu, satu Indonesia.

180 Unit 6 Persatuan Indonesia


Diskusi Pendalaman Nilai

“Indonesia tanah airku, Aku berjanji padamu. Menjunjung tanah airku, Tanah airku
Indonesia.”
Apa yang dapat kalian lakukan untuk menunjukkan bahwa kalian menjunjung tinggi
tanah air Indonesia?
• Bagian ini memberikan contoh sikap yang menunjukkan bagaimana menjunjung
Tanah Air Indonesia sebagai anak-anak.
• Tuntunlah mereka untuk mencari jawabannya dari kegiatan dan kehidupan
sehari-harinya, misalnya ketika mereka mau berteman dengan siapa saja tanpa
membedakan suku, ras, dan agama, belajar setiap hari secara tekun, atau meraih
suatu prestasi.
• Ajak mereka memperlihatkan hubungan kegiatan tersebut dengan “menjunjung
tinggi tanah air”, atau dapat kita sebut juga dengan “mendahulukan kepentingan
negara”.
Jadi menurutmu, mengapa persatuan diperlukan di Indonesia?
• Pertanyaan itu dapat diubah menjadi: apa gunanya persatuan bagi Indonesia?
• Ajak anak untuk berdialog.
• Minta anak membayangkan bagaimana keadaan kelas jika setiap anak melakukan apa
pun yang mereka mau lakukan tanpa mempertimbangkan adanya kepentingan atau
kesepakatan bersama.
• Tanyakan, apa kepentingan atau kesepakatan bersama yang ada di dalam kelas.
Jika di kelas kita punya pegangan kesepakatan bersama, maka perbedaan yang ada
tinggal dikelola agar tidak melanggar kesepakatan bersama.
• Sama seperti di Indonesia, ada Sumpah Pemuda. Tekad satu tumpah darah, satu
bangsa, satu bahasa adalah kesepakatan bersama kita. Itulah pegangan untuk
menghargai keberagaman dan perbedaan yang ada, untuk mengelola keberagaman
dan perbedaan, dan untuk menggalang persatuan. Tanpa persatuan, pasti akan
datang kekacauan. Negeri yang kacau tidak akan maju dan berkembang.

Unit 6 Persatuan Indonesia 181


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Kegiatan ini melibatkan anak dalam proses
• cinta tanah air pendalaman nilai-nilai berkebinekaan
• semangat kebangsaan global, kemandirian, kerja sama (gotong
• berbeda tetapi bersatu royong), dan bernalar kritis, melalui
• toleransi pemahaman lirik lagu yang mengajak
• bersyukur anak untuk memiliki semangat persatuan.
• optimistis Nilai-nilai ini akan membentuk ciri-ciri Profil
• mandiri Pelajar Pancasila pada diri anak.

Panduan bagi Orang tua

• Ajak anak untuk menyanyikan lagu “Dari Sabang sampai Merauke” bersama keluarga di
rumah.
• Menyanyikan lagu-lagu wajib menjadi salah satu hal yang dilakukan saat peringatan hari
besar kenegaraan. Lagu-lagu itu biasanya berisi lirik yang menceritakan tentang perjuangan
untuk menumbuhkan rasa nasionalisme.
• Selain itu, penting sekali untuk mengenalkan lagu-lagu nasional pada anak agar ia mampu
memahami jati dirinya sebagai anak Indonesia.
• Sempatkan waktu untuk menanyakan lagu-lagu wajib atau nasional lain apa yang sudah
diketahui anak dan nyanyikanlah bersama dalam suasana kekeluargaan.

182 Unit 6 Persatuan Indonesia


Materi Kegiatan 2

Memaknai Peribahasa “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”


Pada kegiatan ini, secara berkelompok, anak diminta untuk menjelaskan arti peribahasa dan
mencari tiga contoh nyata di sekolah yang menggambarkan arti peribahasa tersebut.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Fasilitasi anak-anak untuk memaknai kata demi kata bersama-sama. Kemudian, mintalah
mereka menyimpulkan arti keseluruhannya.
• Ajak mereka mencocokkan arti peribahasa itu menurut kesimpulan mereka dengan arti yang
diberikan di beberapa situs di dunia maya
(satu di antaranya: https://id.wikiquote.org/wiki/Daftar_peribahasa).

Pesan Moral

Gotong-royong merupakan
wujud persatuan dan bentuk kegiatan
yang mencerminkan peribahasa
“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Tanyakan kepada anak, sejauh mana mereka memahami arti peribahasa tersebut.
99 Apakah kamu sudah pernah mendengarnya?
99 Menurutmu, apa artinya? Benarkah artinya?
99 Darimana kamu memperoleh informasi tentang arti tersebut?
• Mintalah anak mengikuti panduan yang diberikan di buku dalam mencari makna peribahasa
dan menjelaskan contoh-contoh perilaku yang mencerminkannya.
• Tekankan kepada anak tentang pentingnya mengecek arti sesungguhnya dari berbagai
sumber. Pembiasaan untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya adalah hal
penting untuk mengasah anak berpikir kritis.
• Ajak anak mengingat berbagai kegiatan yang pernah dilakukan di sekolah (misalnya, upacara
bendera, pentas seni, kerja bakti, dan lainnya). Kemudian, diskusikan mana saja yang dapat
dianggap sebagai perwujudan dari peribahasa “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.

Unit 6 Persatuan Indonesia 183


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Kegiatan ini mengasah anak berpikir
• kritis kritis dalam mengembangkan
• berbeda tetapi bersatu kemampuannya memilah
• reflektif informasi, meyakini sumbernya,
• bersahabat dan mengaitkannya dalam proses
• kerja sama pembelajaran yang melibatkan kerja
• gotong royong sama kelompok (gotong royong) dan
berkebinekaan global. Nilai-nilai ini
akan membentuk anak memiliki Profil
Pelajar Pancasila.

184 Unit 6 Persatuan Indonesia


Materi Kegiatan 3

Memainkan Drama Pendek


• Anak diminta untuk mempersiapkan dan menampilkan drama pendek terkait peribahasa
“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.
• Secara berkelompok, anak dan teman-temannya akan menentukan tokoh-tokoh dalam
drama tersebut dan menyusun alur ceritanya.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Awali penugasan dengan membagi anak dalam kelompok yang berimbang. Tidak hanya
seimbang dalam jumlah, tetapi juga dalam kemampuan dan latar belakang.
• Berilah kesempatan tiap kelompok untuk mendiskusikan tema khusus apa yang akan
ditampilkan, tokoh dan jalan ceritanya, serta perlengkapan penampilan yang diperlukan.
• Minta tiap anak untuk berkontribusi dan mengambil peran dalam kelompoknya.
• Jika waktunya cukup di antara perencanaan dan penampilan, anak dapat menyiapkan
perlengkapan penampilan yang lebih kreatif di rumah, sehingga ketika penampilan dapat
membantu para penonton merasakan suasananya.

Pesan Moral

Rasa kebersamaan dan persatuan merupakan kunci utama


dalam menggalang kerja sama yang baik antar anggota kelompok,
sehingga mampu melaksanakan suatu kegiatan
dengan hasil yang maksimal.

Diskusi Pendalaman Nilai


• Bermain peran dalam sebuah drama sangat efektif untuk
menggali rasa dan penjiwaan terhadap nilai-nilai yang ingin kita
perkuat, khususnya dalam hal ini yaitu nilai persatuan Indonesia.
• Langkah awal bagian ini adalah menentukan topik.
oo Jelaskan kepada kelompok agar tidak ragu untuk
menuangkan sebanyak mungkin contoh nyata dari
peribahasa tersebut.
oo Dengan demikian, akan diperoleh lebih banyak pilihan
yang dapat dijadikan tema cerita atau bahkan
dikombinasikan.
Unit 6 Persatuan Indonesia 185
Diskusi Pendalaman Nilai

• Dalam bekerjasama, bimbing mereka untuk memfokuskan perhatiannya pada bagaimana tiap
anggota kelompok dapat berkontribusi dan menjadi pemain tim yang baik, saling membantu
tanpa diminta, dan bagaimana kelompok dapat menghasilkan skenario dan pertunjukan
drama sebaik mungkin. Proses bekerjasama, berkolaborasi, dan bergotong royong ini sangat
penting dalam upaya mencapai hasil yang maksimal.
oo Perhatikan bagaimana mereka menentukan peran masing-masing
oo Motivasi anak untuk dapat bekerja dengan timnya.
oo Jelaskan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan secara berkelompok akan berhasil bila
semua anggotanya bersatu, menghargai pendapat orang lain, dan mengutamakan
kepentingan kelompok.
• Rasa persatuan ini penting dijaga agar dapat menyelesaikan sebuah tugas dengan tepat
waktu dan dengan hasil yang mengagumkan.
• Minta anak untuk berlatih beberapa kali agar tiap pemeran dapat menghayati perannya
masing-masing.
oo Tanyakan kepada mereka apa yang perlu diperbaiki setiap kali mereka selesai berlatih.
Kemudian, minta mereka berlatih lagi.
oo Berikan masukan yang positif dan memotivasi agar mereka bersemangat untuk
oo menampilkan yang terbaik.

Profil Pelajar Pancasila


Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi: Dengan mempersiapkan dan
• bersahabat memainkan drama pendek ini, anak
• toleransi akan mengembangkan nilai-nilai yang
• menghargai pendapat tercakup dalam Profil Pelajar Pancasila,
• berbeda tetapi bersatu khususnya: bergotong royong
• cinta tanah air (berkolaborasi), berkebinekaan global
• semangat kebangsaan (menghargai pendapat), bernalar kritis
• kreatif (mengolah informasi), kreatif (membuat
• kerja keras cerita) , dan mandiri (disiplin dan
• optimistis bekerja keras untuk berlatih).
• kerja sama
• kolaborasi
• gotong royong

186 Unit 6 Persatuan Indonesia


Materi Kegiatan 4

Melakukan Refleksi dan Saling Mengapresiasi


Pada kegiatan ini, anak diminta melakukan refleksi atas proses persiapan sampai dengan
penampilan drama prendek di kegiatan sebelumnya.
Anak akan menyampaikan perasaan dan pendapatnya, serta pembelajaran yang mereka
peroleh, baik dari penampilan kelompoknya sendiri maupun dari kelompok lain.
Mereka juga diminta untuk menyampaikan apresiasinya kepada teman lainnya.

Tips Pelaksanaan Kegiatan


• Sebelum memulai sesi refleksi, ajak anak untuk hening sejenak, membayangkan kembali apa yang
telah mereka lalui sejak persiapan, penampilan, dan menonton penampilan kelompok lain.
• Pandu anak untuk membayangkan siapa saja orang yang berperan dalam membuat kelompok
mereka tampil dengan baik. Setelah itu, mintalah mereka untuk mulai berbagi.

Diskusi Pendalaman Nilai

• Berilah cukup waktu kepada anak dan kelompoknya untuk melakukan refleksi pembelajaran
dari kegiatan bermain drama sebelumnya.
• Ajak mereka mendiskusikan tentang tujuan melakukan refleksi. Arahkan diskusi sehingga anak
paham bahwa mereka harus selalu belajar dari pengalamannya dan menggunakan poin
pembelajarannya untuk meningkatkan diri.
• Diskusikan juga pertanyaan:
oo Apa tujuan melakukan apresiasi menurut mereka?
oo Mengapa kita harus mengapresiasi orang lain?
• Arahkan diskusi agar anak dapat mengambil kesimpulan pentingnya menghargai prestasi
orang lain, mengasah kepercayaan dirinya, dan membangkitkan kebanggaan atas prestasi
yang sudah dicapainya.

Nilai-nilai lain yang terkait Pesan Moral


dalam diskusi:
Kita tidak belajar
• jujur
• percaya diri dari pengalaman.
• kerja keras Kita belajar dari refleksi
• menghargai orang lain atas pengalaman kita.
• reflektif
• disiplin
• optimistis Unit 6 Persatuan Indonesia 187
Pemantapan Nilai

Setelah mengikuti bagian ini, diharapkan anak akan dapat lebih memahami

• definisi persatuan Indonesia;


• makna simbol dan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia;
• pentingnya membiasakan diri mengambil sikap yang mengedepankan persatuan Indonesia;
• bahwa persatuan Indonesia harus diperjuangkan bersama.

Materi 1

Arti Persatuan Indonesia


• Unit 1—5 sebelum unit 6 ini adalah serangkaian nilai yang dapat membantu anak
menerapkan nilai persatuan Indonesia.
Berbeda Tetapi Semangat
Cinta Damai Cinta Tanah Air Optimis
Bersatu Kebangsaan
• keberagaman • nilai cinta • nilai cinta • semangat • menumbuhkan
dan perbedaan damai harus tanah air kebangsaan rasa optimis
yang harus kita terus kita akan membuat akan membuat dalam diri
terima sebagai pelihara agar kita bangga kita melakukan untuk
kekuatan aman dan akan Indonesia yang terbaik memajukan
nyaman untuk bangsa negeri ini
dan negara

• Dengan dasar pemahaman atas nilai berbeda tetapi bersatu, anak akan mampu menghargai
perbedaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. (unit 1)
• Dengan menghargai perbedaan suku bangsa, agama, budaya, latar belakang, dan juga
perbedaan pendapat orang lain, anak akan mampu menciptakan kedamaian di antara
sesama. (unit 2)
• Anak yang mencintai kedamaian dalam keberagaman yang ada dalam masyarakat,
mencintai kebudayaan dan sejarahnya, akan mencintai tanah airnya, dan bangga sebagai
bangsa Indonesia. (unit 3)
• Kebanggaannya sebagai bangsa Indonesia selanjutnya akan diwujudkan dengan semangat
kebangsaan untuk ikut berkontribusi dalam memajukan negaranya. (unit 4)
• Kemajuan yang diupayakan harus disertai dengan rasa optimisme tinggi, cita-cita dan
harapan yang juga tinggi, sehingga akan terbentuk tekad yang bulat untuk menjadikan
Indonesia yang lebih baik. (unit 5)
• Kelima hal di atas, bila dilakukan secara bersama-sama, bergotong royong, dan bersatu
padu, dengan menggalang rasa persatuan yang kuat, akan mampu mewujudkan persatuan
Indonesia. (unit 6)

188 Unit 6 Persatuan Indonesia


Materi 1

Persatuan adalah perasaan dan sikap menjadi bagian yang tidak


terpisahkan dari yang lain.
Persatuan Indonesia adalah semangat dan usaha bersama untuk
mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari keberagaman
yang ada pada suku bangsa, latar belakang sejarah, budaya, agama dan
kepercayaan.

Tips Penyampaian

• Akan sangat membantu jika diskusi dilakukan secara visual, sehingga anak dapat meninjau
dan melihat keterkaitan antara nilai satu dengan nilai lainnya.
• Ambil waktu untuk meninjau pemahaman anak. Berilah penguatan atau konfirmasi kepada
anak, ketika kata-kata kunci yang terkait dengan nilai-nilai yang telah dipelajari muncul.
Misalnya, munculnya kata cita-cita, harapan, usaha dapat dikaitkan dengan rasa optimistis di
unit 5.

Kata-Kata Bijak Tokoh Bangsa:


• Hormatilah dalam pada itu segala adat istiadat yang kuat dan sehat, yang terdapat di
daerah-daerah dan yang tidak mengganggu atau menghambat Persatuan Negara dan
Bangsa Indonesia. - Ki Hajar Dewantara
• Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar
persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di
peta. - Bung Hatta
• Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh
kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri. - Mohammad Yamin

Diskusi
Nilai-nilai lain yang terkait
• Sebelum masuk materi bagian ini, ajak anak dalam diskusi:
memikirkan kembali makna Persatuan Indonesia • mandiri • cinta
menurut versi mereka. • reflektif tanah air
• Berilah waktu kepada anak untuk membaca • percaya diri • semangat
bagian Pembelajaran ini dan mengingat kembali • disiplin kebangsaan
cerita di awal unit dan kegiatan-kegiatan yang • berpikir kritis
sudah dikerjakannya. Kemudian, tanyakan
kembali mengapa Persatuan itu penting untuk
Indonesia. Unit 6 Persatuan Indonesia 189
Materi 2

Sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia


• Persatuan Indonesia adalah satu dari lima dasar negara kita, Pancasila, yaitu sila ke-3.
• Persatuan Indonesia dilambangkan dengan sebuah pohon beringin yang rindang, tinggi besar,
kokoh, berdaun lebat, dan merupakan tempat berteduh dan mencari makan banyak makhluk.
• Maknanya, seperti pohon beringin, Indonesia adalah tempat berteduh dan tempat berlindung
seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, sudah seharusnya kerukunan antar sesama rakyat
Indonesia perlu selalu dijaga bersama.
• Akar pohon beringin menjalar ke dalam dan meluas ke segala arah di dalam tanah. Ada
juga akar udara yang menggantung di atas permukaan. Akar-akar ini melambangkan
keanekaragaman asal-usul rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia berasal dari beragam budaya,
agama, adat istiadat, suku, dan lain-lain.
• Kesemuanya tetap berada di bawah naungan negara yang sama, yaitu negara Indonesia.
Seperti fungsi akar bagi pohonnya, semuanya memiliki tujuan yang sama: menguatkan dan
membesarkan negara Indonesia (Acuan: https://dosenppkn.com/sila-3-pancasila/).

Tips Penyampaian

• Bagian ini berupa sesi diskusi, jadi awali dengan apa yang mereka ketahui tentang simbol
hingga anak dapat menyimpulkan kemudian mengapa pohon beringin tepat untuk
menggambarkan Persatuan Indonesia.
• Oleh karena itu, akan membantu jika anak dapat diajak melihat atau mencari gambaran visual
di dunia maya mengenai pohon beringin dan bagian pohon yang dijelaskan di buku
(https://www.fitnessformen.co.id/2020/10/ciri-ciri-pohon-beringin.html).

Diskusi

• Tanyakan kepada anak:


oo Pernahkah kamu melihat pohon beringin? Apa pendapat atau kesanmu tentang pohon
beringin? Adakah pohon lain yang memiliki makna yang sangat dalam seperti pohon
beringin itu?
• Ajak anak untuk mengasah rasa persatuannya melalui diskusi lambang dan arti dari
Persatuan Indonesia.

190 Unit 6 Persatuan Indonesia


Profil Pelajar Pancasila

Di bagian ini, anak diajak untuk meninjau makna simbol sila ketiga Pancasila dan
hubungannya dengan persatuan Indonesia.
Dalam prosesnya anak akan terasah nilai-nilai kemandiriannya (menjelaskan
pemahamannya), berkebinekaan global (melakukan refleksi), dan bernalar kritis
(memproses informasi serta menyimpulkannya), yang akan membentuknya memiliki
ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila.

Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
• mandiri
• reflektif
• percaya diri
• disiplin
• berpikir kritis
• cinta tanah air
• semangat kebangsaan

Unit 6 Persatuan Indonesia 191


Materi 3

Merefleksi Nilai-nilai: berbeda tetapi bersatu, cinta damai, cinta tanah air, semangat
kebangsaan, dan optimistis
Pada bagian ini anak diminta untuk menilai kemajuan pemahamannya atas nilai-nilai yang sudah
dipelajarinya sejak dari Unit 1 hingga Unit 5.

No Pernyataan Unit 1 Unit 5


contoh Saya menyukai kerja kelompok
1 Saya menghargai perbedaan pendapat dalam kelompok.
2 Saya menghargai kerja keras untuk meraih prestasi yang akan
mengharumkan nama bangsa.
3 Saya dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok.
4 Saya akan ikut menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka,
serta menjaga kekayaan alam Indonesia.
5 Saya bangga dan ingin berbuat sesuatu untuk Indonesia.

Tips Penyampaian

• Pada bagian ini, sebaiknya anak mengerjakan kegiatan secara mandiri.


• Berilah cukup waktu baginya untuk merefleksi apa yang sudah dipelajari sebelumnya.
• Biarkan anak memberi penilaian kepada dirinya sendiri. Hal ini akan mengasah
kemampuannya melakukan refleksi diri secara obyektif.

192 Unit 6 Persatuan Indonesia


Diskusi

• Setelah selesai mengerjakan refleksi ini, diskusikan nilai-nilainya bersama anak.


• Untuk setiap poin pembelajaran, tanyakan kepadanya:
oo Mengapa ia memberikan angka tersebut untuk dirinya?
oo Nilai apa yang ia rasakan sudah dapat dilakukannya dengan baik?
oo Bagaimana perasaannya dengan hasil itu?
oo Apa yang akan dilakukannya untuk meningkatkan angka yang masih rendah?
oo Apa hambatan yang dihadapinya agar dapat melakukan hal yang diuraikan dalam
tiap poin secara konsisten?
oo Apa rencana tindakannya agar nilainya menjadi lebih tinggi?

Profil Pelajar Pancasila Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
Anak belajar melakukan refleksi untuk • mandiri
memahami diri maupun situasi yang • jujur
dihadapinya, dengan mengenali • reflektif
pengetahuan yang dibutuhkan, minatnya, • kritis
dan siap menghadapi tantangan berikutnya • bersyukur
(mandiri dan bernalar kritis). Hal ini akan • optimistis
mempersiapkan dirinya menjadi anak • kerja keras
dengan Profil Pelajar Pancasila.

Unit 6 Persatuan Indonesia 193


Materi 4

Sikap dan Perilaku yang Selaras dengan nilai Persatuan Indonesia.


Dalam kegiatan ini, anak diminta untuk mengidentifikasi sikap dan perilaku yang selaras dengan
nilai persatuan Indonesia. Untuk setiap pernyataan dan pertanyaan, anak diminta untuk memilih
jawaban yang cocok di antara pilihan yang tersedia.
Tujuan kegiatan ini untuk memastikan anak memahami penerapan nilai persatuan Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.

Tips Penyampaian

• Bagian ini juga merupakan momen bagi anak untuk melakukan refleksi. Maka, berikan cukup
waktu bagi anak untuk mengerjakan kegiatan ini secara mandiri dan saksama.
• Untuk tiap soal, jawaban bisa lebih dari satu.

Diskusi

• Biarkan anak melakukan kegiatan ini secara mandiri. Ini merupakan kesempatan bagi anak
untuk memastikan dirinya sudah memahami arti persatuan dan Persatuan Indonesia.
• Setelah selesai mengerjakan, berikan pertanyaan-pertanyaan tambahan agar anak
memeriksa kembali jawaban dan soal-soalnya, misalnya:
o Apakah sudah kamu yakin dengan pilihanmu?
o Adakah pilihan lain yang juga bisa kamu anggap benar?
o Apa yang melatarbelakangi pilihanmu itu?
• Untuk setiap soal, jawaban yang cocok bisa lebih dari satu.

1. Apa yang kita perlukan dalam memelihara Persatuan Indonesia?


a. mengakui perbedaan dan keberagaman
b. menutupi kekurangan kita
c. saling berbagi kelebihan
d. mengkritik kekurangan orang lain
2. Yang dapat memupuk rasa cinta damai yaitu . . . .
a. saling memaafkan
b. melihat kesalahan orang lain
c. memulai rasa damai dari diri sendiri
d. menghargai perbedaan
3. Berikut ini adalah bentuk perwujudan rasa cinta tanah air,
a. membuang sampah pada tempatnya
194 Unit 6
b. Persatuan Indonesia
melindungi satwa dan tumbuhan langka
c. menggunakan produk-produk buatan luar negri
c. memulai rasa damai dari diri sendiri
d. menghargai perbedaan
3. Berikut ini adalah bentuk perwujudan rasa cinta tanah air,
a. membuang sampah pada tempatnya
b. melindungi satwa dan tumbuhan langka
c. menggunakan produk-produk buatan luar negri
d. menguasai bahasa asing lebih baik daripada bahasa Indonesia
4. Kita perlu memiliki semangat kebangsaan untuk memajukan negara kita. Di antaranya
adalah . . . .
a. merasa bangga kita memiliki banyak kekurangan dibandingkan bangsa lain
b. berlatih, bekerja keras, dan berprestasi di bidang yang kita sukai
c. banyak membaca tentang sejarah bangsa kita
d. menggali potensi diri untuk dapat mengharumkan nama Indonesia
5. Untuk membiasakan berfikir optimis, maka kita harus . . . .
a. mengarahkan pikiran positif dan semangat dalam bekerja
b. percaya bahwa kesalahan adalah hal biasa yang dapat diperbaiki
c. mencoba mencari kelemahan-kelemahan kita
d. menerima bahwa kita sering gagal

• Ada kemungkinan anak tidak memilih semua jawaban yang benar atau memilih jawaban yang
justru salah. Kalau hal itu terjadi, jangan buat kecil hatinya.
• Berikan pertanyaan-pertanyaan tambahan agar anak memeriksa kembali jawaban dan soal-
soalnya, misalnya: Apakah sudah kamu yakin dengan pilihanmu? Adakah pilihan lain yang juga
bisa kamu anggap benar? Apa yang melatarbelakangi pilihanmu itu?

Profil Pelajar Pancasila Nilai-nilai lain yang terkait


dalam diskusi:
Kegiatan mandiri ini melatih anak • mandiri
untuk berpikir kritis (memahami diri • jujur
maupun situasi yang dihadapinya, • percaya diri
dengan mengenali pengetahuan yang • kritis
dibutuhkan), berakhlak mulia (akhlak • empati
pada sesama, alam, dan negara), • bersahabat
berkebinekaan global (merefleksi proses • reflektif
belajarnya) dan mandiri. Nilai-nilai ini • peduli lingkungan
akan membekalinya memiliki Profil • cinta tanah air
Pelajar Pancasila. • semangat kebangsaan

Unit 6 Persatuan Indonesia 195


Materi 5

Penerapan sila Persatuan Indonesia


Pada bagian ini, anak diminta untuk membaca dengan saksama beberapa contoh penerapan
sila Persatuan Indonesia. Kemudian, memberikan contoh lainnya untuk menunjukkan
pemahamannya atas nilai Persatuan Indonesia.

Tips Penyampaian

• Berikan waktu pada anak untuk membaca tugas sehingga dapat memikirkan “contoh lain”
yang dekat dengannya atau pernah dialami sebelumnya untuk melengkapi tugas di buku.
• Bantu anak bila menemukan kesulitan. Arahkan untuk melihat situasi yang terdekat, seperti
misalnya di lingkungan sekolah atau di rumah.

Diskusi

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai kegiatan mandiri agar anak dapat memahami makna dan
penerapan sila ketiga Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari. Bagian ini menuntut anak
untuk melihat ke dalam diri mereka sendiri. Sarankan anak untuk membuka diri dan memori atas
pengalaman yang pernah dilaluinya selama ini.
• Setelah anak selesai mengerjakannya, barulah ajak anak mendiskusikan contoh-contoh yang
ditulisnya dalam tiap situasi.
• Tanyakan pertanyaan reflektif, seperti:
oo Apakah ada pengalaman yang dapat dijadikan “contoh lain” untuk melengkapi tugas di
buku?
oo Apa alasan memilihnya?
• Tutup bagian ini dengan menanyakan anak, apakah mereka menemui kesulitan dalam
mencari contoh lain, apa kesulitannya, dan apa pembelajaran yang mereka ambil dari
kegiatan ini.
• Beri waktu bagi anak untuk mengungkapkan pendapatnya.

196 Unit 6 Persatuan Indonesia


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
dalam diskusi:
Melalui kegiatan mandiri ini, anak akan
• jujur
mengasah kemampuannya dalam berpikir
• percaya diri
kritis (memahami diri maupun situasi
• kritis
yang dihadapinya, dengan mengenali
• mandiri
pengetahuan yang dibutuhkan), berakhlak
• empati
mulia (akhlak pada sesama, alam, dan
• bersahabat
negara), berkebinekaan global (merefleksi
• reflektif
proses belajarnya) dan kemandirian.
• peduli lingkungan
Nilai-nilai ini akan membekalinya memiliki
• cinta tanah air
Profil Pelajar Pancasila.
• semangat kebangsaan

Unit 6 Persatuan Indonesia 197


Penerapan Nilai

Setelah mengerjakan tugas-tugas ini, diharapkan anak dapat membiasakan diri

• menyampaikan pesan yang mendukung penguatan nilai persatuan Indonesia dengan cara
yang beragam;
• menghidupi nilai-nilai yang telah dipelajari sebelumnya, baik di unit 1 sampai 6, maupun di
kelas-kelas sebelumnya, dalam kehidupan sehari-hari.

1. Tugas bersama Keluarga

Cipta Karya Bangun Persatuan:


Kegiatan ini terdiri atas dua bagian.
• Bagian satu:
Anak diminta untuk meninjau kembali pembelajaran yang sudah diperolehnya dari unit 1
hingga unit 6. Kemudian, anak diminta untuk menulis secara spontan 3 hal yang terlintas di
benaknya saat mendengar frasa “Persatuan Indonesia”.
• Bagian dua:
Anak berkolaborasi dengan keluarganya memilih satu topik dari 3 poin di bagian satu.
Kemudian, mendiskusikan apa yang dapat mereka ciptakan bersama, terkait satu poin yang
telah dipilih itu. Bentuk ciptaan dapat berupa puisi, lagu, foto, papan permainan, tarian, atau
lainnya.

Tips Pelaksanaan Tugas


• Di bagian satu, sebaiknya anak diminta menulis sebanyak mungkin (di atas 5 poin), apa yang
terlintas di pikirannya. Kemudian, anak dapat memilih 3 yang terbaik menurutnya.
• Di bagian dua, pemilihan satu topik dari 3 yang sudah dipilih anak dapat dilakukan secara
bersama-sama, dengan mendiskusikan berbagai pendapat dan minat dari anggota keluarga
lainnya.

198 Unit 6 Persatuan Indonesia


Diskusi Pendalaman Nilai
Kegiatan ini dapat digunakan sebagai sarana yang menyenangkan dalam menjalin
kebersamaan, komunikasi, dan sekaligus penguatan rasa persatuan dan nasionalisme.
• Setelah memilih satu dari 3 topik yang telah dibuat anak, orangtua dapat memancing
pendapat anak mengenai bentuk sajian yang akan dipilih. Biarkan anak (bisa juga bersama
kakak/adiknya) yang menentukan. Latih mereka agar percaya diri dalam memutuskan
pilihannya.
• Pastikan mereka yang menjadi tokoh utama “di belakang dan di depan layar” karena
sesungguhnya inti dari latihan ini adalah membantu anak dalam mengambil keputusan dan
mengajaknya bertanggung jawab atas keputusan dan menjalani konsekuensi logisnya.
• Orang tua dapat memberikan masukan dan bantuan agar anak-anak dapat melakukan
perencaaan, pembagian tugas, dan kerja sama yang baik dalam menyelesaikan tugas
mereka.

Panduan untuk Orang tua

• Kemampuan berkolaborasi dengan orang lain adalah hal yang penting dalam upaya kita
mengembangkan kemampuan anak untuk menciptakan hal-hal yang berdampak bagi orang
banyak.
• Pembiasaan di rumah oleh orangtua menjadi faktor utama dalam menumbuhkan rasa
kebersamaan, bergotong royong, dan berkolaborasi. Biasakan melakukan diskusi dan
kegiatan curah pendapat bersama anak.
• Dalam tugas ini, tanyakan pendapat anak tentang bentuk yang paling efektif untuk mencapai
sasarannya, yaitu meningkatkan nilai-nilai persatuan bersama keluarga. Gali lebih dalam atas
jawabannya:
oo Mengapa ia memilih bentuk sajian tersebut
oo Apa yang disukai dari bentuk tersebut?
oo Apa yang dibutuhkan untuk membuat sajian tersebut menjadi hasil yang luar biasa?
oo Apa hambatan yang perlu diantisipasi?
oo Bagaimana keluarga secara bersama-sama dapat mengatasi hambatan tersebut?

Unit 6 Persatuan Indonesia 199


Profil Pelajar Pancasila
Nilai-nilai lain yang terkait
Kegiatan bersama keluarga ini
dalam diskusi:
meningkatkan pemahaman anak dalam
• kekeluargaan
nilai-nilai bernalar kritis, gotong royong,
• kolaborasi
dan kreatif, melalui penciptaan suatu
• performing secara percaya diri
karya bersama yang memperdalam rasa
• kritis
persatuan. Nilai-nilai ini akan membentuk
• disiplin
anak memiliki ciri-ciri Profil Pelajar
• kreatif
Pancasila.
• gotong royong
• cinta damai

2. Tugas bersama Teman

Cipta Karya Bangun Persatuan


• Bersama kelompoknya, mereka diminta untuk memilih satu poin (berbeda dari poin yang
sudah dipilih untuk tugas sebelumnya).
• Setelah itu, bersama teman-teman mendiskusikan apa yang dapat mereka ciptakan
bersama, terkait satu poin yang telah dipilih itu. Bentuk ciptaan dapat berupa puisi, lagu,
foto, papan permainan, tarian, atau lainnya.

Tips Pelaksanaan Tugas


• Bantu kelompok dalam proses pengambilan keputusan mengenai bentuk ciptaan yang akan
disiapkan.
• Setelah itu, bimbing anak-anak dalam pembagian tugas, perencanaannya agar mampu
menghasilkan kreasi yang menarik.

Diskusi Pendalaman Nilai


• Dalam kerja kelompok ini, sebaiknya anak-anak diberikan ruang dan waktu untuk
mempraktikkan nilai persatuan secara langsung.
• Biarkan mereka menggunakan cara mereka sendiri dalam menentukan pilihan bentuk
kreasinya.
oo Pastikan proses pemilihan bentuk sajian pun merupakan proses belajar yang baik bagi
anak untuk menghargai perbedaan pendapat, mengambil keputusan bersama, dan

200 Unit 6 Persatuan Indonesia


Diskusi Pendalaman Nilai

menyepakati keputusan akhir.


oo Bila menghadapi kendala, barulah kita bantu dengan usul menggunakan sistem voting
terbanyak, atau minta mereka menganalisis lebih dalam tentang kelebihan dan kekurangan
dari tiap poin.
• Dalam proses pembuatannya pun, pastikan setiap anak berpartisipasi aktif.
oo Perhatikan dinamika kelompok yang terjadi
oo Beri perhatian kepada anak yang kurang aktif maupun kepada anak yang terlalu dominan.
oo Bantu anak mengerjakan tugas ini dalam suasana yang menyenangkan dan memotivasi.
• Dalam proses persiapan presentasi, bimbing tiap kelompok untuk berlatih terlebih dahulu agar
mereka dapat tampil dengan lebih percaya diri dan tanpa kendala.
• Di akhir kegiatan, ajak anak melakukan refleksi atas proses kerja mereka; dari perencanaan,
pembagian tugas, sampai presentasi hasil kreasi kelompok.
oo Diskusikan hal-hal yang mereka pelajari dari prosesnya.
oo Tanyakan tentang perasaannya saat mempresentasikan hasil karya kelompok.
oo Juga tanyakan perasaannya saat melihat hasil dari kelompok lain.
oo Diskusikan hal-hal terkait rasa kebersamaan dan persatuan yang terjadi dalam kelompok
selama proses pembuatan karya mereka.

Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan kelompok ini mengandung nilai-nilai yang Nilai-nilai lain yang terkait
dapat membentuk karakter dan Profil Pelajar Pancasila. dalam diskusi:
Anak belajar, antara lain, tentang:
• gotong royong
• Bersikap dan berperilaku positif terhadap teman
• kolaborasi
(berakhlak mulia kepada manusia)
• Saling menghargai berkomunikasi berinteraksi • kreatif
dengan teman, dan melakukan refleksi • berbeda tetapi bersatu
(berkebinekaan global) • bersahabat
• Bekerja sama,berkolaborasi,saling peduli dan
• toleransi
berbagi (gotong royong)
• percaya diri
• Bertanggung jawab atas proses dan hasil kerjanya,
memahami perannya, dan bekerja dengan disiplin/ • tanggung jawab
regulasi diri (mandiri) • disiplin
• Menghasilkan karya yang menarik dan menguatkan • kerja keras
rasa persatuan (kreatif)
• Memproses informasi dan gagasan, menganalisis,
mengevaluasi, dan merefleksi gagasan dan proses
pembelajaran dari kegiatan (bernalar kritis)
Unit 6 Persatuan Indonesia 201
Komitmen

Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan anak dapat

• menyatakan janji mereka untuk komitmen dalam mengedepankan persatuan Indonesia;


• percaya diri dan berani dalam melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menegakkan nilai-
nilai persatuan Indonesia.

Tekad Menjunjung Tinggi Persatuan Indonesia


Pada bagian ini anak menulis janjinya dalam menjunjung tinggi Persatuan Indonesia. Ada tiga hal
yang perlu ditulis anak, yaitu caranya menunjukkan komitmennya terhadap Persatuan Indonesia,
di rumah, di kelas, dan di sekolah atau di tempat umum.

Tips Pelaksanaan Kegiatan

• Tugas ini termasuk sulit untuk dikerjakan secara mandiri untuk anak seusianya.
• Maka, bantulah anak dengan mengajaknya membaca kembali bagian “Pembelajaranku” dan
mengambil beberapa contoh yang ada di bagian itu.
• Sarankan anak untuk menulis sesuatu yang dekat dengannya dan dapat dilakukan secara
rutin atau diselesaikan dalam periode tertentu.

Renungan untuk Pendidik


• Persatuan Indonesia adalah Sila ketiga dalam Pancasila yang menguatkan esensi dasar
negara sebagai kontrak sosial yang patut diyakini dan dipegang bersama-sama oleh
masyarakat Indonesia yang beragam. Persoalannya, apakah anak-anak kita sudah biasa
terpapar oleh keberagaman? Di rumah, di kelas, di sekolah, di masyarakatnya? Atau malah
terbiasa hidup dalam keseragaman, sehingga gagap, tidak peka, dan menutup diri saat
berjumpa dengan suku, bangsa, agama, keyakinan, pandangan politik, perspektif, pendapat
dan lain-lain yang berbeda dengan lingkungan di mana ia biasa bertumbuh-kembang?
• Persatuan selalu dibayangi oleh perpecahan. Apakah upaya-upaya yang kita lakukan selama
ini menguatkan persatuan atau sekedar menunda perpecahan?

202 Unit 6 Persatuan Indonesia


Beberapa kata-kata bijak tentang keragaman agama dan toleransi

• Persatuan tanpa kejujuran tidak lebih baik dari konspirasi. - John Trapp
• Semua untuk satu dan satu untuk semua. - Alexandre Dumas
• Bahkan yang lemah menjadi kuat ketika mereka bersatu. - Friedrich von Schiller
• Kemampuan kita untuk mencapai kesatuan dalam keberagaman akan menjadi keindahan
dan ujian bagi peradaban kita. - Mahatma Gandhi

Referensi Artikel dan Buku

• Burhanuddin, A. 2019. “Menanamkan Nilai-nilai Pancasila Sejak Dini”.


https://siedoo.com/berita-21639-menanamkan-nilai-nilai-pancasila-sejak-dini/
• Center for Multicultural Education. 2001. Diversity Within Unity: Essential Principles for
Teaching and Learning. College of Education, University of Washington, Seattle.
• Drexel University School of Education. “THE IMPORTANCE OF DIVERSITY & CULTURAL
AWARENESS IN THE CLASSROOM”. Diakses 17 September 2021. https://drexel.edu/soe/
resources/student-teaching/advice/importance-of-cultural-diversity-inclassroom/
• IndoMaritim.id. 2021. “5 Arti Penting Persatuan dan Kesatuan bagi Bangsa Indonesia”. Diakses
15 September 2021.
https://indomaritim.id/5-arti-penting-persatuan-dan-kesatuan-bagi-bangsa-indonesia/
• IndoMaritim.id. 2021. “Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa”. Diakses 17 September 2021.
https://indomaritim.id/makna-persatuan-dan-kesatuan-bangsa/#:~:text=Persatuan%20
• Kompas.com. 2021. “Contoh Penerapan Sila Ketiga Pancasila”. Diakses 16 September 2021.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/09/141818969/contoh-penerapan-sila-ketiga-
Pancasila
• Latif, Yudi. 2015. Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
• Latif, Yudi. 2018. Wawasan Pancasila : Bintang penuntun untuk pembudayaan. Jakarta: Mizan.
• Lukum, R. “Upaya Peningkatan Pemahaman Wawasan Nusantara sebagai Sarana
dalam Meningkatkan Semangat Nasionalisme bagi Warga Negara Indonesia”. Diakses 17
September 2021. https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/77/UPAYA-PENINGKATAN-
PEMAHAMANWAWASAN-NUSANTARA-SEBAGAI-SARANA-DALAM-MENINGKATKAN-
SEMANGATNASIONALISME-BAGI-WARGA-NEGARA-INDONESIA.pdf
• Novita, C. 2021. “Contoh Pengamalan Sila ke-3 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari”.
Diakses 15 September 2021.
https://tirto.id/contoh-pengamalan-sila-ke-3-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari-gab5

Unit 6 Persatuan Indonesia 203


Referensi Artikel dan Buku

• Nugroho, F.T. 2021. “7 Makna Sila Persatuan Indonesia Beserta Contoh Penerapannya dalam
Kehidupan Sehari-hari”. Diakses 17 September 2021.
https://www.bola.com/ragam/read/4490275/7-makna-sila-persatuan-indonesia-beserta-contoh-
penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari
• Nugroho, F.T. 2021. “Manfaat Persatuan dan Kesatuan, Ketahui Maknanya bagi Bangsa
Indonesia”. Diakses 17 September 2021. https://www.bola.com/ragam/read/4486526/manfaat-
persatuan-dan-kesatuan-ketahuimaknanya-bagi-bangsa-Indonesia
• Pusdatin. 2021. “Membumikan Kembali Pancasila di Kalangan Milenial”. Diakses 16 September
2021. https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/713/membumikan-kembali-pancasila-di-kalangan-
milenial.html
• Sembiring, T., W. Praptiningsih, & R. Primahendra. 2018. Revitalisasi Pancasila: Warisan agung
pendiri bangsa. Perkumpulan Amerta: hlm. 78-98.
• Tribune News. 2020. “Cara Mudah Menanamkan Nilai Pancasila Pada Anak Sejak Kecil”.
Diakses 17 September 2021. https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/10/cara-mudah-
menanamkan-nilai-pancasila-pada-anak-sejak-kecil

204 Unit 6 Persatuan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai