01011181419002
Manajemen
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2017
1.1. Latar Belakang
yang unggul. Setiap saat pendidikan selalu menjadi fokus perhatian dan bahkan
utama adalah sekolah, Sekolah merupakan salah satu lembaga alternatif pelayanan
dalam upaya menciptakan lulusan yang profesional dan berkualitas sehingga dapat
guru. Dengan demikian, sekolah yang di dalam proses belajar- mengajar tumbuh
penguasaan diri, sikap dan tanggung jawab bagi guru. Kurang disiplinnya guru-
masa bodoh terhadap siswa berakibat kualitas peserta didik menjadi rendah.
mengajar di sekolah. Dari organisasi atau instansi sendiri juga berperan dalam
mengelola guru agar mematuhi segala peraturan, norma yang telah ditetapkan oleh
sekolah sehingga para guru bekerja dengan disiplin dan efektif. Kedisiplinan
1
Selain itu, berbagai aturan atau norma yang ditetapkan oleh suatu lembaga
memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kedisiplinan agar para
pegawai atau karyawan dapat mematuhi peraturan tersebut. Aturan atau norma itu
biasanya diikuti sanksi yang diberikan bila terjadi pelanggaran. Sanksi tersebut
bisa berupa teguran baik lisan atau tertulis, skorsing, penurunan pangkat bahkan
oleh pegawai atau karyawan. Hal itu dimaksudkan agar para pegawai bekerja
Kinerja guru adalah hasil penilaian terhadap proses dan hasil kerja yang dicapai
guru dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja seorang guru akan baik jika guru
telah melaksanakan unsur-unsur yang terdiri atass kesetiaan dan komitmen yang
kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya. Hal tersebut dapat terlaksana
Karena semakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi prestasi kerja yang
dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi sebuah organisasi mencapai
hasil atau kinerja yang optimal. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
atau sasaran atau criteria yang telah ditentukan yang telah disepakati bersama
2
SMP Negeri 3 Indralaya Selatan adalah sekolah SMP Negeri yang terletak.
Pendidikan, Sukaraja Baru, Kec. Indralaya Selatan, Kab. Ogan Ilir Propinsi
Sumatera Selatan. Sekolah ini memiliki jumlah guru sebanyak 36 orang dan
sekolah ini dituntut untuk memiliki guru yang profesional, yaitu guru yang
dimana setiap bulan masih ada guru yang tidak hadir ke sekolah. Hal ini dapat
dilihat dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2016 persentase tingkat
kehadiran guru yang tidak hadir setiap bulan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Januari 4
Februari 4
Maret 5
April 7
Mei 7
Juni 9
3
Tabel 1.1 Dari 36 orang guru yang ada di SMP Negeri 3 Indralaya Selatan,
masih terdapat banyak guru yang tidak hadir. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
jumlah guru yang tidak hadir dari bulan Januari – Juni 2016 mengalami
peningkatan tiap bulannya, dimana yang tertinggi yaitu pada bulan Juni 2016
sebanyak 9 guru yang tidak hadir ke sekolah dan terendah 5 orang guru pada
bulan Januari 2016. Adanya beberapa guru yang tidak hadir menunjukkan bahwa
disiplin kerja guru relatif rendah. Dampak lain ketidakhadiran guru ini bukan
pula oleh (Ivatts 2013) bahwa tingginya tingkat ketidakhadiran guru berakibat
pada hilangnya waktu belajar siswa, penurunan semangat belajar siswa dan
menjalar pada tumbuhnya citra sekolah yang negatif di mata masyarakat, karena
mengindikasikan ketaatan guru terhadap disiplin dan tata tertib serta aturan
lainnya baik yang digariskan oleh sekolah, pemerintah daerah maupun aturan
Selatan ini yaitu terutama masalah disiplin guru masuk kedalam kelas pada saat
belajar mengajar (KBM) dimulai pada pukul 07.30 WIB, akan tetapi masih ada
beberapa guru yang belum siap mengajar, bahkan ada beberapa guru yang belum
4
hadir pada pukul 07.30 tersebut. Salah satu faktor penyebabnya adalah jarak
tempat tinggal guru dengan sekolah rata-rata di atas 3-5 km. Hal ini berdampak
pada stabilitas sekolah seperti alokasi waktu pelajaran jadi berkurang, siswa
Padahal, disiplin kerja sangat penting dalam suatu organisasi, dengan disiplin
organisasi.
Berikut data statistik hasil ujian nasional SMP Negeri 3 Indralaya Selatan,
Tabel 1.2
Berdasarkan dari tabel 1.2 diatas terlihat hasil rekapitulasi yang diperoleh
dari SMP Negeri 3 Indralaya Selatan, Kab. Ogan Ilir, UN tahun 2014 dengan
jumlah peserta 96 dengan nilai rata-rata hasil pencapaian 69,15, nilai tertinggi
77,95 dan nilai terendah 66,15. Hasil UN tahun 2015 dengan jumlah peserta 94
5
dengan nilai rata-rata hasil pencapaian 67,35, nilai tertinggi 72,10 dan nilai
terendah 57,00. Hasil UN tahun 2016 dengan jumlah peserta 94 dengan nilai rata-
rata hasil pencapaian 42,54, nilai tertinggi 52,30 dan nilai terendah 36,10. Dari
tabel tersebut hasil yang dicapai dari tahun ke tahun adalah menurun, Hal ini
menunjukkan adanya penurunan dalam kinerja guru jika dilihat dari hasil ujian
Dari hasil wawancara yang saya lakukan dengan beberapa orang siswa
sekitar 3 bulan yang lalu, bahwa menurut mereka disekolah ini masih terlihat
adanya masalah kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran dimana guru masih
ada yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum mengajar. Selain itu
juga terlihat masalah yang berhubungan dengan kinerja guru dalam pelaksanaan
yang terjadi pelajaran jadi membosankan bagi siswa dan kinerja yang dihasilkan
kaidah dan peraturan yang berlaku dalam organisasi. Ini jelas akan mempengaruhi
proses belajar mengajar di kelas yang pada akhirnya adalah terganggunya proses
belajar mengajar di sekolah. Akibat dari guru yang tidak masuk kerja, datang
peserta didik tentang layanan pendidikan yang mereka terima yang berdampak
pada tingkat kedisiplinan siswa baik pada jam masuk pelajaran atau tingkat
pelanggaran pada tata tertib sekolah yang sering dilakukan. Hal ini mungkin
dikarenakan tidak adanya tindakan atau sanksi yang tegas dan kurangnya
6
pengawasan kepala sekolah serta jarak tempat tinggal dan tempat kerja yang jauh
disebabkan oleh kehadiran guru yang tepat waktu, tidak pernah pulang sebelum
jam kerja selesai, baik dalam menyampaikan materi kepada siswa, mampu
bekerja dengan kualitas kerja baik, mengikuti prosedur dan instruksi kerja dari
atasan, hadir dalam setiap rapat dan berpenampilan sopan dan berpakaian sesuai
rumusan masalah dalam peneilitian ini adalah: “Apakah ada pengaruh disiplin
kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 3 Indralaya Selatan, Kab. Ogan Ilir?”
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan ini adalah: “Untuk
mengetahui apakah ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP
7
1. Manfaat praktis
guru.
2. Manfaat teoritis
STUDI PUSTAKA
8
2.1. Landasan Teori
peraturan perusahaan dan norma – noma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja dan terwujudnnya tujuan organisasi
(Hasibuan, 2013)
kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan
9
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah
sikap dan perbuatan guru dalam mentaati semua pedoman dan peraturan yang
kerja dalam organisasi, yaitu yang bersifat preventif dan bersifat korektif:
1. Disiplin Preventif
sistem yang ada dalam organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah
2. Disiplin Korektif
10
2.1.3. Indikator Disiplin Kerja
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulan, dan jam istirahat yang
pekerjaan.
sesuai dangan jabatan, tugas dan tangung jawab serta cara berhubungan
Aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para
Menurut Keith Davis dan Mangkunegara (2004) ada beberapa faktor yang
1. Jam kerja
11
Jam kerja adalah jam datang karyawan ke tempat kerja maupun
2. Izin karyawan
jam kerja atau jam kantor , baik untuk kepentingan perusahaan begitu
3. Absensi karyawan
untuk bekerja.
12
Disiplin merupakan fungsi operatif dari Manajemen Sumber Daya Manusia
yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi
kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi
disiplin, yang terbayang adalah berupa hukuman berat, padahal hukuman hanya
sebagian dari seluruh persoalan disiplin. Dengan disiplin kerja yang baik
diharapkan akan terwujud lingkungan yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna
melalui seperangkat peraturan yang jelas dan tepat. Umumnya disiplin ini dapat
dilihat dari indikator seperti : guru datang ke tempat kerja tepat waktu ;
sesuai ketentuan, mereka bekerja penuh semangat dan bekerja sesuai dengan
aturan yang ditetapkan lembaga. Kebiasaan kebiasaan di atas akan terwujud kalau
para pegawainya mempunyai disiplin yang baik. Penanaman disiplin ini tentunya
dirasakan berat oleh para pegawai, tetapi apabila terus menerus diberlakukan akan
menjadi kebiasaan, dan disiplin tidak akan menjadi beban berat bagi para
pegawai. Disiplin ini perlu diterapkan di lingkungan kerja, karena seperti telah
disinggung di atas bahwa disiplin tidak lahir begitu saja, tetapi perlu adanya
13
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, disebutkan ada tiga tingkatan dan jenis
hukuman disiplin pada pegawai negeri sipil. Hukuman disiplin terdiri dari :
karyawan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab kepada organisasi
seperti standar hasil kerja, target yang ditentukan selama periode tertentu yang
berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kriteria dan fungsi yang
telah ditetapkan atau yang berlaku dalam perusahaan (Torang, 2013; Bangun,
2012).
menjalankan tugas.
14
Menurut Rivai (2010) kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawansesuai dengan
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapaioleh seseorang
diberikan kepadanya.
4. Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan
bawahan.
dapat memacu dan mengenal bawahan atau karyawannya, sehingga dapat lebih
memotivasi karyawan.
15
7. Hasil penelitian pelaksanaan pekerjaan dapat bermanfaat bagi penelitian dan
Menurut (Nurlaila, 2010) kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu
proses.
1. Jumlah pekerjaan
sesuai.
2. Kualitas pekerjaan
untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut suatu pekerjaan
3. Ketepatan waktu
16
Jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki
ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, apabila pekerjaan pada suatu bagian
tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada ba-gian lain,
4. Kehadiran
jam sehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerja karyawan ditentukan oleh
Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang
karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antar karyawan sangat
Kinerja guru adalah hasil dari kegiatan seorang guru dalam mendidik,
Dalam pedoman sistem kinerja guru, terdapat tujuh unsur yang dinilai yaitu:
17
inisiatif. Keberhasilan kinerja guru dalam suatu sekolah dilihat dari tolak ukur
seberapa semangatkah para guru untuk datang kesekolah dan juga memberikan
Menurut (Hasibuan, 2011) ada 11 kriteria yang dinilai, dalam penelitian ini
1. Prestasi Kerja
mengajar seperti cakap sesuai dengan bidang tugas yang berhubungan dan
2. Kerja Sama
orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah
3. Insiatif
masalah
4. Tanggung Jawab
18
waktu serta berani menanggung resiko atas keputusan yang telah
melakukan evaluasi.
adalah: (1) penilaian atas diri sendiri; (2) penilaian oleh siswa; (3)
penilaian oleh rekan sejawat; dan (4) penilaian oleh atasan langsung.
19
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi
profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil
Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar
secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon
guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi
budaya.
20
kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan
efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan
pembelajarannya
dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas
dan mendalam.
21
Guru merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator
(Sanjaya, 2005) menjelaskan lebih lanjut bahwa salah satu tugas guru
adalah mengelola sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar, dan hal ini
senada dengan pendapat (Usman, 2002) yang menjelaskan bahwa guru memiliki
pembelajaran dan hal ini seperti yang dikemukakan oleh (Mulyasa, 2005)
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Aspek-
aspek yang saling berkaitan tersebut, antara lain: guru, siswa, bahan ajar, sarana
maka salah tugas guru adalah mengupayakan dan memberdayakan semua aspek
yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: guru, siswa, bahan ajar, sarana
bahwa pengelolaan pembelajaran terkait dengan upaya guru untuk men ciptakan
22
Kondisi pembelajaran yang efektif dapat tercapai jika guru mampu mengatur
pembelajaran, (3) membina hubungan yang positif dengan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
1. Kemampuan mereka,
2. Motivasi,
kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu
aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang
23
Kinerja yang paling lazim dinilai dalam sebuah perusahaan adalah kinerja
1. Kuantitas Kerja
Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang
perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat
diselesaikan.
2. Kualitas Kerja
dan kesiapan.
3. Ketepatan waktu
4. Kemampuan
Kedisiplinan adalah sifat seorang yang secara sadar mematuhi aturan dan
24
bagi guru dalam melaksanakan aturan-aturan organisasi.Semakin tinggi disiplin
organisasi dengan kinerja yang tinggi, sedangkan disiplin yang rendah akan
Tabel 2.1
Rencana Peneliti
No Judul Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
25
tidak tertulis dengan
indikator yaitu kehadiran,
pelaksanaan tugas dan tindak
lanjut berpengaruh terhadap
kinerja guru SMKN 7
Makassar akan semakin
meningkat.
2 Aninditya Sri Hasil penelitian menemukan Variabel X =
Nugraheni, Ratna bahwa adanya pengaruh yang Disiplin
Rahmayanti (2016) positif dan signifikan Kerja
melakukan peneliti an terhadap kinerja guru di
yang berjudul “ Madrasah Ibidaiyah Al Islam
Pengaruh Disiplin Tempel dan Madrasah
Variabel Y = Objek
Kerja terhadap Ibtidaiyah Al Ihsan Medari,
Kinerja Guru Penelitian
Kinerja Guru di MI dan terlihat dari nilai thitung
Al Islam Tempel dan (Variabel X-Y (7,450 >
MI Al Ihsan Medari. 2,262)). Dari nilai R Square
(Jurnal) terlihat besaran sumbangan
0,686 atau 68,9% = 31,1%)
dipngaruhi oleh factor lain
yang tidak diterliti.
26
2.4. Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.5. Hipotesis
METODE PENELITIAN
penelitian yaitu pada Sekolah SMP Negeri 3 Indralaya Selatan, yang berlokasi di
27
Jl. Pulau Pendidikan, Sukaraja Baru, Kec. Indralaya Selatan, Kab. Ogan Ilir
pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini berfungsi
1. Data Kualitatif
28
pengumpulan data yaitu wawancara, analisa dokumen, diskusi
2. Data Kuantitatif
1. Data Primer
2. Data Sekunder
29
sekunder yang diperoleh dari jurnal, skripsi, dan buku-buku referensi
Populasi penelitian yang digunakan adalah semua guru yang ada di SMP
Negeri 3 Indralaya Selatan yang berjumlah 36 orang. Sampel dalam penelitian ini
adalah semua guru yang ada di SMP Negeri 3 Indralaya Selatan, Kab. Ogan Ilir
jenuh atau istilah lain sensus adalah dimana semua anggota populasi dijadikan
a. Variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah Disiplin Kerja. Disiplin kerja
adalah tingkat ketaatan atau kepatuhan pegawai terhadap aturan yang ada.
b. Variabel terikat (Y) dari penelitian ini adalah Kinerja Guru. Kinerja Guru
adalah perilaku nyata yang ditampilkan oleh guru sebagai prestasi kerja
sekolah.
berikut:
Tabel 3.1
30
Variabel Dimensi Indikator Skala Kuesioner
Kerja sama
Kemampuan guru 3-5
bekerja sama
Inisiatif Inisiatif guru dalam 6-7
memberikan materi
Tanggung jawab Tanggung jawab 8-9
guru di sekolah
Sumber :Singodimedjo dalam Sutrisno (2011) dan Hasibuan (2011)
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
Tabel 3.2
No Jawaban Skor
31
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dengan kata lain, instrumen
adalah berupa daftar pertanyaan hasil formulasi dari variabel, dimensi variabel,
untuk dijawabnya dan merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan
responden.
32
Instrumen penelitian yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Kriteria dalam menentukan validitas suatu
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
nilainya > 0,60 (Cronbach’s Alpha> 0,60), maka variabel dan butir yang diukur
33
Deskripsi profil responden akan memberikan informasi mengenai jumlah
square berkisar antara 0-1 yang berarti semakin kecil besarnya R square, maka
Statistik uji yang akan digunakan adalah Uji-F dari distribusi F-Snedecor
34
3.7.3. Analisis Regresi Sederhana
Y = a + bX + ε
Dimana:
Y = KinerjaGuru
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Disiplin Kerja
ε = Standart Error
DAFTAR PUSTAKA
35
Aninditya Sri Nugraheni, Ratna Rahmayanti (2016).Pengaruh Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Guru di MI Al Islam Tempel dan MI Al Ihsan Medari. Jurnal
Pendidikan Madrasah, Volume 1, Nomor 2.
36