2 1 Statistical Thermodynamics Compress
2 1 Statistical Thermodynamics Compress
STATISTIK
1. PENDAHULUAN
• Objek: untuk menyajikan partikel secara teoritik
sehingga dapat menafsirkan keseimbangan sifat
termal dari sistem makroskopik.
A1, A2 and A4
A2, A3, A4
A1, A3 and A4 4
Case 3 A1 + A2; A1 + A3
A1 + A4; A2 + A3
A2 + A4; A3 + A4 6
Case 4 A1
A2
A3
A4 4
Case 5 0 1
Dalam contoh tersebut, macrostate berkorelasi dengan
masing-masing keadaan ( yaitu jumlah mahasiswa yang
dapat ditemukan pada setiap ruangan), dimana jumlah
penataan yang mungkin dari setiap keadaan
berhubungan dengan probabilitas termodinamika.
Misalnya, untuk macrostate 2 (i.e. case 2), maka
probabilitas termodinamikanya 4.
untuk kasus 3, maka probabilitas termodinamikanya 6
Distribusi Boltzmann
statistik
Entropi
Fungsi Partisi termodinamika
partisi
Konsep Dasar
Setiap partikel mempunyai energi dan berkontribusi terhadap
sistem secara kolektif. Oleh karena itu, termodinamika statistik
dibagi menjadi :
1. Kasus Statistika molekuler Klasik
a. Berapa pun jumlah partikel dapat menempati keadaan
tunggal yang sama
b. Tidak ada simetri yang diperhitungkan ketika dua
partikel ditukar
c. Partikel tidak identik (dapat dibedakan)
2. Kasus Statistika molekuler kuantum
a. Ada pembatasan jumlah partikel yang dapat menempati
keadaan tunggal yang sama
b. Adanya simetri diperhitungkan ketika dua partikel
ditukar
c. Partikel bisa identik atau tidak identik
Statistika kuantum
Dalam kasus statistika molekuler kuantum ada spin partikel yang harus
diperhitungkan:
1. Untuk partikel dengan spin total bulat s = 1, 2, 3 .... dst,
a. Fungsi gelombang total bersifat simetri y(..qi, qj .....) = y( ....qj,
qi, ...)
b. Setiap pertukaran partikel tidak memberikan keadaan
baru(partikel identik)
c. Model statistika ini dikenal dengan nama statistika Boson-
Einstein
2. Untuk partikel dengan spin total kelipatan 1/2 s = ½ , 3/2, 5/2 .... dst,
a. Fungsi gelombang total bersifat anti simetri, artinya tidak terjadi
sistem baru ketika partikel saling digantikan dua partikel atau
lebih tidak dapat berada pada keadaan yang sama y(..qi, qj .....) =
-y( ....qj, qi, ...) (prinsip larangan Pauli)
b. Partikel tidak dapat dibedakan (Setiap pertukaran partikel tidak
memberikan keadaan baru)
c. Model statistika ini dikenal dengan nama statistika Fermi-Dirac
Tabel 1. Pembagian statistika partikel
Statistika Klassik Statistika Kuantum
Maxwell-Boltzmann Bose-Einstein Fermi-Dirac
Distinguishable indistinguishable, spin: indistinguishable spin:
0,1,2,3,4,... ½. 2/3
Tak ada simetri simetri antisimetri
Tak ada batasan Tak ada batasan jumlah Prinsip eksklusi Pauli
jumlah menempati satu menempati satu
keadaan keadaan
Contoh: Partikel, contoh: Foton, 4He contoh: Elektron, 3He
atom, Molekul
Partikel Boson Partikel Fermion
Contoh: Tinjau kasus 2 partikel dengan keadaan kuantum yang
mungkin ada tiga = 1, 2, 3.
Maxwell-Boltzman:
1 2 3
AB ... ... Bose-Einstein:
... AB ...
1 2 3 Fermi-Dirac:
... ... AB AA ... ... 1 2 3
A B ... ... AA ...
B A ... ... ... AA A A ...
A ... B A A ... A ... A
B ... A A ... A
... A B ... A A ... A A
... B A
=9
=6
=3
Formulasi Statistik berasal dari pengelompokan keadaan i,
sedangkan jumlah partikel pada masing-masing kelompok
adalah ni, maka total partikel untuk seluruh i adalah
N = ∑ni