Ada baiknya anda mengulang kembali pokok-pokok utama dari fisika kuantum/fisika
tersebut, bukan hitungan-hitungannya melainkan arti dan makna fisik yang terkait dengan
simbol-simbol matematika yang kadang-kadang tampak ruwet itu.
Statistik digunakan, karena yang kita bahas adalah perangai kumpulan benda-benda itu.
Paket kumpulan yang lazim diamati dengan pengukuran di laboratorium berisi benda
dalam jumlah yang sangat besar, pada orde sekitar 1023. Bandingkan :
Obyek bahasan kita 100 000 000 000 000 000 000 000
Penduduk Dunia 20 000 000 000
Penduduk Indonesia 200 000 000
Pertanyaan :
a. Jika sensus penduduk Indonesia dapat dikerjakan dalam satu bulan, berapa lama
diperlukan untuk melakukan "sensus" molekul yang dibahas dalam fisika statistik ini.
b. Jika tiap molekul dalam bahasan kita diberi nama, berapa panjang (jumlah huruf) yang
diperlukan agar tidak ada dua molekul dengan nama yang tepat sama.
Anda tentunya pernah mendengar istilah statistik, misalnya statistik mahasiswa fisika dari
tahun 2006 hingga sekarang. Apakah fisika statistik (atau barangkali namanya Mekanika
Statistik) isinya juga daftar semacam itu ?
Di ilmu-ilmu sosial, statistik disajikan berdasarkan hasil angket, atau kuesioner. Ada
teknik tertentu untuk memilih cuplikan ('sampling'), siapa-siapa yang akan dijadikan
sasaran untuk ditanya. Apakah fisika statistik, seperti yang pernah anda kenal juga
melakukan 'sampling' semacam itu ?
Yang jelas, molekul atau foton tidak bisa ditanya, melihatnya pun kita tidak sanggup. Kita
juga tidak dapat meminta foton untuk berhenti sebentar, atau mengisolasi hanya satu
molekul dalam satu ruangan, atau memegang satu molekul, sebab alatnya tidak ada.
Jadi fisika statistik pasti berbeda dengan contoh-contoh yang lain yang disebutkan di atas.
Fisika statistik diciptakan justru karena kita tidak sanggup untuk memberi identitas kepada
masing-masing 'partikel', dan karena jumlah yang harus kita garap terlalu besar untuk
ditangani secara individual.
Sebenarnya kalau kita boleh menggunakan fisika klasik, kita punya alat untuk meramalkan
perangai kumpulan partikel. Mekanikanya Newton menyatakan bila kita tahu gaya yang
bekerja pada sebuah partikel, kita dapat melacak perilaku partikel itu selanjutnya, asal
kita diberitahu di mana partikel itu berada pada suatu saat dan berapa kecepatannya pada
saat itu. Jadi mestinya, jika yang kita garap itu 1023 partikel, asal kita punya mesin
komputer yang sanggup menangani data sebanyak itu, pada prinsipnya tidak ada
masalah.
Sebuah mesin komputer pribadi (PC), barangkali sekarang punya memori simpan pada
orde gigabyte (109), mungkin tidak lama lagi naik menjadi orde terabyte (1012). Kalau
setiap penduduk dunia ini punya satu PC dengan memori orde terabyte, maka dengan
mengerahkan potensi seluruh dunia yang berpenghuni 1010 manusia, kita dapat
menggarap fisika statistik dari 1022 molekul.
Tetapi ada masaalah lain, bagaimana menentukan posisi awal dan kecepatan awal
molekul-molekul itu. Sebab tanpa informasi itu, persamaannya Newton itu tidak punya
jawaban yang pasti.
Hukum-hukum itu tentunya diperoleh sebagian secara empirik dan telah teruji sangat
handal hingga saat ini. Anehnya, kita juga menemui hukum-hukum empirik yang sangat
handal, tetapi punya 'pilihan' arah waktu, yaitu hukum – hukum termodinamika. Padahal
yang disimak oleh termodinamika ya perangai molekul, atom, elektron, foton,....dsb.
yang menurut mekanika tidak punya 'pilihan' arah waktu.
Tinjauan Fisika Statistik :
Maxwell Boltzman : - partikel dapat dibedakan,
- dalam 1 status boleh diisi lebih satu partikel
Bose-Einsten : - partikel identik tidak dapat dibedakan,
- dalam 1 status boleh diisi lebih satu partikel
Fermi-Dirac : - partikel identik tidak dapat dibedakan,
- dalam 1 status hanya boleh diisi 0 atau 1 partikel (Larangan Pauli)
Mikrokanonik Kanonik
S = k ln (E) F = – kT ln Z(E)
P T <E> CV P T <E> CV