ABSTRACT
The concept of civil society refers to the ideal model of community life in Medina the
Prophet Muhammad, which is based on a constitution that called the Charter of Medina.
Madani Society is islamization of civil society. Strategies to build madani society in
Indonesia can be done with the national integration and political, democratic political
system reform, education and political awareness. The role of Muslims in the realization
of madani society are as agents of change against the emergence and growth of the
intellectuals among the middle class to create the order of social life in a democratic
political-economic system is fair.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jayabaya Jakarta
2
Antara Masyarakat Madani dan Civil antara kehidupan dunia dan akhirat. Mereka
society tidak meninggalkan dunia untuk akhiratnya
Secara historis kita lebih mudah secara dan tidak meninggalkan akhirat untuk
langsung merujuk kepada “masyarakat”nya dunianya. Mereka bersikap seimbang
Ibnu Khaldun. Deskripsi masyarakatnya (tawassuth) dalam mengejar kebahagiaan
justru banyak mengandung muatan-muatan dunia dan akhirat. Jika sikap yang melekat
moral-spiritual dan mengunakan agama pada masyarakat Madinah mampu diteladani
sebagai landasan analisisnya. Pada umat Islam saat ini, maka kebangkitan Islam
kenyataannya masyarakat sipil tidak sama hanya menunggu waktu saja. (lihat, Deny
dengan Masyarakat Madani. Masyarakat Suitor, Membangun Masyarakat Madani,
Madani merujuk kepada sebuah masyarakat Buletin No.138 , 28 Juli 2006)
dan negara yang diatur oleh hukum agama, Dalam analisis pakar lain, yakni
sedangkan masyarakat sipil merujuk kepada (Muhammad Imarah 1999), setidaknya ada
komponen di luar negara. tiga karakteristik dasar dalam Masyarakat
Masyarakat Madinah, yang oleh Madani. Pertama, diakuinya semangat
Nurcholish Madjid dijadikan tipologi pluralisme. Artinya, pluralitas telah
Masyarakat Madani, merupakan masyarakat menjadi sebuah keniscayaan yang tidak
yang demokratis. Dalam arti bahwa dapat dielakkan sehingga mau tidak mau,
hubungan antar kelompok masyarakat, pluralitas telah menjadi suatu kaidah yang
sebagaimana yang terdapat dalam poin-poin abadi dalam pandangan Alquran. Pluralitas
Piagam Madinah, mencerminkan juga pada dasarnya merupakan ketentuan
egalitarianisme (setiap kelompok Allah SWT (sunnatullah), sebagaimana
mempunyai hak dan kedudukan yang sama), tertuang dalam Alquran surat Al-Hujurat
penghormatan terhadap kelompok lain, (49) ayat 13. Dengan kata lain, pluralitas
kebijakan diambil dengan melibatkan merupakan sesuatu yang kodrati (given)
kelompok masyarakat (seperti penetapan dalam kehidupan. Dalam ajaran Islam,
stategi perang), dan pelaku ketidakadilan, pluralisme merupakan karunia Allah yang
dari kelompok mana pun, diganjar dengan bertujuan mencerdaskan umat melalui
hukuman yang berlaku (Nurcholis Madjid perbedaan konstruktif dan dinamis.
1997). menyesuaikan diri.
Kita juga harus meneladani sikap kaum Kedua, adalah tingginya sikap
Muslim awal yang tidak mendikotomikan toleransi (tasamuh). Baik terhadap saudara
6