Anda di halaman 1dari 1

CSS 11

TAAT DAN HORMAT TERHADAP WAKIL KEKUASAAN ALLAH

Efesus 6:2 “Hormatilah ayahmu dan ibumu ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji
ini”
1 Timotius 4:12 “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi
orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan
dalam kemurnianmu.”
Setelah penghakiman Allah atas kejatuhan manusia melalui air bah, dalam rencana-Nya, Allah
menetapkan Nuh sebagai kepala di bumi pada masa itu (Kej. 9:2). Setelah kejatuhan, Allah mengatur manusia
untuk bertindak sebagai wakil-Nya dalam memerintah atas manusia (Kej. 9:6). Nuh menjadi wakil kekuasaan
Allah di bumi. Hari ini juga Allah mengaturkan banyak wakil kekuasaanNya di bumi bagi kita, Ada orang tua,
guru, wali kelas, orang yang bertanggung jawab di setiap tempat kita berada. Semua wakil otoritas Allah ini di
tunjuk Allah atas kedaulatanNya sendiri.
Nuh adalah kepala dari keluarganya, ayah dari anak-anaknya. Anak-anaknya berada di bawah
kekuasaannya. Begitu juga orang tua yang telah Allah tetapkan bagi kita, mereka adalah kepala dan wakil
kekuasaan Allah atas kita. Maka, kita harus taat dan menghormati mereka dan mengapresiasi mereka sebagai
sumber hayat (kehidupan) kita. Taat adalah menjadi benar dalam tindakan kita. Tetapi menghormati adalah
bersikap tunduk dalam sikap kita. Memberontak terhadap orang tua kita adalah berbahaya. Taat dan menghormati
orang tua adalah suatu penjagaan yang menyelamatkan kita, juga perintah penting yang Allah berikan kepada
kita, bahkan mengandung janji berkat, yaitu: “supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi” (Ef. 6:3).
Ham gagal dalam mengahadapi situasi ayahnya Nuh yang gagal. Nuh sebagai pemimpin berada di bawah
berkat Allah dan menjadi petani Anggur yang sukses. Ketika Nuh meminum anggur secara berlebihan maka dia
menjadi mabuk dan telanjang tanpa sadar. Kegagalan Nuh ini memberi satu pelajaran berarti bagi kita bahwa
kapan kala menjadi sukses dalam kehidupan kita maka kita tidak boleh terlalu girang dan ceroboh karena
membawa kita jatuh. Tidak boleh sembarangan dalam segala sesuatu. Kegagalan Nuh menjadi ujian bagi anak-
anaknya untuk mengungkapkan sikap mereka terhadap otoritas. Perlu senantiasa berjaga jaga. Nuh yang gagal
dan telanjang diketahui oleh Ham. Ketika Ham melihat ketidaktepatan ayahnya, tidak ada perasaan malu atau
dukacita, ia juga tidak berpikir untuk menutupi masalah ini. Ia malah pergi kepada saudara-saudaranya dan
mengungkapkan ketidaktepatan ayahnya. Ham memiliki roh yang memberontak. Mendengar cerita Ham tentang
ketidaktepatan ayah mereka, Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka
berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka
tidak melihat aurat ayahnya.
Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya, Nuh mengatakan
perkataan nubuat untuk anak-anaknya, satu perkataan kutuk dan dua perkataan berkat. Ia mengutuk Ham menjadi
hamba yang paling hina bagi para saudaranya (Kej. 9:25). Jadi perkara taat dan hormat terhadap wakil otoritas
Allah adalah hal yang penting. Sebagai orang muda, kita perlu belajar dari anak-anak Nuh. Terkutuk atau diberkati
atas ujian yang sedemikian ini tergantung pada bagaimana kita meletakkan diri kita di bawah pemerintahan Allah.

Pertanyaan:
1. Sebutkan siapa saja wakil kekuasaan yang Allah tetapkan bagimu!
2. Apa perbedaan Taat dan Hormat?
3. Diskusikan bagaimana menyikapi wakil otoritas Allah yang tidak tepat!
4. Ceritakan pengalamanmu ketika gagal taat dan hormat terhadap orangtua atau gembala orang lainnya.

Hafalan Ayat:
1 Tesalonika 2:12 dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang
memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Anda mungkin juga menyukai