Anda di halaman 1dari 8

CARA MENDIDIK ANAK

[Islamic Parenting] 9 Prinsip Luqman dalam mendidik anak


Ringkasan Kajian Islamic Parenting (sesi 1)
Ustadz. Bahtiar Nasir
Membangun Karakter Remaja Indonesia berdasarkan Luqmans Values
Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, Bersyukurlah kepada Allah
Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi
Maha Terpuji.
(QS. Luqman:12)
singkatnya, orang tua yang sudah mendapatkan ilmu hikmah itu adalah orang tua yang
mensyukuri karunia anak dari Allah. Kesyukuran yang tentu tidak terbatas pada ucapan semata
tapi juga sampai ke tingkat terapan. Seperti apa seharusnya bersyukur, ini digambarkan dalam
ayat selanjutnya.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (Q.S. Luqman: 13)
Ada 9 sistem nilai luqman yang baik untuk diterapkan dalam mendidik anak:
1. Bentengi anak dari syirik. Kenapa bukan diajarkan tauhid? Karena secara fitrah anak
sudah terlahir dalam keadaah tauhid. Sebagian besar yang mengubah fitrah anak itu
adalah orang tua, karenanya penjahat pertama di dunia ini adalah orang tua yang meyahudi-kan dan me-nasarani-kan anak.Tugas pertama ortu adalah membentengi fitrah
anak dan menjauhkan dari syirik.
ketika kita menyampaikan kepada anakan jangan syirik, harus disampaikan secara rasional agar
anak bisa menerima. Lalu apa alasannya? Inna syirka lazhulmun azhiim (sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar ). Apasih dosa besar?
Pertanyaan ini juga harus dijelaskan kepada anak. Misalnya, nak jangan takut kepada selain
Allah, jangan berharap kepada selain Allah, jangan pasrah kepada selain Allah, jangan
mencintai melebihi cinta kita kepada Allah. Kenapa kamu takut kepada yang tidak
membahayakan, padahal yang bisa memberi mudharat adalah Allah. Buat apa kamu berharap
kepada yang tidak punya, karena yang bisa memberi hanya Allah. Jangan cinta kepada yang
tidak setia kepadamu, karena yang setia kepadamu hanya Allah. Jangan bersandar kepada
yang rapuh, karena jika kamu bersandar kepada Allah itu sudah cukup bagimu.

Alquran memberi bimbingan kepada kita begitu detail agar lahir generasi-gerasi Islam yang
baik. Andai semua kampus dan sekolah hancur di bom akibat di bom, andai semua perpustakaan
di bumi ditelan bencana, dan masih ada Alquran. Insya Allah akan lahir manusia hebat, anak
jenius dan peradabahn yang kuat.
Jadi salah besar kalau anak disekolahkan dengan ilmu dunia tapi tidak ada alquran dalam
hatinya.
2. Birul walidain.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. (QS.
Luqman:14)
Pendidikan kedua setelah jangan syirik adalah berbakti kepada kedua orang tua,
Orang tua yang gagal memndidik anaknya birul walidain adalah orang tua yang durhaka.
Karena umumnya anaka-anak durhaka dibesarkan oleh orang tua yang durhaka,
Kenapa harus burul walidain: (1) hamalat hu ummuhu wahna alaa wahnin , (2) anisykur lii
walilwalidaika ilayyal mashiir.
Berbakti itu bentuk bersyukur kepada Allah dan beterimakasih pada orang tua,
3. Muroqobatullah (Merasa dalam pengawasan Allah)
Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan.
Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Mahateliti. (QS. Luqman: 16)
Pendidikan muroqobatullah ini penting agar anak tak hanya taat kepada Allah di depan orang
tuanya saja.
4. Sholat
5. Amar Maruf Nahi Munkar
6. Shabar
7. Akhlaq: dalam bentuk ekspersi wajah
8. Akhlaq: dalam bentuk bahas tubuh
9. Akhlaq: dalm bentuk pola komunikasi
Poin 4 sampai 9 dilanjut langsung dengan nonton videonya ya :)
Ada sambungan penjelasan juga dari ust. Bendri dan ayah Irwan.

JADILAH AYAH YANG HEBAT


Pernikahan itu tidak cukup dengan cinta dan kerja, namun ada hal lain yang kadang orang lupa
untuk mempersiapkannya. Yaitu persiapan ilmu menuju gerbang pernikahan. ilmu tentang
parenting dan psikologi pernikahan. Menjadi seorang kepala rumah tangga berarti siap untuk
mengemban amanah untuk menjadi pelindung seluruh anggotanya. Qu Anfusakum wa ahlikum
naaro (QS. At-Tahrim : 6 ).
Jangan sampai terlanjur menjadi ayah tapi tidak tahu bagaimana mendidik anak. Jangan sampai
terlanjur berkeluarga, tapi tidak tahu bagaimana menjadi pemimpin keluarga yang baik. Sebab,
suami yang memperlakukan istrinya dengan buruk akan menjadi contoh buruk bagi anak lakilaki dalam memperlakukan teman-temannya dan istrinya kelak.
Dalam Surah al Baqarah ayat 133, Allah memberikan gambaran bagaimana kesuksesan Nabi
Yaqub alaihissalam dalam mendidik anak-anaknya.
Adakah kamu hadir ketika Yaqub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada
anak-anaknya: Apa yang kamu sembah sepeninggalku? Mereka menjawab: Kami akan
menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan
Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya. (al Baqarah:133)
Nabi Yaqub ingin mengkroscek ke-tauhid-an anak-anaknya menjelang ia wafat. Ia ingin
mengetahui apakah sepeninggalnya nanti anak-anaknya tersebut masih menyembah Allah atau
tidak. Ini merupakan suatu klarifikasi yang penting bagi Nabi Yaqub apakah pasca kematiannya
anaki-anaknya dalam kehinaan atau kemuliaan.
Nabudu ilahaka wa ilaaha aabaa-ika. Nabi Yaqub suskes mengajarkan pendidikan tauhid
kepada anak-anaknya, dan ini mementahkan anggapan bahwa Nabu Yaqub memeluk agama
Yahudi. Terlihat bahwa jawaban mereka amat gamblang. Disini ada rasa kebanggan seorang
anak terhadap Ayahnya. Ada unsur kekaguman, kedekatan seorang anak kepada Ayah dan
kakek-kakenya karena mereka telah menjadi agen pembentuk Tauhidullah pada anak
keturunannya.
Ilaahan waahidan. untuk menghilangkan kesan bahwa Tuhan yang mereka sembah itu dua atau
banyak tuhan-karena sebelumnya mereka berkata Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmumaka
ucapan mereka dilanjutkan dengan penjelasan bahwa Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya
tunduk patuh pada-Nya, bukan kepada selain-Nya siapa pun dia. Kemusyrikan remaja sekarang
memang tidak lagi menyembah batu dan pohon. Tapi kemusyrikan anak zaman sekarang lebih
berbahaya dari zaman dahulu. Horoskop, ramalan dan kemusyrikan akibat mengidolakan terlalu
berlebihan pada public figur. Sehingga mereka lebih mengidolakan artis dari pada Allah dan
RasulNya yang seharusnya lebih mereka cintai.

Wa Nahnu lahu muslimun. Tugas ayah salah satunya adalah memastikan bahwa anak-anak
sudah mendapat asupan ilmu menjadi seorang muslim yang kaffah. Ayah bukanlah mesin ATM
yang kehadirannya dibutuhkan anak-anak hanya ketika mereka butuh uang. Ayah sekarang
sibuk bekerja. Sibuk berkarir. Berkomunikasi dengan anak-anak hanya soal materi.
Fenomena Lapar Ayah (Father Hunger)
Fenomena lapar ayah terjadi dalam dua kondisi:
1. Tidak adanya kehadiran fisik seorang ayah. Sebagian besar disebabkan karena faktor
perceraian.
2. Ada kehadiran fisik. Namun ayah sibuk sendiri dengan aktivitasnya.
Anak-anak seolah sudah hafal apa yang biasa ayah diperintahkan. ayo bangun, makan,
tidur, belajar, dll. Dan anak sudah hafal kata-kata ayah yang tidak kreatif itu.
Akar persoalan kerusakan generasi muda bermula dari ayah yang tidak menjalankkan peran dan
fungsinya kepada anak-anaknya. Ayah terlalu sibuk menacri nafkah dan mengejar karir namun
tidak memahamai apa sebetulnya kebutuhan anak-anaknya. Keberadaan geng motor, fenomena
cabe-cabean, narkoba dan tawuran misalnya, adalah bentuk ketiadaan peran ayah dalam
mentransformasikan nilai-nilai keberanian, kejujuran pada anak-anaknya. Yang ayah tahu hanya
kerjakerjadan kerja. Dia merasa telah menjadi ayah yang baik dengan memenuhi
kebutuhan materi anaknya, namun ia menjadi ayah yang bisu , tidak pernah berdialog dengan
anak-anaknya. Sehingga banyak anak-anak yang lapar belaian ayah, lapar kasih sayang ayah,
lapar komunikasi dengan ayah.
Selain itu, sifat kebanci-bancian pada anak laki-laki yang saat ini mulai memenuhi ruang-ruang
hiburan di televisi menjadi fenomena yang tak lepas dari ketiadaan peran seorang ayah dalam
mencontohkan kemaskulinan seorang laki-laki . Anak tidak mendapat sifat kelaki-lakian karena
ketiadaan didikan seorang ayah, karena anak itu kecewa pada ayahnya, karena anak itu benci
pada ayahnya, karenan anak itu jauh dari anaknya.
Fenomena lain akibat tak dipahaminya peran ayah dalam mengelola keluarga adalah broken
home. Ini terjadi bukan karena tersebab perceraian. Namun ketika ayah tidak hadir dirumah, dan
rumah tangga yang dibangun tidak bisa dijadikan sebagai sarana menanamkan nilai-nilai
kebaikan antar anggotanya itulah yang sebetulnya disebut broken home.
Anak-anak adalah titipan Allah, jangan dititipkan lagi pada orang lain. Jangan sampai menjadi
Ayah gagal yang kerja keras mencari nafkah, memberbesar fisiknya, namun jiwa dan raga
anaknya dirampok pergaulan bebas yang menjerumuskan. Semoga kita semua bisa belajar
untuk menjadi ayah yang baik, yang mampu menanamkan nilai tauhid kepada mereka.
Menanamkan nilai tahuid membutuh waktu yang lama, doa yang panjang, kerja keras tak kenal
lelah, dan kesabaran yang tak pernah luruh.

JADI ORANGTUA HEBAT


Menjadi orang tua tentulah bukan perkara mudah, perkembangan teknologi,
percepatan budaya barat yang membaur dengan budaya lokal serta
dominasi games, internet dan TV seakan menjadi sesuatu yang harus
disiasati secara maksimal, agar anak kita dapat tumbuh sesuai dengan
ajaran Islam.
Salah satu tantangan terhebat sebagai muslim adalah menjadi orang tua.
Hal ini merupakan tantangan, dimana banyak dari kita tidak punya
persiapan. Dan Allah Subhanahu wa Taala mengingatkan kita dalam surat
Al Hasyr ayat 18 ( Qs 59 :18 )
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kami kerjakan
Dalam hal ini kaitanya sebagai orang tua haruslah mampu mempersiapkan
anak-anaknya kelak yang akan membawanya ke Surga Firdaus. Dan hal
tersebut maka diperlukan orang tua untuk memahami tahapan-tahapan
perkembangan seorang anak.
Hal hal yang perlu diperhatikan orang tua :
1. Mengenalkan Allah sejak dini
2. Komunikasi dengan anak sekurangnya 10- 15 menit sehari
3. Setiap pertanyaan yang dilontarkan anak maka orang tua perlu
memperjelas jawabannya sesuai dengan tahap perkembangan anak.
4. Orang tua diperlukan pendekatan kepada anak dengan memeluknya,
menciumnya serta
mengatakan cinta pada anak.
5. Membangun rasa percaya diri anak melalui dorongan, apresiasi yang jujur
dan ikhlas.
6. Orang tua mendorong anak terus menerus untuk berpikir, berefleksi,
merenung, memahami serta menganalisa.

Semoga kita dapat menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita kelak.

AMALAN KETIKA HAMIL


Nikmat yang Allah berikan kepada seorang perempuan sungguh luar biasa,
Allah memberikan talenta majemuk kepada seorang perempuan atau
berperan ganda dalam hidup.
Nikmat ketika perempuan berperan menjadi hamba Allah, mendirikan
sholat, puasa, sedekah dan berusaha menjaga iffah (kehormatan) dan
izzahnya (harga diri). Kemudian nikmat saat Allah mempertemukan ia
dengan jodohnya (suami) dan menikah kemudian Ia berperan sebagai istri,
melayani suami sepenuh hati karena Allah, agar semua yang ia lakukan
bernilai ibadah. Dan nikmat yang tak kalah luar biasanya adalah ketika Allah
memberikan kepercayaan kepadanya mengandung (hamil). Salah satu
peran berat yang harus dilalui perempuan adalah saat ia hamil. Perempuan
harus mengandung selama 9 bulan, membawa janin mulai dari ons sampai
kilo di dalam perut, ketika tidur ia serba salah, miring salah, terlentang
salah, tengkurap apalagi..masya Allah. Kemudian ibu melahirkan dengan
taruhan nyawa. Maka layaklah jika syurga itu berada dibawah telapak kaki
ibu, subhanallaah.
Agar nikmat hamil itu tidak berlalu begitu saja, berlalu tanpa makna Ilahiah,
maka sudah selayaknya seorang ibu mempunyai ilmu tentangnya .
Melakukan sesuatu karena ilmu bukan karena pamali, bumali, bimali, kamali
dan mali-mali lainnya.
Dan lahirnya seorang anak yang sholih, tidak terlepas dari peran ibu ketika
ia mengandung. Apa saja yang harus dilakukan ibu selama mengandung?.
Berikut ini adalah amalan yang sebaiknya dilakukan ketika ibu mengandung
agar anak yang dilahirkan menjadi anak yang sholih. Aamiin, insya Allah.
1. Perbanyak bersyukur, bersyukur kepada Allah atas kehamilan yang
diberikan. Bersyukur tidak hanya dengan ucapan tapi juga perbuatan.
Menjaga kandungan dengan baik itupun bagian dari sebuah
kesyukuran kita. Karena apabila bersyukur Allah akan menambahkan

nikmat kepada kita, dan tambahan nikmat itu adalah anak yang sholih
yang kelak akan lahir dari rahim yang Allah titipkan kepada kita.
2. Perbanyak doa. Berdoalah untuk sang jabang bayi. Walau ia belum
lahir ia dapat merasakan doa-doa yang dipanjatkan ibu dan ayahnya.
Berdoalah dengan khusyu, bisa menggunakan bahasa Arab atau
bahasa Indonesia, yang penting kita mengerti doa yang kita panjatkan.
Jangan sampai doa yang sudah panjang lebar kita panjatkan tetapi
tidak tahu artinya. Ada banyak doa yang Rasulullah SAW ajarkan
kepada kita, salah satunya ada dalam Quran Surat As-Shofat ayat 11.
Robbi habli minashsholihin Ya Allah berikanlah kami anak yang
sholih.
3. Didik anak walau ia masih dalam kandungan. Pun ia belum lahir
kedunia, pendidikan dalam islam dimulai ketika anak berada dalam
kandungan. Ajak janin berbicara, membaca al-quran,
memperdengarkan murotal al-quran, sering mengikuti kajian
keislaman dan kebaikan lainnya. Selain itu perilaku orang tua (ayah
dan ibu) ketika ibu mengandung akan berpengaruh besar pada janin.
Memperbagus ibadah akan memberikan pengaruh positif pada janin.
Subhanallah.
4. Jaga emosi. Emosi ibu ketika mengandung berpengaruh juga pada
janin. Maka, hendaklah ibu menjaga emosinya. Berusaha untuk selalu
sabar, tidak mudah marah dan menjaga lisan, tidak mengeluarkan
kata-kata kotor. Karena janin pun dapat merasakan emosi ibu yang
sedang marah, mengumpat dan perbuatan buruk lainnya,
naudzubillaah..
5. Memperhatikan asupan makanan. Dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 168
Allah berfirman, Wahai manusia makanlah makanan yang ada di bumi
yang halal lagi baik. Berikan makanan yang halal kepada janin. Jangan
sampai ada makanan haram masuk kedalam perut ibu, karena
kehalalan rizki juga akan berpengaruh bagi janin. Makanlah makanan
yang halal, baik dan bergizi, agar janin tetap sehat.
6. Periksakan kandungan. Wajib bagi ibu yang sedang mengandung untuk
memeriksakan kandungannya ke dokter atau bidan agar ia
mengetahui bagaimana kondisi janin. Tak segan untuk meminta saran
dokter atau bidan untuk kebaikan kandungannya.

7. Kehalalan rizki. Perhatikan kehalalan apapun yang kita pakai dan


makan. Jika ada yang subhat, lebih baik ditinggalkan. Pilih barang atau
makanan yang sudah jelas kehalalannya.
Semoga amalan di atas manfaat bagi para ibu hamil, agar kelak generasi
berikutnya menjadi anak yang sholih-sholiha dan negeri ini akan dipenuhi
oleh generasi Robbani, Qurani.. aamiin.

Wallaahualam bisshowab..

Anda mungkin juga menyukai