Alquran memberi bimbingan kepada kita begitu detail agar lahir generasi-gerasi Islam yang
baik. Andai semua kampus dan sekolah hancur di bom akibat di bom, andai semua perpustakaan
di bumi ditelan bencana, dan masih ada Alquran. Insya Allah akan lahir manusia hebat, anak
jenius dan peradabahn yang kuat.
Jadi salah besar kalau anak disekolahkan dengan ilmu dunia tapi tidak ada alquran dalam
hatinya.
2. Birul walidain.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. (QS.
Luqman:14)
Pendidikan kedua setelah jangan syirik adalah berbakti kepada kedua orang tua,
Orang tua yang gagal memndidik anaknya birul walidain adalah orang tua yang durhaka.
Karena umumnya anaka-anak durhaka dibesarkan oleh orang tua yang durhaka,
Kenapa harus burul walidain: (1) hamalat hu ummuhu wahna alaa wahnin , (2) anisykur lii
walilwalidaika ilayyal mashiir.
Berbakti itu bentuk bersyukur kepada Allah dan beterimakasih pada orang tua,
3. Muroqobatullah (Merasa dalam pengawasan Allah)
Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan.
Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Mahateliti. (QS. Luqman: 16)
Pendidikan muroqobatullah ini penting agar anak tak hanya taat kepada Allah di depan orang
tuanya saja.
4. Sholat
5. Amar Maruf Nahi Munkar
6. Shabar
7. Akhlaq: dalam bentuk ekspersi wajah
8. Akhlaq: dalam bentuk bahas tubuh
9. Akhlaq: dalm bentuk pola komunikasi
Poin 4 sampai 9 dilanjut langsung dengan nonton videonya ya :)
Ada sambungan penjelasan juga dari ust. Bendri dan ayah Irwan.
Wa Nahnu lahu muslimun. Tugas ayah salah satunya adalah memastikan bahwa anak-anak
sudah mendapat asupan ilmu menjadi seorang muslim yang kaffah. Ayah bukanlah mesin ATM
yang kehadirannya dibutuhkan anak-anak hanya ketika mereka butuh uang. Ayah sekarang
sibuk bekerja. Sibuk berkarir. Berkomunikasi dengan anak-anak hanya soal materi.
Fenomena Lapar Ayah (Father Hunger)
Fenomena lapar ayah terjadi dalam dua kondisi:
1. Tidak adanya kehadiran fisik seorang ayah. Sebagian besar disebabkan karena faktor
perceraian.
2. Ada kehadiran fisik. Namun ayah sibuk sendiri dengan aktivitasnya.
Anak-anak seolah sudah hafal apa yang biasa ayah diperintahkan. ayo bangun, makan,
tidur, belajar, dll. Dan anak sudah hafal kata-kata ayah yang tidak kreatif itu.
Akar persoalan kerusakan generasi muda bermula dari ayah yang tidak menjalankkan peran dan
fungsinya kepada anak-anaknya. Ayah terlalu sibuk menacri nafkah dan mengejar karir namun
tidak memahamai apa sebetulnya kebutuhan anak-anaknya. Keberadaan geng motor, fenomena
cabe-cabean, narkoba dan tawuran misalnya, adalah bentuk ketiadaan peran ayah dalam
mentransformasikan nilai-nilai keberanian, kejujuran pada anak-anaknya. Yang ayah tahu hanya
kerjakerjadan kerja. Dia merasa telah menjadi ayah yang baik dengan memenuhi
kebutuhan materi anaknya, namun ia menjadi ayah yang bisu , tidak pernah berdialog dengan
anak-anaknya. Sehingga banyak anak-anak yang lapar belaian ayah, lapar kasih sayang ayah,
lapar komunikasi dengan ayah.
Selain itu, sifat kebanci-bancian pada anak laki-laki yang saat ini mulai memenuhi ruang-ruang
hiburan di televisi menjadi fenomena yang tak lepas dari ketiadaan peran seorang ayah dalam
mencontohkan kemaskulinan seorang laki-laki . Anak tidak mendapat sifat kelaki-lakian karena
ketiadaan didikan seorang ayah, karena anak itu kecewa pada ayahnya, karena anak itu benci
pada ayahnya, karenan anak itu jauh dari anaknya.
Fenomena lain akibat tak dipahaminya peran ayah dalam mengelola keluarga adalah broken
home. Ini terjadi bukan karena tersebab perceraian. Namun ketika ayah tidak hadir dirumah, dan
rumah tangga yang dibangun tidak bisa dijadikan sebagai sarana menanamkan nilai-nilai
kebaikan antar anggotanya itulah yang sebetulnya disebut broken home.
Anak-anak adalah titipan Allah, jangan dititipkan lagi pada orang lain. Jangan sampai menjadi
Ayah gagal yang kerja keras mencari nafkah, memberbesar fisiknya, namun jiwa dan raga
anaknya dirampok pergaulan bebas yang menjerumuskan. Semoga kita semua bisa belajar
untuk menjadi ayah yang baik, yang mampu menanamkan nilai tauhid kepada mereka.
Menanamkan nilai tahuid membutuh waktu yang lama, doa yang panjang, kerja keras tak kenal
lelah, dan kesabaran yang tak pernah luruh.
Semoga kita dapat menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita kelak.
nikmat kepada kita, dan tambahan nikmat itu adalah anak yang sholih
yang kelak akan lahir dari rahim yang Allah titipkan kepada kita.
2. Perbanyak doa. Berdoalah untuk sang jabang bayi. Walau ia belum
lahir ia dapat merasakan doa-doa yang dipanjatkan ibu dan ayahnya.
Berdoalah dengan khusyu, bisa menggunakan bahasa Arab atau
bahasa Indonesia, yang penting kita mengerti doa yang kita panjatkan.
Jangan sampai doa yang sudah panjang lebar kita panjatkan tetapi
tidak tahu artinya. Ada banyak doa yang Rasulullah SAW ajarkan
kepada kita, salah satunya ada dalam Quran Surat As-Shofat ayat 11.
Robbi habli minashsholihin Ya Allah berikanlah kami anak yang
sholih.
3. Didik anak walau ia masih dalam kandungan. Pun ia belum lahir
kedunia, pendidikan dalam islam dimulai ketika anak berada dalam
kandungan. Ajak janin berbicara, membaca al-quran,
memperdengarkan murotal al-quran, sering mengikuti kajian
keislaman dan kebaikan lainnya. Selain itu perilaku orang tua (ayah
dan ibu) ketika ibu mengandung akan berpengaruh besar pada janin.
Memperbagus ibadah akan memberikan pengaruh positif pada janin.
Subhanallah.
4. Jaga emosi. Emosi ibu ketika mengandung berpengaruh juga pada
janin. Maka, hendaklah ibu menjaga emosinya. Berusaha untuk selalu
sabar, tidak mudah marah dan menjaga lisan, tidak mengeluarkan
kata-kata kotor. Karena janin pun dapat merasakan emosi ibu yang
sedang marah, mengumpat dan perbuatan buruk lainnya,
naudzubillaah..
5. Memperhatikan asupan makanan. Dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 168
Allah berfirman, Wahai manusia makanlah makanan yang ada di bumi
yang halal lagi baik. Berikan makanan yang halal kepada janin. Jangan
sampai ada makanan haram masuk kedalam perut ibu, karena
kehalalan rizki juga akan berpengaruh bagi janin. Makanlah makanan
yang halal, baik dan bergizi, agar janin tetap sehat.
6. Periksakan kandungan. Wajib bagi ibu yang sedang mengandung untuk
memeriksakan kandungannya ke dokter atau bidan agar ia
mengetahui bagaimana kondisi janin. Tak segan untuk meminta saran
dokter atau bidan untuk kebaikan kandungannya.
Wallaahualam bisshowab..