“TAKUT AKAN TUHAN ADALAH CIRI PEMUDA YANG BIJAKSANA”
Amsal 10:1-14
Salam Sejahtera bagi Kita Semua, Shalom.
Bersyukur untuk segala kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita yang terus menghentar kita untuk menikmati waktu hidup sebagai anak muda ditengah banyaknya kesibukan kita. Puji Tuhan kalo kita semua hari ini masih memiliki kerinduan untuk beribadah dan mendengarkan firman, karena terbukti bahwa banyak anak muda diluar sana yang mungkin tidak punya waktu, atau tidak punya keinginan lagi untuk beribadah. Hal itu banyak terjadi di kota kota besar, dengan segala kemudahan iptek membuat persekutuan ibadah bukan lagi sesuatu yang penting dan dirindukan, karena mungkin semua khotbah dan pengajaran firman bisa didapatkan melalui handphone atau alat komunikasi lainnya. Teman-teman yang diberkati Tuhan, perubahan drastic seperti ini wajar saja terjadi, bisa memberikan dampak yang positif namun juga tidak lepas dari dampak negatif. Dampak positif mungkin baik untuk kita bisa meningkatkan kemampuan kita sebagai anak muda agar mampu bersaing, atau bisa juga mempermudah aktivitas kita disetiap hari, dampak positifnya sangat mengena dalam kehidupan, dan begitupun dengan dampak negatifnya. Dampak negative yang sangat parah dari perkembangan iptek adalah kemerosotan moral dan iman. Banyak contoh jaman sekarang anak kecil ditengah beribadah harus diberikan handphone supaya tidak mengacau, mungkin sekilas kita melihat baik tindakan tersebut, namun nyatanya iman dan moral dari anak tersebut malah yang dikorbankan. Perbedaan zaman mungkin mengharuskan para orang tua mendidik anak dengan cara yang berbeda, namun mari kita lihat pembacaan firman Tuhan hari ini dalam kitab Amsal 10:1-14. Raja Salomo menulis kitab Amsal dalam keadaan pikiran yang penuh hikmat, karena kita tau juga bersama bahwa Raja Salomo merupakan Raja yang berhikmat, dan tidak ada satupun manusia yang memiliki hikmat yang lebih besar dari Raja Salomo. Hikmat Tuhan memimpin raja Salomo untuk mengingatkan kita beberapa hal: 1. Pengajaran mengenai pentingnya hikmat, dan didikan yang mendatangkan kebajikan bagi setiap orang dimulai dari masa anak-anak. Ketika Tuhan membentuk manusia, Tuhan membentuk keluarga, yang merupakan kelompok terkecil dan paling intim. Dan pada pembacaan kita kali ini Salomo berbicara pertama kali tentang keluarga, yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Salomo menegaskan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendidik anak menjadi bijak. Dan anak mempunyai hak untuk mendapat didikan serta ajaran yang benar. Namun seringkali anak menganggap rendah dan bersikap masa bodoh terhadap didikan dan ajaran orang tua. Saat ini mungkin kita sudah ada diumur dewasa 17 tahun keatas, namun kita harus tetap melihat posisi kita yang masih merupakan seorang anak didalam keluarga. Raja Salomo dalam firman ini tidak menulis rentan waktu usia seseorang disebut sebagai anak. Yang berarti bahwa berapapun umur kita, selama masih ada orang tua atau orang yang lebih tua diatas kita, kita tetap memerlukan didikan dan ajaran. Jangan pernah kita lupakan bahwa hikmat diperoleh dari setiap ajaran dan didikan yang diberikan kepada kita setiap hari. Jadi jika kita mau hidup dengan hikmat jangan pernah menolak didikan dan ajaran dari orang tua atau orang yang lebih tua dari kita. Amsal 4:13 memberikan kesaksian bahwa didikan adalah kehidupan. Jangan mengganggap diri kita benar dan telah dewasa sepenuhnya, berusahalah untuk tetap terus menerima didikan dan menerapkan nya dalam kehidupan, memang kadang kala didikan diberi dalam kondisi yang tidak mengenakan buat kita, apalagi bagi kita sebagai anak muda yang memiliki tingkat ego yang tinggi. Mulai sekarang mari belajar untuk memperkecil ego, merendahkan hati, untuk menerima didikan dan ajaran yang mendatangkan hikmat buat masa depan kita yang penuh dengan harapan bersama Tuhan. 2. Pengajaran dan didikan yang benar adalah sesuai dengan Firman Tuhan yang merupakan satu-satunya sumber pengenalan akan Tuhan, yang menumbuhkan karakter takut akan Tuhan. Teman – teman yang diberkati Tuhan, seperti yang sudah dikatakan tadi bahwa usia anak muda bukanlah usia dewasa sepenuhnya, namun bukan usia anak sekolah minggu lagi. Anak muda haruslah sudah mampu berpikir mana yang baik dan mana yang tidak baik. Inilah tantangan kita sebagai anak muda, tak bisa kita pungkiri bahwa mungkin terkadang setiap ajaran dan didikan yang kita terima harus kita saring sesuai dengan firman Tuhan. Firman Tuhan menjadi dasar dari setiap didikan dan ajaran. Tolak setiap ajaran yang akan menjauhkan kita dari Tuhan Yesus Kristus, ingat dan pahami bahwa ajaran yang benar hanya sesuai dengan alkitab yaitu Firman Tuhan. 3. Tanda seorang berhikmat adalah Takut akan Tuhan (amsal 1:7) dan orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang benar, yang berarti bahwa karakter, hati, perkataan, dan perbuatan sesuai dengan kehendak Tuhan. Takut akan Tuhan merupakan pendidikan awal yang Tuhan beri kepada manusia sejak manusia dijadikan, namun dosa merusak didikan tersebut, yang mengakibatkan manusia harus dididik lebih keras untuk mengerti konsep Takut akan Tuhan. Untuk itu manusia diajar dan dingat-ingatkan berulang-ulang kali mengenai siapa itu Tuhan dan mengapa kita harus tunduk dan hidup Takut akan Tuhan, yang tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membuat kita tidak akan melakukan hal yang akan kita sesali dikemudian hari. Orang benar yang takut akan Tuhan dalam fiman Tuhan yang kita baca hari ini adalah mereka yang menjadi berkat bagi orang lain (tidak hidup dalam kemalasan, dan mampu menjaga bicaranya) dan mengasihi orang lain dengan kasih yang tulus. Didalam ayat 7 firman Tuhan berkata bahwa bahkan mengenang orang benar mendatangkan berkat, yang berarti bahwa semasa hidupnya telah menjadi berkat dan dampak bagi orang-orang sekitarnya. Inilah yang harus kita pupuk dari kita masih muda, jangan suka mencari masalah dengan orang lain, mampu menjaga perasaan orang lain jangan karena mulut hubungan kita dengan orang lain menjadi renggang. Mari torang belajar sama sama, bertumbuh bersama dalam organisasi pemuda ini, baku baku topang, baku baku bantu, baku baku kase inga, jangan cuman karena kerikil kecil torang semua baku-baku marah yang akhirnya so beking senggang torang pe hubungan. Kehendak Tuhan