Anda di halaman 1dari 2

Fase Mendidik Anak Menurut Islam

17 Juli 2021 | Artikel | 0 komentar

Fase Pertama
Manusia akan menghadapi masa-masa ketika ia mulai kehilangan produktifitasnya,
termasuk produktifitas dalam beribadah. Kondisi tersebut menjadikan sosok anak dalam
sebuah keluarga sebagai aset dan penerus di masa depan. Namun, untuk dapat
menghasilkan aset yang baik dan bermanfaat, kita harus mempelajari fase-fase dalam
mendidik anak dan melaksanakannya dengan baik. Kita tentu sering membaca berbagai tips
tentang mendidik anak, tetapi bagaimana cara mendidik anak menurut Islam?
Pada QS. At-Tahrim ayat 6 Allah berfirman:
Wahai orang-orang yang percaya Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu;  pendaganya malaikat-malaikat yang kasar,
dank eras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepda
meeka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Berdasarkan dalil di atas, berarti sudah menjadi kewajiban kita untuk memastikan dan
memastikan pendidikan yang kita berikan pada anak sudahlah tepat. Ada tiga fase mendidik
anak menurut Islam yang berdasarkan dari sabda-sabda Rasul. Pertama adalah fase awal 0-
7 tahun. KH Ahmad Musta'in Syafi'i menyampaikan bahwa pada fase pendidikan yang paling
tepat bagi anak adalah bermain. Pemantauan dan pendidikan yang diberikan kepada anak
usia ini harus sesuai dengan agama dan nilai, tetapi caranya adalah dengan mengajak
mereka bermain.

Fase kedua
Fase kedua adalah saat anak berusia -14 tahun. Pada rentang usia ini, anak wajib diajarkan
soal akhlak dan tata krama. Rasululullah bahkan pernah menyatakan bahwa jika ada anak
yang sudah berusia 10 tahun dan belum mau melaksanakan salat, maka anak itu
diperbolehkan untuk dipukul. Akhlak yang dimaksud bukan hanya akhlak kepada orang tua,
tetapi juga kepada Allah, guru, dan manusia lainnya.

Fase Ketiga
Fase terakhir dari mendidik anak adalah saat anak berusia 14-21 tahu. Sebagai manusia
yang memasuki usia remaja dan menjelang dewasa, kita dapat mengajak anak belajar
dengan pendekatan dialogis. Pada tahap ini anak harus sudah belajar dengan cara analisis
dan logistik. Namun demikian, sebenarnya kelompok usia ini juga usia rentan karena
biasanya anak merasa sudah menyimpan rahasia. Orang tua perlu menghindari hal
tersebut dengan membangun kedekatan dengan anak agar mereka merasa tidak ragu
untuk bercerita tentang apapun kepada orang tuanya. Meski semakin dewasa, tetapi di usia
ini anak justru membutuhkan lebih banyak perhatian agar ia tidak salah mengambil sikap
terutama saat berjauhan dengan orang tuanya.
Selain memahami dan melaksanakan tiga fase, satu hal utama yang tak boleh dilupakan
adalah yang harus terus dipanjatkan untuk anaknya, agar sang anak berada dalam
perlindungan Allah. Perlu diingat, tiga fase mendidik anak tidak hanya harus dikunjungi oleh
Ibu sebagai madrasah pertama tetapi juga harus dipahami oleh ayah sebagai pemimpin
keluarga. Hal ini agar anak mendapatkan pendidikan da perhatian yang lengkap dan
melindungi dirinya.

Anda mungkin juga menyukai