–9
Judul : Nyanyian Musa
5. Berlaku busuk terhadap
Dia, mereka yang bukan lagi
anak-anak-Nya, yang
merupakan noda, suatu
angkatan yang bengkok dan
belat-belit.
• Musa menjelaskan sifat
dari bangsa israel yang
bertentangan dengan sifat
Allah.
• Musa juga ingin
menjelaskan suatu sikap
yang buruk yang di
tunjukkan oleh bangsa
israel kepada Allah.
6. Demikianlah engkau
mengadakan pembalasan
terhadap Tuhan, hai bangsa
yang bebal dan tidak
bijaksana? Bukankah Ia
Bapamu yang mencipta
engkau, yang menjadikan
dan menegakkan engkau?.
• Musa ingin menjelaskan
dan mengambarkan bahwa
sikap bangsa israel yang
tidak berterima kasih
kepada Allah yang telah
menyelematkan mereka
dan mengasihi mereka.
• Namun bangsa isreal tidak
membalas kebaikan Tuhan
dengan cinta kasih, namun
berbuat yang tidak di ingini
Tuhan.
• Musa berusaha untuk
mengingatkan bangsa
Israel dimana pada ayat 2
“Mudah-mudahan
pengajaranku menitik
laksana hujan,
perkataanku menetes
laksana embun, laksana
hujan renai ke atas tunas
muda, dan laksana dirus
hujan ke atas tumbuh-
tumbuhan”. Dimana musa
mengharapkan adanya
sikap penyesalan dari
bangsa israel terhadap
seluruh perbuatannya dan
mau bertobat dan
memohon pengampunan
Allah atas cinta kasih-Nya
kepada bangsa israel
Kesimpulan :
• Nyanyian Musa
merupakan sebuah
peringatan bagi orang-orang
Israel dan kita semua yang
keras hati dan tegar tengkuk
terhadap Tuhan.
Berulangkali Firman Tuhan
dilanggar oleh bangsa israel,
diragukan, dan
memperlakukan Tuhan
dengan cara yang negatif,
namun Tuhan tidak
meninggal mereka.
• Tuhan tetap setia dalam
Firman dan janji-Nya, Tuhan
tetap Memelihara dan
menaungi orang israel
dengan cinta kasih-Nya,
dimana hal ini tercermin
pada ayat yang ke 9 “Tetapi
bagian Tuhan ialah umat-
Nya, Yakub ialah milik yang
ditetapkan bagi-Nya”
• Hal ini menjelaskan bahwa
Tuhan adalah Tuhan yang
penuh berlimpah dalam
memberikan cinta kasih
kepada anak-anak-Nya,
Tuhan selalu hadir dan
menaungi serta memberkati
seluruh perjalanan hidup
kita.
• Oleh sebab itu, sebagai
orang yang menerima kasih
dan berkat Tuhan, maka
sudah semestinya kita
mengisi kehidupan beriman
kita dengan hidup bersyukur
dan bersedia juga menjadi
saluran kasih dan berkat
Tuhan bagi sesama
manusia.
• Tema kita “Jangan
Kecewakan Allah”
• Ajaran yang baik menjadi
renungan bagi kita
bahwaTuhan telah
memberikan segala-galanya
kepada kita, untuk itu kita
jangan sekali-kali
mengecewakan Tuhan
terhadap sesama manusia,
karena Tuhan itu merupakan
kebaikan, sukacita, rasa
aman dan rasa tenang serta
damai sejahtera bagi seluruh
ciptaan-Nya.