Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Jaringan Komputer

MODUL III
CISCO VTP DAN INTERVLAN ROUTING

3.1 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi VTP pada switch Cisco.
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi interVLAN Routing pada Router
Cisco.
3.2 DASAR TEORI
1. Pengertian Virtual Local Area Network Trunking Protocol (VTP)
VTP mendefinisikan protokol pertukaran informasi pada layer 2 yang dipakai
switch untuk saling bertukar konfigurasi VLAN. VTP (Virtual Local Area
Network Trunking Protocol) adalah Cisco proprietary layer protokol yang
mengatur penambahan, pengurangan dan penamaan dari VLAN yang
memungkinkan switch-switch Cisco yang terhubung bisa saling bertukar
informasi konfigurasi. VTP merupakan protokol yang akan mendistribusikan
konfigurasi VLAN ke switch VTP server yang lain melalui jalur trunking [12].
Sebuah contoh apabila terdapat network yang memiliki 10 switch yang saling
terhubung menggunakan VLAN trunk, dan setiap switch memiliki minimal satu
port yang ditempatkan pada satu VLAN dengan VLAN ID 3 dengan nama
Accounting. Tanpa VTP, engineer harus login satu persatu ke semua switch dan
melakukan konfigurasi yang sama untuk membuat sebuah VLAN dan
memberikan nama pada VLAN tersebut. Dengan VTP, user dapat membuat
VLAN 3 dan memberikan namanya pada salah satu switch dan ke-sembilan
switch yang lain akan otomatis membuat VLAN 3 sekaligus namanya [12].
2. VTP Mode
Untuk menggunakan VTP, switch harus dikonfigurasi pada salah satu VTP
agar bisa sering berinteraksi juga masih tetap berada dalam management domain
yang sama. Ada 3 mode VTP yang bisa dikonfigurasikan ke switch server, yaitu
[6] :
a. Mode Server, pada mode ini switch VTP server dapat membuat dan
menghapus VLAN serta mampu mendistribusikan konfigurasi ke switch VTP
server yang lain. VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan
VLAN atau pengubahan domain. Semua informasi VTP disebarkan ke switch

III-28
Praktikum Jaringan Komputer
lainnya yang terdapat dalam domain, sementara semua informasi VTP yang
diterima disinkronisasikan dengan switch yang lain.
b. Mode Client, pada mode ini, switch VTP client tidak memperbolehkan ad-
ministrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun.
Switch VTP server yang di-setting dengan mode ini tidak dapat membuat atau
menghapus VLAN dan hanya menerima konfigurasi VLAN dari switch VTP
server.
3. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan VTP
Pada penggunaannya, VTP memiliki beberapa keuntungan pada
penerapannya seperti penggunaan VTP meminimalkan inkonsistensi
misconfigurations dan konfigurasi yang dapat menghasilkan sejumlah problem
atau masalah seperti duplikat nama VLAN, VLAN benar-tipe spesifikasi, dan
keamanan pelanggaran. Selain itu, Manfaat utama penggunaan VTP adalah
efisiensi yang diberikannya dalam menambah dan menghapus VLAN serta
membuat perubahan pada konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar [3].
VTP memiliki sebuah kelemahan yaitu sangat rentan terhadap terjadinya
looping (pengulangan pada suatu bagian dari program) atau suatu kondisi dimana
frame-frame berputar tanpa henti pada saat menyebarkan informasi ke seluruh
jaringan. Selain itu, banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut.
Cara ini juga lebih manual dan membutuhkan lebih banyak waktu serta sulit untuk
dikelola [3].
4. InterVLAN Routing
InterVLAN adalah metode yang digunakan untuk membagi satu network fisik
menjadi beberapa broadcast domain. Untuk mendukung hal tersebut, maka VLAN
membutuhkan device layer 3 untuk mem-forward traffic menuju VLAN seberang
[16].
InterVLAN routing adalah proses mem-forward traffic network dari satu
VLAN ke VLAN lain menggunakan router. VLAN diasosiasikan dengan IP
subnet yang unik pada network. Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses
routing pada lingkungan beberapa VLAN. Ketika menggunakan router untuk
memfasilitasi InterVLAN routing, interface pada router dapat dihubungkan dengan
VLAN yang berbeda. Setiap device pada VLAN tersebut mengirimkan traffic
melalui router untuk mencapai VLAN lain [16].
III-29
Praktikum Jaringan Komputer
3.3 ALAT DAN BAHAN
1. Laptop/PC
2. Software Cisco Packet Tracer for Student
3.4 PERMASALAHAN
Adapun permasalahan dalam praktikum kali ini antara lain sebagai berikut:
1. Buatlah Topologi jaringan seperti pada gambar di bawah ini

Gambar 3. 1 Topologi Jaringan Permasalahan


2. Konfigurasi IP Address
Tabel 3. 1 Tabel Konfigurasi IP Address

VLAN Nama
Switch PC Port IP Address Port Range
ID VLAN
1 Fa0/2 192.168.2.2
Fa0/2 s.d
2 Informatika 2 Fa0/3 192.168.2.3
Fa0/10
1 3 Fa0/4 192.168.2.4
11 Fa0/11 192.168.3.2 Fa0/11 s.d
12 Fa0/12 192.168.3.3 Fa0/20
3 Mesin
13 Fa0/11 192.168.3.4 Fa0/11 s.d
14 Fa0/12 192.168.3.5 Fa0/20
2 6 Fa0/2 192.168.4.2
Fa0/2 s.d
4 Elektro 7 Fa0/3 192.168.4.3
Fa0/10
8 Fa0/4 192.168.4.4
4 Fa0/2 192.168.5.2 Fa0/2 s.d
3 5 Sipil Fa0/10
5 Fa0/3 192.168.5.3
9 Fa0/2 192.168.6.2 Fa0/2 s.d
4 6 Arsitektur Fa0/10
10 Fa0/3 192.168.6.3
3.5 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil konfigurasi VTP pada masing-masing switch
III-30
Praktikum Jaringan Komputer
a. Switch Utama

Gambar 3. 2 Status VTP Switch Utama


Pada Gambar 3.2 dapat dilihat bahwa status VTP pada Switch Utama
yang telah dikonfigurasikan sebelumnya, pada keterangan “VTP Operating
Mode” menunjukkan bahwa switch ini telah diatur ke mode server. Pada
keterangan “VTP domain name : FTUnram”, menunjukkan bahwa switch ini
telah menjadi bagian dari domain VTP dengan nama FTUnram.
b. Switch 1

Gambar 3. 3 Status VTP Switch 1


Pada Gambar 3.3 dapat dilihat bahwa status VTP pada Switch 1 yang
telah dikonfigurasikan sebelumnya, pada keterangan “VTP Operating Mode”
menunjukkan bahwa switch ini telah diatur ke mode client. Pada keterangan
“VTP domain name : FTUnram”, menunjukkan bahwa switch ini telah
menjadi bagian dari domain VTP dengan nama FTUnram.

c. Switch 2

III-31
Praktikum Jaringan Komputer

Gambar 3. 4 Status VTP Switch 2


Pada Gambar 3.4 dapat dilihat bahwa status VTP pada Switch 2 yang
telah dikonfigurasikan sebelumnya, pada keterangan “VTP Operating Mode”
menunjukkan bahwa switch ini telah diatur ke mode client. Pada keterangan
“VTP domain name : FTUnram”, menunjukkan bahwa switch ini telah
menjadi bagian dari domain VTP dengan nama FTUnram.
d. Switch 3

Gambar 3. 5 Status VTP Switch 3


Pada Gambar 3.5 dapat dilihat bahwa status VTP pada Switch 3 yang
telah dikonfigurasikan sebelumnya, pada keterangan “VTP Operating Mode”
menunjukkan bahwa switch ini telah diatur ke mode client. Pada keterangan
“VTP domain name : FTUnram”, menunjukkan bahwa switch ini telah
menjadi bagian dari domain VTP dengan nama FTUnram.

e. Switch 4

III-32
Praktikum Jaringan Komputer

Gambar 3. 6 Status VTP Switch 4


Pada Gambar 3.2 dapat dilihat bahwa status VTP pada Switch 4 yang
telah dikonfigurasikan sebelumnya, pada keterangan “VTP Operating Mode”
menunjukkan bahwa switch ini telah diatur ke mode client. Pada keterangan
“VTP domain name : FTUnram”, menunjukkan bahwa switch ini telah
menjadi bagian dari domain VTP dengan nama FTUnram.
2. Hasil pembuatan VLAN

Gambar 3. 7 Pembuatan VLAN Pada Switch Utama


Pada Gambar 3.7 dapat dilihat bahwa database VLAN yang telah dibuat
pada Switch Utama dilihat dari adanya VLAN 2 (Informatika), VLAN 3 (Mesin),
VLAN 4 (Elektro), VLAN 5 (Arsitektur), dan VLAN 6 (Sipil) yang sebelumnya
telah dikonfigurasikan pada Switch Utama.

3. Hasil konfigurasi trunk antar switch


III-33
Praktikum Jaringan Komputer

Gambar 3. 8 Hasil Konfigurasi Trunk Antar Switch


Pada Gambar 3.8 dapat dilihat bahwa konfigurasi trunk antara Switch Utama
dan Switch 1, Switch Utama dan Switch 2, Switch Utama dan Switch 3, serta
Switch Utama dan Switch 4 telah berhasil dilakukan dilihat dari adanya VLAN 2,
VLAN 3, VLAN 4, VLAN 5, dan VLAN 5 yang sebelumnya telah dilakukan
konfigurasikan pada Switch Utama.
4. Hasil konfigurasi akses port pada VLAN

Gambar 3. 9 Hasil konfigurasi Akses Port Pada VLAN 2 dan 3


Pada Gambar 3.9 dapat diketahui bahwa port “Fa 0/1” sampai dengan “Fa
0/10” berada pada VLAN 2, sedangkan Port “Fa 0/11” sampai dengan “Fa 0/20”
berada pada VLAN 3 dan dapat diakses pada VLAN tersebut.

III-34
Praktikum Jaringan Komputer

Gambar 3. 10 Hasil konfigurasi Akses Port Pada VLAN 3 dan 4


Pada Gambar 3.10 dapat diketahui bahwa port “Fa 0/11” sampai dengan “Fa
0/20” berada pada VLAN 3, sedangkan Port “Fa 0/2” sampai dengan “Fa 0/10”
berada pada VLAN 4 dan dapat diakses pada VLAN tersebut.

Gambar 3. 11 Hasil konfigurasi Akses Port Pada VLAN 5


Pada Gambar 3.11 dapat diketahui bahwa VLAN 5 dapat mengakses port
atau memberi akses kepada port dengan range dimulai dari port “Fa 0/2” sampai
dengan “Fa 0/10”.

Gambar 3. 12 Hasil konfigurasi Akses Port Pada VLAN 6


Pada Gambar 3.12 dapat diketahui bahwa VLAN 5 dapat mengakses port
atau memberi akses kepada port dengan range dimulai dari port “Fa 0/2” sampai
dengan “Fa 0/10”.

III-35
Praktikum Jaringan Komputer
5. Hasil konfigurasi interVLAN Routing

Gambar 3. 13 Hasil Ping Dari Router ke Subinterface 2


Pada Gambar 3.13 dapat dilihat bahwa status “success” sebagai balasan
dari subinterface nomor 2 setelah di ping oleh router yang menandakan
berhasilnya konfigurasi InterVLAN yang dilakukan pada VLAN 2.

Gambar 3. 14 Hasil Ping Dari Router ke Subinterface 3


Pada Gambar 3.14 dapat dilihat bahwa status “success” sebagai balasan
dari subinterface nomor 3 setelah di ping oleh router yang menandakan
berhasilnya konfigurasi InterVLAN yang dilakukan pada VLAN 3.

Gambar 3. 15 Hasil Ping Dari Router ke Subinterface 4


Pada Gambar 3.15 dapat dilihat bahwa status “success” sebagai balasan
dari subinterface nomor 4 setelah di ping oleh router yang menandakan
berhasilnya konfigurasi InterVLAN yang dilakukan pada VLAN 4.

III-36
Praktikum Jaringan Komputer

Gambar 3. 16 Hasil Ping Dari Router ke Subinterface 5


Pada Gambar 3.16 dapat dilihat bahwa status “success” sebagai balasan
dari subinterface nomor 5 setelah di ping oleh router yang menandakan
berhasilnya konfigurasi InterVLAN yang dilakukan pada VLAN 5.

Gambar 3. 17 Hasil Ping Dari Router ke Subinterface 6


Pada Gambar 3.17 dapat dilihat bahwa status “success” sebagai balasan dari
subinterface nomor 6 setelah di ping oleh router yang menandakan berhasilnya
konfigurasi InterVLAN yang dilakukan pada VLAN 6.

III-37
Praktikum Jaringan Komputer

3.6 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disim-
pulkan:
1. VLAN merupakan sekelompok jaringan yang dapat dikonfigurasi secara virtual dan
sumber daya network yang terhubung ke port-port yang telah ditentukan secara ad-
ministratif pada sebuah switch. Konfigurasi pada VLAN dilakukan melalui CLI
dengan menggunakan beberapa perintah dasar.
2. Dalam pengimplementasian VLAN dapat digunakan pada sebuah jaringan kom-
puter secara virtual, yang mana pada pengimplementasiannya harus terlebih dahulu
membuat sebuah jaringan yang terdiri dari komputer dan switch yang saling ber-
hubungan. Trunk digunakan untuk menghubungkan VLAN yang sama namun
dengan M-Switch. Untuk menghubungkan switch dengan switch digunakan kabel
cross-over karena menghubungkan dua perangkat yang sejenis dan untuk
menghubungkan switch dengan PC digunakan kabel straight karena
menghubungkan dua perangkat yang berbeda.

III-38

Anda mungkin juga menyukai