Anda di halaman 1dari 17

Praktikum Jaringan Komputer

MODUL III
CISCO VTP DAN INTERVLAN ROUTING

3.1 TUJUAN
Tujuan Praktikum Pada Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing adalah:
1. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi VTP pada switch Cisco.
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi InterVLAN routing pada Router Cisco.
3.2 DASAR TEORI
3.2.1 Pengertian Virtual Local Area Network Trunking Protocol (VTP)
VTP (Virtual Local Area Network Trunking Protocol) adalah Cisco propiertary
layer 2 protokol yang mengatur penambahan, pengurangan dan penamaan dari VLAN,
jadi ketika ada VLAN baru yang dikonfigurasikan melalui trunk link ke semua switch
VTP server yang terhubung dengan VTP server. VTP merupakan protokol yang akan
mendistribusikan konfigurasi VLAN ke switch VTP server yang lain melalui jalur
trunking [1].
3.2.2 VTP Mode
Untuk menggunakan VTP, switch harus dikonfigurasi pada salah satu VTP agar bisa
sering berinteraksi, juga masih tetap berada dalam management domain yang sama [1].
Ada 3 mode VTP yang bisa dikonfigurasikan ke switch server, yaitu:
1. Mode Server, pada mode ini, switch VTP server dapat membuat dan menghapus
VLAN serta mampu mendistribusikan konfigurasi ke switch VTP server yang lain.
VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan do-
main. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam do-
main, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan
switch yang lain [2].
2. Mode Client, pada mode ini, switch VTP client tidak memperbolehkan administrator
untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Switch VTP server
yang di-setting dengan mode ini tidak dapat membuat atau menghapus VLAN dan
hanya menerima konfigurasi VLAN dari switch VTP server [2].
3. Mode Transparent, Pada mode ini, switch VTP server dapat membuat dan menghapus
VLAN dan konfigurasi VLAN dari server akan diteruskan ke switch VTP server yang
lain sedangkan ia sendiri mengabaikan (tidak membaca) konfigurasi tersebut. Pada
waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-19


Praktikum Jaringan Komputer
sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement
yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang
berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch
itu sendiri, dan tidak disebarkan ke switch lainnya dalam domain tersebut [2].
3.2.3 Keuntungan menggunakan VTP
Pada penggunaannya, VTP memiliki beberapa keuntungan pada penerapannya.
Keuntungan menggunakan VTP yaitu [3]:
1. Konfigurasi VLAN yang lebih stabil di semua switch di network.
2. Pengiriman VLAN advertisement terjadi hanya di trunk port.
3. Menambahkan VLAN secara plug and play.
4. Tracking dan monitoring VLAN-VLAN yang akurat.
5. Tidak mungkin ada kesalahan dalam konfigurasi VLAN.
6. Ketika ada perubahan VLAN, maka VLAN tersebut akan di advertise ke switch lain
[3].
3.2.4 Kekurangan menggunakan VTP
Pada penggunaannya, VTP memiliki beberapa kekurangan pada penerapannya.
Kekurangan menggunakan VTP yaitu [3]:
1. Konfigurasi VLAN yang lebih stabil di semua switch di network.
2. Pengiriman VLAN advertisement terjadi hanya di trunk port.
3. Menambahkan VLAN secara plug and play.
4. Tracking dan monitoring VLAN-VLAN yang akurat.
3.2.5 InterVLAN Routing
InterVLAN adalah metode yang digunakan untuk membagi satu network fisik
menjadi beberapa broadcast domain. Untuk mendukung hal tersebut, maka VLAN
membutuhkan device layer 3 untuk mem-forward traffic menuju VLAN seberang.
InterVLAN routing adalah proses mem-forward traffic network dari satu VLAN ke
VLAN lain menggunakan router. VLAN diasosiasikan dengan IP subnet yang unik
pada network. Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses routing pada lingkungan
beberapa VLAN. Ketika menggunakan router untuk memfasilitasi InterVLAN routing,
interface pada router dapat dihubungkan dengan VLAN yang berbeda. Setiap device pada
VLAN tersebut mengirimkan traffic melalui router untuk mencapai VLAN lain [4].

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-20


Praktikum Jaringan Komputer

3.3 ALAT DAN BAHAN


1. Laptop/PC
2. Software Cisco Packet Tracer for Student
3.4 PERMASALAHAN
Adapun permasalahan dalam praktikum kali ini antara lain sebagai berikut:
1. Membuat topologi jaringan dengan seperti dibawah ini:

Gambar 3.1 Contoh Topologi Jaringan


2. Konfigurasi IP Address:
Tabel 3.1 Daftar IP Address Modul 3
Switch VLAN ID Nama PC Port IP address Port
VLAN Range
1 Fa0/2 192.168.2.2
Fa0/2 s.d
2 Informatika 2 Fa0/3 192.168.2.3
Fa0/10
1 3 Fa0/4 192.168.2.4
11 Fa0/11 192.168.3.2 Fa0/11 s.d
12 Fa0/12 192.168.3.3 Fa0/20
3 Mesin
13 Fa0/11 192.168.3.4 Fa0/11 s.d
14 Fa0/12 192.168.3.5 Fa0/20
2 6 Fa0/2 192.168.4.2
Fa0/2 s.d
4 Elektro 7 Fa0/3 192.168.4.3
Fa0/10
8 Fa0/4 192.168.4.4
4 Fa0/2 192.168.5.2 Fa0/2 s.d
3 5 Sipil
5 Fa0/3 192.168.5.3 Fa0/10
9 Fa0/2 192.168.6.2 Fa0/2 s.d
4 6 Arsitektur
10 Fa0/3 192.168.6.3 Fa0/10

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-21


Praktikum Jaringan Komputer

3.5 HASIL DAN PEMBAHASAN


3.5.1 Membuat topologi jaringan dengan 5 switch dan 1 router

Gambar 3.2 Topologi jaringan


Sesuai pada Gambar 3.2 untuk membuat sebuah topologi jaringan dibutuhkan
1 router, 5 switch dan 14 buah PC. Router diberi nama Fakultas Teknik, switch yang
pertama diubah namanya menjadi SwitchUtama, switch yang kedua menjadi swicth
2, switch ketiga menjadi switch 3 dan switch keempat menjadi switch 4, dan switch
kelima menjadi switch 5. Menentukan 5 kelompok sesuai pembagian VLAN,
Informatika untuk PC 1 sampai 3, Mesin untuk PC 11 sampai 14, Arsitektur untuk
PC 9 sampai 10 ,Sipil untuk PC 4 sampai 5 dan Elektro untuk PC 6 sampai 8.
Lakukan konfigurasi IP Address pada setiap PC dengan ketentuan seperti pada
Tabel 3.1.

Gambar 3.3 Konfigurasi IP pada PC 0

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-22


Praktikum Jaringan Komputer
Gambar 3.3 merupakan salah satu konfigurasi pada PC. Pada PC 0 dilakukan
konfigurasi dengan IP address “192.168.2.2” yang mana masuk ke dalam IP kelas
C sehingga Subnet mask-nya adalah “255.255.255.0”.

3.5.2 Konfigurasi VTP


1. Konfigurasi VTP switch utama
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#hostname SwitchUtama
SwitchUtama(config)#vtp mode server
SwitchUtama(config)#vtp domain ifunram
SwitchUtama(config)#vtp version 2
SwitchUtama(config)#vtp password ifunram123
SwitchUtama(config)#end

Script diatas merupakan konfigurasi VTP pada Switch Utama. Switch Utama
menggunakan mode server dengan domain “ifunram” kemudian diberi password
“ifunram123”. Switch Utama menggunakan VTP version 2.
2. Konfigurasi VTP switch 2
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#hostname Switch2
SwitchUtama(config)#vtp mode client
SwitchUtama(config)#vtp domain ifunram
SwitchUtama(config)#vtp password ifunram123
SwitchUtama(config)#end

Script diatas merupakan konfigurasi VTP pada Switch 2. Switch 2 menggunakan


mode client dengan domain yang sama dengan server yaitu domain “ifunram”
kemudian diberi password yang sama juga yaitu “ifunram123”.
3. Konfigurasi VTP switch 3
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#hostname Switch3
SwitchUtama(config)#vtp mode client
SwitchUtama(config)#vtp domain ifunram
SwitchUtama(config)#vtp password ifunram123
SwitchUtama(config)#end

Script diatas merupakan konfigurasi VTP pada Switch 3. Switch 3 menggunakan


mode mode client dengan domain yang sama dengan server yaitu domain “ifunram”
kemudian diberi password yang sama juga yaitu “ifunram123”.

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-23


Praktikum Jaringan Komputer

4. Konfigurasi VTP switch 3


Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#hostname Switch4
SwitchUtama(config)#vtp mode client
SwitchUtama(config)#vtp domain ifunram
SwitchUtama(config)#vtp password ifunram123
SwitchUtama(config)#end

Script diatas merupakan konfigurasi VTP pada Switch 4. Switch 4 menggunakan


mode mode client dengan domain yang sama dengan server yaitu domain “ifunram”
kemudian diberi password yang sama juga yaitu “ifunram123”.
5. Status VTP

Gambar 3.4 Konfigurasi VTP pada Switch Utama


Gambar 3.4 merupakan tampilan dari status VTP pada switch Utama yang
menunjukkan bahwa status VTP Operating Mode menjadi server dan diberikan VTP
Domain Name menjadi “ifunram”.

Gambar 3.5 Konfigurasi VTP pada Switch 2


Gambar 3.5 merupakan tampilan dari status VTP pada switch 2 yang
menunjukkan bahwa status VTP Operating Mode menjadi server dan diberikan VTP
Domain Name menjadi “ifunram”.

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-24


Praktikum Jaringan Komputer

Gambar 3.6 Konfigurasi VTP pada Switch 3


Pada Gambar 3.6 merupakan tampilan dari status VTP pada switch 3 yang
menunjukkan bahwa status VTP Operating Mode menjadi client, dan diberikan VTP
Domain Name menjadi “ifunram”.

Gambar 3.7 Konfigurasi VTP pada Switch 4


Pada Gambar 3.7 merupakan tampilan dari status VTP pada switch 4 yang
menunjukkan bahwa status VTP Operating Mode menjadi client dan diberikan VTP
Domain Name menjadi “ifunram”.
3.5.3 Membuat VLAN
SwitchUtama>enable
SwitchUtama#configure terminal
SwitchUtama(config)#vlan 2
SwitchUtama(config-vlan)#name Informatika
SwitchUtama(config-vlan)#vlan 3
SwitchUtama(config-vlan)#name Mesin
SwitchUtama(config-vlan)#vlan 4
SwitchUtama(config-vlan)#name Elektro
SwitchUtama(config-vlan)#vlan 5
SwitchUtama(config-vlan)#name Mesin
SwitchUtama(config-vlan)#vlan 6
SwitchUtama(config-vlan)#name Arsitektur
SwitchUtama(config-vlan)#end

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-25


Praktikum Jaringan Komputer
Script di atas berfungsi untuk membuat VLAN. Konfigurasi VLAN dibuat di
VTP server. VLAN yang dibuat yaitu VLAN 2 bernama Informatika, VLAN 3
bernama Mesin, VLAN 4 bernama Elektro, VLAN 5 bernama Sipil dan VLAN 6
bernama Arsitektur.

Gambar 3.8 Daftar VLAN


Pada Gambar 3.8 merupakan tampilan dari daftar VLAN. Berdasarkan hasil
penjalanan perintah didapat 5 buah VLAN yang berstatus aktif, yaitu default
(VLAN 1), Informatika (VLAN 2), Mesin (VLAN 3), Elektro (VLAN 4), Sipil
(VLAN5) dan Arsitektur (VLAN 6).
3.5.4 Membuat trunk switch
1. Switch Utama dengan Switch 2
SwitchUtama>enable
SwitchUtama#configure terminal
SwitchUtama(config)#interface fa0/1
SwitchUtama(config-if)#switchport mode trunk
SwitchUtama(config-if)#description koneksi dengan Switch2
SwitchUtama(config-if)#end

Script di atas merupakan konfigurasi mode trunk pada switch utama dengan
switch 2. Kabel dihubungkan dari Switch Utama melalui port FastEthernet 0/1,
kemudian memberi deskripsi “koneksi dengan Switch2”.
2. Show interface port 0/1

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-26


Praktikum Jaringan Komputer
Gambar 3.9 Show interface port 0/1
Pada Gambar 3.9 berfungsi untuk menampilkan detail dari hasil trunk link pada
port 0/1. Pada hasil dari script tersebut menampilkan bahwa port 0/1 telah berhasil
diaktifkan pada mode trunk.

3. Hasil pada Switch 2

Gambar 3.10 Hasil pada Switch 2


Pada Gambar 3.10 merupakan tampilan dari hasil pada Switch 2 yang
menunjukkan bahwa setelah melakukan konfigurasi mode trunk, port yang menjadi
trunk link akan hilang pada ports di VLAN default yakni VLAN 1.
4. Switch Utama dengan Switch 3
SwitchUtama#configure terminal
SwitchUtama(config)#interface fa0/4
SwitchUtama(config-if)#switchport mode trunk
SwitchUtama(config-if)#description koneksi dengan Switch3
SwitchUtama(config-if)#end

Script di atas merupakan konfigurasi mode trunk pada switch utama dengan
switch 2. Kabel dihubungkan dari Switch Utama melalui port FastEthernet 0/4,
kemudian memberi deskripsi “koneksi dengan Switch3”.
5. Show interface port 0/4

Gambar 3.11 Show interface port 0/4

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-27


Praktikum Jaringan Komputer
Pada Gambar 3.11 berfungsi untuk menampilkan detail dari hasil trunk link pada
port 0/4. Pada hasil dari script tersebut menampilkan bahwa port 0/4 telah berhasil
diaktifkan pada mode trunk.

6. Hasil pada Switch 3

Gambar 3.12 Hasil pada Switch 3


Pada Gambar 3.12 merupakan tampilan dari hasil pada Switch 3 yang
menunjukkan bahwa setelah melakukan konfigurasi mode trunk, port yang menjadi
trunk link akan hilang pada ports di VLAN default yakni VLAN 1.
7. Switch Utama dengan Switch 4
SwitchUtama#configure terminal
SwitchUtama(config)#interface fa0/3
SwitchUtama(config-if)#switchport mode trunk
SwitchUtama(config-if)#description koneksi dengan Switch4
SwitchUtama(config-if)#end

Script di atas merupakan konfigurasi mode trunk pada switch utama dengan
switch 2. Kabel dihubungkan dari Switch Utama melalui port FastEthernet 0/3,
kemudian memberi deskripsi “koneksi dengan Switch3”.
8. Show interface port 0/3

Gambar 3.13 Show interface port 0/3

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-28


Praktikum Jaringan Komputer
Pada Gambar 3.13 berfungsi untuk menampilkan detail dari hasil trunk link pada
port 0/3. Pada hasil dari script tersebut menampilkan bahwa port 0/3 telah berhasil
diaktifkan pada mode trunk.

9. Hasil pada Switch 4

Gambar 3.14 Hasil pada Switch 4


Pada Gambar 3.14 merupakan tampilan dari hasil pada Switch 3 yang
menunjukkan bahwa setelah melakukan konfigurasi mode trunk, port yang menjadi
trunk link akan hilang pada ports di VLAN default yakni VLAN 1.
10. Menyimpan konfigurasi
SwitchUtama#write

Script “write” berfungsi untuk menyimpan setiap perubahan yang dilakukan


pada suatu device agar setiap konfigurasi tersebut tidak hilang, jadi sangat diperlukan
untuk melakukan konfigurasi “write” tersebut.
11. Konfigurasi pada Switch 2
Switch2#configure terminal
Switch2(config)#interface fa0/1
Switch2(config-if)#switchport mode trunk
Switch2(config-if)#description Koneksi dengan SwitchUtama
Switch2(config-if)#end

Script di atas berfungsi untuk mengaktifkan mode trunk yang terhubung dari
Switch 2 ke Switch Utama melaui port FastEthernet 0/1, kemudian memberi deskripsi
“Koneksi dengan SwitchUtama”.
12. Konfigurasi pada Switch 3
Switch3#configure terminal
Switch3(config)#interface fa0/4
Switch3(config-if)#switchport mode trunk
Switch3(config-if)#description Koneksi dengan SwitchUtama
Switch3(config-if)#end

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-29


Praktikum Jaringan Komputer
Script di atas berfungsi untuk mengaktifkan mode trunk yang terhubung dari
Switch 3 ke Switch Utama melaui port FastEthernet 0/4, kemudian memberi
deskripsi “Koneksi dengan SwitchUtama”.

13. Konfigurasi pada Switch4


Switch4#configure terminal
Switch4(config)#interface fa0/3
Switch4(config-if)#switchport mode trunk
Switch4(config-if)#description Koneksi dengan SwitchUtama
Switch4(config-if)#end

Script di atas berfungsi untuk mengaktifkan mode trunk yang terhubung dari
Switch 4 ke Switch Utama melaui port FastEthernet 0/3, kemudian memberi
deskripsi “Koneksi dengan SwitchUtama”.
3.5.5 Mendaftarkan port pada VLAN
1. Switch2
Switch2>enable
Switch2#configure terminal
Switch2(config)#interface range fa0/1-10
Switch2(config-if-range)#switchport access vlan 2
Switch2(config-if-range)#exit
Switch2(config)#interface range fa0/11-20
Switch2(config-if-range)#switchport access vlan 3
Switch2(config-if-range)#end

Script di atas berfungsi untuk mendaftarkan setiap port pada switch 2 pada
VLAN 2 dan VLAN 3 yang telah dibuat. VLAN 2 berisi anggota port dari range 1
sampai dengan 10, sedangkan untuk VLAN 3 berisi anggota pada port 11 sampai
dengan 20.
2. Daftar VLAN pada switch 2

Gambar 3.15 Show VLAN pada Switch 2

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-30


Praktikum Jaringan Komputer
Pada Gambar 3.15 merupakan show VLAN pada Switch 2 yang berfungsi untuk
menampilkan daftar VLAN serta detail dari VLAN pada switch 2. dapat dilihat bahwa
port-port yang bisa mengakses VLAN 2 dengan nama “ Informatika” adalah port
FastEthernet 0/1 sampai dengan port FastEthernet 0/10.

3. Switch3
Switch3>enable
Switch3#configure terminal
Switch3(config)#interface range fa0/1-10
Switch3(config-if-range)#switchport access vlan 6
Switch3(config-if-range)#end

Script di atas berfungsi untuk mendaftarkan setiap port pada switch 2 pada
VLAN 6 yang telah dibuat. VLAN 6 berisi anggota port dari range 1 sampai
dengan10.
4. Daftar VLAN pada switch 3

Gambar 3.16 Show VLAN pada Switch 3

Pada Gambar 3.16 merupakan show VLAN pada Switch 3 yang berfungsi untuk
menampilkan daftar VLAN serta detail dari VLAN pada switch 3. dapat dilihat bahwa
port-port yang bisa mengakses VLAN 6 dengan nama “ Informatika” adalah port
FastEthernet 0/1 sampai dengan port FastEthernet 0/10.
3.5.6 Konfigurasi Inter-VLAN routing
SwitchUtama>enable
SwitchUtama#configure terminal
SwitchUtama(config)#interface fa0/1
SwitchUtama(config-if)#switchport mode trunk
SwitchUtama(config-if)#end

Script di atas berfungsi untuk melakukan mode trunk dari Switch Utama ke
router melalui port FastEthernet 0/1 dari Switch Utama. Mode trunk ini umumnya
Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-31
Praktikum Jaringan Komputer
digunakan untuk menghubungan switch dengan switch, switch dengan router, atau
switch dengan server.

1. “Encapsulation 802.1q” pada router


Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname RouterTeknik
RouterTeknik(config)#interface fa0/0
RouterTeknik(config-if)#no shutdown
RouterTeknik(config-if)#exit
RouterTeknik(config)#interface fa0/0.2
RouterTeknik(config-subif)#encapsulation dot1q 2
RouterTeknik(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
RouterTeknik(config-subif)#exit
RouterTeknik(config)#interface fa0/0.3
RouterTeknik(config-subif)#encapsulation dot1q 3
RouterTeknik(config-subif)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
RouterTeknik(config-subif)#exit
RouterTeknik(config)#interface fa0/0.4
RouterTeknik(config-subif)#encapsulation dot1q 4
RouterTeknik(config-subif)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
RouterTeknik(config-subif)#exit
RouterTeknik(config)#interface fa0/0.5
RouterTeknik(config-subif)#encapsulation dot1q 5
RouterTeknik(config-subif)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
RouterTeknik(config)#interface fa0/0.6
RouterTeknik(config-subif)#encapsulation dot1q 6
RouterTeknik(config-subif)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
RouterTeknik(config-subif)#end

Script diatas berfungsi untuk mengatur setiap default gateway yang telah
dimasukkan pada setiap PC untuk dikenali pada router. Pada kasus tersebut terdapat
empat jenis gateway yang digunakan dan empat jenis subnet mask yang sama pada
setiap interface.
2. Test ping pada masing-masing subinterface

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-32


Praktikum Jaringan Komputer

Gambar 3.18 Tes ping


Pada Gambar 3.18 berfungsi untuk menguji koneksi pada masing – masing IP
address subinterface dengan menggunakan perintah ping. Ping dilakukan dari IP
gateway “192.168.2.1” , “192.168.3.1” , “192.168.4.1”, “192.168.5.1” dan
“192.168.6.1”.

3. Hasil route IP

Gambar 3.19 Route IP


Pada Gambar 3.19 menunjukkan detail dari tabel routing pada router dengan
perintah “show ip route”. Pada kasus tersebut, terdapat 5 jenis IP address yang
telah terhubung pada masing–masing port.
4. Hasil ping menggunakan PC0

Gambar 3.20 Ping dari PC0

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-33


Praktikum Jaringan Komputer
Pada Gambar 3.20 mencoba melakukan ping melalui command prompt untuk
melakukan ping dari PC0 ke PC5 dan PC6 sehingga sesuai dengan Gambar 3.20 di
atas yang menunjukkan bahwa PC yang berbeda VLAN dapat saling berhubungan
atau bisa dikatakan sukses.

3.6 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum serta pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan:
1. Konfigurasi VTP pada Switch Cisco menggunakan router yang dihubungkan dengan
switch. Pada bagian switch, terdapat pembagian switch yang akan menjadi server dan
client yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa VLAN.
2. Konfigurasi interVLAN routing dilakukan pada router dengan cara menambahkan
encapsulation yang bertindak sebagai gateway untuk setiap VLAN agar dapat
menghubungkan setiap VLAN yang ada dengan informasi yang dikirim dalam
keadaan aman sampai tujuan.

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-34


Praktikum Jaringan Komputer

Modul III Cisco VTP dan InterVLAN Routing III-35

Anda mungkin juga menyukai