Anda di halaman 1dari 15

PERPOL NOMOR 1 TAHUN 2021

TENTANG
PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)
POLMAS
 Pemolisian Masyarakat (community Policing) yang selanjutnya
disebut Polmas adalah suatu kegiatan untuk mengajak
masyarakat melalui kemitraan anggota Polri dan masyarakat,
sehingga mampu mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan
keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan serta
menemukan pemecahan masalahnya.

 Pengemban Polmas adalah setiap anggota Polri dari pangkat


terendah sampai pangkat tertinggi yang menerapkan Polmas
sebagai strategi dalam pelaksanaan tugas.
 Petugas Polmas adalah anggota Polri dengan golongan kepangkatan
Bintara atau Perwira yang disiapkan dan ditugaskan di suatu
kawasan/wilayah untuk menyelenggarakan pemolisian masyarakat,
membangun komunitas yang dapat bekerja sama dengan
masyarakat dalam meniadakan gangguan terhadap keamanan dan
ketertiban, menciptakan ketentraman, serta mendukung terwujudnya
kualitas hidup masyarakat.

 Strategi Polmas adalah cara atau kiat untuk mengikutsertakan


masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam
melakukan upaya-upaya penangkalan, pencegahan, dan
penanggulangan ancaman, gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat secara kemitraan yang setara dengan Polri, mulai dari
penentuan kebijakan sampai dengan implementasinya.

 Pilar Polmas merupakan penentu keberhasilan program Polmas di


suatu wilayah terdiri atas unsur Polri, unsur pemerintah dan unsur
masyarakat.
TUJUAN POLMAS
1. mewujudkan kemitraan Polri dan masyarakat yang
didasarkan pada kesepakatan bersama untuk
menangani dan memecahkan permasalahan yang
menimbulkan potensi gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat guna menciptakan keamanan
dan ketertiban; dan

2. meningkatkan kesadaran hukum dan kepedulian


masyarakat/komunitas terhadap potensi gangguan
keamanan dan ketertiban masyarakat dilingkungannya.
PRINSIP PELAKSANAAN POLMAS
1 Kemitraan
6 Hubungan personal
2 Kesetaraan
7 Proaktif
3 Transparansi 8 Orientasi
4 Akuntabilitas 9 Komunikasi intensif
5 Partisipasi
Polmas dilaksanakan dalam bentuk :
a. model wilayah diterapkan pada satu atau gabungan
area pemukiman berupa rukun warga, dusun, desa atau
kelurahan;

b. model kawasan diterapkan pada satu kawasan


perdagangan, kawasan perkantoran, kawasan industri,
kawasan pergudangan, kawasan pelabuhan, kawasan
pendidikan dan kawasan lain yang menjadi sasaran
Polmas.
Pengemban Strategi Polmas adalah anggota Polri yang
ditunjuk dengan surat perintah untuk menyelenggarakan
Polmas, meliputi :
1. Petugas Polmas berkedudukan di wilayah tempat penugasan dan berdasarkan
Surat Perintah Kepala Polres/Ta/Tabes tempat Petugas Polmas bertugas dengan
syarat Bintara telah bertugas min 5 th S/D Pama.
2. Supervisor Polmas berkedudukan di Polsek/Ta dan Polres/Ta/Tabes, berdasarkan
surat perintah Kepala Kapolres/Ta/Tabes dengan syarat IPDA s/d AKBP;
3. Pembina Polmas berkedudukan di Polres/Ta/Tabes dan Polda, berdasarkan surat
perintah untuk tingkat Polres/Ta/Tabes oleh Kapolres/Ta/Tabes dan tingkat Polda
oleh Kapolda dengan syarat AKP s/d Kombespol.
4. Pembina utama Polmas merupakan unsur pimpinan yang menyelenggarakan
tugas pokok di bidang pembinaan dan pemeliharaan keamanan pada tingkat
Markas Besar Polri yang bertanggung jawab kepada Kapolri dalam
melaksanakan tugas berdasarkan surat perintah Kapolri (Kabaharkam Polri)
PETUGAS POLMAS BERTUGAS :
1. Membangun kemitraan dengan masyarakat.
2. Meneyelesaikan masalah social yang terjadi dalam masyarakat
3. Membantu penyelenggaraan fungsi :
a. Intelejen
 Mengidentifikasi dan dokumentasi data masyarakat.
 Membuat, mempelajari dan menguasai peta kamtibmas, peta topografi,
peta kriminalitas dan peta rute patrol.
 Membuat laporan informasi.
b. Fungsi binmas
 Melaksanakan sambaing
 Menyebarluaskan informasi tentang kebijakan pimpinan Polri
 Melaksanakan penyuluhan
 Mengkoord dan mengarahkan satkamling
c. Fungsi samapta
 Patroli secara rutin
 Memberhentikan dan menanyakan orang yg dicurigai, memberi
peringatan, teguaran ata petunjuk
 Memberikan perlindungan kpd orang yg tersesat, korban kejahatan dan
pelanggaran.
 Memberikan pertolongan kpd korban bencana alam, wabah penyakit,
korban kejahatan anak-anak, perempuan dan lansia.
d. Fungsi reserse kriminal
 Menyelesaikan perkara ringan / pertikaian antar warga
 Mengembangkan informasi yg dibutuhkan Polsek/Polres
 Menerima informasi / lap / pengaduan tenatang tindak pidana perkara
ringan sesuai KUHP :
 Pelanggaran terhadap ketertiban umum
 Tindak pidana ringan :
 Penganiayaan ringan thdp hewan
 Penganiayaan ringan thdp manusia
 Pencurian ringan
 Penipuan ringan
 Penadahan ringan
 Penghinaan ringan
Yang diancan dengan pidana penjara / kurungan paling lama 3 bln
atau yg menyebabkan kerugian materil max Rp 2.500.000,-
 Dalam penyelesaian perkara ringan dibuat surat kesepakatan
bersama.
KOPSTUK
SURAT KESEPAKATAN BERSAMA PENYELESAIAN PERKARA RINGAN

Pada hari ini, ............ bulan .......... tahun ................ bertempat di ............, Kami yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama : ...................................................
Alamat : ...................................................
Dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama : ...................................................
Alamat : ...................................................
Dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA PARA PIHAK atas kehendak bersama tanpa tekanan
siapapun bertekad baik dan mengadakan kesepakatan bersama sebagai berikut: (Diisi kesepakatan
uraian kesepakatan seperti: a. Permintaan maaf dari salah satu pihak atau saling memaafkan dari PARA
PIHAK, b. Kesanggupan untuk ganti rugi dari salah satu pihak jika ada, c. Janji tidak mengulangi
perbuatannya, d. Tidak saling menuntut, dan lain-lain). Demikian surat kesepakatan bersama ini dibuat
dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di hadapan para saksi dan Petugas Polmas yang turut serta
menandatangani kesepakatan bersama ini.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

…………………. ……………………..

Saksi-saksi:
1. …………………..
2. …………………..
MENGETAHUI PETUGAS POLMAS

………………………….
Penjelasan: Format dibuat untuk pihak-pihak yang bersengketa dan arsip pada Petugas Polmas.
FKPM
 Forum Kemitraan Polisi Masyarakat yang selanjutnya disingkat FKPM
adalah wadah komunikasi antara Polri dan masyarakat yang
dilaksanakan atas dasar kesepakatan bersama dalam rangka
membahas masalah keamanan dan ketertiban masyarakat yang perlu
dipecahkan bersama guna menciptakan kondisi yang menunjang
kelancaran penyelenggaraan fungsi kepolisian dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat.

 Balai Kemitraan Polisi Masyarakat yang selanjutnya disingkat BKPM


adalah tempat/bangunan yang khusus digunakan untuk pelaksanaan
kegiatan FKPM dalam membangun kemitraan serta pemecahan
masalah.
KEGIATAN FKPM
 Mengumpulkan data, identifikasi masalah dan mempelajari karakteristik
wilayah;
 Membuat peta kamtibmas;
 Membahas permasalahan sosial;
 Menyusun, menerapkan dan melaksanakan program kerja;
 Memantau kegiatan masyarakat;
 Memberikan solusi terhadap keluhan/ pengaduan masyarakat;
 Melakukan musyawarah dalam pemecahan maslah.
LARANGAN FKPM YG SDH TERBENTUK :
1. membentuk satuan tugas;
2. menggunakan atribut Polri dalam organisasi forum;
3. menangani sendiri penyelesaian kasus kejahatan dan
pelanggaran;
4. melakukan tindakan kepolisian terhadap kasus
kejahatan, kecuali dalam keadaan tertangkap
tangan; dan
5. melaksanakan kegiatan politik praktis dalam kegiatan
FKPM.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai