Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN OPERASI PASIEN DIGESTIVE

Hernioraphi
1. Pasien berbaring posisi supine dalam pengaruh anestesi spinal
2. Dilakukan disinfeksi dan drapping area inguinal dextra
3. Insisi oblique sepanjang 5 cm, di atas ligamentum inguinale dextra
4. Buka lapis demi lapis hingga mencapai kanalis inguinalis dextra, dilakukan tegel dengan
kateter foley
5. Identifikasi kantong hernia, tampak kantong hernia pada kanalis inguinalis dextra, buka
kantong hernia, tampak berisi omentum berukuran sekitar 15x12 cm, diputuskan dilakukan
omentektomi
6. Dilakukan bridging dan pisahkan kantong proximal dan distal, dilakukan herniotomi
7. Pasang double mesh di atas defek dan di atas otot
8. kontrol perdarahan dan cuci luka operasi
9. tutup luka operasi lapis demi lapis
10. Operasi selesai

Laparascopy Appendektomi
1.pasien berbaring supine dalam general anestesia
2.dilakukan disinfeksi dan drapping regio abdomen
3.dilakukan insisi transversal infraumbilikal sepanjang 2 centimeter, identifikasi fascia, buka
fascia dan peritoneum, masukan trocar 10 milimeter, kemudian isi gas CO2, dan masukan
kamera
4.dilakukan insisi pada kontra mcburney sepanjang 2 sentimeter, masukan trocar 10 mililiter
5.identifikasi caecum dan appendiks, kesan appendicitis akut letak pelvical disertai edema dan
hiperemis, bebaskan jaringan appendiks dari jaringan sekitar, dan appendiks ditarik keluar dari
abdomen via port lateral pada titik mcburney
6.dilakukan ligasi pada mesoappendiks, dan dilakukan prosedur appendectomy double ligasi
7.dilakukan eksplorasi cavum pelvis, hepar dan intestinal, tidak didapatkan kelainan
8.kontrol perdarahan dan cuci lapangan operasi dengan cairan normal saline hingga kesan bersih
9.jahit luka operasi lapis demi lapis
10.operasi selesai

Laparoscopy Appendictomy
- pasien posisi supine dalam pengaruh anestesi
- desinfeksi dan draping regio abdomen
- insisi 2 centimeter supraumbilicus , perdalam hingga menembus peritoneum, masukkan trocar
10 milimeter, lalu masukkan videoscope.
- insisi 2 centimeter pada suprapubis, masukkan trocar 10 milimeter, tampak cairan bebas disertai
abses periapendik .
- Insisi 1 centimeter di lumbal kiri dan kanan, pasang trokar 5 milimeter, bebaskan peri
apendikular infiltrat dengan NaCl dan suction
- lakukan fiksasi appendix hingga basis dapat diidentifikasi, lakukan appendectomy dan ligasi
arteri appendikularis.
- identifikasi organ intraabdomen lainnya, kesan normal.
- cabut trocar dan jahit luka operasi lapis demi lapis
- operasi selesai

Appendictomy
1. Pasien berbaring posisi supine dengan pengaruh anestesi
2. Desinfeksi dan drapping prosedur pada daerah operasi
3. Dilakukan insisi Grid Iron sepanjang 5 cm perdalam secara tajam dan tumpul hinnga
mencapai peritoneum, buka peritoneum tampak cairan kuning kehijauan
4. Identifikasi Appendiks tampak HIPEREMIS, EDEMA dan tampak MICROPERFORASI
pada bagian distal appendiks diputuskan dilakukan appendektomi dengan teknik double
ligasi
5. Kontrol perdarahan kemudian cuci luka operasi dengan Natrium Clorida 0,9% hingga kesan
bersih
6. Tutup luka operasi lapis demi lapis
7. Operasi selesai

Laparatomi + Apendoktomi apendix perforasi


1. Pasien dibaringkan posisi supine dalam general anestesi.
2. Disenfeksi dan dilakukan drapping prosedur regio abdomen.
3. Dilakukan insisi midline sekitar 3 jari dari supraumbilicus hingga 2 jari di atas simpisis pubis.
Perdalam secara tajam dan tumpul hingga mencapai peritoneum. Buka peritoneum.
4. Identifikasi isi cavum abdomen, didapatkan perlengketan antara dinding abdomen, omentum
dan usus kesan adhesi intestinal grade IV, diputuskan dilakukan adhesiolisis secara tajam dan
tumpul kemudian dilanjutkan dengan omentectomy
5. Identifikasi appendix, Tampak appendix meradang, dengan panjang kurang lebih 7 centimeter
dan diameter 6 milimeter
6. Ligasi mesoappendix, kemudian lakukan appendectomy dan ligasi punctum appendix dan
double ligasi
7. Dilakukan pencucian cavum abdomen dengan cairan normosalin hingga kesan bersih.
8. Kontrol perdarahan.
9. Dilakukan penutupan lapangan operasi lapis demi lapis, dengan meninggalkan 1 buah drain
cavum douglasi
10. Operasi selesai.

LAPAROTOMI EKSPLORASI + REPAIR GASTER + ADHESIOLISIS


1. Pasien posisi supine dibawah pengaruh anastesi general.
2. Desinfeksi dan drapping area operasi.
3. Dilakukan insisi midline 3 jari bawah processus xyphoideus hingga 3 jari di atas
simfisis pubis, perdalam hingga mencapai rongga peritoneum, tampak keluar gas dan gastric
juice sekitar 500 mililiter.
4. Identifikasi gaster, tampak perforasi pada antrum pylori, dengan ukuran 1 centimeter
kali 1 centimeter, diputuskan dilakukan primary hecting dan omental pacth.
5. Identifikasi usus mulai dari ligamentum treitz hingga colon desendens, tidak tampak
adanya perforasi, tampak adanya adhesi grade III, diputuskan dilakukan adhesiolisis secara
tumpul dan tajam.
6. Dilakukan pemasangan dua buah drain, satu buah drain diletakkan subhepatal dan satu
buah drain diletakkan retrovesika.
7. Cuci organ intra abdomen dengan NaCl 0,9% hingga kesan bersih.
8. Tutup luka operasi lapis demi lapis.
9. Operasi selesai.

LAPAROTOMI EKSPLORASI + EKSTERIORISASI ILEUM + ADHESIOLISIS


- pasien berbaring psosi supine dibawah pengaruh general anestesi
- dilakukan desinfeksi dan drapping procedure
- insisi midline pada skar post operasi sebelumnya, kesan feses dan cairan, dilakukan evakuasi
feses pada intraabdomen dan cuci intraabdomen dengan NaCl 0.9% hingga kesan bersih
- eksplorasi intraabdomen, didapatkan adhesi ileum dan colon grade 3-4, dilakukan adhesiolisis
secara tajam
- identifikasi area hecting ileum sebelumnya, tampak 1 buah perforasi dengan produksi feses,
ukuran panjang 3 cm dengan jarak 50 cm dari ligamentum treitz
- diputuskan dilakukan eksteriorisasi ileum pada area yang perforasi
- dilakukan hecting pada area ileum yang perforasi
- tes patensi ileum setelah hecting--> tidak ada kebocoran
- kontrol perdarahan, cuci luka operasi hingga kesan bersih, pasang satu buah drain cavum retzii
- operasi selesai

Laparatomi + Apendoktomi apendix perforasi + adhesiolisis

1. Pasien berbaring posisi supine dengan pengaruh anestesi


2. Desinfeksi dan drapping prosedur pada daerah operasi
3. Insisi 2 centimeter diatas umbilicus hingga 3 centimeter diatas simpisis pubis perdalam
secara tajam dan tumpul hingga peritoneum, buka peritoneum tampak pus keluar 500 cc,
disertai fekalit
4. Dilakukan eksplorasi tampak perlengketan omentum, caecum dan ileum di putuskan
dilakukan adhesiolisis secara tumpul
5. Identifikasi tampak gangrene pada apendiks dari distal hingga proksimal, tampak
perforasi pada distal apendiks diputuskan dilakukan appendektomi dengan teknik double
ligasi
6. Kontrol perdarahan kemudian cuci luka operasi dengan Natrium Clorida 0,9% hingga
kesan bersih
7. Tutup luka operasi lapis demi lapis dengan meninggalkan drain pada subhepatal dan
cavum douglass
8. Operasi selesai

DRAINASE ASCITES
1. Pasien berbaring dalam posisi supine
2. Dilakukan prosedur desinfeksi dan drapping procedure regio abdomen
3. Dilakukan anestesi lokal dengan lidokain 2 % pada titik MC Burney
4. Dilakukan insisi 2 centimeter pada titik Mc Burney
5. Perdalam lapis demi lapis secara tajam dan tumpul hingga mencapai peritoneum.
6.Buka peritoneum, tampak keluar cairan ascites. Dimasukkan NGT 18 Fr, Cairan Ascites 500
ML warna kuning jernih.
7. Kontrol perdarahan, Jahit luka operasi lapis demi lapis.
8. Operasi selesai

DRAINASE ABSES RETROPERITONEAL


- Pasien berbaring posisi supine dalam pengaruh general anestesi
- Desinfeksi dan drapping procedure area abdomen iliaca dextra
- Tampak multiple abses pada inguinal dextra yang meluas ke femoral hingga flank dextra,
didapatkan abses +- 500 mililiter dan gas gangren
- Dilakukan explorasi, drainase abses serta debridement dan nekrotomi jaringan yang tidak
viabel, hingga jaringan sehat kesan jaringan dengan dasar otot
- Cuci luka dengan providone iodine dan NaCl 0.9% hingga bersih
- Tampon dan rawat luka terbuka
- Operasi selesai

PROOF LAPARATOMY/BIOPSI PER LAPARATOMY+COLOSTOMI


1.Pasien berbaring dibawah pengaruh general anestesi
2.Desinfeksi dan drapping prosedure
3. Inisii midline 2 jari diatas umbilicus hingga 2 jari diatas simpisis pubis, buka lapis lapis demi
lapis hingga peritoneum
4. Buka peritoneum, identifikasi oragn intraabdomen, tampak dilatasi jejunum dan ileum. tampak
massa diileocolica junction kesan terfiksir, identifikasi hepar tampak benjolan di lobus kanan
hepar.
5. Identifikasi Mesentrim teraba benjolan di putuskan dilakukan Biopsi--->periksa ke PA
6. dilakukan loop ileostomi 30 cm dari ileocolica junction
7. kontrol perdararahan, cuci abdomen hingga kesan bersih
8. tutup luka operasi lapis demi lapis dengan meningalkan 1 buah drain di cavum douglas
9. Operasi selesai

Colostomy + Biopsi Rektum


1. Pasien berbaring posisi supine dengan general anestesi
2. Desinfeksi dan draping procedur regio abdomen
3. Dilakukan insisi transversal pada lateral kiri musculus rectus abdominis dari garis khayal spina
iliaca anterior superior ke umbilicus (kontra mc burney) perdalam hingga mencapai peritoneum
4. Buka peritoneum, identifikasi colon sigmoid bagian proximal dan distal, dilakukan loop
colostomy pada distal sigmoid, kemudian jahit dinding serosa colon ke peritoneum, facia dan
kulit.
5. Kontrol perdarahan.
6. Dilakukan rektal toucher, identifikasi teraba massa sirkuler 5 cm dari anal verge, konsistensi
padat keras, berbenjol-benjol, mudah berdarah, terfixir
7. Diputuskan dilakukan biospi pada rektum, mengambil 2 sampel jaringan di 5cm dari anal
verge di arah jam 12 dan 6
8. Kontrol perdarahan dengan memasang tampon betadine
9. Cuci luka operasi kesan bersih
10. Operasi selesai.

Reseksi Ileum + Anastomosis End to End Ileo Ileal + Nekrosis Ileum


1. PASIEN BERBARING POSISI SUPINE DALAM PENGARUH SPINAL ANASTESI
2. DESINFEKSI DAN DRAPPING REGIO INGUINAL SINISTRA
3. INSISI SEPANJANG 5 CM, DIATAS LIGAMENTUM INGUINALE SINISTRA,
PERDALAM SECARA TAJAM HINGGA MENEMBUS FASCIA SCARPA DAN
CAMPER. IDENTIFIKASI KANTONG HERNIA, BUKA KANTONG HERNIA,
DITEMUKAN TAMPAK TERISI ORGAN USUS HALUS DAN OMENTUM
(TERJEPIT DI DEEP INGUINAL RING) . TAMPAK USUS HALUS KESAN
DILATASI DAN MEMBIRU SEPANJANG 15 CM. DIPUTUSKAN DILAKUKAN
RESEKSI ANASTOMOSIS END TO END. DILANJUTKAN DENGAN
OMENTECTOMY
4. PASANG MESH DIATAS DEFEK
5. KONTROL PERDARAHAN
6. JAHIT LUKA OPERASI LAPIS DEMI LAPIS DENGAN MENINGGALKAN 1 BUAH
DRAIN PADA CAVUM DOUGLAS
7. OPERASI SELESAI

Anda mungkin juga menyukai