A. Pengertian
Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seseorang perempuan secara permanen
(Saifuddin, 2003)
Vasektomi adalah tindakan operasi ringan dengan cara mengikat dan
memotong saluran sperma sehingga sperma tidak dapat lewat dan air
mani tidak mengandung spermatozoa, dengan demikian tidak terjadi
pembuahan, operasi berlangsung ± 15 menit dan pasien tidak perlu
dirawat (Siswosudarno, 2007)
B. Jenis
1. Tubektomy
a. Minilaparatomi
b. Laparaskopi
2. Vasektomy
1. Tubektomi Minilaparatomi
a. Konseling prabedah
b. Persiapn prabedah
Langkah 8: jepit tuba pada 1/3 proksimal dengan klem bakcock, angkat sampai tuba
melengkung, tentukan daerah mesosalping tanpa pembuluh darah.
Langkah 9: tusukkan jarum bulat dengan benang catgut nomor 0 pada jarak 2 cm dari
puncak lengkungan dan ikat salah satu pangkal lengkungan tuba.
Langkah 10: ikat kedua pangkal lengkungan tuba secara bersama-sama dengna
menggunakan benang yang sama.
Langkah 12: periksa pendarahan pada tunggul tuba dan periksa tuba untuk
meyakinkan tuba telah terpotong.
Langkah 13: potong benang catgut 1 cm dari tuba dan masukkan kembali tuba ke
Langkah 14: lakukan tindakan yang sama pada tuba sisi yang lain.
g. Menutup dinding abdomen
h. Tindakan pasca bedah
i. Dokumentasi
j. Konseling dan instruksi pasca bedah
2. Vasektomi standar
Langkah 2 : Daerah kulit skrotum, penis, supra pubis dan bagian dalam pangkal
paha kiri kanan di bersihkan dengan cairan yang tidak meransang seperti larutan
iodofor ( betadin) 0,75% atau larutan klorheksidin (hibiscrub) 4%. Bila ada bulu
dicukur terlebih dahulu, sebaiknya dilakukan oleh pasien sendiri sebelum
berangkat ke klinik
Langkah 3 : Tutuplah daerah yang telah di bersihkan tersebut dengan kain steril
yang berlubang pada tempat skrotum di tonjlokkan keluar.
Langkah 4 : Tepat di lenia mediana di atas vas deferens, kulit skrotum di beri
anastesi lokal ( prokain atau nokokain atau xilokain 1%) 0,5 ml, lalu jarum di
teruskan masuk dan di daerah distal serta proksimal vas deferens di deponir lagi
masing-masing 0,5 ml.
Langkah 5 : Kulit skrotum di iris longitudinal 1-2 cm, tepat di atas vas deferens
yang telah di tonjolkan ke permukaan kulit.
Langkah 6 : Setelah kulit di buka vas deferens di pegang dengan klem, di siangi
sampai tampak vas deferens mengkilat seperti mutiara, perdarahan di rawat dengan
cermat.
Langkah 7 : Jepitlah vas deferens dengan klem pada dua tempat dengan jarak 1-2
cm dan ikat dengan benang kedua ujungnya.