Anda di halaman 1dari 7

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSUD.Dr.PIRNGADI KOTA MEDAN

LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN UJIAN HISTEREKTOMI

NO LANGKAH-LANGKAH KLINIK NILAI

I PERSIAPAN PRE OPERATIF 0 1 2

1 Membuat Persetujuan tindakan medik (Informed Consent)


2 Menetapkan indikasi operasi
3 Menentukan jenis operasi
4 Mempersiapkan tim operasi dan jadwal operasi
5 Pencegahan infeksi dan persiapan terhadap pasien, operator
(penolong) peralatan dan bahan

a.Persiapan pasien :
6 Pasien dipuasakan lebih kurang 6 jam diruang perawatan.
7 Pasien di klisma malam hari dan pagi hari sebelum operasi.
8 Pasang infus ringer lactat atau larutan Na.Cl 0,5% (di ruang
perawatan).
9 Pemberian antibiotika profilaksis minimal 1 jam sebelum operasi.
10 Pemberian premedikasi dengan sulfas atropin 0,5 mg, IM, 45menit
sebelum operasi.
11 Pemberian antasida (magnesium trisikat) 20 ml, 30 menit sebelum
operasi.
12 Baju pasien diganti dengan baju khusus untuk dipakai di ruang
tunggu yang disiapkan di ruang perawatan (inap). Langkah no.
6,7,8,9,10,11 dilakukan oleh petugas ruang perawatan dan dokter
anastesi yang telah ditunjuk.
13 Periksa (check) ulang apakah sudah lengkap pemeriksaan
laboratorium yang diperlukan seperti darah rutin, urine rutine,
fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah, persediaan darah untuk
transfusi dan periksa kecocokan register darah.
14 Sebelum masuk ke kamar operasi ganti baju khusus untuk di
kamar operasi.
15 Masukkan pasien kekamar operasi dan baringkan dalam posisi tidur
16 Dipasang folley kateter/urine bag (lihat pedoman pemasangan
folley kateter) setelah pemberian anastesi di ruang operasi.

b. Persiapan operator (penolong)


17 Kuku operator harus dipotong pendek, memakai baju khusus
kamar operasi lengkap dengan topi, masker, kacamata (google /
tabir wajah) dan sandal/sepatu.
18 Mempersiapkan alat-alat/instrumen operasi termasuk alat suction
darah/cawan, oksigen, alat kauter oleh petugas kamar bedah.
19 Mencuci tangan (sesuai prosedur)
20 Memakai baju/jas operasi dan sarung tangan
NILAI SUB TOTAL

II TINDAKAN ANASTESIA/OPERATIF NILAI


A. Tindakan Anestesia 0 1 2
1 Tindakan anestesia dilakukan oleh dokter anestesi
2 Tindakan yang dilakukan adalah induksi dan anestesia
B. Tindakan operatif
a. Membuka dinding perut/abdomen
3
Pasien pada posisi telentang dalam keadaan sudah dinarkose
dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan iodine povidon
pada : - vagina
- dinding abdomen mulai dari umbilikus (pusat) memutar
kearah luar hingga prosesus xyphoideus dan sepertiga atas paha.
4
Tutup tubuh pasien dengan kain (doek) steril 4-5 lembar atau
secukupnya kecuali lapangan operasi.
5 Tanyakan kepada petugas anestesi, apakah operasi sudah bisa
dimulai, lakukan test nyeri dengan menjepit kulit abdomen
dengan pinset chirurgis dan tanyakan kepada petugas apa alat
suction dan cauter sudah siap.
6
Lakukan sayatan mediana mulai dari 1 cm diatas simfisis dan 2,5
cm diatas fundus uteri. Sayatan dilakukan lapis demi lapis mulai
cutis, subcutis, fascia, fascia muskuler rektus abdominis dengan
menggunakan pisau dan diperlebar dengan gunting. Otot
dikuakkan secara tumpul dengan jari hingga tampak peritoneum
kemudian peritoneum digunting kebawah dan keatas sehingga
mencapai rongga (kavum) abdomen. Hemostatis perdarahan
dengan kauter, evaluasi uterus dan ovarium kiri dan kanan.

7
Lindungi usus dengan memasukkan kasa basah lebar dan pasang
retraktor sehingga uterus dan organ sekitar dapat dipresentasi
kan dengan jelas.
 Ujung kasa dikeluarkan dan dijepit dengan kocher kekain
penutup.
 Hitung jumlah kain kasa yang dipakai.

b. Memisahkan adnexa dari uterus


8 Keluarkan uterus dari rongga abdomen.
9 Fixasi uterus dengan tenakulum gigi tiga atau 2 klem kocher
panjang (20 cm) kiri dan kanan atau dengan skrup mioma
(corks screw doyen), pada uterus miomatosa, dan pada uterus
yang sangat besar atau dengan benang sutera ( Zyde).
10
Ligamentum rotundum kiri dan kanan di klem dengan 2 klem
kocher bengkok (klem oschner) kemudian dipotong diantaranya
dengan gunting lalu diikat dengan benang kromik ukuran 0 atau
2-0 atau vicryl no.0 dan benang digunting panjang, diklem
bagian ujungnya dengan klem kecil.
11 Lamina enterior ligamentum latum kiri dan kanan yang terbuka
di gunting dari tempat,pemotongan menuju kebawah dan medial
kearah segmen bawah rahim.
12
Lamina posterior ligamentum latum kiri dan kanan tepat
dibawah tuba fallopii, ligamentum ovarii proprium serta
pembuluh darah ovarium didorong secara tumpul dengan satu
jari kedepan sehingga terbentuk lobang.
13 Melalui lobang tersebut tuba fallopii, ligamentum ovarii proprium
serta pembuluh darah ovarium di klem dengan 2 klem kocher
bengkok dan dipotong diantaranya dengan gunting.
14 Ikat puntung lateral dengan benang kromik no.0 atau 2-0 atau
benang vikryl no.0, benang digunting panjang dan dibagian
ujung diklem dengan klem kecil.
15
Puntung medial diikat dengan benang sutera dan jepit ujung
benang dengan klem untuk mengangkat uterus.
16
Lamina posterior ligamentum latum dipotong kebawah dengan
gunting dekat dengan uterus menuju kearah ligamentum
kardinale, klem dan ikat setiap perdarahan yang terjadi atau
gunakan cauter.
NILAI
c. Membebaskan kandung kemih. 0 1 2
17 Buka plica vesiko uterina diantara kedua ujung sayatan
ligamentum latum dengan gunting atau dengan pinset angkat
plica vesiko uterina tepat diatas verteks vesiko uterina, gunting
kearah lateral kiri dan kanan.
18
Kandung kemih serta peritoneum dibebaskan dari segmen
bawah rahim secara tumpul kearah caudal menggunakan jari
yang dibungkus dengan kain kasa atau dengan kasa bulat kecil
yang dijepit dengan klem, kandung kemih dibebaskan ke lateral
dan kebawah sejauh kira-kira 2 cm dibawah serviks untuk untuk
mencegah terpotongnya kandung kemih dan ureter. Lakukan
test Richardson apakah deseksi sudah cukup yaitu dengan 2 jari
telunjuk-tengah kiri dan kanan didorong kearah bawah serviks
sehingga kedua ujung jari saling bertemu dan serviks uteri
berada diatas pertemuan kedua jari telunjuk tersebut.

d. Identifikasi dan mengikat pembuluh darah uterus


19 Pinggir uterus diperlihatkan dengan mengelevasi uterus ke sisi
berlawanan
20 Pengupasan diteruskan dengan gunting sampai arteri uterina
terlihat setinggi ostium uteri internum
21 Pembuluh darah (arteri uterina) kiri dan kanan diklem dengan 2
klem kocher lurus dekat dengan uterus, kemudian dipotong
diantaranya dan pembuluh darah puntung lateral diikat dengan
kromik 0 atau 2-0 atau vikryl no.0.
22 Puntung medial (kearah uterus) diikat dengan benang sutera
dan klem dapat dilepaskan.
23 Ligamentum cardinale diklem dengan 2 klem kocher lurus dekat
dengan serviks, diinsisi diantaranya dan diikat.
24 Tindakan yang sama dilakukan terus kebawah sampai forniks
lateral dari vagina tercapai.
25 Pembuluh darah ramus desendens arteri uterina diklem,
digunting dan diikat.
e.Membebaskan peritoneum belakang dan serviks dari
vagina.
26 Lamina posterior ligamentum latum di insisi sampai kepangkal
ligamentum sakro uterina terus kebelakang serviks di cavum
douglasi.
27
Peritoneum belakang dibebaskan dari serviks dan forniks
posterior vagina dengan gunting Metzenbaum.

28
Ligamentum sakro uterina kiri dan kanan diklem dan dipotong
kemudian diikat dengan benang kromik no. 0 atau 2-0

29
Dilakukan deseksi sampai ruang rekto vaginal terbuka
30
Lindungi vesiko uterina dengan menarik retraktor kearah caudal
atau dengan bantuan spatula doyen, fornik lateral vagina kiri
dan kanan diklem dengan 2 klem kocher bengkok atau klem 90
derajat. Uterus dipancung setinggi puncak vagina dengan
melakukan insisi kearah medial dan kranial dari klem dan
dibawah serviks uteri sampai seluruh uterus dan serviks dapat
diangkat. Atau dapat juga dilakukan dengan membuka lumen
vagina depan secara insisi, lalu forniks vagina dapat disirkumsisi
sepanjang pinggir portio, lalu tepi luka yang terpapar dipegang
dengan 2 klem kocher panjang (20 cm).

31
Forniks vagina lateralis kiri dan kanan diikat dengan benang
kromik no.0 atau 2-0 atau vicryl no.1 dan dijahit kepuntung
ligamentum kardinale, sakro uterine kiri dan kanan kemudian
benang digunting panjang dan ujungnya diklem.

NO. LANGKAH – LANGKAH KLINIK


f. Menutup puntung vagina dan peritoneum.

32
Menutup puntung vagina dilakukan dengan melakukan jahitan
angka 8 (eight figure) atau hanya melakukan hemostatis dengan
jahitan jelujur terkunci (running lock stitch) dari seluruh dinding
vagina tanpa menutup puntung vagina, penjahitan dapat
memakai benang kromik no.1 atau vicryl no.1.
33
Ligamentum rotundum kiri dan kanan disatukan / diikat ke fornik
vagina lateral kiri dan kanan, reperitonealisasi dilakukan dengan
melakukan jahitan jelujur dari peritoneum mulai puntung tuba,
ligamentum rotundum forniks lateralis atau dengan jahitan
simple suture dengan benang cat gut no.3-0 sehingga
peritoneum menutupi semua puntung tersebut.

g. Menutup dinding perut.


34
Keluarkan kain kasa basah dari cavum abdomen.Buka retraktor
abdomen, dan bersihkan sisa-sisa darah yang ada serta pastikan
tidak ada lagi perdarahan aktif. Hitung kembali jumlah kain kasa
yang dikeluarkan.

35 Jahit kembali dinding abdomen lapis demi lapis (all layer) dari
peritoneum sampai sub kutis; peritoneum dengan benang plain
cat gut no.3-0 secara jelujur. Otot dengan jahitan simple suture
no.0.0 fascia dijahit secara jelujur dengan vicryl no.1. sub cutis
dijahit dengan simple suture dengan kromik no.2-0. Aproksimasi
kulit dengan jahitan subcutikuler dengan benang vicryl no.3/0.
36
Luka operasi ditutup dengan kasa yang dibasahi dengan iodin
povidone.
37
Kain penutup abdomen diangkat hati-hati tanpa menyentuh kain
kasa.
38 Bersihkan bagian badan yang terkena darah dan bersihkan
vagina dengan kasa basah dan iodin povidone dengan jari
operator.
39
Cuci tangan pasca tindakan

NILAI SUB TOTAL

NILAI
III. PERAWATAN PASCA OPERASI. 0 1 2
1
Menanyakan kondisi pasien pada dokter anestesi.
2
Periksa dan catat tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan 30 menit pada 4 jam kemudian.
3
Periksa perdarahan dan derajat anemia, catat jumlah/warna
urine yang tertampung dikantong urine.
4 Membuat laporan operasi dan cantumkan hasil pemeriksaan
diatas pada lembar laporan operasi, catat lama operasi dan
lembaran operasi ditandatangani. Membuat permintaan
pemeriksaan histopatogis secara jelas jaringan apa yang
dikirim.
NO. LANGKAH-LANGKAH KLINIK NILAI
0 1 2
5 Membuat instruksi yang jelas singkat dan terinci bila dijumpai
penyimpangan tulis instruksi pengobatan dengan jelas, singkat
dan terinci yang mencakup nama obat, dosis dan cara
pemberian serta waktu / jam pemberian.
6 Jelaskan pada keluarga pasien/pasien tentang kondisi pasien
(untuk pasien bila pasien sudah sadar) pada saat ini dan apa-
apa yang diharapkan minimal 24 jam pasca operasi.
7
Minta kepada keluarga pasien untuk ikut mengawasi pasien
pasca operasi.
8
Jelaskan rencana lama perawatan dan kapan pasien dapat
dipulangkan.
NILAI SUB TOTAL
NILAI TOTAL

Anda mungkin juga menyukai