Anda di halaman 1dari 9

Skrining Plasenta Akreta

Abnormalitas implantasi trofoblas yang menyebabkan terjadinya plasenta akreta (PA)


dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada usia kehamilan 11-14
minggu. Diagnosis sonografi pada trimester pertama telah dilaporkan dalam beberapa kasus
terutama pada kasus kantung gestasi letak rendah pada awal trimester pertama, menunjukkan
implantasi langsung trofoblas di atas bekas luka. Akurasi USG pada populasi berisiko sangat
tinggi berkisar antara 9-44%. Sensitivitas USG, dengan > 1 tanda kontemporer, bervariasi dari
77-93% dan nilai prediksi positif 65-93%. 1

Tabel 1 Plasenta Akreta Indeks


Tabel 2. Plasenta Akreta Spektrum DIsorder

Prosedur skrining untuk PA ditentukan pada pasien dengan riwayat operasi sesar segmen
bawah sebagai berikut: bidang midsagital transvaginal mengidentifikasi saluran serviks, kandung
kemih, dan bagian bawah kantung gestasi. Baik bekas luka uterus dan lokasi dari trofoblas
diidentifikasi. Hubungan antara bekas luka uterus dan trofoblas menentukan kelompok risiko
tinggi. 1

 Seorang pasien dianggap berisiko tinggi ketika bekas luka terlihat di dalam rongga uterus
di atas bagian terendah dari kantung gestasi, yang meliputi serviks dan bagian dari
segmen inferior bersama dengan plasenta yang terletak di bagian bawah.1
Gambar 1. Bekas luka terekpos dengan trofoblas (T) yang tumpang tindih menentukan
kelompok risiko tinggi.1
 Seorang pasien dianggap berisiko rendah ketika bekas luka uterus diproteksi di dalam
saluran cervicoisthmic atau ketika trofoblas tidak menutupi os internal.1
Gambar 2. Bekas luka yang terlindungi dan terekpos.1

Pada tahun 2016, European Working Group on Abnormally Invasive Placenta


mengusulkan deskripsi standar tanda ultrasound yang digunakan untuk diagnosis prenatal PAS.2

 Hilangnya zona bening

Hilangnya zona bening digunakan saat zona hypoechoic retroplasenta normal pada
miometrium di bawah dasar plasenta tidak terlihat pada USG. Tanda ini seharusnya mewakili
perluasan abnormal vili plasenta melalui desiduas basalis ke miometrium.2
Gambar 3. Gambaran longitudinal USG transabdominal dari dasar plasenta pada 34
minggu kehamilan setelah 3 persalinan sesar sebelumnya menunjukkan perubahan pada zona
bening (panah) dengan tekanan probe (kanan).2

 Penipisan miometrium

Miometrium yang menipis hingga <1 mm, atau di mana miometrium tidak terdeteksi
pada USG, telah digunakan sebagai tanda diagnostik prenatal untuk PAS. Hal ini tidak hanya
mengakibatkan hilangnya zona bening tetapi juga mengubah ekogenisitas miometrium, yang
mengakibatkan hilangnya kontras visual antara jaringan plasenta dan miometrium. Pada
plasentasi invasif, saat vili menembus serosa, ekogenisitas miometrium menjadi tidak dapat
dibedakan dari ekogenisitas jaringan plasenta.2
Gambar 4. Penipisan miometrium akibat plasenta (P) akreta invasif abnormal. A,
gambaran longitudinal USG transabdominal dari P previa pada 36 minggu tidak menunjukkan
zona jelas atau miometrium terdeteksi (panah) antara P dan kandung kemih (B). B, Temuan pada
pembedahan pada hari yang sama menunjukkan neovaskularisasi dan distensi miometrium di
atas area akreta.2

 Lakuna plasenta

Lakuna plasenta banyak, besar, ruang intraplasenta tidak beraturan yang sering
ditemukan pada USG, memberikan gambaran “moth-eaten” di PAS baik pada USG
transabdominal maupun trans-vaginal.2

Gambar 5. Tampilan longitudinal USG transabdominal dari plasenta (P) previa akreta pada 36
minggu. A, area “Moth-eaten” dengan banyak lauka dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-
beda; dan B, aliran darah turbulen berkecepatan tinggi dalam lacunae pada pencitraan Doppler
berwarna (B).2

 Interupsi dinding kandung kemih

Hal ini sering dijelaskan pada ultrasonografi sebagai interupsi, kehilangan, atau
ketidakteraturan dinding kandung kemih atau garis hyperechoic antara serosa uterus dan lumen
kandung kemih. Tanda ini mungkin timbul sebagai akibat langsung dari invasi vili ke dalam otot
dinding posterior kandung kemih, sehingga mengubah ekogenisitasnya, tetapi kemungkinan
besar merupakan artefak ultrasonik yang timbul dari neovaskularitas masif yang ditemukan di
dalam lipatan peritoneum antara dinding anterior kandung kemih. uterus dan dinding posterior
kandung kemih.2
Gambar 6. Plasenta (P) previa accreta. Tampilan longitudinal USG transabdominal pada
minggu ke 28 kehamilan. A, Tonjolan kandung kemih (B) yang menunjukkan interupsi dinding
B (panah) dan B, menjembatani pembuluh darah pada pencitraan Doppler berwarna. C,
Pembedahan pada 34 minggu menunjukkan neovaskuler yang luas dan distensi miometrium di
atas area inkreta.2

 Tonjolan plasenta (Placental bulge)

Tonjolan plasenta menggambarkan pembengkakan uterus yang mengandung plasenta


menjauh dari bidang yang diharapkan ke jaringan sekitarnya, biasanya kandung kemih.2

 Bridging vessels

Bridging vessels terlihat sebagai sinyal CD yang muncul di miometrium dan tampak
bergerak ke luar serosa uterus dan masuk ke kandung kemih sebelum menghilang. Jembatan ini
adalah artefak USG karena pembuluh ini tidak melintasi antara miometrium dan kandung kemih,
tetapi sebenarnya adalah pembuluh neovaskular yang berkerut di dalam peritoneum yang
terperangkap dalam penampang melintang dalam gambar 2 dimensi.2
Gambar 7. Tampilan longitudinal USG transabdominal dari plasenta (P). A, P previa
accreta pada 20 minggu dengan arteri feeding dari sirkulasi arkuata antara P dan kandung kemih
(B) memasuki lakuna. B, Danau Centrocotyledon pada usia kehamilan 28 minggu dalam
kehamilan tanpa komplikasi. Catat adanya miometrium uterus (M). C, Kecepatan aliran
memasuki danau dari arteri spiral feeder yang sesuai.2
1. Stirnemann JJ, Mousty E, Chalouhi G, et al. Screening for placenta accreta at 11-
14 weeks of gestation. Am J Obstet Gynecol 2011;205:547.e1-6.
2. Jauniaux E; Collins S & Burton GJ. Placenta accrete spectrum: pathophysiology
and evidence-based anatomy for prenatal ultrasound imaging. AJOG. 2017: 1-13.
3. Rac E, Dashe J, TwicklerD. Utrasound Predictor ofPlacental Invasion : the
Placenta Accreta Index. AJOG.2015
4. Solomon, G, Robert M, Branch W. Placenta AccretaSpectrum. The New Journal
of Medicine. 2018
5. Bailit JL, Grobman WA, Rice MM, et al. Morbidly adherent placenta treatments
and outcomes. Obstet Gynecol 2015;125: 683-9
6. Bowman ZS, Eller AG, Kennedy AM, et al. Interobserver variability of
sonography for prediction of placenta accreta. J Ultrasound Med 2014;33:2153-8.
7. Silver RM, Fox KA, Barton JR, et al. Center of excellence for placenta accreta.
Am J Obstet Gynecol 2015;212:561-8.u

Anda mungkin juga menyukai