Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PROSEDUR OPERERASIONAL

HISTEREKTOMI POSTPARTUM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
2278/YANMED/TU. BK/I/2012 00 4 dari 5

Ditetapkan :

TANGGAL. TERBIT
PETUJUK
PELAKSANAAN
9 Januari 2012
dr.Mohammad Baharuddin, SpOG,MARS
Direktur

Pengertian Mengangkat uterus perabdominal dengan membuka dinding


abdomen setelah melahirkan bayi dan plasenta
Tujuan Mencegah perdarahan postpartum
Kebijakan Setiap dokter harus melaksanakan langkah-langkah histerektomi
postpartum : Patient safety, Indikasi, syarat, kontraindikasi
Prosedur Indikasi :
- Atonia uteri
- Plasenta akreta/inkreta/perkreta

Prosedur
1. Pastikan indikasi
2. Konseling dan persetujuan tindakan medis
3. Persiapan alat
4. Persiapan penolong (operator dan asisten)
5. Persiapan ibu : Berikan dukungan emosional kepada ibu,
puasakan ibu
6. Pasang infus line
7. Cari darah sesuai golongan darah
8. Berikan antibiotik profilaksis dosis tunggal
9. Dilakukan anastesi spinal/umum
10. Pencegahan infeksi (termasuk asepsis antisepsis dinding
abdomen)
11. Cek ulang kesiapan tim (time out)
12. Infokan ke pasien operasi akan dimulai, berdoa
13. Sayatan perut dapat pfanensteil atau mediana tergantung
kondisi, dari kulit sampai fasia
14. Setelah fasia disayat 2-3 cm, insisi fasia diperluas dengan
STANDAR PROSEDUR OPERERASIONAL
HISTEREKTOMI POSTPARTUM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
2278/YANMED/TU. BK/I/2012 00 4 dari 5

gunting
15. Pisahkan m rectus abdominis dengan jari/gunting
16. Buka peritoneum dekat umbilikus dengan jari
17. Retraktor dipasang diatas tulang pubis
18. Buka plika vesicouterina, jepit dengan pinset dan pisahkan
secara tajam dan dorong ke bawah secara tumpul dengan jari.
19. Jika persalinan dilakukan dengan SC, klem tempat perdarahan
sepanjang insisi uterus
20. Pada kasus hebat, mintalah asisten untuk menekan aorta pada
abdomen bawah dengan jarinya. Tindakan ini akan
mengurangi perdarahan intraperitoneal. Perluas iinsisi pada
kulit bila diperlukan.

Histerektomi subtotal (supravaginal)


Memisahkan adneksa dari uterus
1. Angkat uterus ke luar abdomen dan secara perlahan tarik
untuk menjaga traksi
2. Klem 2 kali dan potong ligamentum rotundum dengan gunting.
Klem dan potong pedikel, tetapi ikat setelah a.uterina
diamankan untuk menghemat waktu
3. Dari ujung potongn ligamentum rotundum, buka sisi depan.
Lakukan insisi sampai 1 titik tempat peritoneum kandung
kemih bersatu dengan permukaan uterus bagian bawah di
garis tengah atau peritoneum yang di insisi pada seksio
sesarea.
4. Gunakan 2 jari untuk mendorong bagian belakang ligamentum
rotundum ke depan, di bawah tuba dan ovarium, di dekat
pinggir uterus. Buatlah lubang seukuran jari pada ligamentum
rotundum dengan menggunakan gunting. Lakukan klem 2 kali
dan potong tuba, ligamentum ovarium dan ligamentum
rotundum melalui lubang pada ligamentum rotundum.
5. Pisahkan sisi belakang ligamentum rotundum ke arah bawah,
STANDAR PROSEDUR OPERERASIONAL
HISTEREKTOMI POSTPARTUM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
2278/YANMED/TU. BK/I/2012 00 4 dari 5

ke arah ligamentum sakrouterina, dengan menggunakan


gunting.
6. Ureter terletak dekat dengan pembuluh darah uterus. Ureter
harus dikenali dan terlihat untuk menghindari perlukaan pada
ureter selama pembedahan atau penjahitan.

Membebaskan kandung kemih


7. Raih ujung flap kandung kemih dengan forceps atau dengan
klem kecil. Gunakan jari tau gunting, pisahkan kandung kemih
ke bawah dengan SBU.
8. Arahkan tekanan ke bawah tetapi ke dalam menuju serviks
dan SBU

Mengidentifikasi dan mengikat pembuluh darah uterus


9. Cari lokasi arteri dan vena uterina pada setiap sisi uterus.
Rasakan perbatasan uterus dengan seviks.
10. Lakukan klem 2 kali pada pembuluh darah uterus dengan
sudut 90 derajat pada setiap sisi serviks. Potong dan lakukan
pengikatan 2 kali dengan cutgut kromik 0 atau poliglikolik
11. Periksa dengan seksama untuk mencari adanya perdarahan.
Jika arteri uterina diikat dengan baik, perdarahan akan
berhenti dan uterus terlihat pucat.
12. Kembali ke pedike ligamentum rotundum dan ligamentum
tuboovarika yang diklem dan ligasi dengan catgut kromik 0

Amputasi korpus uteri


13. Amputasi uterus setinggi ligasi arteri uterina dengan
menggunakan gunting

Menutup tunggul serviks


14. Tutup tunggal serviks dengan jahitan terputus, dengan
menggunakan cutgut kromik/poliglikolik ukuran 2-0 atau 3-0
STANDAR PROSEDUR OPERERASIONAL
HISTEREKTOMI POSTPARTUM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
2278/YANMED/TU. BK/I/2012 00 4 dari 5

15. Periksalah secara seksama tunggul serviks, ujung ligamentum


rotundum dan struktur lain pada dasar pelvis untuk mencari
adanya perdarahan.
16. Jika terjadi perdarahan kecil atau dicurigai adanya gangguan
pembekuan, letakkan drain melalui dinding abdomen. Jangan
letakkan drain melalui tunggul serviks karena hal ini akan
menyebabkan timbulnya infeksi.
17. Pastikan tidak ada perdarahan, buang bekuan dengan kassa.
18. Pada semua kasus, periksalah adanya perlukaan pada
kandung kemih. Jika terdapat perlukaan pada kandung kemih,
perbaiki luka tersebut.
19. Tutup fasia dengan jahitan jelujur dengan cutgut kromik
0/poliglikolik.
20. Tidak diperlukan penutupan peritoneum kandung kemih atau
abdomen.
21. Jika terdapat tanda-tanda infeksi, dekatkan jaringan subcutan
dengan longgar dan jahit longgar dengan cutgut 0/poliglikolik.
Tutup kulit dengan penutupan lambat setelah infeksi sembuh
22. Jika terdapat infeksi, tutuplah kulit dengan jahitan matras
vertikal/subcuticuler.

Histerektomi total
Pada histerektomi total diperlukan langkah tambahan sebagai berikut
:
1. Dorong kandung kemih ke bawah untuk membebaskan ujung
atas vagina 2 cm.
2. Buka dinding posterior dari ligamentum rotundum.
3. Klem, ligasi dan potong ligamentum sakrouterina
4. Klem, ligasi dan potong ligamentumkardinale, yang
didalamnya terdapat cabang desenden pembuluh darah
uterus.
5. Ini merupakan langkah penting pada operasi :
STANDAR PROSEDUR OPERERASIONAL
HISTEREKTOMI POSTPARTUM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
2278/YANMED/TU. BK/I/2012 00 4 dari 5

- Pegang ligamentum secara vertikal dengan klem yang


ujungnya besar (seperti kockher)
- Letakkan klem 5 mm lateral dari serviks dan potong
ligamentum sedekat mungkin dengan serviks. Meninggalkan
tunggul medial dari klem untuk keamanan.
6. Jika serviks masih panjang, ulangi langkah 2 atau 3 kali sesuai
kebutuhan. Ujung atas vagina sepanjang 2 cm harus terbebas
dari perlekatan.
7. Potong vagina sedekat mungkin dengan serviks, lakukan
hemostatis pada titik perdarahan.
8. Lakukan penjahitan hemostatik yang mengikutkan ligamentum
rotundum, ligamentum kardinale, dan sakrouterina.
9. Lakukan penjahitan jelujur pada ujung vagina untuk
menghentikan perdarahan.
10. Tutup abdomen (spt di atas) setelah memasang drain pada
ruang ekstraperitoneal di dekat tunggul serviks.

Perawatan pasca bedah


1. Perdarahan dan banyaknya urine harus dipantau
2. Jika terdapat yanda infeksi/demam, berikan antibiotik
kombinasi sampai ibu bebas demam selama 48jam
3. Berikan analgetik yang cukup
4. Jika tidak terdapat tanda infeksi, cabut selang drain setelah 48
jam.

Unit Terkait - Kamar operasi

Anda mungkin juga menyukai