Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1

AUDREY GIROTH (220911030002)


GARY RUMAPEA (220911030008)

Tata bahasa tradisional


Tata bahasa tradisional dalam bahasa Jerman mengacu pada aturan-aturan yang telah lama
digunakan dalam struktur kalimat dan penggunaan kata-kata. Berikut adalah beberapa
contoh tata bahasa tradisional dalam bahasa Jerman:
Penggunaan Huruf Kapital dan Huruf Kecil:
Huruf Kapital: Biasanya digunakan untuk kata benda (Nomen) dan awal kalimat. Contoh: Ich
esse gern Obst. (Aku suka makan buah.)
Huruf Kecil: Digunakan untuk kata kerja (Verben) dan kata sifat (Adjektive). Contoh: Sie ist
meine Oma. (Dia adalah nenekku.)
Deklinasi (Perubahan Bentuk Kata Benda):
Misalnya, perubahan bentuk kata benda (Nomen) berdasarkan kasus (Nominativ, Akkusativ,
Dativ, Genitiv). Contoh: der Vater (bentuk Nominativ), den Vater (bentuk Akkusativ), dem
Vater (bentuk Dativ), des Vaters (bentuk Genitiv).
Kata Kerja Modal (Modal Verbs):
Contoh penggunaan kata kerja modal:
Er soll reich sein. (Dikatakan bahwa dia kaya.)
Sie hat Karten gespielt. (Dia bermain kartu.)
sintaksis tradisional dikritik terutama pada dua hal: ▷ Ini mencampurkan kriteria
dengan cara yang tidak ilmiah Misalnya, dalam sintaksis tradisional, klasifikasi berdasarkan
morfologi (bentuk kata), sintaksis (struktur kalimat), dan semantik (makna) sering
dicampurkan, yang bisa menimbulkan kebingungan dan kurang akurat.
▷ Mengabaikan hierarki struktur kalimat, namun tata bahasa tradisional tetap penting
karena hal tersebut terminologi dasar, distribusi internasionalnya dan untuk
pelajaran bahasa. Dalam sintaksis modern, struktur kalimat dianggap memiliki hierarki atau
struktur pohon yang kompleks, bukan hanya urutan kata yang linear seperti yang sering
diasumsikan dalam sintaksis tradisional.
Tata bahasa sekolah tradisional cenderung menyajikan aturan bahasa dengan kompleksitas
yang tidak perlu, sehingga dapat menyulitkan siswa untuk memahaminya.
Tata bahasa sekolah tradisional sering kali kurang fokus pada penerapan praktis aturan
bahasa dalam penggunaan bahasa nyata.
Struktur Kalimat Dasar (SVO):
Ini adalah pola kalimat dasar dalam bahasa Jerman, yang mengikuti urutan subjek, verba,
objek.
Contoh:
Ich esse Kuchen. (Aku makan kue.)
Ich adalah subjek (I), esse adalah verba (makan), dan Kuchen adalah objek (kue).
Du siehst das Haus. (Kamu melihat rumah itu.)
Du adalah subjek (kamu), siehst adalah verba (melihat), dan das Haus adalah objek (rumah
itu).
Kata Bantu (Auxiliary Verbs):
Kata bantu digunakan bersama dengan kata kerja lain dalam beberapa situasi.
Contoh:
Ich habe ein Boot gekauft. (Aku telah membeli sebuah perahu.)
habe adalah kata bantu (telah), gekauft adalah kata kerja (membeli).
Du bist zu spät gekommen. (Kamu datang terlalu terlambat.)
bist adalah kata bantu (adalah), gekommen adalah kata kerja (datang).
Kata Kerja Modal (Modal Verbs):
Kata kerja modal menggambarkan hubungan antara subjek dan verba.
Contoh kata kerja modal: dürfen, können, mögen, müssen, sollen, dan wollen.
Kalimat Tanya:
Struktur kalimat tanya mirip dengan bahasa Inggris.
Contoh:
Hast du das gemacht? (Apakah kamu yang melakukan itu?)
Hast adalah kata bantu (apakah), du adalah subjek (kamu), dan gemacht adalah kata kerja
(melakukan).
Könnt ihr etwas sehen? (Bisakah kamu melihat sesuatu?)
Könnt adalah kata bantu (bisakah), ihr adalah subjek (kalian), dan sehen adalah kata kerja
(melihat).
Kalimat dengan Konjungsi:
Konjungsi menghubungkan dua klausa atau kalimat.
Contoh:
Er sagt, dass er beschäftigt ist. (Dia bilang, dia sibuk.)
dass adalah konjungsi (bahwa), er adalah subjek (dia), dan beschäftigt adalah kata kerja
(sibuk).
Wir essen, bis nichts mehr da ist. (Kami makan sampai semuanya habis.)
bis adalah konjungsi (sampai), nichts mehr da ist adalah klausa (semuanya habis).

IC-GRAMMATIK
IC-Grammatik, juga dikenal sebagai IC-Analyse atau Konstituenstrukturgrammatik, adalah
metode tata bahasa yang didasarkan pada prinsip konstituen. Dalam analisis IC, kalimat
dipecah menjadi unit-unit yang lebih kecil yang disebut konstituen. Konstituen ini dapat
dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sampai mencapai unit-unit terkecil yang
tidak dapat dibagi lagi.
IC-Analyse adalah metode penting dalam konstituenstrukturgrammatik yang berfokus pada
analisis dan representasi struktur konstituen. Struktur konstituen dapat direpresentasikan
dalam bentuk diagram pohon atau tanda kurung.
IC-Grammatik dan konstituenstrukturgrammatik adalah pendekatan penting dalam analisis
linguistik bahasa dan digunakan untuk mempelajari dan menggambarkan struktur dan
susunan kalimat.

Skema silsilah keluarga juga dapat digantikan dengan skema kasta. lihat kalimat (1).
Percabangan binernya sangat mencolok: setiap kalimat “normal” awalnya terdiri dari NP dan
VP, yang secara kasar sesuai dengan subjek dan predikat dan dapat memiliki struktur internal
yang berbeda. Omong-omong, jika ada beberapa simbol yang identik, Anda dapat
mengindeks: NP₁. NP2 dst. Kalimat (2) dan (3) mempunyai struktur dasar yang sama, dimana
pada (3) subjek NP diganti dengan kata ganti dan PP lokalnya diganti dengan keterangan
tempat. Konstituen-konstituen yang berada tepat di bawah sebuah "simpul" (suatu cabang)
disebut konstituen langsung, disingkat IC, itulah nama teori tata bahasa ini. Misalnya, (DET)
dan ahli bahasa (N) merupakan konstituen langsung dari NP. NP dan VP ini pada gilirannya
merupakan konstituen langsung dari kalimat (S).
Analisis IC merupakan ciri khas semua linguistik Amerika sebelum CHOMSKY, yang disebut
juga strukturalisme taksonomi (taronomi berarti sistematis, segmentasi, dan klasifikasi).
Bagian pidato dan istilah klausa didefinisikan secara terdistribusi dan hanya sebagian sesuai
dengan tata bahasa tradisional. FIES bahkan telah menghilangkan seluruh terminologi
tradisional dan menetapkan bagian-bagian pidato dengan angka, Perhatikan Tabel berikut:
Dengan analisis IC dan konsep transformasi, landasan terpenting untuk teori tata bahasa
berikut telah dibuat.
1.Pasiv T Contoh : Sie ruft ihn <--> Er wird von ihr gerufen
2.Einleitungs T Contoh : Wir lachten <--> Da lachten wir
3. Wortstellung (Urutan kata )-T Contoh: Erl liest jetzz  Jetzz liest er
4. Nominalisasi T Contoh: Wir Klären den Fall
→Unsere Klärung des Falles.
→ Die Klärung des Falles durch uns.
 Das Klären des Falles durch uns.
5. adjektiv (Kata sifat) -T Contoh: Der Turm ist rot  Der rote Turm.
6.haben ( kepunyaan ) -T Contoh: Sie hat Freunde. ←→ ihre Freunde / die Freunde von ihr
7. Kata Ganti.-T Contoh: Das Schiff kentert  Es kentert.
8. Eliminasi T Contoh: Er wird von ihr gerufen  Er wird gerufen.
9. Negasi-T Contoh: Ich lese Ich lese nicht.

Anda mungkin juga menyukai