Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI 2

Petunjuk pengerjaan tugas :


1. Kerjakan pertanyaan dalam tugas menjadi sebuah tulisan yang tersusun sistematis
2. Dalam penjelasan dapat disertai began atau mind-map yang disusun atas hasil
pemikiran sendiri
3. Format penulisan pada kertas A4, huruf times new roman 12, spasi 1,5
4. Gunakan sebutkan sumber literatur ilmiah sebagai daftar pustaka.
5. Dilarang copy paste oleh karena dosen akan melakukan cek uji plagiasi
6. Kumpulkan maksimal Minggu 31 Juli 2022 pukul 15.00 WIB

Skenario tugas :
Seorang wanita 19 tahun, sedang melakukan kegiatan rutinnya berupa berlari pagi di sekitar
kompleks rumahnya. Semakin lama berlari, merasakan jantungnya berdetak lebih cepat,
frekuensi nafas juga semakin cepat disertai berkeringat, kulit terasa hangat dan kemerahan.
Setelah berlari 1 putaran merasakan sangat kelelahan kemudian tiba-tiba kaki kanannya
terasa kram, sehingga tidak bisa melanjutkan larinya. Setelah istirahat beberapa saat dan
minum, pulang ke rumah dan buang air kecil, tetapi urine nya sedikit dan pekat.
Pertanyaan
Jelaskan secara rinci dan sistematis proses fisiologi yang mendasari perubahan tubuh selama
berlari seperti tersebut dalam skenario diatas.

Nama Mahasiswa
1. Nurseva Pinastika Utarling
2. Esti Wahyu Putri
3. Aliyyah Bunga Teratai Putri Pineda
Jawaban

Ketika seseorang melakukan olahraga, jantung akan berdetak lebih cepat. Hal ini
dikarenakan jantung perlu memompa lebih banyak darah dan oksigen ke otot-otot tubuh yang
sedang bekerja dibandingkan usaha yang dikeluarkan saat berjalan. Selain itu, tubuh
menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida karena
otot-otot bekerja lebih keras. Untuk mengatasi kebutuhan ekstra ini, tubuh merespon dengan
bernapas lebih dalam dan lebih sering untuk mengambil oksigen yang dibutuhkan.

Wajah atau kulit memerah setelah olahraga adalah respon alami tubuh. Ketika Anda
berolahraga, tubuh Anda menghasilkan panas. Saat tubuh Anda memanas, suhu inti dan suhu
kulit Anda akan meningkat. Sebagai respon alami untuk menstabilkan suhu tubuh, pembuluh
kapiler di wajah serta di seluruh tubuh akan membesar dan melebar. Disisi lain, ketegangan
dari otot gastroknemius secara signifikan memberikan keterbatasan gerak sendi pergelangan
kaki pada kelompok pelari. Trauma mikro yang berulang pada otot gastrocnemius saat berlari
dapat menyebabkan keadaan jenuh, penumpukan asam laktat, robekan mikro yang kemudian
mendorong terjadinya pembentukan jaringan parut pada otot sehingga menurunkan
fleksibilitas otot dalam mendukung gerak sendi.

Kondisi warna urin yang pekat setelah berolahraga dapat menandakan kondisi
dehidrasi yaitu kondisi ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang
dikonsumsi, sehingga dapat berdampak kepada fungsi organ tubuh yang tidak berjalan
dengan baik. Ketika berolahraga, tubuh akan mengeluarkan keringat, dimana keluarnya
keringat berlebih dapat membuat tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak, dan
terkadang pada seseorang dengan asupan air mineral yang sedikit, maka dapat mengalami
dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan gejala haus, mulut dan kulit kering, jarang buang air
kecil, serta urin yang berwarna lebih gelap dan berbau lebih kuat. Ketika anda mengalami
dehidrasi, maka tubuh juga akan kehilangan gula, garam, dan cairan.

Daftar Pustaka

https://www.researchgate.net/publication/
339445901_Efek_Olahraga_Lari_terhadap_Ketegangan_Otot_Gastroknemius-
Soleus_Effect_of_Running_on_Posterior_Calf_Muscle_Tightness

Suhendra, D., 2020. Perbandingan Pengaruh Latihan Lari Melewati Bilah Dengan Latihan
Lari Mengangkat Paha Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Siswa. Jurnal
Keolahragaan, 6(1), p.54.

Anda mungkin juga menyukai