Anda di halaman 1dari 39

TUGAS AKHIR S1

SKRIPSI

NO: 00 00 0000/TMS/2023

ANALISA

EFEKTIFITAS SISTEM PERPIPAAN PADA PENYALURAN


LPG DI SPBE DARI TANKI TIMBUN KE UNIT FILLING
MACHINE (UFM)

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program S-1


Jurusan Teknik Mesin Teknologi Manufaktur Unjani

Oleh:

Syarif Abdul Aziz 2112212027

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2023
Lembar Pengesahan

Analisa efektifitas sistem perpipaan pada


penyaluran LPG di SPBE dari Tanki Timbun ke
UNIT Filling Machine (UFM)

Oleh:
Syarif Abdul Aziz
2112212007

Setelah membaca tugas akhir (skripsi/tesis) dengan


seksama, menurut pertimbangan kami telah memenuhi
persyaratan ilmiah sebagai suatu tugas akhir (skripsi/tesis)

Cimahi, 13 Januari 2023

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

War’an Rosihan, ST., MT. Deny Bayu Saefudin, ST., MT.


NIP. 412147868 NIP. 412113089

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ketua Jurusan

Adi Ganda Putra, ST., MT. Aji Gumilar, ST., MT.


NID. 412143967 NID. 412152574

i
Lembar Pernyataan

Lembar Pernyataan Bebas Plagiasi


Nama Mahasiswa : Syarif Abdul Aziz
NIM : 2112212027
Program Studi : Teknik Mesin
Judul Tugas Akhir (Skripsi/Tesis) : Analisa efektifitas sistem perpipaan pada
penyaluran LPG di SPBE dari Tanki Timbun
ke UNIT Filling Machine (UFM).
Sub Judul : Analisa Perancangan

TUGAS AKHIR (SKRIPSI/TESIS) TERSEBUT DI ATAS TELAH DICEK


PLAGIASI OLEH TIM TURNITIN PROGAM STUDI, DISETUJUI OLEH
PEMBIMBING, SERTA DIPERKENANKAN UNTUK DILANJUTKAN
PROSES CETAK DAN UNGGAH MANDIRI

Cimahi, 13 Januari 2023


Mengetahui
Pembimbing I Mahasiswa

Materai

War’an Rosihan, ST., MT. Syarif Abdul Aziz


NIP. 412147868 NIM. 2112212027

ii
Lembar Persetujuan Publikasi

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

Nama Mahasiswa : Syarif Abdul Aziz


NIM : 2112212027
Program Studi : Teknik Mesin
Fakultas : Teknologi Manufaktur
Judul Tugas Akhir (Skripsi/Tesis) : Analisa efektifitas sistem perpipaan pada
penyaluran LPG di SPBE dari Tanki Timbun
ke UNIT Filling Machine (UFM).
Sub Judul : Analisa Perancangan
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Jenderal Achmad Yani Hak Bebas Royalti Non Eksklusif
(NonExclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul:
Analisis efektifitas sistem perpipaan pada penyaluran LPG di SPBE dari
Tanki Timbun ke UNIT Filling Machine (UFM)
Beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif ini Universitas Jenderal Achmad Yani berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (data base),
mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasinya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin selama tetap
mencantumkan nama penulis sebagai Hak Cipta. Segala bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah ini menjadi tanggung
jawab penulis.
Dengan demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya
Cimahi, 13 Januari 2023

Mengetahui,
Yang menyatakan
Pembimbing I

War’an Rosihan, ST., MT. Syarif Abdul Aziz


NIP. 412147868 NIM. 2112212027

iii
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi ALLAH SWT. Tuhan Rahmat Semesta Alam, yang mana
dengan karunia Nya-lah manusia diberikan akal pikiran untuk dapat menuangkan
ide dan pikirannya melalui sebuah bentuk tulisan, seperti halnya juga dengan
Penulis yang dengan Rahmat dan hidayah-Nya akhirnya dapat menyelesaikan
Karya Tulis Skripsi S1 di Teknik Mesin Universitas Jendral Ahmad Yani
(UNJANI) ini dengan tema Analisa Perancangan Analisis efektifitas Pressure drop
dan Safety Factor sistem perpipaan pada penyaluran LPG di SPBE dari Tanki
Timbun ke Unit Filling Machine (UFM).

Karya Tulis ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Akhir sebagai
Syarat kelulusan dan sebagai pemenuhan Tugas sebagai penutup Perkuliahan Strata
satu di Jurusan Teknik Mesin Ekstensi Cimahi, Program Studi Teknik Manufaktur
Universitas Jendral Ahmad Yani (UNJANI).

Penulis menyadari bahwasanya Tugas Akhir ini tidak dapat terselesaikan


tanpa bantuan dan bimbingan serta dukungan, baik yang bersifat moril ataupun
materil dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ingin sekali mengucapkan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu
terselesaikannya tulisan ini, terutama kepada:

1. ALLAH SWT yang dengan karunia akal, pikiran, dan juga kesahatan yang
dianugerahkan kepada Penulis untuk terus berkarya untuk kemaslahatan
Umat Manusia.
2. Keluarga di rumah Ayah, Ibu, Istri, dan Anak, juga adik-adik tercinta yang
dengan dukungan moril, dan motivasinya sehingga penulis mampu
merempungkan Tugas Akhir Skripsi Strata satu ini tepat pada waktunya.
3. Yang terhormat Pembimbing-pembimbing Tugas Akhir Dosen-Dosen
Teknik Mesin UNJANI yang saya hormati dan banggakan, terutama Bapak
War’an Rosyihan, ST. MT. dan Bapak Deny Bayu Saepudin, ST. MT.
sebagai Pembing I dan II Karya Tulis ini, yang mana dengan bimbingan
beliau-beliau Penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Seluruh Staf dan Teknisi Jurusan Teknik Mesin Unjani.

iv
5. Rekan-rekan Teknik Mesin Unjani khususnya rekan sekelas di kelas Extensi
Teknik Mesin UNJANI periode 2021-2023 yang telah membantu penulis
dalam memberikan motivasi juga sharing pengalamannya guna
terselsesaikannya Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis ini.

Akhir kata Penulis menyadari bahwasanya dalam melaksanakan penulisan


Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan dan juga jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu Kritik dan Saran yang membangun sangat Penulis harapkan
untuk melengkapi kekurangan tsb. sebagai bekal dan modal awal didalam
melangkah kepada tahapan selanjutnya.

Padalarang, 2021

Syarif Abdul Aziz

v
ABSTRAK

Dalam Perancangan Sistem Perpipaan suatu SPBE (Sarana Pengisian Bahan


Bakar Elpiji (LPG)) yang merupakan salah satu contoh Plant/ Pabrik yang mana
memiliki sistem perpipaan cukup sederhana yang mengacu Pada Standarisasi yang
tertuang didalam buku Panduan SPBE dari PT. PERTAMINA dimana didalamnya
mengatur Sistem Perpipaanya dengan menggunakan Standar ANSI/ASME B31.3
dan B31.7 untuk Sistem Perpipaanya dan komponen-komponen perpipaannya,
yang tentunya hal ini berkenaan dengan Safety Operation, dan Juga Kehandalan
suatu jaringan Perpipaan. Berdasarkan hal tsb. di atas, Penulis berinisiatif untuk
melakukan Analisa untuk diangkat menjadi sebuah Tema Skripsi Tugas Akhir,
yaitu mengenai Analisa Desain Struktur Perpipaan, Tekanan Dalam (Internal
Pressure), Analisa Pressure Drop pada salah satu Pipa Penyalura LPG tersebut.
Pada Tugas Akhir Skripsi ini Penulis mencoba mengangkat tema
menganalisa salah satu jalur perpipaan yang existing/ telah ada, yaitu Jalur Pipa
Penyaluran LPG dari Tanki Timbun ke UFM di salah satu SPBE di Wilayah
Kabupaten Karawang yaitu SPBE Radisa Unggul Sejahtera, yang dirancang
mengacu kepada Buku Panduan SPBE dimana isinya adalah mengacu kepada
ANSI/ASME B31.3 dan B31.7, setelah sebelumnya pernah bahas dalam beberapa
Jurnal Internasional mengenai Perpipaan, seperti di dalam Jurnal Internasional
“Berjudul Optimization of Piping Expansion loops Using ASME B31.3” (Bahaa
Shehadeh, Shivakumar I Ranganathan, and Farid H Abed, 2016), dan “Stress
Analysis of Process Pipe Line Systems (ASME B31.3) In Plant Using Caeser-II”
(A. sivanagaraju, S. Krugon, Dr. M. Venkateswararao, 2015).
Dalam Tulisan ini juga Penulis kemudian akan menganalisa apakah sistem
perpipaan tersebut sudah mengacu pada standar ASME/ANSI B31.3/ B31.7 atau
belum, di dalam perancangan dan komponennya, dan juga menganalisa Struktur
jalur perpipaan tersebut yang mana kaitannya adalah pada faktor keamanan dalam
kegiatan opersionalnya serta melakukan perhitungan analisa mengenai Tekanan
dalam (Internal Pressure), Pressure Drop nya, yang mana kaitannya adalah dengan
ketersediaan Pressure yang cukup guna penyaluran LPG dari Tanki Timbun ke
UFM tersebut dan kemudian akan digambarkan Ulang simulasi sistem
perperpipaanya dengan menggunakan Software PDMS untuk penggambaran 3D
nya, dan menggunakan P&ID diagram guna keperluan perhitungan 2D nya, dan
pada akhir bahasan dapat simpulkan mengenai Struktur perpipaan yang aman dan
handal.
Kata Kunci: Piping System, Piping Design, dan Piping Calculation Analys.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


ABSTRACT

In the Design of a Piping System for a SPBE (Elpiji Fuel Station Filling
Facility (LPG)), which is an example of a Plant/Factory which has a fairly simple
piping system that refers to the Standards contained in the SPBE Handbook from
PT. PERTAMINA in which regulates its Piping System using ANSI/ASME B31.3
and B31.7 Standards for its Piping System and its piping components, which of
course this relates to Safety Operation, and also the Reliability of a Piping network.
Based on that matter above, the author took the initiative to carry out an analysis
to be appointed as a final thesis theme, namely regarding the analysis of piping
structure design, internal pressure, pressure drop analysis on one of the LPG
distribution pipes. Meanwhile ELPIJI, is one of the LPG Gas Brand that is given to
Especially LPG (Liqufied Petroleum Gasses) Product from PT. PERTAMINA.
In this final thesis the author tries to raise the theme of analyzing one of the
existing pipelines, namely the LPG Distribution Pipeline from the Storage Tank to
UFM in One SPBE that is SPBE Radisa Unggul Sejahtera which is located in
Regency of Karawang, which is designed referring to the SPBE Handbook where
the contents refer to ANSI/ASME B31.3 and B31 .7, the matter previously been
carried out in several international journals on piping, such as in the international
journal "Titled Optimization of Piping Expansion Loops Using ASME B31.3"
(Bahaa Shehadeh, Shivakumar I Ranganathan, and Farid H Abed, 2016), and
"Stress Analysis of Process Pipe Line Systems (ASME B31.3) In Plant Using
Caeser-II” (A. sivanagaraju, S. Krugon, Dr. M. Venkateswararao, 2015).
In this paper, the author will then analyze whether the piping system already
referring to the ASME/ANSI B31.3/B31.7 standard or not yet in this design and
components, and also analyzing the pipeline structure which is closely related to
the safety factor in its operational activities and performs analysis calculations
regarding Internal Pressure, the Pressure Drop, which has to do with the
availability of sufficient Pressure to use LPG from the Storage Tank to the UFM,
and then a simulation of the piping system will be described using PDMS Software
for its 3D Design and Drafting, and based on P&ID diagrams for the purpose of
its 2D calculations, and in the final subject it can be concluded about a safe and
reliable piping structure.
Keywords: Piping System, Piping Design, and Piping Calculation Analysis.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ............................................................................................... i
Lembar Persetujuan Publikasi ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT ........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 6
1.1 Pendahuluan ............................................................................................. 6
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 9
1.4 Tujuan ..................................................................................................... 10
2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 11
2.1 Sistem Perpipaan ........................................................................................ 11
2.2 Komponen-komponen Sistem Perpipaan ............................................... 13
2.2.2 Pipa Baja (Steel Pipe) dan Tabung .............................................. 13
2.2.3 Katup (Valve) ................................................................................. 14
2.2.4 Flange (Sambungan) .......................... Error! Bookmark not defined.
2.2.5 Bolting (Baud-Baud) .......................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Metoda Sambungan ................................................................................ 15
2.4 Air Compressor/ Kompressor Udara ....... Error! Bookmark not defined.
2.5 Standarisasi Perpipaan ............................................................................ 19
2.6 Perencanaan dan Perancangan Perpipaan Menggunakan Software PDMS
20
2.7 Perhitungan Perancangan Momen dan Torsi .......................................... 20
2.8 Sifat-Sifat Fluida ..................................... Error! Bookmark not defined.
2.8.1 Massa Jenis Fluida ................................................................................ 21
2.9 Internal Pressure ..................................................................................... 22
2.9.2.1 Persamaan Perancangan Pipa .......................................................... 23
2.9.3 Peracangan Tegangan dari Perpipaan Pabrik .................................. 26
2.10 Head Loss (Untuk Perhitungan Pressure Dropp) ................................... 27
2.10.1 Persamaan Dasar ................................................................................. 27
3. METODA PENELITIAN............................................................................ 29
3.1 Studi Literatur......................................................................................... 29

Fakultas Teknik Mesin Unjani


2
3.2 Pengumpulan Data Perancangan dan Perhitungan Jalur Perpipaan
Distribusi LPG di SPBE .................................................................................... 29
3.2.1 Pengumpulan Data Perancangan .......................................................... 29
3.2.2 Pengumpulan Data Perhitungan Perpipaan .......................................... 30
3.3 Perancangan Ulang Sistem Perpipaan dengan Software PDMS ............ 30
3.4 Pembuatan Dokumen ............................................................................. 30
3.5 Alur Analisa Perancangan dan Perhitungan Perpipaan Penyaluran LPG
di SPBE ............................................................................................................. 31

Fakultas Teknik Mesin Unjani


3
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkiraan Temperatur Lebur ………………………...………….. 10

Tabel 2.2 Contoh Faktor Sambungan Perpipaan Longitudinal E …………. 20

Tabel 2.3 Contoh Tegangan Yield dan Tegangan Ultimate (Tertinggi)

[ASME II PART D] …………………………………………….. 20

Tabel 2.4 Faktor Perancangan Lokasi F [ASME B31.8] ……….................. 20

Tabel 2.5 Faktor Penurunan Suhu ………………………………………… 21

Fakultas Teknik Mesin Unjani


4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perpipaan Dari dan Menuju Ke Tanki Timbun ………….…. 3

Gambar 1.2 Sistem Perpipaan Penyaluran LPG dari Tanki Timbun


Ke UFM ………………………………….............................. 3
Gambar 2.1 Sebuah Sistem Suar (Flaring System) ………………………. 7

Gambar 2.2 Sistem Perpipaan di SPBE ………………………………….. 7

Gambar 2.3 Bamboo Pipe ………………………………………………... 8

Gambar 2.4 Pipa-pipa Gas ……………………………………………….. 8

Gambar 2.5 Ukuran Fillet Las Sumber …………………………………… 11

Gambar 2.6 Contoh Swage Fitting ……………………………………….. 12

Gambar 2.7 Groove Fitting ……………………………………………….. 12

Gambar 2.8 Flange Muka Datar ………………………………………….. 13

Gambar 2.9 Flange Muka Angkat ………………………………………… 13

Gambar 2.10 Tipe Sambungan Ring ……………………………………….. 14

Gambar 2.11 Contoh 3D Modelling Sistem Perpipaan Sebuah Plant ………15


Gambar 2.12 Arah Tegangan Hoop/Simpai (h), Longitudinal (l),
Radial (r) …………………………………………………..… 18

Gambar 3.1 Contoh Gambar Design perpipaan dengan PDMS ………….. 25

Gambar 3.2 Flowchart Tugas Akhir Analisa Perancangan Sistem


Perpipaan Penyaluran LPG di SPBE …………………………26

Fakultas Teknik Mesin Unjani


5
1. PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
SPBE/ SPPBE (Sarana Pengisian (Pengangkutan) Bahan Bakar Elpiji)
Merupakan sebuah contoh Processing Distribution Plant Gas dengan skala kecil di
lingkup dunia MIGAS (Perminyakan dan Gas Bumi), dimana perpipaannya
merupakan contoh sederhana dan tidak terlalu rumit, dibandingkan dengan Plant-
plant bersakala besar seperti, Depot Penyaluran, Kilang, dan Juga Plant Produksi
Minyak Mentah yang sistem perpipaanya begitu rumit dan bervariasi dalam
komponennya.

Sementara itu ELPIJI merupakan penamaan merk gas LPG (Liquified


Petroleum Gasses) yang diberikan sebagai branding produk gas LPG dari PT.
PERTAMINA.

Proses pengisian (LPG Filling) LPG ke dalam tabung yang efektif dan efisien,
juga aman merupakan suatu hal yang mutlak harus di penuhi dalam kegiatan
Operasional di SPBE-SPBE PERTAMINA di seluruh wilayah di Indonesia.
Accident, Fatality, dan Nearmiss adalah kondisi yang harus selalu di hindari agar
tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

Salah satu indikator dari cerminan Plant (SPBE-SPBE) yang masuk dalam
kategori safety adalah yang memiliki proses perpipaan yang baik, mumpuni,
handal, dan sesuai kaidah yang dipersyaratkan dalam desain, baik berupa
standarisasi atau dari segi analisa simulasi.

Berdasarkan pada hal tersebut di atas, maka penulis berinisiatif untuk


melakukan analisa terhadap sebagian sistem perpipaan dalam sebuah plant/pabrik,
dengan maksud untuk menganalisa, apakah sistem peripiaan tersebut sudah sesuai
dengan kaidah desainnya dan apakah memenuhi aspek safety, dan juga melakukan
perancangan ulang perpipaan tersebut dalam sebuah draft gambar 3D serta
menganalisa mengenai Pressure Drop, dan Analisa Internal Pressure yang terjadi
sistem perpipaan tersebut.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


6
Standarisasi dalam perpipaan yang ada di SPBE-SPBE sesuai dengan buku
panduan SPBE dari PERTAMINA edisi 2022 halaman 116, menggunakan
standarisasi perpipaan ANSI/ ASME B31.3 untuk jenis Processing Pipe, sementara
untuk kelengkapan Pompa, Pressure Vessel nya masing-masing menggunakan
standar ANSI/ASME B73.1 dan ANDI ASME VIII Div.1 yang merupakan
pelengkap sistem perpipaan untuk penyaluran LPG dari Tanki Timbun (Pressure
Vessel) yang terbagi menjadi dua jenis yaitu dengan kapasitas Tanki Timbun 30
MT LPG dan 50 MT LPG, disesuaikan dengan kebutuhan jumlah penyaluran LPG
per hari (DOT – Daily Objectives Thruput) tiap SPBE nya. Secara garis besar
perpipaan di SPBE untuk material LPG ini memiliki 2 jenis pipa, yaitu pipa-pipa
untuk Liquid LPG yang mana diameternya biasanya antara 3” sd 6“, dan untuk LPG
berjenis Vapor yaitu yang berukuran lebih kecil yaitu antara 1,5” sd 2”, sementara
pembagian kategori singkat perpipaan LPG di SPBE berdasarkan jenis kegiatan
opersionalnya dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Sistem Perpipaan Penyaluran LPG


Sistem perpipaan ini adalah sistem perpipaan yang menghubungkan
antara Tanki Timbun dan alat pengisian LPG ke Tabung UFM (Unit
Filling Machine).
2. Sistem Perpipaan Penerimaan LPG
Sistem perpipaan ini adalah sistem perpipaan yang menghubungkan
antara sumber penerimaan LPG (dari Mobil Tanki LPG) ke Tanki
Timbun Milik SPBE.
3. Sistem Perpipaan Back Loading
Sistem perpipaan ini adalah sistem perpipaan yang menghubungkan
antara jalur penerimaan dalam sebuah percabangan, dalam sistem
perpipaan penerimaan kembali ke Sumber Penerimaan LPG (Mobil
Tanki LPG).

Fakultas Teknik Mesin Unjani


7
Gambar 1.1 Perpipaan dari dan menuju ke Tanki Timbun (Buku Panduan SPBE,
PERTAMINA, hal. 121)

Gambar 1.2 Sistem Perpipaan Penyaluran LPG dari Tanki Timbun ke UFM
(Sumber: Buku Panduan SPBE, PERTAMINA, hal. 118)

Dalam pembahasan Tugas Akhir Skripsi ini, akan lebih membahas


mengenai Sistem Perpipaan Penyaluran LPG di satu PLANT SPBE yaitu SPBE
Radisa Unggul Sejahtera, yang terletak di Kabupaten Karawang, dengan
pembahasan mengenai analisa Perpipaan Existing dari segi Dinamika Fluida, dan
Analisa Desainnya yang mengacu pada standar perpipaan SPBE yang terdapat di
dalam Buku Panduan SPBE edisi tahun 2022.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


8
1.2 Rumusan Masalah
Pada pembahasan Tugas Akhir Skripsi ini terdapat rumusan masalah yang akan
dibahas yaitu sebagai berikut:

1. Analisa Desain dari Existing Pipa Penyaluran LPG ke UFM di SPBE


Radisa Unggul Sejahtera, dari segi desain standarnya dan gaya-gaya
yang bekerja, serta faktor keamanannya.
2. Analisa Struktur, Analisa Dinamika Fluida (Pressure Dropp) dan
Tekanan Internal (Internal Pressure) pada Jalaur perpipaan penyaluran
LPG dari Tanki Timbun ke UFM, yaitu analisa mengenai Fluida-fluida
yag bergerak didalam Pipa-pipa LPG tsb.

1.3 Batasan Masalah


Dalam Tugas Akhir Skripsi ini Penulis membatasi tema dalam kriteria sebagai
berikut:

1. Sistem Perpipaan yang di Analisa adalah Sistem Perpipaan Penyaluran


LPG dari Tanki Timbun ke UFM.
2. Analisa Struktur dan perancangan terbatas hanya pada standarisasi
ASME/ANSI B31.3 dan B31.7, serta perhitungan Torsi dan Momen
yang bekerja pada jalur sitem perpipaan tersebut, dan pengaruhnya
terhadap faktor kemananannya.
3. Analisa tidak dilakukan pada material dari setiap komponen sistem
perpipaan tersebut karena terkait material sudah mengacu kepada
ASME/ANSI B31.3 dan B31.7.
4. Perancangan 3D, dan dokumen Drafting 2D menggunakan satandar ISO
Metric menggunakan Software PDMS (Plant Design Management
System).
5. Analisa Dinamika Fluida Terbatas pada Jalur Sistem Perpipaan
Penyaluran dari Tanki Timbun ke mesin UFM (Unit Filling Machine)
dan menggunakan P&ID diagramnya, sebagai dasar untuk
perhitungannya.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


9
1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari Tugas Akhir Skripsi ini, adalah mendapatkan hasil analisa
mengenai Perancangan struktur Jalur Perpipaan Penyaluran LPG dari Tanki
Timbun ke UFM yang existing/telah ada yang kaitannya erat dengan kehandalan
dan keamanan operasionalnya, mengambarkan ulang sistem perpipaan tersebut
dalam bentuk 3D, atau Draft 2D nya, dan mendapatkan hasil analisa mengenai
ketersediaan pressure yang cukup di dalam jalur perpipaan tersebut dengan
menghitung Pressure drop, dan Internal Pressure.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


10
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Perpipaan

Sebuah sistem perpipaan dapat didefinisikan “A piping system is a network of


pipes, fittings and valves intended to perform a specific job i.e. to carry or transfer
fluids from one equipment to another.” Zeeshan Amin (2008, May 28). What is a
Piping System, atau dalam Bahasa Indonesia dapat diterjemahkan “Sebuah Sistem
Jaringan Perpipaan, fitting-fitting dan katup-katup yang dimaksudkan untuk
melakukan pekerjaan spesifik seperti untuk mengangkut atau mentransfer fluida-
fluida dari satu tempat ke tempat lain, atau dari peralatan satu ke peralatan lain.

Sistem perpipaan dapat berupa jaringan pipa yang sederhana sampai ke jalur
perpipaan yang sangat rumit dan unik. Pada dasarnya setiap sistem perpipaan
memiliki beberapa komponen dasar yaitu (Pipa, Katup, Sistem Meteran, Baud-
baud, dan penghubung jalur pipa (flange).

Setiap sistem perpipaan di rancang untuk berbagai tujuan yang pasti. Dalam
satu sistem perpipaan dari sebuah plant/pabrik terdapat beberapa komponen utama
dari sistem perpipaan tersebut dikategorikan menjadi beberapa bagian berdasarkan
jenis dari jenis sitem perpipaannya dan fungsinya, dikutip dari Pipe Drafting and
Design karya Roy A. Parisher & Robert A. Rhea., adalah sebagai berikut: Sistem
Perpipaan Utama/Produk, Sistem Perairan (Water System), Air Pendingin (Cooling
Water), Air Boiler (Boiler Water), Air Darurat (Emergency Water), Uap dan
Kondensat (Steam and Condensat), Bahan bakar Minyak dan Gas (Fuel Oil and
Fuel Gas), Sistem Suar (Flare System), Sistem Udara (Air System), dan Udara
Utiliti (Air Utility).

Fakultas Teknik Mesin Unjani


11
Gambar 2.1 Sebuah Sistem Suar (Flaring System), (Sumber: Prisher-Pipe
Drafting and Design-2022)
Sistem Perpipaan Bahan Bakan Minyak dan Gas termasuk dalam kategori
sistem perpipaan Produk/Utama, dan pada umumnya terdapat pada Plant-Plant
Pengeboran (On shore and Offshore), Unit Proses (Processing Unit), unit Kilang
(Refinery Unit), dan Unit Plant-Plant Penyaluran/distribusi (Distribution Plant).
Sistem Perpipaan yang ada di SPBE (Sarana Pengisian Bahan Bakar Elpiji) adalah
salah satu jenis sistem perpiapaan yang berada di plant/pabrik distrbusi bahan bakar
LPG yang menangani kegiatan Opersional Penyaluran, Penerimaan, dan
Penimbunan LPG di SPBE dengan skala kecil. Dalam pembahasan kali ini akan
membahas mengenai sistem perpipaan penyaluran dari tanki timbun ke tabung-
tabung LPG 3 kg yang nantinya akan dipasarkan kepada masyarakat.

Gambar 2.2 Sistem Perpipaan di SPBE (Sumber: Buku Panduan SPBE,


PERTAMINA, hal. 118)

Fakultas Teknik Mesin Unjani


12
2.2 Komponen-komponen Sistem Perpipaan

2.2.1 Pipa Baja (Steel Pipe) dan Tabung

Orang-orang terdahulu mengambil air dari sumbernya dengan


metoda manual, seprti mengangkutnya dengan ember, atau bejana yang
besar. Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya pipa ditemukan,
guna keperluan mengalirkan air dari sumber ke ditribusinya. Mungkin
pada awalnya orang menggunakan bambu sebagai pipa air. Seiring
berkembangnya zaman, orang menggunakan material lain dalam
pembuatan pipa, seperti perunggu, besi dan baja untuk tidak hanya
mengalirkan air tapi berbagai macam cairan kimia, juga hidrokarbon,
dan juga uap dan gas.

Gambar 2.3 Bamboo Pipe (Sumber :


https://cdn.w600.comps.canstockphoto.com/water-running-out-through-bamboo-
pipe-stock-photography_csp39836507.jpg, 2023)

Gambar 2.4 Pipa-pipa Gas (Sumber : https://www.octalsteel.com/wp-


content/uploads/2017/03/big-diameter-oil-and-gas-line-pipe.jpg, 2020)

Fakultas Teknik Mesin Unjani


13
Beberapa Material dari pipa tersebut adalah sebagai berikut:

• Pipa Besi/ Ferous Pipe


Terbagi menjadi dua kategori, yaitu metalik dan non
metalik, dan materialnya terbuat dari material ferous (besi)
berbasis besi, dan non ferous (seperti Tembaga, nikel dan
berbasis Alumunium).
• Pipa Baja/ Steel Pipe
Adapun material dari pipa-pipa ini adalah Baja Karbon
(Campuran Besi (Fe) dengan kadar karbon 1,7%), Baja
Paduan (0,3 % chromium (Cr), nickel (Ni), 0,08 %
Molybdenum (Mo) dsb.)
• Pipa Plastik
Material Pipa plastik ini biasanya adalah PVC (Polyvinil
Clorida).

Adapun perpipaan juga digunakan dalam sebuah plant/pabrik


guna keperluan tertentu, dan mengacu ke beberapa standar
internasional untuk keperluan perancangan dan pembuatannya. Adapun
beberapa standarisasi yang digunakan adalah seperti pada ASME
(Amaerican Society of Mechanical Engineer), dan ASTM (Amerinca
Society for Testing Material), JIS (Japanese Indurtial Standard) dan
DIN (Deutsches Institut für Normung). Standar perpipaan yang
digunakan dalam sistem perpipaan di SPBE adalah mengacu pada
ASME B31.3, Mengenai Process Piping Guide, sesuai dengan yang
tercantum di Buku Panduan SPBE dari PT. PERTAMINA.

2.2.2 Katup (Valve)

Katup/Valve merupakan sebuah alat yang dipergunakan untuk


menghentikan laju aliran atau menghambat laju aliran fluida dalam
sebuah sistem perpipaan.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


14
2.3 Metoda Sambungan

2.3.1 Pengelasan (Welding)


Proses pengelasan adalah proses menyambungkan material
dengan menggunakan lelehan besi yang dipanaskan menggunakan
sumber pemanas, baik berupa tenaga listrik, ataupun bahan bakar
gas. Lelehan besi, biasanya mungkin diisi filler besi ataupun tidak
(biasa disebut pengelasan autogenus) yang juga ikut lebur seiring
melelehnya besi tersebut. Proses pengelasan pipa bisa dilakukan di
tempat proyek berlangsung, atau di pabrik pipa. Metoda pengelasan
yang umum digunakan adalah dengan Pengelasan Besi Arc,
pengelasan seamless (tanpa jahitan atau mulus).

Tabel 2.1 Perkiraan Temperatur Lebur, Sumber : Piping and Pipline Engineering,
Marcell Dekker. Geroge A. Anataki(2005, p. 292 )

Fakultas Teknik Mesin Unjani


15
Berdasarkan pada ANSI B1.3 pengelasan untuk sistem
perpipaan Minyak dan Gas adalah sesuai dengan yang di jelaskan di
dalam LANL Manual pengelasan. Ukuran pertama sudut minimal
yang dipersyaratkan oleh ANSI B31.1 dan B31.3 untuk sambungan
las flensa slip-on dan soket adalah tercantum pada lampiran.

Gambar 2.5 Ukuran Fillet Las Sumber : ASME B31.3, LANL(2009, p. 148)

2.3.2 Mechanical Joint

Didefinisikan sebagai “Sambungan-sambungan Perpipaan


selain daripada dilas, dibraz, atau sambungan yang dipateri atau
sambungan-sambungan penghubung pipa ”(Piping and Pipeline
Engineering, George A Antaki-2003, halaman 349)”.

Biasanya terdapat dua jenis mehcnical joint:


1. Swage Fitting (Pemasangan Swage)
Adalah mengurangi atau meruncingkan sebuah benda
dengan penempaan atau penekanan. Biasanya digunakan
untuk menyambungkan sistem tubing. Biasanya terdiri
dari sebuah badan (B), sebuah ferrule (F), baut (N).

Fakultas Teknik Mesin Unjani


16
Gambar 2.6 Contoh Swage Fitting, Sumber : Piping and Pipline Engineering,
Marcell Dekker, Geroge A. Anataki(2005, p. 292)

2. Grooved Fitting (Pemasangan Beralur)


Pemasangan alur melingkar berarti memotong dan
menggulung dua ujung perpipaan, dan diber Gasket (G)
diantara kedua ujungnya. Gasket tersebut memiliki dua
bahu yang menonjol dan masuk kedalam setiap alur.
Gasket tersebut menghubungkan dua ujung pipa. Dua
cangkang dari penjepit mekanis (MC) ditempatkan di
atas paking dan dibaut bersama-sama.

Gambar 2.7 Grooved Fitting Sumber : Piping


and Pipline Engineering, Marcell Dekker. Geroge A.
Anataki(2005, p. 353 )

2.3.3 Flange to Flange

Merupakan merupakan komponen di dalam perpipaan yang fungsinya


adalah untuk menggabungkan antara dua buah pipa dengan
manggunakan baud atau disambungkan dengan komponen perpipaan
lainnya. Flange pada uumnya terbagi menjadi 3 kategori pembagian

Fakultas Teknik Mesin Unjani


17
menurut bentuknya, yaitu : (Flat Face/ Muka Datar, Raised Face/ Muka
terangkat, ring-type joint/ sambungan tipe cin-cin).

Gambar 2.8 Flange Muka Datar, Sumber : Pipe Drafting and Design, Roy A.
Parisher and Robert A. Rhea, Gulf Professional Publishing, (2002, p.49)

Gambar 2.9 Flange Muka Angkat Sumber : Pipe Drafting and Design, Roy A.
Parisher and Robert A. Rhea, Gulf Professional Publishing, (2002, p.49)

Fakultas Teknik Mesin Unjani


18
Gambar 2.10 Tipe Sambungan Ring Sumber : Pipe Drafting and Design, Roy A.
Parisher and Robert A. Rhea, Gulf Professional Publishing, (2002, p.50)
2.3.4 Kompressor adalah sebuah

2.4 Standarisasi Perpipaan

Dalam perancangan suatu sistem perpipaan, terdapat beberapa sumber


referensi untuk Material, perancangannya, penyambungannya, atau pun
untuk standarisasi pengujian pra-pemakaiannya.

Standarisasi perpipaan yang biasa digunakan dalam sebuah sistem perpipaan


sebuah plant, adalah ASME (American Society For Mechanical Engineering)
, ASTM (American Standard For Testing Material), JIS (Japanese Industrial
Standard), DIN ( Deutsches Institut für Normung) dsb. Sementara untuk
sistem perpipaan di SPBE menggunakan satandar ASME dan ASTM B31.3
dan B31.8 sesuai dengan buku Panduan SPBE dari PERTAMINA.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


19
2.5 Perencanaan dan Perancangan Perpipaan Menggunakan Software
PDMS

Plant Design Management System (PDMS), merupakah sebuah software


untuk pembuatan sistem perpipaan, baik yang sederhana sampai dengan jalur
perpipaan yang rumit. PDMS merupakan sebuah Software yang sangat diminati
dalam pembuatan sebuah sistem perpipaan karena beberapa keunggulannya,
diantaranya adalah memberikan masukan yang akurat pada saat koordinasi desain
berlangsung.

Selain untuk sistem perpipaan PDMS juga dapat digunakan untuk keperluan
perancangan kontruksi sipil dan elektrik.

Gambar 2.11 Contoh 3D Modeling Sistem Perpipaan sebuah Plant (Sumber,


/www.cnzahid.com-2021)

2.6 Perhitungan Perancangan

2.6.1 Support

2.6.1 Tegangan Maksimum

Tegangan Maksimum yang terjadi pada tumpuan terbagi menjadi


dua, berikut adalah pembagiannya :

• Simpy Support
𝑤𝐿2
𝜎=
8𝑍

Fakultas Teknik Mesin Unjani


20
dimana, 𝜎 = Tegangan Maksimum, N/mm2
L = Jarak Tumpuan Maksimum
w = Berat Pipa, kg

• Fixed End
𝑤𝐿2
𝜎=
12𝑍
dimana, 𝜎 = Tegangan Maksimum, N/mm2
L = Jarak Tumpuan Maksimum, m
w = Berat Pipa, kgm/s2

2.6.2 Gaya Tumpuan

Seperti pada Tegangan, Gaya Tumpuan adalah sama untuk kedua


tipe support (Simply dan Fixed End) :

• Gaya Tumpuan untuk Simply Support dan Fixed End :

𝑤𝐿2
𝐹=
2
Dimana, 𝐹= Gaya Tumpuan, N/mm2
L = Jarak Tumpuan Maksimum, m
w = Berat Pipa, kgm/s2

2.7 Massa Jenis Fluida

Massa Jenis di dedfinisikan sebagai perbandingan antara massa


fluida per volume fluida., satuannya adalah (kg/m3), dilamangkan dengan 𝜌.
𝑚
𝜌=
𝑣

Dimana, ρ = massa jenis, kg/m3

m = massa, kg

V = volume, m3

Fakultas Teknik Mesin Unjani


21
2.7.1 Volume Spesifik

Volume sebuah fluida adalah ukuran seberpa banyak fluida mengisi sebuah
ruang, dilambangkan dengan V, dan satuannya adalah m3, sementara vloume
spesific adalah perbaningan volume per satuan massa.

𝑉 1
𝑣= =
𝑚 𝜌

Dimana, 𝑣 = volume spesifik, m3/ kg

V = volume, m3

𝑚 = massa, kg

ρ = massa jenis, kg/m3

2.9 Viskositas

Didefinisikan sebagai nilai kekentalan suatu fluida, simbolnya adalah 𝜇.

𝜇 = 𝜌𝑣

Dimana,  = viskositas kinematik, m2/s

μ = viskositas dinamik, kg/ms

ρ = massa jenis, kg/m3

2.10 Internal Pressure

Tekanan Dalam atau yang lebih dikenal dengan istilah Internal Pressure,
adalah tekanan yang terjadi di dalam sebuah pipa sebagai akibat adanya aliran fluida
di dalamnya, baik yang merupakan Fluida Bertekanan (Pressurized Fluid), ataupun
yang tidak bertekanan. Tekanan dalam menciptakan tiga prinsip tekanan yaitu 𝜎ℎ
dapat disebut juga (Tekanan Lingkar atau Tekanan Tangensial), 𝜎1 disebut
(Tekanan Longitudinal atau Tekana Axial), dan 𝜎𝑟 (Tekanan Radial). Seperti
didefinisikan pada Buku “Piping and Pipeline Engineering, George A Antaki-
2003”, dicontohkan ketika perbandingan Diameter sebuah pipa dibandingkan

Fakultas Teknik Mesin Unjani


22
𝐷
ketebalan dindingnya adalah 𝑡 , adalah lebih besar dari 20 pipa di pertimbangkan

adalah dinding tipis (Tembaga, BS 8010), pada kasus ini tekanan lingkar adalah
mendekati konstan melalui ketebalan pipa dan akan sama dengan:

𝑷𝑫
𝝈𝒉 =
𝟐𝒕

Dimana, P = tekanan rancangan, psi.

D = Diamater luar pipa, in

t = ketebalan dinding pipa, in

Dan Tegangan Longitudinal, juga konstan melaui dinding-dinding pipa tersebut


dan sama dengan setengah dari Tengangan Lingkar tersebut.

𝑷𝑫
𝝈𝟏 =
𝟒𝒕

Sementara tegangan radial, bervariasi antara nilai P pada permukaan dalam sampai
ke 0 di permukaan luar pipa.

Gambar 2.12 Arah Tegangan Hoop/ Simpai (h), Longitudinal (l), Radial (r),
Sumber : (Piping and Pipeline Engineering, George A Antaki-2003, p. 85)

2.10.1.1 Persamaan Perancangan Pipa

Untuk perpipaan Minyak Bumi dan Gas, berkenaan dengan


ketebalan pipa, terkait dengan nilai tegangan lingkar, yang mana
tegangan tersebut merupakan tegangan terbesar di dalam pipa harus
dibatasi ke nilai yang tegangan tentu (S), dengan menggunakan

Fakultas Teknik Mesin Unjani


23
pendekatan dinding tipis, maka kondisi ini dapat dijelaskan dengan:

𝑷𝑫
<𝑺
𝟐𝒕

dimana, P = tekanan rancangan, psi.

D = diamater luar pipa, in

t = ketebalan dinding pipa, in

S = Tegangan yang diijinkan,

dan untuk material berbahaya, seperti (Hidrokarbon,


Karbon dioksida dsb), Tegangan yang diijinkan adalah diset
ke [ASME B31.4], dimana 𝑺 = 𝟎, 𝟕𝟐 𝑺𝒚 𝑬

dimana, 0,72 = faktor perancangan

E = faktor sambungan las longitudinal,


(mengacu pada Tabel 1)

Sy = Kekuatan Yield minimum spesifik, psi,


(Tabel 2 untuk perpipaan gas), dan Tegangan
yang diijinkan adalah [ASME B31.8]

𝑺 = 𝑺𝒚 𝑭 𝑬 𝑻

dimana,

F = Faktor peracangan, [Tabel 3]

E = Faktor sambungan las, [Tabel 1]

T = Faktor penurunan peringkat, [Tabel 4]

Fakultas Teknik Mesin Unjani


24
Tabel 2.2 Contoh Faktor Sambungan Perpipaan Longitudinal E [ASME B31.8],
Sumber: (Piping and Pipeline Engineering, George A Antaki-2003)

Tabel 2.3 Contoh Tegangan Yield dan Tegangan Ultimate (Tertinggi) [ASME II
PART D], Sumber: (Piping and Pipeline Engineering, George A Antaki-2003)

Tabel 2.4 Faktor Perancangan Lokasi F [ASME B31.8], Sumber: (Piping and
Pipeline Engineering, George A Antaki-2003)]

Fakultas Teknik Mesin Unjani


25
Tabel 2.1 Faktor Penurunan Suhu [B31.8], Sumber: (Piping and Pipeline
Engineering, George A Antaki-2003, page 85)

2.10.2 Peracangan Tegangan dari Perpipaan Pabrik

2.10.2.1 Rumusan Lame

Rumusan lame digunakan untuk menghitung ketiga jenis


Tegangan yang terjadi ketika tidak menggunakan metoda pendekatan
dinding tipis, yang mana mengacu pada tegangan dalam (P):

𝑟𝑖2 𝑟02
𝜎𝑡 = 𝑃 2 (1 + 2 )
𝑟0 − 𝑟𝑖2 𝑟

𝑟𝑖 2 𝑟02
𝜎𝑟 = 𝑃 (1 − )
𝑟02 − 𝑟𝑖2 𝑟2

𝑟𝑖 2
𝜎𝑡 = 𝑃
𝑟02 − 𝑟𝑖2

dimana, 𝜎𝑡 = tegangan tangensial (simpai), psi


𝜎𝑟 = tegangan radial, psi

𝜎𝑡 = tegangan longitudinal (axial), psi

𝑟𝑖 = jari-jari dalam pipa, in

𝑟𝑜 = jari-jari luar pipa, in

Fakultas Teknik Mesin Unjani


26
𝑟 = jarak radial dari sebuah titik dalam
dinding pipa, in

2.10.2.2 Perancangan Perpipaan

Pipa akan cenderung mempertahankan bentuknya, namun


akan berubah bentuk dan cenderung mengalami ekspansi/ perubahan
ukuran menjadi lebih besar dari diameter awalnnya, apabila
mendapatkan tekanan. Sesuai dengan bahan Rasion Poisson v 0,5,
sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Saint Venant. Tresca, dan
Von Mises:

Energi Regangan Maksimum menurut (Siant Venan):


3 𝜎𝑡 −𝜎𝑟
𝜎 = 4 (𝜎1 − 𝜎2 ) = 1,33

Tegangan Geser Maksimum (Von Mises) :


𝜎𝑡 −𝜎𝑟
𝜎 = (𝜎1 − 𝜎2 ) =
1,0

Energi Maksimum (Von Mises) :

3 𝜎𝑡 −𝜎𝑟
𝜎 = √4 (𝜎𝑡 − 𝜎𝑟 ) = 1,15

Ketiga persamaan di atas dapat ditulis sebagai :


𝜎𝑡 −𝜎𝑟
𝜎= 𝐾

Dimana K, adalah 1,0; 1,15 atau 1,33

2.11 Head Loss (Untuk Perhitungan Pressure Dropp)

2.10.1 Persamaan Dasar

Head Loss adalah kehilangan tinggi tekanan adalah sebuah fenomena rugi-
rugi aliran di dalam sebuah perpipaan.
Untuk menghitung Pressure Dropp dalam Skripsi ini, adalah dengan
menggunakan metoda Penghitungan Head Loss.

Pada dasarnya Losses (rugi-rugi)/ Headloss pada sebuah sistem peripaan


dapat dibagi menjadi dua bagian:

Fakultas Teknik Mesin Unjani


27
• Headloss Major
Dikutip dari Jurnal Teknik Hydro, Kerugian mayor adalah
kehilangan tekanan akibat gesekan aliran fluida pada sistem
aliran dengan luas penampang tetap atau konstan (Helmizar,
2010).

𝐿 𝑉
𝐻𝐿 𝑚𝑎𝑗𝑜𝑟 =𝑓
𝐷 𝑔
dan, 𝑓 = (𝑅𝑒, 𝜀⁄𝐷),
dimana, 𝐻𝐿 𝑚𝑎𝑗𝑜𝑟 = Head Mayor, m

𝑓 = Faktor gesekan/ Friction Factor

𝐿 = Panjang Pipa, m

𝐷=

𝑉

• Headloss Minor

Dikutip dari Jurnal (Teknik Hydro), “Kerugian minor adalah


kehilangan tekanan akibat gesekan yang terjadi pada katup-
katup, sambungan Tee, sambungan belokan dan pada luas
penampang yang tidak konstan (Helmizar, 2010). Pada aliran
yang melewati belokan dan katup head loss minor yang terjadi
dapat dihitung dengan rumus Darcy – Weisbach (White, 1988)”.

⇀2
𝐻𝐿 𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 = 𝜀𝐾𝐿 𝑉
𝑔

Fakultas Teknik Mesin Unjani


28
3. METODA PENELITIAN

3.1 Studi Literatur

Pembuatan Tugas Akhir Skripsi ini menggunakan beberapa Acuan dalam


pengerjaannya, diantaranya untuk keperluan Standarisasi Perancangan Sistem
Perpipaan menggunakan Buku Panduan SPBE 2022 dari PT. PERTAMINA –
PATRA NIAGA – Subholding C&T, yang mengacu pada standarisasi Perpipaan di
ASME ASME.B31.3.2009 dan ASME.B31.4.2002, serta Menggunakan Acuan
beberapa Buku Panduan Perancangan dan Drafting untuk keperluan Kaidah
Perancangan dan Aturan Perancangan Sistem Perpipaan, beserta Perhitungannya
yang di sarankan oleh Pembimbing ataupun juga mencari Sumber Referensi Sendiri
atas persetujuan Pembimbing.

Untuk keperluan perhitungan Analisa Fluida, yakni perhitungan Pressure


Dropp, penulis menggunakan beberapa referensi perhitungan dalam materi di
beberapa buku panduan pembelajaran Mata Kuliah Dinamika Fluida, dan Diktat
Catatan Pribadi Perkuliahan Dinamika Mekanisme, dan beberapa Slide Power Point
Penjelasan Materi kuliah tsb.

3.2 Pengumpulan Data Perancangan dan Perhitungan Jalur Perpipaan


Distribusi LPG di SPBE

3.2.1 Pengumpulan Data Perancangan

Pengumpulan data-data berupa data yang dibutuhkan terkait dengan


keperluan perancangan Sistem Perpipaan Penyaluran LPG ke Mesin UFM,
seperti komponen-komponen sistem perpipaan seperti Pipa-pipa, Flank
(Sambungan), Valve-valve (Katup-katup), Pompa, Baut-baut, Support-support
dsb., beserta dimensi-dimensi dan ukuran-ukuran nya, dan juga komponen-
komponen pelengkap Sistem Perpipaan tsb. seperti pompa, kompresor, alat-
alat ukur sistem perpipaan dsb.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


29
3.2.2 Pengumpulan Data Perhitungan Perpipaan

Pengumpulan data-data yang dibutuhkan terkait dengan keperluan


perhitungan Analisa Pressure Dropp dan Perhitungan Perancangan untuk
Moment, dan Torsi di Sistem Perpipaan Penyaluran LPG ke Mesin UFM,
seperti Denah SPBE, Gambar Rangkaian Perpipaan atau P&ID Diagram yang
existing berada di Plant, Dimensi Perpipaan, Diameter Pipa-pipa, Suhu, Massa
Jenis, Pressure/ Tekanan Jalur di Pipa, Massa, dsb.

3.3 Perancangan Ulang Sistem Perpipaan dengan Software PDMS

Perancangan ulang Sistem Perpipaan Penyaluran LPG ke Mesin UFM dengan


Menggunakan Software PDMS (Plant Design Management Sistem) baik berupa
Komponen-komponen sistem perpipaanya, ataupun Assembly keseluruhan
Komponen Sister Perpipaanya.

Gambar 3.1 Contoh Gambar Design Perpipaan dengan PDMS (Sumber : Buku
Panduan SPBE 2022 Revisi, PT. PERTAMINA (2022, hal. 121))

3.4 Pembuatan Dokumen

Pada Sub BAB ini akan menyertakan hasil perancangan ulang jalur Sistem
Perpipaan penyaluran dengan menggunakan Softaware PDMS, dari tiap
komponen sistem perpipaan tsb., baik berupa Draft, Desain 2D, dan 3D Desain
nya menggunakan standard ISO.

Fakultas Teknik Mesin Unjani


30
3.5 Alur Analisa Perancangan dan Perhitungan Perpipaan Penyaluran LPG
di SPBE
MULAI

STUDI LITERARUR

PENGUMPULAN DATA
PERHITUNGAN

PENGUMPULAN DATA
PERANCANGAN

VALIDASI SESUAI Tidak


STANDARD atau
TIDAK

Ya

PERHITUNGAN
PERANCANGAN

PERANCANGAN
ULANG DENGAN
SOFTWARE

PEMBUATAN
DOKUMEN

PERHITUNGAN
DINAMIKA FLUIDA
(PRESSURE DROPP)

AKHIR

Gambar 3.2 Flowcahrt Tugas Akhir Analisa Perancangan


Sistem Perpipaan Penyaluran LPG di SPBE

Fakultas Teknik Mesin Unjani


31
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan SPBE

Drieant. “Mengenal PDMS (Plant Design Mangement System”. 2021.


http://www.idpipe.com/2014/11/mengenal-pdms-plant-design-management-
system.html

Nurnawaty dan Sumardi. 2020. Analisis Perubahan Tinggi Tekanan Akibat Sudut
Belokan 90˚ dan 45˚ dengan Menggunakan Fluid Friction Apparatus.
Universitas Muhammadiyah Makassar.
ASME B31.3 Process Piping Guide: Revision 2. 2009. USA.

Antaki, George A. 2005. Piping and Pipeline Engineering: Design Construction,


Maintenance, Integrity, and Repair. New York: Marcel Dekker, Inc.

Munson, Okiishi, Huebsch, and Rothmayer. 2013. Fundamental Of Fluid


Mechanics: Seventh Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Parisher, Roy A. and Robert A. Rhea. 2002. Pipe Drafting and Design: Second
Edition. USA: Gulf Professional Publishing.

Fakultas Teknik Mesin Unjani

Anda mungkin juga menyukai